SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Nama : Muhammad Fi’lal Khoerot
NIM : 33020210096
Mata Kuliah : Fiqh Jinayah
PENCURIAN DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF
PENDAHULUAN
Pencurian adalah mengambil hak orang lain yang bukan muliknya secara diam-diam
tanpa paksaan dan tidak diketahui oleh pemiliknya. Sedangkan orang yang melakukan
pencurian adalah pencuri, Pencuri adalah orang yang mengambil harta atau benda orang lain
dengan jaln diam-diam dan mengambilnya dari tempat pentimpanannya.
Pencurian merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap harta benda dan paling
sering terjadi didalam masyarakat. Kejahatan ini merupakan tindakan kejahatan yang dapat
menggoncangkan stabilitas keamanan baik terhadap harta maupun jiwa masyarakat. Oleh
karena itu baik dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) maupun dalam Nash
(Al-Qur’an dan Sunnah).
PEMBAHASAN
Pencurian asal kata dari saraqa yasriqu-saraqan, wa sariqan wa sariqatan, wa
sariqatan wa sirqatan, yang berarti mengambil secara sembunyi-sembunyi atau secara
terangan-terangan. Ulama mengkategorikan pencurian kepada dua macam yaitu pencurian
yang diancam dengan hukuman ta’zir adalah pencurian yang terpenuhi syarat-syarat
pelaksanaan hukuman had.
Potong tangan adalah hukuman yang sangat asasi dalam pencurian. Pencurian dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) diatur dalam Buku kedua Bab XXII tentang
kejahatan terhadap harta benda dari Pasal 362 sampai dengan Pasal 367 KUHP dengan
ancaman hukuman tergantung dari jenis tindak pidana yang dilakukan.
Hukum potong tangan didasarkan atas penyelidikan mental dan kejiwaan manusia.
Oleh karena itu, hukuman tersebut adalah hukuman yang sesuai dengan perseorangan
maupun masyarakat. Oleh karena itu hukum potong tangan merupakan hukuman yang paling
baik, sebab bisa mengurangi bilangan jarimah dan bisa menjamin ketentuan masyarakat.
Namun, hukum potong tangan bagi pencuri dalam syariat islam tidak di berlakukan di
Indonesia. Karena, Indonesia mengadopsi hukum Barat dengan menggunakan KUHP dimana
pelaku pencurian tidak dihukum potong tangan, melainkan dipenjara atau didenda.
Sedangkan pencurian dalam islam merupakan perbuatan pidana yang diancam dengan potong
tangan. Oleh karenanya tidak hapus dengan adanya pemaafan, baik dari korban maupun dari
penguasa. Hukuman ini tidak boleh diganti dengan hukuman lain atau yang lebih ringan dari
padanya. Allah berfirman didalam Al-Qur’an surah al-Maidah ayat 38 yang artinya :
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Asbab Al-Nuzul turunnya ayat ini disebutkan dalam sebuah peristiwa pencurian pada
masa Nabi SAW. Seorang laki-laki mencuri sekarung gandum milik tetanggnya, mengambil
dan menyimpannya dirumah seseorang. Karena karung itu sobek, maka ia dapat dilacak.
Sementara itu sipemilik mengadu kepada Nabi SAW tentang hal ini bahwa ia mencurigai
tetangganya yang ternyata benar. Adapun hadits dari Aisyah yang artinya
Dari ‘Aisyah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Tidak dipotong tangan pencuri kecuali
pada pencurian senilai seperempat dinar atau lebih”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1312]
Ada perbedaan pendapat dari mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi’e, dan
Mazhab Hambali tentang batas minimal harta yang dicuri. Yaitu :
a) Mazhab Hanafi. Nisab harta dalam had pencurian adalah satu dinar atau sepuluh
dirham baik murni atau tidak atau senilai salah satuya. Dikatakan juga untuk barang
selain dari yang dua itu disamakan nilainya dengan nilai dirham dan jika barang
tersebut adalah emas maka di syaratkan merupakan barang yang beredar di
masyarakat. Adapun dalil ulama Hanafiah dalam penentu nisab ini adalah “
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Ibnu Umi Aiman, mereka berkata : Harga perisai
ketika Rasulullah SAW memotong tangan pencurinya adalah sepuluh dirham.”
b) Mazhab Maliki. Nisab harta curian adalah tiga dirham murni. Maka barangsiapa yang
mencurinya atau mencuri barang yang senilai atau lebih dari tiga dirham murni maka
dikenakan had. Adapun dalil ulama Malikiah sebagai berikut : “Diriwayatkan dari
Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW memotong tangan yang mencuri perisai
seharga tiga dirham.” Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Imam Malik bin
Anas berkata : “Uthman bin Affan memotong tangan yang mencuri barang seharga
tiga dirham dan ini merupakan pendapat paling kuat menurut hal ini.”
c) Mazhab Syafi’e. Nisaab dalam mencuri adalah seperempat dinar atau barang-barang
lain yang senilai dengannya. Ulama Syafi’eyah berdalil dalam nisab ini dengansebuah
hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim melalui jalan Azzuhri dari
‘Amrah dari Sitti ‘Aisah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : “Pencuri dipotong
tangannya jika mencuri seperempat dinar dan selebihnya”. Demikian juga dengan
hadis Imam Muslim yang diriwayatkanmelalui Abu Bakar bin Muhammad bin ‘Amru
bin Hamz dari ‘Amrah dari Siti’Aisah Rasulullah SAW telah bersabda : “Tidaklah
dipotong tangan pencuri kecuali jika mencuri seperampat dinar atau lebih”.
d) Mazhab Hanbali. Tiga dirham dann seperamat dinar keduanya merupakan nisab
dalam had mencuri dan barang siapa yang mencuri dan salah satu darinya atau yang
senilai dengannya maka dikenakan had. Pendapat ini berdasarkan hadisyang
diriwayatkan Ibnu Umar dan juga hadis Siti ‘Aisah. Disebutkan juga dalam hadis
yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Hadis ‘Aisah bahwa Rasulullah SAW bersabda
“Potonglah tangan pencuri (jika mencuri) seperampaat dinar dan jangan pada yang
kurang daripadanya”.
Menurut al Syayid sabiq, bahwa syarat-syarat pencurian yang di vonis dengan potong
tangan adalah sebagai berikut
a) Taklif (cakap hukum),
b) Kehendak sendiri atau ikhtiar,
c) Sesuatu yang di curi itu bukan baranng Syubhat.
KESIMPULAN
Potong tangan adalah hukuman yang sangat asasi dalam pencurian. Pencurian dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) diatur dalam Buku kedua Bab XXII tentang
kejahatan terhadap harta benda dari Pasal 362 sampai dengan Pasal 367 KUHP dengan
ancaman hukuman tergantung dari jenis tindak pidana yang dilakukan. Namun, hukum
potong tangan bagi pencuri dalam syariat islam tidak di berlakukan di Indonesia. Karena,
Indonesia mengadopsi hukum Barat dengan menggunakan KUHP dimana pelaku pencurian
tidak dihukum potong tangan, melainkan dipenjara atau didenda. Sedangkan pencurian dalam
islam merupakan perbuatan pidana yang diancam dengan potong tangan. Oleh karenanya
tidak hapus dengan adanya pemaafan, baik dari korban maupun dari penguasa. Hukuman ini
tidak boleh diganti dengan hukuman lain atau yang lebih ringan dari padanya. Allah
berfirman didalam Al-Qur’an surah al-Maidah ayat 38.selain itu, syarat-syarat pencurian
yang di vonis dengan potong tangan adalah Taklif (cakap hukum), Kehendak sendiri atau
ikhtiar, dan Sesuatu yang di curi itu bukan baranng Syubhat.

More Related Content

Similar to 14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf (6)

Ambigu pasal pencurian
Ambigu pasal pencurianAmbigu pasal pencurian
Ambigu pasal pencurian
 
PERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docx
PERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docxPERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docx
PERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docx
 
Ambigu pasal pencurian
Ambigu pasal pencurianAmbigu pasal pencurian
Ambigu pasal pencurian
 
Dosa Besar Merampok
Dosa Besar MerampokDosa Besar Merampok
Dosa Besar Merampok
 
Kel 5. mencuri.pptx
Kel 5. mencuri.pptxKel 5. mencuri.pptx
Kel 5. mencuri.pptx
 
Hirabah
HirabahHirabah
Hirabah
 

More from RINIRISDAYANTI0125

More from RINIRISDAYANTI0125 (20)

kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptxkelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
kelompok 10_Pembaharuan fiqih jinayah 1.pptx
 
kelompok 8_Riddah.pptx
kelompok 8_Riddah.pptxkelompok 8_Riddah.pptx
kelompok 8_Riddah.pptx
 
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
35. 33020210178_Muhammad Ichdal Umam.pdf
 
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
34. 33020210176_Isvianta Lasyiva.pdf
 
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf33. 33020210170_Apriliana M.pdf
33. 33020210170_Apriliana M.pdf
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
 
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
27. 33020210154_Dimas Danendra.pdf
 
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
26.33020210152_AN NISAA DARWISY FITRADA.pdf
 
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
25. 33020210150_Az Zahra Alfi Fadhila.pdf
 
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
24. 33020210149_AGNADIA PUTRI.pdf
 
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
23.33020210146_SANG SAKA NUSWANTARA.pdf
 
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
22. 33020210144_DEVI SRI MUNTAYAH.pdf
 
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
21. 33020210143_Laily Nursita Hasna.pdf
 
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
20. 33020210135_Chindy Rosiana M.pdf
 
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
19. 33020210126_Rizki Agustin.pdf
 
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
16. 33020210117_Brelyandiosa.pdf
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
 
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

14. 33020210096_M. Fi'lal Khoirot.pdf

  • 1. Nama : Muhammad Fi’lal Khoerot NIM : 33020210096 Mata Kuliah : Fiqh Jinayah PENCURIAN DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF PENDAHULUAN Pencurian adalah mengambil hak orang lain yang bukan muliknya secara diam-diam tanpa paksaan dan tidak diketahui oleh pemiliknya. Sedangkan orang yang melakukan pencurian adalah pencuri, Pencuri adalah orang yang mengambil harta atau benda orang lain dengan jaln diam-diam dan mengambilnya dari tempat pentimpanannya. Pencurian merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap harta benda dan paling sering terjadi didalam masyarakat. Kejahatan ini merupakan tindakan kejahatan yang dapat menggoncangkan stabilitas keamanan baik terhadap harta maupun jiwa masyarakat. Oleh karena itu baik dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) maupun dalam Nash (Al-Qur’an dan Sunnah). PEMBAHASAN Pencurian asal kata dari saraqa yasriqu-saraqan, wa sariqan wa sariqatan, wa sariqatan wa sirqatan, yang berarti mengambil secara sembunyi-sembunyi atau secara terangan-terangan. Ulama mengkategorikan pencurian kepada dua macam yaitu pencurian yang diancam dengan hukuman ta’zir adalah pencurian yang terpenuhi syarat-syarat pelaksanaan hukuman had. Potong tangan adalah hukuman yang sangat asasi dalam pencurian. Pencurian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) diatur dalam Buku kedua Bab XXII tentang kejahatan terhadap harta benda dari Pasal 362 sampai dengan Pasal 367 KUHP dengan ancaman hukuman tergantung dari jenis tindak pidana yang dilakukan. Hukum potong tangan didasarkan atas penyelidikan mental dan kejiwaan manusia. Oleh karena itu, hukuman tersebut adalah hukuman yang sesuai dengan perseorangan maupun masyarakat. Oleh karena itu hukum potong tangan merupakan hukuman yang paling baik, sebab bisa mengurangi bilangan jarimah dan bisa menjamin ketentuan masyarakat. Namun, hukum potong tangan bagi pencuri dalam syariat islam tidak di berlakukan di Indonesia. Karena, Indonesia mengadopsi hukum Barat dengan menggunakan KUHP dimana
  • 2. pelaku pencurian tidak dihukum potong tangan, melainkan dipenjara atau didenda. Sedangkan pencurian dalam islam merupakan perbuatan pidana yang diancam dengan potong tangan. Oleh karenanya tidak hapus dengan adanya pemaafan, baik dari korban maupun dari penguasa. Hukuman ini tidak boleh diganti dengan hukuman lain atau yang lebih ringan dari padanya. Allah berfirman didalam Al-Qur’an surah al-Maidah ayat 38 yang artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Asbab Al-Nuzul turunnya ayat ini disebutkan dalam sebuah peristiwa pencurian pada masa Nabi SAW. Seorang laki-laki mencuri sekarung gandum milik tetanggnya, mengambil dan menyimpannya dirumah seseorang. Karena karung itu sobek, maka ia dapat dilacak. Sementara itu sipemilik mengadu kepada Nabi SAW tentang hal ini bahwa ia mencurigai tetangganya yang ternyata benar. Adapun hadits dari Aisyah yang artinya
  • 3. Dari ‘Aisyah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Tidak dipotong tangan pencuri kecuali pada pencurian senilai seperempat dinar atau lebih”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1312] Ada perbedaan pendapat dari mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi’e, dan Mazhab Hambali tentang batas minimal harta yang dicuri. Yaitu : a) Mazhab Hanafi. Nisab harta dalam had pencurian adalah satu dinar atau sepuluh dirham baik murni atau tidak atau senilai salah satuya. Dikatakan juga untuk barang selain dari yang dua itu disamakan nilainya dengan nilai dirham dan jika barang tersebut adalah emas maka di syaratkan merupakan barang yang beredar di masyarakat. Adapun dalil ulama Hanafiah dalam penentu nisab ini adalah “ Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Ibnu Umi Aiman, mereka berkata : Harga perisai ketika Rasulullah SAW memotong tangan pencurinya adalah sepuluh dirham.” b) Mazhab Maliki. Nisab harta curian adalah tiga dirham murni. Maka barangsiapa yang mencurinya atau mencuri barang yang senilai atau lebih dari tiga dirham murni maka dikenakan had. Adapun dalil ulama Malikiah sebagai berikut : “Diriwayatkan dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW memotong tangan yang mencuri perisai seharga tiga dirham.” Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Imam Malik bin Anas berkata : “Uthman bin Affan memotong tangan yang mencuri barang seharga tiga dirham dan ini merupakan pendapat paling kuat menurut hal ini.” c) Mazhab Syafi’e. Nisaab dalam mencuri adalah seperempat dinar atau barang-barang lain yang senilai dengannya. Ulama Syafi’eyah berdalil dalam nisab ini dengansebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim melalui jalan Azzuhri dari ‘Amrah dari Sitti ‘Aisah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : “Pencuri dipotong tangannya jika mencuri seperempat dinar dan selebihnya”. Demikian juga dengan hadis Imam Muslim yang diriwayatkanmelalui Abu Bakar bin Muhammad bin ‘Amru bin Hamz dari ‘Amrah dari Siti’Aisah Rasulullah SAW telah bersabda : “Tidaklah dipotong tangan pencuri kecuali jika mencuri seperampat dinar atau lebih”. d) Mazhab Hanbali. Tiga dirham dann seperamat dinar keduanya merupakan nisab dalam had mencuri dan barang siapa yang mencuri dan salah satu darinya atau yang senilai dengannya maka dikenakan had. Pendapat ini berdasarkan hadisyang diriwayatkan Ibnu Umar dan juga hadis Siti ‘Aisah. Disebutkan juga dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Hadis ‘Aisah bahwa Rasulullah SAW bersabda “Potonglah tangan pencuri (jika mencuri) seperampaat dinar dan jangan pada yang kurang daripadanya”. Menurut al Syayid sabiq, bahwa syarat-syarat pencurian yang di vonis dengan potong tangan adalah sebagai berikut
  • 4. a) Taklif (cakap hukum), b) Kehendak sendiri atau ikhtiar, c) Sesuatu yang di curi itu bukan baranng Syubhat. KESIMPULAN Potong tangan adalah hukuman yang sangat asasi dalam pencurian. Pencurian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) diatur dalam Buku kedua Bab XXII tentang kejahatan terhadap harta benda dari Pasal 362 sampai dengan Pasal 367 KUHP dengan ancaman hukuman tergantung dari jenis tindak pidana yang dilakukan. Namun, hukum potong tangan bagi pencuri dalam syariat islam tidak di berlakukan di Indonesia. Karena, Indonesia mengadopsi hukum Barat dengan menggunakan KUHP dimana pelaku pencurian tidak dihukum potong tangan, melainkan dipenjara atau didenda. Sedangkan pencurian dalam islam merupakan perbuatan pidana yang diancam dengan potong tangan. Oleh karenanya tidak hapus dengan adanya pemaafan, baik dari korban maupun dari penguasa. Hukuman ini tidak boleh diganti dengan hukuman lain atau yang lebih ringan dari padanya. Allah berfirman didalam Al-Qur’an surah al-Maidah ayat 38.selain itu, syarat-syarat pencurian yang di vonis dengan potong tangan adalah Taklif (cakap hukum), Kehendak sendiri atau ikhtiar, dan Sesuatu yang di curi itu bukan baranng Syubhat.