CT scan thorax menunjukkan adanya benda asing (corpus alienum) berupa kayu yang menembus kulit dan masuk ke tulang rusuk besar dan kecil di bagian kanan dada hingga depan tulang selangka. Terlihat juga beberapa cairan hipodens tanpa batas jelas di jaringan lunak sekitar dengan densitas udara. Paru-paru, trakea, dan pembuluh darah tampak normal tanpa adanya pembesaran kelenjar getah bening. Diagnosa corpus alienum yang menembus
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
1. APLIKASI KLINIS CT SCAN
THORAX
“CORPUS ALIENUM”
OLEH :
KELOMPOK 2
PRODI DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
SEMARANG
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2. PENGERTIAN
Teknik pemeriksaan CT Scan thorax adalah
teknik secara radiologi untuk mendapatkan
informasi anatomis irisan atau penampang
melintang dari thorax.
3. ANATOMI THORAX
Cavum Thoraks adalah daerah tubuh yang terletak antara
columna vertebrae cervical dan abdomen. Sedangkan, dibagian
superior thoraks berhubungan dengan columna vertebrae cervical
melalui arpetura thoracic superior dan dibagian inferior dipisahkan dari
abdomen oleh diafragma. Thorax terbagi menjadi empat daerah, yaitu :
1. Rangka Dada
2. Rongga Thorax
3. Mediastinum
4. Paru-Paru
4. 1. Rangka Dada
Rangka dada atau thoraks terdiri dari tulang dan tulang rawan. Rangka
dari dada atau thoraks tersusun atas 12 vertebrae thorakal, 12 pasang iga, dan
sebuah sternum.
Keterangan :
1. Os. Costae Vera
2. Os. Costae Spuria
3. Os. Costae Fluctuantes
4. Os. Manubrium Sterni
5. Os. Corpus Sterni
6. Os. Proccesus Xyphoideus
5. Rongga thoraks berada didalam rangka thoraks. Didalam rongga thoraks
terdapat rongga pleura kanan dan kiri, paru – paru kanan dan kiri, serta
mediastinum.
2. Rongga Thorax
Keterangan :
1. Lobus Superior Pulmo Dexter
2. Lobus Medius Pulmo Dexter
3. Lobus Inferior Pulmo Dexter
4. Cor
5. Mediastinum
6. Lobus Superior Pulmo Sinister
7. Lobus Inferior Pulmo Sinister
6. Mediastinum adalah ruang didalam rongga dada antara kedua paru –
paru yang berisi jantung dan pembuluh darah besar, esofagus, ductus
thoracikus, aorta descenden, dan vena cava superior, syarat vagus dan frenicus
serta sejumlah besar kelenjar limfe.
3. Mediastinum
Keterangan :
1. Angulus Sterni
2. Mediastinum Anterior
3. Mediastinum Medial
4. Mediastinum Superior
5. Vert. Thoracal IV
6. Vert. Thoracal V
7. Mediastinum Posterior
7. Paru – paru mengisi rongga dada terletak disebelah kanan kiri dan
ditengah dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besar struktur
lainnya yang terletak di dalam mediatinum.
4. Paru - Paru
Keterangan :
1. Pulmo Dexter
2. Bronkheolus
3. Diafragma
4. Trakhea
5. Bronkhus
6. Pulmo Sinister
8. Corpus Alienum adalah semua benda yang masuk kedalam organ tubuh
dengan berbagai jalan yang keberadaannya tidak seharusnya. Gambaran klinis
yang timbul bisa berupa onset akut dari distres pernafasan, atau mungkin
berupa komplikasi sekunder. Interval waktu antar hinalasi atau onset gejala
dengan hospitalisasi bervariasi antara beberapa jam sampai beberapa tahun.
Gejala yang awal muncul biasanya klasik seperti tercekik, batuk, mual, afonia
dan whezing oleh karena obstruksi bronkus. Beberapa gejala klinis yang
penting perlui diketahui, supaya diagnosis dapat ditegakkan adalah :
1. Wheezy Bronchitis ( Asma)
2. Resolusi yang gagal dari infeksi akut
3. Batuk kronis disertai gambaran atelektasis
4. Kegagalan pernafasan
PATOLOGI CORPUS
ALIENUM
10. 1. Identitas Pasien
Pemeriksaan pasien di Instalasi Radiologi Rumah Sakit X adalah sebagai berikut :
Nama : Tn. M
Umur : 71 Th.
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Alamat : Minggir 2 RT 04 RW 04.
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : Rabu, 27 Maret 2016
Dokter Pengirim : dr. B
Permintaan Pemeriksaan: MSCT Thoraks
ILUSTRASI KASUS
11. 2. Riwayat Pasien
Pasien datang dengan dua orang perawat dan satu orang dokter jaga
dari IGD sebelum dilakukan pemeriksaan salah satu dari pengantar
diharapkan untuk mendaftarkan pasien supaya dapat dilakukan. Setelah
didaftarkan pasien dimasukkan ke dalam ruang MSCT 64 Slice dan
pemeriksaan pun dimulai. Sebelumnya pasien mempunyai keluhan tertusuk
kayu du dada sebelah kanan.
ILUSTRASI KASUS
12. 1. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus. Benda yang bersifat opac dan baju pasien
diganti dengan baju khusu pasien agar tidak ada benda-benda yang dapat
menimbulkan artefak pada bagian thorax pasien.
2. Persiapan Alat dan Bahan
a. Pesawat CT Scan beserta perangkat computer console dan workstation.
b. Bantal dan Selimut.
c. Printer dryview film radiografi
PROSEDUR PEMERIKSAAN
13. 3. Teknik Pemeriksaan
a. Posisi Pasien :
Posisi pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi feet first dan
kedua tangan berada diatas kepala lalu pasien diselimuti dan dipasang alat fiksasi
(straps) pada tubuh pasien. Mid Sagital Plane (MSP) diatur sejajar lampu indikator
longitudinal dan Mid Coronal Plane (MCP) diatur sejajar dengan lampu indokator
horisontal.
b. Pemilihan Protokol CT Scan Thorax pada klinis Corpus Alienum.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
14. Tabel Parameter CT Scan Thorax tn. M di Instalasi Radiologi RS X :
No Parameter Nilai
1 Scanogram Thorax AP
2 Range Apeks paru-paru
sampai diafragma
3 Slice Thickness 2mm
4 FOV 500mm
5 Gantry Tilt 0 derajad
6 kV 120 kV
7 mAs 246 mAs
8 Window Width 1500
9 Window Level -600 HU sampai
700HU
10 Matrix 512
11 Scan Time 1 sekon
15. c. Scanning Thorax dengan klinis Corpus Alienum
Scanning yang pertama dimulai dari membuat scanogram thoraks AP dan membuat
potongan axial dari apeks paru-paru sampai diafragma, kemudian dibuat rancangan irisan
scanogram yang diawali dengan menentukan apeks paru kemudian menarik garis sampai
diafragma dan dilakukan pemrograman letebalan irisan 2 mm, lalu dilakukan eksposisi sesuai
dengan jumlah irisan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
17. d. Pengolahan gambar dan analisa hasil pemeriksaan
Akusisi data berakhir berarti pemeriksaan pasien selasai. Seluruh data yang dihasilkan
dari proses akusisi data dikirim ke workstation untuk diolah secara offline. Pengolahan gambar
dilakukan dengan proses rekonstruksi gambar menggunakan teknik MPR (multiplannar
recontruction) dengan slice thickness dan spacing between slice 7mm, tetapi pada anatomi yang
dicurigai ada kelainan rekonstruksi gambar dilakukan dengan slice thickness dan spacing
between slice 2mm. Sesudah gambar selesai direkonstruksi selanjutnyagambar dicetak pada film
radiografi.
Tahap selanjutnya gambar (radiograf) dianalisan oleh dokter spesialis radiologi. Selain
melalui film yang sudah dicetak, dokter radiologi biasanya juga membaca hasil scanning malalui
workstation.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
18. e. Informasi diagnostik yang diperoleh dari pemeriksaan CT Scan Thorak dengan klinis Corpus Alienum di Rumah Sakit X
1. Tampak corpus Alienum kayu menembus cutis danberlanjut ke petrocalis mayor dan petrocalis minor dari regio axilla dextra
sampai regio anterior clavicula dextra.
2. Tampak lesi hipodens multiple bentuk amorf batas tak tegas dengan densitas udara di soft tissue regio axilla dextra sampai
supraclavicularis dextra.
3. Tak tampak lesi di cavum pleura.
4. Corakan bronkovaskuler tampak normal.
5. Tak tampak perbesaran limponodi trechinicial dan bronchopulmoner.
6. Trachea ditengah
7. Konfigurasi cor normal.
Kesan :
Corpus Alienum yang menembus citrs dan menembus petrocalis mayor dan minor dari regio acillaris dextra sampai regio
anterior clavicula dextra di sertai gambaran empysema subcutis di regio tersebut.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
19. Hasil Gambar CT Scan Tn. M
MSCT Thorax Axial Slice 6 MSCT Thorax Coronal Slice 6
20. Hasil Gambar CT Scan Tn. M
MSCT Thorax Coronal Slice 8 MSCT Thorax Coronal Slice 8