SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1
1
PENYIMPANGAN JABATAN DALAM PRESPEKTIF FIQH JINAYAH
Guna Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Fiqh Jinayah
Dosen Pengampu: Khoirul Anwar, M. Ag
Disusun Oleh: Nurul Baetin
NIM: 33020210024
Abstract
fiqh jinayah ialah hukum pidana Islam, dalam bidang tindak pidana bisnis. Tindak
pidana bisnis yang akan dijabarkan dibawah ini adalah kejahatan jabatan dan kejahatan Hak
Kekayaan Intelektual (HAKI). Tindak pidana kejahatan jabatan terdiri dari beberapa tindak
pidana seperti suap-menyuap, mark-up anggaran dan korupsi. Dalam kejahatan HAKI meliputi
pemalsuan merek dan pembajakan karya atau hak cipta. Korupsi adalah perbuatan yang tidak
diperbolehkan atau diharamkan karena mengandung unsur penyalahgunaan jabatan atau
khianat terhadap jabatan, mark-up anggaran yang dinaikan memiliki hukum yang haram karena
mengandung unsur penipuan dan penggelapan dana.
Pendahuluan
Penyimpangan merupakan salah satu perbuatan yang menyimpang dari aturan-aturan
yang telah dibuat. Aturan-aturan tersebut dengan dasar hukum seperti Undang-undang yang
berlaku dan pada kitab suci Al-Qur’an dan Hadist. Sebgaiman dijelaskan bahwa akan
mendapatkan sanksi jika melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan, karena akan
menimbulkan suatu akibat kepada yang lain. Penyimpangan tidak hanya dilakukan oleh
masyarakat saja akan tetapi lebih banyak pemerintah yang melakukan penimpangan terhadap
aturan-aturan yang berlaku. Seperti hal nya dalam suap memyuap dan korupsi dimana
keduanya suatu hal yang sangat diharamkan dalam islam baik penerima sogokan maupun yang
memberi sogokan kepada seseorang yang dapat membatu namanya menjadi dikenal. Dan juga
dalam korupsi suatu tindakan yang menggelapkan uang negara untuk kepentingan pribadi,
sehingga rakyat-rakyat yang kurang mampu tidak terbantu.
2
2
Pembahasan
Penyimpangan merupakan suatu hal yang dilakukan tidak sesuai dengan norma yang
telah dibuat. Penyimpangan menurut Robert M. Z. Lawang ialah penyimpangan yang berarti
tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan
menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang atau
abnormal tersebut. Sedangkan menurut G. Kartasapoetra ialah perilaku yang diekspresikan
oleh seseorang atau sekelompok orang yang secara sadar atau tidak sadar tidak dapat
menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dan diterima oleh sebagian besar
anggota masyarakat yang biasa disebut dengan penyimpangan soisal. Penyimpangan sosial
terdapat dari penyimpangan formal dan informal dari norma-norma sosial.1
Jabatan merupakan suatu kegitan untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan
keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan
secara sistematis dan teratur. Jabatan juga merupakan suatu catatan yang sistematis tentang
tugas dan tanggung jawab atas jabatan tertentu, yang sebagaimana ditulis berdasarkan fakta-
fakta yang ada. Penyusun uraian dalam jabatan sangat penting, terutama untuk menghindarkan
terjadinya perbedaan pendapat, pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas
tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan.2
Penyimpangan yang dilakukan oleh pejabat memiliki beberapa hal yang dilakukan
dengan sengaja untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Dalam penyimpangan yang dilaukan
oleh pejabat yaitu :
1. Suap-Menyuap
Suap/risywah yang diartikan dalam bahasa merupakan sogokan atau suatu
bujukan.3
Yusuf Qardhawi, mendefinisikan risywah sebagai suatu yang diberikan oleh
seseorang kepada penguasa atau pejabat pada umum nya agar dapat membuahi
kebijakan bagi dirinya atau pesaingnya sesuai dengan keinginannya, atau untuk
mempermudah segala urusannya dan mempersulit urusan pesaingnya. Sedangkan Ibnu
Abidin mengartikan Suap dengan suatu yang diberikan oleh seseorang kepada hakim
atau pejabat lainnya dengan segala benuk dan caranya. Suap-menyuap dalam islam
merupakan suatu tindakan yang dilarang, dijelaskan dalam hadist Nabi Muhammad
SAW. :
1
Mochamad Ighfir Sukardi, Penyimpangan Makna Dan Perubahan Konstituen, (Surakarta: Adabiyyat), 2016,
hlm. 119
2
Syarifuddin Yusuf, Dokumen Analisa Jabatan, (Parepare: Universitas Muhammadiyah Parepare), 2013, hlm 11
3
Abdul Aziz Dahlan, 1997:1506
3
3
‫أخرج‬
: ‫األحكام‬ ‫كتاب‬ ‫في‬ ‫الترمذي‬
1256
ِ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ْ‫َن‬‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫َو‬‫ع‬ ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ی‬َ‫ت‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ْ‫ی‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ھم‬َّ‫ل‬‫ال‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ھ‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ی‬َ‫ر‬ُ‫ھ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ِ‫یھ‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬
َ‫و‬ ِ‫ھ‬
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬
‫ْم‬‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ِي‬‫ش‬َ‫ت‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ي‬ِ‫ش‬‫ا‬َّ‫الر‬
Adapun Hadis pendukung dalam larangan suap-menyuap juga terdapat di dalam kitab
Sunan Tirmidzi hadis No: 1257, Sunan Ibn Majah hadis No. 2304, Musnad Imam
Ahmad hadis No. 21365.
Unsur-unsur dalam suap-menyuap adalah suatu pemberian yang berupa harta
benda atau suatu yang bermanfaat bagi si penerima seperti uang. Tujuan dalam
memberi tersebut dengan dasar keinginannya sendiri yang memiliki keinginan untuk
dapat dicapai. Penerima atas suap ini adalah pejabat atau orang lain yang dimana
pemberi menginginkan dalam lingkup pelaksanaan tugas dan kewajiban.
Dalam tindakan pnyimpangan ini memiliki sanksi tindak pidana suap-menyuap,
secara eksplisit tidak ditemukan didalam Al-Qur’an maupun hadis. Tetapi memiliki
landasan lain tentang larangan memakan harta orang lain dengan cara bathil yang
terdapat pada QS. Al-Baqarah: 188.
‫ا‬ً‫ق‬‫ی‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ِ‫م‬‫َّا‬‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ْ‫د‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ِ‫ل‬ ِ‫ط‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ی‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬
َ‫ن‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬ ِ ْ
‫ال‬ِ‫ب‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ ِ‫م‬
Artinya: “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian
yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada
harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”
Sedangkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Secara eksplist dijelaskan
dalam musnad Ahmad Hadist No. 6689. Suap dalam Fiqh Jinayah merupakan bentuk
kejahatan yang belum mempunyai ketentuan tantang sanksinya, maka dalam tindak
pidana suap-menyuap adalah mendapat sanksi berupa ta’zir. Ta’zir merupakan sanksi
yang didtetapkan bertujuan untuk memberi pelajaran kepada orang yang melakukan
penyimpangan. Hukuman ta’zir yang tidak disebutkan dalam nas kebanyakan
menyangkut ta’zir li al-maslahah al-ammah dan penentuan hukumannya diserahkan
sepenuhnya kepada kebijaksanaan hakim. Dalam kaitan ini, seorang hakim harus
mempertimbangkan kemaslahatan pribadi terpidana, lingkungan yang mengitarinya,
kemaslahatan yang menghendaki dan sesuai tujuan syara’ dalam menetapkan hukuman.
4
4
Dalam pasal 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1980
tentang tindak pidana suap menerangkan bahwa yang diatur oleh kode etik profesi atau
ditentukan oleh organisasi masing-masing. Merujuk pada BAB I penjelasan Undang-
undang Republik Indonesia Noomor 11 tahun 1980 menyatakan bahwa pembentukan
Undang-undang tersebut diperlukan dalam ranka pembinaan watak bangsa yang bersih
dan kuat berdasarkan apncasila.
Tindak pidana suap menyuap memiliki dua dimensi yang berbeda, yaitu
penyuapan secara pasif atau secara aktif atau seringkali disebut sebagai pemeri suap
dan penyuapan secara pasif seringkali disebut dengan penerima suap. Dalam
penanganan perkara suap menyuap, selalu melibatkan pihak pemberi suap dan pihak
penerima suap.
2. Mark Up Anggaran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia mark-up adalah menaikkan. Mark-up
dapat diartikan sebagai selisih antara harga barang atau jasa pertama kali dengan harga
barang atau jasa yang ingin dijual dengan harga yang berbeda, maksudnya kenaikan
dalam suatu barang yang dari harga awal rendah ketika dinaikan menjadi meningkat.
yang terbilang tinggi dari harga sebelumnya.4
Peningkatan harga ini banyak diterapkan oleh orang pada bentuk korupsi kecil-
kecilan sampai besar-besaran, sehingga istilah pada mark-up menjadikan pengertian
yang negatif yang kemudian biasa dikenal dengan mark-up buget.
3. Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio. Sedangkan dalam bahasa
Inggris adalah corruption atau corrupt. Korup dalam kamus besar bahasa Indonesia
memiliki arti busuk, buruk, atau sama saja dengan suka menerima uang sogokan.
Korupsi sendiri adalah perbuatan yang buruk, berakibat sangat berbahaya bagi
kehidupan manusia, baik aspek kehidupan sosial, politik, birokrasi, ekonomi, dan
individu.
Korupsi menurut ahli hukum adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas-
tugas resmi jabatan negara karena keuntungan status atau uang yang menyangkut
pribadi atau melanggar aturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku. Perbedaan
4
Paksi Dwiyanto,dkk. Analisis Mark-up dan Estimasi Definitive Technique, (Rekayasa Sipil ) Vol. 7, No. 2, 2018,
hlm. 83
5
5
dalam mencuri dengan korupsi harus dibedakan secara tegas jika tidak maka akan
berimpikasu pada sanksi hukumnya.5
Mengenalisis korupsi dapat dilihat dalam dua aspek, yaitu :
a. Aspek Amanah
Dalam aspek ini korupsi memiliki makna yang terkandung yaitu makna
penghianatan terhadap jabatan. Menurut pandangan islam, jabatan memiliki
istilah yaitu amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan
dilarang menyalahgunakan jabatan, dijelaskan dalam kitab shahih muslim bab
alimarah hadis No: 3404 dan musnad Ahmad bab musnad al-anshari hadist No.
2036. Sedangkan dalam Al-Qur’an terdapat pada QS An-Nisa’: 58.
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ن‬ْ‫ی‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ك‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬ ۙ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ل‬ْ‫ھ‬َ‫ا‬ ‫ى‬ٰٰٓ‫ِل‬‫ا‬ ِ‫ت‬ٰ‫ن‬ ٰ‫م‬َ ْ
‫اَل‬ ‫ُّوا‬‫د‬َ‫ؤ‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ی‬ َ ‫ه‬
‫ّٰللا‬ َّ‫ِن‬‫ا‬
‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ی‬ ِ
‫ص‬َ‫ب‬ ۢ‫ا‬ً‫ع‬ْ‫ی‬ِ‫م‬َ‫س‬ َ‫َان‬‫ك‬ َ ‫ه‬
‫ّٰللا‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ ۗ ٖ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ی‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ع‬ِ‫ن‬ َ ‫ه‬
‫ّٰللا‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ ۗ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬
Artinya: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara
manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-
baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar,
Maha Melihat.”
Amanah merupakan suatu kepercayaan yang dipercayakan kepada
manusia dan diperintahkan untuk menjaganya dan dilarang menghianai amanah
yang telah diberikan kepadanya. Nabi Muhammad SAW. secara tegas
memasukan khianat terhadap amanah merupakan salah satu tanda dari tanda-
tanda orang munafik.
b. Suap-Menyuap
Tindak pidana suap-menyuap merupakan suatu bentuk perilaku yang
pling sempurna untuk menggambarkan menegenai perbuatan korupsi, dalam
beberapa literatur sosiologis, korupsi seringkali diidentikan dengan suap-
menyuap. Hampir disetiap regulasi yang mengatur korupsi sebagai tindak
pidana, selalu menyebutkan mengenai suap-menyuap sebagai salah satu
perbuatan yang dilarang.
Dalan tindak pidana suap-menyuap pasif, Undang-undang tersebut
merumuskan sebagai berikut :
5
Wicipto Setiadi, Korupsi di Indonesia, (Legislasi Indonesia: Jakarta) Vol. 15, No. 3, 2018, hlm.251
6
6
“ Barang siapa menerima suatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau
patut dapat menduga bahwa pemberian suatu atau janji itu dimaksudakan
supaya ia berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang
berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut
kepentingan umum, dipidana karena menerima suap dengan pidana penjara
selama-lamanya tiga tahun atau dikenai denda sebanyak-banykanya Rp.
15.000.000,- (lima belas juta rupiah).”6
4. Kejahatan HAKI
Hak cipta dalam pasal 1 ayat 1 UUHC No. 19 Tahun 2002 adalah hak ekslusif
bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut perundang-undangan yang berlaku. Hak adalah wewenang untuk mengerjakan,
meninggalkan, memiliki mempergunakan atau menuntut sesuatu bersifat materi
maupun immateri.
Didalam deklarasi islam universal tentang hak-hak asasi manusia yang
diselenggarakan di London pada 12-15 April 1980 pasal XVI. Hak-hak atas
perlindungan terhadap pemilikan “tidak satu pun hak milik boleh diambil alih kecuali
untuk kepentingan umum dan atas pembayaran ganti rugi yang adil dan pantas”. HAKI
berkaikatan dengan materi yang diperoleh seseorang dari hasil karyanya yang notabene
ada berkenan dengan hak kemilikan. Harta merupakan benda hak milik yang tidak
boleh dipindah tangankan tanpa hak. Islam menetapkan dosa atas perbuatan mengambil
hak milik orang lain baik langsung maupun tidak langsung.
Para ulama fiqh berbeda pendapat tentang pengertian dan cakupan al-mal.
Ulama madzhab hanafi membatasi cukupan harta hanya pada barang atau benda,
sedangkan mayoritas ulama memperluas cukupnya sehingga tidak terbatas pada benda
saja, tetapi juga hak-hak dan manfaat.
Indonesia memiliki pengalaman bagaimana beberapa negara atau kelompok
negara pernah mengancam untuk menghentikan fasilitas GSP (Generalizes system of
preference)yang diberikan terhadap beberapa komoditi ekspor Indonesia, misalnya
ancaman EC (European comunity) untuk mencabut fasilitas GSP yang diberikan
kepada Indonesia, karena dituduh pengekspor kaset bajakan terbesar, dimana fasilitas
6
Ahmad Fahd Budi Suryanto, Penegakan Hukum dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Suap Menyuap,
(Dharmasisya: Depok) Vol. 1, No. 2, 2021, hlm. 593
7
7
GSP yang dinikmati sektor industri tekstil dari ekspor mereka ke eropa, mencapai nilai
kurang lebih US dollar 60 sampai dengan 80 juta pada tahun 1982. Demikian juga
Amerika Serikat pada bulan Maret 1995 akan membekukan pemberian GSP, karena
Indonesia dianggap sebagai salah satu negara pelanggar hak cipta, khususnya produk
perangkat lunak (software) komputer.7
7
Ibnu Artadi, Perlindungan Hukum terhadap Hak atas Kekayaan Untelektual dalam Persetujuan Trips dari
GATT, (Semarang) 1997, hlm. 72
8
8
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Dahlan, 1997:1506
Artadi, Ibnu. (1997). Perlindungan Hukum terhadap Hak atas Kekayaan Untelektual dalam
Persetujuan Trips dari GATT. Semarang
Dwiyanto, Paksi, dkk. (2018). Analisis Mark-up dan Estimasi Definitive Technique. Rekayasa
Sipil, Vol. 7, No. 2
Fahd Budi Suryanto, Ahmad. (2021). Penegakan Hukum dalam Perkara Tindak Pidana
Korupsi Suap Menyuap, Dharmasisya: Depok, Vol. 1, No. 2
Ighfir Sukardi, Mochamad. (2016). Penyimpangan Makna Dan Perubahan Konstituen.
Surakarta: Adabiyyat.
Setiadi, Wicipto. (2018). Korupsi di Indonesia. Legislasi Indonesia: Jakarta, Vol. 15, No. 3
Yusuf, Syarifuddin Yusuf. (2013). Dokumen Analisa Jabatan. Parepare: Universitas
Muhammadiyah Parepare.

More Related Content

Similar to 03. 33020210024 Nurul Baetin.pdf

BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corruption and F...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Corruption and F...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Corruption and F...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corruption and F...Melania Bastian
 
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...Monica Rizki Lestari
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Universitas Pakuan
 
BAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptxBAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptxwallzui321
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasnetieli
 
main hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukummain hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukumnidaulhasanah9
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...Bobby Sirait
 
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsiiFakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsiiFikriArdian5
 
Penanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
Penanggulangan Kasus Korupsi di IndonesiaPenanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
Penanggulangan Kasus Korupsi di IndonesiaZaka Firma Aditya
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfIntan Wachyuni
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukumiwan Alit
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumAnto Neo Madani
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)SalmaHanifah14
 

Similar to 03. 33020210024 Nurul Baetin.pdf (20)

Studi hukum islam kel.2
Studi hukum islam kel.2Studi hukum islam kel.2
Studi hukum islam kel.2
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corruption and F...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Corruption and F...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Corruption and F...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corruption and F...
 
Antikorupsiii
AntikorupsiiiAntikorupsiii
Antikorupsiii
 
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
 
BAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptxBAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptx
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uas
 
main hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukummain hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukum
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
 
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsiiFakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
 
Assignment fiqh muamalat
Assignment fiqh muamalatAssignment fiqh muamalat
Assignment fiqh muamalat
 
Penanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
Penanggulangan Kasus Korupsi di IndonesiaPenanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
Penanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukum
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
 

More from RINIRISDAYANTI0125

kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxkelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxRINIRISDAYANTI0125
 
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdfRINIRISDAYANTI0125
 
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdfRINIRISDAYANTI0125
 

More from RINIRISDAYANTI0125 (20)

kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxkelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
 
kelompok 8_Riddah.pptx
kelompok 8_Riddah.pptxkelompok 8_Riddah.pptx
kelompok 8_Riddah.pptx
 
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
 
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
 
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
 
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
 
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
 
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
 
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
 
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
 
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
 
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
 
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
 
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
 
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
 
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
 
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 

Recently uploaded (20)

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 

03. 33020210024 Nurul Baetin.pdf

  • 1. 1 1 PENYIMPANGAN JABATAN DALAM PRESPEKTIF FIQH JINAYAH Guna Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Fiqh Jinayah Dosen Pengampu: Khoirul Anwar, M. Ag Disusun Oleh: Nurul Baetin NIM: 33020210024 Abstract fiqh jinayah ialah hukum pidana Islam, dalam bidang tindak pidana bisnis. Tindak pidana bisnis yang akan dijabarkan dibawah ini adalah kejahatan jabatan dan kejahatan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Tindak pidana kejahatan jabatan terdiri dari beberapa tindak pidana seperti suap-menyuap, mark-up anggaran dan korupsi. Dalam kejahatan HAKI meliputi pemalsuan merek dan pembajakan karya atau hak cipta. Korupsi adalah perbuatan yang tidak diperbolehkan atau diharamkan karena mengandung unsur penyalahgunaan jabatan atau khianat terhadap jabatan, mark-up anggaran yang dinaikan memiliki hukum yang haram karena mengandung unsur penipuan dan penggelapan dana. Pendahuluan Penyimpangan merupakan salah satu perbuatan yang menyimpang dari aturan-aturan yang telah dibuat. Aturan-aturan tersebut dengan dasar hukum seperti Undang-undang yang berlaku dan pada kitab suci Al-Qur’an dan Hadist. Sebgaiman dijelaskan bahwa akan mendapatkan sanksi jika melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan, karena akan menimbulkan suatu akibat kepada yang lain. Penyimpangan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat saja akan tetapi lebih banyak pemerintah yang melakukan penimpangan terhadap aturan-aturan yang berlaku. Seperti hal nya dalam suap memyuap dan korupsi dimana keduanya suatu hal yang sangat diharamkan dalam islam baik penerima sogokan maupun yang memberi sogokan kepada seseorang yang dapat membatu namanya menjadi dikenal. Dan juga dalam korupsi suatu tindakan yang menggelapkan uang negara untuk kepentingan pribadi, sehingga rakyat-rakyat yang kurang mampu tidak terbantu.
  • 2. 2 2 Pembahasan Penyimpangan merupakan suatu hal yang dilakukan tidak sesuai dengan norma yang telah dibuat. Penyimpangan menurut Robert M. Z. Lawang ialah penyimpangan yang berarti tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang atau abnormal tersebut. Sedangkan menurut G. Kartasapoetra ialah perilaku yang diekspresikan oleh seseorang atau sekelompok orang yang secara sadar atau tidak sadar tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dan diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat yang biasa disebut dengan penyimpangan soisal. Penyimpangan sosial terdapat dari penyimpangan formal dan informal dari norma-norma sosial.1 Jabatan merupakan suatu kegitan untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur. Jabatan juga merupakan suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab atas jabatan tertentu, yang sebagaimana ditulis berdasarkan fakta- fakta yang ada. Penyusun uraian dalam jabatan sangat penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pendapat, pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan.2 Penyimpangan yang dilakukan oleh pejabat memiliki beberapa hal yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Dalam penyimpangan yang dilaukan oleh pejabat yaitu : 1. Suap-Menyuap Suap/risywah yang diartikan dalam bahasa merupakan sogokan atau suatu bujukan.3 Yusuf Qardhawi, mendefinisikan risywah sebagai suatu yang diberikan oleh seseorang kepada penguasa atau pejabat pada umum nya agar dapat membuahi kebijakan bagi dirinya atau pesaingnya sesuai dengan keinginannya, atau untuk mempermudah segala urusannya dan mempersulit urusan pesaingnya. Sedangkan Ibnu Abidin mengartikan Suap dengan suatu yang diberikan oleh seseorang kepada hakim atau pejabat lainnya dengan segala benuk dan caranya. Suap-menyuap dalam islam merupakan suatu tindakan yang dilarang, dijelaskan dalam hadist Nabi Muhammad SAW. : 1 Mochamad Ighfir Sukardi, Penyimpangan Makna Dan Perubahan Konstituen, (Surakarta: Adabiyyat), 2016, hlm. 119 2 Syarifuddin Yusuf, Dokumen Analisa Jabatan, (Parepare: Universitas Muhammadiyah Parepare), 2013, hlm 11 3 Abdul Aziz Dahlan, 1997:1506
  • 3. 3 3 ‫أخرج‬ : ‫األحكام‬ ‫كتاب‬ ‫في‬ ‫الترمذي‬ 1256 ِ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ْ‫َن‬‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫َو‬‫ع‬ ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ی‬َ‫ت‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ْ‫ی‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ھم‬َّ‫ل‬‫ال‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ھ‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ی‬َ‫ر‬ُ‫ھ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ِ‫یھ‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ھ‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ ‫ْم‬‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ِي‬‫ش‬َ‫ت‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ي‬ِ‫ش‬‫ا‬َّ‫الر‬ Adapun Hadis pendukung dalam larangan suap-menyuap juga terdapat di dalam kitab Sunan Tirmidzi hadis No: 1257, Sunan Ibn Majah hadis No. 2304, Musnad Imam Ahmad hadis No. 21365. Unsur-unsur dalam suap-menyuap adalah suatu pemberian yang berupa harta benda atau suatu yang bermanfaat bagi si penerima seperti uang. Tujuan dalam memberi tersebut dengan dasar keinginannya sendiri yang memiliki keinginan untuk dapat dicapai. Penerima atas suap ini adalah pejabat atau orang lain yang dimana pemberi menginginkan dalam lingkup pelaksanaan tugas dan kewajiban. Dalam tindakan pnyimpangan ini memiliki sanksi tindak pidana suap-menyuap, secara eksplisit tidak ditemukan didalam Al-Qur’an maupun hadis. Tetapi memiliki landasan lain tentang larangan memakan harta orang lain dengan cara bathil yang terdapat pada QS. Al-Baqarah: 188. ‫ا‬ً‫ق‬‫ی‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ِ‫م‬‫َّا‬‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ْ‫د‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ِ‫ل‬ ِ‫ط‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ی‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬ ِ ْ ‫ال‬ِ‫ب‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ ِ‫م‬ Artinya: “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” Sedangkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Secara eksplist dijelaskan dalam musnad Ahmad Hadist No. 6689. Suap dalam Fiqh Jinayah merupakan bentuk kejahatan yang belum mempunyai ketentuan tantang sanksinya, maka dalam tindak pidana suap-menyuap adalah mendapat sanksi berupa ta’zir. Ta’zir merupakan sanksi yang didtetapkan bertujuan untuk memberi pelajaran kepada orang yang melakukan penyimpangan. Hukuman ta’zir yang tidak disebutkan dalam nas kebanyakan menyangkut ta’zir li al-maslahah al-ammah dan penentuan hukumannya diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan hakim. Dalam kaitan ini, seorang hakim harus mempertimbangkan kemaslahatan pribadi terpidana, lingkungan yang mengitarinya, kemaslahatan yang menghendaki dan sesuai tujuan syara’ dalam menetapkan hukuman.
  • 4. 4 4 Dalam pasal 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1980 tentang tindak pidana suap menerangkan bahwa yang diatur oleh kode etik profesi atau ditentukan oleh organisasi masing-masing. Merujuk pada BAB I penjelasan Undang- undang Republik Indonesia Noomor 11 tahun 1980 menyatakan bahwa pembentukan Undang-undang tersebut diperlukan dalam ranka pembinaan watak bangsa yang bersih dan kuat berdasarkan apncasila. Tindak pidana suap menyuap memiliki dua dimensi yang berbeda, yaitu penyuapan secara pasif atau secara aktif atau seringkali disebut sebagai pemeri suap dan penyuapan secara pasif seringkali disebut dengan penerima suap. Dalam penanganan perkara suap menyuap, selalu melibatkan pihak pemberi suap dan pihak penerima suap. 2. Mark Up Anggaran Dalam kamus besar bahasa Indonesia mark-up adalah menaikkan. Mark-up dapat diartikan sebagai selisih antara harga barang atau jasa pertama kali dengan harga barang atau jasa yang ingin dijual dengan harga yang berbeda, maksudnya kenaikan dalam suatu barang yang dari harga awal rendah ketika dinaikan menjadi meningkat. yang terbilang tinggi dari harga sebelumnya.4 Peningkatan harga ini banyak diterapkan oleh orang pada bentuk korupsi kecil- kecilan sampai besar-besaran, sehingga istilah pada mark-up menjadikan pengertian yang negatif yang kemudian biasa dikenal dengan mark-up buget. 3. Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio. Sedangkan dalam bahasa Inggris adalah corruption atau corrupt. Korup dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti busuk, buruk, atau sama saja dengan suka menerima uang sogokan. Korupsi sendiri adalah perbuatan yang buruk, berakibat sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik aspek kehidupan sosial, politik, birokrasi, ekonomi, dan individu. Korupsi menurut ahli hukum adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas- tugas resmi jabatan negara karena keuntungan status atau uang yang menyangkut pribadi atau melanggar aturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku. Perbedaan 4 Paksi Dwiyanto,dkk. Analisis Mark-up dan Estimasi Definitive Technique, (Rekayasa Sipil ) Vol. 7, No. 2, 2018, hlm. 83
  • 5. 5 5 dalam mencuri dengan korupsi harus dibedakan secara tegas jika tidak maka akan berimpikasu pada sanksi hukumnya.5 Mengenalisis korupsi dapat dilihat dalam dua aspek, yaitu : a. Aspek Amanah Dalam aspek ini korupsi memiliki makna yang terkandung yaitu makna penghianatan terhadap jabatan. Menurut pandangan islam, jabatan memiliki istilah yaitu amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan dilarang menyalahgunakan jabatan, dijelaskan dalam kitab shahih muslim bab alimarah hadis No: 3404 dan musnad Ahmad bab musnad al-anshari hadist No. 2036. Sedangkan dalam Al-Qur’an terdapat pada QS An-Nisa’: 58. ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ن‬ْ‫ی‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ك‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬ ۙ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ل‬ْ‫ھ‬َ‫ا‬ ‫ى‬ٰٰٓ‫ِل‬‫ا‬ ِ‫ت‬ٰ‫ن‬ ٰ‫م‬َ ْ ‫اَل‬ ‫ُّوا‬‫د‬َ‫ؤ‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ی‬ َ ‫ه‬ ‫ّٰللا‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ی‬ ِ ‫ص‬َ‫ب‬ ۢ‫ا‬ً‫ع‬ْ‫ی‬ِ‫م‬َ‫س‬ َ‫َان‬‫ك‬ َ ‫ه‬ ‫ّٰللا‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ ۗ ٖ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ی‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ع‬ِ‫ن‬ َ ‫ه‬ ‫ّٰللا‬ َّ‫ِن‬‫ا‬ ۗ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ Artinya: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik- baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” Amanah merupakan suatu kepercayaan yang dipercayakan kepada manusia dan diperintahkan untuk menjaganya dan dilarang menghianai amanah yang telah diberikan kepadanya. Nabi Muhammad SAW. secara tegas memasukan khianat terhadap amanah merupakan salah satu tanda dari tanda- tanda orang munafik. b. Suap-Menyuap Tindak pidana suap-menyuap merupakan suatu bentuk perilaku yang pling sempurna untuk menggambarkan menegenai perbuatan korupsi, dalam beberapa literatur sosiologis, korupsi seringkali diidentikan dengan suap- menyuap. Hampir disetiap regulasi yang mengatur korupsi sebagai tindak pidana, selalu menyebutkan mengenai suap-menyuap sebagai salah satu perbuatan yang dilarang. Dalan tindak pidana suap-menyuap pasif, Undang-undang tersebut merumuskan sebagai berikut : 5 Wicipto Setiadi, Korupsi di Indonesia, (Legislasi Indonesia: Jakarta) Vol. 15, No. 3, 2018, hlm.251
  • 6. 6 6 “ Barang siapa menerima suatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau patut dapat menduga bahwa pemberian suatu atau janji itu dimaksudakan supaya ia berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum, dipidana karena menerima suap dengan pidana penjara selama-lamanya tiga tahun atau dikenai denda sebanyak-banykanya Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).”6 4. Kejahatan HAKI Hak cipta dalam pasal 1 ayat 1 UUHC No. 19 Tahun 2002 adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut perundang-undangan yang berlaku. Hak adalah wewenang untuk mengerjakan, meninggalkan, memiliki mempergunakan atau menuntut sesuatu bersifat materi maupun immateri. Didalam deklarasi islam universal tentang hak-hak asasi manusia yang diselenggarakan di London pada 12-15 April 1980 pasal XVI. Hak-hak atas perlindungan terhadap pemilikan “tidak satu pun hak milik boleh diambil alih kecuali untuk kepentingan umum dan atas pembayaran ganti rugi yang adil dan pantas”. HAKI berkaikatan dengan materi yang diperoleh seseorang dari hasil karyanya yang notabene ada berkenan dengan hak kemilikan. Harta merupakan benda hak milik yang tidak boleh dipindah tangankan tanpa hak. Islam menetapkan dosa atas perbuatan mengambil hak milik orang lain baik langsung maupun tidak langsung. Para ulama fiqh berbeda pendapat tentang pengertian dan cakupan al-mal. Ulama madzhab hanafi membatasi cukupan harta hanya pada barang atau benda, sedangkan mayoritas ulama memperluas cukupnya sehingga tidak terbatas pada benda saja, tetapi juga hak-hak dan manfaat. Indonesia memiliki pengalaman bagaimana beberapa negara atau kelompok negara pernah mengancam untuk menghentikan fasilitas GSP (Generalizes system of preference)yang diberikan terhadap beberapa komoditi ekspor Indonesia, misalnya ancaman EC (European comunity) untuk mencabut fasilitas GSP yang diberikan kepada Indonesia, karena dituduh pengekspor kaset bajakan terbesar, dimana fasilitas 6 Ahmad Fahd Budi Suryanto, Penegakan Hukum dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Suap Menyuap, (Dharmasisya: Depok) Vol. 1, No. 2, 2021, hlm. 593
  • 7. 7 7 GSP yang dinikmati sektor industri tekstil dari ekspor mereka ke eropa, mencapai nilai kurang lebih US dollar 60 sampai dengan 80 juta pada tahun 1982. Demikian juga Amerika Serikat pada bulan Maret 1995 akan membekukan pemberian GSP, karena Indonesia dianggap sebagai salah satu negara pelanggar hak cipta, khususnya produk perangkat lunak (software) komputer.7 7 Ibnu Artadi, Perlindungan Hukum terhadap Hak atas Kekayaan Untelektual dalam Persetujuan Trips dari GATT, (Semarang) 1997, hlm. 72
  • 8. 8 8 DAFTAR PUSTAKA Abdul Aziz Dahlan, 1997:1506 Artadi, Ibnu. (1997). Perlindungan Hukum terhadap Hak atas Kekayaan Untelektual dalam Persetujuan Trips dari GATT. Semarang Dwiyanto, Paksi, dkk. (2018). Analisis Mark-up dan Estimasi Definitive Technique. Rekayasa Sipil, Vol. 7, No. 2 Fahd Budi Suryanto, Ahmad. (2021). Penegakan Hukum dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Suap Menyuap, Dharmasisya: Depok, Vol. 1, No. 2 Ighfir Sukardi, Mochamad. (2016). Penyimpangan Makna Dan Perubahan Konstituen. Surakarta: Adabiyyat. Setiadi, Wicipto. (2018). Korupsi di Indonesia. Legislasi Indonesia: Jakarta, Vol. 15, No. 3 Yusuf, Syarifuddin Yusuf. (2013). Dokumen Analisa Jabatan. Parepare: Universitas Muhammadiyah Parepare.