SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Rojali,SKM, M.Epid
Rojali, SKM, M.Epid
 Sreening adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit
yg belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan
atau prosedur lain yg dapat dgn cepat memisahkan
antara orang yg mungkin menderita penyakit dgn
orang yg mungkin tdk menderita.
 Yg menderita d lakukan pemeriksaan intensif untuk
menentukan apakah yg bersangkutan memang sakit
atau tdk kmdian yg sakit d lakukan pengobatan yg
intensif agar tdk membahayakan bagi dirinya dan
lingkungannya, khususnya bagi penyakit2 menular.
 Bahwa penyakit yg ada d masyarakat ibarat
puncak gunung es, karena hanya sebagian
kecil yg tergambar/ terdata.
 Diagnosa dini dan pengobatan secara tuntas
memudahkan kesembuhan.
 Menghindari terjadinya penyakit pd tahap
penyakit lanjut
 Penderita tanpa gejala berpotensi
menularkan penyakit.
 Penderita penyakit KRONIS;
• Infeksi bakteri ( Lepra,TBC, dll)
• Infeksi Virus ( hepatitis )
 • Penyakit non infeksi :
– hipertensi
– Diabetus miletus
– Penyakit jantung
– Karsinoma serviks
– Prostat, dan
– glaukoma
 • Aids
1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dgn
gejala tdk khas terhadap orang-orang yg
tampak sehat,tetapi mgkin menderita
penyakit yaitu orang-orang yg mempunyai
risiko tinggi untuk terkena penyakit.
2. Dengan ditemukannya penderita tanpa
gejala dapat dilakukan pengobatan secara
tuntas hingga mudah disembuhkan dan tdk
membahayakan dirinya maupun
lingkungannya dan tdk menjadi sumber
penularan hingga epidemi dpt d hindari.
 Proses Sreening /Uji tapis terdiri dari dua tahap :
1.Melakukan pemeriksaan terhadap kelompok
penduduk yang dianggap mempunyai
risiko tinggi menderita penyakit dan bila
hasil test negative maka dianggap orang
tersebut tidak menderita penyakit.
2.Bila hasil positif maka dilakukan pemeriksaan
diagnostic.
 Hasilnya positif mk dianggap sakit d mendpat
pengobtan.
 1. Penyaringan Massal (Mass Screening)
Yaitu Penyaringan yang melibatkan populasi
secara keseluruhan.
 2. Selective Screening
Penyaringan yang dilakukan pada Kelompok
Penduduk tertentu.
Contoh : Screening pada pekerja pabrik yang
terpapar dengan bahan Timbal.
3. Single Disease Screening.
Penyaringan yg dilakukan pada suatu jenis penyakit tertentu
yang spesifik.
Misal : Screening untuk mengetahui Penyakit TB Paru.
4. Multiphase Screening
Penyaringan yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan
terdapatnya peny. pd bbrp Individu. Misal : Screening
kesehatan pd pegawai yg mendaftar/akan diseleksi.
Adi Heru Utomo, dkk (2010)
 1. Sifat Penyakit
a) Serius
b) Prevalensi tinggi pada tahap praklinik
c)Periode yg panjang diantara tanda – tanda pertama
sampai timbulnya penyakit
 2. Uji Diagnostik
a) Sensitif dan Spesifik
b) Sederhana dan Murah
c) Aman dan Dapat Diterima
d) Reliable
 3. Pengobatan
a) Efektif dan dapat diterima
b) Pengobatan yg aman telah tersedia
 Validitas : kemampuan tes / screening untuk
menentukan individu mana yg benar sakit dan
mana yang tidak sakit. Indikator untuk menilai
validitas hasil Screening adalah Sensitivitas dan
Spesifisitas
 Reliabilitas : adalah bila tes yang dilakukan
berulang ulang menunjukan hasil yang konsisten.
 Yield (Hasil dr Suatu Tes/Uji) : jumlah peny. Yg
terdiagnosis dan terobati sebagai
hasil dari uji tapis yg sebelumnya tidak diketahui.
Indikator validitas hasil tes
 SENSITIVITAS = Kepekaan
Adalah Proporsi dari orang – orang yang benar –
benar sakit yang ada di dalam populasi yang
disaring, yang diidentifikasi dengan
menggunakan uji penyaringan sebagai penderita
sakit.
 SPESIFISITAS = Kecermatan
Adalah proporsi dari orang – orang yang benar –
benar sehat, yang juga diidentifikasi dengan
menggunakan uji penyaringan sebagai individu
sehat
 Kemampuan dari suatu tes Screening untuk
mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg
BERISIKO (mempunyai RISIKO Penyakit)
Kemampuan suatu tes Screening untuk
menemukan Orang2 yg MENDERITA Penyakit yg
sdg dicari.
 RUMUS : Jml Subjek yg didiagnosis penyakit tttu
secara tepat (True Positive) ‘dibagi’ Jml seluruh
Subjek dgn Penyakit tsb (Population at Risk).
Hasil tes Penyakit (+) Penyakit (-)
Tes (+) ‘a’
True positive
‘b’
False positive
a+b
Tes (-) ‘c’
False negative
‘d’
True negative
c+d
a+c b+d
subjek dgn diagnosa
DAN penyakit
sensitivitas= positive
jmlh seluruh subjek
dgn penyakit (+)
True positive
Sensitivitas =
true positive +
false negative
(a)
Sensitivitas=
(a+c)
 Screening test dilakukan pada 1000 ibu hamil. Data yg
diperoleh adalah : terdapat 200 ibu hamil yg menderita
Penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya Tidak memiliki
Penyakit X. Setelah dilakukan pemeriksaan Laboratorium
(:kadar Hb) pada 200 ibu yg menderita Penyakit X tsb
didapatkan 150 ibu hamil POSITIF menderita Penyakit X,
sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800
ibu hamil yg dlm screening Tidak memiliki Penyakit X,
setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratorium ternyata 40
orang diantaranya POSITIF menderita Penyakit X
tersebut.
 Berapa SENSITIVITAS nya...???
Penyakit (+) Penyakit (-)
Tes (+) ‘a’
True positive
= 150
‘b’
False positive
=40
a+b
Tes (-) ‘c’
False negative
=50
‘d’
True negative
=760
c+d
a+c
=200
b+d
=800
1000
(a)
Sensitivitas=
(a+c)
150
200
0,75
 SENSITIVITAS 0,75 atau 75% artinya : Subjek
yg dlm Sreening (+) atau yg memiliki Tanda
& Gejala terkait dgn Penyakit X yg mgkin
diderita itu besarnya adalah 75% dari SEMUA
Subjek yg BENAR-BENAR SAKIT.
 1. Makin BESAR Persentase Sensitivitas makin
BAIK.
 Karena akan mengurangi Risiko Penularan atau Kematian
yg disebabkan oleh Penyakit tsb.
 2. Makin KECIL Persentase Sensitivitas makin
BERBAHAYA.
 Karena makin Banyak orang yg sebenarnya Sakit tapi
Tidak Merasa Sakit. shg Tidak Berobat/diobati.
 Karena akan dapat Menularkan Penyakitnya ke Orang lain.
(bila Screeningnya pd Penyakit Menular).
 Kemampuan dari tes Screening untuk
mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg
SEHAT (Tidak Berisiko).
 Kemampuan untuk menemukan orang-orang yg
TIDAK Menderita Penyakit.
 Rumus : Jml. Subjek yg didiagnosis TIDAK
berpenyakit scr Tepat (True Negative) ‘dibagi’
Jml. Seluruh Subjek yg TIDAK Menderita penyakit.
Penyakit (+ ) Penyakit ( - )
Tes ( + ) ‘ a ‘
(True Positive )
‘ b ‘
(False positive)
a + b
Tes ( - ) ‘ c’
(False negative )
‘ d ‘
(True negative )
C + d
a + c b + d
Spesifisifias= Subjek dgn diagnosa dan penyakit (-)
Jmlh seluruh subjek dgn penyakit (-)
Spesifisifias= True negative
False positive+true negative
Spesifisifias= (d)
(b+d)
 Sreening test dilakukan pd 1000 ibu hamil, data
yg d peroleh adalah ; terdapat 200 ibu hamil yg
menderita penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya
tdk memiliki penyakit X, setelah d lakukan
pemeriksaan Laboratorium (Kadar Hb) pd 200 ibu
yg menderita penyakit X tsb d daptkan 150 ibu
hamil P0SITIf menderita peny. , sedangkan yg 50
ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu hamil yg
dalam sreening tdk memiliki peny. X, setelah
dilakukan pemeriksaan laboratorium ternyata 40
org diantaranya POSITIF menderita penyakit X
tsb.
 Berapa SPESIFISITAS nya.........???
Penyakit X ( + ) Penyakit X (-)
Tes ( + ) ‘a’
(True Positive)
= 150
‘b’
(False positive)
= 40
a + b
Tes ( - ) ‘ c ‘
(False Negative )
= 50
‘ d ‘
(True Negative )
= 760
c + d
a + c = 200 b + d = 800 1000
(d)
Spesifisitas =
b+d
760/ 800=0,18
 Spesifisitas 0,18 atau 18 % artinya;
Subjek yg negatif atau tdk menderita/
memiliki penyakit dr Sreening tsb sebesar 18
% dr semua subjek yg tdk sakit.
1. Makin BESAR presentase Spesifisitas makin
BAIK.
 Karena akan mengurangi kesalahan pengobatan
atau perawatan. Shg org yg sehat TIDAK dikira
Sakit dan tdk perlu dilakukan pengobatan.
2. Makin kecil persentase Spesifisitas makin
merugikan.
 Karena dpt menyebabkan pemberian pelayanan
kesehatan/ pengobatan yg salah, krn memungkinkan
pemberian Yankes/ pengobatan kpd org yg tdk
sakit.
 Membuang tenaga dan biaya.
 SENSITIVITAS : Probabilitas hasil uji yg positif
pd org-org yg mengidap penyakit.
{ a/ ( a + c)}.
 SPESIFISITAS: Probabilitas hasil uji Negatif pd
org-org yg tidak mengidap penyakit.
{ d (b+d)}.
 Adalah‘ Nilai probabilitas Prediksi’ suatu
penyakit dri hasil suatu tes atau pemeriksaan.
 Untuk menilai sejauh mana Efikasi (=
Kemanjuran/ kemujaraban) dari suatu tes
Sreening.
 Positive predictive value :
Probabilitas yg MENDERITA penyakit
terhadap semua hasil tes positif.
{ a / (a + b ) }
 Negative Predictive value :
Probabilitas yg TDK MENDERITA penyakit
terhadap semua hasil tes negatif.
{ d/(c+d)}
 Positive Predictive Value ;
Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d
sreening yg benar-benar positif ( menderita
penyakit) dari semua subjek/ penduduk yg
ditemukan menderita SAKIT oleh uji diagnostik.
 Negative Predictive Value ;
Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d
temukan Benar-benar NEGATIF ( tdk menderita
penyakit ) dri semua yg d temukan TDK
menderita Penyakit (-).
Screening epidemiologi 1

More Related Content

What's hot

BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaNajMah Usman
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssNajMah Usman
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANfikri asyura
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2HMRojali
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiWiandhariEsaBBPKCilo
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahrickygunawan84
 

What's hot (20)

ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Presentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptifPresentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptif
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spss
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Screening EPIDEMIOLOGI
Screening EPIDEMIOLOGIScreening EPIDEMIOLOGI
Screening EPIDEMIOLOGI
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
 

Similar to Screening epidemiologi 1

Screnning test (tugas mepid)
Screnning test (tugas mepid)Screnning test (tugas mepid)
Screnning test (tugas mepid)Hanza Babyshop
 
Penmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningPenmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningriri_hermana
 
skrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.pptskrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.pptssuser418e7a
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screeningpie-pien
 
telaahkritisdr.sugiarto_.ppt
telaahkritisdr.sugiarto_.ppttelaahkritisdr.sugiarto_.ppt
telaahkritisdr.sugiarto_.pptApriliaFajrin2
 
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.pptTelaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.pptFitriAyuWahyuni1
 
telaahkritisdr.sadsadsadsasugiarto_ (2).ppt
telaahkritisdr.sadsadsadsasugiarto_ (2).ppttelaahkritisdr.sadsadsadsasugiarto_ (2).ppt
telaahkritisdr.sadsadsadsasugiarto_ (2).pptkahfirizkian
 
telaahkritisdr.susadsasadsadgiarto_ (1).ppt
telaahkritisdr.susadsasadsadgiarto_ (1).ppttelaahkritisdr.susadsasadsadgiarto_ (1).ppt
telaahkritisdr.susadsasadsadgiarto_ (1).pptkahfirizkian
 
telaahkritisdr.sugiarto_.ppt
telaahkritisdr.sugiarto_.ppttelaahkritisdr.sugiarto_.ppt
telaahkritisdr.sugiarto_.pptanggie973998
 
Crp5.5 ebm-diagnosis
Crp5.5  ebm-diagnosisCrp5.5  ebm-diagnosis
Crp5.5 ebm-diagnosisCut Samira
 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)Yafet Geu
 
materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfemiinayah
 
Dasar_Epid_TM_7_09042020.pptx
Dasar_Epid_TM_7_09042020.pptxDasar_Epid_TM_7_09042020.pptx
Dasar_Epid_TM_7_09042020.pptxdebydarise
 

Similar to Screening epidemiologi 1 (20)

Skrining
SkriningSkrining
Skrining
 
Screnning test (tugas mepid)
Screnning test (tugas mepid)Screnning test (tugas mepid)
Screnning test (tugas mepid)
 
SCREENING.ppt
SCREENING.pptSCREENING.ppt
SCREENING.ppt
 
Penmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningPenmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screning
 
skrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.pptskrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.ppt
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
 
telaahkritisdr.sugiarto_.ppt
telaahkritisdr.sugiarto_.ppttelaahkritisdr.sugiarto_.ppt
telaahkritisdr.sugiarto_.ppt
 
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.pptTelaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
 
telaahkritisdr.sadsadsadsasugiarto_ (2).ppt
telaahkritisdr.sadsadsadsasugiarto_ (2).ppttelaahkritisdr.sadsadsadsasugiarto_ (2).ppt
telaahkritisdr.sadsadsadsasugiarto_ (2).ppt
 
telaahkritisdr.susadsasadsadgiarto_ (1).ppt
telaahkritisdr.susadsasadsadgiarto_ (1).ppttelaahkritisdr.susadsasadsadgiarto_ (1).ppt
telaahkritisdr.susadsasadsadgiarto_ (1).ppt
 
telaahkritisdr.sugiarto_.ppt
telaahkritisdr.sugiarto_.ppttelaahkritisdr.sugiarto_.ppt
telaahkritisdr.sugiarto_.ppt
 
Diagnosis
DiagnosisDiagnosis
Diagnosis
 
Crp5.5 ebm-diagnosis
Crp5.5  ebm-diagnosisCrp5.5  ebm-diagnosis
Crp5.5 ebm-diagnosis
 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
 
Skrinning.ppt
Skrinning.pptSkrinning.ppt
Skrinning.ppt
 
SKRINING (2).pptx
SKRINING (2).pptxSKRINING (2).pptx
SKRINING (2).pptx
 
7. Screening .ppt
7. Screening .ppt7. Screening .ppt
7. Screening .ppt
 
materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdf
 
Dasar_Epid_TM_7_09042020.pptx
Dasar_Epid_TM_7_09042020.pptxDasar_Epid_TM_7_09042020.pptx
Dasar_Epid_TM_7_09042020.pptx
 
Hiv dan aids
Hiv dan aidsHiv dan aids
Hiv dan aids
 

More from HMRojali

Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlLaporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlHMRojali
 
Surveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabahSurveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabahHMRojali
 
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2HMRojali
 
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2HMRojali
 
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klbPenyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klbHMRojali
 
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologiHMRojali
 
Laporan penyelidikan kejadian Luar Biasa
Laporan penyelidikan kejadian Luar BiasaLaporan penyelidikan kejadian Luar Biasa
Laporan penyelidikan kejadian Luar BiasaHMRojali
 
Public Helath Emergency Concern (PHEIC)
Public Helath Emergency Concern (PHEIC)Public Helath Emergency Concern (PHEIC)
Public Helath Emergency Concern (PHEIC)HMRojali
 
Penyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabahPenyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabahHMRojali
 

More from HMRojali (10)

Epiinfo
EpiinfoEpiinfo
Epiinfo
 
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlLaporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
 
Surveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabahSurveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabah
 
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
 
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
 
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klbPenyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
 
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
 
Laporan penyelidikan kejadian Luar Biasa
Laporan penyelidikan kejadian Luar BiasaLaporan penyelidikan kejadian Luar Biasa
Laporan penyelidikan kejadian Luar Biasa
 
Public Helath Emergency Concern (PHEIC)
Public Helath Emergency Concern (PHEIC)Public Helath Emergency Concern (PHEIC)
Public Helath Emergency Concern (PHEIC)
 
Penyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabahPenyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabah
 

Recently uploaded

05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 

Recently uploaded (20)

05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 

Screening epidemiologi 1

  • 2.  Sreening adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yg belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yg dapat dgn cepat memisahkan antara orang yg mungkin menderita penyakit dgn orang yg mungkin tdk menderita.  Yg menderita d lakukan pemeriksaan intensif untuk menentukan apakah yg bersangkutan memang sakit atau tdk kmdian yg sakit d lakukan pengobatan yg intensif agar tdk membahayakan bagi dirinya dan lingkungannya, khususnya bagi penyakit2 menular.
  • 3.  Bahwa penyakit yg ada d masyarakat ibarat puncak gunung es, karena hanya sebagian kecil yg tergambar/ terdata.  Diagnosa dini dan pengobatan secara tuntas memudahkan kesembuhan.  Menghindari terjadinya penyakit pd tahap penyakit lanjut  Penderita tanpa gejala berpotensi menularkan penyakit.
  • 4.  Penderita penyakit KRONIS; • Infeksi bakteri ( Lepra,TBC, dll) • Infeksi Virus ( hepatitis )  • Penyakit non infeksi : – hipertensi – Diabetus miletus – Penyakit jantung – Karsinoma serviks – Prostat, dan – glaukoma  • Aids
  • 5. 1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dgn gejala tdk khas terhadap orang-orang yg tampak sehat,tetapi mgkin menderita penyakit yaitu orang-orang yg mempunyai risiko tinggi untuk terkena penyakit. 2. Dengan ditemukannya penderita tanpa gejala dapat dilakukan pengobatan secara tuntas hingga mudah disembuhkan dan tdk membahayakan dirinya maupun lingkungannya dan tdk menjadi sumber penularan hingga epidemi dpt d hindari.
  • 6.  Proses Sreening /Uji tapis terdiri dari dua tahap : 1.Melakukan pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang dianggap mempunyai risiko tinggi menderita penyakit dan bila hasil test negative maka dianggap orang tersebut tidak menderita penyakit. 2.Bila hasil positif maka dilakukan pemeriksaan diagnostic.  Hasilnya positif mk dianggap sakit d mendpat pengobtan.
  • 7.  1. Penyaringan Massal (Mass Screening) Yaitu Penyaringan yang melibatkan populasi secara keseluruhan.  2. Selective Screening Penyaringan yang dilakukan pada Kelompok Penduduk tertentu. Contoh : Screening pada pekerja pabrik yang terpapar dengan bahan Timbal.
  • 8. 3. Single Disease Screening. Penyaringan yg dilakukan pada suatu jenis penyakit tertentu yang spesifik. Misal : Screening untuk mengetahui Penyakit TB Paru. 4. Multiphase Screening Penyaringan yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terdapatnya peny. pd bbrp Individu. Misal : Screening kesehatan pd pegawai yg mendaftar/akan diseleksi. Adi Heru Utomo, dkk (2010)
  • 9.  1. Sifat Penyakit a) Serius b) Prevalensi tinggi pada tahap praklinik c)Periode yg panjang diantara tanda – tanda pertama sampai timbulnya penyakit  2. Uji Diagnostik a) Sensitif dan Spesifik b) Sederhana dan Murah c) Aman dan Dapat Diterima d) Reliable  3. Pengobatan a) Efektif dan dapat diterima b) Pengobatan yg aman telah tersedia
  • 10.  Validitas : kemampuan tes / screening untuk menentukan individu mana yg benar sakit dan mana yang tidak sakit. Indikator untuk menilai validitas hasil Screening adalah Sensitivitas dan Spesifisitas  Reliabilitas : adalah bila tes yang dilakukan berulang ulang menunjukan hasil yang konsisten.  Yield (Hasil dr Suatu Tes/Uji) : jumlah peny. Yg terdiagnosis dan terobati sebagai hasil dari uji tapis yg sebelumnya tidak diketahui.
  • 11. Indikator validitas hasil tes  SENSITIVITAS = Kepekaan Adalah Proporsi dari orang – orang yang benar – benar sakit yang ada di dalam populasi yang disaring, yang diidentifikasi dengan menggunakan uji penyaringan sebagai penderita sakit.  SPESIFISITAS = Kecermatan Adalah proporsi dari orang – orang yang benar – benar sehat, yang juga diidentifikasi dengan menggunakan uji penyaringan sebagai individu sehat
  • 12.  Kemampuan dari suatu tes Screening untuk mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg BERISIKO (mempunyai RISIKO Penyakit) Kemampuan suatu tes Screening untuk menemukan Orang2 yg MENDERITA Penyakit yg sdg dicari.  RUMUS : Jml Subjek yg didiagnosis penyakit tttu secara tepat (True Positive) ‘dibagi’ Jml seluruh Subjek dgn Penyakit tsb (Population at Risk).
  • 13. Hasil tes Penyakit (+) Penyakit (-) Tes (+) ‘a’ True positive ‘b’ False positive a+b Tes (-) ‘c’ False negative ‘d’ True negative c+d a+c b+d subjek dgn diagnosa DAN penyakit sensitivitas= positive jmlh seluruh subjek dgn penyakit (+) True positive Sensitivitas = true positive + false negative (a) Sensitivitas= (a+c)
  • 14.  Screening test dilakukan pada 1000 ibu hamil. Data yg diperoleh adalah : terdapat 200 ibu hamil yg menderita Penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya Tidak memiliki Penyakit X. Setelah dilakukan pemeriksaan Laboratorium (:kadar Hb) pada 200 ibu yg menderita Penyakit X tsb didapatkan 150 ibu hamil POSITIF menderita Penyakit X, sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu hamil yg dlm screening Tidak memiliki Penyakit X, setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratorium ternyata 40 orang diantaranya POSITIF menderita Penyakit X tersebut.  Berapa SENSITIVITAS nya...???
  • 15. Penyakit (+) Penyakit (-) Tes (+) ‘a’ True positive = 150 ‘b’ False positive =40 a+b Tes (-) ‘c’ False negative =50 ‘d’ True negative =760 c+d a+c =200 b+d =800 1000 (a) Sensitivitas= (a+c) 150 200 0,75
  • 16.  SENSITIVITAS 0,75 atau 75% artinya : Subjek yg dlm Sreening (+) atau yg memiliki Tanda & Gejala terkait dgn Penyakit X yg mgkin diderita itu besarnya adalah 75% dari SEMUA Subjek yg BENAR-BENAR SAKIT.
  • 17.  1. Makin BESAR Persentase Sensitivitas makin BAIK.  Karena akan mengurangi Risiko Penularan atau Kematian yg disebabkan oleh Penyakit tsb.  2. Makin KECIL Persentase Sensitivitas makin BERBAHAYA.  Karena makin Banyak orang yg sebenarnya Sakit tapi Tidak Merasa Sakit. shg Tidak Berobat/diobati.  Karena akan dapat Menularkan Penyakitnya ke Orang lain. (bila Screeningnya pd Penyakit Menular).
  • 18.  Kemampuan dari tes Screening untuk mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg SEHAT (Tidak Berisiko).  Kemampuan untuk menemukan orang-orang yg TIDAK Menderita Penyakit.  Rumus : Jml. Subjek yg didiagnosis TIDAK berpenyakit scr Tepat (True Negative) ‘dibagi’ Jml. Seluruh Subjek yg TIDAK Menderita penyakit.
  • 19. Penyakit (+ ) Penyakit ( - ) Tes ( + ) ‘ a ‘ (True Positive ) ‘ b ‘ (False positive) a + b Tes ( - ) ‘ c’ (False negative ) ‘ d ‘ (True negative ) C + d a + c b + d Spesifisifias= Subjek dgn diagnosa dan penyakit (-) Jmlh seluruh subjek dgn penyakit (-) Spesifisifias= True negative False positive+true negative Spesifisifias= (d) (b+d)
  • 20.  Sreening test dilakukan pd 1000 ibu hamil, data yg d peroleh adalah ; terdapat 200 ibu hamil yg menderita penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya tdk memiliki penyakit X, setelah d lakukan pemeriksaan Laboratorium (Kadar Hb) pd 200 ibu yg menderita penyakit X tsb d daptkan 150 ibu hamil P0SITIf menderita peny. , sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu hamil yg dalam sreening tdk memiliki peny. X, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium ternyata 40 org diantaranya POSITIF menderita penyakit X tsb.  Berapa SPESIFISITAS nya.........???
  • 21. Penyakit X ( + ) Penyakit X (-) Tes ( + ) ‘a’ (True Positive) = 150 ‘b’ (False positive) = 40 a + b Tes ( - ) ‘ c ‘ (False Negative ) = 50 ‘ d ‘ (True Negative ) = 760 c + d a + c = 200 b + d = 800 1000 (d) Spesifisitas = b+d 760/ 800=0,18
  • 22.  Spesifisitas 0,18 atau 18 % artinya; Subjek yg negatif atau tdk menderita/ memiliki penyakit dr Sreening tsb sebesar 18 % dr semua subjek yg tdk sakit.
  • 23. 1. Makin BESAR presentase Spesifisitas makin BAIK.  Karena akan mengurangi kesalahan pengobatan atau perawatan. Shg org yg sehat TIDAK dikira Sakit dan tdk perlu dilakukan pengobatan. 2. Makin kecil persentase Spesifisitas makin merugikan.  Karena dpt menyebabkan pemberian pelayanan kesehatan/ pengobatan yg salah, krn memungkinkan pemberian Yankes/ pengobatan kpd org yg tdk sakit.  Membuang tenaga dan biaya.
  • 24.  SENSITIVITAS : Probabilitas hasil uji yg positif pd org-org yg mengidap penyakit. { a/ ( a + c)}.  SPESIFISITAS: Probabilitas hasil uji Negatif pd org-org yg tidak mengidap penyakit. { d (b+d)}.
  • 25.  Adalah‘ Nilai probabilitas Prediksi’ suatu penyakit dri hasil suatu tes atau pemeriksaan.  Untuk menilai sejauh mana Efikasi (= Kemanjuran/ kemujaraban) dari suatu tes Sreening.
  • 26.  Positive predictive value : Probabilitas yg MENDERITA penyakit terhadap semua hasil tes positif. { a / (a + b ) }  Negative Predictive value : Probabilitas yg TDK MENDERITA penyakit terhadap semua hasil tes negatif. { d/(c+d)}
  • 27.  Positive Predictive Value ; Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d sreening yg benar-benar positif ( menderita penyakit) dari semua subjek/ penduduk yg ditemukan menderita SAKIT oleh uji diagnostik.  Negative Predictive Value ; Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d temukan Benar-benar NEGATIF ( tdk menderita penyakit ) dri semua yg d temukan TDK menderita Penyakit (-).