LMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdfUmmu Fitriyah
Dokumen tersebut membahas tentang peran pengajar praktik sebagai coach bagi calon guru penggerak dalam mengembangkan kompetensi mereka, di mana pengajar praktik berperan sebagai mitra yang mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan untuk memicu pemikiran calon guru penggerak."
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Penggunaan coaching oleh pengajar praktik dalam membimbing calon guru penggerak dan melakukan supervisi akademik
2. Prinsip-prinsip pemberian umpan balik dan supervisi berbasis coaching seperti tujuan membangun, menggunakan pertanyaan untuk memahami pandangan orang lain, memberikan apresiasi, dan umpan balik konstruktif
3. Contoh percakapan coaching dalam berbagai tah
Modul ini membahas tentang coaching untuk mengembangkan orang lain dengan tujuan memberikan pemahaman dasar tentang pengertian, tujuan, dan teknik coaching serta membuat rencana pengembangan selama 3 bulan untuk peserta pelatihan menjadi wirausaha pemula menggunakan model GROW dan monitoring & evaluation.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang coach agar dapat memberikan coaching yang efektif untuk meningkatkan kinerja, meliputi sikap positif, berfokus pada tujuan, dukungan, serta perhatian."
LMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdfUmmu Fitriyah
Dokumen tersebut membahas tentang peran pengajar praktik sebagai coach bagi calon guru penggerak dalam mengembangkan kompetensi mereka, di mana pengajar praktik berperan sebagai mitra yang mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan untuk memicu pemikiran calon guru penggerak."
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Penggunaan coaching oleh pengajar praktik dalam membimbing calon guru penggerak dan melakukan supervisi akademik
2. Prinsip-prinsip pemberian umpan balik dan supervisi berbasis coaching seperti tujuan membangun, menggunakan pertanyaan untuk memahami pandangan orang lain, memberikan apresiasi, dan umpan balik konstruktif
3. Contoh percakapan coaching dalam berbagai tah
Modul ini membahas tentang coaching untuk mengembangkan orang lain dengan tujuan memberikan pemahaman dasar tentang pengertian, tujuan, dan teknik coaching serta membuat rencana pengembangan selama 3 bulan untuk peserta pelatihan menjadi wirausaha pemula menggunakan model GROW dan monitoring & evaluation.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang coach agar dapat memberikan coaching yang efektif untuk meningkatkan kinerja, meliputi sikap positif, berfokus pada tujuan, dukungan, serta perhatian."
Dokumen tersebut membahas tentang coaching untuk meningkatkan prestasi atau pembangunan kerjaya. Coaching digunakan untuk membantu individu memaksimumkan potensi mereka sendiri dengan membimbing mereka belajar bukan mengajar. Proses coaching melibatkan pembentukan hubungan, menetapkan matlamat, mengenalpasti realiti, mempertimbangkan pilihan, dan menetapkan tindakan.
Eksplorasi Konsep BAGJA Prakarsa perubahan .pptxmusbab
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana menjadi guru ideal, mulai dari mendefinisikan tujuan, mengidentifikasi kekuatan yang ada, menemukan solusi, merencanakan tindakan konkret, hingga mengimplementasikan rencana tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
Performance Coaching is a process where one person facilitates the development and action planning of another, in order that the individual can bring about changes in their lives. Performance Coaching is not advice giving and does not involve the coach sharing their experience or opinions.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...DeniYuniandiSofyan
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
Kanvas ini merangkum rencana untuk membangun perpustakaan mini di kelas yang nyaman dan berkelanjutan melalui serangkaian pertanyaan dan tindakan, dimulai dari mendefinisikan tujuan, mengidentifikasi kekuatan dan potensi, merancang rencana, hingga mengimplementasikan rencana tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah untuk menggali bakat dan minat siswa melalui kegiatan SHINE Festival yang meliputi: (1) menggali cita-cita dan harapan siswa; (2) melibatkan siswa dalam menginventarisasi kekuatan dan potensi mereka; (3) berdiskusi dengan siswa tentang kegiatan yang menyenangkan.
Bimbingan Rakan Sebaya Guru atau Pembimbing Instruksi (Peer Coaching / Instructional Coaches) merujuk kepada strategi secara sistematik untuk memerhatikan pengajaran guru lain dengan menggunakan kitaran prakonferensi, pemerhatian dan pascakonferensi. Peer Coaching (PC) ialah salah satu strategi untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum terhadap strategi, teknik dan kemampuan guru dalam pembelajaran (Hasbrouck, 1997).
02 Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen ...wakakurikulummadiun
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...yoritomo3
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...EnangCuhendi1
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas tentang memperhatikan karakteristik sekolah dan tahap perkembangan peserta didik dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang coaching untuk meningkatkan prestasi atau pembangunan kerjaya. Coaching digunakan untuk membantu individu memaksimumkan potensi mereka sendiri dengan membimbing mereka belajar bukan mengajar. Proses coaching melibatkan pembentukan hubungan, menetapkan matlamat, mengenalpasti realiti, mempertimbangkan pilihan, dan menetapkan tindakan.
Eksplorasi Konsep BAGJA Prakarsa perubahan .pptxmusbab
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana menjadi guru ideal, mulai dari mendefinisikan tujuan, mengidentifikasi kekuatan yang ada, menemukan solusi, merencanakan tindakan konkret, hingga mengimplementasikan rencana tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
Performance Coaching is a process where one person facilitates the development and action planning of another, in order that the individual can bring about changes in their lives. Performance Coaching is not advice giving and does not involve the coach sharing their experience or opinions.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...DeniYuniandiSofyan
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
Kanvas ini merangkum rencana untuk membangun perpustakaan mini di kelas yang nyaman dan berkelanjutan melalui serangkaian pertanyaan dan tindakan, dimulai dari mendefinisikan tujuan, mengidentifikasi kekuatan dan potensi, merancang rencana, hingga mengimplementasikan rencana tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah untuk menggali bakat dan minat siswa melalui kegiatan SHINE Festival yang meliputi: (1) menggali cita-cita dan harapan siswa; (2) melibatkan siswa dalam menginventarisasi kekuatan dan potensi mereka; (3) berdiskusi dengan siswa tentang kegiatan yang menyenangkan.
Bimbingan Rakan Sebaya Guru atau Pembimbing Instruksi (Peer Coaching / Instructional Coaches) merujuk kepada strategi secara sistematik untuk memerhatikan pengajaran guru lain dengan menggunakan kitaran prakonferensi, pemerhatian dan pascakonferensi. Peer Coaching (PC) ialah salah satu strategi untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum terhadap strategi, teknik dan kemampuan guru dalam pembelajaran (Hasbrouck, 1997).
02 Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen ...wakakurikulummadiun
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...yoritomo3
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...EnangCuhendi1
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas tentang memperhatikan karakteristik sekolah dan tahap perkembangan peserta didik dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pendampingan Individu
Proses mentoring dan coaching untuk calon guru penggerak agar
dapat
Membantu CGP mengidentifikasi dan
mengapresiasi capaian yang sudah diraih
Membantu CGP MENGIDENTIFIKASI
PELUANG dan TANTANGAN yang
dihadapinya
Mengobservasi dan memberi umpan balik
atas praktik yang dilakukan oleh CGP
Membantu CGP membuat rencana-rencana
perbaikan diri dan praktik pembelajaran
Melakukan refleksi bersama terhadap
proses pembelajaran yang dilalui
7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Percakapan Berbasis Coaching
• Percakapan untuk perencanaan
• Percakapan untuk pemecahan masalah
• Percakapan untuk refleksi diri
• Percakapan untuk kalibrasi
8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tips
• Saat akan melakukan percakapan coaching, selalu siapkan presence.
• Mulai dengan menetapkan niat, ingin mendengarkan, ingin mendampingi, ingin menjadi
teman berpikir
• Jangan membuat janji temu saat sedang sibuk.
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kapan kita melakukannya?
• Sebelum memulai pendampingan kepada coachee. Pendampingan bersifat suatu
pengembangan jangka pendek (3-6 bulan). Rencanakan bersama apa yang ingin
dikembangkan coachee
• Sebelum coachee memulai/terlibat dalam suatu kegiatan atau melakukan suatu
tugas. Rencanakan akan yang dilakukan dalam kegiatan/tugas tersebut
Percakapan untuk Perencanaan
11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bagaimana melakukannya?
TUJUAN
• Tanyakan tujuan perencanaan: ”Apa yang ingin dicapai dari kegiatan/pengembangan ini?”
• IDENTIFIKASI & RENCANA
• Tentukan ukuran keberhasilan program pengembangan/kegiatan: ”Apa ukurannya bahwa
ini berhasil?” (pastikan ukuran terukur)
• Identifikasi hal-hal yang harus disiapkan/dikembangkan: “Apa saja yang harus disiapkan?”
“ Apa yang perlu dikembangkan agar bisa mencapai tujuan?”
• Identifikasi hal-hal yang sudah ada yang bisa membantu keberhasilan
• Identifikasi dukungan yang diperlukan
TANGGUNG JAWAB
• Sepakati kapan akan melakukan sesi untuk refleksi/kalibrasi
Percakapan untuk Perencanaan
12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tips
● Di tahap ini, tidak perlu menggali secara detil. Dapatkan informasi yang cukup spesifik tapi
tidak terlalu detil. Pembicaraan sangat detil akan dilakukan di sesi coaching.
● Saat melakukan percakapan, jangan meminta coachee mengisi form. Tapi dapatkan
jawaban melalui percakapan.
Percakapan untuk Perencanaan
14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kapan kita melakukannya?
• Setelah ada aktivitas yang dilakukan oleh coachee
• Setelah mengikuti suatu aktivitas
• Setelah menyelesaikan suatu tugas
• Saat coachee sedang ingin merefleksikan diri
Percakapan untuk Refleksi
15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bagaimana melakukannya?
TUJUAN
• Tanyakan tujuan percakapan: ”Apa yang ingin dibahas di percakapan hari ini? Apa
yang ingin dicapai dari percakapan ini?
(Tujuan ini menentukan percakapan yang akan dibahas oleh coachee. Saat coachee ingin
melakukan percakapan refleksi pastikan untuk membangun suasana tenang untuk menjaga “ruang”
percakapan yang aman dan nyaman bagi coachee)
IDENTIFIKASI & RENCANA AKSI
• Mulai dengan menanyakan apa yang didapat/dirasakan dari event/kegiatan/situasi
yang direfleksikan
• Tanyakan inspirasi apa yang timbul dari pengalaman/perasaan tersebut
• Tanyakan apa yang sekarang jadi diketahui/dipahami/ disadari oleh coachee
• Tanyakan dari kesadaran itu apa yang akan dilakukan ke depannya?
TANGGUNG JAWAB
• Tanyakan apa yang didapatkan dari percakapan?
Percakapan untuk Refleksi
16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tips
● Saat melakukan percakapan refleksi, beri banyak ruang hening
● Izinkan coachee mengungkapkan refleksinya dengan bebas
● Jaga presence kita untuk membantu menjaga “ruang” percakapan yang
aman dan nyaman bagi coachee.
Percakapan untuk Refleksi
18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kapan kita melakukannya?
• Saat coachee mengontak kita karena ia menghadapi masalah. merasa
buntu, merasa tidak jelas, merasa tidak berdaya, merasa tidak mampu.
• Saat coachee mengalami krisis
• Saat coachee membutuhkan bantuan dari luar
Percakapan untuk pemecahan masalah
19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bagaimana melakukannya?
TUJUAN
● Tanyakan tujuan percakapan: ”Apa yang ingin dibahas di percakapan hari ini? Apa
yang ingin dicapai dari percakapan ini?
(Tujuan ini menentukan percakapan yang akan dibahas oleh coachee, Saat coachee ingin
melakukan percakapan pemecahan masalah, jaga sikap terbuka, netral dan ingin tahu)
IDENTIFIKASI
● Ajak coachee menggambarkan masalahnya
● Lalu ajak melihat apa yang ingin dicapainya jika masalah hilang
● Ajak coachee melihat faktor-faktor yang menyebabkan itu terjadi dan faktor-faktor
yang bisa membuat hal itu hilang
RENCANA AKSI
● Ajak coachee memikirkan apakah memiliki gagasan untuk mengatasinya
● Coach boleh brainstorming
TANGGUNG JAWAB
● Sebelum percakapan berakhir, ajak coachee menyimpulkan apa yang didapatnya.
Percakapan untuk pemecahan masalah
20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tips
● Jaga sikap terbuka, netral dan ingin tahu
● Jangan terbawa dalam “problem coachee”
● Sering-sering mengajak coachee melihat dari area yang netral/helicopter
view
● Menggunakan gambar/mindmap bisa membantu juga
Percakapan untuk pemecahan masalah
22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kapan kita melakukannya?
● Setiap 3 bulan saat membicarakan kemajuan perkembangan diri
● Saat kita/coachee ingin melakukan swanilai kinerja/perkembangannya
terhadap suatu standar/kriteria.
● Saat perlu melakukan penyesuaian ulang atas rencana terhadap
standar/kriteria tersebut
Percakapan untuk kalibrasi
23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bagaimana melakukannya?
TUJUAN
● Tanyakan tujuan percakapan: ”Apa yang ingin dibahas di percakapan hari ini? Apa yang
ingin dicapai dari percakapan ini?
Saat coachee ingin melakukan percakapan kalibrasi:
• Pastikan kita dalam keadaan mental positif, siap untuk berpikir bersama, mampu hadir sepenuhnya
• Pastikan memiliki intensi yang benar
⚬ ingin terkoneksi bukan mengoreksi
⚬ ingin memahami bukan memberi tahu
IDENTIFIKASI & RENCANA AKSI
• Mulai dengan meminta coachee menilai apa hal-hal yang sudah bagus.
• Lanjutkan dengan swa-nilai area yang menurut coachee dapat dikembangkan lagi
• Sampaikan sudut pandang kita sebagai pengamat.
TANGGUNG JAWAB
• Tanyakan kesimpulan dan apa yang akan dilakukan berbeda di kemudian hari.
Percakapan untuk kalibrasi
back
24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tips
● Selalu mulai dengan hal-hal yang sudah baik
● Berikan penghargaan atas hal-hal yang sudah baik
● Lalu gunakan hal yang sudah baik untuk meningkatkan atau
mengembangkan hal-hal yang belum sesuai target/keinginan
● Berikan umpan balik secara spesifik dan positif
Percakapan untuk kalibrasi
25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
LATIHAN PERCAKAPAN COACHING
● Bapak/Ibu akan dipasangkan dan masuk ke Break Out Room
● Di dalam BOR lakukan salah satu dari 4 percakapan coaching
● Tentukan siapa akan jadi coachee 1 siapa yang coachee 2
● Dimulai dengan coachee yang menyatakan ingin bicara soal apa
● Coach melanjutkan setelah itu sesuai tema percakapan
● Setelah 15-20’, selesaikan percakapan.
● Coachee memberikan umpan balik:
○ apa yang terasa sudah baik
○ apa yang bisa dibuat lebih baik
● Bertukar peran
26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Latihan melakukan
Percakapan untuk Kalibrasi
● Mulai dengan memberi salam pembuka dan menyatakan untuk apa tujuan percakapan ini (misalnya Kita akan mengevaluasi Rencana
Pengembangan Kompetensi Bapak/Ibu yang sudah dibuat ya, dalam 15 menit ke depan)
● Pertanyaan 1: Bagaimana Bapak/Ibu menilai sendiri pencapaian Bapak/Ibu?
○ Dengarkan, tangkap kunci dan perdalam dengan 1-2 pertanyaan, jika perlu.
● Pertanyaan 2: Bagian mana yang dirasakan sudah bagus?
○ Dengarkan, tangkap kunci dan perdalam dengan 1-2 pertanyaan, jika perlu.
● Pertanyaan 3: Bagian mana yang dirasakan masih perlu dikembangkan?
○ Dengarkan, tangkap kunci dan perdalam dengan 1-2 pertanyaan, jika perlu.
● Pertanyaan 4: (Lihat catatan Anda sebagai PP, lalu tanggapi sesuai jawaban dari CGP):
○ Saya juga melihat (kalau catatan kita sama untuk hal yang SUDAH BAIK) bahwa kamu menunjukkan kualitas…. (berikan umpan
balik apresiatif), atau
○ Ok, ini yang saya amati (mulai dengan hal baik yang belum ia sebutkan – berikan umpan balik apresiatif di sini).
○ Lalu katakan: Kalau kita ingin menggunakan kekuatan kamu untuk meningkatkan apa yang perlu ditingkatkan akan seperti apa?
● Pertanyaan 5: Apa yang kamu pelajari dari percakapan ini? Bagaimana ini akan digunakan untuk terus meningkatkan kinerjamu?
○ Dengarkan, tangkap kunci dan perdalam dengan 1-2 pertanyaan, jika perlu.
27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Latihan melakukan
Percakapan untuk Perencanaan
● Mulai dengan memberi salam pembuka dan menyatakan untuk apa tujuan percakapan ini (misalnya Kita akan
membuat Rencana Pengembangan Kompetensi Bapak/Ibu ya, dalam 15 menit ke depan)
● Pertanyaan 1: Capaian apa yang ingin dikembangkan dalam 3 bulan ke depan? Apa yang ingin dilihat di Capaian
tersebut
○ Dengarkan, tangkap kunci dan perdalam dengan 1-2 pertanyaan, jika perlu.
● Pertanyaan 2: Apa ukurannya bahwa Capaian tersebut sudah tercapai?
○ Dengarkan, tangkap kunci dan perdalam dengan 1-2 pertanyaan, jika perlu.
● Pertanyaan 3: Apa saja yang dirasakan perlu dikembangkan dalam 3 bulan ini?
○ Dengarkan, tangkap kunci dan perdalam dengan 1-2 pertanyaan, jika perlu.
● Pertanyaan 4: Perlu dukungan dari siapa saja? Dukungan seperti apa?
○ Dengarkan, tangkap kunci dan perdalam dengan 1-2 pertanyaan, jika perlu.
28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tata Cara Latihan Berpasangan
● Latihan terdiri dari 2 siklus untuk 2 peserta
● Siklus 1 (durasi 15’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee
● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching
● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
● Siklus 2 (durasi 15’): peserta 2 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee
● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya dicoaching? Apa rasanya meng-coaching? Apa yang
berkesan? Apa lagi yang dialami?
29. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tata Cara Latihan Kelompok Bertiga
● Latihan terdiri dari 3 siklus untuk 3 peserta
● Siklus 1 (durasi 10’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee, peserta 3 menjadi pengamat
● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching
● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
● Pengamat mengamati jalannya latihan
● Siklus 2 (durasi 10’): peserta 2 menjadi coach, peserta 3 menjadi coachee, peserta 1 menjadi pengamat
● Siklus 3 (durasi 10’): peserta 3 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee, peserta 2 menjadi pengamat
● Pengamat menyampaikan hasil pengamatannya
● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya dicoaching? Apa rasanya meng-coaching? Apa yang
berkesan? Apa lagi yang dialami?
31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Memberikan Umpan Balik dengan Prinsip Coaching
• Tujuan pemberian umpan balik adalah untuk membantu pengembangan diri coachee.
• Tanpa umpan balik, orang tidak akan mudah untuk berubah
• Sesuai prinsip coaching, pemberian umpan balik tidak boleh menghilangkan prinsip kemitraan.
• Selalu mulai dengan memahami pandangan/pendapat coachee
• Ada 2 jenis umpan balik
• UMPAN BALIK APRESIATIF
• UMPAN BALIK KONSTRUKTIF
32. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Umpan Balik Apresiatif
Kapan disampaikan:
• Setiap kali kita melihat ada hal baik (kualitas, tindakan, keputusan, cara
pandang) yang ditunjukkan oleh coachee.
• Baik itu patokannya adalah merupakan kekuatan coachee (kualitas)
atau membawa coachee mendekati tujuannya (tindakan, keputusan)
Harus spesifik
• Jangan sekadar: bagus, hebat.
Rumusnya:
“Nyatakan segera, saat kita melihatnya”.
33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Umpan Balik Konstruktif
Kapan disampaikan:
• Setiap kali kita melihat ada hal/perilaku yang dilakukan/ditunjukkan
coachee dan belum sesuai dengan standar/rencana.
• Baik itu patokannya adalah merupakan kekuatan coachee (kualitas)
atau membawa coachee mendekati tujuannya (tindakan, keputusan)
Harus spesifik
• Jangan sekadar: masih jelek, masih kurang.
Rumusnya:
“Lakukan berdua saja, jadikan momen positif”.
34. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tips Umpan Balik Konstruktif
• Coach harus dalam suasana hati positif (kalau sedang marah/jengkel
jangan memberi feedback).
• Pastikan saat memberikan feedback berdua saja.
• Dapatkan dulu pandangan coachee tentang situasi yang akan diberi
feedback.
• Dengarkan, dapatkan kata kunci, perdalam dari situ.
• Jangan lupa memberikan umpan balik apresiatif, jika ada hal-hal baik
yang ditunjukkan coachee.
36. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Supervisi Akademik
• Secara definisi Supervisi Akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk
memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran mereka di kelas.
• Dalam pelaksanaannya seringkali supervisi akademik dilihat sebagai proses yang satu arah,
apalagi dilakukan hanya satu tahun sekali menjelang akhir tahun pelajaran.
• Supervisi akademik menjadi sebuah tagihan atau kewajiban para pemimpin sekolah dalam
tanggung jawabnya mengevaluasi para tenaga pendidik
• Saatnya sekarang kita mengembalikan semangat supervisi akademik dengan melihat dan
berpikir dengan menggunakan prinsip dan pola pikir seorang coach: Supervisi Akademik
sebagai proses berkelanjutan yang memberdayakan
37. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching
Niatkan untuk membantu,
mendukung, untuk bermitra
dalam pengembangan diri
orang yang disupervisi
Sepakati dengan
supervisee tentang apa
yang ingin diamati &
dikembangkan. Lakukan
sebelum pengamatan. Lakukan pengamatan atas
hal yang akan disupervisi.
Catat hal-hal yang sesuai
dengan kompetensi dan
yang belum sesuai
Diskusikan hasil
pengamatan, gali pendapat
supervisee terlebih dahulu,
sepakati rencana
pengembangan
Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi
38. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching
• Pastikan Anda dalam keadaan fit, tenang dan dapat hadir sepenuhnya
• Teguhkan niat untuk menjadi mitra, untuk memahami bukan mengajari, untuk bersikap terbuka dan
ingin tahu
• Niat kita kuat akan tampak dari cara kita berkomunikasi: netral, rasa di hati ringan, sabar, tidak
terburu-buru, rasa ingin tahu tumbuh lebih kuat.
Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi
39. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching
• Luangkan waktu 5-10 menit untuk menetapkan tujuan supervisi kali ini.
• Ajukan pertanyaan:
• Bapak/Ibu ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana?
• Bagian mana nanti yang Bapak/Ibu ingin saya mengamati?
• Bagaimana penilaian Bapak/Ibu sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan ini?
• Catat jawaban, dan siapkan untuk melakukan pengamatan di kelas.
Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi
40. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching
• Ini saatnya Anda melakukan pengamatan. Duduklah di bagian belakang kelas, di posisi yang tidak
mengganggu jalannya kelas.
• Amati supervisee Anda.
• Catat hal-hal yang dilakukan dan selaras dengan kompetensi yang ingin dikembangkan
• Catat hal-hal yang dilakukan dan melebihi kompetensi yang ingin dikembangkan
• Catat hal-hal yang dilakukan dan belum sesuai kompetensi yang dikembangkan
• Lakukan dengan netral, tanpa penilaian, gunakan mata pengamat.
Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi
41. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching (1)
• Luangkan waktu 15-30 menit untuk mendiskusikan hasil.
• Mulai dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana Bapak/Ibu menilai sendiri performa dalam
kompetensi tadi?” (tunggu jawaban, catat). Lanjutkan “Apa yang membuat Bapak/Ibu menilai
demikian?”.
• Kemudian sampaikan, ”Boleh saya menyampaikan hasil pengamatan saya?”. Mulai sampaikan hal-hal
yang teramati sesuai atau lebih baik dari standar/keinginan, gunakan pernyataan “Saya mengamati tadi pada
saat….. Bapak/Ibu melakukan…. Itu sudah sesuai dari/lebih tinggi dari standar yang kita rujuk.”
• Lanjutkan lagi. “Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mendengar ini?”, izinkan mereka mengungkapkan
pendapat.
Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi
42. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching (2)
• Lanjutkan dengan pengamatan yang belum sesuai. Katakan, “Namun demikian, saya juga melihat hal-hal
yang masih bisa dikembangkan. Misalnya tadi saat... saya mengamati Bapak/Ibu melakukan ………….,
yang sebetulnya kalau merujuk ke standar seharusnya…. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu?”
• Ajak membicarakan rencana tindakan untuk selanjutnya. Katakan,”Dari diskusi kita ini, apa yang sudah
terbayang akan Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan lagi performa di area ini?” (Bisa dilanjutkan
dengan kapan, di mana, siapa yang bisa bantu)
• Lalu sampaikan bagaimana hasil pengamatan tersebut dicatatkan ke dalam formular Supervisi Akademik
• Sebagai penutup, minta GP menyatakan apa yang ia dapat dari proses ini.
Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi
43. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TIPS melakukan Supervisi Akademik:
• Selalu gunakan mindset coaching: fokus pada orang yang disupervisi,
terbuka dan ingin tahu, mengajak berpikir ke masa depan.
• Hadir sepenuhnya (dibantu niat)
• Gunakan kemampuan mendengarkan dan bertanya.
• Gunakan RASA
44. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Topik Supervisi Akademik dalam implementasi
dengan CGP
• Budaya Positif
• Pembelajaran Berdiferensiasi
• Keterampilan Sosial Emosional
45. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Demo Percakapan Supervisi Akademik
● Instruktur akan mendemokan menjadi supervisor
● Perlu 2 orang yang menjadi coach (yang disupervisi) dan coachee
● Dalam Demo yang disupervisi adalah pengembangan keterampilan coaching
46. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Rubrik Latihan Percakapan Coaching
KRITERIA 1 2 3 4
Mendengar Aktif 3 kali atau lebih
muncul judgment,
asumsi, dan/atau
asosiasi
1-2 kali muncul
judgment, asumsi,
atau asosiasi
bebas dari
judgment, asumsi,
dan asosiasi
bebas dari
judgment, asumsi,
dan asosiasi, serta
dapat menangkap
emosi coachee
Pertanyaan
Berbobot
sama sekali tidak
menggunakan
pertanyaan terbuka
1-2 kali
menggunakan
pertanyaan terbuka,
tanpa kata kunci
1-2 kali
menggunakan
pertanyaan terbuka,
dan mengandung
kata kunci
selalu mengajukan
pertanyaan terbuka
dan berasal dari
mendengarkan
Memberdayakan
Coachee
masih memberikan
pertanyaan yang
mengarahkan
1-2 kali masih
memberi
saran/solusi
tidak memberi
saran/solusi
membantu membuat
rencana aksi
spesifik, mendorong
ide dari coachee,
pada saat diminta
saran berbagi
pengalaman
47. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Latihan Percakapan Supervisi Akademik
● Bapak/Ibu akan melakukan latihan supervisi akademik di jam asinkron.
● Bapak/Ibu akan dibagi menjadi kelompok masing-masing 3 orang (2 kelompok) dan 4 orang (1
kelompok)
● Tentukan siapa yang menjadi Supervisor 1, Supervisor 2, Supervisor 3 (atau Supervisor 4, kalau
berempat).
● Saat 1 orang menjadi Supervisor, maka 2 yang lain menjadi yang disupervisi (sebagai coach) dan
coachee. (jika berempat, orang keempat mengamati)
● Lakukan tahap prasupervisi selama 10’
● Lakukan tahap supervisi/observasi selama 20’
● Lakukan tahap pascasupervisi selama 10-15’
● Ucapkan terima kasih, ganti peran.
JANGAN LUPA MEREKAM SETIAP LATIHAN (SAAT BAPAK/IBU MENJADI SUPERVISOR) UNTUK
MEMENUHI TAGIHAN
49. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Di awal masa pendampingan
• Lakukan percakapan perencanaan, untuk mengetahui
apa yang ingin dicapai CGP selama 3/6 bulan ke depan.
• Sepakati bagaimana CGP dan PP akan berkomunikasi.
• Sampaikan juga, PP bersedia mendukung setiap saat,
jika CGP perlu melakukan percakapan refleksi,
perencanaan atau pemecahan masalah.
50. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Masa Pendampingan
• Lakukan percakapan coaching di Pendampingan
Individu sesuai dengan topik diskusi dan praktik
penerapan pembelajaran CGP
• Pahami tujuan percakapan sesuai kebutuhan dan
keperluan CGP saat Pendampingan Individu apakah
CGP membutuhkan percakapan untuk refleksi,
perencanaan, pemecahan masalah, atau kalibrasi
51. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Masa Pendampingan – Mengamati CGP melakukan
pendampingan ke rekan sejawat
• Lakukan percakapan perencanaan sebelum memulai
pendampingan
• Lakukan percakapan kalibrasi untuk melakukan
penilaian terhadap kemajuan atau hasil pendampingan
ke rekan sejawat.
52. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Coba refleksikan,
Di mana Anda berada
saat ini? Mengapa Anda
memilih no tersebut?
Langkah kecil apa yang
akan Ibu/Bapak lakukan
setelah sesi hari ini?
53. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Self Reminder as a coach
● Percaya bahwa setiap orang sudah memiliki solusi atas isu atau kondisi
yang dihadapi. Peran saya sebagai coach membantu coachee
menemukan kunci untuk membuka pintu di mana solusi itu ada di dalam
dirinya
● Efektifitas saya sebagai coach bukan dilihat dari seberapa banyak advis
yang saya berikan dan dijalankan, juga bukan dari solusi yang saya
berikan untuk menyelesaikan masalah orang lain. Namun, efektifitas
saya diukur dari bagaimana saya bisa membantu coachee menjadi
pribadi yang otonom, berdaya dalam mengambil keputusan untuk
dirinya
● Mindset dan prinsip coaching hadir di setiap saya berkomunikasi baik
verbal maupun nonverbal
Cognitive Coaching: Developing Self-Directed Leaders and Learners
Book by Arthur L. Costa and Robert J. Garmston