SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Download to read offline
TEKNIK
PEMERIKSAAN
CT SCAN THORAX
Definisi
●Teknik pemeriksaan CT Scan
Thorak adalah teknik pemeriksaan
secara radiografi untuk
mendapatkan informasi anatomis
irisan atau penampang melintang
thorak
ANATOMI
THORAX
● Definisi
daerah di dalam tubuh yang terletak antara leher dan
abdomen
Bagian:
1) Kerangka Dinding Thorax
2) Apertura Thoracis
3) Cavitas Thoracis
4) Saluran pernapasan pd thorax
Kerangka Dinding Thorax
● Posterior: 12 Columna.V Thoracalis
● Anterior: sternum,
● Superior: klavikula,
● Inferior: diafragma
● Dekstra & Sinistra: 12 Iga dan otot
interkostal yang melingkari badan mulai dari
belakang dari tulang belakang sampai ke
sternum di depan
Apertura
Thoracis
Apertura thoracis superior:
● Celah menghubungkan leher dengan thorax
● dibatasi oleh vertebra T1, pasangan costa I berikut
cartilago costalis, dan tepi atas manubrium.
Apertura thoracis inferior:
● Celah menghubungkan thorax dengan abdomen
● dibatasi oleh vertebra T12, pasangan costa XII,
cartilagines costales VII-XII, dan synchondrosis
xiphosternalis
Cavitas
Thoracis
(Rongga
Thorax)
Kompartemen Lateral:
1) Pleura
2) Paru-paru
Kompartemen Medial:
1) Mediastinum
Kompartemen
Lateral
PLEURA:
1. Pleura parietalis
melekat pada dinding thorax, mediastinum dan
diafragma.
●Pleura kostal
●Pleura mediastinal
●Pleura diphragmatik
●Pleura servikal
2. Pleura viscelaris
melekat pada paru-paru
Kompartemen
Lateral
Paru-paru
● Paru-paru normal bersifat ringan, lunak, dan
menyerupai spon.
● terpisah oleh jantung dan pembuluh besar dalam
mediastinum medius
● Hilum pulmonis berisi bronchus principalis,
pembuluh pulmonal, pembuluh bronkial, pembuluh
limfe, dan searah menuju ke paru-paru atau
sebaliknya.
● Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau
lobus oleh fisura, paru-paru kanan mempunyai tiga
lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Paru-paru kanan
terdiri dari lobus superior, lobus medius, dan lobus
inferior yang dipisahkan oleh fisura horisontalis dan
fisura oblik. Sedangkan paru-paru kiri terdiri dari
lobus superior dan inferior yang dipisahkan oleh
fisura oblik.
Gambar Paru
tampak
lateral
Keterangan gambar :
1. Esofagus dan trakea
2. Lengkung aorta
3. Fisura oblikua
4. Lobus inferior
5. Insisura kardiaka
6. Perikardium
7. Diafragma
8. Lobus inferior
9. Fisura oblikua
10. Fisura horisontalis
11.Vena kava superior
Rongga toraks
Kompartemen
Medial:
● Mediastinum : ruang di dalam rongga dada
antara kedua paru-paru yang berisi jantung
dan pembuluh darah besar, oesophagus,
duktus torakikus, aorta descenden dan vena
cava superior, saraf vagus dan frenikkus
serta sejumlah besar kelenjar limfe.
● Pada Mediastinum superior terdapat : Aorta.
yaitu : aorta ascendens, arcus aorta dan aorta
descendens.
● Vena-vena besar : Vena Brachiocephalica,
Vena Cava Superior,
● Vena Cava Inferior, Vena Pulmonalis.
● Jantung : organ muskular berongga yang
bentuknya sedikit mirip piramid dan terdapat
dalam pericardium di mediastinum.
● Jantung mempunyai tiga permukaan : facies
sternocostalis (anterior), facies diafragmatica
(inferior) dan basis cordis (posterior). Jantung
juga mempunyai apex, yang berada ke bawah,
depan dan kiri.
Sistem peredaran darah pada thorax : meliputi
jantung, pembuluh darah, dan saluran limfe.
JANTUNG
Saluran
Pernapasan
pada Thorax
1) Laring
2) Trakea
3) Bronkus
4) Paru
TEKNIK CT SCAN THORAX
Pendahuluan
●Umumnya memerlukan MK (pre+post
kontras)
●Pmx CT Scan Thorax tanpa kontras:
1) HRCT (High Resolution CT)
parenkim paru : asthma
2) Kalsifikasi Pemb. Darah
3) Massa tampak jelas
● Prosedur pre examination (lamany
pasien tahan napas) durasi scaning
Indikasi
Pemeriksaan
1. Tumor/ massa : lymphoma,
carcinoma bronchus)
2. Aneurisma.
3. Lesi pada hillus atau mediastinal.
4. Pembedahan Aorta.
Persiapan
Pasien
Untuk Scaning tanpa MK:
●Tidak ada persiapan khusus bagi
penderita, hanya saja instruksi-instruksi
yang menyangkut pemeriksaan harus
diberitahukan dengan jelas. misalnya
penjelasan meja pemeriksaan akan
bergerak dan juga Informasikan ttg teknik
pernafasan pd pasien seblum pmx
dimulai. Informasi untuk inspirasi penuh
dan tahan napas pada saat pemeriksaan
dimulai : durasi scaning
●Benda aksesoris seperti kalung, BH
dilepas dan baju penderita diganti dengan
baju khusus pasien supaya tidak
menyebabkan timbulnya artefak
Persiapan Alat dan Bahan
●Peralatan Steril
●Alat-alat suntik,
●media kontras,
●spuit,
●kassa dan kapas
alkohol
Peralatan non Steril
• Pesawat CT Scan,
• baju pasien,
• apron
Persiapan Media Kontras
● untuk menampakkan struktur-struktur anatomi tubuh seperti pembuluh darah dan
organ-organ tubuh lainnya dapat dibedakan dengan jelas.
● Mengisi informed concent yang telah disediakan (termasuk screening terhadap
benda – benda yang dapat mengganggu hasil pemerikasaan).
● Adapun teknik injeksi yaitu sebagai berikut : (Costello, 1995)
1. Jenis Media Kontras : Kontras media dengan osmolaritas rendah 300-320 mg
iodine/ml
2. Volume pemakaian : 80 – 100 ml
3. Injeksi rate : 2 ml/detik .
4. Waktu Scanning : Scanning dilakukan 2o detik setelah pemasukkan awal media
kontras.
Posisi
Pasien dan
Obyek
Posisi Pasien
●Pasien Supine di atas meja pemeriksaan
dengan Head First.
Posisi obyek
●Pasien diposisikan tidur supine sehingga
Mid Sagital Plane (MSP) tubuh sejajar
dengan lampu indikator longitudinal.
●Lengan pasien diletakkan di atas kepala
dekat dengan gantry,
●lutut diganjal untuk kenyamanan pasien.
●Pasien diinformasikan agar menarik nafas
pada saat pemeriksaan dimulai.
Scan Parameter, Nesseth (2000)
● Mediastinum, pleura and chest wall
R. Bruening · T. Flohr, 2006
Scanogram
● Pemeriksaan CT Scan Thorax pertama
dilakukan tanpa media kontras
▪ Pemeriksaan CT Scan Thorak kedua
dibuat sesudah pemasukan media
kontras. Untuk kasus seperti tumor dibuat
foto sebelum dan sesudah pemasukan
media kontras. Tujuan dibuat foto
sebelum dan sesudah pemasukan media
kontras adalah untuk melihat apakah ada
jaringan yang menyerap kontras banyak,
sedikit atau tidak sama sekali (Rasad,
2000).
● 36.deep axillary limph nodes
● 37 interpectoral limph nodes
● 38 intercostal lymph nodes
● 39 paravertebral lymph nodes
● 40 anterior mediastinal lymph
nodes
● 41 paratracheal lymph nodes
● 42paraesophageal lymph nodes
Potongan Axial 1 : Posisi irisan sejajar dengan sternal notch
atau sekitar vertebra torakal 2 – torakal 3, Bontranger 2001
● Vena jugularis interna kanan (A)
● Arteri karotis komunis kanan (B)
● Trakea (C),
● Sternum (D)
● Sternoclavicular joint (E)
● Klavikula (F)
● Vena jugularis interna kiri (G)
● Arteri subklavia kiri (H)
● Arteri karotis komunis kiri (I)
● Vertebra torakal 2 – torakal 3 (J)
● Arteri subklavia kanan (K)
● Prosessus acromion dari scapula (L)
● Caput humerus (M
Potongan Axial slice 3 ,Posisi irisannya sejajar dengan inferior
portion manubrium atau sekitar vertebra torakal 3 – torakal 4.
● Vena brachiocephalic kanan
(dengan kontras media) (A)
● Arteri innominata (B)
● Manubrium sterni (C)
● Vena brachiocephalic kiri (D)
● Arteri karotis komunis kiri (E)
● Arteri subklavia kiri (F)
● Esophagus (G)
● Vertebra torakal 3 – torakal 4
(H)
● Trakea (I).
Potongan Axial Slice Lima Sejajar
Dengan Aorta Pulmonary
A. Superior vena cava
B. Ascending aorta
C. Sternum
D. Aortapulmonary window
E. Esophagus
F. Descending aorta
G. Vertebra T4-T5
H. Trachea
Potongan Axial Slice Tujuh Berada Pada 1 cm Dibawah Carina
A. Vena cava superior
B. Ascending aorta
C. Arteri pulmonary
D. Vena pulmonary kiri
E. Artery pulmonary kiri
F. Descending aorta
G. Vertebra T6 – T7
H. Vena Azygos
I. Esophagus
J. Arteri Pulmonary kanan
Potongan Axial Slice 10 Sejajar
Dengan Dasar Jantung
A. Vena cava inferior
B. Atrium kanan
C. Katup trikuspid
D. Pericardium
E. Ventrikel kanan
F. Septum interventrikular
G. Ventrikel kiri
H. Atrium kiri
I. Aorta descending
J. Vertebra T9-T10
K. Esophagus
L. Hemidiaphragma kanan
Gambar a. Hasil Citra CT Scan anak panah menunjukkan tampak
ada penebalan pada pleura,
gambar b memperlihatkan etiologi efusi pleura pd paru kanan,
perhatikan plak pd pleura ventro lateral.
a b
Gambar px HRCT.
Tampak
Mesothelioma pd
pleura: maligna di
sisi kiri (panah
panjang) dan plak
pleura kalsifikasi di
pleura lateral kanan
(panah pendek)
Pada gambar CT thorax, tampak adanya massa jaringan
lunak di mediastinum anterior ditunjukkan dg(panah),
histologi karsinoid timus
Citra CT Scan Curved MIP
Projections, memperlihatkan
pembuluh darah dalam satu
bidang sangat membantu
untuk penilaian setiap
diameter pembuluh darah, spt
diameter dr aorta
Gambar Citra 3D Volume rendered
image dg CT 64 slice,
memperlihatkan aneurisma yg besar
pd aorta asendens ditampilkan
dengan kualitas gambar yang sangat
baik tanpa adanya motion artefak
CT Thorax
Rutin
● Objektivitas : mendapatkan gambaran yang jelas
antara jaringan dan pembuluh darah di daerah thorax
(Enhancement kontras) dan dapat membedakan
daerah mediastinum dan struktur hilar dengan baik.
● Area Scan : Dibuat dari apex paru sampai dengan
dibawah sinus costoprenicus atau beberapa klinisi
menginginkan sampai daerah supra renalis utk
pemeriksaan post kontras.
● Pemberian kontras sebanyak 60-80 ml, 300 mg/ml
disuntikkan dengan flow rendah 1,5-2,5 ml/detik dg
pengaturan sedapat mungkin durasi lama > 30 detik
utk memastikan didapatnya fase kontras saat scan
berlangsnung pd daerah pembuluh darah thorax.
● Flushing Nacl : untuk mengurangi artefact dari
perivena (SVC).
Pulmonary
Arteries
● Indikasi : pulmonary arteriovenous malformations (AVM),
pulmonary artery aneurysma
● Objectivitas : mendapatkan gambaran dengan enhancement
kontras pd daerah arteri pulmonum yang diharapkan dapat
mendeteksi adanya kelainan vascular, menunjukkan adanya
filling defect atau mural thrombus
● Strategy :Kontras dg konsentrasi tinggi 350-370 digunakan utk
memberikan perbedaan yg jelas antara vascular dg jaringan
lainnya terutama kelainan yg ada di daerah arteri dan kelainan
intraluminalis.Flow rate 2,5-3 ml/detik.
● Kontras dg flow rate 3-4 ml/detik (dg injector) dibutuhkan jk
MK yg digunakan dg konsentrasi standar (300-350).
● Pemberian saline NaCl flushing disarankan (30-50 ml)
continued
● Post processing dibuat 2 window yaitu
:Mediastinum (Jaringan ): 30 smooth
● Lung(Bronchus ) : 70 Sharp
● Irisan coronal dan sagital yang baik dapat
menggunakan Rekonstruksi dg irisan tipis 1-1,5mm ,
selanjutnya diproses 3D.
Contras Medium IV Injection
Start delay : 25-30 sec
Flow rate : 2,5 ml/sec
Volume MK : 80 ml
Kriteria
Gambar
1. Mencakup gambaran lung parenchyma
2. Mencakup daerah pleura, trachea dan central
critical dinding bronchial, pleural margins,small
vessels 1 cm dari pleural surface.
3. Mencakup gambaran pulmonary fissures (lung).
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH
CT Thorax
Rutin
● Untuk Delay Scan dibuat dengan rumus :
● Keterangan : t INJ = waktu/durasi penyuntikan
● tSCAN : Waktu /durasi scan
● 6 s didapat dari delay untuk pemberian aba-aba
Delay = tINJ + 6 s – t SCAN
Pulmonary
Arteries
● Delay Scan diatur dengan rumus :
● tINJ = waktu/durasi penyuntikan
● tSCAN = Waktu/durasi scan
● 3s = batas minimal delay alat CT Scan
● Untuk pasien dg gangguan pd sirkulasi jantung
(Cardiocirculatory distress) disarankan dg flowrate rendah ,
karena adanya gangguan fungsi pd cardiac outputnya akan
mempengaruhi gambaran kontrasnya.
Delay = tINJ + 3S - tSCAN
Parameter pemeriksaan CT Scan Thorax pada Kasus Mediastinum
R. Bruening · T. Flohr, 2006

More Related Content

Similar to CT SCAN THORAX.pdf

Laporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularLaporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularFerdiana Agustin
 
PEREDARAN DARAH.pptx
PEREDARAN DARAH.pptxPEREDARAN DARAH.pptx
PEREDARAN DARAH.pptxIvanParulian1
 
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiPpt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiNona Zesifa
 
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdfKULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdfharrysondriowibowo
 
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdfKULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdfFatmawatiMahir1
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuhpjj_kemenkes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...ellyannur asmar
 
Fisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularFisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularVivie Rembang
 
cara-membaca-ct-scan_compress1.pdf
cara-membaca-ct-scan_compress1.pdfcara-membaca-ct-scan_compress1.pdf
cara-membaca-ct-scan_compress1.pdfPoulceSulong
 
Jantung manusia
Jantung manusiaJantung manusia
Jantung manusianurdin dr
 
Sistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darahSistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darahWidi FK Unram
 
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptxMRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptxKahfiRakhmadian
 

Similar to CT SCAN THORAX.pdf (20)

Laporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularLaporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascular
 
Cardiovascular.new
Cardiovascular.newCardiovascular.new
Cardiovascular.new
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Makalah anfis
Makalah anfisMakalah anfis
Makalah anfis
 
PEREDARAN DARAH.pptx
PEREDARAN DARAH.pptxPEREDARAN DARAH.pptx
PEREDARAN DARAH.pptx
 
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiPpt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
 
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdfKULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
 
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdfKULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
KULIAH RADIOGRAFI TORAKS NORMAL, blok 4.pdf
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Kb 1(1)
Kb 1(1)Kb 1(1)
Kb 1(1)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
 
Anatomi jantung manusia
Anatomi jantung manusiaAnatomi jantung manusia
Anatomi jantung manusia
 
Anatomi jantung manusia
Anatomi jantung manusiaAnatomi jantung manusia
Anatomi jantung manusia
 
Fisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularFisiologikardiovaskular
Fisiologikardiovaskular
 
pertemuan-2.pptx
pertemuan-2.pptxpertemuan-2.pptx
pertemuan-2.pptx
 
cara-membaca-ct-scan_compress1.pdf
cara-membaca-ct-scan_compress1.pdfcara-membaca-ct-scan_compress1.pdf
cara-membaca-ct-scan_compress1.pdf
 
Jantung manusia
Jantung manusiaJantung manusia
Jantung manusia
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Sistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darahSistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darah
 
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptxMRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
 

Recently uploaded

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 

CT SCAN THORAX.pdf

  • 2. Definisi ●Teknik pemeriksaan CT Scan Thorak adalah teknik pemeriksaan secara radiografi untuk mendapatkan informasi anatomis irisan atau penampang melintang thorak
  • 3. ANATOMI THORAX ● Definisi daerah di dalam tubuh yang terletak antara leher dan abdomen Bagian: 1) Kerangka Dinding Thorax 2) Apertura Thoracis 3) Cavitas Thoracis 4) Saluran pernapasan pd thorax
  • 4. Kerangka Dinding Thorax ● Posterior: 12 Columna.V Thoracalis ● Anterior: sternum, ● Superior: klavikula, ● Inferior: diafragma ● Dekstra & Sinistra: 12 Iga dan otot interkostal yang melingkari badan mulai dari belakang dari tulang belakang sampai ke sternum di depan
  • 5. Apertura Thoracis Apertura thoracis superior: ● Celah menghubungkan leher dengan thorax ● dibatasi oleh vertebra T1, pasangan costa I berikut cartilago costalis, dan tepi atas manubrium. Apertura thoracis inferior: ● Celah menghubungkan thorax dengan abdomen ● dibatasi oleh vertebra T12, pasangan costa XII, cartilagines costales VII-XII, dan synchondrosis xiphosternalis
  • 6. Cavitas Thoracis (Rongga Thorax) Kompartemen Lateral: 1) Pleura 2) Paru-paru Kompartemen Medial: 1) Mediastinum
  • 7. Kompartemen Lateral PLEURA: 1. Pleura parietalis melekat pada dinding thorax, mediastinum dan diafragma. ●Pleura kostal ●Pleura mediastinal ●Pleura diphragmatik ●Pleura servikal 2. Pleura viscelaris melekat pada paru-paru
  • 8. Kompartemen Lateral Paru-paru ● Paru-paru normal bersifat ringan, lunak, dan menyerupai spon. ● terpisah oleh jantung dan pembuluh besar dalam mediastinum medius ● Hilum pulmonis berisi bronchus principalis, pembuluh pulmonal, pembuluh bronkial, pembuluh limfe, dan searah menuju ke paru-paru atau sebaliknya. ● Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus oleh fisura, paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Paru-paru kanan terdiri dari lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior yang dipisahkan oleh fisura horisontalis dan fisura oblik. Sedangkan paru-paru kiri terdiri dari lobus superior dan inferior yang dipisahkan oleh fisura oblik.
  • 10. Keterangan gambar : 1. Esofagus dan trakea 2. Lengkung aorta 3. Fisura oblikua 4. Lobus inferior 5. Insisura kardiaka 6. Perikardium 7. Diafragma 8. Lobus inferior 9. Fisura oblikua 10. Fisura horisontalis 11.Vena kava superior Rongga toraks
  • 11. Kompartemen Medial: ● Mediastinum : ruang di dalam rongga dada antara kedua paru-paru yang berisi jantung dan pembuluh darah besar, oesophagus, duktus torakikus, aorta descenden dan vena cava superior, saraf vagus dan frenikkus serta sejumlah besar kelenjar limfe. ● Pada Mediastinum superior terdapat : Aorta. yaitu : aorta ascendens, arcus aorta dan aorta descendens. ● Vena-vena besar : Vena Brachiocephalica, Vena Cava Superior, ● Vena Cava Inferior, Vena Pulmonalis.
  • 12. ● Jantung : organ muskular berongga yang bentuknya sedikit mirip piramid dan terdapat dalam pericardium di mediastinum. ● Jantung mempunyai tiga permukaan : facies sternocostalis (anterior), facies diafragmatica (inferior) dan basis cordis (posterior). Jantung juga mempunyai apex, yang berada ke bawah, depan dan kiri. Sistem peredaran darah pada thorax : meliputi jantung, pembuluh darah, dan saluran limfe. JANTUNG
  • 13. Saluran Pernapasan pada Thorax 1) Laring 2) Trakea 3) Bronkus 4) Paru
  • 14. TEKNIK CT SCAN THORAX
  • 15. Pendahuluan ●Umumnya memerlukan MK (pre+post kontras) ●Pmx CT Scan Thorax tanpa kontras: 1) HRCT (High Resolution CT) parenkim paru : asthma 2) Kalsifikasi Pemb. Darah 3) Massa tampak jelas ● Prosedur pre examination (lamany pasien tahan napas) durasi scaning
  • 16. Indikasi Pemeriksaan 1. Tumor/ massa : lymphoma, carcinoma bronchus) 2. Aneurisma. 3. Lesi pada hillus atau mediastinal. 4. Pembedahan Aorta.
  • 17. Persiapan Pasien Untuk Scaning tanpa MK: ●Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut pemeriksaan harus diberitahukan dengan jelas. misalnya penjelasan meja pemeriksaan akan bergerak dan juga Informasikan ttg teknik pernafasan pd pasien seblum pmx dimulai. Informasi untuk inspirasi penuh dan tahan napas pada saat pemeriksaan dimulai : durasi scaning ●Benda aksesoris seperti kalung, BH dilepas dan baju penderita diganti dengan baju khusus pasien supaya tidak menyebabkan timbulnya artefak
  • 18. Persiapan Alat dan Bahan ●Peralatan Steril ●Alat-alat suntik, ●media kontras, ●spuit, ●kassa dan kapas alkohol Peralatan non Steril • Pesawat CT Scan, • baju pasien, • apron
  • 19. Persiapan Media Kontras ● untuk menampakkan struktur-struktur anatomi tubuh seperti pembuluh darah dan organ-organ tubuh lainnya dapat dibedakan dengan jelas. ● Mengisi informed concent yang telah disediakan (termasuk screening terhadap benda – benda yang dapat mengganggu hasil pemerikasaan). ● Adapun teknik injeksi yaitu sebagai berikut : (Costello, 1995) 1. Jenis Media Kontras : Kontras media dengan osmolaritas rendah 300-320 mg iodine/ml 2. Volume pemakaian : 80 – 100 ml 3. Injeksi rate : 2 ml/detik . 4. Waktu Scanning : Scanning dilakukan 2o detik setelah pemasukkan awal media kontras.
  • 20. Posisi Pasien dan Obyek Posisi Pasien ●Pasien Supine di atas meja pemeriksaan dengan Head First. Posisi obyek ●Pasien diposisikan tidur supine sehingga Mid Sagital Plane (MSP) tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudinal. ●Lengan pasien diletakkan di atas kepala dekat dengan gantry, ●lutut diganjal untuk kenyamanan pasien. ●Pasien diinformasikan agar menarik nafas pada saat pemeriksaan dimulai.
  • 22. ● Mediastinum, pleura and chest wall R. Bruening · T. Flohr, 2006
  • 23.
  • 25. ● Pemeriksaan CT Scan Thorax pertama dilakukan tanpa media kontras ▪ Pemeriksaan CT Scan Thorak kedua dibuat sesudah pemasukan media kontras. Untuk kasus seperti tumor dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras. Tujuan dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras adalah untuk melihat apakah ada jaringan yang menyerap kontras banyak, sedikit atau tidak sama sekali (Rasad, 2000).
  • 26.
  • 27.
  • 28. ● 36.deep axillary limph nodes ● 37 interpectoral limph nodes ● 38 intercostal lymph nodes ● 39 paravertebral lymph nodes ● 40 anterior mediastinal lymph nodes ● 41 paratracheal lymph nodes ● 42paraesophageal lymph nodes
  • 29. Potongan Axial 1 : Posisi irisan sejajar dengan sternal notch atau sekitar vertebra torakal 2 – torakal 3, Bontranger 2001 ● Vena jugularis interna kanan (A) ● Arteri karotis komunis kanan (B) ● Trakea (C), ● Sternum (D) ● Sternoclavicular joint (E) ● Klavikula (F) ● Vena jugularis interna kiri (G) ● Arteri subklavia kiri (H) ● Arteri karotis komunis kiri (I) ● Vertebra torakal 2 – torakal 3 (J) ● Arteri subklavia kanan (K) ● Prosessus acromion dari scapula (L) ● Caput humerus (M
  • 30. Potongan Axial slice 3 ,Posisi irisannya sejajar dengan inferior portion manubrium atau sekitar vertebra torakal 3 – torakal 4. ● Vena brachiocephalic kanan (dengan kontras media) (A) ● Arteri innominata (B) ● Manubrium sterni (C) ● Vena brachiocephalic kiri (D) ● Arteri karotis komunis kiri (E) ● Arteri subklavia kiri (F) ● Esophagus (G) ● Vertebra torakal 3 – torakal 4 (H) ● Trakea (I).
  • 31. Potongan Axial Slice Lima Sejajar Dengan Aorta Pulmonary A. Superior vena cava B. Ascending aorta C. Sternum D. Aortapulmonary window E. Esophagus F. Descending aorta G. Vertebra T4-T5 H. Trachea
  • 32. Potongan Axial Slice Tujuh Berada Pada 1 cm Dibawah Carina A. Vena cava superior B. Ascending aorta C. Arteri pulmonary D. Vena pulmonary kiri E. Artery pulmonary kiri F. Descending aorta G. Vertebra T6 – T7 H. Vena Azygos I. Esophagus J. Arteri Pulmonary kanan
  • 33. Potongan Axial Slice 10 Sejajar Dengan Dasar Jantung A. Vena cava inferior B. Atrium kanan C. Katup trikuspid D. Pericardium E. Ventrikel kanan F. Septum interventrikular G. Ventrikel kiri H. Atrium kiri I. Aorta descending J. Vertebra T9-T10 K. Esophagus L. Hemidiaphragma kanan
  • 34. Gambar a. Hasil Citra CT Scan anak panah menunjukkan tampak ada penebalan pada pleura, gambar b memperlihatkan etiologi efusi pleura pd paru kanan, perhatikan plak pd pleura ventro lateral. a b
  • 35. Gambar px HRCT. Tampak Mesothelioma pd pleura: maligna di sisi kiri (panah panjang) dan plak pleura kalsifikasi di pleura lateral kanan (panah pendek)
  • 36. Pada gambar CT thorax, tampak adanya massa jaringan lunak di mediastinum anterior ditunjukkan dg(panah), histologi karsinoid timus
  • 37. Citra CT Scan Curved MIP Projections, memperlihatkan pembuluh darah dalam satu bidang sangat membantu untuk penilaian setiap diameter pembuluh darah, spt diameter dr aorta
  • 38. Gambar Citra 3D Volume rendered image dg CT 64 slice, memperlihatkan aneurisma yg besar pd aorta asendens ditampilkan dengan kualitas gambar yang sangat baik tanpa adanya motion artefak
  • 39. CT Thorax Rutin ● Objektivitas : mendapatkan gambaran yang jelas antara jaringan dan pembuluh darah di daerah thorax (Enhancement kontras) dan dapat membedakan daerah mediastinum dan struktur hilar dengan baik. ● Area Scan : Dibuat dari apex paru sampai dengan dibawah sinus costoprenicus atau beberapa klinisi menginginkan sampai daerah supra renalis utk pemeriksaan post kontras. ● Pemberian kontras sebanyak 60-80 ml, 300 mg/ml disuntikkan dengan flow rendah 1,5-2,5 ml/detik dg pengaturan sedapat mungkin durasi lama > 30 detik utk memastikan didapatnya fase kontras saat scan berlangsnung pd daerah pembuluh darah thorax. ● Flushing Nacl : untuk mengurangi artefact dari perivena (SVC).
  • 40. Pulmonary Arteries ● Indikasi : pulmonary arteriovenous malformations (AVM), pulmonary artery aneurysma ● Objectivitas : mendapatkan gambaran dengan enhancement kontras pd daerah arteri pulmonum yang diharapkan dapat mendeteksi adanya kelainan vascular, menunjukkan adanya filling defect atau mural thrombus ● Strategy :Kontras dg konsentrasi tinggi 350-370 digunakan utk memberikan perbedaan yg jelas antara vascular dg jaringan lainnya terutama kelainan yg ada di daerah arteri dan kelainan intraluminalis.Flow rate 2,5-3 ml/detik. ● Kontras dg flow rate 3-4 ml/detik (dg injector) dibutuhkan jk MK yg digunakan dg konsentrasi standar (300-350). ● Pemberian saline NaCl flushing disarankan (30-50 ml)
  • 41. continued ● Post processing dibuat 2 window yaitu :Mediastinum (Jaringan ): 30 smooth ● Lung(Bronchus ) : 70 Sharp ● Irisan coronal dan sagital yang baik dapat menggunakan Rekonstruksi dg irisan tipis 1-1,5mm , selanjutnya diproses 3D. Contras Medium IV Injection Start delay : 25-30 sec Flow rate : 2,5 ml/sec Volume MK : 80 ml
  • 42. Kriteria Gambar 1. Mencakup gambaran lung parenchyma 2. Mencakup daerah pleura, trachea dan central critical dinding bronchial, pleural margins,small vessels 1 cm dari pleural surface. 3. Mencakup gambaran pulmonary fissures (lung).
  • 44. CT Thorax Rutin ● Untuk Delay Scan dibuat dengan rumus : ● Keterangan : t INJ = waktu/durasi penyuntikan ● tSCAN : Waktu /durasi scan ● 6 s didapat dari delay untuk pemberian aba-aba Delay = tINJ + 6 s – t SCAN
  • 45. Pulmonary Arteries ● Delay Scan diatur dengan rumus : ● tINJ = waktu/durasi penyuntikan ● tSCAN = Waktu/durasi scan ● 3s = batas minimal delay alat CT Scan ● Untuk pasien dg gangguan pd sirkulasi jantung (Cardiocirculatory distress) disarankan dg flowrate rendah , karena adanya gangguan fungsi pd cardiac outputnya akan mempengaruhi gambaran kontrasnya. Delay = tINJ + 3S - tSCAN
  • 46. Parameter pemeriksaan CT Scan Thorax pada Kasus Mediastinum
  • 47. R. Bruening · T. Flohr, 2006