Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaMuhammad Rafi Kambara
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Penerimaan yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut seigniorage. Peningkatan jumlah uang beredar akan menyebabkan inflasi, namun inflasi ini meningkatkan penerimaan bagi pemerintah seakan menetapkan pajak inflasi.
Tingkat bunga adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaMuhammad Rafi Kambara
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Penerimaan yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut seigniorage. Peningkatan jumlah uang beredar akan menyebabkan inflasi, namun inflasi ini meningkatkan penerimaan bagi pemerintah seakan menetapkan pajak inflasi.
Tingkat bunga adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
1. Indeks Harga dan
Inflasi, Permintaan
dan Penawaran Uang
Nita Kurniasih
XI MIA 4
Tujuan
Pembelajaran
Keluar
Referensi
Materi
2. Menjelaskan pengertian indeks harga
Menjelaskan tujuan perhitungan indeks harga
Menjelaskan metode perhitungan inflasi
Menjelaskan pengertian inflasi
Menjelaskan penyebab inflasi
Menjelaskan dampak dan cara mengendalikan inflasi
Menjelaskan teori permintaan dan penawaran uang
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran harga
3. Buku paket Erlangga kelas 2
LKS Kreatif Ekonomi kelas XI semester 2
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2014/04/de
finisi-inflasi-dan-metode.html
http://sholikhudin-arif.blogspot.com/2013/03/cara-
menghitung-indeks-harga-dengan.html
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/teori-
kuantitas-uang.html
5. Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada
tahun yang dihitung dengan harga rata-rata pada tahun dasar. Tahun
dasar yang digunakan adalah tahun yang dibuat sebagai patokan
perhitungan. Prinsipnya bebas memilih tahun dasar, tetapi agar hasil
perhitungan angka indeks harga rasional, maka tahun dasar yang dipilih
sebaiknya adalah tahun dimana kondisi perekonomian dalam keadaan
stabil dan tidak terlalu lama dengan tahun yang akan datang.
6. a. Indek harga konsumen (IHK)
Indek harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan
perubahan-perubahan yang terjadi pada eceran barang dan jasa yang diminta oleh
konsumen dari waktu ke waktu.
b. Indek harga perdagangan besar (Whole Saler)
Indek harga perdangan besar adalah angka indek yang menunjukkan perubahan-
perubahan yang terjadi atas harga pada pasar primer mengenai barang-barang tertentu.
c. Indek harga yang diterima petani
Angka indek yang diterima petani adalah indek harga yang berhubungan
dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan denganhasil/yang diterima
petani.
d. Indek harga yang dibayar petani.
Indek yang dibayar petani adalah indek harga yang meliputi pembelian/biaya
konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya.
7. Dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga
dari waktu ke waktu.
Indek harga merupakan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum.
Indek harga pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend dalam
perdagangan.
Indek harga konseumen dan indek biaya hidup dapat digunakan sebagai
dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya.
Indek harga yang dibayar/diterima petani dapat menggambarkan apakah
petani semakin makmur atau tidak.
Indek harga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola / kebijakan
ekonomi dan moneter oleh pemerintah.
8. A. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif
Sederhana.
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak
tertimbang meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai.
Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak
ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka
indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
2) Angka indeks
kuantitas (quantity =
Q)
1) Angka indeks harga
(price = P)
Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak
ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung
angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
3) Angka indeks nilai
(value = V)
Keterangan:
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai yang dihitung angka
indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
9. B. Angka Indeks Tertimbang
Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode
1) Metode agregatif sederhana
2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor
penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).
Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka
indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang
Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung
angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar15
10. 3) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang
kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.
Keterangan :
IP = angka indeks Paasche
Pn = harga tahun yang dihitung angka
indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung
angka indeksnya
Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut
• Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar
(over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga
kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo
akan lebih besar daripada Qn.
• Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung
lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan
permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan
angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka indeks Drobisch and
Bowley.
11. 5) Metode Irving Fisher
Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang
ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari
indeks Laspeyres dan indeks Paasche
4) Metode Drobisch and Bowley
Keterangan:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
Keterangan:
IF = angka Irving Fisher
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
12. Inflasi adalah suatu keadaan perekonomia dimana harga-harga
secara umum mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini dalam jangka
panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan
harga pada Lebaran tidak dianggap sebagai inflasi. Hal ini dikarenaka
biasanya setelah masa lebaran usai, harga – harga akan kembali
13. 1. Kenaikan permintaan (full inflation)
Dimana terjadi inflasi disebabkan oleh
kenaikan permintaan total terhadap barang dan
jasa.
2. Kenaikan biaya produksi (cost push inflation)
Dimana inflasi terjadi karena meningkatnya biaya
produksi, sehingga barang yang ditawarkan mengalami
kenaikan.
14. 3. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, artinya terdapat penambahan
jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen menaikkan harga barang.
4. Berkurangnya jumlah barang dipasaran, artinya jumlah penawaran barang mengalami
penurunan sedangkan permintaan akan barang tersebut banyak yang berakibat harga barang
naik.
5. Inflasi dari luar nergri (imported inflation), artinya inflasu karena mengimpor barang dari
luar negri sedangkan diluar negri terjadi inflasi sehingga barang-barang impor mengalami
kenaikan harga.
6. Inflasi dari dalam negri (domestic inflation), artinya meningkatnya pengeluaran pemerintah
atau terjadi defisit anggaran.
15. Berdasarkan tingkat keparahannya :
Inflasi Ringan : berada di bawah 10% per tahun.
Inflasi Sedang : berkisar 10% - 30% per tahun.
Inflasi Berat : berkisar 30% - 100% per tahun.
Inflasi sangat berat ::berkisar 100% per tahun.
Berdasarkan sumbernya :
Inflasi yang bersumber dari luar negri :
Terjadi karena ada kenaikan di luar negri. Jika suatu negri mengimpor barang dari negara
yang mengalami inflasi, maka otomatis kenaikan harga akan memengaruhi harga-harga dalam
negrinya sehingga menimbulkna inflasi
Inflasi yang bersumber dari dalam negri :
Terjadi karena pencetakan uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit, dapat
terjadi juga karena kegagalan panen. Kegagalan panen menyebabkan penawaran terhadap
suatu barang menurun, sehingga harga-harga akan naik.
16. A. Dampak terhadap pendapatan ( Equity Effects)
Efek inflasi terhadap pendapatan bersifat tidak merata, ada yang mengalami kerugian
terutama mereka yang berpenghasilan tetap dan ada pula kelompok yang mengalami
keuntungan dengan adanya inflasi
Pihak yang dirugikan :
Orang yang berpanghasilan tetap
Orang yang menyimpan kekayaan
dalam bentuk kas
Orang yang menabung
Para konsumen/pembeli
Kreditur
Para investor berupa obligasi
Pihak yang diuntungkan :
Para spekulan, petani dan pedagang
Debitur atau peminjam uang
Penyimpan kekayaan dalam bentuk
emas atau barang lain
Investor berupa saham
17. C. Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi):
Inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan
harga barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen.
Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan
nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya
pertukaran dilakukan antara barang dengan barang.
B. Dampak terhadap efisiensi, berpengaruh pada:
Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien ada saat
terjadi inflasi.
Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat
terhadap beberapa jenis barang.
18. E. Dampak terhadap Perdagangan Internasional
Jika terjadi inflasi di dalam negeri, harga barang-barang buatan dalam negeri akan jauh
lebih mahal daripada harga barang-barang sejenis buatan luar negeri. Akibatnya, barang-barang
buatan dalam negeri tidak dapat bersaing diluar negeri. Arus impor akan meningkat dan arus
ekspor akan terhambat, bahkan mengalami penurunan terus-menerus. Pada akhirnya, hal itu
akan menghabiskan cadangan devisa Negara dan neraca perdagangan Indonesia akan
defisit/pasif.
D. Dampak terhadap pengangguran
Adanya inflasi yang tinggi akan dibayar dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Denga
kata lain inflasi akan menyebabkan rendahnya permintaan pasar, sehingga dunia usaha akan
menjadi lesu yang berakibat pengurangan tenaga kerja dan akan tercipta pengangguran.
19. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan (melalui bank
sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan dalam suatu perekonomian.
1. Penetapan Cadangan
Minimum (Reserve
Requirement Policy).
Bila bank sentral ingin
memperkecil jumlah uang yang
beredar di masyarakat, bank
sentral bisa menaikkan tingkat
cadangan minimum yang harus
dipenuhi oleh bank umum.
Dengan demikian, dana yang
dapat disalurkan oleh bank
umum semakin kecil, sehingga
uang yang beredar di masyarakat
semakin sedikit.
2. Operasi Pasar Terbuka
(Open Market
Operation).
Bank sentral melakukan
intervensi di pasar uang
melalui operasi pasar
terbuka, antara lain
dilakukan dengan menjual
berbagai surat berharga
seperti obligasi,SBI, dan
SPBU.
3. Kebijakan Diskonto
(Discount Policy).
Untuk mengatasi inflasi,
bank sentral dapat
menaikkan tingkat bunga
peminjaman yang dikenakan
kepada bank umum. Sebagai
akibatnya, bank umum akan
mengurangi pinjaman
uangnya kepada bank sentral
sehingga uang yang beredar
semakin sedikit.
20. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dan
perpajakan.
Bentuk Kebijakan Fiskal:
Menurunkan pengeluaran pemerintah.
Menaikkan pajak.
Penguranagan utang luar negri
Penghematan pengeluaran pemerintahan
Kebijakan Non-Moneter dan Non-Fiskal
Peningkatan produksi
Kebijakan upah
Pengawasan harga
Menambah jumlah barang dipasar
Menetapkan harga maksimum untuk beberapa barang
21. Permintaan uang diartikan sebagai kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Berdasarkan
teorinya permintaan uang dibagi menjadi dua, Teori Kusntitas uang klasik dan Teori uang
Keynes.
Teorti Kuantitas klasik
Teori kuantitas uang merupakan teori yang mengemukakan adanya hubungan langsung antara
perubahan jumlah uang yang beredar dengan perubahan harga barang. Dari hubungan tersebut
dapat dikemukakan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar
Dari persamaan tersebut dapat diketahui hal-hal
berikut.
a. Apabila terdapat perubahan pada M atau V, maka
akan mengakibatkan perubahan yang sebanding
terhadap P.
b. Apabila terdapat perubahan terhadap T, maka
akan terjadi perubahan yang sebaliknya terhadap P.
22. Teori permintaan uang Keynes
Menurut John Maynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang
tunai oleh masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu:
• Motif Transaksi (Transaction motive)
• Motif Berjaga-jaga (Precautionary motive)
• Motif Spekulasi (Specualtive motive)
1. Permintaan uang untuk transaksi (transaction demand)
Terkait dengan fungsi uang sebagai alat tukar, kita menggunakan uang untuk
membeli barang dan jasa atau untuk membayar tagihan. Permintaan uang untuk
transaksi memiliki hubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan naik, maka
permintaan uang untuk keperluan bertransaksi juga meningkat.
23. 2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga (precautionary demand)
Permintaan terhadap uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga terhadap suatu peristiwa
yang tidak dikehendaki seperti sakit, kecelakaan, kebanjiran dan kebakaran. Permintaan uang
untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif dengan pendapatan.
3. Permintaan uang untuk spekulasi (speculative demand)
Spekulasi berarti melakukan sesuatu tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di
masa depan. Jika seorang spekulan meramalkan bahwa harga rumah, nilai saham, atau harga emas
akan meningkat dimasa depan, mereka akan membeli rumah, saham, atau emas, dan bukan
menyimpan uang. Jadi, dalam hal ini spekulan berharap bahwa mereka akan mendapatkan
keuntungan dari peningkatan harga rumah, saham, atau emas di masa depan. Ini tentu dengan
sendirinya mengurangi permintaan uang.
24. Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi
bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Jumlah keseluruhan atau kuantitas uang
yang beredar dalam perekonomian (biasa disebut stok uang) memiliki pengaruh yang sangat
besar dalam berbagai variabel ekonomi.
Ada dua pengertian uang yang beredar, yaitu uang dalam arti sempit (narrow mone atau
M1) dan uang dalam arti luas (broad money atau M2).
Uang dalam arti sempit berarti semua kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank-
bank umum) kepada sektor domestik atau masyarakat. Aset yang paling jelas dimasukkan ke
dalam penghitungan ini adalah mata uang berupa uang kertas dan yang logam. Mata uang
merupakan alat pertukaran yang secara luas diterima dalam perekonomian. Dengan demikian,
mata uang merupakan bagian dari stok uang. Selain mata uang, stok uang yang dihitung
dalam M1 adalah simpanan yang mudah ditarik, seperti rekening koran (demand deposit).
25. Dengan demikian, yang termasuk ke dalam M1 adalah mata uang, traveler scheque,
rekening koran, dan simpanan lain yang mudah dicairkan.
Uang dalam arti luas merupakan M1 ditambah dengan uang kuasi (deposito,
tabungan, pasar dana, dan yang lainnya)
Jenis – jenis uang yang beredar di masyarakat :
a. M1 (uang kartal + uang giral)
M1 merupakan jenis uang yang paling cair karena dapat segera
dibelanjakan, dan juga merupakan uang biasa digunakan setiap hari. Uang
kartal terdiri dari uang logam dan kertas. Uang kartal di keluarkan oleh Bank
Sentral (BI). Uang giral adalah alat pembayaran berupa surat-surat berharga
yang dikeluarkan Bank Umum seperti cek, dan bilyet giro.
26. b. M2 (M1 + uang kuasi)
M2 diperoleh dengan menjumlah M1 dengan uang kuasi. Uang kuasi juga
disebut near money atau uang dekat, yaitu bentuk kekayaan finansial yang dapat
segera diuangkan. Meskipun berfungsi secara tidak langsung sebagai alat
pembayaran, tetapi dapat diubah dengan cepat menjadi uang kartal maupun
uang giral. Contoh uang kuasi adalah deposito berjangka pendek dan rekening
simpanan/tabungan di bank umum.
c. M3 (M2 + deposito berjangka panjang)
M3 merupakan gabungan dari uang kartal, uang giral, uang kuasi, dan
deposito berjangka panjang (lebih dari satu tahun). Apabila perekonomian suatu
negara semakin maju, maka pengunaan uang kartal semakin sedikit dan
digantikan dengan penggunaan uang giral, dan uang kuasi.
27. Faktor – faktor yang mempengaruhi
permintaan uang :
Kekayaan masyarakat
Tersedianya fasilitas kredit
Harapan tentang harga
Kepastian tentang pendapatan yang
diharapkan
Sistem pembayaran ayang berlaku
Faktor – faktor yang mempengaruhi
penawaran uang :
Tingkat suku bunga
Inflasi
Pendapatan
Kekayaan masyarakat
Nilai tukar rupiah
Fasilitas kredit
Harga barang
28. Untuk mengetahui seberapa besar kenaikan harga barang, terlebih dahulu dihitung
angka indeks harga. Dari indeks harga tersebut dapat diketahui besarnya tingkat kenaikan
harga (inflasi) secara agrerat tiap periode waktu tertentu. Ada tiga cara untuk menghitung
besarnya laju inflasi :
1. GNP/ PDB Deflator
Cara mengukur dengan menggunakan perbandingan GNP nominal dengan GNP
riil. GNP nominal merupakan GNP berdasarkan tingkat harga yang sedang berlaku,
sedangkan GNP riil adalah GNP berdasarkan tingkat harga konstan. GNP deflator
dapat diukur dengan indeks Paasche.
Keterangan :
IP = Indeks Paasche
Pn = harga tahun tertentu (tahun ke-n)
Po = harga tahun dasar
Qn = kuantitas tahun tertentu (tahun ke-n)
29. Menghitung laju inflasi dengan GNP deflator
2. Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK berfungsi mengukur biaya pembelian kelompok barang dan jasa yang
dianggap mewakili belanja konsume n.
IHK dapat di hitung dengan rumus berikut :
Keterangan :
Qo = jumlah barang pada tahun dasr
Po = harga barang pada tahun dasar
Pt = harga barang pada tahun t
30. 3. Indeks Harga Produsen (IHP)
Indeks Harga Produsen (IHP) ini mengukur harga barang yang dibeli oleh produsen
yang meliputi barang mentaj dana barang setengah jadi.
IHP dapat dihitung dengan rumus berikut :
Menghitung laju inflasi dengan menggunakan IHP :
Keterangan :
Qo = jumlah barang pada tahun dasr
Po = harga barang pada tahun dasar
Pt = harga barang pada tahun t
Menghitung laju inflasi dengan menggunakan IHK :