1. OLEH:
MIHARNUTI
NPM: 1226020046
Skripsi
Hubungan Pelatihan dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat
di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu
Penguji I :
Sanisahhuri, SE. M.Kes
Penguji II :
Suryani, SKM, M.Kes (Epid)
Pembimbing I :
Yusran Fauzi, S.Si. M.Kes
Pembimbing II :
Fikitri Marya Sari , SE. M.Kes
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
• Berdasarkan Undang-undang RI No.44 tahun 2009,
Tetang Rumah Sakit.
• Berdasarkan survei awal, masih dijumpai perawat
melakukan penyimpangan/kesalahan dalam menerapkan
asuhan keperawatan di IGD seperti menerima pasien
dengan kurang sopan. Misalnya menanyakan keluhan
pasien dengan suara terlalu keras serta kesalahan
memeriksa pasien.
3. B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
perumusan masalah pada penelitian ini adalah
apakah ada hubungan antara pelatihan dan motivasi
kerja dengan kinerja perawat di Ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu ?
4. Lanjutan,,,
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Bagi
perawat
Bagi Institusi
Kesehatan
Bagi
Akademik
Bagi
Peneliti
Bagi
peneliti Lain
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Perawat
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
C. Pelatihan
D. Motivasi Kerja
E. Hubungan Pelatihan dan Motivasi Kerja
dengan Kinerja
7. G. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Oprasional Alat ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
1 Kinerja
perawat
Aktivitas perawat dalam
mengimplementasikan
sebaik-baiknya suatu
wewenang, tugas dan
tanggung jawabnya dalam
rangka pencapaian tujuan
tugas pokok profesi dan
terwujudnya tujuan dan
sasaran unit organisasi.
Kuesioner Checklist 0 : Kurang baik jika, skor
jawaban < median
1 : Baik jika, skor jawaban ≥
median
Ordinal
2 Pelatihan Proses untuk
mempertahankan dan
memperbaiki keterampilan
karyawan untuk
menghasilkan pekerjaan
yang efektif.
Kuesioner Checklist 0 : Tidak, jika belum
mengikuti semua pelatihan
PPGD, BTCLS, dan ACLS.
1 : Ya, jika telah mengikuti
semua pelatihan PPGD,
BTCLS, dan ACLS.
Nominal
3 Motivasi
kerja
Suatu yang menimbulkan
semangat atau dorongan
kerja
Kuesioner Checklist 0 : Kurang baik jika, skor
jawaban < median
1 : Baik jika, scor jawaban ≥
median
Ordinal
8. H. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara pelatihan dengan
kinerja perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
dr. M. Yunus Bengkulu.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara pelatihan dengan kinerja
perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M.
Yunus Bengkulu.
Ho : Tidak Ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja
dengan kinerja perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara antara motivasi kerja
dengan kinerja perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
9. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
• Penelitian ini dilakukan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu pada
bulan Maret 2016.
B. Desain Penelitian
• Jenis penelitian ini yaitu penelitian survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba
menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Penelitian ini dengan menggunakan
pendekatan Cross Sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara
faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2012).
C. Populasi dan Sampel
• 1. Populasi
• Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmdojo, 2012). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu yang berjumlah 31 orang.
• 2. Sampel
• Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi penelitian (Notoatmdojo,
2012). Dalam penelitian ini teknik pengqmbilan sampel yang digunakan adalah total sampling artinya
semua populasi dijadikan sampel yang berjumlah 31 orang.
10. Lanjutan,,,
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
E. Teknik Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
3. Data Entry
4. Cleaning
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
11. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Tempat Penelitian
2. Analisis Univariat
a. Gambaran distribusi frekuensi Pelatihan
Tabel 2.
Distribusi frekuensi pelatihan perawat di ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu
No Pelatihan Frekuensi Persentase (%)
1
2
Tidak
Ya
18
13
58,1
41,9
Total 31 100
12. Lanjutan....
b. Gambaran distribusi frekuensi Motivasi kerja
Tabel 3.
Distribusi frekuensi motivasi kerja perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
No Motivasi kerja Frekuensi Persentase (%)
1
2
Kurang baik
Baik
15
16
48,4
51,6
Total 31 100
13. Tabel 4.
Distribusi frekuensi Kinerja Perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu
No
Kinerja
perawat
Frekuensi Persentase (%)
1
2
Kurang baik
Baik
13
18
41,9
58,1
Total 31 100
Lanjutan....
c. Gambaran distribusi frekuensi Kinerja Perawat
14. a. Hubungan antara pelatihan dengan kinerja perawat di ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
Tabel 5.
Tabulasi Silang antara pelatihan dengan kinerja perawat di ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu
Pelatihan
Kinerja perawat
Jumlah χ2 P
Kurang baik Baik
Tidak 8 10 18
0,000 1,000Ya 5 8 13
Jumlah 13 18 31
3. Analisis Bivariat
15. b. Hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu
Tabel 6.
Tabulasi Silang antara motivasi kerja dengan kinerja perawt di ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
Motivasi
Kerja
Kinerja perawat
Jumlah χ2 P
Kurang baik Baik
Kurang baik 7 8 15
0,023 0,879Baik 6 10 16
Jumlah 13 18 31
Lanjutan....
16. a. Gambaran distribusi frekuensi pelatihan perawat di ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
b. Gambaran distribusi frekuensi motivasi kerja perawat di
ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu.
c. Gambaran distribusi frekuensi kinerja perawat di ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
Pembahasan
1. Pembahasan Analisis Univariat
17. a. Hubungan pelatihan dengan kinerja perawat
Dari hasil uji Chi-Square (Continuity Correction), didapat sebesar 0,000 dengan
nilai asymp.sig (p)=1,000. Karena nilai p>0,05 maka tidak ada hubungan yang
signifikan antara pelatihan dengan kinerja perawat di ruang IGD RSUD dr. M.
Yunus Bengkulu.
Maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pelatihan
dengan kinerja perawat di IGD RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
b. Hubungan motivasi kerja dengan kinerja perawat
Dari hasil uji Chi-Square (Continuity Correction) didapat sebesar 0,023 dengan
nilai asymp.sig (p)=0,879. Karena nilai p>0,05 maka tidak ada hubungan yang
signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di IGD RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu.
Maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi
kerja dengan kinerja perawat di IGD RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
Pembahasan
1. Pembahasan Analisis Bivariat
18. BAB
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Sebagian Besar perawat di ruang IGD belum mengikuti semua pelatihan PPGD,
BTCLS dan ACLS yaitu sebanyak 18 perawat (58,1%).
2. Perawat di ruang IGD memiliki motivasi kerja baik sebanyak 16 perawat
(51,6%).
3. Sebagian Besar kinerja perawat di ruang IGD baik, yaitu sebanyak 18 perawat
(58,1%).
4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pelatihan dengan kinerja perawat di
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja
perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
A. Kesimpulan
19. Lanjutan,,,
1. Bagi Perawat
2. Bagi Institusi Kesehatan
3. Bagi Akademik
4. Bagi Peneliti
5. Bagi Peneliti Lain
B. Saran