SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Populasi
 Seluruh subjek/objek penelitian dengan
karakteristik tertentu
 Seluruh karakteristik/sifat
 sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang
dijadikan obyek penelitian
Sampel
 Bagian dari populasi yang akan diteliti
 Sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki
populasi
 Jenis
 Kriteria Inklusi (yang harus ada)
 Kriteria Eksklusi (yang ditolak)
The basic idea behind
sampling
 We seek knowledge or information about
a whole class of similar objects or events
(usually called population)
 We observe some of these (called a
sample)
 We extend our findings to the entire
class.
Why Sample? (1)
 Satu kasus susah digunakan sebagai basis
generalisasi karena banyaknya variasi dalam suatu
populasi. Contoh: persepsi tiga orang buta yang
memegang gajah.
 Ada pula pertimbangan praktis yang bikin perlu
sampling.
 Researchers often want to know something about a
specific social group or population that, for reasons of
size, time, cost, or inaccessibility, cannot be studied
in its entirety. Kalo punya waktu dan dana tak
terbatas, boleh lah diteliti setiap kasus/item dari
populasi.
Why Sample? (2)
 Bisa makan waktu terlalu lama
 Data bisa obsolete (usang)
 Respon awal dengan respon akhir bisa beda
karena ada suatu kejadian, gosip, dan
sebagainya.
 Perlu biaya yang besar, juga buat interviewer.
Perlu pelatihan yang efektif dan supervisi yang
cukup ketika pengambilan data.
Why Sample? (3)
 Alasan lain: mempelajari populasi malah bisa jadi
hasilnya ngga akurat, terutama populasinya
besar.
 Manajemen proyeknya lebih gampang dengan
sampling:
 bisa ada waktu tambahan untuk memperbaiki
interview/questionnaire design
 prosedur mendapatkan responden-yang-sulit-
ditemukan
 rekrutmen, pendidikan dan latihan, serta supervisi
data collectors.
Kriteria Inklusi
 Kriteria dimana subjek penelitian mewakili
sampel penelitian yang memenuhi syarat sbg
sampel
 Perlu pertimbangan ilmiah
Kriteria Eksklusi
 Kriteria dimana subjek penelitian tdk dpt
mewakili sampel karena tidak memenuhi
syarat sbg sampel penelitian
 Penyebab :
 Hambatan etis
 Menolak sbg responden
 Dlm keadaan yg tidak memungkinkan sbg sampel
Motivasi Penggunaan Sampling
1. Mencari informasi mengenai keseluruhan
populasi
2. Informasi tersebut diperoleh dari sebagian
anggota populasi saja.
3. Informasi yang ditemukan diberlakukan kepada
seluruh anggota populasi
Syarat Sampel yang Baik
 Mewakili sebanyak mungkin karakteristik
populasi valid
 Sampel valid ditentukan oleh dua pertimbangan.
1. Akurasi atau ketepatan  tingkat ketidakadaan “bias”
(kekeliruan) dalam sample  makin sedikit tingkat
kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat
sampel tersebut.
2. Presisi Estimasi mengacu pada persoalan sedekat
mana estimasi kita dengan karakteristik populasi.
Faktor untuk Menentukan
Sampel
 derajat keseragaman
 rencana analisis
 biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia
Teknik Sampling
 Proses seleksi sampel yang digunakan dlm
penelitian dari populasi yg ada
 jumlah sampel dpt mewakili seluruh populasi
yg ada.
 Pembagian
 Probability sampling
 Non-Probability sampling
Probability Sampling
 Maksud  memberikan peluang yg sama dlm
pengambilan sampel
 Bertujuan untuk generalisasi
Jenis Probability Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Proportionate Stratified random sampling
3. Disproportionate Stratified random sampling
4. Cluster Sampling
Simple Random Sampling
  teknik pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama kepada populasi untuk
dijadikan sampel.
 Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random
sampling adalah:
 Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga
relatif homogen
 Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar
elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk
pengambilan sampel.
Populasi Sampel
Proportionate Stratified random sampling
 Populasi distratakan secara proporsional
(sebanding, seimbang), baru kemudian
dilakukan pengambilan sampel secara acak
dengan menggunakan cara undian atau tabel.
 Anggota populasi tdk homogen
 strata proporsional
Disproportionate Stratified random sampling
 Peneliti bebas menentukan jumlah sampel
pada masing-masing strata dengan tanpa
harus mempertimbangkan proporsi antara
sampel dan jumlah populasi pada strata
tertentu.
Cluster Sampling
 Objek/sumber data luas
 Populasi Heterogen
 Cara :Randomisasi dua tahap
 Menentukan sampel daerah
 Menentukan sampel orang
Non Probability Sampling
 Tidak memberi peluang yg sama dari tiap
anggota populasi
 Bertujuan tidak untuk generalisasi
Jenis Non Probability
 Sistematic Sampling
 Quota Sampling
 Accidental Sampling
 Purposive Sampling
 Snowball Sampling
 Consecutive Sampling
 Convenience Sampling
Silahkan Cari
Sendiri
Definisinya,
Mudah2an di
Ujian Ada
Soalnya
Systematic Sampling
 Merupakan cara pengambilan sampel dimana
sampel pertama ditentukan secara acak
sedangkan sampel berikutnya diambil
berdasarkan satu interval tertentu
 Berdasarkan urutan anggota populasi yg telah
diberi nomor urut
 Sifat populasi heterogen
Quota Sampling
 Peneliti menentukan unit-unit populasi lalu
menentukan jatah atau jumlah sampel masing-
masing unit;atau menentukan jumlah sampel
populasi;kemudian sampel itu ditentukan
dengan cara yang paling mungkin atau paling
mudah dilakukan
 Dengan menentukan ciri-ciri tertentu smp
jumlah kuota tercapai
Accidental Sampling
 Kebetulan bertemu
 Peneliti menentukan sampel dengan asal
ambil atau asal pilih
Purposive Sampling
 Untuk tujuan tertentu
 Peneliti secara sengaja menentukan personil
yang dianggap tepat menjadi sampel dengan
tanpa melakukan random terlebih dahulu.
 Misal : jika ingin meneliti tingkat stress anak I
maka yg diteliti adalah anak 1 bukan 2, 3 dst
Snowball Sampling
 Menentukan sampel dalam jumlah kecil pada
awal
 Kemudian sampel awal diminta untuk
mengajak temannya
A
B
1
B
2
B
3
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
Consecutive sampling
 Memilih sampel yg sesuai kriteria sampai
kurun waktu tertentu
Convenience Sampling
 Sampel convenience adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden di jadikan sampel.
Pedoman Menentukan Jumlah
Sampel
 N = populasi
 n = Besar sampel
 d =  = 0,05/0,1
)(1 2
dN
N
n


1. Rumus Slovin
2. Interval Penaksiran
 Untuk menaksir parameter rata-rata 
2
2/







e
Z
n

Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1
Keperawatan adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat
diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi
mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa
jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari
0,05,?
04,96
)05,0(
)25,0)(96,1(
2






n
 Untuk menaksir parameter proporsi P






 2
2/
2
e
pqZ
n

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa
yang mnggunakan angkutan kota waktu pergi
kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan
kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ?
04,96
)10,0(4
96,1
2
2






n
3. Pendekatan Isac Michel
222
22
SZNd
SNZ
n


Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1
Keperawatan yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari
30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi
 kurang dari 5 persen ?
62
)25,0()96,1()05,0)(175(
)25,0()96,1)(175(
222
22


n
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata 
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter proporsi P
pqZNd
pqNZ
n 22
2


Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan
manajemen unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan
penelitian pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa
manajemen unsoed menggunakan angkutan kota waktu pergi
kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan
sebesar 0,10.?
38,60
)6,0)(4,0()96,1()1,0)(175(
)6,0)(4,0()96,1)(175(
22
2


n
Sampel Ideal (Gay, 1984)
Ukuran minimal sampel yang dapat diterima:
1. Penelitian deskriptif:sampel minimal 10%
populasi, namun untuk populasi yang
sangat kecil diperlukan minimal 20%
2. Penelitian korelasi: minimal 30 subjek.
3. Penelitian ex post fakto atau penelitian
kausal komparatif:minimal 15 subjek per
kelompok.
4. Penelitian eksperimen:minimal 15 subjek
per kelompok.
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (1)
 Tergantung pada:
 What is the stage of research?
 How will the data be used?
 What are the available resources for drawing the
sample?
 How will the data be collected?
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (2)
 Stage of research and data use
 Akurasi tidak terlalu penting kalau baru eksplorasi
gejala, hal yang penting adalah menemukan
pola2 tertentu dulu dan membuat hipotesis2
untuk penelitian lanjutan.
 Peneliti perlu menggunakan good judgement
mereka untuk mendapatkan sampel yang tepat 
nonprobability sampling bisa digunakan.
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (3)
 Kalau cuma pingin me-list semua varians, cukup
dengan sejumlah sampel dengan pendekatan
nonprobability.
 Kalau hasil penelitian akan menjadi bahan
decision making pemerintah misalnya, presisi
diperlukan. Perlu probability sampling yang
terkontrol dan jumlah sampel yang relatif banyak.
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (4)
 Available resources
 Jika akurasi menjadi pertimbangan utama, perlu
digunakan sampling design yang menghasilkan
sampel yang paling presisi. Tapi biayanya bisa jadi
sangat mahal.
 Waktu, uang, bahan2 yang diperlukan, lokasi
melimitasi sampling design.
 Sampling design disesuaikan kemampuan, kecil tapi
jika prosedur-nya bagus  hasilnya pun bagus.
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (5)
 Method of data collection
◦ Keempat pendekatan (eksperimen, field research,
survey research, documentary research) masing-
masing berurusan dengan sampel.
◦ Eksperimen biasanya pakai convenience
sampling, survai biasanya probability sampling,
field research biasanya convenience atau
purposive, documentary research sering
menggunakan probability sampling.
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (1)
 Antara lain:
 Heterogenitas dari populasi
 Tingkat presisi yang dikehendaki
 Tipe sampling design yang digunakan
 Resources availability
 Number of breakdowns planned in data analysis
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (2)
 Heterogenitas populasi
◦ Heterogenitas mengacu pada derajat perbedaan
di antara kasus dalam suatu karakteristik.
◦ Semakin heterogen, jumlah kasus yang
diperlukan semakin besar agar estimasinya
reliabel. Ekstrimnya, kalau semua kasus sama
(homogen, unidimensional), jumlah sampel cukup
satu, kalau tidak ada yang sama, harus sensus.
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (3)
 Satuan pengukuran statistik terbaik untuk
heterogenitas populasi adalah standard
deviation ()  berhubungan dengan standard
error yang tadi dibahas. Rumus standard error
= /√(N).
 Semakin besar heterogenitas populasi, perlu
semakin banyak sampel agar lebih presisi
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (4)
 Tingkat presisi yang dikehendaki
 Secara teknis mengacu pada standard error (seperti
dijelaskan di atas). Tapi lebih mudah diilustrasikan
dengan confidence interval.
 Pernyataan “rata2 populasi ada di antara 2-4” lebih
presisi dibandingkan “rata2 populasi ada di antara 1-
5”.
 Rumus standard error /√(N), sampel perlu
diperbesar agar standard error-nya mengecil. Agar
standard error turun 1/2, N perlu naik empat kali lipat.
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (5)
 Law of diminishing return, setelah terus2an,
dibutuhkan jumlah N yang sangat besar agar
standard error bisa turun.
 N = 100   = 5
 N = 400   = 2.5
 N = 2500   = 1
 N = 10000   = 0.5
 Sample size 2000-3000 sebenarnya standard error-
nya sudah cukup kecil dan menambah jumlah sampel
lagi  “is not worth the additional cost”.
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (6)
 Sampling design
 Misalnya tanpa menambah jumlah sampel presisi
sampel bisa ditingkatkan dengan menggunakan
stratified random sampling dan bukan simple
random sampling, tapi cluster sampling perlu
lebih banyak sampel.
Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (7)
 Resources availability
 Number of breakdowns planned. Contoh:
 Sampel 500
 Angkatan baru 100
 Kos 20
 Pria 10
 Jumlah kasus terlalu sedikit untuk menghasilkan
analisis yang reliabel
Catatan
 Sample bias: nonrandom, difficult to detect, damaging
to sample accuracy.
 Dua sumber yang paling umum:
 Coverage error: sampling frame yang tidak komplit meng-
cover semua populasi
 Nonresponse bias: pengumpulan data tidak lengkap.
 Rate of response dan rate of nonresponse
Populasi

More Related Content

What's hot

NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGMira Aryuni
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplinghafsah hafsah
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Namin AB Ibnu Solihin
 
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelMakalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelalfitri ariyansah
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingAyu Sefryna sari
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Populasi dan sampel dalam penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitianPopulasi dan sampel dalam penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitianPiter Sadabe
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiSarah Eddiah
 
Populasi dan-sampel
Populasi dan-sampelPopulasi dan-sampel
Populasi dan-sampelAgus Rahmat
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelNi wulie
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan SampelBBPP_Batu
 

What's hot (20)

NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
 
Teknik sampling2
Teknik sampling2Teknik sampling2
Teknik sampling2
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
 
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelMakalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Metode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPLMetode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPL
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik sampling
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Populasi dan sampel dalam penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitianPopulasi dan sampel dalam penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitian
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologi
 
Populasi dan-sampel
Populasi dan-sampelPopulasi dan-sampel
Populasi dan-sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 

Similar to Populasi

obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
Metodologi penelitian 3 adli anwar
Metodologi penelitian 3   adli anwarMetodologi penelitian 3   adli anwar
Metodologi penelitian 3 adli anwarHarwindra Yoga
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptmariefmunthe
 
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))abiumi01
 
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptxKuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptxReskiCantik
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology samplingrsd kol abundjani
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeBarna Yudha SutanMudo
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampeldedih_rr
 
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)OGANPUTRAWIJAYA
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6gojetis
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptAbedoRechment1
 

Similar to Populasi (20)

obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
 
Metodologi penelitian 3 adli anwar
Metodologi penelitian 3   adli anwarMetodologi penelitian 3   adli anwar
Metodologi penelitian 3 adli anwar
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Sampling
SamplingSampling
Sampling
 
Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.ppt
 
INISIASI 5.pptx
INISIASI 5.pptxINISIASI 5.pptx
INISIASI 5.pptx
 
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptxKuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology sampling
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitative
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 

More from UFDK

Kajian Lethal Ovitrap Abstrak
Kajian Lethal Ovitrap AbstrakKajian Lethal Ovitrap Abstrak
Kajian Lethal Ovitrap AbstrakUFDK
 
Atlas Vektor Penyakit
Atlas Vektor PenyakitAtlas Vektor Penyakit
Atlas Vektor PenyakitUFDK
 
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran LingkunganBuku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran LingkunganUFDK
 
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah SakitPMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah SakitUFDK
 
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasPMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasUFDK
 
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja IndustriPMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja IndustriUFDK
 
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorPMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorUFDK
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianUFDK
 
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularPMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularUFDK
 
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaUFDK
 
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air MinumUFDK
 
PMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
PMK no. 374 Tentang Pengendalian VektorPMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
PMK no. 374 Tentang Pengendalian VektorUFDK
 
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air MinumPmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air MinumUFDK
 
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasPermenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasUFDK
 
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas AirPer menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas AirUFDK
 
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan SanitarianPermenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan SanitarianUFDK
 
Penyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan SolusinyaPenyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan SolusinyaUFDK
 
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakit
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakitPenanggulangan kejadian luar biasa penyakit
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakitUFDK
 
Teknik pengolahan dan penyajian data
Teknik pengolahan dan penyajian dataTeknik pengolahan dan penyajian data
Teknik pengolahan dan penyajian dataUFDK
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptifUFDK
 

More from UFDK (20)

Kajian Lethal Ovitrap Abstrak
Kajian Lethal Ovitrap AbstrakKajian Lethal Ovitrap Abstrak
Kajian Lethal Ovitrap Abstrak
 
Atlas Vektor Penyakit
Atlas Vektor PenyakitAtlas Vektor Penyakit
Atlas Vektor Penyakit
 
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran LingkunganBuku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
 
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah SakitPMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
 
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasPMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
 
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja IndustriPMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
 
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorPMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
 
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularPMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
 
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
 
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
PMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
PMK no. 374 Tentang Pengendalian VektorPMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
PMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
 
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air MinumPmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
 
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasPermenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
 
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas AirPer menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
 
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan SanitarianPermenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
 
Penyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan SolusinyaPenyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
 
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakit
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakitPenanggulangan kejadian luar biasa penyakit
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakit
 
Teknik pengolahan dan penyajian data
Teknik pengolahan dan penyajian dataTeknik pengolahan dan penyajian data
Teknik pengolahan dan penyajian data
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptif
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Populasi

  • 1. Populasi  Seluruh subjek/objek penelitian dengan karakteristik tertentu  Seluruh karakteristik/sifat  sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian
  • 2. Sampel  Bagian dari populasi yang akan diteliti  Sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi  Jenis  Kriteria Inklusi (yang harus ada)  Kriteria Eksklusi (yang ditolak)
  • 3. The basic idea behind sampling  We seek knowledge or information about a whole class of similar objects or events (usually called population)  We observe some of these (called a sample)  We extend our findings to the entire class.
  • 4. Why Sample? (1)  Satu kasus susah digunakan sebagai basis generalisasi karena banyaknya variasi dalam suatu populasi. Contoh: persepsi tiga orang buta yang memegang gajah.  Ada pula pertimbangan praktis yang bikin perlu sampling.  Researchers often want to know something about a specific social group or population that, for reasons of size, time, cost, or inaccessibility, cannot be studied in its entirety. Kalo punya waktu dan dana tak terbatas, boleh lah diteliti setiap kasus/item dari populasi.
  • 5. Why Sample? (2)  Bisa makan waktu terlalu lama  Data bisa obsolete (usang)  Respon awal dengan respon akhir bisa beda karena ada suatu kejadian, gosip, dan sebagainya.  Perlu biaya yang besar, juga buat interviewer. Perlu pelatihan yang efektif dan supervisi yang cukup ketika pengambilan data.
  • 6. Why Sample? (3)  Alasan lain: mempelajari populasi malah bisa jadi hasilnya ngga akurat, terutama populasinya besar.  Manajemen proyeknya lebih gampang dengan sampling:  bisa ada waktu tambahan untuk memperbaiki interview/questionnaire design  prosedur mendapatkan responden-yang-sulit- ditemukan  rekrutmen, pendidikan dan latihan, serta supervisi data collectors.
  • 7. Kriteria Inklusi  Kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sbg sampel  Perlu pertimbangan ilmiah
  • 8. Kriteria Eksklusi  Kriteria dimana subjek penelitian tdk dpt mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sbg sampel penelitian  Penyebab :  Hambatan etis  Menolak sbg responden  Dlm keadaan yg tidak memungkinkan sbg sampel
  • 9. Motivasi Penggunaan Sampling 1. Mencari informasi mengenai keseluruhan populasi 2. Informasi tersebut diperoleh dari sebagian anggota populasi saja. 3. Informasi yang ditemukan diberlakukan kepada seluruh anggota populasi
  • 10. Syarat Sampel yang Baik  Mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi valid  Sampel valid ditentukan oleh dua pertimbangan. 1. Akurasi atau ketepatan  tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sample  makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. 2. Presisi Estimasi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi.
  • 11. Faktor untuk Menentukan Sampel  derajat keseragaman  rencana analisis  biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia
  • 12. Teknik Sampling  Proses seleksi sampel yang digunakan dlm penelitian dari populasi yg ada  jumlah sampel dpt mewakili seluruh populasi yg ada.  Pembagian  Probability sampling  Non-Probability sampling
  • 13. Probability Sampling  Maksud  memberikan peluang yg sama dlm pengambilan sampel  Bertujuan untuk generalisasi
  • 14. Jenis Probability Sampling 1. Simple Random Sampling 2. Proportionate Stratified random sampling 3. Disproportionate Stratified random sampling 4. Cluster Sampling
  • 15. Simple Random Sampling   teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel.  Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:  Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen  Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel. Populasi Sampel
  • 16. Proportionate Stratified random sampling  Populasi distratakan secara proporsional (sebanding, seimbang), baru kemudian dilakukan pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan cara undian atau tabel.  Anggota populasi tdk homogen  strata proporsional
  • 17. Disproportionate Stratified random sampling  Peneliti bebas menentukan jumlah sampel pada masing-masing strata dengan tanpa harus mempertimbangkan proporsi antara sampel dan jumlah populasi pada strata tertentu.
  • 18. Cluster Sampling  Objek/sumber data luas  Populasi Heterogen  Cara :Randomisasi dua tahap  Menentukan sampel daerah  Menentukan sampel orang
  • 19. Non Probability Sampling  Tidak memberi peluang yg sama dari tiap anggota populasi  Bertujuan tidak untuk generalisasi
  • 20. Jenis Non Probability  Sistematic Sampling  Quota Sampling  Accidental Sampling  Purposive Sampling  Snowball Sampling  Consecutive Sampling  Convenience Sampling Silahkan Cari Sendiri Definisinya, Mudah2an di Ujian Ada Soalnya
  • 21. Systematic Sampling  Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu  Berdasarkan urutan anggota populasi yg telah diberi nomor urut  Sifat populasi heterogen
  • 22. Quota Sampling  Peneliti menentukan unit-unit populasi lalu menentukan jatah atau jumlah sampel masing- masing unit;atau menentukan jumlah sampel populasi;kemudian sampel itu ditentukan dengan cara yang paling mungkin atau paling mudah dilakukan  Dengan menentukan ciri-ciri tertentu smp jumlah kuota tercapai
  • 23. Accidental Sampling  Kebetulan bertemu  Peneliti menentukan sampel dengan asal ambil atau asal pilih
  • 24. Purposive Sampling  Untuk tujuan tertentu  Peneliti secara sengaja menentukan personil yang dianggap tepat menjadi sampel dengan tanpa melakukan random terlebih dahulu.  Misal : jika ingin meneliti tingkat stress anak I maka yg diteliti adalah anak 1 bukan 2, 3 dst
  • 25. Snowball Sampling  Menentukan sampel dalam jumlah kecil pada awal  Kemudian sampel awal diminta untuk mengajak temannya A B 1 B 2 B 3 C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6
  • 26. Consecutive sampling  Memilih sampel yg sesuai kriteria sampai kurun waktu tertentu
  • 27. Convenience Sampling  Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.
  • 28. Pedoman Menentukan Jumlah Sampel  N = populasi  n = Besar sampel  d =  = 0,05/0,1 )(1 2 dN N n   1. Rumus Slovin
  • 29. 2. Interval Penaksiran  Untuk menaksir parameter rata-rata  2 2/        e Z n  Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 0,05,? 04,96 )05,0( )25,0)(96,1( 2       n
  • 30.  Untuk menaksir parameter proporsi P        2 2/ 2 e pqZ n  Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ? 04,96 )10,0(4 96,1 2 2       n
  • 31. 3. Pendekatan Isac Michel 222 22 SZNd SNZ n   Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 5 persen ? 62 )25,0()96,1()05,0)(175( )25,0()96,1)(175( 222 22   n a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata 
  • 32. B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P pqZNd pqNZ n 22 2   Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0,10.? 38,60 )6,0)(4,0()96,1()1,0)(175( )6,0)(4,0()96,1)(175( 22 2   n
  • 33. Sampel Ideal (Gay, 1984) Ukuran minimal sampel yang dapat diterima: 1. Penelitian deskriptif:sampel minimal 10% populasi, namun untuk populasi yang sangat kecil diperlukan minimal 20% 2. Penelitian korelasi: minimal 30 subjek. 3. Penelitian ex post fakto atau penelitian kausal komparatif:minimal 15 subjek per kelompok. 4. Penelitian eksperimen:minimal 15 subjek per kelompok.
  • 34. Faktor2 yang Mempengaruhi Sampling Design (1)  Tergantung pada:  What is the stage of research?  How will the data be used?  What are the available resources for drawing the sample?  How will the data be collected?
  • 35. Faktor2 yang Mempengaruhi Sampling Design (2)  Stage of research and data use  Akurasi tidak terlalu penting kalau baru eksplorasi gejala, hal yang penting adalah menemukan pola2 tertentu dulu dan membuat hipotesis2 untuk penelitian lanjutan.  Peneliti perlu menggunakan good judgement mereka untuk mendapatkan sampel yang tepat  nonprobability sampling bisa digunakan.
  • 36. Faktor2 yang Mempengaruhi Sampling Design (3)  Kalau cuma pingin me-list semua varians, cukup dengan sejumlah sampel dengan pendekatan nonprobability.  Kalau hasil penelitian akan menjadi bahan decision making pemerintah misalnya, presisi diperlukan. Perlu probability sampling yang terkontrol dan jumlah sampel yang relatif banyak.
  • 37. Faktor2 yang Mempengaruhi Sampling Design (4)  Available resources  Jika akurasi menjadi pertimbangan utama, perlu digunakan sampling design yang menghasilkan sampel yang paling presisi. Tapi biayanya bisa jadi sangat mahal.  Waktu, uang, bahan2 yang diperlukan, lokasi melimitasi sampling design.  Sampling design disesuaikan kemampuan, kecil tapi jika prosedur-nya bagus  hasilnya pun bagus.
  • 38. Faktor2 yang Mempengaruhi Sampling Design (5)  Method of data collection ◦ Keempat pendekatan (eksperimen, field research, survey research, documentary research) masing- masing berurusan dengan sampel. ◦ Eksperimen biasanya pakai convenience sampling, survai biasanya probability sampling, field research biasanya convenience atau purposive, documentary research sering menggunakan probability sampling.
  • 39. Faktor2 yang Mempengaruhi Sample Size (1)  Antara lain:  Heterogenitas dari populasi  Tingkat presisi yang dikehendaki  Tipe sampling design yang digunakan  Resources availability  Number of breakdowns planned in data analysis
  • 40. Faktor2 yang Mempengaruhi Sample Size (2)  Heterogenitas populasi ◦ Heterogenitas mengacu pada derajat perbedaan di antara kasus dalam suatu karakteristik. ◦ Semakin heterogen, jumlah kasus yang diperlukan semakin besar agar estimasinya reliabel. Ekstrimnya, kalau semua kasus sama (homogen, unidimensional), jumlah sampel cukup satu, kalau tidak ada yang sama, harus sensus.
  • 41. Faktor2 yang Mempengaruhi Sample Size (3)  Satuan pengukuran statistik terbaik untuk heterogenitas populasi adalah standard deviation ()  berhubungan dengan standard error yang tadi dibahas. Rumus standard error = /√(N).  Semakin besar heterogenitas populasi, perlu semakin banyak sampel agar lebih presisi
  • 42. Faktor2 yang Mempengaruhi Sample Size (4)  Tingkat presisi yang dikehendaki  Secara teknis mengacu pada standard error (seperti dijelaskan di atas). Tapi lebih mudah diilustrasikan dengan confidence interval.  Pernyataan “rata2 populasi ada di antara 2-4” lebih presisi dibandingkan “rata2 populasi ada di antara 1- 5”.  Rumus standard error /√(N), sampel perlu diperbesar agar standard error-nya mengecil. Agar standard error turun 1/2, N perlu naik empat kali lipat.
  • 43. Faktor2 yang Mempengaruhi Sample Size (5)  Law of diminishing return, setelah terus2an, dibutuhkan jumlah N yang sangat besar agar standard error bisa turun.  N = 100   = 5  N = 400   = 2.5  N = 2500   = 1  N = 10000   = 0.5  Sample size 2000-3000 sebenarnya standard error- nya sudah cukup kecil dan menambah jumlah sampel lagi  “is not worth the additional cost”.
  • 44. Faktor2 yang Mempengaruhi Sample Size (6)  Sampling design  Misalnya tanpa menambah jumlah sampel presisi sampel bisa ditingkatkan dengan menggunakan stratified random sampling dan bukan simple random sampling, tapi cluster sampling perlu lebih banyak sampel.
  • 45. Faktor2 yang Mempengaruhi Sample Size (7)  Resources availability  Number of breakdowns planned. Contoh:  Sampel 500  Angkatan baru 100  Kos 20  Pria 10  Jumlah kasus terlalu sedikit untuk menghasilkan analisis yang reliabel
  • 46. Catatan  Sample bias: nonrandom, difficult to detect, damaging to sample accuracy.  Dua sumber yang paling umum:  Coverage error: sampling frame yang tidak komplit meng- cover semua populasi  Nonresponse bias: pengumpulan data tidak lengkap.  Rate of response dan rate of nonresponse