1. MODUL PERKULIAHAN
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Hukum Perdagangan Internasional
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program
Studi
Tatap
Muka
Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi &
Bisnis
Akuntansi
14
…. Novi Siti Sholekah
(43217010079)
Abstract : Kompetensi
Hukum Perdagangan
Internasional
Mahasiswa mampu menjelaskan
tentang Hukum Perdagangan
Internasional
2. 2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Dafar Isi
A. Perdangangan Internasional
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk
yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah
satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah
terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi,
globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
2. Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan
iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara
mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh
negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang
tersebut dari luar negeri.
Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
3. 3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
3. Faktor pendorong perdagangan internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut :
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya,
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
4. Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilateral antara dua
negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan
negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional.
pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas
menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran di antaranegara
barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke
kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian
multilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat
regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut
4. 4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan
yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara
yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif
untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk
agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya
mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan,
sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung
terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok)
menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi.
Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif,
termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud
lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur
cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas
dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada
beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di
Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk
peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi
lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade
Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti
MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan
Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun
2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total
karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa
seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun
belakangan ini.
5. Penghambat-Penghambat Perdagangan ini diantaranya adalah:
Penghambat alami yaitu jarak antar negara. Semakin jauh tujuan barang yang
akan dikirim, maka semakin tinggi pula biaya pengirimannya. Oleh karena itu,
ongkos kirim merupakan salah satu penentu tingginya harga suatu barang.
5. 5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Masalah utama yang menjadi penghambat dari perdagangan internasional
adalah penghambat yang dibuat sendiri yaitu tarif dan non tarif.
Penghambat-penghambat ini diciptakan oleh pemerintah-pemerintah negara-negara itu
sendiri
Tarif adalah bayaran atau pajak yaitu peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah
setempat yang dikenakan kepada barang-barang yang diimpor dari negara lain atau
barang-barang yang akan diekspor ke negara lain. Pendapatan tarif di set rendah
karena bertujuan untuk mengumpulkan uang bukan untuk mengurangi impor-impor
barang atau jasa. Tarif pelindung di set cukup tinggi karena bertujuan untuk menakut-
nakuti para importir dari harga produk asing yang dihargai lebih rendah dari produk
domestik atau produk domestik yang dihargai lebih tinggi dari produk asing.
Dalam perdagangan internasional, ada banyak penghambat lainnya yang diciptakan selain
tarif. Penghambat tersebut antara lain:
Kuota
Embargo
Kebijakan pengadaan pemerintah
Standarisasi pemerintah
Prosedur bea masuk dan keluar
6. Wujud hubungan dagang internasional
Ekspor hubungan dagang melalui penualan barang yang dihasilkan di suatub negara
ke negara lain.
Impor hubungan dagang dengan cara membeli barang dari luar negeri untuk
kebutuhan dalam negeri
B. Peranan Perdagangan Internasional Dalam Perekonomian
1. Perkembangan Ekonomi Dunia dan Indonesia
Dinamika perekonomian Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global dan
kawasan serta berbagai kemajuan dalam perbaikan, iklim investasi, infrastruktur,
produktivitas dan daya saing (sisi penawaran) dalam negeri. Ekonomi dunia telah mampu
tumbuh diatas 4% dalam lima tahun terakhir, lebih tinggi dari rata-rata historisnya.
6. 6 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Perkembangan ini terutama didorong oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara
berkembang (China dan India) serta kawasan Eropa. Tingginya pertumbuhan ekonomi dunia
tersebut diiringi dengan volume perdagangan dunia yang juga tumbuh lebih tinggi dari tren
jangka panjangnya. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia tersebut
2. Efek Perdagangan Internasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol
adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai
pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan,
kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi
menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah
satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun
tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi
mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas
perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen
tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan.
Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan
kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut
menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan
modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan
teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi
langsung, diawali dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika
terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan
kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang
semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu
negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara
importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya
produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang
muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di negara
eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di negara importir,
7. 7 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara importir (Appleyard,
2004).
3. Efek Terhadap Produksi
Pedagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sector
produksi di dalam negeri. Secara umum kita bisa menyebutkan empat macam pengaruh
yang bekerja melalui adanya:
1. Spesialisasi produksi.
2. Kenaikan “investasi surplus”
3. “Vent for Surplus”.
4. Kenaikan produktivitas.
4. Dampak positif dan dampak negatif perdagangan internasional
1.dampak positif
a) Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas
dan kualitas.
b) Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan
masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
c) Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas
ekspor dan impor.
d) Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri,
terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru
dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu
yang singkat.
e) Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
f) Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
g) Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
2. Dampak negatif
a) Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya
barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan
industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
b) Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
8. 8 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
c) Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan
bebas.
d) Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara
akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
untuk peningkatan prodiktivitas.
5. Dampak khusus terhadap Kondisi Ketenagakerjaan
Liberalisasi dalam perdagangan barang, jasa, investasi, dan mobilitas faktor
produksi tenaga kerja akan berdampak pada kondisi
ketenagakerjaan. Dampak pada kondisi ketenagakerjaan ini biasanya menjadi
isu yang paling sensitif dalam pembentukan suatu kawasan integrasi ekonomi,
seperti yang misalnya dialami oleh Uni Eropa. Secara teoritis, liberalisasi dalam
keempat faktor di atas akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, karena akan
menciptakan kondisi yang mendorong perusahaan untuk mengalokasikan sumber-
sumber daya secara lebih efisien (dampak alokasi).
6. Gambaran Perekonomian Indonesia
Dengan melihat perkembangan konstelasi perekonomian dunia dalam perspektif
jangka panjang, seperti pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan dunia yang
masih tinggi, aliran FDI global yang cukup besar, dan harga komoditas yang tetap
tinggi, dinamika
perekonomian Indonesia tetap akan dipengaruhi faktor-faktor dunia tersebut.
9. 9 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Implementasi dalam Kasus Hukum Dagang Internasional
AS Larang Indonesia Impor Minyak dari Iran
JAKARTA, RIMANEWS – Amerika Serikat (AS) merilis daftar 12 negara yang mungkin
akan terkena sanksi karena masih mengimpor minyak mentah dari Iran. Indonesia berada di
dalamnya. Keputusan untuk mengumumkan negara yang menolak ajakan AS itu disampaikan
berselang sehari setelah Washington merilis 11 negara yang terbebas dari sanksi tersebut.
Jepang dan 10 negara di Uni Eropa (UE) telah menyatakan komitmennya untuk mengikuti
ajakan AS mengembargo minyak Iran. “Penyebutan nama-nama negara penting untuk
dilakukan karena kami tidak ingin negara lain mengikuti jejak serupa.” Demikian pernyataan
resmi Departemen Luar Negeri AS di Washington, Kamis (22/3) WIB.
Yang mengejutkan, dari sejumlah nama yang sudah diumumkan itu, terdapat nama Indonesia.
Indonesia tampil bersama Cina dan India yang selama ini memang dikenal sebagai negara
importir minyak mentah terbanyak dari Iran. Selain itu, ada Korea Selatan yang memang
dikenal sebagai negara pengimpor terbesar keempat.
Sanksi Hukum Finansial
Jika peringatan yang diberikan AS tersebut tidak didengar oleh semua negara tersebut,
termasuk Indonesia, sanksi enam bulan akan diterima oleh negara-negara yang dituduh AS
tersebut. AS mengancam akan menghentikan pasokan keuangan yang sebelumnya sudah
masuk di sistem keuangan mereka. AS mati-matian mengeluarkan ancaman tersebut karena
masih tidak terima dengan keputusan Iran yang tetap menjalankan program nuklirnya.
Walau Iran sudah mengeluarkan penjelasan resmi bahwa proyek nuklir tersebut untuk
kepentingan sipil, AS masih yakin tujuannya adalah untuk kepentingan militer negara
tersebut. Selain Cina, India, dan Indonesia, dikabarkan terdapat Maroko. Negara di Afrika
Utara tersebut disebut masuk setelah sumber rahasia dari Deplu AS membeberkannya kepada
Reuters.
Namun, informasi tersebut sepertinya salah karena Maroko terakhir mengimpor minyak dari
Iran pada Juni 2010. Iran selama ini masuk daftar Office of Foreign Assets Control (OFAC).
OFAC merupakan lembaga di bawah Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) yang
berhak menjatuhkan embargo perdagangan atas negara-negara yang terdaftar. Lembaga
10. 10 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
tersebut juga mengklaim berhak menjatuhkan sanksi embargo kepada negara-negara yang
bekerja sama dengan negara yang masuk daftar OFAC.[koranjakarta]
11. 11 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Dafar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://qyki.blogspot.com/2010/01/peranan-perdagangan-internasional-dalam.html
http://azthreenancy.blogspot.com/2010/01/efek-perdagangan-internasional-terhadap.html
http://ekonomi-ahidogank.blogspot.com/2013/05/makalah-perdagangan-internasional.html di
akses pada tanggal Rabu, 15 Mei 2013 Diposting oleh Abdul Wahid di 23.29
https://avousman.wordpress.com/2013/04/09/hukum-dagang-dan-contoh-
kasus/http://rimanews.com/read/20120324/58021/larang-indonesia-impor-minyak-dari-iran di
akses pada tanggal April 9, 2013 (Juli 2, 2018 pukul 20.00)