2. Sreening adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit
yg belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan
atau prosedur lain yg dapat dgn cepat memisahkan
antara orang yg mungkin menderita penyakit dgn
orang yg mungkin tdk menderita.
Yg menderita d lakukan pemeriksaan intensif untuk
menentukan apakah yg bersangkutan memang sakit
atau tdk kmdian yg sakit d lakukan pengobatan yg
intensif agar tdk membahayakan bagi dirinya dan
lingkungannya, khususnya bagi penyakit2 menular.
3. Bahwa penyakit yg ada d masyarakat ibarat
puncak gunung es, karena hanya sebagian
kecil yg tergambar/ terdata.
Diagnosa dini dan pengobatan secara tuntas
memudahkan kesembuhan.
Menghindari terjadinya penyakit pd tahap
penyakit lanjut
Penderita tanpa gejala berpotensi
menularkan penyakit.
4. Penderita penyakit KRONIS;
• Infeksi bakteri ( Lepra,TBC, dll)
• Infeksi Virus ( hepatitis )
• Penyakit non infeksi :
– hipertensi
– Diabetus miletus
– Penyakit jantung
– Karsinoma serviks
– Prostat, dan
– glaukoma
• Aids
5. 1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dgn
gejala tdk khas terhadap orang-orang yg
tampak sehat,tetapi mgkin menderita
penyakit yaitu orang-orang yg mempunyai
risiko tinggi untuk terkena penyakit.
2. Dengan ditemukannya penderita tanpa
gejala dapat dilakukan pengobatan secara
tuntas hingga mudah disembuhkan dan tdk
membahayakan dirinya maupun
lingkungannya dan tdk menjadi sumber
penularan hingga epidemi dpt d hindari.
6. Proses Sreening /Uji tapis terdiri dari dua tahap :
1.Melakukan pemeriksaan terhadap kelompok
penduduk yang dianggap mempunyai
risiko tinggi menderita penyakit dan bila
hasil test negative maka dianggap orang
tersebut tidak menderita penyakit.
2.Bila hasil positif maka dilakukan pemeriksaan
diagnostic.
Hasilnya positif mk dianggap sakit d mendpat
pengobtan.
7. 1. Penyaringan Massal (Mass Screening)
Yaitu Penyaringan yang melibatkan populasi
secara keseluruhan.
2. Selective Screening
Penyaringan yang dilakukan pada Kelompok
Penduduk tertentu.
Contoh : Screening pada pekerja pabrik yang
terpapar dengan bahan Timbal.
8. 3. Single Disease Screening.
Penyaringan yg dilakukan pada suatu jenis penyakit tertentu
yang spesifik.
Misal : Screening untuk mengetahui Penyakit TB Paru.
4. Multiphase Screening
Penyaringan yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan
terdapatnya peny. pd bbrp Individu. Misal : Screening
kesehatan pd pegawai yg mendaftar/akan diseleksi.
Adi Heru Utomo, dkk (2010)
9. 1. Sifat Penyakit
a) Serius
b) Prevalensi tinggi pada tahap praklinik
c)Periode yg panjang diantara tanda – tanda pertama
sampai timbulnya penyakit
2. Uji Diagnostik
a) Sensitif dan Spesifik
b) Sederhana dan Murah
c) Aman dan Dapat Diterima
d) Reliable
3. Pengobatan
a) Efektif dan dapat diterima
b) Pengobatan yg aman telah tersedia
10. Validitas : kemampuan tes / screening untuk
menentukan individu mana yg benar sakit dan
mana yang tidak sakit. Indikator untuk menilai
validitas hasil Screening adalah Sensitivitas dan
Spesifisitas
Reliabilitas : adalah bila tes yang dilakukan
berulang ulang menunjukan hasil yang konsisten.
Yield (Hasil dr Suatu Tes/Uji) : jumlah peny. Yg
terdiagnosis dan terobati sebagai
hasil dari uji tapis yg sebelumnya tidak diketahui.
11. Indikator validitas hasil tes
SENSITIVITAS = Kepekaan
Adalah Proporsi dari orang – orang yang benar –
benar sakit yang ada di dalam populasi yang
disaring, yang diidentifikasi dengan
menggunakan uji penyaringan sebagai penderita
sakit.
SPESIFISITAS = Kecermatan
Adalah proporsi dari orang – orang yang benar –
benar sehat, yang juga diidentifikasi dengan
menggunakan uji penyaringan sebagai individu
sehat
12. Kemampuan dari suatu tes Screening untuk
mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg
BERISIKO (mempunyai RISIKO Penyakit)
Kemampuan suatu tes Screening untuk
menemukan Orang2 yg MENDERITA Penyakit yg
sdg dicari.
RUMUS : Jml Subjek yg didiagnosis penyakit tttu
secara tepat (True Positive) ‘dibagi’ Jml seluruh
Subjek dgn Penyakit tsb (Population at Risk).
13. Hasil tes Penyakit (+) Penyakit (-)
Tes (+) ‘a’
True positive
‘b’
False positive
a+b
Tes (-) ‘c’
False negative
‘d’
True negative
c+d
a+c b+d
subjek dgn diagnosa
DAN penyakit
sensitivitas= positive
jmlh seluruh subjek
dgn penyakit (+)
True positive
Sensitivitas =
true positive +
false negative
(a)
Sensitivitas=
(a+c)
14. Screening test dilakukan pada 1000 ibu hamil. Data yg
diperoleh adalah : terdapat 200 ibu hamil yg menderita
Penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya Tidak memiliki
Penyakit X. Setelah dilakukan pemeriksaan Laboratorium
(:kadar Hb) pada 200 ibu yg menderita Penyakit X tsb
didapatkan 150 ibu hamil POSITIF menderita Penyakit X,
sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800
ibu hamil yg dlm screening Tidak memiliki Penyakit X,
setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratorium ternyata 40
orang diantaranya POSITIF menderita Penyakit X
tersebut.
Berapa SENSITIVITAS nya...???
16. SENSITIVITAS 0,75 atau 75% artinya : Subjek
yg dlm Sreening (+) atau yg memiliki Tanda
& Gejala terkait dgn Penyakit X yg mgkin
diderita itu besarnya adalah 75% dari SEMUA
Subjek yg BENAR-BENAR SAKIT.
17. 1. Makin BESAR Persentase Sensitivitas makin
BAIK.
Karena akan mengurangi Risiko Penularan atau Kematian
yg disebabkan oleh Penyakit tsb.
2. Makin KECIL Persentase Sensitivitas makin
BERBAHAYA.
Karena makin Banyak orang yg sebenarnya Sakit tapi
Tidak Merasa Sakit. shg Tidak Berobat/diobati.
Karena akan dapat Menularkan Penyakitnya ke Orang lain.
(bila Screeningnya pd Penyakit Menular).
18. Kemampuan dari tes Screening untuk
mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg
SEHAT (Tidak Berisiko).
Kemampuan untuk menemukan orang-orang yg
TIDAK Menderita Penyakit.
Rumus : Jml. Subjek yg didiagnosis TIDAK
berpenyakit scr Tepat (True Negative) ‘dibagi’
Jml. Seluruh Subjek yg TIDAK Menderita penyakit.
19. Penyakit (+ ) Penyakit ( - )
Tes ( + ) ‘ a ‘
(True Positive )
‘ b ‘
(False positive)
a + b
Tes ( - ) ‘ c’
(False negative )
‘ d ‘
(True negative )
C + d
a + c b + d
Spesifisifias= Subjek dgn diagnosa dan penyakit (-)
Jmlh seluruh subjek dgn penyakit (-)
Spesifisifias= True negative
False positive+true negative
Spesifisifias= (d)
(b+d)
20. Sreening test dilakukan pd 1000 ibu hamil, data
yg d peroleh adalah ; terdapat 200 ibu hamil yg
menderita penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya
tdk memiliki penyakit X, setelah d lakukan
pemeriksaan Laboratorium (Kadar Hb) pd 200 ibu
yg menderita penyakit X tsb d daptkan 150 ibu
hamil P0SITIf menderita peny. , sedangkan yg 50
ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu hamil yg
dalam sreening tdk memiliki peny. X, setelah
dilakukan pemeriksaan laboratorium ternyata 40
org diantaranya POSITIF menderita penyakit X
tsb.
Berapa SPESIFISITAS nya.........???
21. Penyakit X ( + ) Penyakit X (-)
Tes ( + ) ‘a’
(True Positive)
= 150
‘b’
(False positive)
= 40
a + b
Tes ( - ) ‘ c ‘
(False Negative )
= 50
‘ d ‘
(True Negative )
= 760
c + d
a + c = 200 b + d = 800 1000
(d)
Spesifisitas =
b+d
760/ 800=0,18
22. Spesifisitas 0,18 atau 18 % artinya;
Subjek yg negatif atau tdk menderita/
memiliki penyakit dr Sreening tsb sebesar 18
% dr semua subjek yg tdk sakit.
23. 1. Makin BESAR presentase Spesifisitas makin
BAIK.
Karena akan mengurangi kesalahan pengobatan
atau perawatan. Shg org yg sehat TIDAK dikira
Sakit dan tdk perlu dilakukan pengobatan.
2. Makin kecil persentase Spesifisitas makin
merugikan.
Karena dpt menyebabkan pemberian pelayanan
kesehatan/ pengobatan yg salah, krn memungkinkan
pemberian Yankes/ pengobatan kpd org yg tdk
sakit.
Membuang tenaga dan biaya.
24. SENSITIVITAS : Probabilitas hasil uji yg positif
pd org-org yg mengidap penyakit.
{ a/ ( a + c)}.
SPESIFISITAS: Probabilitas hasil uji Negatif pd
org-org yg tidak mengidap penyakit.
{ d (b+d)}.
25. Adalah‘ Nilai probabilitas Prediksi’ suatu
penyakit dri hasil suatu tes atau pemeriksaan.
Untuk menilai sejauh mana Efikasi (=
Kemanjuran/ kemujaraban) dari suatu tes
Sreening.
26. Positive predictive value :
Probabilitas yg MENDERITA penyakit
terhadap semua hasil tes positif.
{ a / (a + b ) }
Negative Predictive value :
Probabilitas yg TDK MENDERITA penyakit
terhadap semua hasil tes negatif.
{ d/(c+d)}
27. Positive Predictive Value ;
Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d
sreening yg benar-benar positif ( menderita
penyakit) dari semua subjek/ penduduk yg
ditemukan menderita SAKIT oleh uji diagnostik.
Negative Predictive Value ;
Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d
temukan Benar-benar NEGATIF ( tdk menderita
penyakit ) dri semua yg d temukan TDK
menderita Penyakit (-).