Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian. Populasi adalah kelompok yang akan diteliti sesuai tujuan penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili karakteristik populasi besar tersebut. Dokumen juga menjelaskan beberapa teknik pengambilan sampel seperti sampel acak sederhana, stratifikasi, kluster, dan multistage sampling."
2. POPULASI
• Sekelompok individu atau objek yang memiliki
karakteristik yang sama
• Sama: umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
sosial, dll
• Kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian
akan dilakukan generalisasi
• Keseluruhan objek penelitian, sbg sumber data yg
memiliki karakteristik ttt dlm suatu penelitian
3. POPULASI
• Populasi ialah kelompok besar yang akan diteliti,
kelompok yg diminati, kelompok yg ingin diketahui
sifat-sifatnya sesuai dg tujuan penelitian
• Dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Populasi target
b. Populasi terjangkau/ sumber
4. Populasi target
• Populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan akhir
penelitian
• Pada penelitian klinis karakteristik demografis (usia, JK) dan
karakteristik klinis (sehat, DM, pneumonia, dll)
• Contohnya : penelitian pemberian TABURIA dengan kejadian
diare pada bayi usia 1-2 tahun populasi target adalah bayi
berusia 1-2 tahun pada populasi inilah hasil penelitian kelak
diterapkan.
5. Populasi terjangkau
• Populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti
• Bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu
• Contoh; pop target: bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare
• Pop terjangkau bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare
yang berobat di puskesmas Andalas pada tahun 2016.
• Dari populasi terjangkau ini dipilihlah SAMPEL penelitian --.
Subyek yang langsung akan diteliti.
6. sampel
• Bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga
dianggap dapat mewakili populasinya.
• Sampel yang dikehendaki/ subyek terpilih:
bagian dari populasi terjangkau yang
direncanakan untuk diteliti langsung
memenuhi kriteria pemilihan (inklusi dan
eksklusi)
7. Mengapa menggunakan sampel?
• Lebih murah
• Lebih mudah
• Lebih cepat
• Lebih akurat pengukuran atau pemeriksaa pada subyek yang lebih
sedikit lebih teliti dan akurat dibanding populasi yang besar
• Mewakili populasi PILIH dengan CARA yang BENAR; inferensi
hasilnya dapat dilakukan dengan tingkat kesalahan yang ditetapkan
• Lebih spesifik data pasien lebih homogen
8. KEUNTUNGAN SAMPLING
• Data yg diperoleh lebih komprehensif dan representatif serta
merupakan refleksi dari karakteristik populasi yg sdg diteliti
• Tenaga pelaksana dan dana yg dibutuhkan lbh sedikit
• Mudah dikerjakan dan hasilnya dapat segera dievaluasi dan
dianalisa
• Dapat menghilangkan bias seleksi dgn cara randomisasi
9. •Meliputi seluruh unit sampel
•Sampel tidak dihitung dua kali
•Batas Jelas
•Up to date
•Dapat dilacak di lapangan
•Objektif (sesuai dg kenyataan)
•Representatif (mewakili keadaan yg
sebenarnya)
•Variasinya kecil
•Tepat wkt
•Relevan
10. JENIS-JENIS
TEKNIK
SAMPLING
•Sampel pertimbangan
(Purposive/judgemental)
•Sampel berjatah (Quota)
•Sampel seadanya
(Accidental/Convenience)
•Network sampling
•Panel Sampling
Sampel Acak Sederhana (simple random sampling)
Sampel sistematik (sistematik random sampling)
Sampel Stratifikasi (stratified sampling)
Sampel Kluster (Cluster Sampling)
Sampel dg banyak Tahap (Multistage Sampling)
11. • Dengan mengundi unit-unit penelitian dalam populasi
• Semua unit penelitian disusun dalam daftar kerangka sampling
• Dari kerangka sampling ditarik sbg sampel dengan cara undian sehingga setiap unit punya
peluang yang sama untuk dapat dipilih.
• Penggunaan cara ini tidak praktis apabila populasinya besar
• Menggunakan tabel random
• Tentukan populasi studi, lalu buat kerangka sampling
• Dari kerangka sampling ditarik sebagai sampel sejumlah unit penelitian dengan
menggunakan tabel random.
• Menggunakan komputer
Syarat penggunaan: hrs ada kerangka sampel, sifat populasi homogen,
keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
Sampel Acak Sederhana (simple random
sampling)
12. • Tentukan dahulu interval sampel (k), hasil bagi jumlah satuan elementer populasi dibagi besar sampel (N/n).
• Unsur pertama dari sampel lalu dipilih secara acak
• Contoh :
• Andaikan satuan-satuan elementer dalam satuan populasi berjumlah 50, yang diberi nomor urut 1
sampai 50, dan besar sampel yang akan diambil 10, maka k = 50/10 = 5.
• Unsur pertama dari sampel harus dipilih secara acak di antara satuan satuan elementer nomor 1 dan 5.
• Andaikan yang terpilih sebagai unsur pertama adalah nomor 3, maka unsur-unsur lainnya dari sampel
adalah satuan-satuan nomor 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38, 43 dan 48.
Syarat penggunaan: bila kerangka sampel telah diurutkan, populasi homogen
Sampel sistematik (sistematic random sampling)
13. Sampel Stratifikasi (stratified sampling)
• Membagi populasi menurut strata yang akan diteliti
dan merupakan sub populasinya yang bersifat homogen.
Penentuan strata berdasarkan keterangan-keterangan
statistik yang objektif dan subjektivitas si peneliti.
• Membuat kerangka sampling untuk setiap subpopulasi
• Selanjutnya pengambilan sampel dapat dilakukan
secara acak sederhana atau acak proporsional
14. Contoh:
Populasi: seluruh mahasiswa jurusan keperawatan
Sub populasi: mhs Tk. I (75 orang)
mhs Tk. II (65 orang)
mhs Tk. III (60 orang
200 orang
1. Besar sampel yang dibutuhkan: 150, maka sampel setiap kelas adalah
150/3= 50, dipilih secara simpel random sampling
2. Besar sampel proporsional dg besar populasi
• Sampel dr Tk. I= 75/200 x 150= 56 orang
• Sampel dr Tk. II= 65/200 x 150= 49 orang
• Sampel dr Tk. III= 60/200 x 150= 45 orang
15. Sampel Kluster (Cluster
Sampling)
• Membagi daerah penelitian ke dalam klaster-klaster (misalnya : desa,
RW, RT, dsb), kemudian susunlah daftar klaster.
• Tetapkanlah jumlah klaster
• Perkirakan jumlah rata-rata anggota per cluster
• Tentukan jumlah kluster yang diperlukan (ukuran sampel dibagi jumlah
rata-rata anggota per cluster)
• Pilihlah klaster sampel dengan cara random murni atau sistematik
• Identifikasi seluruh individu yang termasuk subjek analisis penelitian
dalam semua klaster yang terpilih sebagai sampel
16. Sampel dg banyak Tahap
(Multistage Sampling)
• Menggabungkan dua atau lebih metode pengambilan sampel sekali gus.
Misalnya, daerah populasi meliputi satu propinsi, sementara klaster yang
dikehendaki tingkat desa. Maka dari propinsi tersebut dipilih secara
random beberapa kabupaten, dan dari kabupaten yang terpilih, dipilih
pula secara random beberapa kecamatan dan seterusnya sehingga
didapatkan sejumlah klaster sampel tingkat desa yang dikehendaki. Dg
prosedur:
• Membagi daerah penelitian (populasi) yang sangat luas ke dalam klaster-
klaster melalui beberapa tingkatan sampai terpilih klaster sampel
• Buat daftar subjek dari semua klaster yang terpilih sebagai klaster
sampel
• Pilihlah subjek sampel dari daftar subjek tersebut, sebanyak yang
dikehendaki dengan menggunakan teknik acak
17. Kriteria inklusi
• Karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan
populasi terjangkau
• Harus relevan dengan masalah penelitian
• Kendala memperoleh kriteria yang sesuai
• Pertimbangan ilmiah “dikorbankan” karena alasan ‘praktis”.
• Misal; diagnosis pasti ulkus duodenum dgn endoskopi alat tdk
tersedia diagnosis berdasarkan klinis dan radiologis
18. Kriteria eksklusi
• Kriteria eksklusi BUKAN kebalikan inklusi
• Merupakan kriteria yang ditetapkan untuk mengeluarkan subyek
dari penelitian.
• Keadaan yang biasanya menjadi kriteria eksklusi:
a. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang
mengganggu pengukuran dan interpretasi
b. Terdapat keadaan yang mengganggu jalannya
penelitian (domisili tdk tetap)
c. Hambatan etis
d. Subyek menolak berpartisipasi
19. Jenis penelitian
eksploratif
generalisasi
Skala variabel
nominal, ordinal, interval, ratio
Jenis data
diskrit, kontinyu
Derajat ketepatan
makin tinggi ketepatan, makin besar
jumlah sampel
20. VARIABEL DEPENDEN: KATEGORI
• F SATU POPULASI:
• n= Jl. Percontoh dibutuhkan
• Z= Nilai Baku distribusi normal pada a tertentu
• p= proporsi sesuatu; q=1-p
• d= derajat akurasi (presisi) yang diinginkan 20
d
qpz
=n 2
**2
/2-1 a
21. CONTOH
Seorang peneliti ingin melakukan survey kepuasan pasien rawat inap
di RS M Jamil Padang. Dari studi yang lalu diketahui bahwa hanya
60% yg puas terhadap layanan di RS tsb. Berdasarkan proporsi tsb,
berapakah besar sample yang dibutuhkan jika presisi=10% dan
derajat kepercayaan=95% ?
Jawab : Z1 - a/2=1,96; P= 0,6; d=0,1
( 1,96 ) 2 (0,6) (1-0,6)
n = ---------------------------
0,12
21
22. 22
F DUA POPULASI:
• n= Jl. Percontoh dibutuhkan=n1=n2
• Z= Nilai Baku distribusi normal pada a atau
tertentu
• p1=proporsi sesuatu pd klp I; q1=1-p1
• p2=proporsi sesuatu pd klp II; q2=1-p2
• p= (p1+p2)/2; q=1-p
VARIABEL DEPENDEN:
KATEGORI
)2p-p(
)2qp+qpz+2pqz(
=n
21
2211-1/2-1 a
23. Variabel dependen : kategori (lanj)
dua populasi kohort
• N= jumlah sampel=n1=n2
• Z=nilai baku distribusi normal
• P1= proporsi sesuatu pada kelompok I; q1=1-P1
• P2= proporsi sesuatu pada kelompok II; q2=1-P2
• P= (p1+p2)/2; q= 1-P
23
2
12
2
221112/1
)(
)2(
pp
qpqpzpqz
n
a 2
)( 21 pp
p
pq 1
24. Contoh
• Penelitian kohort mengenai hubungan antara merokok dan
timbulnya penyakit kanker paru, diperkirakan incident rate
kelompok perokok adalah 10% sedangkan di kalangan bukan
perokok adalah 5%. Berapakah besar sampel yang diperlukan
pada penelitian kohort ini?
• P = (0.10+0.05) = 0.075
2
• q = 1-0.075=0.925
24
25. Contoh
• Besar sampel yang dibutuhkan n=435
• artinya pada penelitian ini diperlukan 435 orang perokok dan 435 orang
bukan perokok untuk diamati selama periode penelitian
25
2
2
)05.01.0(
)95.005.09.01.0842.0925.0075.0296.1(
xxxx
n
26. Variabel dependen : kategori (lanj)
dua populasi kasus kontrol
• N= jumlah sampel=n1=n2
• Z=nilai baku distribusi normal
• P1= proporsi subjek terpajan pada kel. penyakit; q1=1-P1
• P2= proporsi subjek terpajan pada kel. Tanpa penyakit; q2=1-P2
• P= (p1+p2)/2; q= 1-P
26
2
12
2
221112/1
)(
)2(
pp
qpqpzpqz
n
a
27. Variabel dependen : kategori (lanj)
dua populasi kasus kontrol
)1()(
)(
22
2
1
PPOR
POR
P
27
2
)( 21 pp
p
pq 1
28. Contoh
• Seorang peneliti ingin menguji hipotesis anemia pada
ibu hamil sebagai faktor risiko terjadinya bayi berat
lahir rendah. Hasil penelitian di negara lain
menunjukkan rasio odds sebesar 2.5. Prevalensi anemia
pada ibu hamil diketahui dari hasil survei sebesar 60%.
Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti
menginginkan tingkat kepercayaan 5% dan kekuatan uji
80%?
28
29. Jawaban; diperlukan 94 sampel ibu yang melahirkan BBLR & 94
sampel ibu yang melahirkan bayi normal
79.0
)6.01(6.0)5.2(
6.0*5.2
1
P
29
17.93
)6.079.0(
)4.06.021.079.0842.03.070.0296.1(
2
2
xxxx
n
30. Variabel dependen: kontinue
• Satu populasi
• N = jumlah sampel
• Z = nilai baku distribusi normal
• = standart deviasi
• D=derajat akurasi
30
2
22
2/1
d
z
n
a
31. Contoh
• Dinas Kesehatan kabupaten Pasaman ingin mengetahui rata-rata
kadar Hb pada ibu hamil. Dari hasil penelitian dari kabupaten
lain, diperoleh rata-rata kadar Hb 9.8% dengan standart deviasi
3.3g/dl. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti
menginginkan besar simpangan maksimum 1 g/dl dan derajat
kepercayaan 95%?
• Jawaban peneliti perlu memeriksa darah 42 ibu hamil sebagai
sampel
31
32. Variabel dependen: kontinue
• Dua populasi
• N =sampel yang dibutuhkan
• Z =nilai baku distribusi normal
• = standart deviasi
• = rerata
32
2
0
2
12/1
2
)(
)(
a
zz
n
a
)1()1(
)1()1(
21
2
22
2
112
nn
SnSn
Sp
33. Contoh
• Seorang peneliti ingin mengetahui efek asupan natrium terhadap
tekanan darah orang dewasa normal. Pada penelitian sebelumnya
dengan jumlah sampel 20 orang untuk masing-masing kelompok
diketahui bahwa pada kelompok masyarakat yang konsumsi
natriumnya rendah rata-rata tekanan darah sistolik adalah 72 mmHg
dengan standar deviasi 10 mmHg. Sedangkan pada masyarakat yang
konsumsi natriumnya tinggi, rat-rata tekanan darah diastolik adalah
85 mmHg dengan standart deviasi 12 mmHg. Berapa besar sampel
yang dibutuhkan jika peneliti ingin melakukan uji hipotesis adanya
perbedaan tekanan darah diastolik pada kedua kelompok tersebut
dengan derajat kemaknaan 5%, kekuatan uji 80% 33
34. Contoh
• Jawab; peneliti perlu memeriksa tekanan darah dari 40
orang yang konsumsi natriumnya rendah dan 40 orang yang
konsumsi natriumnya tinggi
34
122
)120()120(
12)120(10)120( 22
2
pS
04.39
)7582(
)842.096.1(122*2 2
N