SlideShare a Scribd company logo
Indeks Harga dan
Inflasi, Permintaan
dan Penawaran Uang
Nita Kurniasih
XI MIA 4
Tujuan
Pembelajaran
Keluar
Referensi
Materi
 Menjelaskan pengertian indeks harga
 Menjelaskan tujuan perhitungan indeks harga
 Menjelaskan metode perhitungan inflasi
 Menjelaskan pengertian inflasi
 Menjelaskan penyebab inflasi
 Menjelaskan dampak dan cara mengendalikan inflasi
 Menjelaskan teori permintaan dan penawaran uang
 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran harga
Buku paket Erlangga kelas 2
LKS Kreatif Ekonomi kelas XI semester 2
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2014/04/de
finisi-inflasi-dan-metode.html
http://sholikhudin-arif.blogspot.com/2013/03/cara-
menghitung-indeks-harga-dengan.html
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/teori-
kuantitas-uang.html
Pengertian
Metode
perhitungan
Tujuan
perhitungan
Macam – macam
Pengertian
Penyebab
Jenis – jenis
Menghitung Inflasi
Cara mengatasi
Dampak
Permintaan uang
Penawaran uang
Faktor – faktor
yang
mempengaruhi
Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada
tahun yang dihitung dengan harga rata-rata pada tahun dasar. Tahun
dasar yang digunakan adalah tahun yang dibuat sebagai patokan
perhitungan. Prinsipnya bebas memilih tahun dasar, tetapi agar hasil
perhitungan angka indeks harga rasional, maka tahun dasar yang dipilih
sebaiknya adalah tahun dimana kondisi perekonomian dalam keadaan
stabil dan tidak terlalu lama dengan tahun yang akan datang.
a. Indek harga konsumen (IHK)
Indek harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan
perubahan-perubahan yang terjadi pada eceran barang dan jasa yang diminta oleh
konsumen dari waktu ke waktu.
b. Indek harga perdagangan besar (Whole Saler)
Indek harga perdangan besar adalah angka indek yang menunjukkan perubahan-
perubahan yang terjadi atas harga pada pasar primer mengenai barang-barang tertentu.
c. Indek harga yang diterima petani
Angka indek yang diterima petani adalah indek harga yang berhubungan
dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan denganhasil/yang diterima
petani.
d. Indek harga yang dibayar petani.
Indek yang dibayar petani adalah indek harga yang meliputi pembelian/biaya
konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya.
 Dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga
dari waktu ke waktu.
 Indek harga merupakan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum.
 Indek harga pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend dalam
perdagangan.
 Indek harga konseumen dan indek biaya hidup dapat digunakan sebagai
dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya.
 Indek harga yang dibayar/diterima petani dapat menggambarkan apakah
petani semakin makmur atau tidak.
 Indek harga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola / kebijakan
ekonomi dan moneter oleh pemerintah.
A. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif
Sederhana.
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak
tertimbang meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai.
Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak
ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka
indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
2) Angka indeks
kuantitas (quantity =
Q)
1) Angka indeks harga
(price = P)
Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak
ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung
angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
3) Angka indeks nilai
(value = V)
Keterangan:
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai yang dihitung angka
indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
B. Angka Indeks Tertimbang
Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode
1) Metode agregatif sederhana
2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor
penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).
Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka
indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang
Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung
angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar15
3) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang
kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.
Keterangan :
IP = angka indeks Paasche
Pn = harga tahun yang dihitung angka
indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung
angka indeksnya
Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut
• Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar
(over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga
kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo
akan lebih besar daripada Qn.
• Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung
lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan
permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan
angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka indeks Drobisch and
Bowley.
5) Metode Irving Fisher
Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang
ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari
indeks Laspeyres dan indeks Paasche
4) Metode Drobisch and Bowley
Keterangan:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
Keterangan:
IF = angka Irving Fisher
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomia dimana harga-harga
secara umum mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini dalam jangka
panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan
harga pada Lebaran tidak dianggap sebagai inflasi. Hal ini dikarenaka
biasanya setelah masa lebaran usai, harga – harga akan kembali
1. Kenaikan permintaan (full inflation)
Dimana terjadi inflasi disebabkan oleh
kenaikan permintaan total terhadap barang dan
jasa.
2. Kenaikan biaya produksi (cost push inflation)
Dimana inflasi terjadi karena meningkatnya biaya
produksi, sehingga barang yang ditawarkan mengalami
kenaikan.
3. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, artinya terdapat penambahan
jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen menaikkan harga barang.
4. Berkurangnya jumlah barang dipasaran, artinya jumlah penawaran barang mengalami
penurunan sedangkan permintaan akan barang tersebut banyak yang berakibat harga barang
naik.
5. Inflasi dari luar nergri (imported inflation), artinya inflasu karena mengimpor barang dari
luar negri sedangkan diluar negri terjadi inflasi sehingga barang-barang impor mengalami
kenaikan harga.
6. Inflasi dari dalam negri (domestic inflation), artinya meningkatnya pengeluaran pemerintah
atau terjadi defisit anggaran.
Berdasarkan tingkat keparahannya :
 Inflasi Ringan : berada di bawah 10% per tahun.
 Inflasi Sedang : berkisar 10% - 30% per tahun.
 Inflasi Berat : berkisar 30% - 100% per tahun.
 Inflasi sangat berat ::berkisar 100% per tahun.
Berdasarkan sumbernya :
 Inflasi yang bersumber dari luar negri :
Terjadi karena ada kenaikan di luar negri. Jika suatu negri mengimpor barang dari negara
yang mengalami inflasi, maka otomatis kenaikan harga akan memengaruhi harga-harga dalam
negrinya sehingga menimbulkna inflasi
 Inflasi yang bersumber dari dalam negri :
Terjadi karena pencetakan uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit, dapat
terjadi juga karena kegagalan panen. Kegagalan panen menyebabkan penawaran terhadap
suatu barang menurun, sehingga harga-harga akan naik.
A. Dampak terhadap pendapatan ( Equity Effects)
Efek inflasi terhadap pendapatan bersifat tidak merata, ada yang mengalami kerugian
terutama mereka yang berpenghasilan tetap dan ada pula kelompok yang mengalami
keuntungan dengan adanya inflasi
Pihak yang dirugikan :
Orang yang berpanghasilan tetap
Orang yang menyimpan kekayaan
dalam bentuk kas
Orang yang menabung
Para konsumen/pembeli
Kreditur
Para investor berupa obligasi
Pihak yang diuntungkan :
Para spekulan, petani dan pedagang
Debitur atau peminjam uang
Penyimpan kekayaan dalam bentuk
emas atau barang lain
Investor berupa saham
C. Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi):
 Inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan
harga barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen.
 Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan
nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya
pertukaran dilakukan antara barang dengan barang.
B. Dampak terhadap efisiensi, berpengaruh pada:
 Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien ada saat
terjadi inflasi.
 Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat
terhadap beberapa jenis barang.
E. Dampak terhadap Perdagangan Internasional
Jika terjadi inflasi di dalam negeri, harga barang-barang buatan dalam negeri akan jauh
lebih mahal daripada harga barang-barang sejenis buatan luar negeri. Akibatnya, barang-barang
buatan dalam negeri tidak dapat bersaing diluar negeri. Arus impor akan meningkat dan arus
ekspor akan terhambat, bahkan mengalami penurunan terus-menerus. Pada akhirnya, hal itu
akan menghabiskan cadangan devisa Negara dan neraca perdagangan Indonesia akan
defisit/pasif.
D. Dampak terhadap pengangguran
Adanya inflasi yang tinggi akan dibayar dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Denga
kata lain inflasi akan menyebabkan rendahnya permintaan pasar, sehingga dunia usaha akan
menjadi lesu yang berakibat pengurangan tenaga kerja dan akan tercipta pengangguran.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan (melalui bank
sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan dalam suatu perekonomian.
1. Penetapan Cadangan
Minimum (Reserve
Requirement Policy).
Bila bank sentral ingin
memperkecil jumlah uang yang
beredar di masyarakat, bank
sentral bisa menaikkan tingkat
cadangan minimum yang harus
dipenuhi oleh bank umum.
Dengan demikian, dana yang
dapat disalurkan oleh bank
umum semakin kecil, sehingga
uang yang beredar di masyarakat
semakin sedikit.
2. Operasi Pasar Terbuka
(Open Market
Operation).
Bank sentral melakukan
intervensi di pasar uang
melalui operasi pasar
terbuka, antara lain
dilakukan dengan menjual
berbagai surat berharga
seperti obligasi,SBI, dan
SPBU.
3. Kebijakan Diskonto
(Discount Policy).
Untuk mengatasi inflasi,
bank sentral dapat
menaikkan tingkat bunga
peminjaman yang dikenakan
kepada bank umum. Sebagai
akibatnya, bank umum akan
mengurangi pinjaman
uangnya kepada bank sentral
sehingga uang yang beredar
semakin sedikit.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dan
perpajakan.
Bentuk Kebijakan Fiskal:
 Menurunkan pengeluaran pemerintah.
 Menaikkan pajak.
 Penguranagan utang luar negri
 Penghematan pengeluaran pemerintahan
Kebijakan Non-Moneter dan Non-Fiskal
 Peningkatan produksi
 Kebijakan upah
 Pengawasan harga
 Menambah jumlah barang dipasar
 Menetapkan harga maksimum untuk beberapa barang
Permintaan uang diartikan sebagai kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Berdasarkan
teorinya permintaan uang dibagi menjadi dua, Teori Kusntitas uang klasik dan Teori uang
Keynes.
Teorti Kuantitas klasik
Teori kuantitas uang merupakan teori yang mengemukakan adanya hubungan langsung antara
perubahan jumlah uang yang beredar dengan perubahan harga barang. Dari hubungan tersebut
dapat dikemukakan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar
Dari persamaan tersebut dapat diketahui hal-hal
berikut.
a. Apabila terdapat perubahan pada M atau V, maka
akan mengakibatkan perubahan yang sebanding
terhadap P.
b. Apabila terdapat perubahan terhadap T, maka
akan terjadi perubahan yang sebaliknya terhadap P.
Teori permintaan uang Keynes
Menurut John Maynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang
tunai oleh masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu:
• Motif Transaksi (Transaction motive)
• Motif Berjaga-jaga (Precautionary motive)
• Motif Spekulasi (Specualtive motive)
1. Permintaan uang untuk transaksi (transaction demand)
Terkait dengan fungsi uang sebagai alat tukar, kita menggunakan uang untuk
membeli barang dan jasa atau untuk membayar tagihan. Permintaan uang untuk
transaksi memiliki hubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan naik, maka
permintaan uang untuk keperluan bertransaksi juga meningkat.
2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga (precautionary demand)
Permintaan terhadap uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga terhadap suatu peristiwa
yang tidak dikehendaki seperti sakit, kecelakaan, kebanjiran dan kebakaran. Permintaan uang
untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif dengan pendapatan.
3. Permintaan uang untuk spekulasi (speculative demand)
Spekulasi berarti melakukan sesuatu tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di
masa depan. Jika seorang spekulan meramalkan bahwa harga rumah, nilai saham, atau harga emas
akan meningkat dimasa depan, mereka akan membeli rumah, saham, atau emas, dan bukan
menyimpan uang. Jadi, dalam hal ini spekulan berharap bahwa mereka akan mendapatkan
keuntungan dari peningkatan harga rumah, saham, atau emas di masa depan. Ini tentu dengan
sendirinya mengurangi permintaan uang.
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi
bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Jumlah keseluruhan atau kuantitas uang
yang beredar dalam perekonomian (biasa disebut stok uang) memiliki pengaruh yang sangat
besar dalam berbagai variabel ekonomi.
Ada dua pengertian uang yang beredar, yaitu uang dalam arti sempit (narrow mone atau
M1) dan uang dalam arti luas (broad money atau M2).
Uang dalam arti sempit berarti semua kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank-
bank umum) kepada sektor domestik atau masyarakat. Aset yang paling jelas dimasukkan ke
dalam penghitungan ini adalah mata uang berupa uang kertas dan yang logam. Mata uang
merupakan alat pertukaran yang secara luas diterima dalam perekonomian. Dengan demikian,
mata uang merupakan bagian dari stok uang. Selain mata uang, stok uang yang dihitung
dalam M1 adalah simpanan yang mudah ditarik, seperti rekening koran (demand deposit).
Dengan demikian, yang termasuk ke dalam M1 adalah mata uang, traveler scheque,
rekening koran, dan simpanan lain yang mudah dicairkan.
Uang dalam arti luas merupakan M1 ditambah dengan uang kuasi (deposito,
tabungan, pasar dana, dan yang lainnya)
Jenis – jenis uang yang beredar di masyarakat :
a. M1 (uang kartal + uang giral)
M1 merupakan jenis uang yang paling cair karena dapat segera
dibelanjakan, dan juga merupakan uang biasa digunakan setiap hari. Uang
kartal terdiri dari uang logam dan kertas. Uang kartal di keluarkan oleh Bank
Sentral (BI). Uang giral adalah alat pembayaran berupa surat-surat berharga
yang dikeluarkan Bank Umum seperti cek, dan bilyet giro.
b. M2 (M1 + uang kuasi)
M2 diperoleh dengan menjumlah M1 dengan uang kuasi. Uang kuasi juga
disebut near money atau uang dekat, yaitu bentuk kekayaan finansial yang dapat
segera diuangkan. Meskipun berfungsi secara tidak langsung sebagai alat
pembayaran, tetapi dapat diubah dengan cepat menjadi uang kartal maupun
uang giral. Contoh uang kuasi adalah deposito berjangka pendek dan rekening
simpanan/tabungan di bank umum.
c. M3 (M2 + deposito berjangka panjang)
M3 merupakan gabungan dari uang kartal, uang giral, uang kuasi, dan
deposito berjangka panjang (lebih dari satu tahun). Apabila perekonomian suatu
negara semakin maju, maka pengunaan uang kartal semakin sedikit dan
digantikan dengan penggunaan uang giral, dan uang kuasi.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
permintaan uang :
 Kekayaan masyarakat
 Tersedianya fasilitas kredit
 Harapan tentang harga
 Kepastian tentang pendapatan yang
diharapkan
 Sistem pembayaran ayang berlaku
Faktor – faktor yang mempengaruhi
penawaran uang :
 Tingkat suku bunga
 Inflasi
 Pendapatan
 Kekayaan masyarakat
 Nilai tukar rupiah
 Fasilitas kredit
 Harga barang
Untuk mengetahui seberapa besar kenaikan harga barang, terlebih dahulu dihitung
angka indeks harga. Dari indeks harga tersebut dapat diketahui besarnya tingkat kenaikan
harga (inflasi) secara agrerat tiap periode waktu tertentu. Ada tiga cara untuk menghitung
besarnya laju inflasi :
1. GNP/ PDB Deflator
Cara mengukur dengan menggunakan perbandingan GNP nominal dengan GNP
riil. GNP nominal merupakan GNP berdasarkan tingkat harga yang sedang berlaku,
sedangkan GNP riil adalah GNP berdasarkan tingkat harga konstan. GNP deflator
dapat diukur dengan indeks Paasche.
Keterangan :
IP = Indeks Paasche
Pn = harga tahun tertentu (tahun ke-n)
Po = harga tahun dasar
Qn = kuantitas tahun tertentu (tahun ke-n)
Menghitung laju inflasi dengan GNP deflator
2. Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK berfungsi mengukur biaya pembelian kelompok barang dan jasa yang
dianggap mewakili belanja konsume n.
IHK dapat di hitung dengan rumus berikut :
Keterangan :
Qo = jumlah barang pada tahun dasr
Po = harga barang pada tahun dasar
Pt = harga barang pada tahun t
3. Indeks Harga Produsen (IHP)
Indeks Harga Produsen (IHP) ini mengukur harga barang yang dibeli oleh produsen
yang meliputi barang mentaj dana barang setengah jadi.
IHP dapat dihitung dengan rumus berikut :
Menghitung laju inflasi dengan menggunakan IHP :
Keterangan :
Qo = jumlah barang pada tahun dasr
Po = harga barang pada tahun dasar
Pt = harga barang pada tahun t
Menghitung laju inflasi dengan menggunakan IHK :

More Related Content

What's hot

PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar AkuntansiPPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
Wahyufitri1999
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
R Anggara
 
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuanSoal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
T'Janross Ingiend
 
Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
gadis sriyamti
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
rizky putri khalifah
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
Putri Devi Siswandani
 
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan FiskalBab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Yuni Tri Retnani Sardi, S.Pd
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Dadang Solihin
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Saputra Ayudi
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
Ranti Pusriana
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
Judianto Nugroho
 
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Yuni Tri Retnani Sardi, S.Pd
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
alexbaskara
 
Perilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsenPerilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsen
Vina Widya Putri
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
Ihsan Amruh
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Yesica Adicondro
 
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaPenerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Muhammad Rafi Kambara
 
MODUL AJAR SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN.pdf
MODUL AJAR SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN.pdfMODUL AJAR SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN.pdf
MODUL AJAR SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN.pdf
Kasmadi Rais
 
Teori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modernTeori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modern
Muhammad Khoirul Fuddin
 

What's hot (20)

PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar AkuntansiPPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuanSoal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
 
Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan FiskalBab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 3 Pendapatan Nasional (Kelas XI, Kurikulum 2013)
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
Perilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsenPerilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsen
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaPenerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
 
MODUL AJAR SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN.pdf
MODUL AJAR SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN.pdfMODUL AJAR SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN.pdf
MODUL AJAR SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN.pdf
 
Teori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modernTeori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modern
 

Similar to Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang

pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdfpptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
FachrunAzmi2
 
Inflasi
InflasiInflasi
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptxINDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptxKD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
DIANITABRSILABAN
 
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Yuni Tri Retnani Sardi, S.Pd
 
Bab 6 Indeks harga dan inflasi.pptx
Bab 6 Indeks harga dan inflasi.pptxBab 6 Indeks harga dan inflasi.pptx
Bab 6 Indeks harga dan inflasi.pptx
YulyAndriyani
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedratna ayu
 
ekonomikur2013rppkelasxibab06-150227163926-conversion-gate02.pdf
ekonomikur2013rppkelasxibab06-150227163926-conversion-gate02.pdfekonomikur2013rppkelasxibab06-150227163926-conversion-gate02.pdf
ekonomikur2013rppkelasxibab06-150227163926-conversion-gate02.pdf
YulyAndriyani
 
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxMateri Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
AbdulRozak821135
 
Makalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiMakalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasi
John Leyy
 
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
ErlanggaSetiyawan
 
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
Gitrif Qostolanisota
 
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
ocha alfiano
 
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Osama Alfatheen
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Fahar Arizky
 
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxIndeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
RebekaHelen
 
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
unga nuramalia
 
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
CattelyaAzZahra
 
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerangtugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
ulfah lutfiah
 
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
lidya azizah
 

Similar to Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang (20)

pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdfpptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptxINDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
 
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptxKD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
 
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
 
Bab 6 Indeks harga dan inflasi.pptx
Bab 6 Indeks harga dan inflasi.pptxBab 6 Indeks harga dan inflasi.pptx
Bab 6 Indeks harga dan inflasi.pptx
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
 
ekonomikur2013rppkelasxibab06-150227163926-conversion-gate02.pdf
ekonomikur2013rppkelasxibab06-150227163926-conversion-gate02.pdfekonomikur2013rppkelasxibab06-150227163926-conversion-gate02.pdf
ekonomikur2013rppkelasxibab06-150227163926-conversion-gate02.pdf
 
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxMateri Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
 
Makalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiMakalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasi
 
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
 
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
 
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
 
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
 
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxIndeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
 
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
 
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
 
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerangtugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
 
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
 

More from Nita Kurniasih

Tugas mewawancarai salahsatu pengrajin di Garut
Tugas mewawancarai salahsatu pengrajin di GarutTugas mewawancarai salahsatu pengrajin di Garut
Tugas mewawancarai salahsatu pengrajin di Garut
Nita Kurniasih
 
Mengolah tanah liat dengan menggunakan teknik pilin
Mengolah tanah liat dengan menggunakan teknik pilinMengolah tanah liat dengan menggunakan teknik pilin
Mengolah tanah liat dengan menggunakan teknik pilin
Nita Kurniasih
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Nita Kurniasih
 
Kasus TRISAKTI
Kasus TRISAKTIKasus TRISAKTI
Kasus TRISAKTI
Nita Kurniasih
 
Sejarah Perang Aceh
Sejarah Perang AcehSejarah Perang Aceh
Sejarah Perang Aceh
Nita Kurniasih
 
Agama qada dan qadar
Agama qada dan qadarAgama qada dan qadar
Agama qada dan qadar
Nita Kurniasih
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
Nita Kurniasih
 
Laporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum KoloidLaporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum Koloid
Nita Kurniasih
 
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiLaporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Nita Kurniasih
 
Sejarah peradaban Yunani Kuno
Sejarah peradaban Yunani KunoSejarah peradaban Yunani Kuno
Sejarah peradaban Yunani Kuno
Nita Kurniasih
 

More from Nita Kurniasih (10)

Tugas mewawancarai salahsatu pengrajin di Garut
Tugas mewawancarai salahsatu pengrajin di GarutTugas mewawancarai salahsatu pengrajin di Garut
Tugas mewawancarai salahsatu pengrajin di Garut
 
Mengolah tanah liat dengan menggunakan teknik pilin
Mengolah tanah liat dengan menggunakan teknik pilinMengolah tanah liat dengan menggunakan teknik pilin
Mengolah tanah liat dengan menggunakan teknik pilin
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Kasus TRISAKTI
Kasus TRISAKTIKasus TRISAKTI
Kasus TRISAKTI
 
Sejarah Perang Aceh
Sejarah Perang AcehSejarah Perang Aceh
Sejarah Perang Aceh
 
Agama qada dan qadar
Agama qada dan qadarAgama qada dan qadar
Agama qada dan qadar
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Laporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum KoloidLaporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum Koloid
 
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiLaporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
 
Sejarah peradaban Yunani Kuno
Sejarah peradaban Yunani KunoSejarah peradaban Yunani Kuno
Sejarah peradaban Yunani Kuno
 

Recently uploaded

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 

Recently uploaded (17)

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 

Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang

  • 1. Indeks Harga dan Inflasi, Permintaan dan Penawaran Uang Nita Kurniasih XI MIA 4 Tujuan Pembelajaran Keluar Referensi Materi
  • 2.  Menjelaskan pengertian indeks harga  Menjelaskan tujuan perhitungan indeks harga  Menjelaskan metode perhitungan inflasi  Menjelaskan pengertian inflasi  Menjelaskan penyebab inflasi  Menjelaskan dampak dan cara mengendalikan inflasi  Menjelaskan teori permintaan dan penawaran uang  Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran harga
  • 3. Buku paket Erlangga kelas 2 LKS Kreatif Ekonomi kelas XI semester 2 http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2014/04/de finisi-inflasi-dan-metode.html http://sholikhudin-arif.blogspot.com/2013/03/cara- menghitung-indeks-harga-dengan.html http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/teori- kuantitas-uang.html
  • 4. Pengertian Metode perhitungan Tujuan perhitungan Macam – macam Pengertian Penyebab Jenis – jenis Menghitung Inflasi Cara mengatasi Dampak Permintaan uang Penawaran uang Faktor – faktor yang mempengaruhi
  • 5. Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dengan harga rata-rata pada tahun dasar. Tahun dasar yang digunakan adalah tahun yang dibuat sebagai patokan perhitungan. Prinsipnya bebas memilih tahun dasar, tetapi agar hasil perhitungan angka indeks harga rasional, maka tahun dasar yang dipilih sebaiknya adalah tahun dimana kondisi perekonomian dalam keadaan stabil dan tidak terlalu lama dengan tahun yang akan datang.
  • 6. a. Indek harga konsumen (IHK) Indek harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. b. Indek harga perdagangan besar (Whole Saler) Indek harga perdangan besar adalah angka indek yang menunjukkan perubahan- perubahan yang terjadi atas harga pada pasar primer mengenai barang-barang tertentu. c. Indek harga yang diterima petani Angka indek yang diterima petani adalah indek harga yang berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan denganhasil/yang diterima petani. d. Indek harga yang dibayar petani. Indek yang dibayar petani adalah indek harga yang meliputi pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya.
  • 7.  Dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu.  Indek harga merupakan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum.  Indek harga pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend dalam perdagangan.  Indek harga konseumen dan indek biaya hidup dapat digunakan sebagai dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya.  Indek harga yang dibayar/diterima petani dapat menggambarkan apakah petani semakin makmur atau tidak.  Indek harga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola / kebijakan ekonomi dan moneter oleh pemerintah.
  • 8. A. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana. Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai. Keterangan: IA = indeks harga yang tidak ditimbang Pn = harga yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar 2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q) 1) Angka indeks harga (price = P) Keterangan: IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya Qo = kuantitas pada tahun dasar 3) Angka indeks nilai (value = V) Keterangan: IA = angka indeks nilai Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya Vo = nilai pada tahun dasar
  • 9. B. Angka Indeks Tertimbang Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode 1) Metode agregatif sederhana 2) Metode Laspeyres Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo). Keterangan: IA = indeks harga yang ditimbang Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar W = faktor penimbang Keterangan: IL = angka indeks Laspeyres Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Qo = kuantitas pada tahun dasar15
  • 10. 3) Metode Paasche Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn. Keterangan : IP = angka indeks Paasche Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut • Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar (over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih besar daripada Qn. • Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo. Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka indeks Drobisch and Bowley.
  • 11. 5) Metode Irving Fisher Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche 4) Metode Drobisch and Bowley Keterangan: D = angka indeks Drobisch IL = angka indeks Laspeyres IP = angka indeks Paasche Keterangan: IF = angka Irving Fisher IL = angka indeks Laspeyres IP = angka indeks Paasche
  • 12. Inflasi adalah suatu keadaan perekonomia dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini dalam jangka panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga pada Lebaran tidak dianggap sebagai inflasi. Hal ini dikarenaka biasanya setelah masa lebaran usai, harga – harga akan kembali
  • 13. 1. Kenaikan permintaan (full inflation) Dimana terjadi inflasi disebabkan oleh kenaikan permintaan total terhadap barang dan jasa. 2. Kenaikan biaya produksi (cost push inflation) Dimana inflasi terjadi karena meningkatnya biaya produksi, sehingga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan.
  • 14. 3. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, artinya terdapat penambahan jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen menaikkan harga barang. 4. Berkurangnya jumlah barang dipasaran, artinya jumlah penawaran barang mengalami penurunan sedangkan permintaan akan barang tersebut banyak yang berakibat harga barang naik. 5. Inflasi dari luar nergri (imported inflation), artinya inflasu karena mengimpor barang dari luar negri sedangkan diluar negri terjadi inflasi sehingga barang-barang impor mengalami kenaikan harga. 6. Inflasi dari dalam negri (domestic inflation), artinya meningkatnya pengeluaran pemerintah atau terjadi defisit anggaran.
  • 15. Berdasarkan tingkat keparahannya :  Inflasi Ringan : berada di bawah 10% per tahun.  Inflasi Sedang : berkisar 10% - 30% per tahun.  Inflasi Berat : berkisar 30% - 100% per tahun.  Inflasi sangat berat ::berkisar 100% per tahun. Berdasarkan sumbernya :  Inflasi yang bersumber dari luar negri : Terjadi karena ada kenaikan di luar negri. Jika suatu negri mengimpor barang dari negara yang mengalami inflasi, maka otomatis kenaikan harga akan memengaruhi harga-harga dalam negrinya sehingga menimbulkna inflasi  Inflasi yang bersumber dari dalam negri : Terjadi karena pencetakan uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit, dapat terjadi juga karena kegagalan panen. Kegagalan panen menyebabkan penawaran terhadap suatu barang menurun, sehingga harga-harga akan naik.
  • 16. A. Dampak terhadap pendapatan ( Equity Effects) Efek inflasi terhadap pendapatan bersifat tidak merata, ada yang mengalami kerugian terutama mereka yang berpenghasilan tetap dan ada pula kelompok yang mengalami keuntungan dengan adanya inflasi Pihak yang dirugikan : Orang yang berpanghasilan tetap Orang yang menyimpan kekayaan dalam bentuk kas Orang yang menabung Para konsumen/pembeli Kreditur Para investor berupa obligasi Pihak yang diuntungkan : Para spekulan, petani dan pedagang Debitur atau peminjam uang Penyimpan kekayaan dalam bentuk emas atau barang lain Investor berupa saham
  • 17. C. Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi):  Inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan harga barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen.  Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran dilakukan antara barang dengan barang. B. Dampak terhadap efisiensi, berpengaruh pada:  Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien ada saat terjadi inflasi.  Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat terhadap beberapa jenis barang.
  • 18. E. Dampak terhadap Perdagangan Internasional Jika terjadi inflasi di dalam negeri, harga barang-barang buatan dalam negeri akan jauh lebih mahal daripada harga barang-barang sejenis buatan luar negeri. Akibatnya, barang-barang buatan dalam negeri tidak dapat bersaing diluar negeri. Arus impor akan meningkat dan arus ekspor akan terhambat, bahkan mengalami penurunan terus-menerus. Pada akhirnya, hal itu akan menghabiskan cadangan devisa Negara dan neraca perdagangan Indonesia akan defisit/pasif. D. Dampak terhadap pengangguran Adanya inflasi yang tinggi akan dibayar dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Denga kata lain inflasi akan menyebabkan rendahnya permintaan pasar, sehingga dunia usaha akan menjadi lesu yang berakibat pengurangan tenaga kerja dan akan tercipta pengangguran.
  • 19. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan (melalui bank sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu perekonomian. 1. Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirement Policy). Bila bank sentral ingin memperkecil jumlah uang yang beredar di masyarakat, bank sentral bisa menaikkan tingkat cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum. Dengan demikian, dana yang dapat disalurkan oleh bank umum semakin kecil, sehingga uang yang beredar di masyarakat semakin sedikit. 2. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation). Bank sentral melakukan intervensi di pasar uang melalui operasi pasar terbuka, antara lain dilakukan dengan menjual berbagai surat berharga seperti obligasi,SBI, dan SPBU. 3. Kebijakan Diskonto (Discount Policy). Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menaikkan tingkat bunga peminjaman yang dikenakan kepada bank umum. Sebagai akibatnya, bank umum akan mengurangi pinjaman uangnya kepada bank sentral sehingga uang yang beredar semakin sedikit.
  • 20. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dan perpajakan. Bentuk Kebijakan Fiskal:  Menurunkan pengeluaran pemerintah.  Menaikkan pajak.  Penguranagan utang luar negri  Penghematan pengeluaran pemerintahan Kebijakan Non-Moneter dan Non-Fiskal  Peningkatan produksi  Kebijakan upah  Pengawasan harga  Menambah jumlah barang dipasar  Menetapkan harga maksimum untuk beberapa barang
  • 21. Permintaan uang diartikan sebagai kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Berdasarkan teorinya permintaan uang dibagi menjadi dua, Teori Kusntitas uang klasik dan Teori uang Keynes. Teorti Kuantitas klasik Teori kuantitas uang merupakan teori yang mengemukakan adanya hubungan langsung antara perubahan jumlah uang yang beredar dengan perubahan harga barang. Dari hubungan tersebut dapat dikemukakan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar Dari persamaan tersebut dapat diketahui hal-hal berikut. a. Apabila terdapat perubahan pada M atau V, maka akan mengakibatkan perubahan yang sebanding terhadap P. b. Apabila terdapat perubahan terhadap T, maka akan terjadi perubahan yang sebaliknya terhadap P.
  • 22. Teori permintaan uang Keynes Menurut John Maynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai oleh masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu: • Motif Transaksi (Transaction motive) • Motif Berjaga-jaga (Precautionary motive) • Motif Spekulasi (Specualtive motive) 1. Permintaan uang untuk transaksi (transaction demand) Terkait dengan fungsi uang sebagai alat tukar, kita menggunakan uang untuk membeli barang dan jasa atau untuk membayar tagihan. Permintaan uang untuk transaksi memiliki hubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan naik, maka permintaan uang untuk keperluan bertransaksi juga meningkat.
  • 23. 2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga (precautionary demand) Permintaan terhadap uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga terhadap suatu peristiwa yang tidak dikehendaki seperti sakit, kecelakaan, kebanjiran dan kebakaran. Permintaan uang untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif dengan pendapatan. 3. Permintaan uang untuk spekulasi (speculative demand) Spekulasi berarti melakukan sesuatu tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Jika seorang spekulan meramalkan bahwa harga rumah, nilai saham, atau harga emas akan meningkat dimasa depan, mereka akan membeli rumah, saham, atau emas, dan bukan menyimpan uang. Jadi, dalam hal ini spekulan berharap bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan harga rumah, saham, atau emas di masa depan. Ini tentu dengan sendirinya mengurangi permintaan uang.
  • 24. Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Jumlah keseluruhan atau kuantitas uang yang beredar dalam perekonomian (biasa disebut stok uang) memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai variabel ekonomi. Ada dua pengertian uang yang beredar, yaitu uang dalam arti sempit (narrow mone atau M1) dan uang dalam arti luas (broad money atau M2). Uang dalam arti sempit berarti semua kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank- bank umum) kepada sektor domestik atau masyarakat. Aset yang paling jelas dimasukkan ke dalam penghitungan ini adalah mata uang berupa uang kertas dan yang logam. Mata uang merupakan alat pertukaran yang secara luas diterima dalam perekonomian. Dengan demikian, mata uang merupakan bagian dari stok uang. Selain mata uang, stok uang yang dihitung dalam M1 adalah simpanan yang mudah ditarik, seperti rekening koran (demand deposit).
  • 25. Dengan demikian, yang termasuk ke dalam M1 adalah mata uang, traveler scheque, rekening koran, dan simpanan lain yang mudah dicairkan. Uang dalam arti luas merupakan M1 ditambah dengan uang kuasi (deposito, tabungan, pasar dana, dan yang lainnya) Jenis – jenis uang yang beredar di masyarakat : a. M1 (uang kartal + uang giral) M1 merupakan jenis uang yang paling cair karena dapat segera dibelanjakan, dan juga merupakan uang biasa digunakan setiap hari. Uang kartal terdiri dari uang logam dan kertas. Uang kartal di keluarkan oleh Bank Sentral (BI). Uang giral adalah alat pembayaran berupa surat-surat berharga yang dikeluarkan Bank Umum seperti cek, dan bilyet giro.
  • 26. b. M2 (M1 + uang kuasi) M2 diperoleh dengan menjumlah M1 dengan uang kuasi. Uang kuasi juga disebut near money atau uang dekat, yaitu bentuk kekayaan finansial yang dapat segera diuangkan. Meskipun berfungsi secara tidak langsung sebagai alat pembayaran, tetapi dapat diubah dengan cepat menjadi uang kartal maupun uang giral. Contoh uang kuasi adalah deposito berjangka pendek dan rekening simpanan/tabungan di bank umum. c. M3 (M2 + deposito berjangka panjang) M3 merupakan gabungan dari uang kartal, uang giral, uang kuasi, dan deposito berjangka panjang (lebih dari satu tahun). Apabila perekonomian suatu negara semakin maju, maka pengunaan uang kartal semakin sedikit dan digantikan dengan penggunaan uang giral, dan uang kuasi.
  • 27. Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan uang :  Kekayaan masyarakat  Tersedianya fasilitas kredit  Harapan tentang harga  Kepastian tentang pendapatan yang diharapkan  Sistem pembayaran ayang berlaku Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran uang :  Tingkat suku bunga  Inflasi  Pendapatan  Kekayaan masyarakat  Nilai tukar rupiah  Fasilitas kredit  Harga barang
  • 28. Untuk mengetahui seberapa besar kenaikan harga barang, terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Dari indeks harga tersebut dapat diketahui besarnya tingkat kenaikan harga (inflasi) secara agrerat tiap periode waktu tertentu. Ada tiga cara untuk menghitung besarnya laju inflasi : 1. GNP/ PDB Deflator Cara mengukur dengan menggunakan perbandingan GNP nominal dengan GNP riil. GNP nominal merupakan GNP berdasarkan tingkat harga yang sedang berlaku, sedangkan GNP riil adalah GNP berdasarkan tingkat harga konstan. GNP deflator dapat diukur dengan indeks Paasche. Keterangan : IP = Indeks Paasche Pn = harga tahun tertentu (tahun ke-n) Po = harga tahun dasar Qn = kuantitas tahun tertentu (tahun ke-n)
  • 29. Menghitung laju inflasi dengan GNP deflator 2. Indeks Harga Konsumen (IHK) IHK berfungsi mengukur biaya pembelian kelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsume n. IHK dapat di hitung dengan rumus berikut : Keterangan : Qo = jumlah barang pada tahun dasr Po = harga barang pada tahun dasar Pt = harga barang pada tahun t
  • 30. 3. Indeks Harga Produsen (IHP) Indeks Harga Produsen (IHP) ini mengukur harga barang yang dibeli oleh produsen yang meliputi barang mentaj dana barang setengah jadi. IHP dapat dihitung dengan rumus berikut : Menghitung laju inflasi dengan menggunakan IHP : Keterangan : Qo = jumlah barang pada tahun dasr Po = harga barang pada tahun dasar Pt = harga barang pada tahun t Menghitung laju inflasi dengan menggunakan IHK :