SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
ANTROPOMETRI & KEMAMPUAN
FUNGSIONAL
Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr.,
M.Biomed
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1
 Cabang ilmu yang mempelajari tentang pengukuran komposisi tubuh
 Dimulai sejak Hipocrates pada 400M mengenai bentuk tubuh yang tinggi, kurus,
dan pendek.
 Antro → manusia & metri → pengukuran
 Antropometri → bidang yang membahas tentang pengukuran manusia secara
fisik
 Dalam fisioterapi, ada pengukuran antropometri
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Ciri yang menggambarkan dimensi tubuh
 Dimensi tubuh → tinggi badan, berat badan, lingkar tubuh,
komposisi lemak
 Diintegrasikan dengan temuan riwayat dan system review dengan
hasil tes lainnya
 Digunakan untuk penegakan diagnose
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Dokumentasi
 Mengetahui somatipe → tipe tubuh atau keadaan tubuh seseorang
 Tingkat abnormalitas tubuh
 Menentukan olahraga yang sesuai
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Pengukuran antropometri meliputi
 Berat badan, tinggi badan, panjang badan
 Tekanan darah (sistolik dan diastolic)
 Denyut nadi
Pengukuran lainnya
- Lingkar Perut
- Lingkar lengan atas (LILA)
- Visus
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Tinggi badan  microtoise
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Berat badan  timbangan
Panjang segmental & lingkar
segmen tubuh  midline, spidol
 Pengukuran indeks massa tubuh
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pengukuran ekspansi thoraks  midline
 Visus  Snellen chart pinhole
 Tekanan darah  Sphygmomanometer
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Microtoise kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm
1. Gantungkan bandul benang untuk membantu memasang microtoise di dinding
agar tegak lurus
2. Letakkan alat pengukur di lantai yang datar tidak jauh dari bandul dan
menempel pada dinding (jangan ada lekukan atau tonjolan)
3. Tarik papan penggeser tegak lurus ke atas, sejajar benang berbandul yang
tergantung dan Tarik sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka 0
(nol). Kemudian dipaku atau direkat dengan lakban pada bagian atas
microtoise
4. Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri lagi perekat pada posisi
sekitar 10 cm dari bagian atas microtoise
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1. Minta responden melepaskan alas kaki (sendal/sepatu), topi (penutup kepala)
2. Pastikan alat geser berada diposisi atas
3. Responden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser
4. Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat, dan tumit menempel
pada dinding tempat microtoise di pasang
5. Padangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
6. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas tepat ditengah kepala
responden.
7. Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar(ke
bawah) pada garis merah, sejajar dengan mata petugas
8. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas
bangku agar hasil pembacaannya benar
9. Pencatatan dilakukan dengan teliti sampai satu angka dibelakang koma (0,1
cm). Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Tujuan → untuk mendapat data panjang badan anak yang belum bisa bediri agar
dapat diketahui status gizi anak
1. Letakkan pengukur panjang badan pada meja atau tempat yang rata misalnya
lantai.
2. Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala di sebelah kiri dan panel
penggeser di sebelah kanan pengukur. Panel kepala adalah bagian yang tidak
bisa digeser
3. Tarik geser bagian panel yang dapat digeser sampai diperkirakan cukup
Panjang untuk menaruh bayi/anak
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
4. Baringkan bayi posisi terlentang, kedua siku dan kepala bayi menempel pada
bagian panel yang tidak dapat digeser
5. Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi sampai lurus dan menempel pada
meja. Tekan telapak kaki bayi sampai membentuk siku, kemudian geser bagian
panel yang dapat digeser sampai persis menempel pada telapak kaki bayi
6. Baca panjang badan bayi pada skala ke arah angka yg lebih besar. Misal 67,5 cm
7. Setelah pengukuran selesai, kemudian bayi diangkat
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Siapkan timbangan
 Atur angka di display angka 0 tepat pada panah yang berada di tengah dengan
mengatur putaran bagian bawah
 Pasang 4 kaki timbangan bagian bawah (harus dipasang dan tidak boleh hilang)
 Letakkan timbangan pada lantai datar
 Responden yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta
mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1. Responden diminta naik ke timbangan dengan posisi kaki tepat di tengah
tetapi tidak menutupi display
2. Sikap tenang (jangan gerak) dan kepala tidak menunduk (lurus ke depan)
3. Angka di display timbangan akan muncul, dan tunggu sampai angka tidak
berubah (statis/diam)
4. Catat angka yang terakhir dan isikan pada formulir
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1. Minta ibu untuk membuka topi, jaket, sepatu, kaos kaki atau aksesoris anak
2. Siapkan buku catatan untuk mencatat hasil penimbangan ibu dan anak
3. Pastikan angka pada display menunjukkan 0
4. Timbang ibu lebih dulu dengan meminta ibu naik ke timbang
5. Perhatikan posisi kaki ibu tepat di tengah, tenang, dan kepala tidak menunduk
6. Angka di display akan muncul dan tunggu sampai angka tidak berubah (statis)
7. Catat angka yang terakhir pada display
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
9. Minta ibu turun dari alat timbang dan tunggu sampai alat timbang OFF secara
otomatis
10. Timbang ibu dan anak (digendong) bersama-sama
11. Catat angka yang terakhir
12. BB anak adalah selisih antara (BB ibu dan anak). Pembulatan BB anak
dilakukan setelah pengurangan dengan BB ibu. Isikan pada formular
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pengukuran Panjang segmental kaki dapat berimplikasi terhadap postur tubuh,
gaya berjalan, dan Kesehatan seseorang
 Gunakan titik tubuh untuk dijadikan patokan
True Length (TL) → ukur tungkai dari SIAS ke malleolus medialis melalui patella
Bone Length (BL) → ukur dari trochanter mayor ke tuberositas tibia
Apperence Length (AL) → ukur dari umbilicus ke malleolus lateralis melalui
patella
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Meminta izin dan jelaskan pada pasien bahwa anda akan
mengukur Panjang tungkainya
Jelaskan Langkah-langkahnya
Persiapan alat → midline, buku catatan, pulpen
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Atur posisi pasien di tempat tidur atau tempat yang rata
 Minta pasien untuk tidur terlentang
 Palpasi pada bagian SIAS (Spina Iliaca Anterior Superior)
 TL → ukur mulai dari SIAS hingga malleolus medial (mata kaki) baik kaki kiri
dan kanan
 AL → ukur dari umbilicus ke malleolus lateralis melalui patella
 Baca angka yang ditunjukkan pada midline
 Catat hasil
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pengukuran lingkar lengan atas adalah jenis pemeriksaan
antropometri yang digunakan untuk mengukur risiko kurang energi
kronis (KEK) – status gizi pada wanita usia subur termasuk remaja,
ibu hamil, dan ibu menyusui serta pada pria
 Ambang batas LILA dengan risiko KEK adalah 23,5 cm jika kurang
dari 23,5 cm maka mengalami KEK
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1. Pastikan pita LiLa tidak kusut, tidak terlipat-lipat, tidak sobek
2. Jika lengan responden >33cm, gunakan meteran kain
3. Responden diminta berdiri tegak tetapi rileks, tidak memegang
apapun serta otot lengan tidak kontraksi
4. Baju pada lengan kiri disingkirkan keatas sampai pangkal bahu
terlihat atau lengan bagian atas tidak tertutup
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada responden bahwa petugas
akan menyingsingkan baju lengan kiri responden sampai pangkal bahu. Bila
responden keberatan, minta izin pengukuran dilakukan di dalam ruangan yang
tertutup
1. Tentukan posisi pangkal bahu
2. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke
arah perut
3. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LiLa atau meteran dan beri tanda dengan pulpen atau
spidol (minta izin ke responden).
4. Bila menggunakan pita LiLa perhatikan titik nol nya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
4. Lingkarkan pita LiLa sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan
responden sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan
siku)
5. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLa
6. Pita di tarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar
7. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLa
(kearah angka yang lebih besar)
8. Tuliskan angka pembacaan pada kuesioner
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1. Lingkar lengan atas (LiLa)
Dari acromion 10 cm ke distal
Dari acromion 20 cm ke distal
Dari acromion 30 cm ke distal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Hasil pengukuran kemudian diubah dalam bentuk persentase dengan standar
 Laki-laki: 29,3 cm
 Perempuan: 28,5 cm
 Interpretasi status gizi berdasarkan % LILA:
 Obesitas: >120%
 Overweight: 110-120%
 Normal: 90-110%
 Underweight: <90%
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Hasil pengukuran LILA Ny. X adalah 26 cm
 Hasil persentase LILA adalah 26
 Hasil LILA/Standar LILA perempuan x 100% = 26/28,5x100% =
91,23%
 Interpretasi status gizi Ny. X adalah normal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Lingkar lengan bawah
Dari epicondilus lateralis 10 cm ke distal
Dari epicondilus lateralis 20 cm ke distal
Dari epicondilus lateralis 30 cm ke distal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Dari pertengahan pergeralangan tangan sampai ujung jari tangan
Lingkarkan pada tangan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Dari SIAS 10 cm ke distal
Dari SIAS 20 cm ke distal
Dari SIAS 30 cm ke distal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Dari tuberositas tibia 10 cm ke distal
Dari tuberositas tibia 20 cm ke distal
Dari tuberositas tibia 30 cm ke distal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Dari malleolus medialis dan lateralis tarik garis
Ukur lingar kaki yang sudah ditandai
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Ukur dengan melewati kedua SIAS
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1. Minta responden untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi
normal)
2. Pengukuran lingkar perut dimulai dari titik tengah dan secara sejajar
horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal
pengukuran
3. Jika responden dengan perut buncit ke bawah, pengukuran mengambil bagian
yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah
4. Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka
0,1 cm
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pengukuran lingkar perut yang benar dilakukan dengan
menempelkan pita pengukur diatas kulit langsung. Pengukuran di
atas pakaian tidak dibenarkan
 Apabila responden tidak bersedia membuka pakaian bagian atas,
pengukuran dengan menggunakan pakaian yang tipis (kain nilon,
silk dll) diperbolehkan dan beri catatan pada kuesioner
 Apabila responden tetap menolak untuk diukur, pengukuran
lingkar perut tidak boleh dipaksakan dan beri catatan pada
kuesioner
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pengukuran lingkar segmen sangat penting artinya dalam pemeriksaan
fisioterapi.
 Dengan mengukur lingkar angota gerak kita bsa mengetahui adanya atropi otot,
odema dan lainnya.
 Alat ukur yang digunakan Mid line meteran.
 Pelaksanaan pengukuran lingkar anggota gerak ini menggunakan patokan-
patokan tertentu.
 Pada kasus OA sendi lutut patokan dimulai dari tuberositas tibia kemudian ukur
5 cm diatas tuberositas tibia,10 cm diatas tuberositas tibia, 5 cm dibawah
tuberasitas tibia, 10 cm dibawah tuberositas tibia
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Lingkar segmen selisih minimal 0,5 – 1 cm, karena
jika selisihnya jauh menunjukkan ada atrofi
IMT = BB / TB2
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Metode pengukuran ketebalan jaringan adiposa subkutan di lokasi tertentu.
Pengukuran ini dalam memperkirakan persentase lemak tubuh yang diukur
adalah pengukuran dari lemak subkutan pada tubuh
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1. Jelaskan pada responden tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa
saja yang akan dilakukan dalam pengukuran
2. Untuk pengukuran ini, responden diminta dengan cara yang santun untuk
membuka pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden
untuk menetapkan titik pengukuran
3. Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah
4. Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha / panggul
5. Tetatpkan titik tengah di antara titik tulang rusuk terakhir, titik ujung
lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tanda titik tengah tersebut dengan
alat tulis
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Ekspansi atas:
Diukur melingkar dibawah axilla
Beri jarak 4 cm di depan dada
Tarik napas
Lihat jarak sesudah Tarik napas
Hitung selisihnya
• Ekspansi medial pada dada melewati papilla
• Ekspansi bawah tepat di atas diagprahma
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan untuk melihat ketajaman
penglihatan
 Cara pemeriksaan dengan “membaca chart” dari jarak yang ditentukan, biasanya
5 atau 6 meter. Digunakan jarak sepanjang itu karena pada jarak tersebut mata
normal akan relaksasi dan tidak berakomodasi.
 Kartu yang digunakan ada beberapa macam: Snellen chart, Landolt chart, E
chart
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Snellen chart → kartu bertuliskan beberapa huruf dengan ukuran yang berbeda, untuk
pasien yang bisa membaca
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Landolt chart → kartu dengan tulisan bentuk huruf C tapi dengan arah cincin yang berbeda beda
Berupa deret lambang berbentuk lingkaran dengan bagian yang hilang. Px menginterpretasikan arah dari
bagian lingkaran yang hilang. Digunakan pada px anak atay dewasa yang kesulitan membaca huruf
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
E chart → kartu yang bertuliskan huruf E semua, tapi arah kakinya berbeda-beda
ntuk px dewasa atau anak yang tidak memiliki kemampuan membaca (buta huruf). Hal ini hampir serupa
dengan Landolt chart dimana prinsip yang utama adalah membaca lambang “E” dan menentukan arah dari
“E”
 Kartu diletakkan jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi
lebih tinggi atau sejajar dengan mata pasien
 Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya
mata normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat
melihat pada jarak 5 meter.
 Bila jarak 6 meter, berarti visus normalnya 6/6
 Pastikan cahaya harus cukup
 Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri harus
ditutup dan pasien diminta membaca kartu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Cara menilai visus dari hasil membaca kartu:
Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau 6/6, maka tidak
usah membaca pada baris berikutnya - visus normal
Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus normal, cek
pada 1 baris tersebut
• Bila hanya tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris tersebut
dengan false 1
• Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan
false 2
• Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang ada, berarti
visusnya berada di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca
• Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada baris di atasnya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan
pinhole (alat untuk memfokuskan titik pada penglihatan pasien)
 Bila visus tetap berkurang berarti bukan kelainan refraksi
 Bila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya berarti merupakan
kelainan refraksi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
66

More Related Content

Similar to ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI

Standar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tbStandar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tbyusup firmawan
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptxrismapristisa1
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxBoclamp1
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdfBahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdfviviyusfina350
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptxBahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptxssuserbe74c71
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxJurusanGiziPolkesmas
 
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxRefinna Sari
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdfMateri 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdfTheresiaRaphael
 
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptxMateri ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptxdesacikupa1
 
Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820
Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820
Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820nanirizkiyati
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okLilyBanonah
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxJulfiana Mardatillah
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Nola Hastuti
 
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiCara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiQonita Hayaza
 
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiCara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiQonita Hayaza
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamilpjj_kemenkes
 
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptxAqnaAkhila
 

Similar to ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI (20)

Standar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tbStandar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tb
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdfBahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptxBahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
 
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdfMateri 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
 
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptxMateri ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
 
Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820
Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820
Pengukuran &amp; pemeriksaan fr ptm nani 100820
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
 
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiCara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
 
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiCara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 

More from Julfiana Mardatillah

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxJulfiana Mardatillah
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 
MATERI ANATOMI SISTEM IMUNITAS - SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM IMUNITAS - SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM IMUNITAS - SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM IMUNITAS - SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 

More from Julfiana Mardatillah (20)

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI ANATOMI SISTEM IMUNITAS - SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM IMUNITAS - SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM IMUNITAS - SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM IMUNITAS - SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 

Recently uploaded

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 

ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI

  • 1. ANTROPOMETRI & KEMAMPUAN FUNGSIONAL Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr., M.Biomed Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 1
  • 2.  Cabang ilmu yang mempelajari tentang pengukuran komposisi tubuh  Dimulai sejak Hipocrates pada 400M mengenai bentuk tubuh yang tinggi, kurus, dan pendek.  Antro → manusia & metri → pengukuran  Antropometri → bidang yang membahas tentang pengukuran manusia secara fisik  Dalam fisioterapi, ada pengukuran antropometri Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 3.  Ciri yang menggambarkan dimensi tubuh  Dimensi tubuh → tinggi badan, berat badan, lingkar tubuh, komposisi lemak  Diintegrasikan dengan temuan riwayat dan system review dengan hasil tes lainnya  Digunakan untuk penegakan diagnose Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 4.  Dokumentasi  Mengetahui somatipe → tipe tubuh atau keadaan tubuh seseorang  Tingkat abnormalitas tubuh  Menentukan olahraga yang sesuai Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 5. Pengukuran antropometri meliputi  Berat badan, tinggi badan, panjang badan  Tekanan darah (sistolik dan diastolic)  Denyut nadi Pengukuran lainnya - Lingkar Perut - Lingkar lengan atas (LILA) - Visus Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 6.  Tinggi badan  microtoise Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin  Berat badan  timbangan Panjang segmental & lingkar segmen tubuh  midline, spidol
  • 7.  Pengukuran indeks massa tubuh Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 8.  Pengukuran ekspansi thoraks  midline  Visus  Snellen chart pinhole  Tekanan darah  Sphygmomanometer Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 9. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 10.  Microtoise kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm 1. Gantungkan bandul benang untuk membantu memasang microtoise di dinding agar tegak lurus 2. Letakkan alat pengukur di lantai yang datar tidak jauh dari bandul dan menempel pada dinding (jangan ada lekukan atau tonjolan) 3. Tarik papan penggeser tegak lurus ke atas, sejajar benang berbandul yang tergantung dan Tarik sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka 0 (nol). Kemudian dipaku atau direkat dengan lakban pada bagian atas microtoise 4. Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri lagi perekat pada posisi sekitar 10 cm dari bagian atas microtoise Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 11. 1. Minta responden melepaskan alas kaki (sendal/sepatu), topi (penutup kepala) 2. Pastikan alat geser berada diposisi atas 3. Responden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser 4. Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat, dan tumit menempel pada dinding tempat microtoise di pasang 5. Padangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 12. 6. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas tepat ditengah kepala responden. 7. Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar(ke bawah) pada garis merah, sejajar dengan mata petugas 8. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas bangku agar hasil pembacaannya benar 9. Pencatatan dilakukan dengan teliti sampai satu angka dibelakang koma (0,1 cm). Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 13. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 14. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 15.  Tujuan → untuk mendapat data panjang badan anak yang belum bisa bediri agar dapat diketahui status gizi anak 1. Letakkan pengukur panjang badan pada meja atau tempat yang rata misalnya lantai. 2. Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala di sebelah kiri dan panel penggeser di sebelah kanan pengukur. Panel kepala adalah bagian yang tidak bisa digeser 3. Tarik geser bagian panel yang dapat digeser sampai diperkirakan cukup Panjang untuk menaruh bayi/anak Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 16. 4. Baringkan bayi posisi terlentang, kedua siku dan kepala bayi menempel pada bagian panel yang tidak dapat digeser 5. Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi sampai lurus dan menempel pada meja. Tekan telapak kaki bayi sampai membentuk siku, kemudian geser bagian panel yang dapat digeser sampai persis menempel pada telapak kaki bayi 6. Baca panjang badan bayi pada skala ke arah angka yg lebih besar. Misal 67,5 cm 7. Setelah pengukuran selesai, kemudian bayi diangkat Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 17. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 18. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 19.  Siapkan timbangan  Atur angka di display angka 0 tepat pada panah yang berada di tengah dengan mengatur putaran bagian bawah  Pasang 4 kaki timbangan bagian bawah (harus dipasang dan tidak boleh hilang)  Letakkan timbangan pada lantai datar  Responden yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 20. 1. Responden diminta naik ke timbangan dengan posisi kaki tepat di tengah tetapi tidak menutupi display 2. Sikap tenang (jangan gerak) dan kepala tidak menunduk (lurus ke depan) 3. Angka di display timbangan akan muncul, dan tunggu sampai angka tidak berubah (statis/diam) 4. Catat angka yang terakhir dan isikan pada formulir Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 21. 1. Minta ibu untuk membuka topi, jaket, sepatu, kaos kaki atau aksesoris anak 2. Siapkan buku catatan untuk mencatat hasil penimbangan ibu dan anak 3. Pastikan angka pada display menunjukkan 0 4. Timbang ibu lebih dulu dengan meminta ibu naik ke timbang 5. Perhatikan posisi kaki ibu tepat di tengah, tenang, dan kepala tidak menunduk 6. Angka di display akan muncul dan tunggu sampai angka tidak berubah (statis) 7. Catat angka yang terakhir pada display Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 22. 9. Minta ibu turun dari alat timbang dan tunggu sampai alat timbang OFF secara otomatis 10. Timbang ibu dan anak (digendong) bersama-sama 11. Catat angka yang terakhir 12. BB anak adalah selisih antara (BB ibu dan anak). Pembulatan BB anak dilakukan setelah pengurangan dengan BB ibu. Isikan pada formular Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 23. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 24.  Pengukuran Panjang segmental kaki dapat berimplikasi terhadap postur tubuh, gaya berjalan, dan Kesehatan seseorang  Gunakan titik tubuh untuk dijadikan patokan True Length (TL) → ukur tungkai dari SIAS ke malleolus medialis melalui patella Bone Length (BL) → ukur dari trochanter mayor ke tuberositas tibia Apperence Length (AL) → ukur dari umbilicus ke malleolus lateralis melalui patella Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 25. Meminta izin dan jelaskan pada pasien bahwa anda akan mengukur Panjang tungkainya Jelaskan Langkah-langkahnya Persiapan alat → midline, buku catatan, pulpen Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 26.  Atur posisi pasien di tempat tidur atau tempat yang rata  Minta pasien untuk tidur terlentang  Palpasi pada bagian SIAS (Spina Iliaca Anterior Superior)  TL → ukur mulai dari SIAS hingga malleolus medial (mata kaki) baik kaki kiri dan kanan  AL → ukur dari umbilicus ke malleolus lateralis melalui patella  Baca angka yang ditunjukkan pada midline  Catat hasil Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 27. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 28. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 29.  Pengukuran lingkar lengan atas adalah jenis pemeriksaan antropometri yang digunakan untuk mengukur risiko kurang energi kronis (KEK) – status gizi pada wanita usia subur termasuk remaja, ibu hamil, dan ibu menyusui serta pada pria  Ambang batas LILA dengan risiko KEK adalah 23,5 cm jika kurang dari 23,5 cm maka mengalami KEK Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 30. 1. Pastikan pita LiLa tidak kusut, tidak terlipat-lipat, tidak sobek 2. Jika lengan responden >33cm, gunakan meteran kain 3. Responden diminta berdiri tegak tetapi rileks, tidak memegang apapun serta otot lengan tidak kontraksi 4. Baju pada lengan kiri disingkirkan keatas sampai pangkal bahu terlihat atau lengan bagian atas tidak tertutup Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 31. Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada responden bahwa petugas akan menyingsingkan baju lengan kiri responden sampai pangkal bahu. Bila responden keberatan, minta izin pengukuran dilakukan di dalam ruangan yang tertutup 1. Tentukan posisi pangkal bahu 2. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke arah perut 3. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita LiLa atau meteran dan beri tanda dengan pulpen atau spidol (minta izin ke responden). 4. Bila menggunakan pita LiLa perhatikan titik nol nya Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 32. 4. Lingkarkan pita LiLa sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan responden sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan siku) 5. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLa 6. Pita di tarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar 7. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLa (kearah angka yang lebih besar) 8. Tuliskan angka pembacaan pada kuesioner Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 33. 1. Lingkar lengan atas (LiLa) Dari acromion 10 cm ke distal Dari acromion 20 cm ke distal Dari acromion 30 cm ke distal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 34. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 35. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 36.  Hasil pengukuran kemudian diubah dalam bentuk persentase dengan standar  Laki-laki: 29,3 cm  Perempuan: 28,5 cm  Interpretasi status gizi berdasarkan % LILA:  Obesitas: >120%  Overweight: 110-120%  Normal: 90-110%  Underweight: <90% Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 37.  Hasil pengukuran LILA Ny. X adalah 26 cm  Hasil persentase LILA adalah 26  Hasil LILA/Standar LILA perempuan x 100% = 26/28,5x100% = 91,23%  Interpretasi status gizi Ny. X adalah normal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 38. Lingkar lengan bawah Dari epicondilus lateralis 10 cm ke distal Dari epicondilus lateralis 20 cm ke distal Dari epicondilus lateralis 30 cm ke distal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 39. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 40. Dari pertengahan pergeralangan tangan sampai ujung jari tangan Lingkarkan pada tangan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 41. Dari SIAS 10 cm ke distal Dari SIAS 20 cm ke distal Dari SIAS 30 cm ke distal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 42. Dari tuberositas tibia 10 cm ke distal Dari tuberositas tibia 20 cm ke distal Dari tuberositas tibia 30 cm ke distal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 43. Dari malleolus medialis dan lateralis tarik garis Ukur lingar kaki yang sudah ditandai Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 44. Ukur dengan melewati kedua SIAS Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 45. 1. Minta responden untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal) 2. Pengukuran lingkar perut dimulai dari titik tengah dan secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran 3. Jika responden dengan perut buncit ke bawah, pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah 4. Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 46. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 47.  Pengukuran lingkar perut yang benar dilakukan dengan menempelkan pita pengukur diatas kulit langsung. Pengukuran di atas pakaian tidak dibenarkan  Apabila responden tidak bersedia membuka pakaian bagian atas, pengukuran dengan menggunakan pakaian yang tipis (kain nilon, silk dll) diperbolehkan dan beri catatan pada kuesioner  Apabila responden tetap menolak untuk diukur, pengukuran lingkar perut tidak boleh dipaksakan dan beri catatan pada kuesioner Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 48.  Pengukuran lingkar segmen sangat penting artinya dalam pemeriksaan fisioterapi.  Dengan mengukur lingkar angota gerak kita bsa mengetahui adanya atropi otot, odema dan lainnya.  Alat ukur yang digunakan Mid line meteran.  Pelaksanaan pengukuran lingkar anggota gerak ini menggunakan patokan- patokan tertentu.  Pada kasus OA sendi lutut patokan dimulai dari tuberositas tibia kemudian ukur 5 cm diatas tuberositas tibia,10 cm diatas tuberositas tibia, 5 cm dibawah tuberasitas tibia, 10 cm dibawah tuberositas tibia Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 49. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Lingkar segmen selisih minimal 0,5 – 1 cm, karena jika selisihnya jauh menunjukkan ada atrofi
  • 50. IMT = BB / TB2 Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 51. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 52.  Metode pengukuran ketebalan jaringan adiposa subkutan di lokasi tertentu. Pengukuran ini dalam memperkirakan persentase lemak tubuh yang diukur adalah pengukuran dari lemak subkutan pada tubuh Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 53. 1. Jelaskan pada responden tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran 2. Untuk pengukuran ini, responden diminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden untuk menetapkan titik pengukuran 3. Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah 4. Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha / panggul 5. Tetatpkan titik tengah di antara titik tulang rusuk terakhir, titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tanda titik tengah tersebut dengan alat tulis Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 54. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 55. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 56. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 57.  Ekspansi atas: Diukur melingkar dibawah axilla Beri jarak 4 cm di depan dada Tarik napas Lihat jarak sesudah Tarik napas Hitung selisihnya • Ekspansi medial pada dada melewati papilla • Ekspansi bawah tepat di atas diagprahma Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 58.  Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan untuk melihat ketajaman penglihatan  Cara pemeriksaan dengan “membaca chart” dari jarak yang ditentukan, biasanya 5 atau 6 meter. Digunakan jarak sepanjang itu karena pada jarak tersebut mata normal akan relaksasi dan tidak berakomodasi.  Kartu yang digunakan ada beberapa macam: Snellen chart, Landolt chart, E chart Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 59. Snellen chart → kartu bertuliskan beberapa huruf dengan ukuran yang berbeda, untuk pasien yang bisa membaca Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 60. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 61. Landolt chart → kartu dengan tulisan bentuk huruf C tapi dengan arah cincin yang berbeda beda Berupa deret lambang berbentuk lingkaran dengan bagian yang hilang. Px menginterpretasikan arah dari bagian lingkaran yang hilang. Digunakan pada px anak atay dewasa yang kesulitan membaca huruf Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 62. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin E chart → kartu yang bertuliskan huruf E semua, tapi arah kakinya berbeda-beda ntuk px dewasa atau anak yang tidak memiliki kemampuan membaca (buta huruf). Hal ini hampir serupa dengan Landolt chart dimana prinsip yang utama adalah membaca lambang “E” dan menentukan arah dari “E”
  • 63.  Kartu diletakkan jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi lebih tinggi atau sejajar dengan mata pasien  Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada jarak 5 meter.  Bila jarak 6 meter, berarti visus normalnya 6/6  Pastikan cahaya harus cukup  Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri harus ditutup dan pasien diminta membaca kartu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 64.  Cara menilai visus dari hasil membaca kartu: Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau 6/6, maka tidak usah membaca pada baris berikutnya - visus normal Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus normal, cek pada 1 baris tersebut • Bila hanya tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 1 • Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 2 • Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang ada, berarti visusnya berada di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca • Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada baris di atasnya Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 65.  Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan pinhole (alat untuk memfokuskan titik pada penglihatan pasien)  Bila visus tetap berkurang berarti bukan kelainan refraksi  Bila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya berarti merupakan kelainan refraksi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 66. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 66

Editor's Notes

  1. 1 ok (2 vid) 2 ok (4 vid) 3 ok (3 vid) 4 ok (5 vid) 5 ok (1 vid) 6 ok (6 vid) 7 8 ok (7 vid) 9