SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI DARI MANTAN PEGAWAI
PAJAK RAFAEL ALUN TRISAMBODO DITINJAU DARI FIQH
JINAYAH
Guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqh Jinayah dosen pengampu Khoirul
Anwar M.Ag.
Isvianta Lasyiva 33020210176
Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Salatiga
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, berkembangnya teknologi, semakin marak pula
tindak kejahatan modern yang terjadi di era saat ini. Teknologi yang semakin berkembang
semakin membantu menyelesaikan kebutuhan manusia. Tak heran pula apabila teknologi
juga dimanfaatkan para oknum untuk melakukan kejahatan. Contoh nyata kejahatan yang
memanfaatkan teknologi ialah korupsi. Meskipun, sejak zaman dahulu sudah ada tindak
pidana korupsi. Sekarang lebih dipermudah jalannya karena adanya teknologi. Korupsi
sendiri merupakan suatu perbuatan dimana bertujuan memperkaya diri sendiri dengan
mengambil yang bukan haknya dimana hal tersebut merugikan kekayaan negara. Korupsi
terjadi kepada orang-orang yang memiliki jabatan dan juga kesempatan.
Pelaku-pelaku korupsi pun, juga dapat dengan mudah tertangkap karena adanya
teknologi. Melalui saldo rekening yang tidak wajar dan akan dengan mudah dicurigai. Seperti
kasus yang baru-baru saja terjadi di Tahun 2023 ini, kasus mantan pegawai pajak Rafael Alun
Trisambodo yang sudah dinyatakan sebagai tersangka. Kronologi dapat tertangkap juga
melalui teknologi yakni nomor rekening yang diduga terdapat uang yang patut dicurigai.
Rafael sudah ditetapkan menjadi tersangka dan dari hukum positif sudah menanti hukuman
apa yang akan dijatuhkan terdapat Rafael tentunya dalam UU Tipikor. Lantas bagaimana
menurut perspektif fiqh jinayah terkait kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan Rafael ?
Apabila aturan hukum tipikor tersebut ternyata tidak menjadikan jera bagi para
pelakunya, terbukti masih banyak generasi bui (penjara) yang terciduk dalam kasus yang
sama. Ketika berbicara tentang efek jera, dalam hukum pidana Islam (jinayah) sebagai sebuah
disiplin ilmu Islam yang membahas persoalan kriminalitas yang salah satunya tentang tindak
pidana korupsi sangat memberikan jera kepada para pelanggar, dalam hukum pidana Islam
dikenal ada istilah Hudud dan ta’zir.1
Pembahasan
Korupsi adalah tindakan ilegal dan tidak bermoral yang dapat merugikan banyak
orang, termasuk negara dan masyarakat secara keseluruhan. Pajak adalah sumber pendapatan
penting bagi pemerintah untuk membiayai berbagai program dan proyek yang bermanfaat
bagi masyarakat.2
Korupsi dalam bidang pajak dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan
yang seharusnya diterima oleh negara, sehingga menyebabkan kerugian finansial yang
signifikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, pihak berwenang harus bertindak tegas dalam
memerangi korupsi di semua sektor, termasuk di bidang pajak.3
Upaya pencegahan dan
penindakan harus dilakukan secara adil dan transparan untuk memastikan integritas sistem
pajak dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Bila kita menilik kilas kasus korupsi baru baru ini yang terjadi pada Rafael Alun
Trisambodo Rafael Alun Trisambodo yang merupakan ayah dari MDS tersangka kasus
penganiayaan yang terjadi pada Senin (20/2/2023) silam. Rafael terseret kasus ini bukan
lantaran terlibat dalam penganiayaan. Namun, mantan pegawai DJP(Direktorat Jenderal
Pajak) Eselon III itu dianggap memiliki kekayaan tidak wajar. Ia diketahui memiliki
kekayaan mencapai Rp 56,1 miliar. Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya memutuskan
untuk mencopot Rafael dari jabatan dan tugasnya di DJP karena melanggar Pasal 31 ayat 1
PP 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.4
Kasus tersebut diatas merupakan 1 dari ribuan kasus yang terjadi di Indonesia, pada
kesempatan kali ini penulis menguak salah satu kasus korupsi di Indonesia dari Rafael
mantan pegawai DJP ini. Dapat kita ketahui korupsi ini dapat terlaksana karena beberapa
faktor. Diantaranya, Rafael dapat melakukan korupsi karena memiliki jabatan yakni sebagai
pegawai DJP Eselon III yang dapat ia salahgunakan. Yang kedua, adanya kesempatan ia
1
Nasukha, S.H.I., PEMBAHARUAN SANKSI HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PERSPEKTIF
HUKUM PIDANA ISLAM (JINAYAH), 2018
2
Diponegoro L A W Journal et al., “Diponegoro Law Journal” 6 (2017) hlm.1–13.
3
Mardjono Reksodiputro, “Jangan Ragu Menghukum Korporasi (Menegakkan Undang-Undang Pajak Dengan
Menghukum Korporasi Atau Dengan Penyanderaan Badan (Gijzeling)?),” Jurnal Hukum dan Bisnis 3, no. 2
(2017) hlm.118– 122.
4
https://bisnis.tempo.co/read/1695160/5-orang-pejabat-dan-pegawai-pajak-yang-terjerat-kasus-korupsi-
mayoritas- pencucian-uang, diakses pada tanggal 12 April 2023
dapat melakukan hal tersebut. Menurut penulis, hal tersebut terjadi karena adanya dorongan
dari lingkungan sekitar. Ketika melakukan korupsi, pastinya tidak Rafael sendiri yang
mengetahui namun rekan kerja, atasannya pun pasti mengatahui. Tapi mengapa korupsi
masih bisa terjadi ? Sebab korupsi seperti sudah tersistem di lingkungan kerjanya. Adapun
faktor internal yang ada sehingga korupsi itu bisa terjadi, seperti gaya hidup yang tinggi
sehingga Rafael terdorong melakukan korupsi mencapai Rp 56,1 Milyar.
Sanksi Pidana Korupsi Hukum Positif
Regulasi tentang pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia sebetulnya sudah
cukup kuat, selain tercantum dalam UUD 1945 dan KUHP, sejak tahun 1971, Indonesia telah
memiliki Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Kemudian, setelah Orde Reformasi, Indonesia memulai kembali komitmen
pemberantasan korupsi dengan mengesahkan Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Atas
dorongan TAP MPR ini, pada 16 Agustus 1999, Pemerintah Indonesia mengesahkan UU
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU Nomor 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme.
Lalu, pada tahun 2001, dengan pertimbangan bahwa tindak pidana korupsi selama ini
telah terjadi meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga telah melanggar
hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas, sehingga tindak pidana korupsi perlu
digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara luar biasa,
maka disahkan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi, dengan mencermati substansi UU Nomor 31 Tahun
1999 dan UU Nomor 20 Tahun 2001, membagi tindak pidana korupsi ke dalam dua
kelompok. Pertama, kejahatan korupsi itu sendiri. Kedua, kejahatan lain yang berkaitan
dengan tindak 44 pidana korupsi. Kejahatan dalam kelompok kedua sebenarnya bukan
korupsi. Akan tetapi, karena berkaitan dengan korupsi, maka juga dianggap sebagai tindak
pidana korupsi.
Subjek dalam tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh orang, dimana sanksi pidana
yang dapat dijatuhkan berupa: hukuman mati, seumur hidup, penjara dan denda. Sedangkan
subjek pelaku korupsi adalah korporasi, pidana pokok yang dapat dijatuhkan hanya pidana
denda. Selain pidana pokok yang dijatuhkan pada korporasi, juga pidana tambahan
sebagaimana halnya pelaku korupsi adalah orang. Pemidanaan dalam tindak pidana korupsi
tidak jauh berbeda dengan pengertian pemidanaan dalam tindak pidana umum karena
pemberian pidana dalam arti pemidanaan sangat penting sebagai bagian politik kriminal
khususnya dalam menanggulangi dan mencegah kejahatan ketentuan-ketentuan pemidanaan
sebagaimana yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2001 tidaklah terlepas dari teori tentang tujuan pemidanaan serta
kebijaksanaan pidana pada umumnya.5
Lalu apa saja akibat dari perbuatan korupsi Rafael menurut Hukum khusus
Indonesia ?
1. Diancam pidana seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama
20 tahun. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri
menyangkakan Rafael melanggar pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
"Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun, dan pidana denda
paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar," pasal 12 B ayat 2.6
2. Dicopot dari jabatan dan tugas dari DJP sebab melanggar Pasal 31 ayat 1 PP 94
Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Berkaca pada kasus korupsi yang pernah terjadi dan efek jera tidak dijumpai dalam
diri seorang yang korup. Bagaimana bahwasanya hukuman yang diberikan tidak memberikan
efek jera. Masih banyak terjadi kasus kasus korupsi yang terjadi di Indonesia kita tercinta.
Bila kita lihat dari perspektif Hukum Islam bagaimana Fiqh Jinayah dalam mengatasi tindak
pidana korupsi ini.
Sanksi pidana Korupsi pada Hukum Islam (Fiqh Jianayah)
5
Nasukha, S.H.I., PEMBAHARUAN SANKSI HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PERSPEKTIF
HUKUM PIDANA ISLAM (JINAYAH), 2018, hlm.43
6
Baca artikel CNN Indonesia "Rafael Alun Terancam Pidana Maksimal 20 Tahun Penjara" selengkapnya di sini:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230403181801-12-933063/rafael-alun-terancam-pidana-
maksimal-20-tahun-penjara.
1. Sanksi Takzir
Setidaknya produk hukum dari ta‟zir yang sekiranya dapat memberikan efek jera dan
keadilan berdasarkan kemaslahatan antara lain yaitu :
a. Pidana mati, apabila tindak pidana korupsi jumlahnya besar, dan dapat
membahayakan stabilitas ekonomi negara serta jika kepentingan umum
menghendaki demikian, atau kalau keadilan hukum hanya bisa terlaksana dengan
jalan membunuhnya.
b. Pidana potong tangan, apabila tindakan korupsi dengan jumlah sedikit dan baru
dilakukan pertama kali serta tidak membahayakan stabilitas ekonomi negara.
2. Sanksi Sosial, Sanksi Moral.
a. Hukuman pengasingan, hukuman pengasingan bagi pelaku tindak pidana
korupsi bisa dilakukan dengan cara mengasingkan pelaku ke daerah tertentu
yang jauh dari 124 pemukiman masyarakat dalam waktu tertentu sesuai
putusan hakim dalam pengadilan. Kemudian pelaku tidak diperkenankan atau
tidak diikutsertakan dalam setiap kegiatan masyarakat dalam waktu tertentu
sesudah masa pengasingan.
b. Dicabut hak-haknya, pencabutan hak-hak pelaku tindak pidana korupsi
yang berkaitan dengan hak jual-beli, hak mendapat pendidikan, hak politik,
dan hak-hak yang lain dalam kaitannya hubungan masyarakat.
c. Jenazahnya tidak disholatkan, hukuman seperti ini merupakan interpretasi
sikap Rasulullah S.a.w. kepada palaku tindak pidana korupsi.
Sebenarnya ada beberapa kesamaan dari hukum positif dan dari segi fiqh jinayah.
Namun, untuk lebih memberikan efek jera kepada pelaku menurut penulis lebih baik
menggunakan fiqh jinayah untuk memberantas tindak pidana korupsi. Namun kembali lagi
kita hidup di Indonesia yang mana korupsi sudah merajalela dan sudah tersistem korup
didalamnya. Semoga kita semua dijauhkan dari perilaku korupsi.
KORUPSI DI PAJAK

More Related Content

Similar to KORUPSI DI PAJAK

Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosAndy Susanto
 
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMuhammad Iqbal
 
Bahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiBahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiAzinuddin Haq
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Universitas Pakuan
 
Studi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docxStudi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docxEHenriawanYunus
 
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxUnsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxDarmapoeteraMaulana
 
3259 4518-1-sm
3259 4518-1-sm3259 4518-1-sm
3259 4518-1-smRahman Arh
 
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr riRekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr rippibelanda
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiAfida Zahara
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfIntan Wachyuni
 
12 031 milian a.b korupsi 41
12 031 milian a.b korupsi 4112 031 milian a.b korupsi 41
12 031 milian a.b korupsi 41fahmialzie
 
Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005gaga sihab
 

Similar to KORUPSI DI PAJAK (20)

Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
 
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
 
Bahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiBahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten Korupsi
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
 
Pidana peencurian
Pidana peencurianPidana peencurian
Pidana peencurian
 
281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi
 
Studi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docxStudi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docx
 
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxUnsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
 
3259 4518-1-sm
3259 4518-1-sm3259 4518-1-sm
3259 4518-1-sm
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr riRekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
 
UNCAC-Final draft policy paper illicit enrichment
UNCAC-Final draft policy paper illicit enrichmentUNCAC-Final draft policy paper illicit enrichment
UNCAC-Final draft policy paper illicit enrichment
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidana
 
12 031 milian a.b korupsi 41
12 031 milian a.b korupsi 4112 031 milian a.b korupsi 41
12 031 milian a.b korupsi 41
 
Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005
 

More from RINIRISDAYANTI0125

kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxkelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxRINIRISDAYANTI0125
 
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdfRINIRISDAYANTI0125
 
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdfRINIRISDAYANTI0125
 

More from RINIRISDAYANTI0125 (20)

kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxkelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
 
kelompok 8_Riddah.pptx
kelompok 8_Riddah.pptxkelompok 8_Riddah.pptx
kelompok 8_Riddah.pptx
 
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
 
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
 
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
 
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
 
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
 
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
 
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
 
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
 
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
 
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
 
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
 
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
 
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
15.33020210116_Sri Nur Arifah.pdf
 
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

KORUPSI DI PAJAK

  • 1. KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI DARI MANTAN PEGAWAI PAJAK RAFAEL ALUN TRISAMBODO DITINJAU DARI FIQH JINAYAH Guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqh Jinayah dosen pengampu Khoirul Anwar M.Ag. Isvianta Lasyiva 33020210176 Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Salatiga Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, berkembangnya teknologi, semakin marak pula tindak kejahatan modern yang terjadi di era saat ini. Teknologi yang semakin berkembang semakin membantu menyelesaikan kebutuhan manusia. Tak heran pula apabila teknologi juga dimanfaatkan para oknum untuk melakukan kejahatan. Contoh nyata kejahatan yang memanfaatkan teknologi ialah korupsi. Meskipun, sejak zaman dahulu sudah ada tindak pidana korupsi. Sekarang lebih dipermudah jalannya karena adanya teknologi. Korupsi sendiri merupakan suatu perbuatan dimana bertujuan memperkaya diri sendiri dengan mengambil yang bukan haknya dimana hal tersebut merugikan kekayaan negara. Korupsi terjadi kepada orang-orang yang memiliki jabatan dan juga kesempatan. Pelaku-pelaku korupsi pun, juga dapat dengan mudah tertangkap karena adanya teknologi. Melalui saldo rekening yang tidak wajar dan akan dengan mudah dicurigai. Seperti kasus yang baru-baru saja terjadi di Tahun 2023 ini, kasus mantan pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo yang sudah dinyatakan sebagai tersangka. Kronologi dapat tertangkap juga melalui teknologi yakni nomor rekening yang diduga terdapat uang yang patut dicurigai. Rafael sudah ditetapkan menjadi tersangka dan dari hukum positif sudah menanti hukuman apa yang akan dijatuhkan terdapat Rafael tentunya dalam UU Tipikor. Lantas bagaimana menurut perspektif fiqh jinayah terkait kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan Rafael ? Apabila aturan hukum tipikor tersebut ternyata tidak menjadikan jera bagi para pelakunya, terbukti masih banyak generasi bui (penjara) yang terciduk dalam kasus yang sama. Ketika berbicara tentang efek jera, dalam hukum pidana Islam (jinayah) sebagai sebuah
  • 2. disiplin ilmu Islam yang membahas persoalan kriminalitas yang salah satunya tentang tindak pidana korupsi sangat memberikan jera kepada para pelanggar, dalam hukum pidana Islam dikenal ada istilah Hudud dan ta’zir.1 Pembahasan Korupsi adalah tindakan ilegal dan tidak bermoral yang dapat merugikan banyak orang, termasuk negara dan masyarakat secara keseluruhan. Pajak adalah sumber pendapatan penting bagi pemerintah untuk membiayai berbagai program dan proyek yang bermanfaat bagi masyarakat.2 Korupsi dalam bidang pajak dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan yang seharusnya diterima oleh negara, sehingga menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, pihak berwenang harus bertindak tegas dalam memerangi korupsi di semua sektor, termasuk di bidang pajak.3 Upaya pencegahan dan penindakan harus dilakukan secara adil dan transparan untuk memastikan integritas sistem pajak dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Bila kita menilik kilas kasus korupsi baru baru ini yang terjadi pada Rafael Alun Trisambodo Rafael Alun Trisambodo yang merupakan ayah dari MDS tersangka kasus penganiayaan yang terjadi pada Senin (20/2/2023) silam. Rafael terseret kasus ini bukan lantaran terlibat dalam penganiayaan. Namun, mantan pegawai DJP(Direktorat Jenderal Pajak) Eselon III itu dianggap memiliki kekayaan tidak wajar. Ia diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 56,1 miliar. Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya memutuskan untuk mencopot Rafael dari jabatan dan tugasnya di DJP karena melanggar Pasal 31 ayat 1 PP 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.4 Kasus tersebut diatas merupakan 1 dari ribuan kasus yang terjadi di Indonesia, pada kesempatan kali ini penulis menguak salah satu kasus korupsi di Indonesia dari Rafael mantan pegawai DJP ini. Dapat kita ketahui korupsi ini dapat terlaksana karena beberapa faktor. Diantaranya, Rafael dapat melakukan korupsi karena memiliki jabatan yakni sebagai pegawai DJP Eselon III yang dapat ia salahgunakan. Yang kedua, adanya kesempatan ia 1 Nasukha, S.H.I., PEMBAHARUAN SANKSI HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (JINAYAH), 2018 2 Diponegoro L A W Journal et al., “Diponegoro Law Journal” 6 (2017) hlm.1–13. 3 Mardjono Reksodiputro, “Jangan Ragu Menghukum Korporasi (Menegakkan Undang-Undang Pajak Dengan Menghukum Korporasi Atau Dengan Penyanderaan Badan (Gijzeling)?),” Jurnal Hukum dan Bisnis 3, no. 2 (2017) hlm.118– 122. 4 https://bisnis.tempo.co/read/1695160/5-orang-pejabat-dan-pegawai-pajak-yang-terjerat-kasus-korupsi- mayoritas- pencucian-uang, diakses pada tanggal 12 April 2023
  • 3. dapat melakukan hal tersebut. Menurut penulis, hal tersebut terjadi karena adanya dorongan dari lingkungan sekitar. Ketika melakukan korupsi, pastinya tidak Rafael sendiri yang mengetahui namun rekan kerja, atasannya pun pasti mengatahui. Tapi mengapa korupsi masih bisa terjadi ? Sebab korupsi seperti sudah tersistem di lingkungan kerjanya. Adapun faktor internal yang ada sehingga korupsi itu bisa terjadi, seperti gaya hidup yang tinggi sehingga Rafael terdorong melakukan korupsi mencapai Rp 56,1 Milyar. Sanksi Pidana Korupsi Hukum Positif Regulasi tentang pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia sebetulnya sudah cukup kuat, selain tercantum dalam UUD 1945 dan KUHP, sejak tahun 1971, Indonesia telah memiliki Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kemudian, setelah Orde Reformasi, Indonesia memulai kembali komitmen pemberantasan korupsi dengan mengesahkan Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Atas dorongan TAP MPR ini, pada 16 Agustus 1999, Pemerintah Indonesia mengesahkan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Lalu, pada tahun 2001, dengan pertimbangan bahwa tindak pidana korupsi selama ini telah terjadi meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga telah melanggar hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas, sehingga tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara luar biasa, maka disahkan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi, dengan mencermati substansi UU Nomor 31 Tahun 1999 dan UU Nomor 20 Tahun 2001, membagi tindak pidana korupsi ke dalam dua kelompok. Pertama, kejahatan korupsi itu sendiri. Kedua, kejahatan lain yang berkaitan dengan tindak 44 pidana korupsi. Kejahatan dalam kelompok kedua sebenarnya bukan korupsi. Akan tetapi, karena berkaitan dengan korupsi, maka juga dianggap sebagai tindak pidana korupsi. Subjek dalam tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh orang, dimana sanksi pidana yang dapat dijatuhkan berupa: hukuman mati, seumur hidup, penjara dan denda. Sedangkan
  • 4. subjek pelaku korupsi adalah korporasi, pidana pokok yang dapat dijatuhkan hanya pidana denda. Selain pidana pokok yang dijatuhkan pada korporasi, juga pidana tambahan sebagaimana halnya pelaku korupsi adalah orang. Pemidanaan dalam tindak pidana korupsi tidak jauh berbeda dengan pengertian pemidanaan dalam tindak pidana umum karena pemberian pidana dalam arti pemidanaan sangat penting sebagai bagian politik kriminal khususnya dalam menanggulangi dan mencegah kejahatan ketentuan-ketentuan pemidanaan sebagaimana yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tidaklah terlepas dari teori tentang tujuan pemidanaan serta kebijaksanaan pidana pada umumnya.5 Lalu apa saja akibat dari perbuatan korupsi Rafael menurut Hukum khusus Indonesia ? 1. Diancam pidana seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri menyangkakan Rafael melanggar pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. "Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar," pasal 12 B ayat 2.6 2. Dicopot dari jabatan dan tugas dari DJP sebab melanggar Pasal 31 ayat 1 PP 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Berkaca pada kasus korupsi yang pernah terjadi dan efek jera tidak dijumpai dalam diri seorang yang korup. Bagaimana bahwasanya hukuman yang diberikan tidak memberikan efek jera. Masih banyak terjadi kasus kasus korupsi yang terjadi di Indonesia kita tercinta. Bila kita lihat dari perspektif Hukum Islam bagaimana Fiqh Jinayah dalam mengatasi tindak pidana korupsi ini. Sanksi pidana Korupsi pada Hukum Islam (Fiqh Jianayah) 5 Nasukha, S.H.I., PEMBAHARUAN SANKSI HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (JINAYAH), 2018, hlm.43 6 Baca artikel CNN Indonesia "Rafael Alun Terancam Pidana Maksimal 20 Tahun Penjara" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230403181801-12-933063/rafael-alun-terancam-pidana- maksimal-20-tahun-penjara.
  • 5. 1. Sanksi Takzir Setidaknya produk hukum dari ta‟zir yang sekiranya dapat memberikan efek jera dan keadilan berdasarkan kemaslahatan antara lain yaitu : a. Pidana mati, apabila tindak pidana korupsi jumlahnya besar, dan dapat membahayakan stabilitas ekonomi negara serta jika kepentingan umum menghendaki demikian, atau kalau keadilan hukum hanya bisa terlaksana dengan jalan membunuhnya. b. Pidana potong tangan, apabila tindakan korupsi dengan jumlah sedikit dan baru dilakukan pertama kali serta tidak membahayakan stabilitas ekonomi negara. 2. Sanksi Sosial, Sanksi Moral. a. Hukuman pengasingan, hukuman pengasingan bagi pelaku tindak pidana korupsi bisa dilakukan dengan cara mengasingkan pelaku ke daerah tertentu yang jauh dari 124 pemukiman masyarakat dalam waktu tertentu sesuai putusan hakim dalam pengadilan. Kemudian pelaku tidak diperkenankan atau tidak diikutsertakan dalam setiap kegiatan masyarakat dalam waktu tertentu sesudah masa pengasingan. b. Dicabut hak-haknya, pencabutan hak-hak pelaku tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan hak jual-beli, hak mendapat pendidikan, hak politik, dan hak-hak yang lain dalam kaitannya hubungan masyarakat. c. Jenazahnya tidak disholatkan, hukuman seperti ini merupakan interpretasi sikap Rasulullah S.a.w. kepada palaku tindak pidana korupsi. Sebenarnya ada beberapa kesamaan dari hukum positif dan dari segi fiqh jinayah. Namun, untuk lebih memberikan efek jera kepada pelaku menurut penulis lebih baik menggunakan fiqh jinayah untuk memberantas tindak pidana korupsi. Namun kembali lagi kita hidup di Indonesia yang mana korupsi sudah merajalela dan sudah tersistem korup didalamnya. Semoga kita semua dijauhkan dari perilaku korupsi.