Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pengukuran faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan indeks massa tubuh. Langkah-langkah pengukuran masing-masing faktor risiko dijelaskan secara rinci beserta cara perhitungan dan kategorisasi indeks massa tubuh.
2. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu
melaksanakan pengukuran faktor risiko PTM.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah sesi ini selesai, peserta mampu :
1. Melakukan pengukuran tinggi badan
2. Melakukan pengukuran berat badan
3. Melakukan pengukuran lingkar perut
4. Menghitung indeks massa tubuh (IMT)
TUJUAN PEMBELAJARAN
2
3. PENGUKURAN FR PTM:
1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Indeks Massa Tubuh (IMT)
3
4. 1. BERAT BADAN :
Persiapan :
a. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan.
4
5. 2. TINGGI BADAN :
Pengukuran tinggi badan (cm)
dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2
meter dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana
5
6. Continue..
• Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk
mendapatkan nilai IMT Obesitas.
• Penilaian IMT menggunakan rumus :
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
• Cut off ≥ 27 penentu kategori obesitas (PGS,2014)
6
7. • Tabel Kategori IMT Pada Orang Dewasa
IMT Klasifikasi
IMT < 18,5 Berat badan kurang (underweight)
IMT 18,5 – 22,9 Berat badan normal
IMT 23 – 24,9 Kelebihan berat badan dengan risiko
IMT 25 – 29,9 Obesitas I
IMT > 30 Obesitas II
8. 3. LINGKAR PERUT :
Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
obesitas abdominal/ sentral.
1. Alat yang dibutuhkan :
a. Ruangan yang tertutup dari
pandangan umum. Jika tidak ada
gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan
tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam
pengukuran.
8
9. Cara Pengukuran Lingkar Perut :
9
1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM
diminta dengan cara yang santun untuk
membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan
raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu
PTM untuk menetapkan titik pengukuran
2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling
bawah
3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal
paha/ panggul
10. 4 Tetapkan titik tengah di antara di antara titik
tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang
pangkal paha/ panggul dan tandai titiktengah
tersebut dengan alat tulis
5 Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri tegak
dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/
diambil dari titik tengah kemudian secara sejajar
horizontal
melingkari pinggang dan perut kembali menuju
titik tengah diawal pengukuran.
6 Apabila warga Posbindu PTM mempunyai perut
yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil
bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik
tengah tersebut lagi. Pita pengukur tidak boleh
melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati
angka 0,1 cm.
10
11. Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit
No Lingkar Perut Jenis Kelamin Risiko Penyakit
1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat
2 ≥ 102 cm Laki - laki Sangat Meningkat
3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat
4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat
11
This is the jargon in NCD's Campaign
CERDIK stands for:
Check health status routine and regularly
Encourage to avoid smoking and other tobacco product
Raise physical activity
Daily consumption with healthy diet
Implement adequate rest
Keep balance between body and mind
That’s all, thank you