SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
6s-1 Linear Programming 
Operations Management 
William J. Stevenson 
8th edition 
OPERATIONS 
RESEARCH 
http://rosihan.web.id 
Rosihan Asmara 
http://rosihan.lecture.ub.ac.id 
http://rosihan.web.id
6s-2 Linear Programming 
LINEAR PROGRAMMING 
suatu model umum yang dapat digunakan 
dalam pemecahan masalah pengalokasian 
sumber-sumber yang terbatas secara optimal. 
Masalah tersebut timbul apabila seseorang 
diharuskan untuk memilih atau menentukan 
tingkat setiap kegiatan yang akan 
dilakukannya, dimana masing-masing 
kegiatan membutuhkan sumber yang sama 
sedangkan jumlahnya terbatas 
http://rosihan.web.id
6s-3 Linear Programming 
Dalam model LP dikenal 2 (dua) macam “fungsi”, 
1. Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan 
tujuan sasaran di dalam permasalahan LP yang berkaitan 
dengan pengaturan secara optimal sumberdaya-sumberdaya, 
untuk memperoleh keuntungan maksimal 
atau biaya minimal. Pada umumnya nilai yang akan 
dioptimalkan dinyatakan sebagai Z. 
2. Fungsi batasan merupakan bentuk penyajian secara 
matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang 
akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan. 
http://rosihan.web.id
6s-4 Linear Programming 
MODEL LP 
Kegiatan 
Sumber 
Pemakaian sumber per unit 
Kegiatan (keluaran) 
Kapasitas 
Sumber 
1 2 3 …. n 
1 a11 a12 a13 …. a1n b1 
2 a21 a22 a23 …. a2n b2 
3 a31 a32 a33 …. a3n b3 
… … … … … … 
m am1 am2 am3 …. amn bm 
ΔZ pertambahan 
tiap unit 
C1 C2 C3 Cn 
Tingkat kegiatan X1 X2 X3 Xn 
Model Matematis??? 
http://rosihan.web.id
6s-5 Linear Programming 
Model Matematis 
 Fungsi tujuan: 
 Maksimumkan Z = C1X1+ C2X2+ C3X3+ ….+ CnXn 
 Batasan : 
1. a11X11+ a12X2 + a13X3 + ….+ a1nXn ≤ b1 
2. a21X11+ a22X2 + a33X3 + ….+ a2nXn ≤ b1 
….. 
m. am1X11+ am2X2 + am3X3 + ….+ amnXn ≤ bm 
dan 
X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, ………. Xn ≥ 0 
http://rosihan.web.id
6s-6 Linear Programming 
Asumsi-asumsi Dasar 
Linear Programming 
1. Proportionality 
naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau 
fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding 
(proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan 
2. Additivity 
nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau 
dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) 
yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat 
ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang 
diperoleh dari kegiatan lain 
http://rosihan.web.id
6s-7 Linear Programming 
Asumsi-asumsi Dasar 
Linear Programming 
3. Divisibility 
keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan 
dapat berupa bilangan pecahan. Demikian pula dengan 
nilai Z yang dihasilkan 
4. Deterministic (Certainty) 
Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang 
terdapat dalam model LP (aij, bi Cj) dapat diperkirakan 
dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat 
http://rosihan.web.id
6s-8 Linear Programming 
LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIK 
Contoh 
Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek I1, 
dgn sol karet, dan merek I2 dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. 
Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 
membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas 
dengan sol. Setiap lusin sepatu merek I1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 
selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 
3 selama 6 jam. Sedang untuk sepatu merek I2 tidak diproses di mesin 1, 
tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 
3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, 
mesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap 
laba setiap lusin sepatu merek I1 = Rp 30.000,00 sedang merek I2 = Rp 
50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu 
merek I1 dan merek I2 yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba. 
http://rosihan.web.id
6s-9 Linear Programming 
Bentuk Tabel 
Merek 
Mesin 
I1 
(X1) 
I2 
(X2) 
Kapasitas 
Maksimum 
1 2 0 8 
2 0 3 15 
3 6 5 30 
Sumbangan laba 3 5 
http://rosihan.web.id
6s-10 Linear Programming 
Bentuk Matematis 
 Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2 
 Batasan (constrain) 
(1) 2X1  8 
(2) 3X2  15 
(3) 6X1 + 5X2  30 
http://rosihan.web.id
6s-11 Linear Programming 
Fungsi batasan pertama (2 X1  8) 
X2 
X1 
2X1 = 8 
2X1  8 dan 
X1  0, X2  0 
0 4 
Gambar di atas merupakan bagian yang 
memenuhi batasan-batasan: 
X1  0, X2  0 dan 2X1  8 
http://rosihan.web.id
6s-12 Linear Programming 
Fungsi batasan (2 X1  8); 3X2  15; 
6X1 + 5X2  30; X1  0 dan X2  0 
5 3X2 = 15 
B 
C 
2X1 = 8 
4 
6 
5 
6X1 + 5X2 = 30 
D 
A 
Daerah 
feasible 
X2 
X1 
0 
http://rosihan.web.id
6s-13 Linear Programming 
5 3X2 = 15 
B 
C 
2X1 = 8 
4 
6 
5 
6X1 + 5X2 = 30 
D 
A 
Daerah 
feasible 
X2 
X1 
0 
10 = 3X1 + 5X2 
4 
3X1 + 5X2 = 20 
MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM 
1. Dengan menggambarkan fungsi tujuan 
http://rosihan.web.id
6s-14 Linear Programming 
MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM 
2. Dengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap alternatif 
Z = 3X1 + 5X2 
5 3X2 = 15 
B 
C 
2X1 = 8 
4 
6 
5 
6X1 + 5X2 = 30 
D 
A 
Daerah 
feasible 
X2 
X1 
0 
Titik A: 
Pada titik ini nilai 
X1 = 4; X2 = 0 
Nilai Z = 3(4) + 0 = 12 
Titik B: 
X1 = 4. Substitusikan batasan 
(3), maka 6(4) + 5X2 = 30. 
Jadi nilai X2 = (30 –24)/5 = 6/5. 
Nilai Z = 3(4) + 5(6/5) =18 
Titik C: 
X2 = 5. Substitusikan batasan (3), 
maka 6X1 + 5(5) = 30. 
Jadi nilai X1 = (30 –25)/6 = 5/6. 
Nilai Z = 3(5/6) + 5(5) = 27,5 
Titik D: 
Pada titik ini nilai 
X2 = 5; X1 = 0 
Nilai Z = 3(0) + 5(5) = 25 
http://rosihan.web.id
6s-15 Linear Programming 
Fungsi batasan bertanda “lebih besar atau sama 
dengan (  ) 
C B 
2X2 = 8 
A 
4 
6 
5 
6X1 + 5X2 = 30 
5 
Contoh : 
Batasan ketiga (6X1 + 5X2  
30) diubah ketidaksamaannya 
menjadi 6X1 + 5X2  30 
3X2 = 15 
Daerah 
feasible 
X2 
0 X1 
http://rosihan.web.id
6s-16 Linear Programming 
Fungsi batasan bertanda “sama 
dengan” ( = ) 
X2 
X1 
2X2 = 8 
6 
4 
2 
0 4 
3X2 = 15 
5 
A 
C 
6X1 + 5X2 = 30 
B 
http://rosihan.web.id

More Related Content

What's hot

Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasisuparman11
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roFransiska Puteri
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)Resti Amin
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerKelinci Coklat
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplexBambang Kristiono
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomiAchmad Pradana
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 

What's hot (20)

Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Metode modi
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplex
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Nilai harapan
Nilai harapanNilai harapan
Nilai harapan
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 

Viewers also liked

11 sumberdaya-alam-hutan
11 sumberdaya-alam-hutan11 sumberdaya-alam-hutan
11 sumberdaya-alam-hutanKoran Bekas
 
3 pengelolaan-sumber
3 pengelolaan-sumber3 pengelolaan-sumber
3 pengelolaan-sumberKoran Bekas
 
4 penduduk-indutrialisasi-dan-pengelolaan-sda
4 penduduk-indutrialisasi-dan-pengelolaan-sda4 penduduk-indutrialisasi-dan-pengelolaan-sda
4 penduduk-indutrialisasi-dan-pengelolaan-sdaKoran Bekas
 
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklimKoran Bekas
 
10 sumberdaya-alam-air
10 sumberdaya-alam-air10 sumberdaya-alam-air
10 sumberdaya-alam-airKoran Bekas
 
14 solusi-isu-isu-lingkungan
14 solusi-isu-isu-lingkungan14 solusi-isu-isu-lingkungan
14 solusi-isu-isu-lingkunganKoran Bekas
 
2 peranan-sumberdaya-alam-dalam-pembangunan
2 peranan-sumberdaya-alam-dalam-pembangunan2 peranan-sumberdaya-alam-dalam-pembangunan
2 peranan-sumberdaya-alam-dalam-pembangunanKoran Bekas
 
Risetoperasi 6-metode-transportasi
Risetoperasi 6-metode-transportasiRisetoperasi 6-metode-transportasi
Risetoperasi 6-metode-transportasiKoran Bekas
 
7 eksternalitas-dan-pengelolaan-sumberdaya-alam
7 eksternalitas-dan-pengelolaan-sumberdaya-alam7 eksternalitas-dan-pengelolaan-sumberdaya-alam
7 eksternalitas-dan-pengelolaan-sumberdaya-alamKoran Bekas
 
7fbe3dc8bf2f09ea0d3aa3052c9a486b metode transportasi
7fbe3dc8bf2f09ea0d3aa3052c9a486b metode transportasi7fbe3dc8bf2f09ea0d3aa3052c9a486b metode transportasi
7fbe3dc8bf2f09ea0d3aa3052c9a486b metode transportasiKoran Bekas
 
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplexRisetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplexKoran Bekas
 

Viewers also liked (11)

11 sumberdaya-alam-hutan
11 sumberdaya-alam-hutan11 sumberdaya-alam-hutan
11 sumberdaya-alam-hutan
 
3 pengelolaan-sumber
3 pengelolaan-sumber3 pengelolaan-sumber
3 pengelolaan-sumber
 
4 penduduk-indutrialisasi-dan-pengelolaan-sda
4 penduduk-indutrialisasi-dan-pengelolaan-sda4 penduduk-indutrialisasi-dan-pengelolaan-sda
4 penduduk-indutrialisasi-dan-pengelolaan-sda
 
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
 
10 sumberdaya-alam-air
10 sumberdaya-alam-air10 sumberdaya-alam-air
10 sumberdaya-alam-air
 
14 solusi-isu-isu-lingkungan
14 solusi-isu-isu-lingkungan14 solusi-isu-isu-lingkungan
14 solusi-isu-isu-lingkungan
 
2 peranan-sumberdaya-alam-dalam-pembangunan
2 peranan-sumberdaya-alam-dalam-pembangunan2 peranan-sumberdaya-alam-dalam-pembangunan
2 peranan-sumberdaya-alam-dalam-pembangunan
 
Risetoperasi 6-metode-transportasi
Risetoperasi 6-metode-transportasiRisetoperasi 6-metode-transportasi
Risetoperasi 6-metode-transportasi
 
7 eksternalitas-dan-pengelolaan-sumberdaya-alam
7 eksternalitas-dan-pengelolaan-sumberdaya-alam7 eksternalitas-dan-pengelolaan-sumberdaya-alam
7 eksternalitas-dan-pengelolaan-sumberdaya-alam
 
7fbe3dc8bf2f09ea0d3aa3052c9a486b metode transportasi
7fbe3dc8bf2f09ea0d3aa3052c9a486b metode transportasi7fbe3dc8bf2f09ea0d3aa3052c9a486b metode transportasi
7fbe3dc8bf2f09ea0d3aa3052c9a486b metode transportasi
 
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplexRisetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
 

Similar to LP-Optimal Produksi Sepatu

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2cipta31
 
PROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIERPROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIERade
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxSandiPawiro
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linierainineni
 
PEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdfPEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdfSTINNOVATION
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Nanang Harianto
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasisuperjnr
 
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.pptBaktiSiregar1
 
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.pptWilliamWendyAry1
 
C programming language notes (4)
C programming language notes (4)C programming language notes (4)
C programming language notes (4)nakomuri
 
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikEkonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikatphmateriku
 

Similar to LP-Optimal Produksi Sepatu (20)

Metode grafik.ppt
Metode grafik.pptMetode grafik.ppt
Metode grafik.ppt
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
PROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIERPROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIER
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
 
13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 
Tro 1,2,3
Tro 1,2,3Tro 1,2,3
Tro 1,2,3
 
PEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdfPEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdf
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
 
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
 
program linier.pptx
program linier.pptxprogram linier.pptx
program linier.pptx
 
C programming language notes (4)
C programming language notes (4)C programming language notes (4)
C programming language notes (4)
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Praktikum p-fisika
Praktikum p-fisikaPraktikum p-fisika
Praktikum p-fisika
 
20121012 linear programming
20121012 linear programming20121012 linear programming
20121012 linear programming
 
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikEkonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
 

LP-Optimal Produksi Sepatu

  • 1. 6s-1 Linear Programming Operations Management William J. Stevenson 8th edition OPERATIONS RESEARCH http://rosihan.web.id Rosihan Asmara http://rosihan.lecture.ub.ac.id http://rosihan.web.id
  • 2. 6s-2 Linear Programming LINEAR PROGRAMMING suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya, dimana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas http://rosihan.web.id
  • 3. 6s-3 Linear Programming Dalam model LP dikenal 2 (dua) macam “fungsi”, 1. Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan sasaran di dalam permasalahan LP yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumberdaya-sumberdaya, untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. Pada umumnya nilai yang akan dioptimalkan dinyatakan sebagai Z. 2. Fungsi batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan. http://rosihan.web.id
  • 4. 6s-4 Linear Programming MODEL LP Kegiatan Sumber Pemakaian sumber per unit Kegiatan (keluaran) Kapasitas Sumber 1 2 3 …. n 1 a11 a12 a13 …. a1n b1 2 a21 a22 a23 …. a2n b2 3 a31 a32 a33 …. a3n b3 … … … … … … m am1 am2 am3 …. amn bm ΔZ pertambahan tiap unit C1 C2 C3 Cn Tingkat kegiatan X1 X2 X3 Xn Model Matematis??? http://rosihan.web.id
  • 5. 6s-5 Linear Programming Model Matematis  Fungsi tujuan:  Maksimumkan Z = C1X1+ C2X2+ C3X3+ ….+ CnXn  Batasan : 1. a11X11+ a12X2 + a13X3 + ….+ a1nXn ≤ b1 2. a21X11+ a22X2 + a33X3 + ….+ a2nXn ≤ b1 ….. m. am1X11+ am2X2 + am3X3 + ….+ amnXn ≤ bm dan X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, ………. Xn ≥ 0 http://rosihan.web.id
  • 6. 6s-6 Linear Programming Asumsi-asumsi Dasar Linear Programming 1. Proportionality naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan 2. Additivity nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain http://rosihan.web.id
  • 7. 6s-7 Linear Programming Asumsi-asumsi Dasar Linear Programming 3. Divisibility keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan. Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan 4. Deterministic (Certainty) Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (aij, bi Cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat http://rosihan.web.id
  • 8. 6s-8 Linear Programming LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIK Contoh Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek I1, dgn sol karet, dan merek I2 dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu merek I1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk sepatu merek I2 tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba setiap lusin sepatu merek I1 = Rp 30.000,00 sedang merek I2 = Rp 50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek I1 dan merek I2 yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba. http://rosihan.web.id
  • 9. 6s-9 Linear Programming Bentuk Tabel Merek Mesin I1 (X1) I2 (X2) Kapasitas Maksimum 1 2 0 8 2 0 3 15 3 6 5 30 Sumbangan laba 3 5 http://rosihan.web.id
  • 10. 6s-10 Linear Programming Bentuk Matematis  Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2  Batasan (constrain) (1) 2X1  8 (2) 3X2  15 (3) 6X1 + 5X2  30 http://rosihan.web.id
  • 11. 6s-11 Linear Programming Fungsi batasan pertama (2 X1  8) X2 X1 2X1 = 8 2X1  8 dan X1  0, X2  0 0 4 Gambar di atas merupakan bagian yang memenuhi batasan-batasan: X1  0, X2  0 dan 2X1  8 http://rosihan.web.id
  • 12. 6s-12 Linear Programming Fungsi batasan (2 X1  8); 3X2  15; 6X1 + 5X2  30; X1  0 dan X2  0 5 3X2 = 15 B C 2X1 = 8 4 6 5 6X1 + 5X2 = 30 D A Daerah feasible X2 X1 0 http://rosihan.web.id
  • 13. 6s-13 Linear Programming 5 3X2 = 15 B C 2X1 = 8 4 6 5 6X1 + 5X2 = 30 D A Daerah feasible X2 X1 0 10 = 3X1 + 5X2 4 3X1 + 5X2 = 20 MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM 1. Dengan menggambarkan fungsi tujuan http://rosihan.web.id
  • 14. 6s-14 Linear Programming MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM 2. Dengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap alternatif Z = 3X1 + 5X2 5 3X2 = 15 B C 2X1 = 8 4 6 5 6X1 + 5X2 = 30 D A Daerah feasible X2 X1 0 Titik A: Pada titik ini nilai X1 = 4; X2 = 0 Nilai Z = 3(4) + 0 = 12 Titik B: X1 = 4. Substitusikan batasan (3), maka 6(4) + 5X2 = 30. Jadi nilai X2 = (30 –24)/5 = 6/5. Nilai Z = 3(4) + 5(6/5) =18 Titik C: X2 = 5. Substitusikan batasan (3), maka 6X1 + 5(5) = 30. Jadi nilai X1 = (30 –25)/6 = 5/6. Nilai Z = 3(5/6) + 5(5) = 27,5 Titik D: Pada titik ini nilai X2 = 5; X1 = 0 Nilai Z = 3(0) + 5(5) = 25 http://rosihan.web.id
  • 15. 6s-15 Linear Programming Fungsi batasan bertanda “lebih besar atau sama dengan (  ) C B 2X2 = 8 A 4 6 5 6X1 + 5X2 = 30 5 Contoh : Batasan ketiga (6X1 + 5X2  30) diubah ketidaksamaannya menjadi 6X1 + 5X2  30 3X2 = 15 Daerah feasible X2 0 X1 http://rosihan.web.id
  • 16. 6s-16 Linear Programming Fungsi batasan bertanda “sama dengan” ( = ) X2 X1 2X2 = 8 6 4 2 0 4 3X2 = 15 5 A C 6X1 + 5X2 = 30 B http://rosihan.web.id