Pemerintah mengumumkan paket stimulus ekonomi baru untuk menyelamatkan bisnis dan pekerjaan. Stimulus ini meliputi insentif pajak, bantuan tunai langsung, dan subsidi upah untuk mendorong pertumbuhan. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi dari resesi akibat pandemi.
1. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan RI
1
2. DETEKSI DINI
TAJAM PENGLIHATAN & PENDENGARAN
DI POSBINDU
2
Tes menghitung jari
atau E-Tumbling
Tes Suara Jarak 6 m,
3 m & 1 meter
3. DETEKSI DINI
GANGGUAN PENGLIHATAN DI PUSKESMAS/ FKTP
1. KATARAK MENGGUNAKAN
2. PENLIGHT DAN OPTHALMOSKOP
3. GLAUKOMA MENGGUNAKAN
TONOMETER
4. GANGGUAN REFRAKSI MENGGUNAKAN
5. SNELLEN CARD
6. RETINOPHATI DIABETIKUM
MENGGUNAKAN OPTHALMOSKOP
3
4. PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN
Alat yang diperlukan :
– Kit Ophtalmologi Komunitas, terdiri dari :
• Kartu E yang telah disederhanakan atau Tumbling E
• Occluder atau penutup mata dengan pinhole flexible
• Tali pengukur 6 meter dengan penanda/multiple cincin di
kedua ujungnya dan penanda pada 1 meter & 3 meter
4
6. – Perkenalkan diri dan berikan penjelasan singkat cara pemeriksaan
– Pemeriksa menempatkan satu cincin di jari sebagai penanda,
terperiksa/responden melakukan hal yang sama dengan cincin di ujung
pita lainnya.
– Pemeriksaan dimulai dari mata kanan dengan mata kiri tertutup tanpa
menggunakan pinhole. Upayakan mata tidak tertekan.
– Pemeriksaan dimulai dari jarak 6 meter.
– Tes dilakukan sebanyak 4 kali, apabila jawaban benar semua maka
dilanjutkan pada tes yang lebih sulit yaitu huruf yang lebih kecil.
– Apabila terdapat kesalahan saat menjawab, ulangi terlebih dahulu
sampai dengan 5 kali.
– Ulangi pemeriksaan pada jarak 3 meter dengan teknik diatas apabila
semua jawaban benar di jarak 6 meter.
6
METODE PENGUKURAN
TAJAM PENGLIHATAN
7. • Ulangi pemeriksaan pada jarak 1 meter dengan teknik diatas
apabila semua jawaban benar di jarak 3 meter.
• Mata dengan tajam penglihatan lebih baik daripada 6/12 tidak
perlu diperiksa menggunakan pinhole.
• Catat hasil pengukuran terakhir pada kolom dengan pinhole,
kemudian lakukan pemeriksaan dengan pinhole yang dimulai
dari besar huruf terakhir yang dapat dilihat responden.
• Lakukan tes dengan pinhole sesuai tahapan sebelumnya.
• Lakukan pemeriksaan yang sama untuk mata kiri.
• Apabila ditemukan hasil pemeriksaan ≤ 3/60, disarankan agar
responden dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.
7
10. Teknik Pemeriksaan Tajam Penglihatan
(E-chart)
of the hand - peeking is impossible.
If the person cannot read, use an E chart (Figure 1b). Ask the person to indicate the directio
they can see on the chart. They can either tell you the direction (e.g. “up”, “left” etc.) or poin
using their hand (Figure 3). Encourage the person to give you an answer -“Even if it feels lik
guessing”. This will often give a whole other line or two beyond where they wanted to stop r
Once they have read the lowest letters they can read, record the distance VA, which can be
side of the chart. Include whether it is aided or unaided. Repeat for the left eye.
Figure 3: Hands showing the direction of the “E”
11. Teknik Pemeriksaan Tajam Penglihatan Sederhana
(Metode E- CHART)
1. Pemeriksa berdiri 3 atau 6 (tergantung
jenis chart) di depan pasien di ruang
terbuka yang terang (sebisa mungkin
sinar matahari)
2. Pemeriksaan dimulai dengan mata
kanan. Pasien diminta menutup mata
kiri dengan telapak tangan, tanpa
menekan mata.
3. Pasien diminta menyebutkan huruf
(snellen chart) atau arah huruf E ( E-
chart) yang ditunjuk oleh pemeriksa,
mulai dari objek terbesar sampai
terkecil yang masih bisa dibaca (ket.
Pada Snellen chart dianggap dapat
membaca 1 baris bila >50%
angka/huruf pada baris tersebut yang
dapat dibaca)
4. Apabila responden tidak bisa membaca
huruf terbesar pada kartu Snellen, maka
pasien diminta menghitung jari (1, 2 atau
5 jari) mulai dari jarak 1 meter, 2 meter
hingga posisi huruf terbesar pada kartu
Snellen
5. Apabila visus tidak mencapai 6/6
dilakukan pemeriksaan pin-hole, mulai
dari baris terakhir yang masih dapat
dibaca sampai baris terkecil yang masih
dapat dibaca
6. Pemeriksaan yang sama diulangi pada
mata kiri
7. Mencatat hasil pemeriksaan di lembar
yang telah disediakan
Tajam penglihatan mata kanan/AVOD
….
Tajam penglihatan mata kiri/AVOS …
12. q 12 (VA 6/12),
q 18 (VA 6/18)
q 60 (VA 6/60)
q Ukuran 60 juga dapat digunakan pada jarak 3
atau 1 meter
q Mengukur VA dari 3/60 dan 1/60 masing-masing
VA pengukuran terbaik dilakukan di siang hari,
ruang terbuka.
q Jarak diukur dengan tali/pita khusus dengan
panjang 6 meter dan penanda pada jarak 3
meter dan 1 meter dari klien, serta sebuah
cincin/simpul pada kedua ujungnya.
DETEKSI DINI TAJAM PENGLIHATAN
Ketajaman penglihatan diukur dengan 'E' Snellen optotypes ukuran:
13. Langkah – langkah pemeriksaan :
§ Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak
terlalu bising, atur jarak pemeriksaan 6
meter.
§ Beri instruksi pada klien untuk mengulangi
kata yang akan disebutkan
§ Posisi pemeriksa berhadapan dengan
telinga klien yang diperiksa,
§ Klien menutup telinga kiri dengan salah
satu jari.
§ Pemeriksa menyebutkan 5 kata Misalnya:
mata, kaki, muka, susu, kuku dengan
volume normal (tidak berteriak & tidak
terlalu kecil)
Teknik Pemeriksaan Tajam Pendengaran Sederhana
di Posbindu (TES SUARA)
PEMERIKSAAN TAJAM PENDENGARAN
14. • Bila responden tidak dapat menyebutkan 2 dari 5 kata
dengan benar pada jarak 6 meter maka pemeriksanya
maju ke jarak 3 meter dan mengulangi pemeriksaan
dengan cara yang sama
• Pemeriksaan dilanjutkan pada telinga kiri dengan cara
yang sama
• Bila diduga ada gangguan pendengaran pada salah satu
telinga, maka pemeriksaan dilanjutkan pada jarak 1
meter.
• Pada jarak satu (1) meter pemeriksa berada di belakang
klien. Mulailah pemeriksaan pada telinga yang sehat
diikuti dengan telinga yang dicurigai ada gangguan
dengan suara berbisik.
Teknik Pemeriksaan Tajam Pendengaran
di Posbindu (TES SUARA)
15. 15
Macam Pemeriksaan Pendengaran
1. Tes Penala
2. Audiometer
3. Timpanometri
4. OAE
5. BERA
32
DETEKSI DINI
GANGGUAN PENDENGARAN DI PUSKESMAS/ FKTP
17. 2. Cara pemeriksaan pendengaran
dengan menggunakan
arloji :
a. Pegang sebuah arloji disamping
telinga peserta posbindu
b. Minta peserta posbindu menyatakan
apakah mendengar detak arloji.
c. Pidah posisi arloji perlahan - lahan
menjauhi telinga dan minta peserta
posbindu menyatakannya bila tidak
dapat mendengar lagi detak arloji
normalnya detak arloji masih dapat
di dengar sampai jarak 30 cm dari
telinga.
d. Bandingkan telinga kanan dan kiri
17
18. 18
Tes Penala
• Pemeriksaan Kwalitatif
• Alat sederhana & mudah dibawa
• Dapat digunakan utk skrining awal, memprediksi
jenis gangguan pendengaran
• Pemeriksaan mudah (pada anak2 kadang sulit)
34
19. 19
Menggetarkan garpu tala
– Arah getaran kedua kaki garpu tala searah
kedua kaki garpu tala
• Tekan kedua kaki garpu tala agar
mendekat dg jari telunjuk dan ibu jari
dan lepaskan, garpu tala akan bergetar
• Atau ketukkan ke tumit sepatu, benda
keras yg dilapisi bantalan lunak, agar
vibrasi tak berlebihan 35
20. 20
Pemeriksaan Pendengaran dengan Garpu Tala
3 cara pemeriksaan :
1.Tes Rinne Bedakan persepsi hantaran AC &
BC
2.Tes Weber Bedakan persepsi hantaran
telinga kanan dan kiri
3.Tes Schwabach
Tes Weber
Rinne
36
AC (Air Conduction) hantaran melalui udara
BC (Bone Conduction) hantaran melalui tulang
21. 21
Tes RINNE
• AC : Garpu tala digetarkan di
depan telinga sejauh 2,5-3
cm
(arah kedua kaki garpu tala sejajar dengan arah liang
telinga)
• BC : Garpu tala digetarkan di
prosesus mastoid
37
23. 23
TES WEBER
Membandingkan hantaran tulang telinga ka & ki
• LATERALISASI (-), suara terdengar di tengah /
sama kanan & kiri Pendengaran NORMAL
• LATERALISASI (+)
– Lateralisasi ke telinga sehat : Telinga sakit SNHL
– Lateralisasi ke telinga sakit : Telinga sakit Tuli
Konduktif
• Penala digetarkan, letakan di garis tengah kepala
(verteks, dahi, pangkal hidung, gigi seri, dagu à
apakah ada lateralisasi bunyi
39