SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan RI
1
Pembekalan Nusantara Sehat Angkatan VII
Tahun 2018
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembekalan, peserta mampu
mendukung pelaksanaan pelayanan primer di
puskesmas pada lokasi yang ditetapkan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan RI.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu Melakukan pengendalian penyakit tidak
menular
TUJUAN PEMBELAJARAN
2
PENGUKURAN & PEMERIKSAAN
FR PTM:
1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Tajam Penglihatan
5. Tajam Pendengaran
7. Tekanan Darah
8. Gula Darah Sewaktu
3
9. Pemeriksaan Payudara
Sendiri
(SADARI)
10. Pemeriksaan Payudara
Klinis (SADANIS)
11. Pemeriksaan Kanker Rahim
Dengan IVA
1. BERAT BADAN :
Persiapan :
a. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan.
4
2. TINGGI BADAN :
Pengukuran tinggi badan (cm)
dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2
meter dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana
5
Continue..
• Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk
mendapatkan nilai IMT Obesitas.
• Penilaian IMT menggunakan rumus :
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m)²
• Cut off ≥ 23 penentu kategori obesitas (dewasa asia)
6
Tabel 1. Klasifikasi obesitas pada orang dewasa berdasarkan IMT
menurut WHO
IMT ˂ 18,5 Berat Badan Kurang
(Underweight)
IMT 18,5 – 22,9 Berat Badan Normal
IMT ≥ 23 Kelebihan Berat
Badan (Overweight)
IMT 23 – 24,9 Dengan risiko
IMT 25 – 29,9 Obesitas I
IMT ≥ 30 Obesitas II
7
3. LINGKAR PERUT :
Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
obesitas abdominal/ sentral.
1. Alat yang dibutuhkan :
a. Ruangan yang tertutup dari
pandangan umum. Jika tidak ada
gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan
tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam
pengukuran.
8
Cara Pengukuran Lingkar Perut :
9
1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM
diminta dengan cara yang santun untuk
membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan
raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu
PTM untuk menetapkan titik pengukuran
2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling
bawah
3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal
paha/ panggul
4 Tetapkan titik tengah di antara di antara titik
tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang
pangkal paha/ panggul dan tandai titiktengah
tersebut dengan alat tulis
5 Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri tegak
dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/
diambil dari titik tengah kemudian secara sejajar
horizontal
melingkari pinggang dan perut kembali menuju
titik tengah diawal pengukuran.
6 Apabila warga Posbindu PTM mempunyai perut
yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil
bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik
tengah tersebut lagi. Pita pengukur tidak boleh
melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati
angka 0,1 cm.
10
Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit
No Lingkar Perut Jenis Kelamin Risiko Penyakit
1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat
2 ≥ 102 cm Laki - laki Sangat Meningkat
3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat
4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat
11
4. PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN
Alat yang diperlukan :
– Kit Ophtalmologi Komunitas, terdiri dari :
• Kartu E yang telah disederhanakan atau Tumbling E
• Occluder atau penutup mata dengan pinhole flexible
• Tali pengukur 6 meter dengan penanda/multiple cincin di
kedua ujungnya dan penanda pada 1 meter & 3 meter
12
– Perkenalkan diri dan berikan penjelasan singkat cara pemeriksaan
– Pemeriksa menempatkan satu cincin di jari sebagai penanda,
terperiksa/responden melakukan hal yang sama dengan cincin di ujung pita
lainnya.
– Pemeriksaan dimulai dari mata kanan dengan mata kiri tertutup tanpa
menggunakan pinhole. Upayakan mata tidak tertekan.
– Pemeriksaan dimulai dari jarak 6 meter.
– Tes dilakukan sebanyak 4 kali, apabila jawaban benar semua maka dilanjutkan
pada tes yang lebih sulit yaitu huruf yang lebih kecil.
– Apabila terdapat kesalahan saat menjawab, ulangi terlebih dahulu sampai
dengan 5 kali.
– Ulangi pemeriksaan pada jarak 3 meter dengan teknik diatas apabila semua
jawaban benar di jarak 6 meter.
13
METODE PENGUKURAN TAJAM
PENGLIHATAN :
• Ulangi pemeriksaan pada jarak 1 meter dengan teknik diatas apabila
semua jawaban benar di jarak 3 meter.
• Mata dengan tajam penglihatan lebih baik daripada 6/12 tidak perlu
diperiksa menggunakan pinhole.
• Catat hasil pengukuran terakhir pada kolom dengan pinhole, kemudian
lakukan pemeriksaan dengan pinhole yang dimulai dari besar huruf
terakhir yang dapat dilihat responden.
• Lakukan tes dengan pinhole sesuai tahapan sebelumnya.
• Lakukan pemeriksaan yang sama untuk mata kiri.
• Apabila ditemukan hasil pemeriksaan ≤ 3/60, disarankan agar
responden dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.
14
Tabel 4. Definisi Berdasarkan World Health Organization
(WHO – ICD10)
Kebutaan (WHO – ICD 10)
15
Early visual impairment (EVI) : Tajam penglihatan < 6/12 – 6/18 pada mata terbaik
dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi terbaik
atau pinhole
Moderate visual
impairment (MVI)
: Tajam penglihatan < 6/18 – 6/60 pada mata terbaik
dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi terbaik
atau pinhole
Severe visual impairment
(SVI)
: Tajam penglihatan < 6/60 – 3/60 pada mata terbaik
dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi terbaik
atau pinhole
Visual impairment : Tajam penglihatan < 6/18 pada mata terbaik dengan
koreksi yang ada atau dengan koreksi terbaik atau pinhole
Functional Low
Vision
: Seseorang dengan low vision adalah yang memiliki
gangguan pada fungsi visual walaupun telah dilakukan
terapi dan/atau koreksi refraksi, dan tajam penglihatan
kurang dari 6/18 hingga persepsi cahaya, atau lapang
pandang kurang dari 10 derajat dari titik fiksasi, yang
menggunakan, atau potensial menggunakan
penglihatannya untuk melakukan kegiatan sehari-hari.*)
16
5. PEMERIKSAAN TAJAM PENDENGARAN
17
PEMERIKSAAN TAJAM PENDENGARAN (POSBINDU)
18
DETEKSI DINI
TAJAM PENGLIHATAN & PENDENGARAN
DI POSBINDU
19
Tes menghitung jari
atau E-Tumbling
Tes Suara Jarak 6 m, 3
m & 1 meter
6. PEMERIKSAAN SEDERHANA TELINGA
Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk
mengetahui fungsi telinga.
1. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan :
a. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda pada jarak sekitar
4,5-6 meter
b. Anjurkan peserta posbindu untuk menutup salah satu telinga
yang diperiksa.
c. Bisikkan satu bilangan ( mis, tujuh enam ).
20
Continue…
d. Beri tahu peserta posbindu untuk
mengulangi bilangan yang
didengarkan.
e. Periksa telinga sebelahnya dengan
cara yang sama.
f. Bandingkan kemampuan
mendengar pada telinga kanan dan
kiri peserta posbindu.
21
2. Cara pemeriksaan pendengaran
dengan menggunakan
arloji :
a. Pegang sebuah arloji disamping telinga
peserta posbindu
b. Minta peserta posbindu menyatakan
apakah mendengar detak arloji.
c. Pidah posisi arloji perlahan - lahan
menjauhi telinga dan minta peserta
posbindu menyatakannya bila tidak
dapat mendengar lagi detak arloji
normalnya detak arloji masih dapat di
dengar sampai jarak 30 cm dari telinga.
d. Bandingkan telinga kanan dan kiri
22
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan bagi
yang sehat maupun yang sudah menyandang hipertensi.
(petugas pelaksana posbindu PTM yang terlatih dan tenaga
kesehatan).
Pengukuran ini untuk mendapatkan data tekanan darah
padaindividu.
Alat dan Bahan:
a. Tensimeter Digital
b. Manset besar
c. Batu baterai AA
23
7. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
PROSEDUR PENGUKURAN
a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat
b. Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal 30
menit sebelum pengukuran.
c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres
d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua
telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kiri
warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang
sudah terpasang sejajar dengan jantung.
e. Singsingkan lengan baju pada lengan
bagian kiri klien dan memintanya untuk
tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak
berbicara pada saat pengukuran.
24
 Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang
dengan telapak tangan terbuka ke atas.
Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet
 Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dibawah
25
 Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis
kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan
menyimpan hasil pengukuran secara otomatis
 Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika
Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati
dengan sendirinya dalam 5 menit.
26
TATALAKSANA PENGUKURAN TEKANAN DARAH
MENGUKUR TEKANAN DARAH YANG BAIK DAN
BENAR.mp4
27
INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN
TEKANAN DARAH
No. Tekanan Darah Klasifikasi*)
1.
2.
3.
4.
< 120/<80 mm/Hg
120-139/80-90 mm/Hg
140-150/90-99 mm/Hg
>160/>100 mm/Hg
Normal
Prehipertensi
Hipertensi derajat 1
Hipertensi derajat 2
28
8. PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH
Alat dan bahan :
 Alat pemeriksaan kadar gula darah lipid (Analyzer)
 Test strip gula darah dan kolesterol
 Auto lancet (Autoclix)
 Lancet
 Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL untuk
single test strip
 Alkohol 70%
 Kapas
 Tissue kering
29
PEMERIKSAAN DENGAN GLUKOMETER
(DISESUAIKAN DENGAN JENIS GLUKO-METER) :
 Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
 Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan
kapas yang telah diberi alkohol 70%, keringkan.
 Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus,
cepat dan tidak terlalu dalam.
 Usap dengan kapas steril kering
setelah darah keluar. Sentuhkan satu/
dua tetes darah
 Baca hasil glukosa darah.
30
9. PEMERIKSAAN KOLESTEROL TOTAL:
 Persiapan alat
Analyzer
 Pengambilan darah
 Cara Meneteskan
Darah
 Tunggu hasil
31
SADARI DALAM 3 LANGKAH
32
1 2 3
10. PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
(SADARI)
11. PEMERIKSAAN PAYUDARA KLINIS
(SADANIS)
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan payudara sendiri
(apakah ada perubahan bentuk,warna,ukuran,cerukan dan
kerutan)
2. Angkat kedua tangan keatas kepala; perhatikan kembali
kedua payudara, kemudian kedua tangan menekan
pinggang agar otot dada berkontraksi. Bungkukkan badan
untuk melihat apakah kedua payudara menggantung
seimbang.
3. Tekan dengan lembut masing2 putting dengan ibu jari dan
jari telunjuk untuk melihat apakah ada cairan keluar.
33
4. Lakukan perabaan payudara (berdiri atau berbaring),angkat
lengan kiri keatas kepala. Rasakan apakah terdapat
benjolan atau penebalan. Gunakan tangan kanan untuk
menekan payudara kiri dengan ketiga jari tengah.Pastikan
memeriksa diantara payudara, dibawah lengan dan
dibawah tulang selangka.
5. Lakukan demikian seterusnya pada payudara sebelah
kanan.
34
12. PEMERIKSAAN KANKER RAHIM DENGAN IVA
Pemeriksa Tujuan Tatalaksana Hasil
Tenaga
Kesehatan
Terlatih
(Dokter/Bida
n)
Deteksi dini kelainan mulut
rahim (servisitis, cervical wart,
keputihan abnormal, polip,
serviks oedema, hipertropi,
pertumbuhan at adanya tukak.
Mengamati serviks
(mata telanjang)
setelah diberikan
asam asetat/asam
cuka 3-5%
Positif (+) :
Jika ditemukan
bercak putih
seperti sariawan
setelah 1 (satu)
menit dioleskan
asam cuka.
35
PERSIAPAN ALAT & BAHAN
36
 Meja ginekologi (atau
meja tulis)
 Sumber cahaya yang
cukup
 Asam asetat 3 - 5 %
 Kapas lidi besar
 Sarung tangan bersih
 Spekulum vagina
 Pasien posisi litotomi
 Gunakan spekulum cocor bebek 
lihat serviks dan pulaskan larutan asam asetat 3-5% dengan menggunakan
kapas
 Tunggu 1-3 menit, perhatikan perubahan warna pada serviks.
 Hasil IVA positif  bercak putih (acethowhite )epithelial menunjukkan adanya
lesi prakanker
TEHNIK VISUAL ASAM ASETAT
37
KASIVO
LESI PRA KANKER
Lesi intra epitel serviks
derajat rendah ~ NIS I
TAMPILAN IVA positif
Tampak Bercak putih (Aceto White Epithelium)
KANKER SERVIKS
Invasif
38
FOLLOW UP HASIL TES IVA
39
KEUNTUNGAN
 Non invasif
 Mudah dan murah
 Di Puskesmas
 Hasilnya langsung
 Sensitivitas dan spesifisitas
baik
KERUGIAN
 Pada wanita menopause
sering tidak dapat
diterapkan karena SSK
tidak tampak
40
IVA SEBAGAI PILIHAN SKRINING UNTUK INDONESIA
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN IVA

More Related Content

What's hot

tabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-laki
tabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-lakitabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-laki
tabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-lakiHarto Harto
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataNeneng Holifah
 
PLAN INM PUSKESMAS.pptx
PLAN INM PUSKESMAS.pptxPLAN INM PUSKESMAS.pptx
PLAN INM PUSKESMAS.pptxThantyAzalea
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdfssuserc3081c
 
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPuskesmasPundongBant
 
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SMSOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SMPuskesmasSungaiMenan
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malariaJoni Iswanto
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESuning wikandari
 
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptxV31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptxErnaYanti21
 
Standar operasional prosedur bb
Standar operasional prosedur bbStandar operasional prosedur bb
Standar operasional prosedur bbyusup firmawan
 
fish bone indikator mutu BP 2022.docx
fish bone indikator mutu BP 2022.docxfish bone indikator mutu BP 2022.docx
fish bone indikator mutu BP 2022.docxssuserc3841a
 
Standar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tbStandar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tbyusup firmawan
 
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptxEDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptxDian Kurnia Rabbani
 
POA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGPOA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGtaufans32
 
Sop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritisSop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritisVinandita Karina
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Muh Saleh
 

What's hot (20)

tabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-laki
tabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-lakitabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-laki
tabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-laki
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
 
PLAN INM PUSKESMAS.pptx
PLAN INM PUSKESMAS.pptxPLAN INM PUSKESMAS.pptx
PLAN INM PUSKESMAS.pptx
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
 
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
 
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SMSOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
 
Lokmin puskesmas
Lokmin puskesmasLokmin puskesmas
Lokmin puskesmas
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
 
Pedoman yankes usekrem pandemi
Pedoman yankes usekrem pandemiPedoman yankes usekrem pandemi
Pedoman yankes usekrem pandemi
 
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptxV31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
 
Standar operasional prosedur bb
Standar operasional prosedur bbStandar operasional prosedur bb
Standar operasional prosedur bb
 
fish bone indikator mutu BP 2022.docx
fish bone indikator mutu BP 2022.docxfish bone indikator mutu BP 2022.docx
fish bone indikator mutu BP 2022.docx
 
Standar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tbStandar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tb
 
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptxEDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
 
POA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGPOA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANG
 
FORM PDCA UKP.docx
FORM PDCA UKP.docxFORM PDCA UKP.docx
FORM PDCA UKP.docx
 
Sop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritisSop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritis
 
Bab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptxBab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptx
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 

Similar to Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820

Deteksi Dini FR PTM.pptx
Deteksi Dini FR PTM.pptxDeteksi Dini FR PTM.pptx
Deteksi Dini FR PTM.pptxRidhoIchsan1
 
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptxMATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptxmilaintan
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okLilyBanonah
 
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptxAqnaAkhila
 
Dd indera ns 2020 ok
Dd indera ns 2020 okDd indera ns 2020 ok
Dd indera ns 2020 okLilyBanonah
 
MPI1_Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
MPI1_Pengukuran FR PTM_Revisi.pptxMPI1_Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
MPI1_Pengukuran FR PTM_Revisi.pptxBryanRajaM
 
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxUKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxTeguhSetiawan64
 
Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
Pengukuran FR PTM_Revisi.pptxPengukuran FR PTM_Revisi.pptx
Pengukuran FR PTM_Revisi.pptxtesararlin
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
081223_PPT_Posyandu Usia_Produktif_dan_Lansia_PTM_TNI AD_dr._Rainy.pdf
081223_PPT_Posyandu Usia_Produktif_dan_Lansia_PTM_TNI AD_dr._Rainy.pdf081223_PPT_Posyandu Usia_Produktif_dan_Lansia_PTM_TNI AD_dr._Rainy.pdf
081223_PPT_Posyandu Usia_Produktif_dan_Lansia_PTM_TNI AD_dr._Rainy.pdfWinnieMandela4
 
Pemeriksaan Paru Tes Jalan 6 Menit (1).pptx
Pemeriksaan Paru Tes Jalan 6 Menit (1).pptxPemeriksaan Paru Tes Jalan 6 Menit (1).pptx
Pemeriksaan Paru Tes Jalan 6 Menit (1).pptxFitri Amelia Rizki
 
RP ptmdksadjskdsdj.docx
RP ptmdksadjskdsdj.docxRP ptmdksadjskdsdj.docx
RP ptmdksadjskdsdj.docxMisellapretty
 
Pengkajian Data Objektif
Pengkajian Data ObjektifPengkajian Data Objektif
Pengkajian Data Objektifpjj_kemenkes
 
Pedoman Praktikum 1
Pedoman Praktikum 1Pedoman Praktikum 1
Pedoman Praktikum 1pjj_kemenkes
 
Kumpulan-Daftar-Tilik-Modul-Pemb-Jenjang-1_-Lengkap.pdf
Kumpulan-Daftar-Tilik-Modul-Pemb-Jenjang-1_-Lengkap.pdfKumpulan-Daftar-Tilik-Modul-Pemb-Jenjang-1_-Lengkap.pdf
Kumpulan-Daftar-Tilik-Modul-Pemb-Jenjang-1_-Lengkap.pdfYunifatmawati8
 
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptxPEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptxamelianapuspita
 

Similar to Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820 (20)

Deteksi Dini FR PTM.pptx
Deteksi Dini FR PTM.pptxDeteksi Dini FR PTM.pptx
Deteksi Dini FR PTM.pptx
 
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptxMATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
 
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
 
Dd indera ns 2020 ok
Dd indera ns 2020 okDd indera ns 2020 ok
Dd indera ns 2020 ok
 
MATERI PTM.pptx
MATERI PTM.pptxMATERI PTM.pptx
MATERI PTM.pptx
 
MPI1_Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
MPI1_Pengukuran FR PTM_Revisi.pptxMPI1_Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
MPI1_Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
 
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxUKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
 
Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
Pengukuran FR PTM_Revisi.pptxPengukuran FR PTM_Revisi.pptx
Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
 
Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
Pengukuran FR PTM_Revisi.pptxPengukuran FR PTM_Revisi.pptx
Pengukuran FR PTM_Revisi.pptx
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
 
KL Skop 1 Unit 3.ppt untuk pembelajarabn
KL Skop 1 Unit 3.ppt untuk pembelajarabnKL Skop 1 Unit 3.ppt untuk pembelajarabn
KL Skop 1 Unit 3.ppt untuk pembelajarabn
 
081223_PPT_Posyandu Usia_Produktif_dan_Lansia_PTM_TNI AD_dr._Rainy.pdf
081223_PPT_Posyandu Usia_Produktif_dan_Lansia_PTM_TNI AD_dr._Rainy.pdf081223_PPT_Posyandu Usia_Produktif_dan_Lansia_PTM_TNI AD_dr._Rainy.pdf
081223_PPT_Posyandu Usia_Produktif_dan_Lansia_PTM_TNI AD_dr._Rainy.pdf
 
Pemeriksaan Paru Tes Jalan 6 Menit (1).pptx
Pemeriksaan Paru Tes Jalan 6 Menit (1).pptxPemeriksaan Paru Tes Jalan 6 Menit (1).pptx
Pemeriksaan Paru Tes Jalan 6 Menit (1).pptx
 
RP ptmdksadjskdsdj.docx
RP ptmdksadjskdsdj.docxRP ptmdksadjskdsdj.docx
RP ptmdksadjskdsdj.docx
 
Pengkajian Data Objektif
Pengkajian Data ObjektifPengkajian Data Objektif
Pengkajian Data Objektif
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 
Pedoman Praktikum 1
Pedoman Praktikum 1Pedoman Praktikum 1
Pedoman Praktikum 1
 
Kumpulan-Daftar-Tilik-Modul-Pemb-Jenjang-1_-Lengkap.pdf
Kumpulan-Daftar-Tilik-Modul-Pemb-Jenjang-1_-Lengkap.pdfKumpulan-Daftar-Tilik-Modul-Pemb-Jenjang-1_-Lengkap.pdf
Kumpulan-Daftar-Tilik-Modul-Pemb-Jenjang-1_-Lengkap.pdf
 
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptxPEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
 

Recently uploaded

Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxArdianAdhiwijaya
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 

Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820

  • 1. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI 1 Pembekalan Nusantara Sehat Angkatan VII Tahun 2018
  • 2. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti pembekalan, peserta mampu mendukung pelaksanaan pelayanan primer di puskesmas pada lokasi yang ditetapkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu Melakukan pengendalian penyakit tidak menular TUJUAN PEMBELAJARAN 2
  • 3. PENGUKURAN & PEMERIKSAAN FR PTM: 1. Berat Badan 2. Tinggi Badan 3. Lingkar Perut 4. Tajam Penglihatan 5. Tajam Pendengaran 7. Tekanan Darah 8. Gula Darah Sewaktu 3 9. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) 10. Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) 11. Pemeriksaan Kanker Rahim Dengan IVA
  • 4. 1. BERAT BADAN : Persiapan : a. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus plastiknya. b. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar. c. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci. d. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0. Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan. 4
  • 5. 2. TINGGI BADAN : Pengukuran tinggi badan (cm) dimaksudkan untuk mendapatkan data tinggi badan semua kelompok umur. Persiapan : Gunakan alat pengukur tinggi badan : microtoise dengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm. Prosedur : Sesuai tatalaksana 5
  • 6. Continue.. • Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk mendapatkan nilai IMT Obesitas. • Penilaian IMT menggunakan rumus : IMT = Berat Badan (Kg) Tinggi Badan (m)² • Cut off ≥ 23 penentu kategori obesitas (dewasa asia) 6
  • 7. Tabel 1. Klasifikasi obesitas pada orang dewasa berdasarkan IMT menurut WHO IMT ˂ 18,5 Berat Badan Kurang (Underweight) IMT 18,5 – 22,9 Berat Badan Normal IMT ≥ 23 Kelebihan Berat Badan (Overweight) IMT 23 – 24,9 Dengan risiko IMT 25 – 29,9 Obesitas I IMT ≥ 30 Obesitas II 7
  • 8. 3. LINGKAR PERUT : Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/ sentral. 1. Alat yang dibutuhkan : a. Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak ada gunakan tirai pembatas b. Pita pengukur c. Spidol atau pulpen. 2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran. 8
  • 9. Cara Pengukuran Lingkar Perut : 9 1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM diminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkapkan pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu PTM untuk menetapkan titik pengukuran 2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah 3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha/ panggul
  • 10. 4 Tetapkan titik tengah di antara di antara titik tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal paha/ panggul dan tandai titiktengah tersebut dengan alat tulis 5 Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal). Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/ diambil dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran. 6 Apabila warga Posbindu PTM mempunyai perut yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi. Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm. 10
  • 11. Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit No Lingkar Perut Jenis Kelamin Risiko Penyakit 1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat 2 ≥ 102 cm Laki - laki Sangat Meningkat 3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat 4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat 11
  • 12. 4. PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN Alat yang diperlukan : – Kit Ophtalmologi Komunitas, terdiri dari : • Kartu E yang telah disederhanakan atau Tumbling E • Occluder atau penutup mata dengan pinhole flexible • Tali pengukur 6 meter dengan penanda/multiple cincin di kedua ujungnya dan penanda pada 1 meter & 3 meter 12
  • 13. – Perkenalkan diri dan berikan penjelasan singkat cara pemeriksaan – Pemeriksa menempatkan satu cincin di jari sebagai penanda, terperiksa/responden melakukan hal yang sama dengan cincin di ujung pita lainnya. – Pemeriksaan dimulai dari mata kanan dengan mata kiri tertutup tanpa menggunakan pinhole. Upayakan mata tidak tertekan. – Pemeriksaan dimulai dari jarak 6 meter. – Tes dilakukan sebanyak 4 kali, apabila jawaban benar semua maka dilanjutkan pada tes yang lebih sulit yaitu huruf yang lebih kecil. – Apabila terdapat kesalahan saat menjawab, ulangi terlebih dahulu sampai dengan 5 kali. – Ulangi pemeriksaan pada jarak 3 meter dengan teknik diatas apabila semua jawaban benar di jarak 6 meter. 13 METODE PENGUKURAN TAJAM PENGLIHATAN :
  • 14. • Ulangi pemeriksaan pada jarak 1 meter dengan teknik diatas apabila semua jawaban benar di jarak 3 meter. • Mata dengan tajam penglihatan lebih baik daripada 6/12 tidak perlu diperiksa menggunakan pinhole. • Catat hasil pengukuran terakhir pada kolom dengan pinhole, kemudian lakukan pemeriksaan dengan pinhole yang dimulai dari besar huruf terakhir yang dapat dilihat responden. • Lakukan tes dengan pinhole sesuai tahapan sebelumnya. • Lakukan pemeriksaan yang sama untuk mata kiri. • Apabila ditemukan hasil pemeriksaan ≤ 3/60, disarankan agar responden dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan. 14
  • 15. Tabel 4. Definisi Berdasarkan World Health Organization (WHO – ICD10) Kebutaan (WHO – ICD 10) 15 Early visual impairment (EVI) : Tajam penglihatan < 6/12 – 6/18 pada mata terbaik dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi terbaik atau pinhole Moderate visual impairment (MVI) : Tajam penglihatan < 6/18 – 6/60 pada mata terbaik dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi terbaik atau pinhole Severe visual impairment (SVI) : Tajam penglihatan < 6/60 – 3/60 pada mata terbaik dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi terbaik atau pinhole
  • 16. Visual impairment : Tajam penglihatan < 6/18 pada mata terbaik dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi terbaik atau pinhole Functional Low Vision : Seseorang dengan low vision adalah yang memiliki gangguan pada fungsi visual walaupun telah dilakukan terapi dan/atau koreksi refraksi, dan tajam penglihatan kurang dari 6/18 hingga persepsi cahaya, atau lapang pandang kurang dari 10 derajat dari titik fiksasi, yang menggunakan, atau potensial menggunakan penglihatannya untuk melakukan kegiatan sehari-hari.*) 16
  • 17. 5. PEMERIKSAAN TAJAM PENDENGARAN 17 PEMERIKSAAN TAJAM PENDENGARAN (POSBINDU)
  • 18. 18
  • 19. DETEKSI DINI TAJAM PENGLIHATAN & PENDENGARAN DI POSBINDU 19 Tes menghitung jari atau E-Tumbling Tes Suara Jarak 6 m, 3 m & 1 meter
  • 20. 6. PEMERIKSAAN SEDERHANA TELINGA Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk mengetahui fungsi telinga. 1. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan : a. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda pada jarak sekitar 4,5-6 meter b. Anjurkan peserta posbindu untuk menutup salah satu telinga yang diperiksa. c. Bisikkan satu bilangan ( mis, tujuh enam ). 20
  • 21. Continue… d. Beri tahu peserta posbindu untuk mengulangi bilangan yang didengarkan. e. Periksa telinga sebelahnya dengan cara yang sama. f. Bandingkan kemampuan mendengar pada telinga kanan dan kiri peserta posbindu. 21
  • 22. 2. Cara pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan arloji : a. Pegang sebuah arloji disamping telinga peserta posbindu b. Minta peserta posbindu menyatakan apakah mendengar detak arloji. c. Pidah posisi arloji perlahan - lahan menjauhi telinga dan minta peserta posbindu menyatakannya bila tidak dapat mendengar lagi detak arloji normalnya detak arloji masih dapat di dengar sampai jarak 30 cm dari telinga. d. Bandingkan telinga kanan dan kiri 22
  • 23. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan bagi yang sehat maupun yang sudah menyandang hipertensi. (petugas pelaksana posbindu PTM yang terlatih dan tenaga kesehatan). Pengukuran ini untuk mendapatkan data tekanan darah padaindividu. Alat dan Bahan: a. Tensimeter Digital b. Manset besar c. Batu baterai AA 23 7. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
  • 24. PROSEDUR PENGUKURAN a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat b. Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal 30 menit sebelum pengukuran. c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kiri warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung. e. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kiri klien dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran. 24
  • 25.  Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet  Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dibawah 25
  • 26.  Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis  Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit. 26
  • 27. TATALAKSANA PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENGUKUR TEKANAN DARAH YANG BAIK DAN BENAR.mp4 27
  • 28. INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH No. Tekanan Darah Klasifikasi*) 1. 2. 3. 4. < 120/<80 mm/Hg 120-139/80-90 mm/Hg 140-150/90-99 mm/Hg >160/>100 mm/Hg Normal Prehipertensi Hipertensi derajat 1 Hipertensi derajat 2 28
  • 29. 8. PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH Alat dan bahan :  Alat pemeriksaan kadar gula darah lipid (Analyzer)  Test strip gula darah dan kolesterol  Auto lancet (Autoclix)  Lancet  Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL untuk single test strip  Alkohol 70%  Kapas  Tissue kering 29
  • 30. PEMERIKSAAN DENGAN GLUKOMETER (DISESUAIKAN DENGAN JENIS GLUKO-METER) :  Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul  Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi alkohol 70%, keringkan.  Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam.  Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar. Sentuhkan satu/ dua tetes darah  Baca hasil glukosa darah. 30
  • 31. 9. PEMERIKSAAN KOLESTEROL TOTAL:  Persiapan alat Analyzer  Pengambilan darah  Cara Meneteskan Darah  Tunggu hasil 31
  • 32. SADARI DALAM 3 LANGKAH 32 1 2 3 10. PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
  • 33. 11. PEMERIKSAAN PAYUDARA KLINIS (SADANIS) 1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan payudara sendiri (apakah ada perubahan bentuk,warna,ukuran,cerukan dan kerutan) 2. Angkat kedua tangan keatas kepala; perhatikan kembali kedua payudara, kemudian kedua tangan menekan pinggang agar otot dada berkontraksi. Bungkukkan badan untuk melihat apakah kedua payudara menggantung seimbang. 3. Tekan dengan lembut masing2 putting dengan ibu jari dan jari telunjuk untuk melihat apakah ada cairan keluar. 33
  • 34. 4. Lakukan perabaan payudara (berdiri atau berbaring),angkat lengan kiri keatas kepala. Rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Gunakan tangan kanan untuk menekan payudara kiri dengan ketiga jari tengah.Pastikan memeriksa diantara payudara, dibawah lengan dan dibawah tulang selangka. 5. Lakukan demikian seterusnya pada payudara sebelah kanan. 34
  • 35. 12. PEMERIKSAAN KANKER RAHIM DENGAN IVA Pemeriksa Tujuan Tatalaksana Hasil Tenaga Kesehatan Terlatih (Dokter/Bida n) Deteksi dini kelainan mulut rahim (servisitis, cervical wart, keputihan abnormal, polip, serviks oedema, hipertropi, pertumbuhan at adanya tukak. Mengamati serviks (mata telanjang) setelah diberikan asam asetat/asam cuka 3-5% Positif (+) : Jika ditemukan bercak putih seperti sariawan setelah 1 (satu) menit dioleskan asam cuka. 35
  • 36. PERSIAPAN ALAT & BAHAN 36  Meja ginekologi (atau meja tulis)  Sumber cahaya yang cukup  Asam asetat 3 - 5 %  Kapas lidi besar  Sarung tangan bersih  Spekulum vagina
  • 37.  Pasien posisi litotomi  Gunakan spekulum cocor bebek  lihat serviks dan pulaskan larutan asam asetat 3-5% dengan menggunakan kapas  Tunggu 1-3 menit, perhatikan perubahan warna pada serviks.  Hasil IVA positif  bercak putih (acethowhite )epithelial menunjukkan adanya lesi prakanker TEHNIK VISUAL ASAM ASETAT 37 KASIVO
  • 38. LESI PRA KANKER Lesi intra epitel serviks derajat rendah ~ NIS I TAMPILAN IVA positif Tampak Bercak putih (Aceto White Epithelium) KANKER SERVIKS Invasif 38
  • 39. FOLLOW UP HASIL TES IVA 39
  • 40. KEUNTUNGAN  Non invasif  Mudah dan murah  Di Puskesmas  Hasilnya langsung  Sensitivitas dan spesifisitas baik KERUGIAN  Pada wanita menopause sering tidak dapat diterapkan karena SSK tidak tampak 40 IVA SEBAGAI PILIHAN SKRINING UNTUK INDONESIA KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN IVA