SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
EKONOMI INTERNASIONAL
”RESUME EKONOMI INTERNASIONAL”
Dosen : Ade Fauji SE, MM
Disusun oleh : Eka Kurniasari Probosasmito
Nim : 11150397
Kelas : 6K – MKP
Ruangan : C.1.3
Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2018
Tugas : Ke-1
UNIVERSITAS BINA BANGSA
JURUSAN MANAJEMEN
2017/2018
i
DAFTAR ISI
BAB 1 RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL......................................... 1
1.1 Pengertian Ekonomi Internasional........................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup........................................................................................................ 1
1.4 Bentuk Perdagangan Internasional.......................................................................... 2
BAB 2 KONSEP TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.................................. 3
2.1 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional.......................................................... 3
2.2 Faktor Penghambat Perdagangan Internasional....................................................... 3
2.3 Tujuan Perdagangan Internasional.......................................................................... 4
2.4 Manfaat perdagangan antar Negara menurut Sadono Sukirno.................................. 4
2.5 Contoh Perdagangan Internasional.......................................................................... 5
BAB 3 TEORI PRA KLASIK........................................................................................ 6
3.1 Merkantilisme........................................................................................................ 6
3.1.1 Latar belakang munculnya Merkantilisme:......................................................... 6
3.1.2 Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:.................... 6
3.1.3 ide pokok kelompok merkantilis adalah sebagai berikut:..................................... 7
3.3 Kritik David Hume................................................................................................... 8
3.4 Kritik Adam Smith................................................................................................... 8
BAB 4 TEORI KLASIK................................................................................................10
4.1 Keungulan Mutlak (Absolut Advantage)..................................................................10
4.2 Keunggulan Komperatif (comparative advantage)...................................................12
BAB 5 TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL ...............................17
5.1 Teori Hecksher-Ohlin..............................................................................................17
5.1.1 Isoquant dan Isocost........................................................................................17
5.1.2 Teori H-O menggunakan asumsi 2 x 2 x 2.........................................................21
5.2 Teori Opportunity Cost...........................................................................................24
5.2.1 Kurva indiferen dan PPC constant cost.............................................................24
5.2.2 Kurva indiferen dengan PPC increasing cost (biaya menaik).............................25
5.3 Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD) ................................................................27
BAB 6 KEBIJAKSANAAN EKONOMI INTERNASIONAL........................................29
ii
6.1 Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional............................................................29
6.2 Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional.................................................................30
6.3 Macam-macam Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional........................................32
6.3.1 Tarif...............................................................................................................32
6.3.2 Kuota .............................................................................................................33
6.3.3 Subsidi............................................................................................................33
6.3.4 Dumping.........................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................36
1
BAB 1 RUANG LINGKUP EKONOMI
INTERNASIONAL
1.1 Pengertian Ekonomi Internasional
Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari
dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-
Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau moneter serta organisasi
ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi
ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
1. Keterbukaan pasar (liberalisasi pasar), arus uang dan transfer teknologi.
2. Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya
perusahaan Multi Nasional.
3. Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk
meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.
Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat penting
guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.
1.2 Ruang Lingkup
1. Teori dan kebijakan Perdagangan International
2. Teori dan kebijakan Keuangan / Moneter International
3. Organisasi dan Kerjasama Ekonomi International
4. Perusahaan International dan Bisnis Internationa
1.3 Ciri-Ciri Perdagangan Internasional
2
1) Area perdagangannya meliputi seluruh dunia
2) Alat pembayaran yang digunakan adalah mata uang negara asing
3) Kualitas barang yang diperdagangkan yaitu standar internasional
4) Transaksi yang dilakukan bisa melalui media sosial dan tanpa tatap muka
5) Hukum yang berlaku adalah hukum internasional
6) Untuk mengimport barang biasaya dikenakan pajak, bea cukai dan lain-lain.
1.4 Bentuk PerdaganganInternasional
1. Perdagangan Bilateral
Suatu perdagangan internasional yang dilakukan oleh dua negara.
2. Perdagangan Regional
Suatu perdagangan yang dilakukan oleh negara yang masih berada pada
kawasan tertentu. Seperti ASEAN, Uni Eropa
3. Perdagangan Multilateral
Suatu perdagangan yang dilakukan antar negara tanpa dibatasi kawasan
tertentu.
3
BAB 2 KONSEP TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
2.1 Faktor Pendorong PerdaganganInternasional
 Faktor Alam atau potensi Alam
 Agar terpenuhi kebutuhan barang dan jasa didalam negeri
 Adanya keinginan untuk memperoleh keuntungn dan meningkatkan
pendapatan negara
 Terdapat perbedaan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
 Adanya kelebihan produk didalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut
 Terdapat perbedaan keadaan dalam sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduuk menyebabkan perbedaan hasil produksi dan
keterbatasan produksi
 Terdapat kesamaan selera terhadap suatu barang
 Peluang untuk membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan negara
lain
 Terjadinya era globalisasi mengakibatkan tidak ada satu negarapun didunia
yang dapat hidup sendiri
2.2 Faktor PenghambatPerdaganganInternasional
 Tidak amannya suatu negara, misalnya terjadi konflik atau perang
 Mata uang antar negara yang berbeda
 Adanya kebijakan ekonomi internasional dari pemerintah
 Tidak stabilnya kurs mata uang asing
4
 Pembayaran yang dilakukan antar negara sulit dan memiliki resiko besar
 Adanya kebijakan impor dari suatu negara
 Kualitas sumber daya di suatu negara
 Organisasi ekonomi regional
2.3 Tujuan Perdagangan Internasional
 Terlindunginya industri atau produksi didalam negeri
 Tercukupinya kebutuhan barang dan jasa didalam negeri
 Lapangan kerja menjadi lebih luas
 Masuknya devisa dari proses ekspor dan impor barang
 Mendapat keuntungan lain dibidang politik, pertahanan, keamanan, dan juga
sosial budaya
2.4 Manfaatperdagangan antarNegara menurutSadonoSukirno
o Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek
dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
o Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan
yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu
barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya
lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
o Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
5
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
o Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
2.5 Contoh PerdaganganInternasional
 Ekspor
Ekspor adalah perdagangan yang menjual barang dari dalam negeri ke luar negeri.
Sistem pembayaran, kualitas dan kuantitas barang, serta syarat penjualan biasanya
telah disetujui oleh kedua belah pihak. Contoh, Ekspor kopi indonesia ke negara-negara
eropa, dan negara-negara di Asia, Ekspor ikan tuna, ekspor kelapa sawit, kayu manis
dan lain sebagainya.
 Impor
Impor adalah kegiatan perdagangan yaitu pembelian barang atau jasa dari suatu negara
kedalam negeri. Orang atau pelaku yang melakukan proses impor barang dinamakan
importir. Contohnya adalah Indonesia mengimpor beras dari Thailand, mengimpor
kedelai dari Amerika dan mendatangkan pesawat tempur, boeing dari negara-negara
amerika.
6
BAB 3 TEORI PRA KLASIK
3.1 Merkantilisme
Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan
pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna
memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran
kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan yang dimiliki Negara tersebut.
Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang
berarti “pedagang”. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju
harus melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus
dilakukan dengan Negara lain. Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui
surplus perdagangan luar negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga
kebijaksanaan pada waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas
impor. Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain:
Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda.
3.1.1 Latar belakang munculnya Merkantilisme:
 Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman,
Italia, dan Belanda)
 Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan
kesejahteraan rakyatnya.
 Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
 Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
 Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-
wilayah baru.
3.1.2 Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:
 Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
 Meningkatkan perdagangan luar negeri
7
 Mengembangkan industri berorientasi ekspor
 Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri
 Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian
 Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk
yang sangat tinggi.
 Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor
lebih dari Negara lain.
3.1.3 ide pokok kelompok merkantilis adalah sebagai berikut:
 Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor
 Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang
positif akan dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian
semakin besar ekspor netto maka akan semakin banyak logam mulia yang
diperoleh dari luar negeri.
 Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pembayaran, sehingga
negara yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan
kuat
 Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai
armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran
agama
 Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas perdagangan luar
negeri diikuti dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia.
3.2 Neo-Merkantilisme
yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri
nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan kebijakan
Nontariff barrier. Biasanya tariff barrier dilaksanakan dengan menggunakan
countervailing duty, bea anti dumping dan surcharge. Dalam hal ini, kebijakan proteksi
8
yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti larangan,
sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan, peraturan kesehatan, dll.
3.3 Kritik David Hume
Ide atau pokok pikiran dari merkantilisme mengatakan bahwa negara/raja
akan kaya/makmur bila X>M, sehingga LM yang dimiliki akan semakin banyak.
Dengan kata lain, kekayaan/kemakmuran suatu negara/raja identik dengan jumlah
LM yang dimilikinya. LM pada waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran/uang.
sehingga bila LM banyak, maka ini berarti Money Supply (MS) atau jumlah uang
beredar banyak. Bila jumlah uang beredar naik, sedangkan produksi tetap tentu akan
terjadi inflasi atau kenaikan harga. Kenaikan harga didalam negeri tentu akan
menaikkan harga barang-barang ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan
menurun.
Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi di
dalam negeri tentu akan menyebabkan harga barang impor (Pm) menjadi lebih rendah
sehingga kuantitas impor (Qm) akan meningkat. Perkembangan yang demikian ini
tentu akan menyebabkan ekspor (X) menjadi lebih kecil daripada impor (M). Atau
impor menjadi lebih besar daripada ekspor sehingga akhirnya LM akan menurun atau
berkurang. Dengan berkurangnya LM yang dimiliki, maka berarti raja menjadi
miskin karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran.
Perubahan dari negara / raja yang kaya/makmur menjadi negara/raja yang
miskin menurut paham merkantilisme ini dikritik oleh David Hume sebagai
“Mekanisme Otomatis”dari “price-specie Flow Mechanism” atau PSFM.
Dengan adanya kritik David Hume ini, maka teori Pra-Klasik atau merkantilisme
dianggap tidak relevan, selanjutnya muncullah teori klasik atau absolute advantage
dari adam Smith.
3.4 Kritik Adam Smith
9
Berdasarkan PSFM dari Hume, Smith mengkritik aliran merkantilisme dengan
mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
1. Ukuran kemakmuran suatu negara, bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM
yang dimilikinya.
2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan
perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut.
3. Untuk meningkatkan GDP dan perdaganagn luar negeri, maka pemerintah
harus mengurangi campur tangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau
free trade.
4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan yang semakin
ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan
spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada
keunggulan absolut yang dimiliki masing-masing negara.
5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan kepada
absolute advantage , akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi
sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri atau
internasional.
6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan
kemakmuran suatu negara.
10
BAB 4 TEORI KLASIK
4.1 KeungulanMutlak (Absolut Advantage)
Teori keunggulan absolut dari Adam Smith sering disebut teori murni perdagangan
internasional. Dasar pemikiran teori ini adalah suatu negara akan melakukan
perdagangan atau pertukaran apabila setiap negara memperoleh keuntungan mutlak dari
perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi
suatu jenis barang apabila negara tersebut dapat memproduksi barang dengan biaya yang
lebih murah dibandingkan jika barang itu diproduksi dinegara lain.
Keunggulan absolut adalah situasi ekonomi di mana penjual mampu menghasilkan
jumlah yang lebih tinggi dari produk yang diberikan, saat menggunakan jumlah yang
sama sumber daya yang digunakan oleh pesaing untuk menghasilkan jumlah yang lebih
kecil. Hal ini dimungkinkan bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara memiliki
keuntungan absolut di pasar. Kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang
dan jasa dengan lebih efisien juga memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan
lebih, dengan asumsi bahwa semua unit yang diproduksi dijual.
Biaya juga merupakan faktor yang terlibat dalam menentukan apakah keuntungan
absolut ada. Ketika itu adalah mungkin untuk memproduksi lebih banyak produk
dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, ini biasanya diterjemahkan ke
dalam biaya produksi yang lebih rendah per unit. Bahkan dengan asumsi bahwa
produsen menjual setiap unit dengan biaya sedikit di bawah kompetisi, hasil akhir
masih harus keuntungan yang lebih tinggi pada setiap unit yang dijual.
11
Asumsi dari keunggulan Absolut
Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama
Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang
Biaya ditanspor ditiadakan.
Contoh Secara matematis, teori absolute advantage dari adam smith dapat
diilustrasikan dengan data hipotesis sebagai berikut.
Tabel. Data Hipotesis Teori Absolute Advantage dari Adam Smith
Produk per satuan
tenaga kerja/hari
The Sutra
DTDN (Dasar
Tukar Dalam
Negeri)
Indonesia 12 kg 3m
4kg = 1m
1kg = 1/4m
Cina 4 kg 8m
1/2kg = 1m
1kg = 2m
Berdasarkan ilustrasi di atas dapat diketahui bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki
keunggulan absolute dalam produksi teh (12 kg), sedangkan Cina memiliki keunggulan
absolute dalam produksi sutra (8m).
 Berdasarkan DTDN dapat dilihat:
Harga 1 kg teh di Indonesia lebih murah (hanya ¼ sutra) dibandingkan dengan di Cina
yang lebih mahal (yaitu 2 m sutra). Sebaliknya, harga 1 m sutra di Cina lebih murah
(hanya ½ kg teh) dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih mahal (yaitu 4 kg teh).
12
 Berdasarkan perbandingan DTDN pada kedua negara di atas, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Indonesia memiliki keunggulan absolute dalam produksi teh sehingga akan melakukan
spesialisasi produksi dan ekspor teh ke Cina. Sebaliknya, Indonesia akan mengimpor
sutra ke Cina. Sedangkan Cina memiliki keunggulan absolute dalam produksi sutra
sehingga akan melakukan spesialisasi produksi dan ekspor sutra ke Indonesia.
Sebaliknya, Cina akan mengekspor teh dari Indonesia.
4.2 KeunggulanKomperatif(comparative advantage)
Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif
bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Keunggulan kompetitif adalah merujuk
pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang
menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan
lainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka
menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi
pesaingnya
Keunggulan Komperatif menurut David Ricardo merupakan perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antar negara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada
negara lainnya. Dalam teori keunggulan komparatif yang dikemukan oleh David
Ricardo, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika
negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki
produktivitas dan efisiensi tinggi.
13
Teori keunggulankomparatif DavidRicardo berdasarkanatasbeberapaasumsi, antaralain:
1. Perdagangan internasional hanya terjadi antar dua negara.
2. Perdagangan dilakukan secara sukarela (bebas).
3. Barang yang dipertukarkan hanya dua macam.
4. Tenaga kerja bersifat homogen satu negara.
5. Tenaga kerjabergerak bebasdidalam negeri, tetapi tidak bebasdalam hubungan antarnegara.
6. Biaya-biaya produksi dianggap tetap.
7. Kualitas barang adalah sama.
8. Biaya transportasi tidak ada (nol).
9. Teknologi tidak berubah.
Ia menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh keuntungan jika ia
menspesialisasikan pada produksi dan ekspor yang dapat diproduksinya pada biaya
yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa yang dapat diprosuksinya pada biaya
yang relatif lebih mahal.
Ilustrasinya dapat dilihat pada tabel berikut :
Kebutuhan Jam Kerja untuk Produksi
Produk Amerika Eropa
Pizza 1 3
Pakaian 2 4
Agar terlihat sederhana, diasumsikan ada dua negara (Amerika dan Eropa) dan
dua output (pizza dan pakaian). Keduanya memiliki sumber daya masing-masing 120
jam tenaga kerja (TK) untuk memproduksi pizza dan pakaian. Namun Amerika mampu
memproduksi 1 unit pizza dengan 1 jam TK dan 1 unit pakaian dengan 2 jam TK.
Sedangkan Eropa membutuhkan 3 jam TK untuk memproduksi 1 unit pizza dan 4 jam
TK untuk 1 pakaian.
14
Sekedar keterangan, Amerika mampu memproduksi keduanya dengan jam TK
(input) yang lebih sedikit daripada Eropa. Menurut Teori Keuntungan Absolut
(Absolute Advantage), Amerika seharusnya memproduksi keduanya sendiri. Namun
tidak demikian menurut teori keuntungan komparatif. Kita lihat perbandingannya
dibawah dengan menggunakan teori keuntungan komparatif :
Sebelum melakukan perdagangan
Produksi di kedua negara menghasilkan upah riil yang berbeda bagi TK. Upah riil bagi
TK di Amerika adalah 1 pizza atau 1/2 pakaian. Sementara di Eropa, upah riil TK hanya
1/3 pizza atau 1/4 pakaian. Artinya upah di Eropa lebih rendah dibandingkan di
Amerika dan TK di Eropa memiliki daya beli yang relatif lebih kecil. Ini tentunya juga
menimbulkan perbedaan biaya produksi, dan jika pasar adalah persaingan sempurna,
harga pizza dan pakaian akan berbeda di kedua negara.
Sementara itu, mari kita lihat berapa total output yang mampu diproduksi kedua
negara tanpa melakukan perdagangan. Jika diasumsikan dari total 120 jam TK (input)
yang tersedia di tiap negara separuhnya dialokasikan untuk produksi pizza dan
separuhnya lagi dialokasikan untuk produksi pakaian, maka total produksi kedua
negara adalah sebagai berikut :
Kebutuhan jam Tenaga Kerja untuk Produksi
Produk Amerika Eropa
Pizza 60 20
Pakaian 30 15
Total 90 + 35 = 125
Dengan input 120 jam TK yang dimiliki masing-masing negara, jika
dialokasikan separuh-separuh, Amerika mampu memproduksi 60 pizza (60 jam TK /
1) dan 30 pakaian (60 jam TK / 2). Sedangkan Eropa mampu memproduksi 20 pizza
15
(60 jam TK / 3) dan 15 pakaian (60 jam TK / 4). Dengan demikian, total produksi yang
dihasilkan kedua negara adalah 125 unit, yang terdiri dari pizza dan pakaian.
Menurut teori keuntungan komparatif, Amerika seharusnya hanya
memproduksi pizza dan Eropa memproduksi pakaian. Ini karena produksi pakaian
relatif lebih mahal bagi Amerika, dengan rasio harga produksi 2 dibandingkan dengan
4/3 yang mampu diproduksi Eropa (lihat gambar 1). Sedangkan pizza relatif lebih
mahal bagi Eropa karena rasio harga produksinya adalah 3/4 dibandingkan dengan 1/2
yang mampu diproduksi Amerika (lihat gambar 1). jadi, perbandingan dalam teori ini
adalah berdasarkan harga relatif di kedua negara, bukan hanya di satu negara.
Dengan asumsi biaya transpotasi tidak ada atau relatif sangat kecil, Amerika
kemudian akan mengekspor pizza ke Eropa dan Eropa akan mengekspor pakaian ke
Amerika. Karena biaya produksi yang lebih murah, harga pizza Amerika yang diekspor
juga akan lebih murah dan ini mendorong harga pizza di Eropa turun. Jika harga pizza
di eropa terlalu rendah bagi produsen Eropa, mereka akan menutup produksinya karena
tidak menguntungkan lagi. Akhirnya mereka akan beralih ke produksi yang lebih
menguntungkan, yaitu pakaian. Sedangkan kebutuhan pizza di Eropa akan dipenuhi
dengan impor. Hal yang sama juga terjadi terhadap pakaian di Amerika. Pada akhirnya,
perbedaan harga akan membuat Amerika hanya memproduksi Pizza dan Eropa hanya
memproduksi pakaian.
Setelah melakukan perdagangan
Total output kedua negara adalah sebagai berikut :
Kebutuhan jam Tenaga Kerja untuk Produksi
Produk Amerika Eropa
Pizza 120 0
Pakaian 0 30
Total 120 + 30 = 150
16
Pada gambar diatas, Amerika menggunakan semua inputnya (120 jam TK)
untuk memproduksi pizza saja, sehingga menghasilkan 120 pizza (120 jam TK / 1).
Sedangkan Eropa menggunakan semua inputnya untuk memproduksi pakaian saja,
sehingga menghasilkan 30 pakaian (120 jam TK / 4). Ternyata total output kedua
negara meningkat dengan melakukan spesialisasi produksi ini, yaitu menjadi 150 unit.
17
BAB 5 TEORI MODERN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
5.1 Teori Hecksher-Ohlin
Menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara
cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi
yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan
melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki
keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor
produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:
 Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu
negara.
 Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi,
apakah labor intensity atau capital intensity
Penjelasan analisis teori H-O menggunakan dua kurva, kurva isocost dan kurva
isoquant
5.1.1 Isoquant dan Isocost
Fungsi produksi
Yang di maksud dengan fungsi produksi adalah hubungan teknis antara factor
produksi bersifat variabel produksi yang dihasilkan dalam proses produksi.
Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut
Q = f(K,L)
Dimana : Q = jumlah barang yang diproduksi
18
K = barang modal
L = tenaga kerja
Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang
dalam hubungannya dengan produksi jangka pendek, di mana satu factor peoduksi
bersifat variabel dan factor-faktor produksi lainya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan
produksi total apabila kita menambah factor produksi variabel secara terus menerus,
produksi total akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan
setelah seatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun.
1. Isoquant
Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan
titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan tingkat
produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-ciri sama dengan kurva indefferensi
dalam teori prilaku konsumen.
Kurva isoquant menunjukkan kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan
jumlah produk yang sama
Contoh:
COMBINATIONS
UNITS OF
CAPITAL
UNITS OF
LABOUR
TOTAL
OUTPUT
A 50 1 1500
B 45 2 1500
C 41 3 1500
D 38 4 1500
19
2. Isocost
Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan
kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran
tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau
kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen.
Kurva isocost menunjukkan kombinasi dua faktor produksi dengan biaya yang
sama.
Contoh
Combinations
Units of Capital Units of Labour
Total expenditure
Price = 150 Price = 100
A 8 0 1200
B 6 3 1200
C 4 6 1200
D 2 9 1200
E 0 12 1200
20
Jumlah Produksi Optimum
Perusahaan dikatakan menghasilkan produk secara optimum apabila perusahaan
tersebut dengan jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan menghasilkan
dengan kombinasi factor produksi yang paling rendah biayanya (Least Cost
Combination). Secara garis besar Least Cost Combination tercapai saat kurvaisocost
bersinggungan dengan kurva isoquant.
Perbedaan Isoquant dan Isocost
Perbedaannya adalah jika Isocost merupakan kurva yang menunjukkan
berbagai kombinasi antara dua input berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada
tingkat biaya yang sama. Sementara Isoquant adalah kurva yang menunjukkan
kombinasi input yang dipakai dalam proses produksi, yang menghasilkan output
tertentu dalam jumlah yang sama.
Persamaan antara Isoquant dengan Kurva Indiferen (IC Curve) adalah:
(a) kurva menurun dari kiri atas ke kanan bawah;
(b) cembung ke arah titik origin;
(c) tidak saling berpotongan.
21
Perbedaan antara Isoquant dengan Indiferen ialah nilai isoquant dapat diperhitungkan
sementara indiferen nilainya tidak dapat diperhitungkan secara pasti.
Keseimbangan Produsen
 Terjadi ketika kurva I bersinggungan dengan kurva Q
 Keseimbangan berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun factor
produksi
 Perubahan Faktor produksi = intereaksi kekuatan efek substitusi dan efek skala
produksi
 Faktor produksi Inferior = factor produksi yang penggunaanya justru menurun
bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat. Contoh tenaga kerja apabila
ditingkatkan jumlah penggunaannya berkurang.
 Maksimalisasi Output = dengan anggaran yang sudah ditentukan tercapai
output yang maksimum
 Minimalisasi Biaya = target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan
biaya minimum.
 Perusahaan umumnya bertujuan memaksimalkan laba = prinsip efisiensinya
maksimalisasi output
 Lembaga berorientasi laba maksimum = menggunakan prinsip minimalisasi
biaya u/ efisiensi
5.1.2 Teori H-O menggunakan asumsi 2 x 2 x 2
a) Perdagangan internasional terjadi antara dua negara (misal-nya Indonesia
dan Jepang).
b) Masing-masing negara memproduksi dua macam barang (pakaian dan radio).
c) Masing-masing negara menggunakan dua macam faktor produksi, yaitu
tenaga kerja dan kapital.
22
Untuk memudahkan analisis manfaat perdagangan internasional (gain from trade)
berdasarkan teori H-O disusun Tabel berikut: Teori Proporsi Faktor dengan data
hipotetis
2 Negara Indonesia Jepang
2 barang Pakaian Radio Pakaian Radio
2 F. produksi TK K TK K
Proses
Produksi
Labor
intensive
Capital
intensive
Labor
intensive
Capital
intensive
Proporsi F.
produksi
60 unit
(banyak)
15 unit
(sedikit)
30 unit
(sedikit)
60 unit
(banyak)
Isoquant 100 unit 20 unit 100 unit 20 unit
Isocost $ 400 $ 600 $ 600 $ 400
Unit cost $ 4
(murah)
$ 30
(mahal)
$ 6
(mahal)
$ 20
(murah)
Berdasarkan tabel diatas dan konsep titik singgung antara isocost dan isoquant sebagai
suatu titik optimal untuk memproduksi sejumlah barang dapat digambarkan dengan
grafik dibawah ini. Dari gambar diatas dapat dekemukakan hal-hal sbb:
1. Isoquant 100 unit pakaian dilakukan dengan padat TK
a) Di Indonesia
Isoquant untuk 100 unit pakaian akan menyinggung isocost $400 pada titik A
dengan kombinasi 34 TK dan 3 K. Dengan demikian untuk memproduksi 100 unit
pakaian yang padat karya di Indonesia akan lebih murah, ini disebabkan
jumlah/propporsi faktor produksi yang dimiliki oleh Indonesia relatif banyak dan
murah, sehingga unit costnya hanya $4.
23
b) Di Jepang
100 unit pakaian akan menyinggung isocost $600 pada titik B dengan kombinasi
20 unit TK dan 7 unit K. Dengan demikian untuk memproduksi 100 unit pakaian yang
padat karya di jepang relatif mahal karena faktor produksi TK relatif sedikit dan mahal,
sehingga unit cost adalah $6.2. Isoquant 20 unit radio dilakukakan padat modal
a) Di Indonesia
Isoquant untuk 20 unit radio akan menyinggung isocost $600 pada titik C
dengan kombinasi 20 TK dan 10 K. Dengan demikian untuk memproduksi 20 unit
radio yang padat modal di Indonesia akan lebih mahal, ini disebabkan
jumlah/propporsi faktor produksi relatif sedikit dan mahal sehingga unit costnya adalah
$30.
b) Di Jepang
20 unit radio akan menyinggung isocost $400 pada titik D dengan kombinasi
10 unit TK dan 18 unit K. Dengan demikian untuk memproduksi 20 unit radio yang
padat karya di jepang relatif murah, sehingga unit cost adalah $20.
Kesimpulan dari teori H-O adalah sebagai berikut:
 Harga/biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah faktor produksi
yang dimiliki oleh masing-masing negara.
 Comparative advantage atau keunggulan komparatif dari suatu jenis produk
yang dimiliki oleh masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan
proporsi faktor produksi yang dimiliki.
 Masing-masing negara akan cenderung berspesialisasi produksi dan mengekspor
barang tertentu karena negara itu memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan
murah untuk memproduksinya.
24
 Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu karena
negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal
memproduksinya.
5.2 Teori OpportunityCost
Analisis perdagangan internasional dengan menggunakan teori opurtinity cost
adalah dengan menggunakan pendekatan kurva kemungkinan produksi (production
possibility curve, PPC) dan kurva indiferen (indifference curve, IC). Pendekatan ini
dikemukakan oleh G. Harberlel.
Kurva kemungkinan produksi (PPC) adalah kurva yang menunjukkan berbagai
kombinasi barang yang dapat dihasilkan dengan sejumlah tertentu faktor produksi yang
digunakan sepenuhnya (full employment). Bentuk kurva kemungkinan produksi
tergantung pada anggapan (asumption) yang digunakan, apakah dengan biaya konstan
(PPC constant cost) atau biaya meningkat (increasing cost).
Kurva indiferen (IC) adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi
barang yang menghasilkan kepuasan sama.
5.2.1 Kurva indiferen dan PPC constant cost
Analisis manfaat perdagangan dapat ditunjukkan dengan menggunakan gambar
dibawah ini.
25
Dari gambar diatas, suatu negara dianggap memiliki PPC constant cost yaitu NT,
menghasilkan dua jenis barang yaitu X dan Y. Dari gambar diatas keuntungan
perdagangan (gain from trade) dapat dijelaskan sebagai berikut :
o Sebelum perdagangan
Kurva PPC NT bersinggungan dengan kurva indiferen IC. Ke-seimbangan
terjadi dititik A dimana jumlah produksi yang dihasilkan adalah sama dengan konsumsi
masyarakat secara keseluruhan. Kurva PPC bersinggungan dengan kurva IC.
o Setelah perdagangan
Apabila dianggap Dasar tukar perdagangan luar negeri ada-lah garis putus-putus
yang ditunjukkan oleh NT’, maka ini berarti melakukan perdagangan dengan negara
lain akan menguntungkan, hal ini tercermin dari pergeseran kurva indiferen kekanan
atas yaitu IC’. Keseimbangan akan terjadi dititik B
Jadi dengan melakukaan perdagangan internasional maka kesejahteraan
masyarakatnya akan meningkat, hal ini dapat dicerminkan dari pergeseran kurva
indiferen ke kanan. Seperti kita ketahui, semakin jauh kurva indiferen dari titik O
(origin) mengindikasikan bahwa kesejahteraan meningkat.
5.2.2 Kurva indiferen dengan PPC increasing cost (biaya menaik)
Analisis manfaat perdagangan internasional (gain from trade) dengan IC dan
PPC.
increasing cost dapat dilakukan dengan tiga kemungkinan, yaitu;
(a) PPC increasing cost yang sama dan IC berbeda;
(b) PPC increasing cost dengan IC yang sama; dan
(c) PPC Increasing cost dan IC yang berbeda.
Persamaan PPC menunjukkan kesamaan faktor-faktor produksi serta teknik produksi
yang sama antar negara. Perbedaan pada kurva Indiferen disebabkan oleh perbedaan
dalam pendapatan, rasa atau preferensi konsumen di masing-masing negara.
26
Analisis ini dapat diilustrasikan dengan memperhatikan gambar berikut ini :
Keterangan:
X : barang X
Y : barang Y
PP : kurva kemungkinan Produksi
ICa : kurva indiferen negara A
ICb : kurva indiferen negara B
DTI : Dasar Tukar Internasional
Analisis perdagangan adalah sebagai berikut :
 Sebelum perdagangan
Negara A
Dengan kurva kemungkinan produksi PP, negara A akan menghasilkan barang X
sebesar X1 dan menghasilkan barang Y sebesar Y1. Keseimbangan produksi dan
konsumsi negara A sebelum perdagangan akan terjadi di titik C, yaitu pada
persinggungan PP dan ICa.
Negara B
27
Dengan kurva kemungkinan produksi PP, negara B akan menghasilkan barang X
sebesar sebesar X3 dan Y sebesar Y3. Keseimbangan produksi dan konsumsi tercapai
di titik E, yaitu persinggungan antara PP dan ICb.
 Setelah perdagangan
Setelah kedua negara (negara A dan Negara B) melakukan perdagangan, dan
dasar tukar Internasional yang terjadi adalah DTI maka : kedua negara akan berpoduksi
pada titik yang sama, yaitu dititik A, yaitu menghasilkan barang X sebesar X5 dan
barang Y sebesar dan barang Y sebesar Y5. Manfaat perdagangan (gain from trade)
internasional dapat dilihat dari peningkatan kesehteraan yang dicerminkan oleh
pergeseran kurva indiferen masing-masing negara (kurva IC negara A bergeser dari ICa
menjadi ICa’ dan kurva IC negara B bergeser dari ICb menjadi ICb’ ).
Negara A akan mengkonsumsi dititik B, yaitu mengkonsumsi X sebesar X2 dan
Y sebesar Y2 pada kurva Ica’ , kekurangan barang Y akan dipenuhi dengan melakukan
impor (sebesar Y2Y4), sedangkan kelebihan produksi X akan diekspor (sebesar
X2X5) Sedangkan negara B akan mengkonsumsi di titik D, yaitu mengkonsumsi X
sebesar X4 dan Y sebesar Y4. Kelebihan produksi barang Y akan diekspor (sebesar
Y5Y4), dan Kekurangan barang X akan dipenuhi dengan mengimpor (sebesar X5X4).
Dengan demikian perdagangan internasional akan dapat meningkatkan
kesejahteraan dimasing-masing negara. Dari gambar diatas kita hanya ada menganggap
dua negara yang berdagang, yaitu negara A dan negara B. Ekspor bagi negara A
merupakan impor bagi negara B, demikian sebaliknya. Prinsip ini juga dapat
diterapkan pada banyak negara. Penggunaan grafik hanya terbatas pada dua negara
saja, sedangkan untuk banyak barang dan banyak negara dapat dillakukan analisis
secara matematis, seperti penggunaan persamaan simultan dan sebagainya.
5.3 Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)
28
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan
Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu
Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada
berbagai kemungkinan harga.
Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh
manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih
tinggi.
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor
produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu
produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative
advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya
manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat
bersaing di pasar internasional.Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah
teori modern yaitu teori Offer Curve.
29
BAB 6 KEBIJAKSANAAN EKONOMI
INTERNASIONAL
Dalam ekonomi internasional terdapat banyak kerjasama yang dilakukan oleh
beberapa negera untuk mencapai sebuah tujuan yang sama. Tentu hal ini membutuhkan
sebuah kebijakan yang bisa mengatur segala aktivitas di dalamnya yakni kebijakan
ekonomi internasional.
Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau
kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi segala bentuk perdagangan dan pembayaran
internasional baik itu dari sisi komposisi, arah dan lainnya..
Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah
tindakan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak
dan pengaruh secara langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional.
6.1 Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional
Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau
tindakan yang dilakukan yaitu :
 Kebijakan perdagangan internasional
Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan
transaksinya dari neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa.
Jenis dari kebijakan ini seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement
dan masih banyak lainnya
30
 Kebijakan pembayaran internasional
Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan
pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya
pada pengawasan terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti
pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau
pengawasan terhadap lalu lintas modal jangka panjang.
 Kebijakan bantuan luar negeri
Kebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya.
Bantuan itu berupa bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta
pembangunan dan bantuan meiliter kepada negara lain.
6.2 Tujuan KebijakanEkonomiInternasional
1. Autarki ( Autarchi)
Autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara lain dalam
beberapa hal bukan hanya ekonomi, namun juga pada bidang politik dan militer.
2. Kesejahteraan (Welfare)
Salah satu tujuan dari penerapan kebijakan ekonomi internasional adalah menciptakan
kesejahteraan dengan mengadakan perdagangan internasional yang akan memperoleh
keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi produksi dan meninghkatnya tingkat
konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negara.
3. Proteksi (Protection)
Sesuai dengan namanya proteksi yakni perlindungan. Dimana penerapan kebijakan
ekonomi internasional bertujuan untuk melindungi semua industri yang sedang
31
mengalami perkembangan atau sedang tumbuh dan juga melindungi perusahaan baru
dari perusahaan-perusahaan besar yang melakukan hal semaunya sendiri dengan
kelebihan dan keunggulannya, serta memberikan perlindungan produk dalam negeri
dari persaingan barang-barang impor. Pada dasarnya bentuk perlindungan dalam
perdagangan ini antara lain kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi dan
dumping.
4. Kesimbangan neraca pembayaran ( Equlibrium Balance Of Payment=BOP)
Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari diterapkannya kebijakan
ekonomi internasional. Karena pada dasarnya penerapan kebijakan ekonomi
internasional ini akan mempengaruhi keadaan neraca pembayaran pula. Contoh ketika
pemerintah menerapkan kebijakan stabilitas ekonomi internasional pada negara dengan
kelebihan valuta asing atau devisa maka yang tidak akan terjadi apa-apa pada neraca
pembayaran. Sedangkan jika pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi internasional
di negara yang valuta asingnya kurang, maka hal berbeda akan terjadi akan ada sebuah
perubahan baik dari proses maupun lalu lintas uang.
5. Pembangunan ekonomi (Economic Development)
Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama dari
diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Perlu kita ketahui bahwasannya ketika
suatu negara mengalami pembangunan ekonomi yang baik dan merata maka
menunjukkan kesejahteraan masyarakatnya terjamin. Untuk mencapai tujuan ini maka
perlu diterapkannya sebuah kebijakan, antara lain :
 Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri, khususnya pada
industri yang masih dalam masa awal perjalanannya.
 Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan atau tidak
essential dan hanya melakukan impor jika mendesak dan benar-benar
dibutuhkan.
 Memperbanyak jumlah ekspor.
32
6.3 Macam-macamBentukKebijakan EkonomiInternasional
6.3.1 Tarif
Tarif adalah suatu pajak yang dikenakan kepada semua barang yang telah
melewati batas suatu negara. Sebenarnya bukan hanya bertujuan untuk memberikan
proteksi, pengenaan tarif biasanya juga merupakan kebutuhan yang sudah diatur dalam
APBN yang bertujuan untuk menambah jumlah pemasukan fungsi devisa negara.
Ada beberapa jenis atau bentuk dari tarif, yakni :
 Bea ekspor
Untuk tarif jenis ini adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang
diangkut atau dikirim ke negara lainnya. Batas wilayah barang-barang tidak kena pajak
adalah di custom area dimana semua barang bebas bergerak tanpa terkena bea, namun
jika sudah melewati batas ini maka barang-barang tersebut akan terkena bea ekspor
sesuai dengan aturan yang ada.
 Bea transito
Merupakan salah satu jenis tarif atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang
telah melewati batas wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwasannya brang-
barang tersebut memang tujuan akhirnya akan dikirim ke negara lainnya. Sesuai
dengan namanya yakni transito maka bea ini dikenakan saat barang-barang ini transit
di suatu wilayah sebelum menuju negara tujuannya.
 Bea impor
Sedangkan bea impor adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang
yang masuk ke dalam custom area yang dimana tujuan akhirnya adalah dalam negeri.
Dengan demikian segala bentuk barang yang masuk ke dalam negeri akan dikenakan
pajak sesuai dengan aturan yang berlaku.
33
6.3.2 Kuota
Kuota adalah sebuah pembatasann yang diberlakukan kepada barang-barang
impor dan jumlah barang-barang ekspor. Kuota ini ditentukan sesuai dengan ketentuan
yang dibuat oleh pemerintah, bisa jadi di setiap negara memiliki batasan-batasannya
sendiri. Ada dua jenis kuota yakni :
 Kuota impor
Kuota impor merupakan batasan yang diberikan dan diberlakukan kepada setiap barang
impor, ada beberapa jenis kuota impor antara lain kuota absolut dimana batasan
ditentukan oleh negara yang bersangkitan, kuota negosiasi dimana batasannya
ditentukan dari perjanjian dua pihak yang bersangkutan, tarif kuota yang merupakan
gabungan dari tarif dan kuota itu sendiri, dan kuota campuran yakni kuota yang murni
dibebankan untuk melindungi industri dalam negeri agar tetap bisa bersaing.
 Kuota ekspor
Kuota yang biasanya diberlakukan kepada bahan-bahan mentah yang termasuk ke
dalam komoditas perdagangan penting.
6.3.3 Subsidi
Subsidi merupakan sebuah bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang
diambil dari alokasi dana atau anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang
memproduksi, menjual dan kegiatan lainnya.
Tujuan pemberian subsidi, antara lain, adalah untuk meningkatkan produksi di
dalam negeri dan agar barang buatan sendiri dapat dijual dengan harga relatif murah
sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap barang-barang impor maupun di
pasar ekspor dan dapat mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri.
Manfaat yang dapat diperoleh dari subsidi, antara lain, subsidi tidak merugikan
konsumen karena jumlah konsumsi tidak berkurang dan harga di pasar dalam negeri
34
tetap bahkan dapat turun. Pemberian subsidi bersifat lebih transparan sehingga
konsumen/masyarakat dapat menilai besarnya manfaat dan kerugiannya secara
langsung, subsidi bersifat lebih adil karena dapat dibiayai oleh pemerintah dengan
penggunaan pajak pendapatan yang progresif terhadap wajib pajak yang potensial.
6.3.4 Dumping
Merupakan sebuah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual
barang-barang ke luar negeri dengan harga yang jauh lebih murah dari harga jual dalam
negeri.
Ada tiga tipe dumping, yaitu sebagai berikut.
a. Persistant dumping,
yaitu kecenderungan monopoli yang berkelanjutan (continous) dari suatu
perusahaan di pasar domestik untuk memperoleh laba maksimum dengan
menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam negeri daripada di luar negeri.
b. Predatory dumping,
yaitu tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di luar negeri dengan
harga yang lebih murah untuk sementara (temporary), sehingga dapat mematikan
atau mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis. Setelah dapat
memonopoli pasar, barulah harga kembali dinaikkan untuk mendapatkan laba
maksimum.
c. Sporadic dumping,
yaitu tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri dengan
harga yang lebih murah secara sporadic dibandingkan harga di dalam negeri karena
adanya kelebihan produksi di dalam negeri.
35
Pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional dianggap
sebagai tindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat merugikan negara lain.
Untuk itu, WTO sebagai organisasi perdagangan dunia menganut prinsip
nondiskriminasi (Nation Treatment Clause/NTC). Nation Treatment Clause/NTC
merupakan prinsip memberi perlakuan yang sama terhadap produk luar negeri maupun
produk dalam negeri.
36
DAFTAR PUSTAKA
https://mkurdilatif.wordpress.com/2013/10/02/pengertian-dan-ruang-lingkup-
ekonomi-internasional/
http://www.spengetahuan.com/2017/07/pengertian-perdagangan-internasional-
menurut-para-ahli-ciri-ciri-bentuk-faktor-pendorong-faktor-penghambat-tujuan-
manfaat-dan-contoh-perdagangan-internasional.html
http://deanisa-catatan-kuliahku.blogspot.co.id/2016/03/makalah-ekonomi-
internasional.html
https://kurnia1993endang.blogspot.co.id/2016/01/perdagangan-internasional-
teori-klasik.html
https://catharinadesi.wordpress.com/2011/03/24/teori-praklasik-merkantilisme/
https://erfanrosyadi.blogspot.co.id/2015/04/keunggulan-absolut-keunggulan-
komperatif.html
http://www.materibelajar.id/2015/12/contoh-makalah-ekonomi-
internasional.html#
http://blogerima.blogspot.co.id/2014/11/isocost-dan-isoquant.html
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/kebijakan-ekonomi-internasional
http://ekonomisku.blogspot.co.id/2015/01/kebijakan-perdagangan-
internasional.html

More Related Content

What's hot

Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalnova santi
 
Resume UTS Ekonomi Internasional
Resume UTS Ekonomi InternasionalResume UTS Ekonomi Internasional
Resume UTS Ekonomi InternasionalYulinar Gitaningrum
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalciciliya11
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalNenta1005
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Rizki Safarina
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2ciciliya11
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...jevrihardian
 
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)SuryadiSurya3
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalIkaYulianti4
 
Makalah Bisnis Perdagangan Internasional
Makalah Bisnis Perdagangan InternasionalMakalah Bisnis Perdagangan Internasional
Makalah Bisnis Perdagangan InternasionalThomasmalua Thomasmalua
 
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Vera Handayani
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalNurmalaSari52
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalWarsih acih
 
Resume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTSResume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTSAnggi Ferdianza
 

What's hot (20)

Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Resume UTS Ekonomi Internasional
Resume UTS Ekonomi InternasionalResume UTS Ekonomi Internasional
Resume UTS Ekonomi Internasional
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
 
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Makalah Bisnis Perdagangan Internasional
Makalah Bisnis Perdagangan InternasionalMakalah Bisnis Perdagangan Internasional
Makalah Bisnis Perdagangan Internasional
 
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
Resume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTSResume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTS
 

Similar to Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional

resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1Rahmi Putrhii II
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalAnisa Emas
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilamielasieuzzumaki
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Deska13
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalmulyanahsari
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume utsPutriUniba
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalMontisa Rizki
 
Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7adeimallia
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalnurdetyprin
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...Novi Siti
 
Perdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptxPerdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptxFardanFaliq
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeDamayYanti
 
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...erika herawati
 
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )Triadirama
 
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Universitas Bina Bangsa
 
Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Wahyu Putri
 

Similar to Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional (20)

resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasional
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
 
Resume I
Resume IResume I
Resume I
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
 
Perdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptxPerdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptx
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resume
 
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
 
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
 
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
 
Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional

  • 1. EKONOMI INTERNASIONAL ”RESUME EKONOMI INTERNASIONAL” Dosen : Ade Fauji SE, MM Disusun oleh : Eka Kurniasari Probosasmito Nim : 11150397 Kelas : 6K – MKP Ruangan : C.1.3 Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2018 Tugas : Ke-1 UNIVERSITAS BINA BANGSA JURUSAN MANAJEMEN 2017/2018
  • 2. i DAFTAR ISI BAB 1 RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL......................................... 1 1.1 Pengertian Ekonomi Internasional........................................................................... 1 1.2 Ruang Lingkup........................................................................................................ 1 1.4 Bentuk Perdagangan Internasional.......................................................................... 2 BAB 2 KONSEP TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.................................. 3 2.1 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional.......................................................... 3 2.2 Faktor Penghambat Perdagangan Internasional....................................................... 3 2.3 Tujuan Perdagangan Internasional.......................................................................... 4 2.4 Manfaat perdagangan antar Negara menurut Sadono Sukirno.................................. 4 2.5 Contoh Perdagangan Internasional.......................................................................... 5 BAB 3 TEORI PRA KLASIK........................................................................................ 6 3.1 Merkantilisme........................................................................................................ 6 3.1.1 Latar belakang munculnya Merkantilisme:......................................................... 6 3.1.2 Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:.................... 6 3.1.3 ide pokok kelompok merkantilis adalah sebagai berikut:..................................... 7 3.3 Kritik David Hume................................................................................................... 8 3.4 Kritik Adam Smith................................................................................................... 8 BAB 4 TEORI KLASIK................................................................................................10 4.1 Keungulan Mutlak (Absolut Advantage)..................................................................10 4.2 Keunggulan Komperatif (comparative advantage)...................................................12 BAB 5 TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL ...............................17 5.1 Teori Hecksher-Ohlin..............................................................................................17 5.1.1 Isoquant dan Isocost........................................................................................17 5.1.2 Teori H-O menggunakan asumsi 2 x 2 x 2.........................................................21 5.2 Teori Opportunity Cost...........................................................................................24 5.2.1 Kurva indiferen dan PPC constant cost.............................................................24 5.2.2 Kurva indiferen dengan PPC increasing cost (biaya menaik).............................25 5.3 Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD) ................................................................27 BAB 6 KEBIJAKSANAAN EKONOMI INTERNASIONAL........................................29
  • 3. ii 6.1 Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional............................................................29 6.2 Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional.................................................................30 6.3 Macam-macam Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional........................................32 6.3.1 Tarif...............................................................................................................32 6.3.2 Kuota .............................................................................................................33 6.3.3 Subsidi............................................................................................................33 6.3.4 Dumping.........................................................................................................34 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................36
  • 4. 1 BAB 1 RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL 1.1 Pengertian Ekonomi Internasional Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport- Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara. Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu: 1. Keterbukaan pasar (liberalisasi pasar), arus uang dan transfer teknologi. 2. Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan Multi Nasional. 3. Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal. Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat penting guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi. 1.2 Ruang Lingkup 1. Teori dan kebijakan Perdagangan International 2. Teori dan kebijakan Keuangan / Moneter International 3. Organisasi dan Kerjasama Ekonomi International 4. Perusahaan International dan Bisnis Internationa 1.3 Ciri-Ciri Perdagangan Internasional
  • 5. 2 1) Area perdagangannya meliputi seluruh dunia 2) Alat pembayaran yang digunakan adalah mata uang negara asing 3) Kualitas barang yang diperdagangkan yaitu standar internasional 4) Transaksi yang dilakukan bisa melalui media sosial dan tanpa tatap muka 5) Hukum yang berlaku adalah hukum internasional 6) Untuk mengimport barang biasaya dikenakan pajak, bea cukai dan lain-lain. 1.4 Bentuk PerdaganganInternasional 1. Perdagangan Bilateral Suatu perdagangan internasional yang dilakukan oleh dua negara. 2. Perdagangan Regional Suatu perdagangan yang dilakukan oleh negara yang masih berada pada kawasan tertentu. Seperti ASEAN, Uni Eropa 3. Perdagangan Multilateral Suatu perdagangan yang dilakukan antar negara tanpa dibatasi kawasan tertentu.
  • 6. 3 BAB 2 KONSEP TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 2.1 Faktor Pendorong PerdaganganInternasional  Faktor Alam atau potensi Alam  Agar terpenuhi kebutuhan barang dan jasa didalam negeri  Adanya keinginan untuk memperoleh keuntungn dan meningkatkan pendapatan negara  Terdapat perbedaan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi  Adanya kelebihan produk didalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut  Terdapat perbedaan keadaan dalam sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduuk menyebabkan perbedaan hasil produksi dan keterbatasan produksi  Terdapat kesamaan selera terhadap suatu barang  Peluang untuk membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan negara lain  Terjadinya era globalisasi mengakibatkan tidak ada satu negarapun didunia yang dapat hidup sendiri 2.2 Faktor PenghambatPerdaganganInternasional  Tidak amannya suatu negara, misalnya terjadi konflik atau perang  Mata uang antar negara yang berbeda  Adanya kebijakan ekonomi internasional dari pemerintah  Tidak stabilnya kurs mata uang asing
  • 7. 4  Pembayaran yang dilakukan antar negara sulit dan memiliki resiko besar  Adanya kebijakan impor dari suatu negara  Kualitas sumber daya di suatu negara  Organisasi ekonomi regional 2.3 Tujuan Perdagangan Internasional  Terlindunginya industri atau produksi didalam negeri  Tercukupinya kebutuhan barang dan jasa didalam negeri  Lapangan kerja menjadi lebih luas  Masuknya devisa dari proses ekspor dan impor barang  Mendapat keuntungan lain dibidang politik, pertahanan, keamanan, dan juga sosial budaya 2.4 Manfaatperdagangan antarNegara menurutSadonoSukirno o Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. o Memperoleh keuntungan dari spesialisasi Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. o Memperluas pasar dan menambah keuntungan Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
  • 8. 5 internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri. o Transfer teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. 2.5 Contoh PerdaganganInternasional  Ekspor Ekspor adalah perdagangan yang menjual barang dari dalam negeri ke luar negeri. Sistem pembayaran, kualitas dan kuantitas barang, serta syarat penjualan biasanya telah disetujui oleh kedua belah pihak. Contoh, Ekspor kopi indonesia ke negara-negara eropa, dan negara-negara di Asia, Ekspor ikan tuna, ekspor kelapa sawit, kayu manis dan lain sebagainya.  Impor Impor adalah kegiatan perdagangan yaitu pembelian barang atau jasa dari suatu negara kedalam negeri. Orang atau pelaku yang melakukan proses impor barang dinamakan importir. Contohnya adalah Indonesia mengimpor beras dari Thailand, mengimpor kedelai dari Amerika dan mendatangkan pesawat tempur, boeing dari negara-negara amerika.
  • 9. 6 BAB 3 TEORI PRA KLASIK 3.1 Merkantilisme Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan yang dimiliki Negara tersebut. Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang berarti “pedagang”. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara lain. Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor. Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain: Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda. 3.1.1 Latar belakang munculnya Merkantilisme:  Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda)  Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.  Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.  Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.  Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah- wilayah baru. 3.1.2 Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:  Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya  Meningkatkan perdagangan luar negeri
  • 10. 7  Mengembangkan industri berorientasi ekspor  Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri  Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian  Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang sangat tinggi.  Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari Negara lain. 3.1.3 ide pokok kelompok merkantilis adalah sebagai berikut:  Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor  Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar ekspor netto maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.  Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pembayaran, sehingga negara yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat  Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama  Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas perdagangan luar negeri diikuti dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia. 3.2 Neo-Merkantilisme yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan kebijakan Nontariff barrier. Biasanya tariff barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan surcharge. Dalam hal ini, kebijakan proteksi
  • 11. 8 yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti larangan, sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan, peraturan kesehatan, dll. 3.3 Kritik David Hume Ide atau pokok pikiran dari merkantilisme mengatakan bahwa negara/raja akan kaya/makmur bila X>M, sehingga LM yang dimiliki akan semakin banyak. Dengan kata lain, kekayaan/kemakmuran suatu negara/raja identik dengan jumlah LM yang dimilikinya. LM pada waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran/uang. sehingga bila LM banyak, maka ini berarti Money Supply (MS) atau jumlah uang beredar banyak. Bila jumlah uang beredar naik, sedangkan produksi tetap tentu akan terjadi inflasi atau kenaikan harga. Kenaikan harga didalam negeri tentu akan menaikkan harga barang-barang ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan menurun. Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi di dalam negeri tentu akan menyebabkan harga barang impor (Pm) menjadi lebih rendah sehingga kuantitas impor (Qm) akan meningkat. Perkembangan yang demikian ini tentu akan menyebabkan ekspor (X) menjadi lebih kecil daripada impor (M). Atau impor menjadi lebih besar daripada ekspor sehingga akhirnya LM akan menurun atau berkurang. Dengan berkurangnya LM yang dimiliki, maka berarti raja menjadi miskin karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran. Perubahan dari negara / raja yang kaya/makmur menjadi negara/raja yang miskin menurut paham merkantilisme ini dikritik oleh David Hume sebagai “Mekanisme Otomatis”dari “price-specie Flow Mechanism” atau PSFM. Dengan adanya kritik David Hume ini, maka teori Pra-Klasik atau merkantilisme dianggap tidak relevan, selanjutnya muncullah teori klasik atau absolute advantage dari adam Smith. 3.4 Kritik Adam Smith
  • 12. 9 Berdasarkan PSFM dari Hume, Smith mengkritik aliran merkantilisme dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1. Ukuran kemakmuran suatu negara, bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang dimilikinya. 2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut. 3. Untuk meningkatkan GDP dan perdaganagn luar negeri, maka pemerintah harus mengurangi campur tangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade. 4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolut yang dimiliki masing-masing negara. 5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan kepada absolute advantage , akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri atau internasional. 6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan kemakmuran suatu negara.
  • 13. 10 BAB 4 TEORI KLASIK 4.1 KeungulanMutlak (Absolut Advantage) Teori keunggulan absolut dari Adam Smith sering disebut teori murni perdagangan internasional. Dasar pemikiran teori ini adalah suatu negara akan melakukan perdagangan atau pertukaran apabila setiap negara memperoleh keuntungan mutlak dari perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu jenis barang apabila negara tersebut dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika barang itu diproduksi dinegara lain. Keunggulan absolut adalah situasi ekonomi di mana penjual mampu menghasilkan jumlah yang lebih tinggi dari produk yang diberikan, saat menggunakan jumlah yang sama sumber daya yang digunakan oleh pesaing untuk menghasilkan jumlah yang lebih kecil. Hal ini dimungkinkan bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara memiliki keuntungan absolut di pasar. Kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan lebih efisien juga memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan lebih, dengan asumsi bahwa semua unit yang diproduksi dijual. Biaya juga merupakan faktor yang terlibat dalam menentukan apakah keuntungan absolut ada. Ketika itu adalah mungkin untuk memproduksi lebih banyak produk dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, ini biasanya diterjemahkan ke dalam biaya produksi yang lebih rendah per unit. Bahkan dengan asumsi bahwa produsen menjual setiap unit dengan biaya sedikit di bawah kompetisi, hasil akhir masih harus keuntungan yang lebih tinggi pada setiap unit yang dijual.
  • 14. 11 Asumsi dari keunggulan Absolut Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang Biaya ditanspor ditiadakan. Contoh Secara matematis, teori absolute advantage dari adam smith dapat diilustrasikan dengan data hipotesis sebagai berikut. Tabel. Data Hipotesis Teori Absolute Advantage dari Adam Smith Produk per satuan tenaga kerja/hari The Sutra DTDN (Dasar Tukar Dalam Negeri) Indonesia 12 kg 3m 4kg = 1m 1kg = 1/4m Cina 4 kg 8m 1/2kg = 1m 1kg = 2m Berdasarkan ilustrasi di atas dapat diketahui bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki keunggulan absolute dalam produksi teh (12 kg), sedangkan Cina memiliki keunggulan absolute dalam produksi sutra (8m).  Berdasarkan DTDN dapat dilihat: Harga 1 kg teh di Indonesia lebih murah (hanya ¼ sutra) dibandingkan dengan di Cina yang lebih mahal (yaitu 2 m sutra). Sebaliknya, harga 1 m sutra di Cina lebih murah (hanya ½ kg teh) dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih mahal (yaitu 4 kg teh).
  • 15. 12  Berdasarkan perbandingan DTDN pada kedua negara di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Indonesia memiliki keunggulan absolute dalam produksi teh sehingga akan melakukan spesialisasi produksi dan ekspor teh ke Cina. Sebaliknya, Indonesia akan mengimpor sutra ke Cina. Sedangkan Cina memiliki keunggulan absolute dalam produksi sutra sehingga akan melakukan spesialisasi produksi dan ekspor sutra ke Indonesia. Sebaliknya, Cina akan mengekspor teh dari Indonesia. 4.2 KeunggulanKomperatif(comparative advantage) Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya Keunggulan Komperatif menurut David Ricardo merupakan perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antar negara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Dalam teori keunggulan komparatif yang dikemukan oleh David Ricardo, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
  • 16. 13 Teori keunggulankomparatif DavidRicardo berdasarkanatasbeberapaasumsi, antaralain: 1. Perdagangan internasional hanya terjadi antar dua negara. 2. Perdagangan dilakukan secara sukarela (bebas). 3. Barang yang dipertukarkan hanya dua macam. 4. Tenaga kerja bersifat homogen satu negara. 5. Tenaga kerjabergerak bebasdidalam negeri, tetapi tidak bebasdalam hubungan antarnegara. 6. Biaya-biaya produksi dianggap tetap. 7. Kualitas barang adalah sama. 8. Biaya transportasi tidak ada (nol). 9. Teknologi tidak berubah. Ia menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh keuntungan jika ia menspesialisasikan pada produksi dan ekspor yang dapat diproduksinya pada biaya yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa yang dapat diprosuksinya pada biaya yang relatif lebih mahal. Ilustrasinya dapat dilihat pada tabel berikut : Kebutuhan Jam Kerja untuk Produksi Produk Amerika Eropa Pizza 1 3 Pakaian 2 4 Agar terlihat sederhana, diasumsikan ada dua negara (Amerika dan Eropa) dan dua output (pizza dan pakaian). Keduanya memiliki sumber daya masing-masing 120 jam tenaga kerja (TK) untuk memproduksi pizza dan pakaian. Namun Amerika mampu memproduksi 1 unit pizza dengan 1 jam TK dan 1 unit pakaian dengan 2 jam TK. Sedangkan Eropa membutuhkan 3 jam TK untuk memproduksi 1 unit pizza dan 4 jam TK untuk 1 pakaian.
  • 17. 14 Sekedar keterangan, Amerika mampu memproduksi keduanya dengan jam TK (input) yang lebih sedikit daripada Eropa. Menurut Teori Keuntungan Absolut (Absolute Advantage), Amerika seharusnya memproduksi keduanya sendiri. Namun tidak demikian menurut teori keuntungan komparatif. Kita lihat perbandingannya dibawah dengan menggunakan teori keuntungan komparatif : Sebelum melakukan perdagangan Produksi di kedua negara menghasilkan upah riil yang berbeda bagi TK. Upah riil bagi TK di Amerika adalah 1 pizza atau 1/2 pakaian. Sementara di Eropa, upah riil TK hanya 1/3 pizza atau 1/4 pakaian. Artinya upah di Eropa lebih rendah dibandingkan di Amerika dan TK di Eropa memiliki daya beli yang relatif lebih kecil. Ini tentunya juga menimbulkan perbedaan biaya produksi, dan jika pasar adalah persaingan sempurna, harga pizza dan pakaian akan berbeda di kedua negara. Sementara itu, mari kita lihat berapa total output yang mampu diproduksi kedua negara tanpa melakukan perdagangan. Jika diasumsikan dari total 120 jam TK (input) yang tersedia di tiap negara separuhnya dialokasikan untuk produksi pizza dan separuhnya lagi dialokasikan untuk produksi pakaian, maka total produksi kedua negara adalah sebagai berikut : Kebutuhan jam Tenaga Kerja untuk Produksi Produk Amerika Eropa Pizza 60 20 Pakaian 30 15 Total 90 + 35 = 125 Dengan input 120 jam TK yang dimiliki masing-masing negara, jika dialokasikan separuh-separuh, Amerika mampu memproduksi 60 pizza (60 jam TK / 1) dan 30 pakaian (60 jam TK / 2). Sedangkan Eropa mampu memproduksi 20 pizza
  • 18. 15 (60 jam TK / 3) dan 15 pakaian (60 jam TK / 4). Dengan demikian, total produksi yang dihasilkan kedua negara adalah 125 unit, yang terdiri dari pizza dan pakaian. Menurut teori keuntungan komparatif, Amerika seharusnya hanya memproduksi pizza dan Eropa memproduksi pakaian. Ini karena produksi pakaian relatif lebih mahal bagi Amerika, dengan rasio harga produksi 2 dibandingkan dengan 4/3 yang mampu diproduksi Eropa (lihat gambar 1). Sedangkan pizza relatif lebih mahal bagi Eropa karena rasio harga produksinya adalah 3/4 dibandingkan dengan 1/2 yang mampu diproduksi Amerika (lihat gambar 1). jadi, perbandingan dalam teori ini adalah berdasarkan harga relatif di kedua negara, bukan hanya di satu negara. Dengan asumsi biaya transpotasi tidak ada atau relatif sangat kecil, Amerika kemudian akan mengekspor pizza ke Eropa dan Eropa akan mengekspor pakaian ke Amerika. Karena biaya produksi yang lebih murah, harga pizza Amerika yang diekspor juga akan lebih murah dan ini mendorong harga pizza di Eropa turun. Jika harga pizza di eropa terlalu rendah bagi produsen Eropa, mereka akan menutup produksinya karena tidak menguntungkan lagi. Akhirnya mereka akan beralih ke produksi yang lebih menguntungkan, yaitu pakaian. Sedangkan kebutuhan pizza di Eropa akan dipenuhi dengan impor. Hal yang sama juga terjadi terhadap pakaian di Amerika. Pada akhirnya, perbedaan harga akan membuat Amerika hanya memproduksi Pizza dan Eropa hanya memproduksi pakaian. Setelah melakukan perdagangan Total output kedua negara adalah sebagai berikut : Kebutuhan jam Tenaga Kerja untuk Produksi Produk Amerika Eropa Pizza 120 0 Pakaian 0 30 Total 120 + 30 = 150
  • 19. 16 Pada gambar diatas, Amerika menggunakan semua inputnya (120 jam TK) untuk memproduksi pizza saja, sehingga menghasilkan 120 pizza (120 jam TK / 1). Sedangkan Eropa menggunakan semua inputnya untuk memproduksi pakaian saja, sehingga menghasilkan 30 pakaian (120 jam TK / 4). Ternyata total output kedua negara meningkat dengan melakukan spesialisasi produksi ini, yaitu menjadi 150 unit.
  • 20. 17 BAB 5 TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL 5.1 Teori Hecksher-Ohlin Menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:  Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara.  Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity Penjelasan analisis teori H-O menggunakan dua kurva, kurva isocost dan kurva isoquant 5.1.1 Isoquant dan Isocost Fungsi produksi Yang di maksud dengan fungsi produksi adalah hubungan teknis antara factor produksi bersifat variabel produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut Q = f(K,L) Dimana : Q = jumlah barang yang diproduksi
  • 21. 18 K = barang modal L = tenaga kerja Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang dalam hubungannya dengan produksi jangka pendek, di mana satu factor peoduksi bersifat variabel dan factor-faktor produksi lainya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah factor produksi variabel secara terus menerus, produksi total akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah seatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun. 1. Isoquant Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen. Kurva isoquant menunjukkan kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama Contoh: COMBINATIONS UNITS OF CAPITAL UNITS OF LABOUR TOTAL OUTPUT A 50 1 1500 B 45 2 1500 C 41 3 1500 D 38 4 1500
  • 22. 19 2. Isocost Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen. Kurva isocost menunjukkan kombinasi dua faktor produksi dengan biaya yang sama. Contoh Combinations Units of Capital Units of Labour Total expenditure Price = 150 Price = 100 A 8 0 1200 B 6 3 1200 C 4 6 1200 D 2 9 1200 E 0 12 1200
  • 23. 20 Jumlah Produksi Optimum Perusahaan dikatakan menghasilkan produk secara optimum apabila perusahaan tersebut dengan jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan menghasilkan dengan kombinasi factor produksi yang paling rendah biayanya (Least Cost Combination). Secara garis besar Least Cost Combination tercapai saat kurvaisocost bersinggungan dengan kurva isoquant. Perbedaan Isoquant dan Isocost Perbedaannya adalah jika Isocost merupakan kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi antara dua input berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat biaya yang sama. Sementara Isoquant adalah kurva yang menunjukkan kombinasi input yang dipakai dalam proses produksi, yang menghasilkan output tertentu dalam jumlah yang sama. Persamaan antara Isoquant dengan Kurva Indiferen (IC Curve) adalah: (a) kurva menurun dari kiri atas ke kanan bawah; (b) cembung ke arah titik origin; (c) tidak saling berpotongan.
  • 24. 21 Perbedaan antara Isoquant dengan Indiferen ialah nilai isoquant dapat diperhitungkan sementara indiferen nilainya tidak dapat diperhitungkan secara pasti. Keseimbangan Produsen  Terjadi ketika kurva I bersinggungan dengan kurva Q  Keseimbangan berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun factor produksi  Perubahan Faktor produksi = intereaksi kekuatan efek substitusi dan efek skala produksi  Faktor produksi Inferior = factor produksi yang penggunaanya justru menurun bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat. Contoh tenaga kerja apabila ditingkatkan jumlah penggunaannya berkurang.  Maksimalisasi Output = dengan anggaran yang sudah ditentukan tercapai output yang maksimum  Minimalisasi Biaya = target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum.  Perusahaan umumnya bertujuan memaksimalkan laba = prinsip efisiensinya maksimalisasi output  Lembaga berorientasi laba maksimum = menggunakan prinsip minimalisasi biaya u/ efisiensi 5.1.2 Teori H-O menggunakan asumsi 2 x 2 x 2 a) Perdagangan internasional terjadi antara dua negara (misal-nya Indonesia dan Jepang). b) Masing-masing negara memproduksi dua macam barang (pakaian dan radio). c) Masing-masing negara menggunakan dua macam faktor produksi, yaitu tenaga kerja dan kapital.
  • 25. 22 Untuk memudahkan analisis manfaat perdagangan internasional (gain from trade) berdasarkan teori H-O disusun Tabel berikut: Teori Proporsi Faktor dengan data hipotetis 2 Negara Indonesia Jepang 2 barang Pakaian Radio Pakaian Radio 2 F. produksi TK K TK K Proses Produksi Labor intensive Capital intensive Labor intensive Capital intensive Proporsi F. produksi 60 unit (banyak) 15 unit (sedikit) 30 unit (sedikit) 60 unit (banyak) Isoquant 100 unit 20 unit 100 unit 20 unit Isocost $ 400 $ 600 $ 600 $ 400 Unit cost $ 4 (murah) $ 30 (mahal) $ 6 (mahal) $ 20 (murah) Berdasarkan tabel diatas dan konsep titik singgung antara isocost dan isoquant sebagai suatu titik optimal untuk memproduksi sejumlah barang dapat digambarkan dengan grafik dibawah ini. Dari gambar diatas dapat dekemukakan hal-hal sbb: 1. Isoquant 100 unit pakaian dilakukan dengan padat TK a) Di Indonesia Isoquant untuk 100 unit pakaian akan menyinggung isocost $400 pada titik A dengan kombinasi 34 TK dan 3 K. Dengan demikian untuk memproduksi 100 unit pakaian yang padat karya di Indonesia akan lebih murah, ini disebabkan jumlah/propporsi faktor produksi yang dimiliki oleh Indonesia relatif banyak dan murah, sehingga unit costnya hanya $4.
  • 26. 23 b) Di Jepang 100 unit pakaian akan menyinggung isocost $600 pada titik B dengan kombinasi 20 unit TK dan 7 unit K. Dengan demikian untuk memproduksi 100 unit pakaian yang padat karya di jepang relatif mahal karena faktor produksi TK relatif sedikit dan mahal, sehingga unit cost adalah $6.2. Isoquant 20 unit radio dilakukakan padat modal a) Di Indonesia Isoquant untuk 20 unit radio akan menyinggung isocost $600 pada titik C dengan kombinasi 20 TK dan 10 K. Dengan demikian untuk memproduksi 20 unit radio yang padat modal di Indonesia akan lebih mahal, ini disebabkan jumlah/propporsi faktor produksi relatif sedikit dan mahal sehingga unit costnya adalah $30. b) Di Jepang 20 unit radio akan menyinggung isocost $400 pada titik D dengan kombinasi 10 unit TK dan 18 unit K. Dengan demikian untuk memproduksi 20 unit radio yang padat karya di jepang relatif murah, sehingga unit cost adalah $20. Kesimpulan dari teori H-O adalah sebagai berikut:  Harga/biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah faktor produksi yang dimiliki oleh masing-masing negara.  Comparative advantage atau keunggulan komparatif dari suatu jenis produk yang dimiliki oleh masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimiliki.  Masing-masing negara akan cenderung berspesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara itu memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya.
  • 27. 24  Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal memproduksinya. 5.2 Teori OpportunityCost Analisis perdagangan internasional dengan menggunakan teori opurtinity cost adalah dengan menggunakan pendekatan kurva kemungkinan produksi (production possibility curve, PPC) dan kurva indiferen (indifference curve, IC). Pendekatan ini dikemukakan oleh G. Harberlel. Kurva kemungkinan produksi (PPC) adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi barang yang dapat dihasilkan dengan sejumlah tertentu faktor produksi yang digunakan sepenuhnya (full employment). Bentuk kurva kemungkinan produksi tergantung pada anggapan (asumption) yang digunakan, apakah dengan biaya konstan (PPC constant cost) atau biaya meningkat (increasing cost). Kurva indiferen (IC) adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan sama. 5.2.1 Kurva indiferen dan PPC constant cost Analisis manfaat perdagangan dapat ditunjukkan dengan menggunakan gambar dibawah ini.
  • 28. 25 Dari gambar diatas, suatu negara dianggap memiliki PPC constant cost yaitu NT, menghasilkan dua jenis barang yaitu X dan Y. Dari gambar diatas keuntungan perdagangan (gain from trade) dapat dijelaskan sebagai berikut : o Sebelum perdagangan Kurva PPC NT bersinggungan dengan kurva indiferen IC. Ke-seimbangan terjadi dititik A dimana jumlah produksi yang dihasilkan adalah sama dengan konsumsi masyarakat secara keseluruhan. Kurva PPC bersinggungan dengan kurva IC. o Setelah perdagangan Apabila dianggap Dasar tukar perdagangan luar negeri ada-lah garis putus-putus yang ditunjukkan oleh NT’, maka ini berarti melakukan perdagangan dengan negara lain akan menguntungkan, hal ini tercermin dari pergeseran kurva indiferen kekanan atas yaitu IC’. Keseimbangan akan terjadi dititik B Jadi dengan melakukaan perdagangan internasional maka kesejahteraan masyarakatnya akan meningkat, hal ini dapat dicerminkan dari pergeseran kurva indiferen ke kanan. Seperti kita ketahui, semakin jauh kurva indiferen dari titik O (origin) mengindikasikan bahwa kesejahteraan meningkat. 5.2.2 Kurva indiferen dengan PPC increasing cost (biaya menaik) Analisis manfaat perdagangan internasional (gain from trade) dengan IC dan PPC. increasing cost dapat dilakukan dengan tiga kemungkinan, yaitu; (a) PPC increasing cost yang sama dan IC berbeda; (b) PPC increasing cost dengan IC yang sama; dan (c) PPC Increasing cost dan IC yang berbeda. Persamaan PPC menunjukkan kesamaan faktor-faktor produksi serta teknik produksi yang sama antar negara. Perbedaan pada kurva Indiferen disebabkan oleh perbedaan dalam pendapatan, rasa atau preferensi konsumen di masing-masing negara.
  • 29. 26 Analisis ini dapat diilustrasikan dengan memperhatikan gambar berikut ini : Keterangan: X : barang X Y : barang Y PP : kurva kemungkinan Produksi ICa : kurva indiferen negara A ICb : kurva indiferen negara B DTI : Dasar Tukar Internasional Analisis perdagangan adalah sebagai berikut :  Sebelum perdagangan Negara A Dengan kurva kemungkinan produksi PP, negara A akan menghasilkan barang X sebesar X1 dan menghasilkan barang Y sebesar Y1. Keseimbangan produksi dan konsumsi negara A sebelum perdagangan akan terjadi di titik C, yaitu pada persinggungan PP dan ICa. Negara B
  • 30. 27 Dengan kurva kemungkinan produksi PP, negara B akan menghasilkan barang X sebesar sebesar X3 dan Y sebesar Y3. Keseimbangan produksi dan konsumsi tercapai di titik E, yaitu persinggungan antara PP dan ICb.  Setelah perdagangan Setelah kedua negara (negara A dan Negara B) melakukan perdagangan, dan dasar tukar Internasional yang terjadi adalah DTI maka : kedua negara akan berpoduksi pada titik yang sama, yaitu dititik A, yaitu menghasilkan barang X sebesar X5 dan barang Y sebesar dan barang Y sebesar Y5. Manfaat perdagangan (gain from trade) internasional dapat dilihat dari peningkatan kesehteraan yang dicerminkan oleh pergeseran kurva indiferen masing-masing negara (kurva IC negara A bergeser dari ICa menjadi ICa’ dan kurva IC negara B bergeser dari ICb menjadi ICb’ ). Negara A akan mengkonsumsi dititik B, yaitu mengkonsumsi X sebesar X2 dan Y sebesar Y2 pada kurva Ica’ , kekurangan barang Y akan dipenuhi dengan melakukan impor (sebesar Y2Y4), sedangkan kelebihan produksi X akan diekspor (sebesar X2X5) Sedangkan negara B akan mengkonsumsi di titik D, yaitu mengkonsumsi X sebesar X4 dan Y sebesar Y4. Kelebihan produksi barang Y akan diekspor (sebesar Y5Y4), dan Kekurangan barang X akan dipenuhi dengan mengimpor (sebesar X5X4). Dengan demikian perdagangan internasional akan dapat meningkatkan kesejahteraan dimasing-masing negara. Dari gambar diatas kita hanya ada menganggap dua negara yang berdagang, yaitu negara A dan negara B. Ekspor bagi negara A merupakan impor bagi negara B, demikian sebaliknya. Prinsip ini juga dapat diterapkan pada banyak negara. Penggunaan grafik hanya terbatas pada dua negara saja, sedangkan untuk banyak barang dan banyak negara dapat dillakukan analisis secara matematis, seperti penggunaan persamaan simultan dan sebagainya. 5.3 Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)
  • 31. 28 Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga. Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional.Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve.
  • 32. 29 BAB 6 KEBIJAKSANAAN EKONOMI INTERNASIONAL Dalam ekonomi internasional terdapat banyak kerjasama yang dilakukan oleh beberapa negera untuk mencapai sebuah tujuan yang sama. Tentu hal ini membutuhkan sebuah kebijakan yang bisa mengatur segala aktivitas di dalamnya yakni kebijakan ekonomi internasional. Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi segala bentuk perdagangan dan pembayaran internasional baik itu dari sisi komposisi, arah dan lainnya.. Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan pengaruh secara langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional. 6.1 Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau tindakan yang dilakukan yaitu :  Kebijakan perdagangan internasional Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan transaksinya dari neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari kebijakan ini seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement dan masih banyak lainnya
  • 33. 30  Kebijakan pembayaran internasional Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya pada pengawasan terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan terhadap lalu lintas modal jangka panjang.  Kebijakan bantuan luar negeri Kebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan itu berupa bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan meiliter kepada negara lain. 6.2 Tujuan KebijakanEkonomiInternasional 1. Autarki ( Autarchi) Autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara lain dalam beberapa hal bukan hanya ekonomi, namun juga pada bidang politik dan militer. 2. Kesejahteraan (Welfare) Salah satu tujuan dari penerapan kebijakan ekonomi internasional adalah menciptakan kesejahteraan dengan mengadakan perdagangan internasional yang akan memperoleh keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi produksi dan meninghkatnya tingkat konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negara. 3. Proteksi (Protection) Sesuai dengan namanya proteksi yakni perlindungan. Dimana penerapan kebijakan ekonomi internasional bertujuan untuk melindungi semua industri yang sedang
  • 34. 31 mengalami perkembangan atau sedang tumbuh dan juga melindungi perusahaan baru dari perusahaan-perusahaan besar yang melakukan hal semaunya sendiri dengan kelebihan dan keunggulannya, serta memberikan perlindungan produk dalam negeri dari persaingan barang-barang impor. Pada dasarnya bentuk perlindungan dalam perdagangan ini antara lain kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi dan dumping. 4. Kesimbangan neraca pembayaran ( Equlibrium Balance Of Payment=BOP) Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Karena pada dasarnya penerapan kebijakan ekonomi internasional ini akan mempengaruhi keadaan neraca pembayaran pula. Contoh ketika pemerintah menerapkan kebijakan stabilitas ekonomi internasional pada negara dengan kelebihan valuta asing atau devisa maka yang tidak akan terjadi apa-apa pada neraca pembayaran. Sedangkan jika pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi internasional di negara yang valuta asingnya kurang, maka hal berbeda akan terjadi akan ada sebuah perubahan baik dari proses maupun lalu lintas uang. 5. Pembangunan ekonomi (Economic Development) Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama dari diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Perlu kita ketahui bahwasannya ketika suatu negara mengalami pembangunan ekonomi yang baik dan merata maka menunjukkan kesejahteraan masyarakatnya terjamin. Untuk mencapai tujuan ini maka perlu diterapkannya sebuah kebijakan, antara lain :  Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri, khususnya pada industri yang masih dalam masa awal perjalanannya.  Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan atau tidak essential dan hanya melakukan impor jika mendesak dan benar-benar dibutuhkan.  Memperbanyak jumlah ekspor.
  • 35. 32 6.3 Macam-macamBentukKebijakan EkonomiInternasional 6.3.1 Tarif Tarif adalah suatu pajak yang dikenakan kepada semua barang yang telah melewati batas suatu negara. Sebenarnya bukan hanya bertujuan untuk memberikan proteksi, pengenaan tarif biasanya juga merupakan kebutuhan yang sudah diatur dalam APBN yang bertujuan untuk menambah jumlah pemasukan fungsi devisa negara. Ada beberapa jenis atau bentuk dari tarif, yakni :  Bea ekspor Untuk tarif jenis ini adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang diangkut atau dikirim ke negara lainnya. Batas wilayah barang-barang tidak kena pajak adalah di custom area dimana semua barang bebas bergerak tanpa terkena bea, namun jika sudah melewati batas ini maka barang-barang tersebut akan terkena bea ekspor sesuai dengan aturan yang ada.  Bea transito Merupakan salah satu jenis tarif atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang telah melewati batas wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwasannya brang- barang tersebut memang tujuan akhirnya akan dikirim ke negara lainnya. Sesuai dengan namanya yakni transito maka bea ini dikenakan saat barang-barang ini transit di suatu wilayah sebelum menuju negara tujuannya.  Bea impor Sedangkan bea impor adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang masuk ke dalam custom area yang dimana tujuan akhirnya adalah dalam negeri. Dengan demikian segala bentuk barang yang masuk ke dalam negeri akan dikenakan pajak sesuai dengan aturan yang berlaku.
  • 36. 33 6.3.2 Kuota Kuota adalah sebuah pembatasann yang diberlakukan kepada barang-barang impor dan jumlah barang-barang ekspor. Kuota ini ditentukan sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah, bisa jadi di setiap negara memiliki batasan-batasannya sendiri. Ada dua jenis kuota yakni :  Kuota impor Kuota impor merupakan batasan yang diberikan dan diberlakukan kepada setiap barang impor, ada beberapa jenis kuota impor antara lain kuota absolut dimana batasan ditentukan oleh negara yang bersangkitan, kuota negosiasi dimana batasannya ditentukan dari perjanjian dua pihak yang bersangkutan, tarif kuota yang merupakan gabungan dari tarif dan kuota itu sendiri, dan kuota campuran yakni kuota yang murni dibebankan untuk melindungi industri dalam negeri agar tetap bisa bersaing.  Kuota ekspor Kuota yang biasanya diberlakukan kepada bahan-bahan mentah yang termasuk ke dalam komoditas perdagangan penting. 6.3.3 Subsidi Subsidi merupakan sebuah bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang diambil dari alokasi dana atau anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi, menjual dan kegiatan lainnya. Tujuan pemberian subsidi, antara lain, adalah untuk meningkatkan produksi di dalam negeri dan agar barang buatan sendiri dapat dijual dengan harga relatif murah sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap barang-barang impor maupun di pasar ekspor dan dapat mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri. Manfaat yang dapat diperoleh dari subsidi, antara lain, subsidi tidak merugikan konsumen karena jumlah konsumsi tidak berkurang dan harga di pasar dalam negeri
  • 37. 34 tetap bahkan dapat turun. Pemberian subsidi bersifat lebih transparan sehingga konsumen/masyarakat dapat menilai besarnya manfaat dan kerugiannya secara langsung, subsidi bersifat lebih adil karena dapat dibiayai oleh pemerintah dengan penggunaan pajak pendapatan yang progresif terhadap wajib pajak yang potensial. 6.3.4 Dumping Merupakan sebuah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang-barang ke luar negeri dengan harga yang jauh lebih murah dari harga jual dalam negeri. Ada tiga tipe dumping, yaitu sebagai berikut. a. Persistant dumping, yaitu kecenderungan monopoli yang berkelanjutan (continous) dari suatu perusahaan di pasar domestik untuk memperoleh laba maksimum dengan menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam negeri daripada di luar negeri. b. Predatory dumping, yaitu tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di luar negeri dengan harga yang lebih murah untuk sementara (temporary), sehingga dapat mematikan atau mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis. Setelah dapat memonopoli pasar, barulah harga kembali dinaikkan untuk mendapatkan laba maksimum. c. Sporadic dumping, yaitu tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri dengan harga yang lebih murah secara sporadic dibandingkan harga di dalam negeri karena adanya kelebihan produksi di dalam negeri.
  • 38. 35 Pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat merugikan negara lain. Untuk itu, WTO sebagai organisasi perdagangan dunia menganut prinsip nondiskriminasi (Nation Treatment Clause/NTC). Nation Treatment Clause/NTC merupakan prinsip memberi perlakuan yang sama terhadap produk luar negeri maupun produk dalam negeri.
  • 39. 36 DAFTAR PUSTAKA https://mkurdilatif.wordpress.com/2013/10/02/pengertian-dan-ruang-lingkup- ekonomi-internasional/ http://www.spengetahuan.com/2017/07/pengertian-perdagangan-internasional- menurut-para-ahli-ciri-ciri-bentuk-faktor-pendorong-faktor-penghambat-tujuan- manfaat-dan-contoh-perdagangan-internasional.html http://deanisa-catatan-kuliahku.blogspot.co.id/2016/03/makalah-ekonomi- internasional.html https://kurnia1993endang.blogspot.co.id/2016/01/perdagangan-internasional- teori-klasik.html https://catharinadesi.wordpress.com/2011/03/24/teori-praklasik-merkantilisme/ https://erfanrosyadi.blogspot.co.id/2015/04/keunggulan-absolut-keunggulan- komperatif.html http://www.materibelajar.id/2015/12/contoh-makalah-ekonomi- internasional.html# http://blogerima.blogspot.co.id/2014/11/isocost-dan-isoquant.html https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/kebijakan-ekonomi-internasional http://ekonomisku.blogspot.co.id/2015/01/kebijakan-perdagangan- internasional.html