Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Ini adalah algoritma paling terkenal untuk
kompres teks. Ada empat fase dalam algoritma Huffman untuk kompres teks. Yang pertama adalah
kelompok karakter. Yang kedua adalah untuk membangun pohon Huffman. Yang ketiga adalah
encoding, dan yang terakhir adalah pembangunan bit kode. Prinsip algoritma Huffman adalah
karakter yang sering muncul di encoding dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang
jarang muncul di bit-encoding dengan seri lagi. teknik kompresi Huffman dapat memberikan
penghematan dari 30% dari bit asli. Ia bekerja berdasarkan frekuensi karakter. Semakin banyak
karakter yang sama mencapai, semakin tinggi tingkat kompresi yang diperoleh.
Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Ini adalah algoritma paling terkenal untuk
kompres teks. Ada empat fase dalam algoritma Huffman untuk kompres teks. Yang pertama adalah
kelompok karakter. Yang kedua adalah untuk membangun pohon Huffman. Yang ketiga adalah
encoding, dan yang terakhir adalah pembangunan bit kode. Prinsip algoritma Huffman adalah
karakter yang sering muncul di encoding dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang
jarang muncul di bit-encoding dengan seri lagi. teknik kompresi Huffman dapat memberikan
penghematan dari 30% dari bit asli. Ia bekerja berdasarkan frekuensi karakter. Semakin banyak
karakter yang sama mencapai, semakin tinggi tingkat kompresi yang diperoleh.
Sandi Playfair ditemukan oleh ahli Fisika berkebangsaan Inggris bernama Sir Charles Wheatstone (1802 - 1875) namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair (1819 - 1898) pada tahun 1854. Sandi Playfair pertama kali digunakan untuk tujuan-tujuan taktis oleh pasukan Inggris dalam Perang Boer II dan Perang Dunia I. Australia dan Jerman juga menggunakan sandi ini untuk tujuan yang sama dalam Perang Dunia II. Pada perkembangan selanjutnya, sandi ini tidak lagi digunakan oleh pasukan militer karena telah muncul berbagai perangkat enkripsi digital untuk menerjemahkannya.
Distribusi hipergeometrik juga termasuk distribusi teoretis yang menggunakan variabel diskrit dengan dua kejadian yang berkomplemen, seperti halnya distribusi binomial.
Perbedaan yang utama antara distribusi binomial dan distribusi hipergeometrik adalah pada cara pengambilan sampelnya. Pada distribusi binomial pengambilan sampel dilakukan dengan pengembalian, sedangkan pada distribusi hipergeometrik pengambilan sampel dilakukan tanpa pengembalian.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa distribusi hipergeometrik adalah distribusi probabilitas diskrit dari sekelompok objek atau populasi yang dipilih tanpa pengembalian.
Sandi Playfair ditemukan oleh ahli Fisika berkebangsaan Inggris bernama Sir Charles Wheatstone (1802 - 1875) namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair (1819 - 1898) pada tahun 1854. Sandi Playfair pertama kali digunakan untuk tujuan-tujuan taktis oleh pasukan Inggris dalam Perang Boer II dan Perang Dunia I. Australia dan Jerman juga menggunakan sandi ini untuk tujuan yang sama dalam Perang Dunia II. Pada perkembangan selanjutnya, sandi ini tidak lagi digunakan oleh pasukan militer karena telah muncul berbagai perangkat enkripsi digital untuk menerjemahkannya.
Distribusi hipergeometrik juga termasuk distribusi teoretis yang menggunakan variabel diskrit dengan dua kejadian yang berkomplemen, seperti halnya distribusi binomial.
Perbedaan yang utama antara distribusi binomial dan distribusi hipergeometrik adalah pada cara pengambilan sampelnya. Pada distribusi binomial pengambilan sampel dilakukan dengan pengembalian, sedangkan pada distribusi hipergeometrik pengambilan sampel dilakukan tanpa pengembalian.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa distribusi hipergeometrik adalah distribusi probabilitas diskrit dari sekelompok objek atau populasi yang dipilih tanpa pengembalian.
Program : sederetan instruksi atau perintah (dalam bahasa yang di mengerti oleh komputer) untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, sehingga menghasilkan suatu keluaran / output yang diharapkan.
Algoritma : urutan langkah-langkah atau instruksi-instruksi yang harus dilaksanakan untuk memecahkan masalah.
Mata Pelajaran Pemrograman Dasar dengan mempelajari Dasar - Dasar Algoritma dan mencangkup beberapa materi, diantaranya :
1. Konsep dan struktur algoritma
2. Variabel, Tipe data, dan Operator
3. Pseudecode
4. Flowchart
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Kuantor, Penarikan Kesimpulan, Validitas Pembuktian
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/04/kuantor-dan-penarikan-kesimpulan-logika-matematika.html
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Kata Hubung Kalimat Logika Matematika, negasi, konjungsi, disjungsi
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/04/kuantor-dan-penarikan-kesimpulan-logika-matematika.html
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiEman Mendrofa
Â
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/04/logika-matematika.html
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Diagram Venn, Contoh Soal mengenai Diagram Venn
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Kardinalitas, definisi kardinalitas, himpunan kuasa, operasi relasi dua himpunan, himpunan bagian
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Logaritma, Sifat-sifat Logaritma, Persamaan Logaritma
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/06/persamaan-dan-sifat-logaritma.html
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Persamaan Eksponen, Pertidaksamaan Eksponen serta Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen.
Baca lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/06/persamaan-fungsi-pertidaksamaan-eksponen.html
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakEman Mendrofa
Â
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak.
Baca selengkapnya:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/10/persamaan-nilai-mutlak.html
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Membahas secara menyeluruh dan terperinci mengenai Persamaan Kuadrat, Pertidaksamaan Kuadrat atau Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Deret Geometri Tak Hingga
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/05/deret-geometri-tak-hingga.html
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Pengulangan dengan For...Next
PengulanganprosesmenggunakanFor...Nextadalahbentukpengulanganterkendalidenganvariabelkendaliyangterusberjalanmajuataumundur.Formatpenulisanpengulanganiniadalahsebagaiberikut:
For variabel= nilai_awal To nilai_akhir [Step langkah]
<Proses dalam pengulangan>
Next variabel
Variabel merupakan nama dari variabel kontrol dalam pengulangan For...Next
9. Contoh 2:
Menampilkanbarisanbilangan20,19,18,...,3,2,1dapatdilakukandengan:
For bilangan = 20 To 1 Step -1
List1.AddItem bilangan
Next bilangan
Untukmenampilkanbarisanbilangan1,4,7,10,13,16,...,3N+1dapatdilakukandengan:
N=Val(Text1)
List1.Clear
For bilangan = 0 To N
List1.AddItem 3 * bilangan + 1
Next bilangan
26. Pengulangan dengan While...Wend
PengulangandenganWhile...Wendadalahbentukpengulanganterkendalidenganprosesakandiulangselamakondisiyangdiberikanmasihdipenuhi.Formatpenulisanpengulanganiniadalah:
While <Kondisi>
<Proses selama kondisi dipenuhi>
Wend
29. Pengulangan dengan Do Loop Until
PengulangandenganDoLoopUntiladalahbentukpengulanganterkendalidenganprosesakandiulangsampaikondisiyangdiberikandipenuhi.Formatpenulisanpengulanganiniadalah:
Do
<Proses selama kondisi belum dipenuhi>
Loop Until <Kondisi>
32. Pengulanganbertingkatsecaraumumdapatdituliskandenganbentukpenulisansebagaiberikut:
Pengulangan 1
..................................................................................
Proses di dalam pengulangan 1
Pengulangan 2
...........................................................
Proses di dalam pengulangan 2
...........................................................
Akhir pengulangan 2
..................................................................................
Akhir pengulangan 1
37. For baris = 1 To N
If baris mod 2 = 0 Then
Awal = 5: Akhir = 1
Langkah = -1
Else
Awal = 1 : Akhir = 5
Langkah = 1
End If
Kal = ââ
For i = awal To akhir Step Langkah
Kal = kal & str(i)
Next i
List1.AddItem kal
Next baris
44. Contoh 4:
Menampilkanhasilpenjumlahandarideretberikut:
1+2+3+4+...+N
Dapatdilakukandengan:
S = 0
For i = 1 To N
S = S + i
Label1.Caption = S
Next i
PenulisanS=S+idinamakandenganakumulator,yaitusuatuvariabelyangterusmenerusbertambahsesuaidata.Akumulatorinibanyakdigunakandalampenulisankodeprogramdarirumus-rumusyangmenggunakanjumlah(sigma) sebagaiberikut:
í„ í(í„)