1. Nama : Ary Fauziah Amini
NIM : 041714453006
GLOBALISASI EKONOMI
Globalisasi pada dasarnya adalah suatu fenomena dimana terdapatnya
perubahan pada bidang kehidupan manusia baik dari segi ekonomi, politik, maupun
sosial. Globalisasi yang pada mulanya mengarah pada perubahan yang terjadi pada
setiap individu telah mendelegasi dan menyangkut pada kehidupan suatu negara.
Perubahan tersebut umumnya mengarah pada pengikutsertaan suatu paham, gaya
hidup, hingga kebijakan yang dianut oleh suatu negara.
Globalisasi ekonomi terjadi pada kegiatan finansial, produksi, investasi
perdagangan yang kelak berpengaruh pada hubungan antar bangsa dan hubungan
antar individu dalam segala aspek kehidupan. Hubungan antar bangsa menjadi lebih
saling tergantung yang bahkan menjadikan ekonomi dunia menjadi datu sehingga
seolah-olah batas antar negara dalam kegiatan perdagangan dan bisnis tidak ada lagi.
Menipisnya batas antar negara inipun disebabkan oleh:
1. Komunikasi dan transportasi yang semakin canggih
2. Lalu lintas devisa yang makin bebas
3. Ekonomi negara yang makin terbuka
4. Penggunaan secara keunggulan komparatif fan keunggulan kompetitif tiap-tiap
negara
5. Metode produksi dan perakitan dengan organisasi yang makin efisien
6. Semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional di hampir segala
penjuru dunia
Menurut Steiner (1997) terdapat tiga faktor yang mendorong terjadinya
perubhaan global. Pertama, produk nasional bruto (GNP) tumbuh dan meningkat
dengan cepat, terutama di negara-negara maju. Kedua, revolusi dalam teknologi
komunikasi. Ketiga, kekuatan-kekuatan yang mempermudah munculnya perusahaan
besar berskala global.
Globalisasi menyatakan bahwa sistem keuangan dunia saat ini mendorong
adanya kecenderungan yang berbahaya, yakni negara-negara kuat tidak perlu lagi
menghasilkan barang untuk memenuhi tuntutan konsumsi masyarakatnya, negara
2. tersebut hanya perlu melakukan rekayasa finansial untuk menghasilkan pelimpahan
untuk membeli berbagai macam kebutuhan fisiknya. Sebaliknya negara-negara yang
menghasilkan produk riil tidak bisa menikmati hasil yang layak karena nilai uang riil
yang dihasilkan telah ditampung oleh gejolak kurs dan tingginya tingkat bunga.
3. Nama : Ary Fauziah Amini
NIM : 041724453006
NEGERA SEDANG BERKEMBANG DALAM MENGHADAPI
INTERNASIONALISASI PERDAGANGAN
Perdagangan bebas dapat diartikan sebagai perdagangan antar negara dengan
berbagai prasyarat dan syarat yang diharapkan dapat memberikan keuntungan dari
pihak-pihak yang terlibat di dalam perdagangan tersebut. Perdagangan bebas adalah
sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada Harmonized Commodity Description
and Coding System (HS) dengan ketentuan dari World Customs Organization yang
berpusat di Brussels, Belgium. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai
tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam
perdagangan antar individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang
berbeda.
Semakin terhapusnya sekat karena internasionalisasi perdagangan diharapkan
mempermudah dalam pencukupan kebutuhan negara. Setiap negara memiliki posisi
yang berbeda terkait dengan perdagangan bebas tergantung pada seberapa jauh
dampak liberalisasi perdagangan terhadap ekonomi mereka. Jika kebijakan
perdagangan memberikan manfaat terhadap ekonomi lokal dan pendapatan rakyat,
maka ada peluang besar bagi negara tersebut untuk lebih mengembangkan
perdagangan yang lebih terbuka. Namun sebaliknya, jika liberalisasi perdagangan
berdampak buruk terhadap ekonomi lokal dan pendapatan masyarakat maka negara
tersebut cenderung menolak membuka pasar mereka.
Banyak ekonom yang berpendapat bahwa perdagangan bebas meningkatkan
standar hidup melalui teori keuntungan komparatif dan ekonomi skala besar. Sebagian
lain berpendapat bahwa perdagangan bebas memungkinkan negara maju untuk
mengeksploitasi negara berkembang dan merusak industri lokal, dan juga membatasi
standar kerja dan standar sosial. Sebaliknya pula, perdagangan bebas juga dianggap
merugikan negara maju karena ia menyebabkan pekerjaan dari negara maju
berpindah ke negara lain dan juga menimbulkan perlombaan serendah mungkin yang
menyebabkan standar hidup dan keamanan yang lebih rendah. Perdagangan bebas
dianggap mendorong negara-negara untuk bergantung satu sama lain, yang berarti
memperbesar suasana aman dunia.
4. Di Indonesia, tentu saja perdagangan bebas jika dapat disikapi secara bijak,
dengan iklim ekonomi Indonesia yang terkondisikan apalagi ditambah faktor produksi
yang melimpah, sudah seharusnya Indonesia mampu untuk bersaing dalam
perdagangan global, namun faktanya masih banyak kelemahan yang terjadi dalam
perdagangan di Indonesia jika menyangkut kegiatan ekspor impor. Posisi Indonesia
yang masih lemah dalam persaingan global menempatkan Indonesia menjadi sebuah
negara yang kurang mampu untuk mempengaruhi perjanjian dalam perdagangan
internasional. Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan terjadi di berbagai negara
berkembang yang lain. Ketika negara maju masih memiliki kekuatan yang lebih
maka untuk seterusnya negara maju yang akan mengeksploitasi kesempatan dan
peluang dari negara berkembang tersebut.