Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
1. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan RI
1
2. PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
FAKTOR RISIKO PTM:
1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Tekanan Darah
5. Gula Darah Sewaktu
6. Tajam Penglihatan
7. Tajam Pendengaran
2
8. Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI)
9. Pemeriksaan Payudara
Klinis (SADANIS)
10. Pemeriksaan Kanker
Rahim Dengan IVA
11. Thalasemia
3. 1. BERAT BADAN :
Persiapan :
a.Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari
bungkus plastiknya.
b.Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c.Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta
membuka alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi
kantong yang berat seperti kunci.
d.Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan.
3
4. 2. TINGGI BADAN :
Pengukuran tinggi badan (cm)
dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2
meter dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana
4
5. PENGUKURAN BADAN LEBIH
/OBESITAS
• Pengukuran berat badan dan tinggi badan
dilakukan untuk mendapatkan nilai IMT
Obesitas.
• Penilaian IMT menggunakan rumus :
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m)²
• Cut off ≥ 27 penentu kategori obesitas (dewasa
asia)
5
6. 6
Kategori IMT
Sangat Kurus
Kekurangan berat badan
tingkat berat
< 17,0
Kurus
Kekurangan berat badan
tingkat ringan
17 - < 18,5
Normal 18,5 - 25,0
Gemuk
(Overweight)
Kelebihan berat badan tingkat
ringan
> 25,0 - 27,0
Obese
Kelebihan berat badan tingkat
berat
> 27,0
KLASIFIKASI OBESITAS PADA ORANG DEWASA
BERDASARKAN IMT
Sumber : Permenkes no.41 thn 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
8. CARA MEMASANG CARTA OBESITAS
a. Pilih bidang vertikal yang datar
(misalnya tembok/bidang
pengukuran lainnya) sebagai tempat
untuk menempelkan Carta Obesitas
b. Pasang Carta Obesitas pada bidang
tersebut dengan baik yaitu dengan
meletakkannya di dasar
bidang/lantai, kemudian tempelkan
ujung atas Carta Obesitas setinggi 2
meter secara vertikal/lurus.
c. Pasang penguat seperti paku
dan/atau lakban pada ujung/sisi-sisi
Carta Obesitas agar posisinya tidak
bergeser.
d. Pastikan posisi carta sesuai dengan
ukuran riil
9. CARA MENGGUNAKAN
CARTA OBESITAS
a. Timbang BB dalam satuan kilogram (kg)
b. Lepas sepatu/sendal/topi/peci,
kemudian berdiri tegak membelakangi
Carta Obesitas dengan pandangan lurus
ke depan
c. Tentukan tinggi badan (TB) dengan
menempelkan telapak tangan di puncak
kepala dan ujung jari menyentuh Carta
Obesitas.
d. Catatan : Cara berdiri yang benar dan
alat ukur yang pas dengan rangka tubuh
merupakan hal yang penting dalam
penggunaan Carta Obesitas.
e. Tentukan hasil pembacaan Carta
Obesitas dengan mengambil titik temu
antara BB dan TB pada Carta Obesitas
f. Lihat tabel hasil pengukuran BB
10. HASIL PENGUKURAN BERAT BADAN
Posisi Titik Temu Interpretasi
Hijau Normal
Pertahankan Berat Badan dengan Prilaku gaya Hidup sehat antara
lain::
- Makan Menu seimbang dan aktivitas Fisik minimum 30 menit per
hari
Kuning Gemuk
- Upayakan menurunkan berat badan sampai IMT normal
- Atur Pola makan sesuai dengan Piring Model T
aktivitas Fisik minimum 30 menit per hari
Merah Obesitas Konsultasikan ke Fasyankes terdekat
11. 3. LINGKAR PERUT :
Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
obesitas abdominal/ sentral.
1. Alat yang dibutuhkan :
a. Ruangan yang tertutup dari
pandangan umum. Jika tidak ada
gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan
tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam
pengukuran.
11
12. CARA PENGUKURAN
LINGKAR PERUT :
12
1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu
PTM diminta dengan cara yang santun
untuk membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan
raba tulang rusuk terakhir warga
Posbindu PTM untuk menetapkan titik
pengukuran
2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling
bawah
3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal
paha/ panggul
13. 4 Tetapkan titik tengah di antara di antara titik
tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung
tulang pangkal paha/ panggul dan tandai
titiktengah tersebut dengan alat tulis
5 Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri
tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi
normal).
Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/
diambil dari titik tengah kemudian secara
sejajar horizontal
melingkari pinggang dan perut kembali
menuju titik tengah diawal pengukuran.
6 Apabila warga Posbindu PTM mempunyai
perut yang gendut ke bawah, pengukuran
mengambil bagian yang paling buncit lalu
berakhir pada titik tengah tersebut lagi. Pita
pengukur tidak boleh melipat dan ukur
lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm. 13
CARA PENGUKURAN
LINGKAR PERUT :
14. LINGKAR PERUT
DAN RISIKO PENYAKIT
No Lingkar Perut Jenis Kelamin Risiko Penyakit
1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat
2 ≥ 102 cm Laki - laki Sangat Meningkat
3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat
4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat
14
15. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan
bagi yang sehat maupun yang sudah menyandang
hipertensi. (petugas pelaksana posbindu PTM yang
terlatih dan tenaga kesehatan).
Pengukuran ini untuk mendapatkan data tekanan
darah padaindividu.
Alat dan Bahan:
a. Tensimeter Digital
b. Manset besar
c. Batu baterai AA
15
4. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
16. PROSEDUR PENGUKURAN
TEKANAN DARAH
a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat
b. Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal
30 menit sebelum pengukuran.
c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres
d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua
telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan
kiri warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet
yang sudah terpasang sejajar dengan jantung.
e. Singsingkan lengan baju pada lengan
bagian kiri klien dan memintanya untuk
tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak
berbicara pada saat pengukuran.
16
17. v Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang
dengan telapak tangan terbuka ke atas.
Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet
v Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dibawah
17
PROSEDUR
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
18. v Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis
kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan
menyimpan hasil pengukuran secara otomatis
v Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika
Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati
dengan sendirinya dalam 5 menit.
18
PROSEDUR PENGUKURAN
TEKANAN DARAH
19. INTERPRETASI HASIL
PENGUKURAN
TEKANAN DARAH
No. Tekanan Darah Klasifikasi*)
1.
2.
3.
4.
< 120/<80 mm/Hg
120-139/80-90 mm/Hg
140-150/90-99 mm/Hg
>160/>100 mm/Hg
Normal
Prehipertensi
Hipertensi derajat 1
Hipertensi derajat 2
19
20. 8. PEMERIKSAAN KADAR GULA
DARAH
Alat dan bahan :
v Alat pemeriksaan kadar gula darah lipid (Analyzer)
v Test strip gula darah dan kolesterol
v Auto lancet (Autoclix)
v Lancet
v Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL untuk
single test strip
v Alkohol 70%
v Kapas
v Tissue kering
20
21. PEMERIKSAAN DENGAN
GLUKOMETER
(DISESUAIKAN JENIS GLUKO-METER) :
v Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
v Bersihkan ujung jari (jari manis/jari
tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi
alkohol 70%, keringkan.
v Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara
tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam.
v Usap dengan kapas steril kering
setelah darah keluar. Sentuhkan satu/
dua tetes darah
v Baca hasil glukosa darah.
21
23. INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN
KADAR GULA DARAH
23
Catt :
* dalam 2 kali pengukuran
** perlu konfirmasi Toleransi Glukosa Terganggu/ Gangguan Toleransi Glukosa
(TTGO), Namun bila tidak memungkinkan dapat dilakukan pemeriksaan gula darah
2 jam PP
Kriteria
Glukosa Darah
Puasa (mg/dL)
Glukosa Plasma 2
jam setelah TTGO
(mg/dL)
Gula Darah Sewaktu
(mg/dL)
Diabetes > 126 > 200 > 200*
Prediabetes 100 -125 140-199 140-199**
Normal < 100 < 140 <100