SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
Populasi dan Sampel
Dr. Nurwiyeni, SpPA, MBiomed
POPULASI
• Sekelompok individu atau objek yang memiliki
karakteristik yang sama
• Sama: umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
sosial, dll
• Kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian
akan dilakukan generalisasi
• Keseluruhan objek penelitian, sbg sumber data yg
memiliki karakteristik ttt dlm suatu penelitian
POPULASI
• Populasi ialah kelompok besar yang akan diteliti,
kelompok yg diminati, kelompok yg ingin diketahui
sifat-sifatnya sesuai dg tujuan penelitian
• Dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Populasi target
b. Populasi terjangkau/ sumber
Populasi target
• Populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan akhir
penelitian
• Pada penelitian klinis  karakteristik demografis (usia, JK) dan
karakteristik klinis (sehat, DM, pneumonia, dll)
• Contohnya : penelitian pemberian TABURIA dengan kejadian
diare pada bayi usia 1-2 tahun  populasi target adalah bayi
berusia 1-2 tahun  pada populasi inilah hasil penelitian kelak
diterapkan.
Populasi terjangkau
• Populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti
• Bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu
• Contoh; pop target: bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare
• Pop terjangkau  bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare
yang berobat di puskesmas Andalas pada tahun 2016.
• Dari populasi terjangkau ini  dipilihlah SAMPEL penelitian --.
Subyek yang langsung akan diteliti.
sampel
• Bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga
dianggap dapat mewakili populasinya.
• Sampel yang dikehendaki/ subyek terpilih:
 bagian dari populasi terjangkau yang
direncanakan untuk diteliti langsung
 memenuhi kriteria pemilihan (inklusi dan
eksklusi)
Mengapa menggunakan sampel?
• Lebih murah
• Lebih mudah
• Lebih cepat
• Lebih akurat  pengukuran atau pemeriksaa pada subyek yang lebih
sedikit lebih teliti dan akurat dibanding populasi yang besar
• Mewakili populasi  PILIH dengan CARA yang BENAR; inferensi
hasilnya dapat dilakukan dengan tingkat kesalahan yang ditetapkan
• Lebih spesifik  data pasien lebih homogen
KEUNTUNGAN SAMPLING
• Data yg diperoleh lebih komprehensif dan representatif serta
merupakan refleksi dari karakteristik populasi yg sdg diteliti
• Tenaga pelaksana dan dana yg dibutuhkan lbh sedikit
• Mudah dikerjakan dan hasilnya dapat segera dievaluasi dan
dianalisa
• Dapat menghilangkan bias seleksi dgn cara randomisasi
•Meliputi seluruh unit sampel
•Sampel tidak dihitung dua kali
•Batas Jelas
•Up to date
•Dapat dilacak di lapangan
•Objektif (sesuai dg kenyataan)
•Representatif (mewakili keadaan yg
sebenarnya)
•Variasinya kecil
•Tepat wkt
•Relevan
JENIS-JENIS
TEKNIK
SAMPLING
•Sampel pertimbangan
(Purposive/judgemental)
•Sampel berjatah (Quota)
•Sampel seadanya
(Accidental/Convenience)
•Network sampling
•Panel Sampling
Sampel Acak Sederhana (simple random sampling)
Sampel sistematik (sistematik random sampling)
Sampel Stratifikasi (stratified sampling)
Sampel Kluster (Cluster Sampling)
Sampel dg banyak Tahap (Multistage Sampling)
• Dengan mengundi unit-unit penelitian dalam populasi
• Semua unit penelitian disusun dalam daftar kerangka sampling
• Dari kerangka sampling ditarik sbg sampel dengan cara undian sehingga setiap unit punya
peluang yang sama untuk dapat dipilih.
• Penggunaan cara ini tidak praktis apabila populasinya besar
• Menggunakan tabel random
• Tentukan populasi studi, lalu buat kerangka sampling
• Dari kerangka sampling ditarik sebagai sampel sejumlah unit penelitian dengan
menggunakan tabel random.
• Menggunakan komputer
Syarat penggunaan: hrs ada kerangka sampel, sifat populasi homogen,
keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
Sampel Acak Sederhana (simple random
sampling)
• Tentukan dahulu interval sampel (k), hasil bagi jumlah satuan elementer populasi dibagi besar sampel (N/n).
• Unsur pertama dari sampel lalu dipilih secara acak
• Contoh :
• Andaikan satuan-satuan elementer dalam satuan populasi berjumlah 50, yang diberi nomor urut 1
sampai 50, dan besar sampel yang akan diambil 10, maka k = 50/10 = 5.
• Unsur pertama dari sampel harus dipilih secara acak di antara satuan satuan elementer nomor 1 dan 5.
• Andaikan yang terpilih sebagai unsur pertama adalah nomor 3, maka unsur-unsur lainnya dari sampel
adalah satuan-satuan nomor 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38, 43 dan 48.
Syarat penggunaan: bila kerangka sampel telah diurutkan, populasi homogen
Sampel sistematik (sistematic random sampling)
Sampel Stratifikasi (stratified sampling)
• Membagi populasi menurut strata yang akan diteliti
dan merupakan sub populasinya yang bersifat homogen.
Penentuan strata berdasarkan keterangan-keterangan
statistik yang objektif dan subjektivitas si peneliti.
• Membuat kerangka sampling untuk setiap subpopulasi
• Selanjutnya pengambilan sampel dapat dilakukan
secara acak sederhana atau acak proporsional
Contoh:
Populasi: seluruh mahasiswa jurusan keperawatan
Sub populasi: mhs Tk. I (75 orang)
mhs Tk. II (65 orang)
mhs Tk. III (60 orang
200 orang
1. Besar sampel yang dibutuhkan: 150, maka sampel setiap kelas adalah
150/3= 50, dipilih secara simpel random sampling
2. Besar sampel proporsional dg besar populasi
• Sampel dr Tk. I= 75/200 x 150= 56 orang
• Sampel dr Tk. II= 65/200 x 150= 49 orang
• Sampel dr Tk. III= 60/200 x 150= 45 orang
Sampel Kluster (Cluster
Sampling)
• Membagi daerah penelitian ke dalam klaster-klaster (misalnya : desa,
RW, RT, dsb), kemudian susunlah daftar klaster.
• Tetapkanlah jumlah klaster
• Perkirakan jumlah rata-rata anggota per cluster
• Tentukan jumlah kluster yang diperlukan (ukuran sampel dibagi jumlah
rata-rata anggota per cluster)
• Pilihlah klaster sampel dengan cara random murni atau sistematik
• Identifikasi seluruh individu yang termasuk subjek analisis penelitian
dalam semua klaster yang terpilih sebagai sampel
Sampel dg banyak Tahap
(Multistage Sampling)
• Menggabungkan dua atau lebih metode pengambilan sampel sekali gus.
Misalnya, daerah populasi meliputi satu propinsi, sementara klaster yang
dikehendaki tingkat desa. Maka dari propinsi tersebut dipilih secara
random beberapa kabupaten, dan dari kabupaten yang terpilih, dipilih
pula secara random beberapa kecamatan dan seterusnya sehingga
didapatkan sejumlah klaster sampel tingkat desa yang dikehendaki. Dg
prosedur:
• Membagi daerah penelitian (populasi) yang sangat luas ke dalam klaster-
klaster melalui beberapa tingkatan sampai terpilih klaster sampel
• Buat daftar subjek dari semua klaster yang terpilih sebagai klaster
sampel
• Pilihlah subjek sampel dari daftar subjek tersebut, sebanyak yang
dikehendaki dengan menggunakan teknik acak
Kriteria inklusi
• Karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan
populasi terjangkau
• Harus relevan dengan masalah penelitian
• Kendala  memperoleh kriteria yang sesuai
• Pertimbangan ilmiah “dikorbankan” karena alasan ‘praktis”.
• Misal; diagnosis pasti ulkus duodenum dgn endoskopi  alat tdk
tersedia  diagnosis berdasarkan klinis dan radiologis
Kriteria eksklusi
• Kriteria eksklusi BUKAN kebalikan inklusi
• Merupakan kriteria yang ditetapkan untuk mengeluarkan subyek
dari penelitian.
• Keadaan yang biasanya menjadi kriteria eksklusi:
a. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang
mengganggu pengukuran dan interpretasi
b. Terdapat keadaan yang mengganggu jalannya
penelitian (domisili tdk tetap)
c. Hambatan etis
d. Subyek menolak berpartisipasi
 Jenis penelitian
 eksploratif
 generalisasi
 Skala variabel
 nominal, ordinal, interval, ratio
 Jenis data
 diskrit, kontinyu
 Derajat ketepatan
 makin tinggi ketepatan, makin besar
jumlah sampel
VARIABEL DEPENDEN: KATEGORI
• F SATU POPULASI:
• n= Jl. Percontoh dibutuhkan
• Z= Nilai Baku distribusi normal pada a tertentu
• p= proporsi sesuatu; q=1-p
• d= derajat akurasi (presisi) yang diinginkan 20
d
qpz
=n 2
**2
/2-1 a
CONTOH
Seorang peneliti ingin melakukan survey kepuasan pasien rawat inap
di RS M Jamil Padang. Dari studi yang lalu diketahui bahwa hanya
60% yg puas terhadap layanan di RS tsb. Berdasarkan proporsi tsb,
berapakah besar sample yang dibutuhkan jika presisi=10% dan
derajat kepercayaan=95% ?
Jawab : Z1 - a/2=1,96; P= 0,6; d=0,1
( 1,96 ) 2 (0,6) (1-0,6)
n = ---------------------------
0,12
21
22
F DUA POPULASI:
• n= Jl. Percontoh dibutuhkan=n1=n2
• Z= Nilai Baku distribusi normal pada a atau 
tertentu
• p1=proporsi sesuatu pd klp I; q1=1-p1
• p2=proporsi sesuatu pd klp II; q2=1-p2
• p= (p1+p2)/2; q=1-p
VARIABEL DEPENDEN:
KATEGORI
)2p-p(
)2qp+qpz+2pqz(
=n
21
2211-1/2-1 a
Variabel dependen : kategori (lanj)
dua populasi kohort
• N= jumlah sampel=n1=n2
• Z=nilai baku distribusi normal
• P1= proporsi sesuatu pada kelompok I; q1=1-P1
• P2= proporsi sesuatu pada kelompok II; q2=1-P2
• P= (p1+p2)/2; q= 1-P
23
2
12
2
221112/1
)(
)2(
pp
qpqpzpqz
n



 a 2
)( 21 pp
p


pq  1
Contoh
• Penelitian kohort mengenai hubungan antara merokok dan
timbulnya penyakit kanker paru, diperkirakan incident rate
kelompok perokok adalah 10% sedangkan di kalangan bukan
perokok adalah 5%. Berapakah besar sampel yang diperlukan
pada penelitian kohort ini?
• P = (0.10+0.05) = 0.075
2
• q = 1-0.075=0.925
24
Contoh
• Besar sampel yang dibutuhkan n=435
• artinya pada penelitian ini diperlukan 435 orang perokok dan 435 orang
bukan perokok untuk diamati selama periode penelitian
25
2
2
)05.01.0(
)95.005.09.01.0842.0925.0075.0296.1(



xxxx
n
Variabel dependen : kategori (lanj)
dua populasi kasus kontrol
• N= jumlah sampel=n1=n2
• Z=nilai baku distribusi normal
• P1= proporsi subjek terpajan pada kel. penyakit; q1=1-P1
• P2= proporsi subjek terpajan pada kel. Tanpa penyakit; q2=1-P2
• P= (p1+p2)/2; q= 1-P
26
2
12
2
221112/1
)(
)2(
pp
qpqpzpqz
n



 a
Variabel dependen : kategori (lanj)
dua populasi kasus kontrol
)1()(
)(
22
2
1
PPOR
POR
P


27
2
)( 21 pp
p


pq  1
Contoh
• Seorang peneliti ingin menguji hipotesis anemia pada
ibu hamil sebagai faktor risiko terjadinya bayi berat
lahir rendah. Hasil penelitian di negara lain
menunjukkan rasio odds sebesar 2.5. Prevalensi anemia
pada ibu hamil diketahui dari hasil survei sebesar 60%.
Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti
menginginkan tingkat kepercayaan 5% dan kekuatan uji
80%?
28
Jawaban; diperlukan 94 sampel ibu yang melahirkan BBLR & 94
sampel ibu yang melahirkan bayi normal
79.0
)6.01(6.0)5.2(
6.0*5.2
1 

P
29
17.93
)6.079.0(
)4.06.021.079.0842.03.070.0296.1(
2
2




xxxx
n
Variabel dependen: kontinue
• Satu populasi
• N = jumlah sampel
• Z = nilai baku distribusi normal
•  = standart deviasi
• D=derajat akurasi
30
2
22
2/1
d
z
n
a

Contoh
• Dinas Kesehatan kabupaten Pasaman ingin mengetahui rata-rata
kadar Hb pada ibu hamil. Dari hasil penelitian dari kabupaten
lain, diperoleh rata-rata kadar Hb 9.8% dengan standart deviasi
3.3g/dl. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti
menginginkan besar simpangan maksimum 1 g/dl dan derajat
kepercayaan 95%?
• Jawaban peneliti perlu memeriksa darah 42 ibu hamil sebagai
sampel
31
Variabel dependen: kontinue
• Dua populasi
• N =sampel yang dibutuhkan
• Z =nilai baku distribusi normal
•  = standart deviasi
•  = rerata
32
2
0
2
12/1
2
)(
)(
a
zz
n

 a




)1()1(
)1()1(
21
2
22
2
112



nn
SnSn
Sp
Contoh
• Seorang peneliti ingin mengetahui efek asupan natrium terhadap
tekanan darah orang dewasa normal. Pada penelitian sebelumnya
dengan jumlah sampel 20 orang untuk masing-masing kelompok
diketahui bahwa pada kelompok masyarakat yang konsumsi
natriumnya rendah rata-rata tekanan darah sistolik adalah 72 mmHg
dengan standar deviasi 10 mmHg. Sedangkan pada masyarakat yang
konsumsi natriumnya tinggi, rat-rata tekanan darah diastolik adalah
85 mmHg dengan standart deviasi 12 mmHg. Berapa besar sampel
yang dibutuhkan jika peneliti ingin melakukan uji hipotesis adanya
perbedaan tekanan darah diastolik pada kedua kelompok tersebut
dengan derajat kemaknaan 5%, kekuatan uji 80% 33
Contoh
• Jawab; peneliti perlu memeriksa tekanan darah dari 40
orang yang konsumsi natriumnya rendah dan 40 orang yang
konsumsi natriumnya tinggi
34
  122
)120()120(
12)120(10)120( 22
2



pS
04.39
)7582(
)842.096.1(122*2 2



N
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrikHafiza .h
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Okta Rostalia
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSPropaningtyas Windardini
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiDarnah Andi Nohe
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
Eksperimental studi
Eksperimental studiEksperimental studi
Eksperimental studiAgus Candra
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingAyu Sefryna sari
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifMuhammad Bahrudin
 

What's hot (20)

skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
 
Uji statistik
Uji statistikUji statistik
Uji statistik
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Bias Penelitian
Bias PenelitianBias Penelitian
Bias Penelitian
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
Sidang skripsi ppt
Sidang skripsi pptSidang skripsi ppt
Sidang skripsi ppt
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Eksperimental studi
Eksperimental studiEksperimental studi
Eksperimental studi
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik sampling
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
 

Similar to Populasi dan sampel

Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplinghafsah hafsah
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptAgathaHaselvin
 
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtnPopulasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtnMahruriSaputra
 
POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI DAN SAMPELPOPULASI DAN SAMPEL
POPULASI DAN SAMPELfikri asyura
 
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptxTEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptxdiah739734
 
STATISTIKA DAN PROBABILITAS - POPULASI DAN SAMPEL
STATISTIKA DAN PROBABILITAS - POPULASI DAN SAMPELSTATISTIKA DAN PROBABILITAS - POPULASI DAN SAMPEL
STATISTIKA DAN PROBABILITAS - POPULASI DAN SAMPELdavidfahmi2
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelzmeffendi
 
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!windri3
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelArief Pratama
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....AngGa137055
 

Similar to Populasi dan sampel (20)

Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtnPopulasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
 
POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI DAN SAMPELPOPULASI DAN SAMPEL
POPULASI DAN SAMPEL
 
Pop and sample
Pop and samplePop and sample
Pop and sample
 
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptxTEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
 
STATISTIKA DAN PROBABILITAS - POPULASI DAN SAMPEL
STATISTIKA DAN PROBABILITAS - POPULASI DAN SAMPELSTATISTIKA DAN PROBABILITAS - POPULASI DAN SAMPEL
STATISTIKA DAN PROBABILITAS - POPULASI DAN SAMPEL
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
 
Metode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasiMetode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasi
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Populasi dan sampel

  • 1. Populasi dan Sampel Dr. Nurwiyeni, SpPA, MBiomed
  • 2. POPULASI • Sekelompok individu atau objek yang memiliki karakteristik yang sama • Sama: umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, dll • Kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian akan dilakukan generalisasi • Keseluruhan objek penelitian, sbg sumber data yg memiliki karakteristik ttt dlm suatu penelitian
  • 3. POPULASI • Populasi ialah kelompok besar yang akan diteliti, kelompok yg diminati, kelompok yg ingin diketahui sifat-sifatnya sesuai dg tujuan penelitian • Dibagi menjadi 2 yaitu: a. Populasi target b. Populasi terjangkau/ sumber
  • 4. Populasi target • Populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan akhir penelitian • Pada penelitian klinis  karakteristik demografis (usia, JK) dan karakteristik klinis (sehat, DM, pneumonia, dll) • Contohnya : penelitian pemberian TABURIA dengan kejadian diare pada bayi usia 1-2 tahun  populasi target adalah bayi berusia 1-2 tahun  pada populasi inilah hasil penelitian kelak diterapkan.
  • 5. Populasi terjangkau • Populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti • Bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu • Contoh; pop target: bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare • Pop terjangkau  bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare yang berobat di puskesmas Andalas pada tahun 2016. • Dari populasi terjangkau ini  dipilihlah SAMPEL penelitian --. Subyek yang langsung akan diteliti.
  • 6. sampel • Bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya. • Sampel yang dikehendaki/ subyek terpilih:  bagian dari populasi terjangkau yang direncanakan untuk diteliti langsung  memenuhi kriteria pemilihan (inklusi dan eksklusi)
  • 7. Mengapa menggunakan sampel? • Lebih murah • Lebih mudah • Lebih cepat • Lebih akurat  pengukuran atau pemeriksaa pada subyek yang lebih sedikit lebih teliti dan akurat dibanding populasi yang besar • Mewakili populasi  PILIH dengan CARA yang BENAR; inferensi hasilnya dapat dilakukan dengan tingkat kesalahan yang ditetapkan • Lebih spesifik  data pasien lebih homogen
  • 8. KEUNTUNGAN SAMPLING • Data yg diperoleh lebih komprehensif dan representatif serta merupakan refleksi dari karakteristik populasi yg sdg diteliti • Tenaga pelaksana dan dana yg dibutuhkan lbh sedikit • Mudah dikerjakan dan hasilnya dapat segera dievaluasi dan dianalisa • Dapat menghilangkan bias seleksi dgn cara randomisasi
  • 9. •Meliputi seluruh unit sampel •Sampel tidak dihitung dua kali •Batas Jelas •Up to date •Dapat dilacak di lapangan •Objektif (sesuai dg kenyataan) •Representatif (mewakili keadaan yg sebenarnya) •Variasinya kecil •Tepat wkt •Relevan
  • 10. JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING •Sampel pertimbangan (Purposive/judgemental) •Sampel berjatah (Quota) •Sampel seadanya (Accidental/Convenience) •Network sampling •Panel Sampling Sampel Acak Sederhana (simple random sampling) Sampel sistematik (sistematik random sampling) Sampel Stratifikasi (stratified sampling) Sampel Kluster (Cluster Sampling) Sampel dg banyak Tahap (Multistage Sampling)
  • 11. • Dengan mengundi unit-unit penelitian dalam populasi • Semua unit penelitian disusun dalam daftar kerangka sampling • Dari kerangka sampling ditarik sbg sampel dengan cara undian sehingga setiap unit punya peluang yang sama untuk dapat dipilih. • Penggunaan cara ini tidak praktis apabila populasinya besar • Menggunakan tabel random • Tentukan populasi studi, lalu buat kerangka sampling • Dari kerangka sampling ditarik sebagai sampel sejumlah unit penelitian dengan menggunakan tabel random. • Menggunakan komputer Syarat penggunaan: hrs ada kerangka sampel, sifat populasi homogen, keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis Sampel Acak Sederhana (simple random sampling)
  • 12. • Tentukan dahulu interval sampel (k), hasil bagi jumlah satuan elementer populasi dibagi besar sampel (N/n). • Unsur pertama dari sampel lalu dipilih secara acak • Contoh : • Andaikan satuan-satuan elementer dalam satuan populasi berjumlah 50, yang diberi nomor urut 1 sampai 50, dan besar sampel yang akan diambil 10, maka k = 50/10 = 5. • Unsur pertama dari sampel harus dipilih secara acak di antara satuan satuan elementer nomor 1 dan 5. • Andaikan yang terpilih sebagai unsur pertama adalah nomor 3, maka unsur-unsur lainnya dari sampel adalah satuan-satuan nomor 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38, 43 dan 48. Syarat penggunaan: bila kerangka sampel telah diurutkan, populasi homogen Sampel sistematik (sistematic random sampling)
  • 13. Sampel Stratifikasi (stratified sampling) • Membagi populasi menurut strata yang akan diteliti dan merupakan sub populasinya yang bersifat homogen. Penentuan strata berdasarkan keterangan-keterangan statistik yang objektif dan subjektivitas si peneliti. • Membuat kerangka sampling untuk setiap subpopulasi • Selanjutnya pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak sederhana atau acak proporsional
  • 14. Contoh: Populasi: seluruh mahasiswa jurusan keperawatan Sub populasi: mhs Tk. I (75 orang) mhs Tk. II (65 orang) mhs Tk. III (60 orang 200 orang 1. Besar sampel yang dibutuhkan: 150, maka sampel setiap kelas adalah 150/3= 50, dipilih secara simpel random sampling 2. Besar sampel proporsional dg besar populasi • Sampel dr Tk. I= 75/200 x 150= 56 orang • Sampel dr Tk. II= 65/200 x 150= 49 orang • Sampel dr Tk. III= 60/200 x 150= 45 orang
  • 15. Sampel Kluster (Cluster Sampling) • Membagi daerah penelitian ke dalam klaster-klaster (misalnya : desa, RW, RT, dsb), kemudian susunlah daftar klaster. • Tetapkanlah jumlah klaster • Perkirakan jumlah rata-rata anggota per cluster • Tentukan jumlah kluster yang diperlukan (ukuran sampel dibagi jumlah rata-rata anggota per cluster) • Pilihlah klaster sampel dengan cara random murni atau sistematik • Identifikasi seluruh individu yang termasuk subjek analisis penelitian dalam semua klaster yang terpilih sebagai sampel
  • 16. Sampel dg banyak Tahap (Multistage Sampling) • Menggabungkan dua atau lebih metode pengambilan sampel sekali gus. Misalnya, daerah populasi meliputi satu propinsi, sementara klaster yang dikehendaki tingkat desa. Maka dari propinsi tersebut dipilih secara random beberapa kabupaten, dan dari kabupaten yang terpilih, dipilih pula secara random beberapa kecamatan dan seterusnya sehingga didapatkan sejumlah klaster sampel tingkat desa yang dikehendaki. Dg prosedur: • Membagi daerah penelitian (populasi) yang sangat luas ke dalam klaster- klaster melalui beberapa tingkatan sampai terpilih klaster sampel • Buat daftar subjek dari semua klaster yang terpilih sebagai klaster sampel • Pilihlah subjek sampel dari daftar subjek tersebut, sebanyak yang dikehendaki dengan menggunakan teknik acak
  • 17. Kriteria inklusi • Karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau • Harus relevan dengan masalah penelitian • Kendala  memperoleh kriteria yang sesuai • Pertimbangan ilmiah “dikorbankan” karena alasan ‘praktis”. • Misal; diagnosis pasti ulkus duodenum dgn endoskopi  alat tdk tersedia  diagnosis berdasarkan klinis dan radiologis
  • 18. Kriteria eksklusi • Kriteria eksklusi BUKAN kebalikan inklusi • Merupakan kriteria yang ditetapkan untuk mengeluarkan subyek dari penelitian. • Keadaan yang biasanya menjadi kriteria eksklusi: a. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang mengganggu pengukuran dan interpretasi b. Terdapat keadaan yang mengganggu jalannya penelitian (domisili tdk tetap) c. Hambatan etis d. Subyek menolak berpartisipasi
  • 19.  Jenis penelitian  eksploratif  generalisasi  Skala variabel  nominal, ordinal, interval, ratio  Jenis data  diskrit, kontinyu  Derajat ketepatan  makin tinggi ketepatan, makin besar jumlah sampel
  • 20. VARIABEL DEPENDEN: KATEGORI • F SATU POPULASI: • n= Jl. Percontoh dibutuhkan • Z= Nilai Baku distribusi normal pada a tertentu • p= proporsi sesuatu; q=1-p • d= derajat akurasi (presisi) yang diinginkan 20 d qpz =n 2 **2 /2-1 a
  • 21. CONTOH Seorang peneliti ingin melakukan survey kepuasan pasien rawat inap di RS M Jamil Padang. Dari studi yang lalu diketahui bahwa hanya 60% yg puas terhadap layanan di RS tsb. Berdasarkan proporsi tsb, berapakah besar sample yang dibutuhkan jika presisi=10% dan derajat kepercayaan=95% ? Jawab : Z1 - a/2=1,96; P= 0,6; d=0,1 ( 1,96 ) 2 (0,6) (1-0,6) n = --------------------------- 0,12 21
  • 22. 22 F DUA POPULASI: • n= Jl. Percontoh dibutuhkan=n1=n2 • Z= Nilai Baku distribusi normal pada a atau  tertentu • p1=proporsi sesuatu pd klp I; q1=1-p1 • p2=proporsi sesuatu pd klp II; q2=1-p2 • p= (p1+p2)/2; q=1-p VARIABEL DEPENDEN: KATEGORI )2p-p( )2qp+qpz+2pqz( =n 21 2211-1/2-1 a
  • 23. Variabel dependen : kategori (lanj) dua populasi kohort • N= jumlah sampel=n1=n2 • Z=nilai baku distribusi normal • P1= proporsi sesuatu pada kelompok I; q1=1-P1 • P2= proporsi sesuatu pada kelompok II; q2=1-P2 • P= (p1+p2)/2; q= 1-P 23 2 12 2 221112/1 )( )2( pp qpqpzpqz n     a 2 )( 21 pp p   pq  1
  • 24. Contoh • Penelitian kohort mengenai hubungan antara merokok dan timbulnya penyakit kanker paru, diperkirakan incident rate kelompok perokok adalah 10% sedangkan di kalangan bukan perokok adalah 5%. Berapakah besar sampel yang diperlukan pada penelitian kohort ini? • P = (0.10+0.05) = 0.075 2 • q = 1-0.075=0.925 24
  • 25. Contoh • Besar sampel yang dibutuhkan n=435 • artinya pada penelitian ini diperlukan 435 orang perokok dan 435 orang bukan perokok untuk diamati selama periode penelitian 25 2 2 )05.01.0( )95.005.09.01.0842.0925.0075.0296.1(    xxxx n
  • 26. Variabel dependen : kategori (lanj) dua populasi kasus kontrol • N= jumlah sampel=n1=n2 • Z=nilai baku distribusi normal • P1= proporsi subjek terpajan pada kel. penyakit; q1=1-P1 • P2= proporsi subjek terpajan pada kel. Tanpa penyakit; q2=1-P2 • P= (p1+p2)/2; q= 1-P 26 2 12 2 221112/1 )( )2( pp qpqpzpqz n     a
  • 27. Variabel dependen : kategori (lanj) dua populasi kasus kontrol )1()( )( 22 2 1 PPOR POR P   27 2 )( 21 pp p   pq  1
  • 28. Contoh • Seorang peneliti ingin menguji hipotesis anemia pada ibu hamil sebagai faktor risiko terjadinya bayi berat lahir rendah. Hasil penelitian di negara lain menunjukkan rasio odds sebesar 2.5. Prevalensi anemia pada ibu hamil diketahui dari hasil survei sebesar 60%. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan tingkat kepercayaan 5% dan kekuatan uji 80%? 28
  • 29. Jawaban; diperlukan 94 sampel ibu yang melahirkan BBLR & 94 sampel ibu yang melahirkan bayi normal 79.0 )6.01(6.0)5.2( 6.0*5.2 1   P 29 17.93 )6.079.0( )4.06.021.079.0842.03.070.0296.1( 2 2     xxxx n
  • 30. Variabel dependen: kontinue • Satu populasi • N = jumlah sampel • Z = nilai baku distribusi normal •  = standart deviasi • D=derajat akurasi 30 2 22 2/1 d z n a 
  • 31. Contoh • Dinas Kesehatan kabupaten Pasaman ingin mengetahui rata-rata kadar Hb pada ibu hamil. Dari hasil penelitian dari kabupaten lain, diperoleh rata-rata kadar Hb 9.8% dengan standart deviasi 3.3g/dl. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan besar simpangan maksimum 1 g/dl dan derajat kepercayaan 95%? • Jawaban peneliti perlu memeriksa darah 42 ibu hamil sebagai sampel 31
  • 32. Variabel dependen: kontinue • Dua populasi • N =sampel yang dibutuhkan • Z =nilai baku distribusi normal •  = standart deviasi •  = rerata 32 2 0 2 12/1 2 )( )( a zz n   a     )1()1( )1()1( 21 2 22 2 112    nn SnSn Sp
  • 33. Contoh • Seorang peneliti ingin mengetahui efek asupan natrium terhadap tekanan darah orang dewasa normal. Pada penelitian sebelumnya dengan jumlah sampel 20 orang untuk masing-masing kelompok diketahui bahwa pada kelompok masyarakat yang konsumsi natriumnya rendah rata-rata tekanan darah sistolik adalah 72 mmHg dengan standar deviasi 10 mmHg. Sedangkan pada masyarakat yang konsumsi natriumnya tinggi, rat-rata tekanan darah diastolik adalah 85 mmHg dengan standart deviasi 12 mmHg. Berapa besar sampel yang dibutuhkan jika peneliti ingin melakukan uji hipotesis adanya perbedaan tekanan darah diastolik pada kedua kelompok tersebut dengan derajat kemaknaan 5%, kekuatan uji 80% 33
  • 34. Contoh • Jawab; peneliti perlu memeriksa tekanan darah dari 40 orang yang konsumsi natriumnya rendah dan 40 orang yang konsumsi natriumnya tinggi 34   122 )120()120( 12)120(10)120( 22 2    pS 04.39 )7582( )842.096.1(122*2 2    N