Teknik Sampling
dan Ukuran Sampel

           Disampaikan pada :
          Kuliah Kimia Farmasi
             Prodi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Pengambilan sampel (Sampling)

   Bagaimana teknik atau Disain pengambilan
    sampel?
   Berapa ukuran (jumlah) sampel yang akan
    diambil?
Populasi dan Sampel
Populasi
 ◦ keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang sama
Sampel
 ◦ himpunan bagian atau sebagian dari populasi
Sampling
 ◦ Proses pengambilan sampel
Generalisasi
 ◦ proses pengambilan kesimpulan atas populasi
   berdasarkan sampel.
 ◦ Generalisasi disebut juga inferensi
Populasi dan Sampel

            Sampling




Populasi                  Sampel




           Generalisasi
Elephant and Blind Men
Sampel Yang Baik
Dalam Penelitian, observasi atau percobaan umumnya
 dilakukan terhadap sampel bukan terhadap populasi



                       Teknik Sampling 1

                         Tekn                   Sampel
                             ik S
                                 a   mpli
                                         ng 2

Populasi


                                                Sampel
    The sample and the population should be
            similar to one another.
Mengapa Menggunakan Sampel
     Karena:
1.   Populasi terlalu besar
2.   Observasi atau percobaan bersifat merusak
     unit sampel
3.   Ada keterbatasan waktu dan biaya penelitian
4.   Diperlukan adanya kontrol atau pengaturan
     terhadap variabel tertentu atas obyek penelitian


        Penggunaan sampel  Lingkup penelitian
     dapat diperluas.
Populasi dan Sampel

                      Sampling




  Populasi                          Sampel




                                    Statistik: n, X, SD


Parameter: N, μ, σ   Generalisasi
Bias dan Variabilitas


     Bias  Accuracy
       Perbedaan rata-rata (mean) distribusi sampel dan
        parameter
       Disebut unbiased jika bias = 0.
     Error (variability)  Precision
       menunjukkan penyebaran distribusi sampel


Untuk mengurangi bias  gunakan random sampling.
Untuk mengurangi variabilitas  gunakan ukuran
(jumlah) sampel besar.
Generalisasi yang optimal
Digunakan   prinsip probabilitas (random
 sampling)
Jumlah sampel memadai
Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat
Variasi antar unit populasi sekecil
 mungkin
Random dan non random sampling


               Teknik
              sampling



Non                      Probability
Probability              sampling
sampling                 (Random
(Non random              sampling)
sampling)
Non Random Sampling
Tiap unit atau individu populasi TIDAK
 memiliki kesempatan atau probabilitas
 yang sama untuk menjadi sampel
Tidak dimaksudkan untuk generalisasi
Macam Non Random Sampling
   Accidental sampling (convenience sampling)
       Sampel dipilih dengan pertimbangan kemudahan, mudah
       dijangkau atau ditemui secara kebetulan
       Cocok untuk penelitian penjajagan
   Purposive sampling
       Sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu
   Quota sampling
       Hanya menekankan pada jumlah sampel yang harus dipenuhi
   Judgment sampling
       Sampel dipilih karena dianggap sebagai pihak yang paling baik
   Snow Ball sampling
       Peneliti hanya menemukan satu dua orang sebagai sampel 
       selanjutnya peneliti minta sampel pertama untuk menunjukkan
       orang sebagai sampel selanjutnya.
Random Sampling
Tiap unit atau individu populasi memiliki
 kesempatan atau probabilitas yang sama
 untuk menjadi sampel
Dimaksudkan untuk generalisasi
Untuk uji statistik induktif atau inferensial
Macam Random Sampling
 Simple random sampling (SRS)
 Systematic Random Sampling
 Stratified Random Sampling
 Cluster sampling
 Multi-stage sampling
Proses Teknik/Disain Sampling

    Define the Target Population

    Identify the Sampling Frame

    Choose the Sampling Method

     Determine the Sample Size

          Gather the Data
Simple Random Sampling
Untuk  populasi yang dianggap homogen
Tersedia ada daftar semua unit populasi
Daftar (list) unit populasi disebut
 kerangka sampel (sample frame)
Keuntungan: termasuk “unbias” dan
 mudah dilakukan
Kelemahan:
 jika sampel mengumpul atau menyebar
 Diperlukan daftar lengkap dari
  seluruh unit populasi
Populasi



Randomisasi (undian atau
bilangan random)




       Sampel
Systematic Random Sampling


 Untuk populasi yang dianggap
  homogen
 Ada daftar semua unit populasi
 Daftar (list) unit populasi disebut kerangka sampel (sample frame)
 Pengambilan sampel pertama seperti simple random sampling  sampel
  kedua dst ditentukan dengan jarak tertentu (N/n)
    ◦ N = jumlah unit populasi
    ◦ n = jumlah unit populasi

   Lebih efisien dibanding simple random sampling
Stratified Random Sampling

 Populasi relatif heterogen
 Dalam populasi terdiri dari strata atau lapisan
  yang homogen
 Dibutuhkan data yang lebih rinci tentang :
   - Kriteria pembagian strata
   - Informasi dasar dari strata

Ciri-ciri
         populasi dapat terwakili (representatif)
Jika sampel menyebar jarak jauh  Waktu dan
 biaya besar
Stratified Random Sampling
 Menyerupai blok dalam rancangan
  eksperimen


       Umur
       • < 20          Jenis kelamin
       • 20-30         • pria          Strata
       • 31-40         • wanita
       • 41-50

Simple stratified random sampling  jumlah tiap unit dalam
strata sama
Proportional stratified random sampling  jumlah tiap unit
dalam strata tidak sama
Stratified Random Sampling


                                     Populasi

                Stratifikasi


Strata1   Strata2          Strata3




                    Randomisasi



                         Sampel
Cluster Random Sampling

 Untuk    populasi yang relatif heterogen
  Populasi mengandung kelompok-kelompok (cluster)
  Di dalam cluster mengandung unit populasi yang heterogen
  Heterogenitas cluster sama dengan populasinya

 Tidak  perlu daftar semua unit sampel
 Biaya lebih murah, penyebaran unit populasi
  dapat ditekan
Cluster Random Sampling


                                       Populasi


                         Randomisasi Cluster




                         Randomisasi Sampel
* Heterogenitas sampel
   diharapkan sama
   dengan populasi            Sampel
Multistage Random Sampling

- Sampel dianggap homogen dalam jumlah
  amat besar, biaya penelitian tidak cukup
- Sampling dilakukan dalam beberapa
  “stage”, setiap stage dilakukan
  randomisasi
- Kombinasi dari teknik pengambilan
  sampel untuk Probability Sampling (simple
  – stratified – cluster random sampling)
- Urutan dapat bervariasi, tergantung dari
  keadaan populasi dan tujuan penelitian
Ukuran Sampel
Penentuan      ukuran sampel  masalah yang
 pelik
Peneliti hanya mengestimasi jumlah sampel
 yang akan digunakan
Tergantung tujuan penelitian dan sifat
 populasi
 ◦ Uji hipotesis (one sample, two sample etc) atau estimasi
   proporsi
 ◦ Populasi: finite ataukah infinite
 ◦ Jenis data: rasio, interval, nominal, ordinal
 ◦ Ketelitian yang diinginkan
Penentuan ukuran Sampel
1. Tanpa rumus: Teori Thomas Bayes
 ◦ Untuk populasi berdistribusi normal
 ◦ Kalau distribusi tidak diketahui  tetap distribusi
   normal jika random dan jumlah sampel besar (n
   minimum 30)
2. Dengan rumus
 ◦ Jika data proporsi  diperlukan data proporsi
   kejadian
 ◦ Data kontinyu  perlu data varians
 ◦ Jika didapatkan masih dipandang besar  disesuaikan
   dengan waktu, biaya dan sampel (pasien) tersedia atau
   tidak.
Pedoman penentuan ukuran sampel
Sebaiknya   ukuran sampel antara 30 s/d
 500
Jika sampel dipecah lagi ke dalam sub
 sampel  jumlah minimum adalah 30
Untuk penelitian eksperimen sederhana
 dengan pengendalian yang ketat  ukuran
 sampel 10-20 elemen
Pada penelitian multivariat  jumlah
 sampel lebih banyak (10 kali lipat)
Estimasi proporsi

     Peneliti hanya mengestimasi jumlah
      sampel yang akan digunakan
     Bukan menghitung secara pasti
     Perlu informasi awal:
      ◦ Estimasi proporsi populasi (P)
      ◦ Harga alfa (size of test) dan atau beta (power of test)
         simpangan d
      ◦ Confidence interval (CI)
Besar sampel estimasi proporsi

                         2
               z p. q                       n= 2
                                                         2
                                                     N .zα p. q
            n=    2
                         α
                                              d . ( N −1) + Zα . p.q
                d
               Populasi infinit                   Populasi finit

     n = jumlah sampel
     N = jumlah unit populasi
     q = 1-p
     p = estimator proporsi populasi
     d = simpangan mutlak
     z=nilai z pada derajat kepercayaan α
TERIMAKASIH

Metode sampling kimia farmasi

  • 1.
    Teknik Sampling dan UkuranSampel Disampaikan pada : Kuliah Kimia Farmasi Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
  • 2.
    Pengambilan sampel (Sampling)  Bagaimana teknik atau Disain pengambilan sampel?  Berapa ukuran (jumlah) sampel yang akan diambil?
  • 3.
    Populasi dan Sampel Populasi ◦ keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang sama Sampel ◦ himpunan bagian atau sebagian dari populasi Sampling ◦ Proses pengambilan sampel Generalisasi ◦ proses pengambilan kesimpulan atas populasi berdasarkan sampel. ◦ Generalisasi disebut juga inferensi
  • 4.
    Populasi dan Sampel Sampling Populasi Sampel Generalisasi
  • 5.
  • 6.
    Sampel Yang Baik DalamPenelitian, observasi atau percobaan umumnya dilakukan terhadap sampel bukan terhadap populasi Teknik Sampling 1 Tekn Sampel ik S a mpli ng 2 Populasi Sampel The sample and the population should be similar to one another.
  • 7.
    Mengapa Menggunakan Sampel Karena: 1. Populasi terlalu besar 2. Observasi atau percobaan bersifat merusak unit sampel 3. Ada keterbatasan waktu dan biaya penelitian 4. Diperlukan adanya kontrol atau pengaturan terhadap variabel tertentu atas obyek penelitian Penggunaan sampel  Lingkup penelitian dapat diperluas.
  • 8.
    Populasi dan Sampel Sampling Populasi Sampel Statistik: n, X, SD Parameter: N, μ, σ Generalisasi
  • 9.
    Bias dan Variabilitas  Bias  Accuracy  Perbedaan rata-rata (mean) distribusi sampel dan parameter  Disebut unbiased jika bias = 0.  Error (variability)  Precision  menunjukkan penyebaran distribusi sampel Untuk mengurangi bias  gunakan random sampling. Untuk mengurangi variabilitas  gunakan ukuran (jumlah) sampel besar.
  • 11.
    Generalisasi yang optimal Digunakan prinsip probabilitas (random sampling) Jumlah sampel memadai Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat Variasi antar unit populasi sekecil mungkin
  • 12.
    Random dan nonrandom sampling Teknik sampling Non Probability Probability sampling sampling (Random (Non random sampling) sampling)
  • 13.
    Non Random Sampling Tiapunit atau individu populasi TIDAK memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel Tidak dimaksudkan untuk generalisasi
  • 14.
    Macam Non RandomSampling  Accidental sampling (convenience sampling) Sampel dipilih dengan pertimbangan kemudahan, mudah dijangkau atau ditemui secara kebetulan Cocok untuk penelitian penjajagan  Purposive sampling Sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu  Quota sampling Hanya menekankan pada jumlah sampel yang harus dipenuhi  Judgment sampling Sampel dipilih karena dianggap sebagai pihak yang paling baik  Snow Ball sampling Peneliti hanya menemukan satu dua orang sebagai sampel  selanjutnya peneliti minta sampel pertama untuk menunjukkan orang sebagai sampel selanjutnya.
  • 15.
    Random Sampling Tiap unitatau individu populasi memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel Dimaksudkan untuk generalisasi Untuk uji statistik induktif atau inferensial
  • 16.
    Macam Random Sampling Simple random sampling (SRS) Systematic Random Sampling Stratified Random Sampling Cluster sampling Multi-stage sampling
  • 17.
    Proses Teknik/Disain Sampling Define the Target Population Identify the Sampling Frame Choose the Sampling Method Determine the Sample Size Gather the Data
  • 18.
    Simple Random Sampling Untuk populasi yang dianggap homogen Tersedia ada daftar semua unit populasi Daftar (list) unit populasi disebut kerangka sampel (sample frame) Keuntungan: termasuk “unbias” dan mudah dilakukan Kelemahan: jika sampel mengumpul atau menyebar Diperlukan daftar lengkap dari seluruh unit populasi
  • 19.
  • 20.
    Systematic Random Sampling Untuk populasi yang dianggap homogen  Ada daftar semua unit populasi  Daftar (list) unit populasi disebut kerangka sampel (sample frame)  Pengambilan sampel pertama seperti simple random sampling  sampel kedua dst ditentukan dengan jarak tertentu (N/n) ◦ N = jumlah unit populasi ◦ n = jumlah unit populasi  Lebih efisien dibanding simple random sampling
  • 21.
    Stratified Random Sampling Populasi relatif heterogen  Dalam populasi terdiri dari strata atau lapisan yang homogen  Dibutuhkan data yang lebih rinci tentang : - Kriteria pembagian strata - Informasi dasar dari strata Ciri-ciri populasi dapat terwakili (representatif) Jika sampel menyebar jarak jauh  Waktu dan biaya besar
  • 22.
    Stratified Random Sampling Menyerupai blok dalam rancangan eksperimen Umur • < 20 Jenis kelamin • 20-30 • pria Strata • 31-40 • wanita • 41-50 Simple stratified random sampling  jumlah tiap unit dalam strata sama Proportional stratified random sampling  jumlah tiap unit dalam strata tidak sama
  • 23.
    Stratified Random Sampling Populasi Stratifikasi Strata1 Strata2 Strata3 Randomisasi Sampel
  • 24.
    Cluster Random Sampling Untuk populasi yang relatif heterogen  Populasi mengandung kelompok-kelompok (cluster)  Di dalam cluster mengandung unit populasi yang heterogen  Heterogenitas cluster sama dengan populasinya  Tidak perlu daftar semua unit sampel  Biaya lebih murah, penyebaran unit populasi dapat ditekan
  • 25.
    Cluster Random Sampling Populasi Randomisasi Cluster Randomisasi Sampel * Heterogenitas sampel diharapkan sama dengan populasi Sampel
  • 26.
    Multistage Random Sampling -Sampel dianggap homogen dalam jumlah amat besar, biaya penelitian tidak cukup - Sampling dilakukan dalam beberapa “stage”, setiap stage dilakukan randomisasi - Kombinasi dari teknik pengambilan sampel untuk Probability Sampling (simple – stratified – cluster random sampling) - Urutan dapat bervariasi, tergantung dari keadaan populasi dan tujuan penelitian
  • 27.
    Ukuran Sampel Penentuan ukuran sampel  masalah yang pelik Peneliti hanya mengestimasi jumlah sampel yang akan digunakan Tergantung tujuan penelitian dan sifat populasi ◦ Uji hipotesis (one sample, two sample etc) atau estimasi proporsi ◦ Populasi: finite ataukah infinite ◦ Jenis data: rasio, interval, nominal, ordinal ◦ Ketelitian yang diinginkan
  • 28.
    Penentuan ukuran Sampel 1.Tanpa rumus: Teori Thomas Bayes ◦ Untuk populasi berdistribusi normal ◦ Kalau distribusi tidak diketahui  tetap distribusi normal jika random dan jumlah sampel besar (n minimum 30) 2. Dengan rumus ◦ Jika data proporsi  diperlukan data proporsi kejadian ◦ Data kontinyu  perlu data varians ◦ Jika didapatkan masih dipandang besar  disesuaikan dengan waktu, biaya dan sampel (pasien) tersedia atau tidak.
  • 29.
    Pedoman penentuan ukuransampel Sebaiknya ukuran sampel antara 30 s/d 500 Jika sampel dipecah lagi ke dalam sub sampel  jumlah minimum adalah 30 Untuk penelitian eksperimen sederhana dengan pengendalian yang ketat  ukuran sampel 10-20 elemen Pada penelitian multivariat  jumlah sampel lebih banyak (10 kali lipat)
  • 30.
    Estimasi proporsi Peneliti hanya mengestimasi jumlah sampel yang akan digunakan Bukan menghitung secara pasti Perlu informasi awal: ◦ Estimasi proporsi populasi (P) ◦ Harga alfa (size of test) dan atau beta (power of test)  simpangan d ◦ Confidence interval (CI)
  • 31.
    Besar sampel estimasiproporsi 2 z p. q n= 2 2 N .zα p. q n= 2 α d . ( N −1) + Zα . p.q d Populasi infinit Populasi finit n = jumlah sampel N = jumlah unit populasi q = 1-p p = estimator proporsi populasi d = simpangan mutlak z=nilai z pada derajat kepercayaan α
  • 32.