SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KRITISI DAN EVALUASI
RADIOGRAF
“FOLLOW TROUGH”
Follow Trough (5 menit)
Follow Trough (5 menit)
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
1 Identifikasi
Identitas Radiograf
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, tidak
terdapat identitas pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir/umur,
institusi pembuat/instalasi, dan tanggal pemeriksaan.
2 Marker Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, ada marker
yang terpasang “R”.
3 Anatomi yang
seharusnya
ditampakkan
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit), anatomi yang
seharusnya nampak adalah : usus halus, Gambaran lambung sebaiknya terlihat,
Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, memperlihatkan barium
mengisi sampai pada jejenum.
4 Anatomi yang
tampak pada
proyeksi ini
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit), anatomi yang
ditampakkan adalah: usus halust, Columna vertebralis tergambar pada garis
tengah film, memperlihatkan lambung yang terisi media kontras, barium
mengisi sampai pada jejenum.
5 Kolimasi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, penggunaan
kolimasi sudah cukup, ditandai dengan bagian superior yang tidak terpotong,
dan lateral kanan kiri juga tidak terpotong, sehingga dapat menampakkan
informasi yang dibutuhkan.
6 Proteksi Radiasi Salah satu proteksi radiasi yaitu pada penggunaan luas lapangan kolimasi. Pada
radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) di atas digambarkan bahwa
penggunaan luas kolimasi untuk bagian superior, inferior, lateral kanan dan
lateral kiri sudah cukup tidak ada bagian yang terlalu lebar maupun terlalu
sempit atau terpotong
Follow Trough (5 menit)
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
7 Apakah batas antar
tulang, trabecular, dan
soft tissue tampak
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, batas
antar tulang pada tulang vertebra tidak kurang terlalu tajam, trabecular
belum jelas ditampakkan, dan untuk soft tissue secara umum tidak
tampak jelas dan terlihat hitam, namun pada pemeriksaan ini lebih
ditekankan pada usus halus yang terisi media kontras
8 Radiograf terproyeksi
tanpa distorsi
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, secara
umum tidak nampak adaya distorsi, baik itu elongasi maupun shortening,
ditandai dengan seluruh organ terproyeksi sesuai dengan ukuran yang
sebenarnya
9 Penggunaan film dan
batas anatomi
Penggunaan film pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (5 menit)
adalah ukuran 35 x 43 cm dengan posisi film membujur. Pada gambar
radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, batas atas yaitu batas
atas yaitu superior dari lambung tidak terpotong dan lateral kanan dan kiri
juga tidak terpotong. Pada bagian inferior dari usus halus tidak terpotong
10 Densitas dan kontras Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, densitas
dan kontras sudah cukup karena sudah dapat menampakkan batas antar
tulang, dan gambaran lambung yang terisi media kontras sudah nampak
jelas, dan media kontras berjalan menuju ke usus halus
11 Upaya untuk mencegah
artefak
Pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (5 menit), salah satu upaya
untuk mencehgah adanya artefak adalah dengan cara melepaskan benda-
benda logam sebelum pemeriksaan antara lain kalung, kancing baju
pasien dll.
Follow Trough (5 menit)
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
12 Apakah radiograf dapat
menegakkan diagnosa?
Pada gambar followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, dirasa
sudah dapat menegakkan diagnosa karena usus halus
terproyeksi dengan baik dan media kontras sudah memenuhi
lambung, jejenum dan mulai berjalan menuju ileum.
13 Kesimpulan dari radiogaf
tersebut
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas
dinayatakan dapat diterima dengan perbaikan Identitas
dicantumkan
14 Perbaikan pada radiograf Untuk pembuatan radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit)
untuk perbaikan, seharusnya memperhatikan hal-hal berikut:
• Penggunaan faktor eksposi yang lebih baik agar ketajaman
dan soft tissue dapat ditampakkan.
• Ketajaman juga dapat ditingkatkan dengan memberi
instruksi pada pasien agar tidak bergerak pada saat ekspose
dengan cara menahan nafas.
• Untuk identifikasi pasien, seharusnya diberi identitas pada
radiograf, baik itu nama, tempat tanggal lahir, nmor
pemeriksaan harus dicantumkan dan untuk pengolahan film
secara manual atau dengan automatic processing, dapat
dilakukan ID printing sebelum melakukan processing. Untuk
penggunaan CR, bisa dilakukan editing pada pemrosesan film
sebelum film dicetak.
FOLLOW TROUGH 15 MENIT
FOLLOW TROUGH 15 MENIT
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
1 Identifikasi Identitas
Radiograf
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, tidak
terdapat identitas pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir/umur,
institusi pembuat/instalasi, dan tanggal pemeriksaan
2 Marker Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, ada marker
yang terpasang “15 min”.menunjukan bahwa radiograf diatas merupakan hasil
foto pemeriksaan follow trough saat eksposi 15 menit setelah meminum media
kontras.
3 Anatomi yang
seharusnya
ditampakkan
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit), anatomi yang
seharusnya nampak adalah : usus halus, Gambaran lambung sebaiknya terlihat,
Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, barium mengisi sampai
pada jejenum, ileum
4 Anatomi yang tampak
pada proyeksi ini
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit), anatomi yang
ditampakkan adalah: usus halus, Gambaran lambung terlihat terisi dengan
media kontra, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film,
memperlihatkan barium mengisi sampai pada jejenum ileum
5 Kolimasi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas,
penggunaan kolimasi sudah cukup, ditandai dengan bagian superior yang tidak
terpotong, dan lateral kanan kiri juga tidak terpotong, sehingga dapat
menampakkan informasi yang dibutuhkan.
FOLLOW TROUGH 15 MENIT
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
6 Proteksi Radiasi Salah satu proteksi radiasi yaitu pada penggunaan luas lapangan kolimasi.
Pada radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) di atas digambarkan
bahwa penggunaan luas kolimasi untuk bagian superior, inferior, lateral
kanan dan lateral kiri sudah cukup tidak ada bagian yang terlalu lebar
maupun terlalu sempit atau terpotong.
7 Apakah batas antar
tulang, trabecular, dan
soft tissue tampak?
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, batas
antar tulang pada tulang vertebra tidak kurang terlalu tajam, trabecular
belum jelas ditampakkan, dan untuk soft tissue secara umum tidak
tampak jelas dan terlihat hitam, namun pada pemeriksaan ini lebih
ditekankan pada usus halus yang terisi media kontras.
8 Radiograf terproyeksi
tanpa distorsi
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, secara
umum tidak nampak adaya distorsi, baik itu elongasi maupun shortening,
ditandai dengan seluruh organ terproyeksi sesuai dengan ukuran yang
sebenarnya.
9 Penggunaan film dan
batas anatomi
Penggunaan film pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (15 menit)
adalah ukuran 35 x 43 cm dengan posisi film membujur. Pada gambar
radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, batas atas yaitu batas
atas yaitu superior dari lambung tidak terpotong dan lateral kanan dan kiri
juga tidak terpotong. Pada bagian inferior dari usus halus tidak terpotong
10 Densitas dan kontras Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas,
densitas dan kontras sudah cukup karena sudah dapat menampakkan
batas antar tulang, dan gambaran usus halus maupun lambung yang terisi
media kontras sudah nampak jelas.
FOLLOW TROUGH 15 MENIT
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
11 Bagaimana upaya untuk
mencegah artefak?
Pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (15 menit), salah satu upaya
untuk mencehgah adanya artefak adalah dengan cara melepaskan benda-
benda logam sebelum pemeriksaan antara lain kalung, kancing baju pasien
dll
12 Apakah radiograf dapat
menegakkan diagnosa?
Pada gambar followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, dirasa sudah
dapat menegakkan diagnosa karena usus halus terproyeksi dengan baik dan
media kontras sudah memenuhi lambung, jejenum, ileum dan berjalan
menuju ke caecum
13 Kesimpulan dari radiogaf
tersebut
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas
dinayatakan dapat diterima dengan perbaikan Identitas dicantumkan
14 Perbaikan pada radiograf Untuk pembuatan radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) untuk
perbaikan, seharusnya memperhatikan hal-hal berikut:
• Penggunaan faktor eksposi yang lebih baik agar ketajaman dan soft
tissue dapat ditampakkan.
• Ketajaman juga dapat ditingkatkan dengan memberi instruksi pada
pasien agar tidak bergerak pada saat ekspose dengan cara menahan
nafas.
• Untuk identifikasi pasien, seharusnya diberi identitas pada radiograf,
baik itu nama, tempat tanggal lahir, nmor pemeriksaan harus
dicantumkan dan untuk pengolahan film secara manual atau dengan
automatic processing, dapat dilakukan ID printing sebelum melakukan
processing. Untuk penggunaan CR, bisa dilakuakn editing pada
pemrosesan film sebelum film dicetak
FOLLOW TROUGH 30 MENIT
FOLLOW TROUGH 30 MENIT
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
1 Identifikasi Identitas
Radiografi
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, tidak terdapat
identitas pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir/umur, institusi
pembuat/instalasi, dan tanggal pemeriksaan.
2 Marker Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, ada marker yang
terpasang “30 min”.menunjukan bahwa radiograf diatas merupakan hasil foto
pemeriksaan follow trough saat eksposi 30 menit setelah meminum media kontras.
3 Anatomi yang
seharusnya
ditampakkan
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit), anatomi yang
seharusnya nampak adalah : usus halus, Gambaran lambung sebaiknya terlihat,
Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, barium mengisi hampir
seluruh bagian dari usus halus
4 Anatomi yang tampak
pada proyeksi ini
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit), anatomi yang
ditampakkan adalah: usus halus, Gambaran lambung terlihat terisi dengan media
kontra, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, memperlihatkan
barium mengisi hampir seluruh bagian dari usus halus
5 Kolimasi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, penggunaan
kolimasi sudah cukup, ditandai dengan bagian superior yang tidak terpotong, dan
lateral kanan kiri juga tidak terpotong, sehingga dapat menampakkan informasi
yang dibutuhkan
6 Proteksi Radiasi Salah satu proteksi radiasi yaitu pada penggunaan luas lapangan kolimasi. Pada
radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) di atas digambarkan bahwa
penggunaan luas kolimasi untuk bagian superior, inferior, lateral kanan dan lateral
kiri sudah cukup tidak ada bagian yang terlalu lebar maupun terlalu sempit atau
terpotong.
FOLLOW TROUGH 30 MENIT
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
7 Apakah batas antar
tulang, trabecular, dan
soft tissue tampak?
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, batas
antar tulang pada tulang vertebra tidak kurang terlalu tajam, trabecular
belum jelas ditampakkan, dan untuk soft tissue secara umum tidak tampak
jelas dan terlihat hitam, namun pada pemeriksaan ini lebih ditekankan pada
usus halus yang terisi media kontras
8 Radiograf terproyeksi
tanpa distorsi
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, secara
umum tidak nampak adaya distorsi, baik itu elongasi maupun shortening,
ditandai dengan seluruh organ terproyeksi sesuai dengan ukuran yang
sebenarnya
9 Apakah penggunaan film
dan batas anatomi sudah
tepat?
Penggunaan film pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (30 menit)
adalah ukuran 35 x 43 cm dengan posisi film membujur. Pada gambar
radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, batas atas yaitu
superior dari lambung tidak terpotong dan lateral kanan dan kiri juga tidak
terpotong. Pada bagian inferior dari usus halus tidak terpotong
10 Densitas dan kontras Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, densitas
dan kontras sudah cukup karena sudah dapat menampakkan batas antar
tulang, dan gambaran usus halus maupun lambung yang terisi media
kontras sudah nampak jelas.
11 upaya untuk mencegah
artefak
Pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (30 menit), salah satu upaya
untuk mencehgah adanya artefak adalah dengan cara melepaskan benda-
benda logam sebelum pemeriksaan antara lain kalung, kancing baju pasien
dll.
FOLLOW TROUGH 30 MENIT
No Kritisi dan EValuasi Penjelasan
12 Apakah radiograf dapat
menegakkan diagnosa?
Pada gambar followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, dirasa sudah
dapat menegakkan diagnosa karena usus halus terproyeksi dengan baik
dan media kontras sudah memenuhi lambung, jejenum, ileum sampai ke
caecum sehingga media kontras mengisi hampir seluruh bagian dari usus
halus.
13 Kesimpulan dari radiogaf
tersebut
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas
dinayatakan dapat diterima dengan perbaikan Identitas dicantumkan.
14 Perbaikan pada radiograf Untuk pembuatan radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) untuk
perbaikan, seharusnya memperhatikan hal-hal berikut:
• Penggunaan faktor eksposi yang lebih baik agar ketajaman dan soft
tissue dapat ditampakkan.
• Ketajaman juga dapat ditingkatkan dengan memberi instruksi pada
pasien agar tidak bergerak pada saat ekspose dengan cara menahan
nafas.
• Untuk identifikasi pasien, seharusnya diberi identitas pada radiograf,
baik itu nama, tempat tanggal lahir, nmor pemeriksaan harus
dicantumkan dan untuk pengolahan film secara manual atau dengan
automatic processing, dapat dilakukan ID printing sebelum melakukan
processing. Untuk penggunaan CR, bisa dilakuakn editing pada
pemrosesan film sebelum film dicetak.
FOLLOW TROUGH (1 JAM)
FOLLOW TROUGH (1 JAM)
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
1 Identifikasi Identitas
Radiograf
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, tidak
terdapat identitas pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir/umur,
institusi pembuat/instalasi, dan tanggal pemeriksaan
2 Marker Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, ada marker
yang terpasang “1 jam”.menunjukan bahwa radiograf diatas merupakan
hasil foto pemeriksaan follow trough saat eksposi 30 menit setelah
meminum media kontras.
3 Anatomi yang
seharusnya ditampakkan
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam), anatomi yang
seharusnya nampak adalah : usus halus, Gambaran lambung sebaiknya
terlihat, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, barium
meninggalkan cecum.
4 Anatomi yang tampak
pada proyeksi ini
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam), anatomi yang
ditampakkan adalah: usus halus, Gambaran lambung mulai tidak terlihat
karna kontras sudah meninggalkan lambung, Columna vertebralis tergambar
pada garis tengah film, memperlihatkan barium mulai meninggalkan cecum
5 Kolimasi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1jam) diatas, penggunaan
kolimasi sudah cukup, ditandai dengan bagian superior yang tidak
terpotong, dan lateral kanan kiri juga tidak terpotong, sehingga dapat
menampakkan informasi yang dibutuhkan.
FOLLOW TROUGH (1 JAM)
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
6 Proteksi Radiasi Salah satu proteksi radiasi yaitu pada penggunaan luas lapangan kolimasi.
Pada radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) di atas digambarkan
bahwa penggunaan luas kolimasi untuk bagian superior, inferior, lateral
kanan dan lateral kiri sudah cukup tidak ada bagian yang terlalu lebar
maupun terlalu sempit atau terpotong.
7 Apakah batas antar
tulang, trabecular, dan
soft tissue tampak?
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, batas
antar tulang pada tulang vertebra tidak kurang terlalu tajam, trabecular
belum jelas ditampakkan, dan untuk soft tissue secara umum tidak
tampak jelas dan terlihat hitam, namun pada pemeriksaan ini lebih
ditekankan pada usus halus yang terisi media kontras.
8 Radiograf terproyeksi
tanpa distorsi
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1jam) diatas, secara
umum tidak nampak adaya distorsi, baik itu elongasi maupun shortening,
ditandai dengan seluruh organ terproyeksi sesuai dengan ukuran yang
sebenarnya.
9 Apakah penggunaan film
dan batas anatomi sudah
tepat?
Penggunaan film pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (1 jam)
adalah ukuran 35 x 43 cm dengan posisi film membujur. Pada gambar
radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, batas atas yaitu
superior dari lambung tidak terpotong dan lateral kanan dan kiri juga
tidak terpotong. Pada bagian inferior dari usus halus tidak terpotong
10 Apakah densitas dan
kontras sudah cukup
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, densitas
dan kontras sudah cukup karena sudah dapat menampakkan batas antar
tulang, dan gambaran usus halus yang terisi media kontras sudah nampak
jelasdan soft tissue lambung terlihat.
FOLLOW TROUGH (1 JAM)
No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan
11 Bagaimana upaya untuk
mencegah artefak
Pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (1 jam), salah satu upaya
untuk mencehgah adanya artefak adalah dengan cara melepaskan benda-
benda logam sebelum pemeriksaan antara lain kalung, kancing baju pasien
dll.
12 Apakah radiograf dapat
menegakkan diagnosa?
Pada gambar followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, dirasa sudah dapat
menegakkan diagnosa karena usus halus terproyeksi dengan baik dan
media kontras sudah tidak mengisi lambung, dan mulai meninggalkan
cecum.
13 Kesimpulan dari radiogaf
tersebut
Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas dinayatakan
dapat diterima dengan perbaikan Identitas dicantumkan
14 Perbaikan pada radiograf Untuk pembuatan radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) untuk
perbaikan, seharusnya memperhatikan hal-hal berikut:
• Penggunaan faktor eksposi yang lebih baik agar ketajaman dan soft
tissue dapat ditampakkan.
• Ketajaman juga dapat ditingkatkan dengan memberi instruksi pada
pasien agar tidak bergerak pada saat ekspose dengan cara menahan
nafas.
• Untuk identifikasi pasien, seharusnya diberi identitas pada radiograf,
baik itu nama, tempat tanggal lahir, nmor pemeriksaan harus
dicantumkan dan untuk pengolahan film secara manual atau dengan
automatic processing, dapat dilakukan ID printing sebelum melakukan
processing. Untuk penggunaan CR, bisa dilakuakn editing pada
pemrosesan film sebelum film dicetak.

More Related Content

What's hot

Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Nona Zesifa
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiNona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalNona Zesifa
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiNona Zesifa
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricNona Zesifa
 
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 TomografiTeknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 TomografiNona Zesifa
 
Teknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicTeknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicNona Zesifa
 
Penggunaan media kontras
Penggunaan media  kontrasPenggunaan media  kontras
Penggunaan media kontrasIch Bin Fandy
 
Bahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiBahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiWira Kusuma
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Novita Anggia
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan LumbosacralNona Zesifa
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiAmalia Annisa
 
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariNona Zesifa
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiAmalia Annisa
 
Radiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristikRadiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristikNona Zesifa
 
Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisip1337430216043
 

What's hot (20)

Ivp
Ivp Ivp
Ivp
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 TomografiTeknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 Tomografi
 
Teknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicTeknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 Panoramic
 
Penggunaan media kontras
Penggunaan media  kontrasPenggunaan media  kontras
Penggunaan media kontras
 
Bahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiBahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografi
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
 
Appendicografi
AppendicografiAppendicografi
Appendicografi
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
 
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografi
 
Faktor Geometrik
Faktor GeometrikFaktor Geometrik
Faktor Geometrik
 
Radiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristikRadiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristik
 
Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisi
 

Viewers also liked

ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyxppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyxNona Zesifa
 
Ba examination of gi tract
Ba examination of gi tractBa examination of gi tract
Ba examination of gi tractdrsanjeev15
 
20 DAVID SUTTON PICTURES THE SMALL BOWEL AND PERITONEAL CAVITY
20 DAVID SUTTON PICTURES THE SMALL BOWEL AND PERITONEAL CAVITY20 DAVID SUTTON PICTURES THE SMALL BOWEL AND PERITONEAL CAVITY
20 DAVID SUTTON PICTURES THE SMALL BOWEL AND PERITONEAL CAVITYDr. Muhammad Bin Zulfiqar
 
Golden rules for diagnosing intestinal malrotation
Golden rules for diagnosing intestinal malrotationGolden rules for diagnosing intestinal malrotation
Golden rules for diagnosing intestinal malrotationAhmed Bahnassy
 
Learn Barium Meal & Follow Through
Learn Barium Meal & Follow ThroughLearn Barium Meal & Follow Through
Learn Barium Meal & Follow ThroughDr.Santosh Atreya
 
Ba follow through study for ileocecal region
Ba follow through study for ileocecal regionBa follow through study for ileocecal region
Ba follow through study for ileocecal regionREKHAKHARE
 
barium studies in gi pathologies
barium studies in gi pathologiesbarium studies in gi pathologies
barium studies in gi pathologiesAhmad Jawad
 
Presentation1, radiological imaging of hirshsprung disease.
Presentation1, radiological imaging of hirshsprung disease.Presentation1, radiological imaging of hirshsprung disease.
Presentation1, radiological imaging of hirshsprung disease.Abdellah Nazeer
 
Barium follow through & small bowel enema ranju
Barium follow through & small bowel enema   ranjuBarium follow through & small bowel enema   ranju
Barium follow through & small bowel enema ranjuRABIN PAUDEL
 
Barium meal follow through
Barium meal follow throughBarium meal follow through
Barium meal follow throughShiva Prakash
 
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE IMAGING(RADIOLOGY)
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE IMAGING(RADIOLOGY)INFLAMMATORY BOWEL DISEASE IMAGING(RADIOLOGY)
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE IMAGING(RADIOLOGY)Khyati Vadera
 
Barium Meal study
Barium Meal studyBarium Meal study
Barium Meal studydr.unni1980
 
Vertebral Column And Contents Of The Vertebral Canal
Vertebral Column And Contents Of The Vertebral CanalVertebral Column And Contents Of The Vertebral Canal
Vertebral Column And Contents Of The Vertebral CanalMD Specialclass
 

Viewers also liked (20)

ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyxppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
 
Ba examination of gi tract
Ba examination of gi tractBa examination of gi tract
Ba examination of gi tract
 
20 DAVID SUTTON PICTURES THE SMALL BOWEL AND PERITONEAL CAVITY
20 DAVID SUTTON PICTURES THE SMALL BOWEL AND PERITONEAL CAVITY20 DAVID SUTTON PICTURES THE SMALL BOWEL AND PERITONEAL CAVITY
20 DAVID SUTTON PICTURES THE SMALL BOWEL AND PERITONEAL CAVITY
 
Malrotation
MalrotationMalrotation
Malrotation
 
Malrotation of gut
Malrotation of gutMalrotation of gut
Malrotation of gut
 
Golden rules for diagnosing intestinal malrotation
Golden rules for diagnosing intestinal malrotationGolden rules for diagnosing intestinal malrotation
Golden rules for diagnosing intestinal malrotation
 
Learn Barium Meal & Follow Through
Learn Barium Meal & Follow ThroughLearn Barium Meal & Follow Through
Learn Barium Meal & Follow Through
 
Malrotation
MalrotationMalrotation
Malrotation
 
Malrotation
MalrotationMalrotation
Malrotation
 
Midgut volvulus
Midgut volvulusMidgut volvulus
Midgut volvulus
 
Ba follow through study for ileocecal region
Ba follow through study for ileocecal regionBa follow through study for ileocecal region
Ba follow through study for ileocecal region
 
barium studies in gi pathologies
barium studies in gi pathologiesbarium studies in gi pathologies
barium studies in gi pathologies
 
Presentation1, radiological imaging of hirshsprung disease.
Presentation1, radiological imaging of hirshsprung disease.Presentation1, radiological imaging of hirshsprung disease.
Presentation1, radiological imaging of hirshsprung disease.
 
Barium follow through & small bowel enema ranju
Barium follow through & small bowel enema   ranjuBarium follow through & small bowel enema   ranju
Barium follow through & small bowel enema ranju
 
Barium series
Barium seriesBarium series
Barium series
 
Volvulus
VolvulusVolvulus
Volvulus
 
Barium meal follow through
Barium meal follow throughBarium meal follow through
Barium meal follow through
 
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE IMAGING(RADIOLOGY)
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE IMAGING(RADIOLOGY)INFLAMMATORY BOWEL DISEASE IMAGING(RADIOLOGY)
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE IMAGING(RADIOLOGY)
 
Barium Meal study
Barium Meal studyBarium Meal study
Barium Meal study
 
Vertebral Column And Contents Of The Vertebral Canal
Vertebral Column And Contents Of The Vertebral CanalVertebral Column And Contents Of The Vertebral Canal
Vertebral Column And Contents Of The Vertebral Canal
 

Similar to FOLLOW TROUGH

Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxMateri peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxjehandra1
 
TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ilius obstruksi (1).pptx
TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ilius obstruksi (1).pptxTEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ilius obstruksi (1).pptx
TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ilius obstruksi (1).pptxRahmidwiLestari2
 
JURDING FAST.pptx
JURDING FAST.pptxJURDING FAST.pptx
JURDING FAST.pptxRadi36
 
Persiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
Persiapan Pemeriksaan USG UltrasonografiPersiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
Persiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografiaulia rahmah
 
PKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptx
PKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptxPKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptx
PKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptxssuser990fc51
 
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikSisko Sipir
 
Teknik pemberian oral contrast pada pemeriksaan ct scan abdomen
Teknik pemberian oral contrast pada pemeriksaan ct scan abdomenTeknik pemberian oral contrast pada pemeriksaan ct scan abdomen
Teknik pemberian oral contrast pada pemeriksaan ct scan abdomenEva Sonatalia
 
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...bianestesi
 
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdfPemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdfAsaGemaKaruniawan
 
Nilai Diagnostik Ultrasonografi Pada Striktur Uretra Anterior
Nilai Diagnostik  Ultrasonografi Pada Striktur Uretra AnteriorNilai Diagnostik  Ultrasonografi Pada Striktur Uretra Anterior
Nilai Diagnostik Ultrasonografi Pada Striktur Uretra AnteriorDidit Pramudhito
 
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverNona Zesifa
 
Teknik pemeriksaan radiologi ct
Teknik pemeriksaan radiologi ctTeknik pemeriksaan radiologi ct
Teknik pemeriksaan radiologi ctErwin Darmawan
 
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptxPPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptxMariaAnastasiaWibiso
 
RSPAD OBGIN 2019, USG, Standar gambar untuk Serkom SpOG, 20190518.pdf
RSPAD OBGIN 2019, USG, Standar gambar untuk Serkom SpOG, 20190518.pdfRSPAD OBGIN 2019, USG, Standar gambar untuk Serkom SpOG, 20190518.pdf
RSPAD OBGIN 2019, USG, Standar gambar untuk Serkom SpOG, 20190518.pdfMNAnshariSyakir
 
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreasPpt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreasNona Zesifa
 

Similar to FOLLOW TROUGH (20)

Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxMateri peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
 
THORAX.pptx
THORAX.pptxTHORAX.pptx
THORAX.pptx
 
TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ilius obstruksi (1).pptx
TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ilius obstruksi (1).pptxTEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ilius obstruksi (1).pptx
TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ilius obstruksi (1).pptx
 
JURDING FAST.pptx
JURDING FAST.pptxJURDING FAST.pptx
JURDING FAST.pptx
 
Persiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
Persiapan Pemeriksaan USG UltrasonografiPersiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
Persiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
 
PKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptx
PKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptxPKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptx
PKL II TEKNIK PEMERIKSAAN OMD KLINIS GERD.pptx
 
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
 
Teknik pemberian oral contrast pada pemeriksaan ct scan abdomen
Teknik pemberian oral contrast pada pemeriksaan ct scan abdomenTeknik pemberian oral contrast pada pemeriksaan ct scan abdomen
Teknik pemberian oral contrast pada pemeriksaan ct scan abdomen
 
ppt-referat-usg-mata.pptx
ppt-referat-usg-mata.pptxppt-referat-usg-mata.pptx
ppt-referat-usg-mata.pptx
 
Aplikasi Klinik USG
Aplikasi Klinik USGAplikasi Klinik USG
Aplikasi Klinik USG
 
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
 
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdfPemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
 
Kecederaan Intra abdomen
Kecederaan Intra abdomenKecederaan Intra abdomen
Kecederaan Intra abdomen
 
Nilai Diagnostik Ultrasonografi Pada Striktur Uretra Anterior
Nilai Diagnostik  Ultrasonografi Pada Striktur Uretra AnteriorNilai Diagnostik  Ultrasonografi Pada Striktur Uretra Anterior
Nilai Diagnostik Ultrasonografi Pada Striktur Uretra Anterior
 
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
 
Teknik pemeriksaan radiologi ct
Teknik pemeriksaan radiologi ctTeknik pemeriksaan radiologi ct
Teknik pemeriksaan radiologi ct
 
Sprs radiologi
Sprs radiologiSprs radiologi
Sprs radiologi
 
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptxPPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
 
RSPAD OBGIN 2019, USG, Standar gambar untuk Serkom SpOG, 20190518.pdf
RSPAD OBGIN 2019, USG, Standar gambar untuk Serkom SpOG, 20190518.pdfRSPAD OBGIN 2019, USG, Standar gambar untuk Serkom SpOG, 20190518.pdf
RSPAD OBGIN 2019, USG, Standar gambar untuk Serkom SpOG, 20190518.pdf
 
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreasPpt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
 

More from Nona Zesifa

PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisNona Zesifa
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianNona Zesifa
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
ppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogramppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning RenogramNona Zesifa
 
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takePpt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takeNona Zesifa
 
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiPpt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiNona Zesifa
 
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asmaPpt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asmaNona Zesifa
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruNona Zesifa
 
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor heparppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor heparNona Zesifa
 
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienumppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus AlienumNona Zesifa
 
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRIppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRINona Zesifa
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)Nona Zesifa
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanNona Zesifa
 
ppt quality control akurasi dan repro timer
ppt quality control akurasi dan repro timerppt quality control akurasi dan repro timer
ppt quality control akurasi dan repro timerNona Zesifa
 
Ppt quality control akurasi dan repro kv
Ppt quality control akurasi dan repro kvPpt quality control akurasi dan repro kv
Ppt quality control akurasi dan repro kvNona Zesifa
 

More from Nona Zesifa (17)

PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesis
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah Penelitian
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
ppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogramppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogram
 
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takePpt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
 
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiPpt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
 
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asmaPpt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
 
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor heparppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
 
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienumppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
 
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRIppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
 
ppt quality control akurasi dan repro timer
ppt quality control akurasi dan repro timerppt quality control akurasi dan repro timer
ppt quality control akurasi dan repro timer
 
Ppt quality control akurasi dan repro kv
Ppt quality control akurasi dan repro kvPpt quality control akurasi dan repro kv
Ppt quality control akurasi dan repro kv
 

Recently uploaded

Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 

Recently uploaded (20)

Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 

FOLLOW TROUGH

  • 3. Follow Trough (5 menit) No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 1 Identifikasi Identitas Radiograf Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, tidak terdapat identitas pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir/umur, institusi pembuat/instalasi, dan tanggal pemeriksaan. 2 Marker Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, ada marker yang terpasang “R”. 3 Anatomi yang seharusnya ditampakkan Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit), anatomi yang seharusnya nampak adalah : usus halus, Gambaran lambung sebaiknya terlihat, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, memperlihatkan barium mengisi sampai pada jejenum. 4 Anatomi yang tampak pada proyeksi ini Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit), anatomi yang ditampakkan adalah: usus halust, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, memperlihatkan lambung yang terisi media kontras, barium mengisi sampai pada jejenum. 5 Kolimasi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, penggunaan kolimasi sudah cukup, ditandai dengan bagian superior yang tidak terpotong, dan lateral kanan kiri juga tidak terpotong, sehingga dapat menampakkan informasi yang dibutuhkan. 6 Proteksi Radiasi Salah satu proteksi radiasi yaitu pada penggunaan luas lapangan kolimasi. Pada radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) di atas digambarkan bahwa penggunaan luas kolimasi untuk bagian superior, inferior, lateral kanan dan lateral kiri sudah cukup tidak ada bagian yang terlalu lebar maupun terlalu sempit atau terpotong
  • 4. Follow Trough (5 menit) No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 7 Apakah batas antar tulang, trabecular, dan soft tissue tampak Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, batas antar tulang pada tulang vertebra tidak kurang terlalu tajam, trabecular belum jelas ditampakkan, dan untuk soft tissue secara umum tidak tampak jelas dan terlihat hitam, namun pada pemeriksaan ini lebih ditekankan pada usus halus yang terisi media kontras 8 Radiograf terproyeksi tanpa distorsi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, secara umum tidak nampak adaya distorsi, baik itu elongasi maupun shortening, ditandai dengan seluruh organ terproyeksi sesuai dengan ukuran yang sebenarnya 9 Penggunaan film dan batas anatomi Penggunaan film pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (5 menit) adalah ukuran 35 x 43 cm dengan posisi film membujur. Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, batas atas yaitu batas atas yaitu superior dari lambung tidak terpotong dan lateral kanan dan kiri juga tidak terpotong. Pada bagian inferior dari usus halus tidak terpotong 10 Densitas dan kontras Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, densitas dan kontras sudah cukup karena sudah dapat menampakkan batas antar tulang, dan gambaran lambung yang terisi media kontras sudah nampak jelas, dan media kontras berjalan menuju ke usus halus 11 Upaya untuk mencegah artefak Pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (5 menit), salah satu upaya untuk mencehgah adanya artefak adalah dengan cara melepaskan benda- benda logam sebelum pemeriksaan antara lain kalung, kancing baju pasien dll.
  • 5. Follow Trough (5 menit) No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 12 Apakah radiograf dapat menegakkan diagnosa? Pada gambar followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, dirasa sudah dapat menegakkan diagnosa karena usus halus terproyeksi dengan baik dan media kontras sudah memenuhi lambung, jejenum dan mulai berjalan menuju ileum. 13 Kesimpulan dari radiogaf tersebut Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas dinayatakan dapat diterima dengan perbaikan Identitas dicantumkan 14 Perbaikan pada radiograf Untuk pembuatan radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) untuk perbaikan, seharusnya memperhatikan hal-hal berikut: • Penggunaan faktor eksposi yang lebih baik agar ketajaman dan soft tissue dapat ditampakkan. • Ketajaman juga dapat ditingkatkan dengan memberi instruksi pada pasien agar tidak bergerak pada saat ekspose dengan cara menahan nafas. • Untuk identifikasi pasien, seharusnya diberi identitas pada radiograf, baik itu nama, tempat tanggal lahir, nmor pemeriksaan harus dicantumkan dan untuk pengolahan film secara manual atau dengan automatic processing, dapat dilakukan ID printing sebelum melakukan processing. Untuk penggunaan CR, bisa dilakukan editing pada pemrosesan film sebelum film dicetak.
  • 7. FOLLOW TROUGH 15 MENIT No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 1 Identifikasi Identitas Radiograf Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, tidak terdapat identitas pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir/umur, institusi pembuat/instalasi, dan tanggal pemeriksaan 2 Marker Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, ada marker yang terpasang “15 min”.menunjukan bahwa radiograf diatas merupakan hasil foto pemeriksaan follow trough saat eksposi 15 menit setelah meminum media kontras. 3 Anatomi yang seharusnya ditampakkan Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit), anatomi yang seharusnya nampak adalah : usus halus, Gambaran lambung sebaiknya terlihat, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, barium mengisi sampai pada jejenum, ileum 4 Anatomi yang tampak pada proyeksi ini Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit), anatomi yang ditampakkan adalah: usus halus, Gambaran lambung terlihat terisi dengan media kontra, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, memperlihatkan barium mengisi sampai pada jejenum ileum 5 Kolimasi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, penggunaan kolimasi sudah cukup, ditandai dengan bagian superior yang tidak terpotong, dan lateral kanan kiri juga tidak terpotong, sehingga dapat menampakkan informasi yang dibutuhkan.
  • 8. FOLLOW TROUGH 15 MENIT No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 6 Proteksi Radiasi Salah satu proteksi radiasi yaitu pada penggunaan luas lapangan kolimasi. Pada radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) di atas digambarkan bahwa penggunaan luas kolimasi untuk bagian superior, inferior, lateral kanan dan lateral kiri sudah cukup tidak ada bagian yang terlalu lebar maupun terlalu sempit atau terpotong. 7 Apakah batas antar tulang, trabecular, dan soft tissue tampak? Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, batas antar tulang pada tulang vertebra tidak kurang terlalu tajam, trabecular belum jelas ditampakkan, dan untuk soft tissue secara umum tidak tampak jelas dan terlihat hitam, namun pada pemeriksaan ini lebih ditekankan pada usus halus yang terisi media kontras. 8 Radiograf terproyeksi tanpa distorsi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, secara umum tidak nampak adaya distorsi, baik itu elongasi maupun shortening, ditandai dengan seluruh organ terproyeksi sesuai dengan ukuran yang sebenarnya. 9 Penggunaan film dan batas anatomi Penggunaan film pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (15 menit) adalah ukuran 35 x 43 cm dengan posisi film membujur. Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (5 menit) diatas, batas atas yaitu batas atas yaitu superior dari lambung tidak terpotong dan lateral kanan dan kiri juga tidak terpotong. Pada bagian inferior dari usus halus tidak terpotong 10 Densitas dan kontras Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, densitas dan kontras sudah cukup karena sudah dapat menampakkan batas antar tulang, dan gambaran usus halus maupun lambung yang terisi media kontras sudah nampak jelas.
  • 9. FOLLOW TROUGH 15 MENIT No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 11 Bagaimana upaya untuk mencegah artefak? Pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (15 menit), salah satu upaya untuk mencehgah adanya artefak adalah dengan cara melepaskan benda- benda logam sebelum pemeriksaan antara lain kalung, kancing baju pasien dll 12 Apakah radiograf dapat menegakkan diagnosa? Pada gambar followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas, dirasa sudah dapat menegakkan diagnosa karena usus halus terproyeksi dengan baik dan media kontras sudah memenuhi lambung, jejenum, ileum dan berjalan menuju ke caecum 13 Kesimpulan dari radiogaf tersebut Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) diatas dinayatakan dapat diterima dengan perbaikan Identitas dicantumkan 14 Perbaikan pada radiograf Untuk pembuatan radiograf followtrough Proyeksi AP (15 menit) untuk perbaikan, seharusnya memperhatikan hal-hal berikut: • Penggunaan faktor eksposi yang lebih baik agar ketajaman dan soft tissue dapat ditampakkan. • Ketajaman juga dapat ditingkatkan dengan memberi instruksi pada pasien agar tidak bergerak pada saat ekspose dengan cara menahan nafas. • Untuk identifikasi pasien, seharusnya diberi identitas pada radiograf, baik itu nama, tempat tanggal lahir, nmor pemeriksaan harus dicantumkan dan untuk pengolahan film secara manual atau dengan automatic processing, dapat dilakukan ID printing sebelum melakukan processing. Untuk penggunaan CR, bisa dilakuakn editing pada pemrosesan film sebelum film dicetak
  • 11. FOLLOW TROUGH 30 MENIT No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 1 Identifikasi Identitas Radiografi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, tidak terdapat identitas pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir/umur, institusi pembuat/instalasi, dan tanggal pemeriksaan. 2 Marker Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, ada marker yang terpasang “30 min”.menunjukan bahwa radiograf diatas merupakan hasil foto pemeriksaan follow trough saat eksposi 30 menit setelah meminum media kontras. 3 Anatomi yang seharusnya ditampakkan Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit), anatomi yang seharusnya nampak adalah : usus halus, Gambaran lambung sebaiknya terlihat, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, barium mengisi hampir seluruh bagian dari usus halus 4 Anatomi yang tampak pada proyeksi ini Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit), anatomi yang ditampakkan adalah: usus halus, Gambaran lambung terlihat terisi dengan media kontra, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, memperlihatkan barium mengisi hampir seluruh bagian dari usus halus 5 Kolimasi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, penggunaan kolimasi sudah cukup, ditandai dengan bagian superior yang tidak terpotong, dan lateral kanan kiri juga tidak terpotong, sehingga dapat menampakkan informasi yang dibutuhkan 6 Proteksi Radiasi Salah satu proteksi radiasi yaitu pada penggunaan luas lapangan kolimasi. Pada radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) di atas digambarkan bahwa penggunaan luas kolimasi untuk bagian superior, inferior, lateral kanan dan lateral kiri sudah cukup tidak ada bagian yang terlalu lebar maupun terlalu sempit atau terpotong.
  • 12. FOLLOW TROUGH 30 MENIT No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 7 Apakah batas antar tulang, trabecular, dan soft tissue tampak? Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, batas antar tulang pada tulang vertebra tidak kurang terlalu tajam, trabecular belum jelas ditampakkan, dan untuk soft tissue secara umum tidak tampak jelas dan terlihat hitam, namun pada pemeriksaan ini lebih ditekankan pada usus halus yang terisi media kontras 8 Radiograf terproyeksi tanpa distorsi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, secara umum tidak nampak adaya distorsi, baik itu elongasi maupun shortening, ditandai dengan seluruh organ terproyeksi sesuai dengan ukuran yang sebenarnya 9 Apakah penggunaan film dan batas anatomi sudah tepat? Penggunaan film pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (30 menit) adalah ukuran 35 x 43 cm dengan posisi film membujur. Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, batas atas yaitu superior dari lambung tidak terpotong dan lateral kanan dan kiri juga tidak terpotong. Pada bagian inferior dari usus halus tidak terpotong 10 Densitas dan kontras Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, densitas dan kontras sudah cukup karena sudah dapat menampakkan batas antar tulang, dan gambaran usus halus maupun lambung yang terisi media kontras sudah nampak jelas. 11 upaya untuk mencegah artefak Pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (30 menit), salah satu upaya untuk mencehgah adanya artefak adalah dengan cara melepaskan benda- benda logam sebelum pemeriksaan antara lain kalung, kancing baju pasien dll.
  • 13. FOLLOW TROUGH 30 MENIT No Kritisi dan EValuasi Penjelasan 12 Apakah radiograf dapat menegakkan diagnosa? Pada gambar followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, dirasa sudah dapat menegakkan diagnosa karena usus halus terproyeksi dengan baik dan media kontras sudah memenuhi lambung, jejenum, ileum sampai ke caecum sehingga media kontras mengisi hampir seluruh bagian dari usus halus. 13 Kesimpulan dari radiogaf tersebut Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas dinayatakan dapat diterima dengan perbaikan Identitas dicantumkan. 14 Perbaikan pada radiograf Untuk pembuatan radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) untuk perbaikan, seharusnya memperhatikan hal-hal berikut: • Penggunaan faktor eksposi yang lebih baik agar ketajaman dan soft tissue dapat ditampakkan. • Ketajaman juga dapat ditingkatkan dengan memberi instruksi pada pasien agar tidak bergerak pada saat ekspose dengan cara menahan nafas. • Untuk identifikasi pasien, seharusnya diberi identitas pada radiograf, baik itu nama, tempat tanggal lahir, nmor pemeriksaan harus dicantumkan dan untuk pengolahan film secara manual atau dengan automatic processing, dapat dilakukan ID printing sebelum melakukan processing. Untuk penggunaan CR, bisa dilakuakn editing pada pemrosesan film sebelum film dicetak.
  • 15. FOLLOW TROUGH (1 JAM) No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 1 Identifikasi Identitas Radiograf Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, tidak terdapat identitas pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir/umur, institusi pembuat/instalasi, dan tanggal pemeriksaan 2 Marker Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, ada marker yang terpasang “1 jam”.menunjukan bahwa radiograf diatas merupakan hasil foto pemeriksaan follow trough saat eksposi 30 menit setelah meminum media kontras. 3 Anatomi yang seharusnya ditampakkan Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam), anatomi yang seharusnya nampak adalah : usus halus, Gambaran lambung sebaiknya terlihat, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, barium meninggalkan cecum. 4 Anatomi yang tampak pada proyeksi ini Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam), anatomi yang ditampakkan adalah: usus halus, Gambaran lambung mulai tidak terlihat karna kontras sudah meninggalkan lambung, Columna vertebralis tergambar pada garis tengah film, memperlihatkan barium mulai meninggalkan cecum 5 Kolimasi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1jam) diatas, penggunaan kolimasi sudah cukup, ditandai dengan bagian superior yang tidak terpotong, dan lateral kanan kiri juga tidak terpotong, sehingga dapat menampakkan informasi yang dibutuhkan.
  • 16. FOLLOW TROUGH (1 JAM) No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 6 Proteksi Radiasi Salah satu proteksi radiasi yaitu pada penggunaan luas lapangan kolimasi. Pada radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) di atas digambarkan bahwa penggunaan luas kolimasi untuk bagian superior, inferior, lateral kanan dan lateral kiri sudah cukup tidak ada bagian yang terlalu lebar maupun terlalu sempit atau terpotong. 7 Apakah batas antar tulang, trabecular, dan soft tissue tampak? Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, batas antar tulang pada tulang vertebra tidak kurang terlalu tajam, trabecular belum jelas ditampakkan, dan untuk soft tissue secara umum tidak tampak jelas dan terlihat hitam, namun pada pemeriksaan ini lebih ditekankan pada usus halus yang terisi media kontras. 8 Radiograf terproyeksi tanpa distorsi Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1jam) diatas, secara umum tidak nampak adaya distorsi, baik itu elongasi maupun shortening, ditandai dengan seluruh organ terproyeksi sesuai dengan ukuran yang sebenarnya. 9 Apakah penggunaan film dan batas anatomi sudah tepat? Penggunaan film pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (1 jam) adalah ukuran 35 x 43 cm dengan posisi film membujur. Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (30 menit) diatas, batas atas yaitu superior dari lambung tidak terpotong dan lateral kanan dan kiri juga tidak terpotong. Pada bagian inferior dari usus halus tidak terpotong 10 Apakah densitas dan kontras sudah cukup Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, densitas dan kontras sudah cukup karena sudah dapat menampakkan batas antar tulang, dan gambaran usus halus yang terisi media kontras sudah nampak jelasdan soft tissue lambung terlihat.
  • 17. FOLLOW TROUGH (1 JAM) No Kritisi dan Evaluasi Penjelasan 11 Bagaimana upaya untuk mencegah artefak Pada pemeriksaan followtrough Proyeksi AP (1 jam), salah satu upaya untuk mencehgah adanya artefak adalah dengan cara melepaskan benda- benda logam sebelum pemeriksaan antara lain kalung, kancing baju pasien dll. 12 Apakah radiograf dapat menegakkan diagnosa? Pada gambar followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas, dirasa sudah dapat menegakkan diagnosa karena usus halus terproyeksi dengan baik dan media kontras sudah tidak mengisi lambung, dan mulai meninggalkan cecum. 13 Kesimpulan dari radiogaf tersebut Pada gambar radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) diatas dinayatakan dapat diterima dengan perbaikan Identitas dicantumkan 14 Perbaikan pada radiograf Untuk pembuatan radiograf followtrough Proyeksi AP (1 jam) untuk perbaikan, seharusnya memperhatikan hal-hal berikut: • Penggunaan faktor eksposi yang lebih baik agar ketajaman dan soft tissue dapat ditampakkan. • Ketajaman juga dapat ditingkatkan dengan memberi instruksi pada pasien agar tidak bergerak pada saat ekspose dengan cara menahan nafas. • Untuk identifikasi pasien, seharusnya diberi identitas pada radiograf, baik itu nama, tempat tanggal lahir, nmor pemeriksaan harus dicantumkan dan untuk pengolahan film secara manual atau dengan automatic processing, dapat dilakukan ID printing sebelum melakukan processing. Untuk penggunaan CR, bisa dilakuakn editing pada pemrosesan film sebelum film dicetak.