CT scan abdomen menunjukkan adanya massa solid heterogen di daerah kaput pankreas yang menyebabkan dilatasi saluran pankreas dan empedu. Massa ini menunjukkan peningkatan kontrast yang kuat. Hasil pemeriksaan menunjukkan gejala kanker pankreas di kaput pankreas.
2. PANKREAS 1. Kaput pankreas
2. Processus unsinatus
3. Pankreatik notch
4. Corpus pankreas
5. Permukaan anterior
pankreas
6. Permukaan inferior
pankreas
7. Margin superior pankreas
8. Margin anterior pankreas
9. Margin inferior pankreas
10. Tuba omentum
11. Ekor pankreas
12. Lobula pankreas
13. Arteri mesenterika superior
14. Vena mesenterika superior
3. “
Adapun batas – batas dari
bagian pankreas adalah sebagai
berikut :
✘Caput pankreas meluas ke
kanan sampai pada lengkungan
duodenum, terletak sebelah
anterior dari vena cava inferior
dan vena renalis kiri.
✘Prosessus unsinatus yang
merupakan bagian dari caput
pankreas terletak di bawah vena
mesenterika superior.
✘Kolumn pankreas yang
merupakan hubungan antara
corpus dan caput pankreas
terletak di atas pembuluh darah
mesenterika superior dan vena
porta.
✘Corpus pankreas berbentuk
segitiga dan meluas hingga hilus
ginjal kiri. Terletak diatas aorta,
vena renalis kiri, pembuluh
darah limpa dan pangkal vena
mesenterika inferior.
✘Kauda pankreas terletak pada
ligamentum lienorenal dan
berakhir pada hilus limpa.
5. Kanker pankreas merupakan
jenis kanker yang jarang
ditemukan, biasanya
adenokarsinoma. Kanker
pankreas adalah jenis kanker
langka yang umumnya
menyerang seseorang pada usia
tua, tapi tidak menutup
kemungkinan untuk orang yang
lebih muda. Penemuan kanker ini
sering tertunda, karena letak
pankreas yang tersembunyi dan
hampir tidak menimbulkan gejala
atau seperti penyakit pada
umumnya (Underwood, 1994)
(Hidalgo, 2010).
Gambar potongan axial CT Scan memperlihatkan massa
(tanda panah) di kaput pankreas (Aslam, 2006)
7. Persiapan Alat dan Bahan
1. Pesawat CT Scan siap pakai dengan
spesifikasi data sebagai berikut :
✘Merk / jenis type : Siemens
Somatom
Emotion 16
✘Jenis alat : CT Scan
✘No. Model : 10165880
✘No. Seri : 86476
✘Tahun Pemasangan : 2007
✘Nama Pabrik : Siemen
Technologies
8. 2. Injektor otomatik
Untuk pemasukan media kontras intra
vena dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan injektor merk Medrad
Stellant dengan 2 tabung volume 150 ml,
yaitu tabung A untuk media kontras dan
tabung B untuk NaCl.
3. Bantal
4. Selimut
5. Iopamiro 370
mg/ml
6. NaCl
7. Konektor spiral
8. Abocath no 20 G
9. Spuit 2,5 cc
10. Obat anti alergi
11. Kapas alkohol
dan plester
12. Handscoen
13. Pencetak dryview
dan film dryview
9. Persiapan Pasien
✘Memberikan informasi tentang rencana pemeriksaan yang akan
dilakukan
✘Melakukan persetujuan pemeriksaan (informed concent)
✘Pasien tahan makan / puasa 4-6 jam, bertujuan untuk menghindari
kemungkinan pasien muntah.
✘Pasien dianjurkan minum kurang lebih 300 ml air sekitar 15 menit
sebelum pemeriksaan, yang bertujuan untuk mengisi lambung dan
duodenum.
11. ✘Sebelum dilakukan scanning pasien dipasang abocath no 20 G pada
pembuluh darah vena cubiti, kemudian disuntikkan 1 cc kalmetason
untuk antisipasi alergi pasien terhadap media kontras.
✘Peralatan injektor disiapkan, Iopamiro 80 cc dimasukkan kedalam
tabung injektor A untuk kontras dan NaCl 100 cc ke dalam tabung
injektor B. Masing-masing ujung tabung disambungkan dengan
conektor spiral dan ujung conektor spiral dihubungkan dengan selang
three way, udara yang ada di masing-masing tabung dibuang sampai
tidak ada lagi udara di conector spiral dan di ujung selang three way
dengan cara menekan tombol move piston dan tanda panah keatas
pada injektor.
✘Posisi injektor diputar ke bawah sehingga ujung dari tabung injektor
berada di bawah. Ujung selang three way disambungkan ke abocath no
20 G yang sudah dipasangkan pada tangan pasien dengan hati-hati.
12. Posisi pasien
✘Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan
✘Posisi pasien feet first dengan kedua tangan diusahakan lurus
di atas kepala.
✘Posisi pasien pada waktu masuk gantry adalah kaki lebih
dahulu. Hal ini mempunyai tujuan untuk kenyamanan pasien dan
keamanan alat jika terjadi kesalahan pada waktu penyuntikan
media kontras dengan injektor.
13. Pengaturan posisi objek
Posisi pasien diatur sehingga
mid sagital plane tubuh tepat
pada longitudinal light meja
pemeriksaan dan horisontal
light tepat pada mid coronary
plane tubuh pasien. Pasien
dimasukkan ke dalam gantry,
dengan batas sinar indikator
kurang lebih 10 cm diatas
processus xyphoideus.
15. Topogram
Non
kontras
Fase
arteri
Fase
pankreatik
Fase
parenkim
kV 110 130 130 130 130
mA 40 200 200 200 200
Scan
Time
5,9 16,8 8,6 8,6 16,8
Scan
delay
- - 20 40-45 70-80
Rotation
time
- 0,6 s 0,6 s 0,6 s 0,6 s
Slice
thickness
- 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm
WW/WL 350/50 300/40 300/40 300/40 300/40
Image 82 52 52 82
Referenc
e image
Cranio caudal
Cranio
caudal
Cranio
caudal
Cranio
caudal
Cranio caudal
Patient Ekspirasi Ekspirasi Ekspirasi Ekspirasi Ekspirasi
Flow rate - - 2,5 ml/s 2,5 ml/s 2,5 ml/s
Topo
length
512 mm - - - -
Area
scanning
Diaf-sim.pubis
Diaf-
sim.pubis
Diaf-
cris.illiac
Diaf-
cris.illiaca
Diaf-sim.pubis
16. scanning topogram
Area scanning untuk topogram
pada pemeriksaan ini dimulai
dari kurang lebih 10 cm di atas
diafragma sampai dengan
kurang lebih 10 cm di bawah
simpisis pubis. Tujuannya adalah
untuk mempermudah dalam
menentukan area scanning
berikutnya.
17. scanning pre kontras
Pada scanning pre kontras, area scanning dimulai dari diafragma
sampai dengan simpisis pubis. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi
organ-organ abdomen secara keseluruhan yaitu dimulai dari abdomen atas
sampai dengan daerah pelvis, untuk melihat kemungkinan kelainan
dikarenakan metastase dari organ lain dan untuk melihat staging.
Gambar irisan axial daerah pankreas non kontras
hasil rekon 1,5 mm
Gambar irisan axial abdomen non kontras
pada daerah pelvis irisan hasil rekon 1,5 mm
18. scanning post kontras
✘pemasukan media kontras intra vena
melalui injektor otomatis dng volume mk
diatur melalui monitor injektor.
✘Selanjutnya menu monitoring pada
monitor CT Scan ditekan. Dan
pengaturan pengambilan fase-fase post
kontras diatur secara berurutan.
19. “
1. Pengambilan fase arteri >> menekan menu arterial phase dan
lokasi area scanning diatur mulai diafragma s/d crista illiaca.
2. Fase pankreas. Menu pancreatic phase ditekan dan lokasi
area scanning diatur mulai diafragma s/d crista illiaca.
3. Fase parenkim. Menu parenchim phase ditekan dan lokasi
area scanning diatur mulai diafragma s/d simpisis pubis.
Fase fase Post Kontras
20. Gambar hasil scanning abdomen pankreas
fase arteri irisan 10, 11, 12 reformal axial 5 mm
Fase arteri dapat digunakan
untuk mengevaluasi
vaskularisasi yang ada pada
massa dan keterlibatan
arteri di sekitar pankreas.
Fase Arteri
21. >>Untuk mengevaluasi vena disekitar
pankreas seperti vena porta, vena
hepatica juga vena renalis dapat
dilihat pada fase vena ( fase
pankreatik ).
>>Fase pankreatik biasanya juga
untuk melihat enchancement
patologis pada pankreas. Pada masa
yang abnormal biasanya mengalami
peningkatan enchancement lebih
cepat daripada yang normal.Gambar irisan axial fase pankreatik irisan 10, 11, 12
Reformat axial 5 mm
Fase Pankreatik
22. ✘Hasil radiograf fase pankreatik
(vena) sudah terlihat ada peningkatan
enchancement di daerah kaput
pankreas, seperti terlihat pada
gambar dibawah ini.
✘Pada pengukuran ROI daerah caput
pankreas menunjukka nilai sekitar
121,5 HU.
Gambar enchancement massa pada
caput pankreas pada
121,5 HU
23. Gambar reformat coronal fase pankreatik
irisan 5 mm
Pada reformat coronal bisa
untuk mengevaluasi organ-
organ disekitar pankreas dari
sisi coronal seperti hepar,
kandung empedu, lien, ginjal
serta pembuluh darah
disekitarnya dengan jelas.
Irisan coronal yang diambil
disesuaikan dengan
kebutuhan klinis.
24. Pengambilan scanning meliputi
keseluruhan abdmn. Tujuannya adl
utk mengevaluasi keseluruhan
abdomen, krn pd fase parenkim
organ yg normal mengalami
penyangatan. Fase parenkim juga
bisa utk melihat kemungkinan
kalau ada pembesaran kelenjar
getah bening. Informasi adanya
pembesaran kelenjar getah bening
akan menentukan tingkat /staging
dari massa tsb. Gambar irisan axial fase parenkim irisan 10,11,12
reformat axial 5 mm
Fase Parenkim
26. ✘Tampak massa solid heterogen (37,9 HU) batas tegas tepi iregular,
yang terproyeksi di daerah caput pankreas, yang pada pemberian
kontras tampak strong kontras enhancement (121,5 HU).
✘Massa tampak menyebabkan dilatasi IHBD, CBD, dan ductus
pankreaticus, melekat pada lebih dari 50% arteri mesenterika superior.
✘Tak tampak pembesaran kelenjar paraorta
✘Liver : ukuran normal, densitas parenkim normal, tak tampak
kista/massa/nodul, tampak pelebaran IHBD dan EHBD.
Hasil pembacaan CT Scan abdomen dengan klinis Suspect kanker caput
pankreas, irisan axial, reformat sagital coronal tanpa dan dengan kontras dengan
hasil sebagai berikut:
27. “✘GB : ukuran normal, tak tampak pelebaran/penyempitan lumen,
tak tampak batu/kista.
✘Lien : ukuran normal, densitas parenkim normal, tak tampak
massa/nodul
✘Ginjal kanan : ukuran normal, densitas parenkim normal, tak
tampak ektasis pelviocalyceal system, tak tampak
nodul/batu/kista
✘Ginjal kiri : ukuran normal, densitas parenkim normal, tak tampak
ektasis pelviocalyceal system, tak tampak nodul/batu, tampak
kista