SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Pengujian Hipotesis
pert. ke 7
Pengujian Hipotesis :
A. Pengertian
B. Dua jenis kesalahan
C. Test of Significance
Hipotesis
• Berasal dari kata hipo dan thesis. Hipo artinya
sementara/lemah kebenarannya dan thesis
artinya pernyataan/teori.
• Pernyataan sementara yang perlu diuji
kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah
hipotesis digunakan pengujian yang disebut
hypotesis testing.
Hypothesis Testing
Suatu prosedur pengujian hipotesis tentang
parameter populasi menggunakan informasi dari
sampel dan teori probabilitas untuk menentukan
apakah hipotesis tersebut secara statistik dapat
diterima atau ditolak
• Pengujian hipotesis dijumpai dua jenis hipotesis,
yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif
(Ha).
Hipotesis nol (Ho)
Suatu hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan sesuatu kejadian antara kedua
kelompok. Atau tidak ada hubungan antara
variabel satu dengan variabel yang lain
Hipotesis alternatif (Ha)
Suatu hipotesis yang menyatakan ada
perbedaan sesuatu kejadian antara kedua
kelompok. Atau ada hubungan anatara
variabel satu denan variabel yang lain
Rumusan hipotesis
Hipotesis deskriptif (pernyataan)
– suatu dugaan atau pernyataan sementara tentang nilai
suatu variabel mandiri. Artinya tidak membuat suatu
perbandingan atau hubungan
Contoh :
• Suatu puskesmas manyatakan pada periode tertentu,
jumlah penduduk di wilayah kerjanya yang mencari
pengobatan pada sarana kesehatan adalah paling
banyak 47%
• Maka hipotesisnya ditulis :
• Ho = μ ≤ 0,47
• Ha = μ ≥ 0,47
Hipotesis komparatif (perbedaan)
suatu pernyataan sementara yang menunjukkan
dugaan nilai pada satu variabel atau lebih pada
sampel yang berbeda
Contoh :
• Tidak terdapat perbedaan daya tahan tubuh antara pria
dan wanita terhadap penyakit influenza
• Pernyataan ini, hipotesisnya ditulis :
• Ho = μ1 = μ2
• Ha = μ1 ≠ μ2
Daya tahan tubuh balita pria sama dengan balita
wanita terhadap penyakit influenza.
Pernyataan ini, hipotesisnya ditulis :
• Ho = μ1 ≥ μ2
• Ha = μ1 < μ2
Hipotesis asosiatif (hubungan)
suatu pernyataan sementara yang menunjukkan
dugaan akan adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih
Contoh :
Apakah ada hubungan antara ibu perokok dengan
berat badan lahir rendah ?
Rumusan hipotesisnya :
 Ho = μ = o
 Ha = μ ≠ o
Hipotesis
Deskriptif
(pernyataan)
Kompratif (perbedaan)
Asosiatif (hubungan)
Kesalahan Pengambilan Keputusan
• Dalam pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan
suatu kesalahan pengambilan keputusan.
• Ada dua jenis kesalahan pengambilan keputusan
dalam uji statistik, yaitu:
– kesalahan tipe alpha
– Kesalahan tipe beta
Kesalahan Tipe I ( )
• Merupakan kesalahan menolak Ho padahal
sesungguhnya Ho benar. Artinya: menyimpulkan
adanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak
ada perbedaan.
• Peluang kesalahan tipe satu (I) adalah atau
sering disebut Tingkat signifikansi (significance
level).
• Sebaliknya peluang untuk tidak membuat
kesalahan tipe I adalah sebesar 1- , yang disebut
dengan Tingkat Kepercayaan (confidence level).
Kesalahan Tipe II ( )
• Merupakan kesalahan tidak menolak Ho padahal
sesungguhnya Ho salah. Artinya: menyimpulkan
tidak ada perbedaan padahal sesungguhnya ada
perbedaan.
• Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua (II)
ini adalah sebesar .
• Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe
kedua (II) adalah sebesar 1- , dan dikenal sebagai
Tingkat Kekuatan Uji (power of the test).
Kesalahan Pengambilan Keputusan
Keputusan Populasi
Ho Benar Ho Salah
Tidak Menolak Ho Benar (1- ) Kesalahan Tipe II
( )
Menolak Ho Kesalahanan Tipe I
( )
Benar (1- )
Menentukan Tingkat Kemaknaan (Level Of
Significance)
• Tingkat kemaknaan, atau sering disebut dengan
nilai , merupakan nilai yang menunjukkan
besarnya peluang salah dalam menolak
hipotesis nol.
• nilai merupakan batas toleransi peluang salah
dalam menolak hipotesis nol.
• nilai merupakan nilai batas maksimal
kesalahan menolak Ho.
• Nilai dapat diartikan pula sebagai batas
maksimal kita salah menyatakan adanya
perbedaan.
Penentuan Nilai (Alpha)
• Tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian.
• Nilai (alpha) yang sering digunakan adalah 10 %, 5 %
atau 1 %.
– Bidang kesehatan biasanya digunakan nilai (alpha)
sebesar 5 %.
– Pengujian obat-obatan digunakan batas toleransi
kesalahan yang lebih kecil misalnya 1 %, karena
mengandung risiko yang fatal.
• Misalkan seorang peneliti yang akan menentukan apakah
suatu obat bius berkhasiat akan menentukan yang kecil
sekali , peneliti tersebut tidak akan mau mengambil resiko
bahwa ketidak berhasilan obat bius besar karena akan
berhubungan dengan nyawa seseorang yang akan dibius.
Pemilihan Jenis Uji Paramertik Atau Non Parametrik
• Dalam pengujian hipotesis sangat berhubungan
dengan distribusi data populasi yang akan diuji.
• Bila distribusi data populasi yang akan diuji
berbentuk normal/simteris, maka proses
pengujian dapat digunakan dengan pendekatan
uji statistik parametrik.
• Bila distribusi data populasinya tidak normal atau
tidak diketahui distribusinya maka dapat
digunakan pendekatan uji statistik Non
Parametrik.
Prosedur Uji Hipotesis
1. Menetapkan Hipotesis
2. Penentuan uji statistik yang sesuai
3. Menentukan batas atau tingkat
kemaknaan (level of significance)
4. Penghitungan Uji Statistik
5. Keputusan Uji Statistik
Menetapkan Hipotesis
Hipotesis Nol (Ho)
• Tidak ada perbedaan berat badan bayi antara
mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok
dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak
merokok.
Hipotesis Alternatif (Ha)
• Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka
yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan
mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak
merokok.
Penentuan uji statistik yang sesuai
• Ada beragam jenis uji statistik yang dapat
digunakan. Setiap uji statistik mempunyai
persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Oleh
karena itu harus digunakan uji statistik yang
tepat sesuai dengan data yang diuji. Jenis uji
statistik sangat tergantung dari:
– Jenis variabel yang akan dianalisis
– Jenis data apakah dependen atau independen
– Jenis distribusi data populasinya apakah
mengikuti distribusi normal atau tidak
Contoh penentuan uji statistik
• Sebagai gambaran, jenis uji statistik untuk
mengetahui perbedaan mean akan berbeda
dengan uji statistik untuk mengetahui perbedaan
proporsi/persentase.
• Uji beda mean menggunakan uji T atau uji Anova,
sedangkan uji untuk mengetahui perbedaan
proporsi digunakan uji Kai kuadrat.
Menentukan Batas Atau Tingkat Kemaknaan
(Level Of Significance)
• Batas/tingkat kemaknaan, sering juga disebut
dengan nilai . Penggunan nilai alpha tergantung
tujuan penelitian yang dilakukan, untuk bidang
kesehatan biasanya menggunakan nilai alpha (α =
0,05 /CI=95% atau α = 0,01 /CI=99%)
 CI = Confidence Interval (Tingkat Kepercayaan)
= komplemen dari α
= 1 - α
Penghitungan Uji Statistik
• Penghitungan uji statistik adalah menghitung data
sampel kedalam uji hipotesis yang sesuai.
• Misalnya kalau ingin menguji perbedan mean
antara dua kelompok, maka data hasil
pengukuran dimasukkan ke rumus uji t. Dari hasil
perhitungan tersebut kemudian dibandingkan
dengan nilai populasi untuk mengetahui apakah
ada hipotesis ditolak atau gagal menolak
hipotesis.
Keputusan Uji Statistik
• Hasil pengujian statistik akan menghasilkan dua
kemungkinan keputusan yaitu menolak Hipotesis
Nol dan Gagal menolak Hipotesis nol.
• Keputusan uji statistik dapat dicari dengan dua
pendekatan yaitu pendekatan klasik dan
pendekatan probabilistik
Pendekatan Klasik
• Untuk memutuskan apakah Ho ditolak maupun gagal
ditolak, dapat digunakan dengan cara membandingkan
Nilai Perhitungan Uji Statistik dengan Nilai pada Tabel.
• Nilai Tabel yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji
yang kita lakukan,
– uji Z maka nilai tabel dilihat dari tabel Z
– uji T.
• Setelah kita dapat nilai perhitungan uji Z/T kemudian kita
bandingkan angka yang ada pada tabel T
• Besarnya nilai tabel sangat tergantung dari
– nilai alpha ( ) yang digunakan
– uji one tail (satu sisi/satu arah) atau two tail (dua sisi/dua
arah).
Pendekatan Klasik
• Untuk memutuskan apakah Ho ditolak maupun gagal
ditolak, dapat digunakan dengan cara membandingkan
Nilai Perhitungan Uji Statistik dengan Nilai pada Tabel.
• Nilai Tabel yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji
yang kita lakukan,
– uji Z maka nilai tabel dilihat dari tabel Z
– uji T.
• Setelah kita dapat nilai perhitungan uji Z/T kemudian kita
bandingkan angka yang ada pada tabel T
• Besarnya nilai tabel sangat tergantung dari
– nilai alpha ( ) yang digunakan
– uji one tail (satu sisi/satu arah) atau two tail (dua sisi/dua
arah).
Uji two tail (dua sisi/dua arah)
Ho : x = y
Ha : x y
• Pada uji ini menggunakan uji dua arah sehingga
untuk mencari nilai Z di tabel kurve normal, nilai
-nya harus dibagi dua arah yaitu ujung kiri dan
kanan dari suatu kurva normal, sehingga nilai
alpha = ½ . Sebagai contoh bila ditetapkan nilai
= 0,05 maka nilai alpha = ½ (0,05) =0,025,
pada = 0.025 nilai Z-nya adalah 1,96.
Gambar Uji two tail (dua sisi/dua arah)
Uji one tail (satu sisi/satu arah)
Ho : x = y
Ha : x > y
• Maka uji nya adalah satu arah, nilai alphanya
tetap 5 % (tidak usah dibagi dua) sehingga nilai
Z= 1,65.
Uji one tail (satu sisi/satu arah)
Uji one tail (satu sisi/satu arah)
Hasil Keputusan Uji Statistik
• Bila nilai perhitungan uji statistik lebih besar dibandingkan
nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan > nilai
tabel), maka keputusannya: Ho ditolak
– Ho ditolak, artinya: ada perbedaan kejadian
(mean/proporsi) yang signifikan antara kelompok data
satu dengan kelompok data yang lain.
• Bila nilai perhitungan uji statistik lebih kecil dibandingkan
nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan < nilai
tabel), maka keputusannya: Ho gagal ditolak
– Ho gagal ditolak, artinya: tidak ada perbedaan kejadian
(mean/proporsi) antara kelompok data satu dengan
kelompok data yang lain. Perbedaan yang ada hanya
akibat dari faktor kebetulan (by chance).
Pendekatan Probabilistik
• Seiring dengan kemajuan perkembangan komputer
maka uji statistik dengan mudah dan cepat dapat
dilakukan dengan program-program statistik yang
tersedia di pasaran seperti Epi Info, SPSS, SAS,
Stata, dll.. Setiap kita melakukan uji statistik melalui
program komputer maka akan ditampilkan /
dikeluarkan nilai P (P value). Dengan nilai P ini kita
dapat menggunakan untuk keputusan uji statistik
dengan cara membandingkan nilai P dengan nilai
(alpha). Ketentuan yang berlaku adalah sbb:
• Bila nilai P nilai , maka keputusannya adalah
Ho ditolak
• Bila nilai P > nilai , maka keputusannya adalah
Ho gagal ditolak
Catatan
• Perlu diketahui bahwa Nilai P two tail adalah dua
kali Nilai P one tail, berarti kalau tabel yang
digunakan adalah tabel one tail sedangkan uji
statistik yang dilakukan two tail maka Nilai P dari
tabel harus dikalikan 2.
• Dengan demikian dapat disederhanakan dengan
rumus: Nilai P two tail = 2 x Nilai P one tail.
Pengertian Nilai P
• Nilai P merupakan nilai yang menunjukkan besarnya
peluang salah menolak Ho dari data penelitian.
• Nilai P dapat diartikan pula sebagai nilai besarnya peluang
hasil penelitian (misalnya adanya perbedaan mean atau
proporsi) terjadi karena faktor kebetulan (by chance).
• Harapan kita nilai P adalah sekecil mungkin, sebab bila nilai
P-nya kecil maka kita yakin bahwa adanya perbedaan pada
hasil penelitian menunjukkan pula adanya perbedaan di
populasi. Dengan kata lain kalau nilai P-nya kecil maka
perbedaan yang ada pada penelitian terjadi bukan karena
faktor kebetulan (by chance).
Thank you

More Related Content

What's hot

13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikanRapul anwar
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distributionangita wahyu suprapti
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss Nur Kamri
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelzmeffendi
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiDarnah Andi Nohe
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 

What's hot (20)

13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Uji statistik
Uji statistikUji statistik
Uji statistik
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 

Similar to Pengujian Hipotesis

Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxMuhammadHamdisyah
 
Dasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialDasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialApriliani Putri
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiFadhila Isnaini
 
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptWindi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptmhusyaiin36
 
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruUJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruyudha509586
 
hypothesis
hypothesishypothesis
hypothesisNandiGeo
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
Sesi iii t test & f test
Sesi iii t test & f testSesi iii t test & f test
Sesi iii t test & f testfarmasiuin2011
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Wisma Morgans
 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata ratayositria
 
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxMateri11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxwani27
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisDavi Conan
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisarsitektur90
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataAYU Hardiyanti
 

Similar to Pengujian Hipotesis (20)

Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
 
Dasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialDasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensial
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
 
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptWindi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
 
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruUJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
 
hypothesis
hypothesishypothesis
hypothesis
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
Sesi iii t test & f test
Sesi iii t test & f testSesi iii t test & f test
Sesi iii t test & f test
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 
Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxMateri11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
 
statistika dasar
statistika dasarstatistika dasar
statistika dasar
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
 

More from robin2dompas

More from robin2dompas (19)

Pert_9.pdf
Pert_9.pdfPert_9.pdf
Pert_9.pdf
 
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah NilawatiLaporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
 
Sist...endokrin_2014
Sist...endokrin_2014Sist...endokrin_2014
Sist...endokrin_2014
 
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
 
Peny bawaan ii
Peny bawaan iiPeny bawaan ii
Peny bawaan ii
 
An fis panca_indra_pert_last
An fis panca_indra_pert_lastAn fis panca_indra_pert_last
An fis panca_indra_pert_last
 
Makalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aidsMakalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aids
 
Komnukasi
KomnukasiKomnukasi
Komnukasi
 
Pegkjian tk
Pegkjian tkPegkjian tk
Pegkjian tk
 
Akper mw09
Akper mw09Akper mw09
Akper mw09
 
Tugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariaTugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malaria
 
Konsep infeksi
Konsep infeksiKonsep infeksi
Konsep infeksi
 
cacat bawaan
cacat bawaancacat bawaan
cacat bawaan
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Perte ke 6_soskes
Perte ke 6_soskesPerte ke 6_soskes
Perte ke 6_soskes
 
Pemantauan tumbuh kembang
Pemantauan tumbuh kembang Pemantauan tumbuh kembang
Pemantauan tumbuh kembang
 
ika
 ika ika
ika
 
Immunisasi
Immunisasi Immunisasi
Immunisasi
 
Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..
 

Pengujian Hipotesis

  • 2. Pengujian Hipotesis : A. Pengertian B. Dua jenis kesalahan C. Test of Significance
  • 3.
  • 4. Hipotesis • Berasal dari kata hipo dan thesis. Hipo artinya sementara/lemah kebenarannya dan thesis artinya pernyataan/teori. • Pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut hypotesis testing.
  • 5. Hypothesis Testing Suatu prosedur pengujian hipotesis tentang parameter populasi menggunakan informasi dari sampel dan teori probabilitas untuk menentukan apakah hipotesis tersebut secara statistik dapat diterima atau ditolak
  • 6. • Pengujian hipotesis dijumpai dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
  • 7. Hipotesis nol (Ho) Suatu hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok. Atau tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain
  • 8. Hipotesis alternatif (Ha) Suatu hipotesis yang menyatakan ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok. Atau ada hubungan anatara variabel satu denan variabel yang lain
  • 9. Rumusan hipotesis Hipotesis deskriptif (pernyataan) – suatu dugaan atau pernyataan sementara tentang nilai suatu variabel mandiri. Artinya tidak membuat suatu perbandingan atau hubungan Contoh : • Suatu puskesmas manyatakan pada periode tertentu, jumlah penduduk di wilayah kerjanya yang mencari pengobatan pada sarana kesehatan adalah paling banyak 47% • Maka hipotesisnya ditulis : • Ho = μ ≤ 0,47 • Ha = μ ≥ 0,47
  • 10. Hipotesis komparatif (perbedaan) suatu pernyataan sementara yang menunjukkan dugaan nilai pada satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda Contoh : • Tidak terdapat perbedaan daya tahan tubuh antara pria dan wanita terhadap penyakit influenza • Pernyataan ini, hipotesisnya ditulis : • Ho = μ1 = μ2 • Ha = μ1 ≠ μ2
  • 11. Daya tahan tubuh balita pria sama dengan balita wanita terhadap penyakit influenza. Pernyataan ini, hipotesisnya ditulis : • Ho = μ1 ≥ μ2 • Ha = μ1 < μ2
  • 12. Hipotesis asosiatif (hubungan) suatu pernyataan sementara yang menunjukkan dugaan akan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih Contoh : Apakah ada hubungan antara ibu perokok dengan berat badan lahir rendah ? Rumusan hipotesisnya :  Ho = μ = o  Ha = μ ≠ o
  • 14. Kesalahan Pengambilan Keputusan • Dalam pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan suatu kesalahan pengambilan keputusan. • Ada dua jenis kesalahan pengambilan keputusan dalam uji statistik, yaitu: – kesalahan tipe alpha – Kesalahan tipe beta
  • 15. Kesalahan Tipe I ( ) • Merupakan kesalahan menolak Ho padahal sesungguhnya Ho benar. Artinya: menyimpulkan adanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak ada perbedaan. • Peluang kesalahan tipe satu (I) adalah atau sering disebut Tingkat signifikansi (significance level). • Sebaliknya peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe I adalah sebesar 1- , yang disebut dengan Tingkat Kepercayaan (confidence level).
  • 16. Kesalahan Tipe II ( ) • Merupakan kesalahan tidak menolak Ho padahal sesungguhnya Ho salah. Artinya: menyimpulkan tidak ada perbedaan padahal sesungguhnya ada perbedaan. • Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua (II) ini adalah sebesar . • Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe kedua (II) adalah sebesar 1- , dan dikenal sebagai Tingkat Kekuatan Uji (power of the test).
  • 17. Kesalahan Pengambilan Keputusan Keputusan Populasi Ho Benar Ho Salah Tidak Menolak Ho Benar (1- ) Kesalahan Tipe II ( ) Menolak Ho Kesalahanan Tipe I ( ) Benar (1- )
  • 18. Menentukan Tingkat Kemaknaan (Level Of Significance) • Tingkat kemaknaan, atau sering disebut dengan nilai , merupakan nilai yang menunjukkan besarnya peluang salah dalam menolak hipotesis nol. • nilai merupakan batas toleransi peluang salah dalam menolak hipotesis nol. • nilai merupakan nilai batas maksimal kesalahan menolak Ho. • Nilai dapat diartikan pula sebagai batas maksimal kita salah menyatakan adanya perbedaan.
  • 19. Penentuan Nilai (Alpha) • Tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian. • Nilai (alpha) yang sering digunakan adalah 10 %, 5 % atau 1 %. – Bidang kesehatan biasanya digunakan nilai (alpha) sebesar 5 %. – Pengujian obat-obatan digunakan batas toleransi kesalahan yang lebih kecil misalnya 1 %, karena mengandung risiko yang fatal. • Misalkan seorang peneliti yang akan menentukan apakah suatu obat bius berkhasiat akan menentukan yang kecil sekali , peneliti tersebut tidak akan mau mengambil resiko bahwa ketidak berhasilan obat bius besar karena akan berhubungan dengan nyawa seseorang yang akan dibius.
  • 20. Pemilihan Jenis Uji Paramertik Atau Non Parametrik • Dalam pengujian hipotesis sangat berhubungan dengan distribusi data populasi yang akan diuji. • Bila distribusi data populasi yang akan diuji berbentuk normal/simteris, maka proses pengujian dapat digunakan dengan pendekatan uji statistik parametrik. • Bila distribusi data populasinya tidak normal atau tidak diketahui distribusinya maka dapat digunakan pendekatan uji statistik Non Parametrik.
  • 21. Prosedur Uji Hipotesis 1. Menetapkan Hipotesis 2. Penentuan uji statistik yang sesuai 3. Menentukan batas atau tingkat kemaknaan (level of significance) 4. Penghitungan Uji Statistik 5. Keputusan Uji Statistik
  • 22. Menetapkan Hipotesis Hipotesis Nol (Ho) • Tidak ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok. Hipotesis Alternatif (Ha) • Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
  • 23. Penentuan uji statistik yang sesuai • Ada beragam jenis uji statistik yang dapat digunakan. Setiap uji statistik mempunyai persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Oleh karena itu harus digunakan uji statistik yang tepat sesuai dengan data yang diuji. Jenis uji statistik sangat tergantung dari: – Jenis variabel yang akan dianalisis – Jenis data apakah dependen atau independen – Jenis distribusi data populasinya apakah mengikuti distribusi normal atau tidak
  • 24. Contoh penentuan uji statistik • Sebagai gambaran, jenis uji statistik untuk mengetahui perbedaan mean akan berbeda dengan uji statistik untuk mengetahui perbedaan proporsi/persentase. • Uji beda mean menggunakan uji T atau uji Anova, sedangkan uji untuk mengetahui perbedaan proporsi digunakan uji Kai kuadrat.
  • 25. Menentukan Batas Atau Tingkat Kemaknaan (Level Of Significance) • Batas/tingkat kemaknaan, sering juga disebut dengan nilai . Penggunan nilai alpha tergantung tujuan penelitian yang dilakukan, untuk bidang kesehatan biasanya menggunakan nilai alpha (α = 0,05 /CI=95% atau α = 0,01 /CI=99%)  CI = Confidence Interval (Tingkat Kepercayaan) = komplemen dari α = 1 - α
  • 26. Penghitungan Uji Statistik • Penghitungan uji statistik adalah menghitung data sampel kedalam uji hipotesis yang sesuai. • Misalnya kalau ingin menguji perbedan mean antara dua kelompok, maka data hasil pengukuran dimasukkan ke rumus uji t. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai populasi untuk mengetahui apakah ada hipotesis ditolak atau gagal menolak hipotesis.
  • 27. Keputusan Uji Statistik • Hasil pengujian statistik akan menghasilkan dua kemungkinan keputusan yaitu menolak Hipotesis Nol dan Gagal menolak Hipotesis nol. • Keputusan uji statistik dapat dicari dengan dua pendekatan yaitu pendekatan klasik dan pendekatan probabilistik
  • 28. Pendekatan Klasik • Untuk memutuskan apakah Ho ditolak maupun gagal ditolak, dapat digunakan dengan cara membandingkan Nilai Perhitungan Uji Statistik dengan Nilai pada Tabel. • Nilai Tabel yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji yang kita lakukan, – uji Z maka nilai tabel dilihat dari tabel Z – uji T. • Setelah kita dapat nilai perhitungan uji Z/T kemudian kita bandingkan angka yang ada pada tabel T • Besarnya nilai tabel sangat tergantung dari – nilai alpha ( ) yang digunakan – uji one tail (satu sisi/satu arah) atau two tail (dua sisi/dua arah).
  • 29. Pendekatan Klasik • Untuk memutuskan apakah Ho ditolak maupun gagal ditolak, dapat digunakan dengan cara membandingkan Nilai Perhitungan Uji Statistik dengan Nilai pada Tabel. • Nilai Tabel yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji yang kita lakukan, – uji Z maka nilai tabel dilihat dari tabel Z – uji T. • Setelah kita dapat nilai perhitungan uji Z/T kemudian kita bandingkan angka yang ada pada tabel T • Besarnya nilai tabel sangat tergantung dari – nilai alpha ( ) yang digunakan – uji one tail (satu sisi/satu arah) atau two tail (dua sisi/dua arah).
  • 30. Uji two tail (dua sisi/dua arah) Ho : x = y Ha : x y • Pada uji ini menggunakan uji dua arah sehingga untuk mencari nilai Z di tabel kurve normal, nilai -nya harus dibagi dua arah yaitu ujung kiri dan kanan dari suatu kurva normal, sehingga nilai alpha = ½ . Sebagai contoh bila ditetapkan nilai = 0,05 maka nilai alpha = ½ (0,05) =0,025, pada = 0.025 nilai Z-nya adalah 1,96.
  • 31. Gambar Uji two tail (dua sisi/dua arah)
  • 32. Uji one tail (satu sisi/satu arah) Ho : x = y Ha : x > y • Maka uji nya adalah satu arah, nilai alphanya tetap 5 % (tidak usah dibagi dua) sehingga nilai Z= 1,65.
  • 33. Uji one tail (satu sisi/satu arah)
  • 34. Uji one tail (satu sisi/satu arah)
  • 35. Hasil Keputusan Uji Statistik • Bila nilai perhitungan uji statistik lebih besar dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan > nilai tabel), maka keputusannya: Ho ditolak – Ho ditolak, artinya: ada perbedaan kejadian (mean/proporsi) yang signifikan antara kelompok data satu dengan kelompok data yang lain. • Bila nilai perhitungan uji statistik lebih kecil dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan < nilai tabel), maka keputusannya: Ho gagal ditolak – Ho gagal ditolak, artinya: tidak ada perbedaan kejadian (mean/proporsi) antara kelompok data satu dengan kelompok data yang lain. Perbedaan yang ada hanya akibat dari faktor kebetulan (by chance).
  • 36. Pendekatan Probabilistik • Seiring dengan kemajuan perkembangan komputer maka uji statistik dengan mudah dan cepat dapat dilakukan dengan program-program statistik yang tersedia di pasaran seperti Epi Info, SPSS, SAS, Stata, dll.. Setiap kita melakukan uji statistik melalui program komputer maka akan ditampilkan / dikeluarkan nilai P (P value). Dengan nilai P ini kita dapat menggunakan untuk keputusan uji statistik dengan cara membandingkan nilai P dengan nilai (alpha). Ketentuan yang berlaku adalah sbb: • Bila nilai P nilai , maka keputusannya adalah Ho ditolak • Bila nilai P > nilai , maka keputusannya adalah Ho gagal ditolak
  • 37. Catatan • Perlu diketahui bahwa Nilai P two tail adalah dua kali Nilai P one tail, berarti kalau tabel yang digunakan adalah tabel one tail sedangkan uji statistik yang dilakukan two tail maka Nilai P dari tabel harus dikalikan 2. • Dengan demikian dapat disederhanakan dengan rumus: Nilai P two tail = 2 x Nilai P one tail.
  • 38. Pengertian Nilai P • Nilai P merupakan nilai yang menunjukkan besarnya peluang salah menolak Ho dari data penelitian. • Nilai P dapat diartikan pula sebagai nilai besarnya peluang hasil penelitian (misalnya adanya perbedaan mean atau proporsi) terjadi karena faktor kebetulan (by chance). • Harapan kita nilai P adalah sekecil mungkin, sebab bila nilai P-nya kecil maka kita yakin bahwa adanya perbedaan pada hasil penelitian menunjukkan pula adanya perbedaan di populasi. Dengan kata lain kalau nilai P-nya kecil maka perbedaan yang ada pada penelitian terjadi bukan karena faktor kebetulan (by chance).
  • 39.