SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
POPULASI
DAN
SAMPEL
POPULASI DAN SAMPEL
 Apakah populasi?
 Populasi diartikan sebagai sekumpulan
unsur atau elemen yang menjadi obyek
penelitian. Elemen populasi ini biasanya
merupakan satuan analisis.
 Populasi: Himpunan semua hal yang
ingin diketahui.
 Dapat berupa kumpulan semua kota,
semua wanita, semua perusahaan.
 Populasi dalam penelitian
dapat pula diartikan sebagai
keseluruhan unit analisis
yang ciri-cirinya akan diduga.
Unit analisis adalah
unit/satuan yang akan diteliti
atau dianalisis
Menentuan populasi dibantu oleh
4 faktor :
 Isi
 Satuan
 Cakupan (scope)
 Waktu
Contoh:
 Suatu penelitian tentang pendapatan
keluarga petani di Kabupaten Jombang
tahun 2005,
  maka populasinya dapat ditetapkan
dengan 4 faktor tsb:
 Isi  Semua keluarga petani
 Satuan  Petani penggarap/pemilik
tanah
 Cakupan (scope) Kabupaten Jombang
 Waktu  tahun 2005
Populasi dapat dibedakan
 Populasi target merupakan populasi
yang telah ditentukan sesuai dengan
permasalahan penelitian, dan hasil
penelitian dari populasi tersebut ingin
disimpulkan.
 Populasi survei merupakan populasi
yang terliput dalam penelitian yang
dilakukan.
Idealnya populasi target dan populasi
survei sama, tapi karena berbagai sebab
maka populasi target dan survei menjadi
tidak sama.
Populasi target
Populasi Survei
Populasi terdiri dari unsur sampling
yaitu unsur/unsur yang diambil
sebagai sampel.
Kerangka sampling (sampling Frame)
adalah daftar semua unsur sampling
dalam populasi sampling.
Unsur sampling ini diambil dengan
menggunakan kerangka sampling
(sampling frame)
Apakah sampel?
Sampel adalah unsur-unsur yang diambil
dari populasi
Cara menentukan sample, agar
memenuhi syarat
Teknik (metode) penentuan sample yang ideal
memiliki ciri-ciri:
 Dapat memberikan gambaran yang
akurat tentang populasi
 Dapat menentukan presisi
 Sederhana sehingga mudah
dilaksanakan
 Dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya murah.
Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi
dikurangi nilai rata-rata sampel
Berapa besar sampel = representatif?
Besar sample perlu mempertimbangkan hal-hal
sbb:
Derajat keseragaman (degree of homogenity)
dari populasi  completely heterogeneous
Presisi yang dikehendaki dari penelitian
Rencana analisis
Tenaga, biaya dan waktu
Besar populasi
 SEMAKIN BESAR SAMPEL SEMAKIN TINGI TINGKAT
PRESISI YANG DIDAPATKAN
Teknik penarikan/pengambilan
sample
1.Probability Sampling
(random sampling)
2. Non Probability Sampling
(non random sampling)
Probability Sampling
Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsure
atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama
dan persis sama untuk diikutkan/dipilih dalam
sample.
Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah
tersedianya daftar anggota populasi atau daftar
unsure/elemen populasi (kerangka sample/sampling
frame).
Beberapa Teknik Probability
Sampling:
1. Simple Random Sampling ( Penarikan
sample secara Random/Acak
Sederhana)
Caranya :
 Dengan mengundi elemen/anggota
populasi
 Dengan menggunakan tabel angka
random
Syarat Acak Sederhana
1. Tersedia kerangka sampling
2. Sifat populasi homogen
3. Populasi tidak terlalu tersebar secara
geografis
2. Systematic Random Sampling
(Penarikan sample secara sistematik)
 Caranya:
1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi)
2. Menetapkan jarak/interval
N
I = -----------
n
I = Interval (5)
N = Jumlah anggota populasi (100)
n = Jumlah anggota sampel (20)
3. Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai menghitung
(penetapan momor pertama ini dilakukan secara acak/random)
1, 2, 3, 4 dan 5
4. Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan
interval pada nomor pertama dan seterusnya
3. Stratified Random Sampling
(Penarikan Sampel Startifikasi)
Caranya:
1. Menetapkan kriteria yang jelas yang akan
digunakan sebagai dasar penetuan strata (lapisan).
2. Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke
dalam sub-subpopulasi (setiap subpopulasi
diasumsikan homogen)
3. Penentuan besar sampel pada masing-masing
subpopulasi bisa proporsional bisa pula tidak.
4. Penentuan usnsur bisa simple
random/systematic
Syarat Stratified Random
Sampling
1. Kriteria yang jelas untuk
menstratifikasi
2. Ada data pendahuluan mengenai
kriteria
3. Diketahui jumlah tiap lapisan
4. Cluster Sampling
(Penarikan Sampel Berkelompok)
Teknik ini digunakan karena mengalami dua
permasalahan, yaitu:
1) peneliti kekurangan kerangka sampling yang
baik, suatu populasi yang menyebar;
2) Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka
sampling dan menjangkau setiap elemen
sample.
Caranya:
1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini
populasi. Mini populasi memiliki karakteristik yang
sama dengan populasi
2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan
pada pengelompokan secara administrasi.
3. Setelah itu menentukan cluster secara random
(bisa dilakukan secara bertingkat misal dari desa
menjadi dukuh-dukuh atau dusun dst)
4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen
sample final
5. Multistage Sampling
(Penarikan Sampel Secara Bertahap)
Hampir sama dengan cluster,
dengan tahap lebih dari satu kali
(misal propinsi, kabupaten,
kecamatan, kelurahan/desa dan
seterusnya)
6. Area Sampling
( Penarikan Sampel Wilayah)
 Cara ini dilakukan karena populasi tidak dapat
kerangka sampling.
 Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan
rinci dari wilayah yang akan diteliti, sehingga
dapat diketahui blok-blok yang ada seperti
perumahan, pertokoan.
 Teknik penarikan sample sama seperti
penarikan sampel secara bertahap.
II. Non Probability Sampling
(Non random sampling)
– Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh
daftar yang lengkap dari populasi penelitian,
sehingga tidak terdapat kesempatan yang sama
pada anggota populasi.
– Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi
atau kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil
analisis hanya berlaku untuk anggota populasi yang
diteliti.
– Dengan penarikan sample non probability, peneliti
tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit.
Beberapa Teknik Non Probability Sampling
1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel
Secara Sengaja)
– Cara ini membutuhkan kemampuan dan
pengetahuan yang baik dari peneliti terhadap
populasi penelitian.
– Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota
sample, maka peneliti harus benar-benar
mengetahui dan beranggapan bahwa orang yang
dipilihnya dapat memberikan informasi yang
diinginkan sesuai dengan permasalahan
penelitian.
2. Quota Sampling
(Penarikan Sampel Jatah)
 Cara ini mirip dengan stratified sampling,
yaitu dengan membagi populasi ke
dalam sub-sub populasi sesuai dengan
fokus penelitian.
 Penarikan sample jatah dilakukan bila
peneliti tidak dapat mengetahui jumlah
yang rinci dari setiap strata populasinya.
3. Snow-ball Sampling
(Penarikan Sampel Bola Salju)
 Cara penarikan sampel ini dimulai dengan
jumlah yang sedikit akhirnya menjadi banyak,
dengan beberapa tahap.
 Pertama, menentukan satu atau beberapa
orang untuk diwawancarai.
 Selanjutnya orang-orang tersebut akan
berperan sebagai titik awal penarikan sampel
selanjutnya.
– Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada
tahap berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer
group). Karena itu orang pertama dipilih lebih dari
satu.
4. Sequential Sampling
Penarikan sample ini dimulai dengan
pengambilan sample dalam jumlah kecil,
kemudian data dianalisis.
Jika hasilnya masih diragukan, maka
sample diambil yang lebih besar dan
seterusnya.
5. Accidental/Haphazard Sampling
(Penarikan Sampel Secara Kebetulan)
Penarikan sample ini dilakukan
dengan cara memilih orang yang
kebetulan ditemui.
Akhir Kata
Penentuan populasi dan sampel
harus dilalui bila benar-benar
ingin menjadi sarjana yang
jujur

More Related Content

Similar to POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt

Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
Metodologi penelitian 3 adli anwar
Metodologi penelitian 3   adli anwarMetodologi penelitian 3   adli anwar
Metodologi penelitian 3 adli anwarHarwindra Yoga
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptAbedoRechment1
 
Metpen 3 Sampling
Metpen 3  SamplingMetpen 3  Sampling
Metpen 3 SamplingAndi Iswoyo
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplinghafsah hafsah
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARariefbudiman902449
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
Metode Penelitian
Metode PenelitianMetode Penelitian
Metode Penelitianbudieto
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhanapikopong
 

Similar to POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt (20)

Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Metodologi penelitian 3 adli anwar
Metodologi penelitian 3   adli anwarMetodologi penelitian 3   adli anwar
Metodologi penelitian 3 adli anwar
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
 
Teknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptxTeknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptx
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Metpen 3 Sampling
Metpen 3  SamplingMetpen 3  Sampling
Metpen 3 Sampling
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Ringkasan statistik
Ringkasan statistikRingkasan statistik
Ringkasan statistik
 
Metode Penelitian
Metode PenelitianMetode Penelitian
Metode Penelitian
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Teknk Sampling
Teknk SamplingTeknk Sampling
Teknk Sampling
 

More from AgathaHaselvin

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxAgathaHaselvin
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxAgathaHaselvin
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxAgathaHaselvin
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxAgathaHaselvin
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxAgathaHaselvin
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxAgathaHaselvin
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxAgathaHaselvin
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxAgathaHaselvin
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxAgathaHaselvin
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxAgathaHaselvin
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxAgathaHaselvin
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxAgathaHaselvin
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxAgathaHaselvin
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxAgathaHaselvin
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxAgathaHaselvin
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxAgathaHaselvin
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptAgathaHaselvin
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptAgathaHaselvin
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptAgathaHaselvin
 
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptxMIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptxAgathaHaselvin
 

More from AgathaHaselvin (20)

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
 
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptxMIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
 

Recently uploaded

PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 

Recently uploaded (6)

PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 

POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt

  • 2. POPULASI DAN SAMPEL  Apakah populasi?  Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis.  Populasi: Himpunan semua hal yang ingin diketahui.  Dapat berupa kumpulan semua kota, semua wanita, semua perusahaan.
  • 3.  Populasi dalam penelitian dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis
  • 4. Menentuan populasi dibantu oleh 4 faktor :  Isi  Satuan  Cakupan (scope)  Waktu
  • 5. Contoh:  Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga petani di Kabupaten Jombang tahun 2005,   maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor tsb:  Isi  Semua keluarga petani  Satuan  Petani penggarap/pemilik tanah  Cakupan (scope) Kabupaten Jombang  Waktu  tahun 2005
  • 6. Populasi dapat dibedakan  Populasi target merupakan populasi yang telah ditentukan sesuai dengan permasalahan penelitian, dan hasil penelitian dari populasi tersebut ingin disimpulkan.  Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam penelitian yang dilakukan.
  • 7. Idealnya populasi target dan populasi survei sama, tapi karena berbagai sebab maka populasi target dan survei menjadi tidak sama. Populasi target Populasi Survei
  • 8. Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur/unsur yang diambil sebagai sampel. Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur sampling dalam populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan menggunakan kerangka sampling (sampling frame)
  • 9. Apakah sampel? Sampel adalah unsur-unsur yang diambil dari populasi
  • 10. Cara menentukan sample, agar memenuhi syarat Teknik (metode) penentuan sample yang ideal memiliki ciri-ciri:  Dapat memberikan gambaran yang akurat tentang populasi  Dapat menentukan presisi  Sederhana sehingga mudah dilaksanakan  Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya murah. Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi nilai rata-rata sampel
  • 11. Berapa besar sampel = representatif? Besar sample perlu mempertimbangkan hal-hal sbb: Derajat keseragaman (degree of homogenity) dari populasi  completely heterogeneous Presisi yang dikehendaki dari penelitian Rencana analisis Tenaga, biaya dan waktu Besar populasi  SEMAKIN BESAR SAMPEL SEMAKIN TINGI TINGKAT PRESISI YANG DIDAPATKAN
  • 12. Teknik penarikan/pengambilan sample 1.Probability Sampling (random sampling) 2. Non Probability Sampling (non random sampling)
  • 13. Probability Sampling Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsure atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama dan persis sama untuk diikutkan/dipilih dalam sample. Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah tersedianya daftar anggota populasi atau daftar unsure/elemen populasi (kerangka sample/sampling frame).
  • 14. Beberapa Teknik Probability Sampling: 1. Simple Random Sampling ( Penarikan sample secara Random/Acak Sederhana) Caranya :  Dengan mengundi elemen/anggota populasi  Dengan menggunakan tabel angka random
  • 15. Syarat Acak Sederhana 1. Tersedia kerangka sampling 2. Sifat populasi homogen 3. Populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
  • 16. 2. Systematic Random Sampling (Penarikan sample secara sistematik)  Caranya: 1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi) 2. Menetapkan jarak/interval N I = ----------- n I = Interval (5) N = Jumlah anggota populasi (100) n = Jumlah anggota sampel (20) 3. Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai menghitung (penetapan momor pertama ini dilakukan secara acak/random) 1, 2, 3, 4 dan 5 4. Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan interval pada nomor pertama dan seterusnya
  • 17. 3. Stratified Random Sampling (Penarikan Sampel Startifikasi) Caranya: 1. Menetapkan kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar penetuan strata (lapisan). 2. Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke dalam sub-subpopulasi (setiap subpopulasi diasumsikan homogen) 3. Penentuan besar sampel pada masing-masing subpopulasi bisa proporsional bisa pula tidak. 4. Penentuan usnsur bisa simple random/systematic
  • 18. Syarat Stratified Random Sampling 1. Kriteria yang jelas untuk menstratifikasi 2. Ada data pendahuluan mengenai kriteria 3. Diketahui jumlah tiap lapisan
  • 19. 4. Cluster Sampling (Penarikan Sampel Berkelompok) Teknik ini digunakan karena mengalami dua permasalahan, yaitu: 1) peneliti kekurangan kerangka sampling yang baik, suatu populasi yang menyebar; 2) Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka sampling dan menjangkau setiap elemen sample.
  • 20. Caranya: 1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini populasi. Mini populasi memiliki karakteristik yang sama dengan populasi 2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan pada pengelompokan secara administrasi. 3. Setelah itu menentukan cluster secara random (bisa dilakukan secara bertingkat misal dari desa menjadi dukuh-dukuh atau dusun dst) 4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen sample final
  • 21. 5. Multistage Sampling (Penarikan Sampel Secara Bertahap) Hampir sama dengan cluster, dengan tahap lebih dari satu kali (misal propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa dan seterusnya)
  • 22. 6. Area Sampling ( Penarikan Sampel Wilayah)  Cara ini dilakukan karena populasi tidak dapat kerangka sampling.  Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan rinci dari wilayah yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui blok-blok yang ada seperti perumahan, pertokoan.  Teknik penarikan sample sama seperti penarikan sampel secara bertahap.
  • 23. II. Non Probability Sampling (Non random sampling) – Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang lengkap dari populasi penelitian, sehingga tidak terdapat kesempatan yang sama pada anggota populasi. – Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi atau kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil analisis hanya berlaku untuk anggota populasi yang diteliti. – Dengan penarikan sample non probability, peneliti tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit.
  • 24. Beberapa Teknik Non Probability Sampling 1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara Sengaja) – Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang baik dari peneliti terhadap populasi penelitian. – Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample, maka peneliti harus benar-benar mengetahui dan beranggapan bahwa orang yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian.
  • 25. 2. Quota Sampling (Penarikan Sampel Jatah)  Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu dengan membagi populasi ke dalam sub-sub populasi sesuai dengan fokus penelitian.  Penarikan sample jatah dilakukan bila peneliti tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari setiap strata populasinya.
  • 26. 3. Snow-ball Sampling (Penarikan Sampel Bola Salju)  Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah yang sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan beberapa tahap.  Pertama, menentukan satu atau beberapa orang untuk diwawancarai.  Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya. – Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group). Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.
  • 27. 4. Sequential Sampling Penarikan sample ini dimulai dengan pengambilan sample dalam jumlah kecil, kemudian data dianalisis. Jika hasilnya masih diragukan, maka sample diambil yang lebih besar dan seterusnya.
  • 28. 5. Accidental/Haphazard Sampling (Penarikan Sampel Secara Kebetulan) Penarikan sample ini dilakukan dengan cara memilih orang yang kebetulan ditemui.
  • 29. Akhir Kata Penentuan populasi dan sampel harus dilalui bila benar-benar ingin menjadi sarjana yang jujur