SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Demografi 1
DEMOGRAFI
Oleh : Dr. H. Yasril Hasan MQIH.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
Demografi berasal dari kata Yunani;
Demos = rakyat/penduduk, Grafein = menulis.
Jadi demografi adalah tulisan/karangan mengenai
rakyat/penduduk.
Diperkenalkan pertamakali oleh Achille Guillard, 1884
Demografi 2
Defenisi demografi : adalah ilmu yang mempelajari
persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk .
perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi,
sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu
Demografi 3
Ruang lingkup demografi meliputi :
pure demografi/demografi formal yang menghasilkan
teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan dan
variabel-variabel non demografi seperti ekonomi, sosiologi,
geografi, psikologi, politik.
Demografi merupakan interdiciplinary science
Demografi 4
Tujuan Demografi :
1.Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam
suatu daerah tertentu
2.Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunan
dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dengan
data yang tersedia
3.Mengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dengan bermacam-macam
aspek organisasi sosial
4.Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di
masa yang akan datang dan kemungkinan-
kemungkinan konsekuensinya
Demografi 5
Manfaat yang hendak dicapai :
1. Untuk perencanaan agar lebih tepat dalam hal-hal
yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan,
kesejahteraan sosial, pusat pertokoan, pusat
rekreasi, jalan, rumah sakit, produksi barang dan
jasa
2. Mengetahui seberapa cepat perkembangan
perekonomian negara
Demografi 6
DINAMIKA PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis
antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang
mengurangi jumlah penduduk.
Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh 4 komponen yaitu; kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration dan out migration.
Selisih antara kelahiran dan kematian disebut reproductive change
(perubahan reproduktif) atau increase (pertumbuhan alamiah), selisih
antara in-migration dan out-migration disebut net-migration (migrasi
neto)
Demografi 7
UKURAN DASAR DEMOGRAFI
Ukuran dasar demografi meliputi :
1. Fertilitas
Adalah kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang
dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan
a. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
b. Angka kelahiran menurut umur (Age specific
Fertility Rate)
c. Angka fertilitas total (Total Fertility Rate)
2. Mortalitas
a. Angka kematian kasar (Crude Death Rate)
b. Angka kematian menurut umur (Age specific
Death Rate)
Demografi 8
3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk yang
relatif permanen dari suatu daerah ke daerah
lain. Angka migrasi neto didapatkan melalui :
Jumlah Migran yang masuk – jumlah migran yang keluar
Jumlah Penduduk
X k
Demografi 9
4. Angka pertumbuhan penduduk
Angka ini menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk
pertahun pada waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam
persen.
Beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk :
Demografi 10
a. Pertumbuhan Geometri
Pt = Po (1 + r)n
Keterangan :
Pt = jumlah penduduk pada tahun akhir
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r = rate pertumbuhan penduduk per tahun
n = jumlah tahun antara Pt dan Po
b. Pertumbuhan Eksponensial
Pt = Po em
Keterangan :
e = angka eksponensial 2.71828
Demografi 11
TEORI KEPENDUDUKAN
Pertumbuhan penduduk dari tahun 0 sampai tahun 2000
 Penduduk dunia berkembang secara lambat sampai
pertengahan abad ke 17. Pada sekitar tahun 1665
penduduk dunia diperkirakan sebesar 500 juta
 Penduduk dunia kemudian menjadi 2 kali lipat dalam
jangka waktu 200 tahun yaitu pada tahun 1850
 Dalam jangka waktu 80 tahun kemudian penduduk
dunia meningkat 2 kali lipat lagi, yaitu pada tahun 1930
 Sedangkan untuk mencapai 4 milyar kemudian hanya
diperlukan waktu 45 tahun.
Demografi 12
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan oleh :
 Adanya penemuan Penicilin pada tahun 1930
 Program kesehatan masyarakat makin meningkat
 Angka kelahiran yang masih tinggi, sedangkan angka
kematian menurun karena penemuan obat-obatan dan
peningkatan program kesehatan, sehingga
pertumbuhan penduduk makin cepat.
Demografi 13
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN
EKONOMI
Hubungan timbal balik antara pertumbuhan penduduk dan
pembangunan ekonomi bila dilihat melalui :
 Besar, komposisi dan distribusi penduduk akan
mempengaruhi kegiatan-kegiatan sosial masyarakat
 Jumlah penduduk atau besarnya biasanya dikaitkan
dengan pertumbuahn income percapita negara
tersebut yang mencerminkan kemajuan
perekonomian negara tersebut
Demografi 14
 Teori Penduduk Optimum, adalah jumlah penduduk
suatu negara harus seimbang dengan jumlah
sumber-sumber ekonominya, baru dapat diperoleh
kenaikan pendapatan nasionalnya.
Jumlah penduduk tidak boleh terlampau sedikit
tetapi juga tidak boleh terlampau banyak
 Komposisi penduduk terdiri atas umur dan jenis
kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi
pertumbuhan penduduk di masa datang.
Demografi 15
Keadaan ekonomi dan lingkungan
 Teori transisi demografi yaitu teori yang menerangkan
perubahan penduduk dari tingkat pertumbuhan yang
stabil tinggi (tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi)
ke tingkat pertumbuhan yang rendah (tingkat kelahiran
dan kematian yang rendah).
 Kelahiran dan kematian, keduanya pada tingkat yang
tinggi sekitar 40-50. Kelahiran tidak terkendali, kematian
bervariasi. Panen gagal, harga tinggi, menyebabkan
kelaparan daya tahan tubuh terhadap penyakit sangat
lemah. Ditambah lagi meluasnya penyakit menular,
menyebabkan angka kematian tinggi.
Demografi 16
Angka kematian menurun akibat meningkatnya status
kesehatan dan adanya penemuan obat-obatan. Angka
kelahiran tetap tinggi, sehingga mengakibatkan
pertumbuhan penduduk meningkat dengan cepat.
 Angka kematian terus menurun tetapi tidak secepat pada
kategori kedua. Angka kelahiran mulai menurun akibat
urbanisasi, pendidikan dan peralatan kontrasepsi yang
makin maju.
 Pada tingkat ini kelahiran dan kematian mencapai tingkat
yang rendah dan pertumbuhan penduduk kembali lagi
pada kategori pertama yaitu mendekati nol
Demografi 17
STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
Dalam demografi ada 3 fenomena yang merupakan bagian
penting daripada penduduk :
1. Dinamika kependudukan
2. Komposisi penduduk
3. Besar dan persebaran penduduk
Demografi 18
Pengelompokkan penduduk sangat berguna untuk
berbagai maksud dan tujuan :
1. Untuk mengetahui human resources yang ada baik
menurut umur maupun jenis kelamin
2. Untuk mengambil suatu kebijakan yang berhubungan
dengan kependudukan
3. Untuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan
penduduk lainnya
4. Melalui penggambaran piramida penduduk dapat
diketahui proses demografi yang telah terjadi pada
penduduk tersebut.
Demografi 19
KOMPOSISI PENDUDUK
Pengelompokan penduduk diklasifikasikan berdasarkan ciri-
ciri tertentu :
1. Biologis, meliputi umur dan jenis kelamin
2. Sosial, antara lain meliputi tingkat pendidikan, status
perkawinan
3. Ekonomi, meliputi penduduk yang aktif secara
ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan
4. Geografis, berdasarkan tempat tinggal, daerah
perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten
Demografi 20
KOMPOSISI MENURUT KELOMPOK UMUR
Distribusi penduduk pada tahun 1999 menurut kelompok umur
menunjukan :
1.Penduduk Indonesia berusia muda (0-14 tahun) sebesar 30.77
%. Propinsi tertinggi adalah Irian Jaya 39.1` % dan yang
terendah di Yogyakarta 22.6 %
Demografi 21
1.Penduduk Indonesia berusia produktif (15-64 tahun) sebesar
64.61 %. Propinsi tertinggi adalah DKI Jakarta (73.31 %) dan
yang terendah NTT (57.7 %)
2.Penduduk Indonesia berusia > 65 tahun sebesar 4.61 %.
Propinsi tertinggi DI Yogyakarta 9.06 % kemudian Bali 6.67 %
dan yang terendah Irian Jaya 0.91 % dan Kalimatan Tengah 2.15
%
Demografi 22
Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin :
•Komposisi Penduduk Indonesia menurut jenis kelamin terdiri
dari 102.195.025 laki-laki dan 102.588.906 perempuan. Sex
ratio Indonesia sebesar 99.62 (mendekati 100). Hal ini
menggambarkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
relatif sama.
Demografi 23
•Komposisi dengan sex ratio tertinggi laki-laki > perempuan
adalah Irian Jaya (106.83), Lampung dan Kalimatan.
Sedangkan yang terendah Sumatera Barat (94.72) dan
Sulawesi Selatan (95.070)
•Secara umur pada kelompok usia muda jumlah penduduk
laki-laki > perempuan. Sebaliknya pada kelompok umum lebih
tua laki-laki < perempuan
Demografi 24
Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan :
Pengelompokkan terhadap tingkat pendidikan di
kelompokkan dalam
1.Kemampuan baca tulis (literacy rate)
Secara nasional penduduk yang melek huruf tahun 1999,
sebesar 89.79 %. Secara nasional, persentase penduduk yang
buta huruf sedikit menurun dari 10.58 % pada tahun 1998
menjadi 10.21 % pada tahun 1999. Pendudukan yang buta
huruf di pedesaan 13.46 % jauh lebih besar dibandingkan
perkotaan 5.35 %.
Demografi 25
Perbandingan menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa
angka buta huruf pada perempuan 14.06 % lebih besar dari
laki-laki.
Angka buta huruf menurut propinsi yang tertinggi adalah
Irian Jaya 25.57 %, diikuti Nusa Tenggara Barat 23.16 %,
Nusa Tenggara Timur 17.62 % dan jawa Timur 16.69 %.
Untuk yang terendah angka buta huruf adalah DKI Jakarta 2
%, diikuti Sulawesi Utara 2.61 % dan Sumatera Utara 3.64 %.
Demografi 26
1.Tingkat Pendidikan yang ditamatkan
Persentase penduduk berusia 10 tahun keatas :
•Tidak/belum tamat SD/MI pada tahun 1999 adalah 25.45 %
•Tamat SD/MI sebesar 32.49 %
•Tamat SLTP sebesar 14.62 %
•Tamat SMU/SMK sebesar 14.54 %
•Tamat DI s.d Universitas 3.10 %
Demografi 27
Komposisi Penduduk menurut Status Perkawinan :
Modus Usia saat perkawinan pertama adalah 19-24 tahun sebesar
39.38 %.
Usia perkawinan pertamanya < 16 tahun masih cukup tinggi, 14.54
%. Tertinggi di Jawa Timur 21.25 %, terendah di NTT 1.76 %
Komposisi Penduduk menurut Perkotaan dan Pedesaan :
Pada tahun 1999 penduduk yang tinggal diperkotaan sebesar
39.35 % dan pedesaan 60.65 %.
Demografi 28
Ukuran-ukuran yang perlu diketahui
•Umur tunggal (Single age)
Umur yang dihitung berdasarkan ulang tahun terakhirnya
•Ratio jenis kelamin
Merupakan perbadingan antara laki-laki dan perempuan
Besar kecilnya ratio jenis kelamin disuatu daerah dipengaruhi
oleh :
A.Sex ratio at birth
B.Pola mortilitas antara penduduk laki-laki dan
perempuan
C.Pola migrasi penduduk laki-laki dan perempuan
•Angka beban tanggungan (Dependency ratio) Dependency ratio
di Indonesia tahun 1999 54.76
Demografi 29
•Umur Median
Umur median adalah umur yang membagi
penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang
sama, bagian pertama lebih muda dan bagian kedua
lebih tua dari pada median age. Penduduk tua (old
population umumnya terdapat pada negara maju,
sedangkan penduduk muda (young population)
terdapat pada negara berkembang.
Demografi 30
Persebaran Penduduk
Secara garis besar persebaran penduduk dapat di
golongkan menurut : Geografis dan Administratif/politis.
Persebaran Penduduk menurut Geografis
Kepadatan penduduk di Pulau Jawa lebih tinggi dari di luar
Pulau Jawa. Pulau Jawa rata-rata berpenduduk 949 jiwa
per km2 dengan luas hanya 6.65 % dari luas Indonesia,
sedangkan Maluku dan Irian Jaya dihuni 9 per km2 dengan
luas 25 % dari luar Indonesia.
Demografi 31
Piramida Penduduk
Komposisi umur dan jenis kelamin suatu penduduk
secara konflik dapat digambarkan dalam bentuk
piramida penduduk. Faktor yang mempengaruhi
struktur untuk penduduk :
•Fertilitas
Jika angka kelahiran meningkat maka dasar piramida
penduduk akan menjadi lebih panjang dibandingkan
dengan dasar-dasar piramida pada tahun sebelumnya
atau sebaliknya jika CBR menurun.
Demografi 32
•Mortalitas
Jika mortalitas setiap penduduk umur meningkat maka
terjadi penciutan diagram balok piramida pada tiap
kelompok umur, bentuk slope piramida akan semakin
buram dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
•Kematian bayi
Infant mortality berhubungan dengan reproduksi jika
bayi perempuan lebih banyak yang hidup diperkirakan
angka kelahiran akan bertambah
•Migrasi
Jika migrasi > keluar akan terjadi pertambahan
penduduk.
Demografi 33
Tiga Ciri Penduduk
Disebut juga dengan the three general population yaitu :
1.Expansive, sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok umur muda
2.Constrictive, sebagian kecil penduduk berada dalam
kelompok umur muda
3.Stationary, banyaknya penduduk dalam tiap kelompok
umur hampir sama banyaknya, dan mengecil pada usia tua.
Demografi 34
FERTILITAS (KELAHIRAN)
PENDAHULUAN
Fertilitas dalam demografi adalah hasil reproduksi yang
nyata dari wanita atau sekelompok wanita, menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup.
Demografi 35
KONSEP-KONSEP DALAM FERTILITAS
•LAHIR HIDUP adalah kelahiran seorang bayi tanpa
memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana bayi
menunjukkan tanda-tanda kehidupan sewaktu lahir
•LAHIR MATI adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang
berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda
kehidupan sewaktu lahir.
•ABORTUS adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur
kehamilan kurang dari 28 minggu. Ada 2 macam abortus;
1.Induced abortion, abortus disengaja
2.Spontaneus abortion, abortus tidak disengaja
•MASA REPRODUKSI adalah masa dimana wanita masih mampu
melahirkan, yang disebut masa subur (15-49 tahun)
Demografi 36
SUMBER DATA DARI KELAHIRAN
Registrasi
Sensus
Survei
Demografi 37
UKURAN DASAR FERTILITAS
Ada dua macam pendekatan
•Yearly Perfomance, (current fertility) mencerminkan
fertilitas dari suatu kelompok penduduk untuk jangka
waktu satu tahun
1.Rate kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR)
adalah
Jumlah semua kelahiran hidup yang dicatat selama satu
tahun Per 1000 penduduk pertengahan tahun yang sama.
Rumus :
samayangtahunnpertengahapendudukJumlah
tahunupahiran hidJumlah kel 1
CBR 
Demografi 38
Kelemahan dari pengukuran ini adalah penduduk yang tidak
mempunyai resiko melahirkan ikut diperhitungkan (anak-
anak, laki-laki, dan wanita lanjut usia).
Kebaikannya, perhitungan ini sederhana, karena hanya
memerlukan keterangan jumlah kelahiran dan jumlah
penduduk pertengahan tahun.
Demografi 39
2. Rate Fertilitas Umum
Rate fertilitas umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah
jumlah kelahiran hidup yang dicatat selama 1 tahun per 1000
penduduk wanita usia subur pada pertengahan tahun yang sama.
Pada rate ini pengukuran fertilitas dilakukan sesuai dengan populasi
yang sebenarnya yaitu pada wanita usia subur. Kelemahannya,
ukuran ini tidak membedakan resiko melahirkan dari berbagai
kelompok umur 40 tahun berisiko sama dengan umur 25 tahun.
Rumus :
samayangtahunnpertengahaubur padaita usia sJumlah wan
tahunselamadicatatup yangahiran hidJumlah kel 1
GFR 
Demografi 40
3. Rate Fertilitas menurut golongan, umur
Rate fertilitas menurut golongan umur atau Age Spesific Fertility
Rate (ASFR) adalah jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan
umur tertentu yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk
wanita pada golongan umur tersebut pada pertengahan tahun yang
sama. Perhitungan ASFR biasanya dilakukan dengan interval 5
tahun.
Kebaikannya,
•Ukuran ini lebih cermat dari GFR
• Dapat dibuat analisa perbedaan fertilitas menurut berbagai
karakteristik wanita
•Dapat dilakukan studi fertilitas menurut kohor
•Merupakan dasar untuk perhitungan TFR
Kelemahannya, data yang dibutuhkan terperinci
Demografi 41
1000x
samayangn tahunpertengahapadatersebut
umurgolonganpadaanitapenduduk wJumlah
tahun1selamadicatatyangtertentu
umurgolonganpadaibuolehhidupkelahiranJumlahASFR 
RUMUS :
Demografi 42
4. Total Fertilitas Rate
Total Fertilitas Rate (TFR) atau angka kelahiran total yang
merupakan jumlah dari ASFR.
Rumus :
TFR = N X ASFR
N = Jumlah internal dalam kelompok umur
Demografi 43
UKURAN REPRODUKSI
Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan
kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya. Oleh
karenanya yang dihitung hanya bayi wanita saja.
1.Gross Reproduktion Rate
Gross Reproduktion Rate (GRR) adalah jumlah bayi wanita
yang dilahirkan oleh 1000 wanita selama masa reproduksi.
Rate ini dapat digunakan untuk menafsirkan tingkat kelahiran
dan pertumbuhan penduduk, karena sebagai pembilang
digunakan kelahiran bayi wanita yang diharapkan kelak dapat
berproduksi.
Demografi 44
2. Net Reproduction Rate (NRR)
Angka ini memperhitungkan
kemungkinan bayi perempuan meninggal
sebelum mencapai masa reproduksinya.
Demografi 45
Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas
•Kingsley Davis dan Judith Blake
Tiga tahap penting dari proses reproduksi :
1.Tahap hubungan kelamin (sexual intercouse)
•Umur memulai hubungan kelamin
•Proporsi wanita yang tidak pernah mengadakan
hubungan permanen
•Lamanya status kawin
•Abstinensi sukarela
•Abstinensi terpaksa, sakit, berpisah sementara
•Frekuensi senggama
Demografi 46
2.Tahap konsepsi
•Fekundotas/intekunditas yang disebabkan hal-hal
yang tidak disengaja
•Fekunditas/infekunditas yang disebabkan hal-hal
yang disengaja
•Pemakaian kontrasepsi
3. Tahap kehamilan
•Mortalitas janin karena sebab-sebab yang tidak
disengaja
•Mortalitas janin karena sebab-sebab yang disengaja
Demografi 47
•Ronald Fredman
•H. Leibenstein
1.Utility
2.Cost
•Gary Becker
1.Durable goods
Demografi 48
Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Umur
Penduduk
1. Fertilitas
2. Mortalitas
3. Kematian bayi/”Infant Mortality”
4. Migrasi
Demografi 49
TIGA CIRI PENDUDUK (The Three General Population)
Berdasarkan komposisi Umur dan jenis kelamin maka karakteristik
penduduk dari suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri, yaitu :
•Expansive : Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur
termuda. Contoh : Indonesia
•Contrictive : Sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur
muda. Contoh : Amerika Serikat
•Stationary : Banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir
sama banyaknya, dan mengecil pada usia tua kecuali pada kelompok umur
tertentu. Contoh : Swedia
Demografi 50
Mortality
Menurut WHO :
Mati adalah keadaan menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup.
Demografi 51
SUMBER DATA KEMATIAN
1. Sistem registrasi vital
2. Sensus atau survei penduduk
1.Bentuk Langsung
Menanyakan kepada responden ada tidaknya kematian
dalam tahun ini.
2. Bentuk tidak langsung
• Survivorship anak
• Rumah sakit
• Kantor polisi lalu lintas
• Dinas pemadam kebakaran
Demografi 52
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kematian :
Faktor jenis kelamin
Faktor umur
Faktor tempat tinggal
Faktor pendidikan
Faktor pekerjaan
Demografi 53
Migrasi adalah perpindahan penduduk
dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melampaui batas politik/negara
ataupun batas administratif/batas bagian
dalam suatu negara.
Migrasi merupakan aktifitas pindahnya
seseorang sedangkan orangnya yang pindah
tempat tinggal disebut migran.
Demografi 54
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
MIGRASI
•Faktor Pendorong
1.Makin berkurangnya sumber-sumber alam
2.Menyempitnya lapangan pekerjaan
3.Adanya tekanan-tekanan/diskriminasi politik,
agama, suku
4.Tidak cocok lagi adat/budaya/kepercayaan di
tempat asal
Demografi 55
•Faktor Penarik
1.Adanya Ras superior di tempat yang baru atau kesempatan
untuk memasuki lapangan pekerjaan.
2.Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik
3.Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
4.Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang
menyenangkan misalnya iklim, perumahan, sekolah dan
fasilitas kemasyarakatan lainnya
5.Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat
berlindung
6.Adanya aktivitas-aktivitas dikota besar, tempat hiburan,
mall dan lain lain.
Demografi 56
PENILAIAN PELAKSANAAN PROGRAM KB
Pentahapan penilaian sehubungan dengan kegiatan
yang dilakukan :
1.Tahap pertama, penilaian pencapaian target
akseptor baru dan akseptor aktif kembali
2. Tahap kedua, penilaian pencapaian akseptor aktif
3.Tahap ketiga, penilaian terhadap perkembangan
ciri-ciri akspetor, terutama dari segi umur dan paritas
akseptor
4.Tahap keempat, penilaian terhadap penurunan
fertilitas yang dicapai

More Related Content

What's hot

2. teori kependudukan
2. teori kependudukan2. teori kependudukan
2. teori kependudukanHasri Sasmita
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
KependudukanWanjuve
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiPusdiklatKKB
 
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografiPerkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografisulusuban
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanHIMA KS FISIP UNPAD
 
Dinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptDinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptR.a. Furqon
 
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxKel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxTyraSeptiDiana
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanSMANEGERIWOLULAS
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)NajMah Usman
 
Permasalahan Kependudukan di Indonesia
Permasalahan Kependudukan di IndonesiaPermasalahan Kependudukan di Indonesia
Permasalahan Kependudukan di IndonesiaFebrina Sarbini
 
Perkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianPerkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianMohammad Hakim
 

What's hot (20)

2. teori kependudukan
2. teori kependudukan2. teori kependudukan
2. teori kependudukan
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
Beberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografiBeberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografi
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasi
 
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
 
Kependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidupKependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidup
 
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografiPerkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
Dinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptDinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan ppt
 
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxKel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
 
PPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUKPPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUK
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Permasalahan Kependudukan di Indonesia
Permasalahan Kependudukan di IndonesiaPermasalahan Kependudukan di Indonesia
Permasalahan Kependudukan di Indonesia
 
Mortalitas dan morbiditas
Mortalitas dan morbiditasMortalitas dan morbiditas
Mortalitas dan morbiditas
 
Perkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianPerkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraian
 

Viewers also liked

Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3riyan
 
Bonus demografi
Bonus demografiBonus demografi
Bonus demografi하린 박
 
Demografi 2
Demografi 2Demografi 2
Demografi 2riyan
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1riyan
 
Kebijakan Pemerintah Tentang Tenaga Kependidikan 2011
Kebijakan Pemerintah Tentang Tenaga Kependidikan 2011Kebijakan Pemerintah Tentang Tenaga Kependidikan 2011
Kebijakan Pemerintah Tentang Tenaga Kependidikan 2011Indra Muis
 
ANALISIS KEPENDUDUKAN (MORTALITAS) TERHADAP FAKTOR KESEHATAN
ANALISIS KEPENDUDUKAN (MORTALITAS) TERHADAP FAKTOR KESEHATANANALISIS KEPENDUDUKAN (MORTALITAS) TERHADAP FAKTOR KESEHATAN
ANALISIS KEPENDUDUKAN (MORTALITAS) TERHADAP FAKTOR KESEHATANFIRSAOLIVIA2107
 
Review materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklhReview materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklhluluk404
 
Bonus demografi pop_dev
Bonus demografi pop_devBonus demografi pop_dev
Bonus demografi pop_devKadir Ruslan
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)robygeographer
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaanindah puspa pratiwi
 

Viewers also liked (20)

Penduduk optimum
Penduduk optimumPenduduk optimum
Penduduk optimum
 
3. transisi demografi
3. transisi demografi3. transisi demografi
3. transisi demografi
 
Makalah demografi
Makalah demografiMakalah demografi
Makalah demografi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3
 
Migration
MigrationMigration
Migration
 
Bonus demografi
Bonus demografiBonus demografi
Bonus demografi
 
Demografi 2
Demografi 2Demografi 2
Demografi 2
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1
 
Bonus Demografi
Bonus DemografiBonus Demografi
Bonus Demografi
 
Kebijakan Pemerintah Tentang Tenaga Kependidikan 2011
Kebijakan Pemerintah Tentang Tenaga Kependidikan 2011Kebijakan Pemerintah Tentang Tenaga Kependidikan 2011
Kebijakan Pemerintah Tentang Tenaga Kependidikan 2011
 
ANALISIS KEPENDUDUKAN (MORTALITAS) TERHADAP FAKTOR KESEHATAN
ANALISIS KEPENDUDUKAN (MORTALITAS) TERHADAP FAKTOR KESEHATANANALISIS KEPENDUDUKAN (MORTALITAS) TERHADAP FAKTOR KESEHATAN
ANALISIS KEPENDUDUKAN (MORTALITAS) TERHADAP FAKTOR KESEHATAN
 
Review materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklhReview materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklh
 
Bonus demografi pop_dev
Bonus demografi pop_devBonus demografi pop_dev
Bonus demografi pop_dev
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Ppt pklh
Ppt pklhPpt pklh
Ppt pklh
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 

Similar to DEMOGRAFI

Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Yudha Umbara
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
KependudukanIrfano
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia salsabilaraaz
 
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DADemografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DAAlfius Taarelluan
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptJumriani8
 
Masalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida pendudukMasalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida pendudukMaulitsa Putriyono
 
ppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptxppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptxAryaPanduSedjati
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
Ukuran laju penduduk dinamis
Ukuran laju penduduk dinamisUkuran laju penduduk dinamis
Ukuran laju penduduk dinamis100000468587600
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukanakew666
 
Kependudukan soft skill
Kependudukan soft skill Kependudukan soft skill
Kependudukan soft skill condro23
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-pendudukvena supartini
 

Similar to DEMOGRAFI (20)

Makalah kependudukan
Makalah kependudukanMakalah kependudukan
Makalah kependudukan
 
Makalah kependudukan
Makalah kependudukanMakalah kependudukan
Makalah kependudukan
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Catatan antroposfer
Catatan antroposferCatatan antroposfer
Catatan antroposfer
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DADemografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
 
Masalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida pendudukMasalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
 
ppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptxppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptx
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
Dinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdfDinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdf
 
Ukuran laju penduduk dinamis
Ukuran laju penduduk dinamisUkuran laju penduduk dinamis
Ukuran laju penduduk dinamis
 
BAB II IPS 8
BAB II IPS 8BAB II IPS 8
BAB II IPS 8
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Kependudukan soft skill
Kependudukan soft skill Kependudukan soft skill
Kependudukan soft skill
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (20)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

DEMOGRAFI

  • 1. Demografi 1 DEMOGRAFI Oleh : Dr. H. Yasril Hasan MQIH. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP Demografi berasal dari kata Yunani; Demos = rakyat/penduduk, Grafein = menulis. Jadi demografi adalah tulisan/karangan mengenai rakyat/penduduk. Diperkenalkan pertamakali oleh Achille Guillard, 1884
  • 2. Demografi 2 Defenisi demografi : adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk . perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu
  • 3. Demografi 3 Ruang lingkup demografi meliputi : pure demografi/demografi formal yang menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan dan variabel-variabel non demografi seperti ekonomi, sosiologi, geografi, psikologi, politik. Demografi merupakan interdiciplinary science
  • 4. Demografi 4 Tujuan Demografi : 1.Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu 2.Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunan dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dengan data yang tersedia 3.Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial 4.Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan- kemungkinan konsekuensinya
  • 5. Demografi 5 Manfaat yang hendak dicapai : 1. Untuk perencanaan agar lebih tepat dalam hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kesejahteraan sosial, pusat pertokoan, pusat rekreasi, jalan, rumah sakit, produksi barang dan jasa 2. Mengetahui seberapa cepat perkembangan perekonomian negara
  • 6. Demografi 6 DINAMIKA PENDUDUK Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh 4 komponen yaitu; kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration dan out migration. Selisih antara kelahiran dan kematian disebut reproductive change (perubahan reproduktif) atau increase (pertumbuhan alamiah), selisih antara in-migration dan out-migration disebut net-migration (migrasi neto)
  • 7. Demografi 7 UKURAN DASAR DEMOGRAFI Ukuran dasar demografi meliputi : 1. Fertilitas Adalah kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan a. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) b. Angka kelahiran menurut umur (Age specific Fertility Rate) c. Angka fertilitas total (Total Fertility Rate) 2. Mortalitas a. Angka kematian kasar (Crude Death Rate) b. Angka kematian menurut umur (Age specific Death Rate)
  • 8. Demografi 8 3. Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Angka migrasi neto didapatkan melalui : Jumlah Migran yang masuk – jumlah migran yang keluar Jumlah Penduduk X k
  • 9. Demografi 9 4. Angka pertumbuhan penduduk Angka ini menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam persen. Beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk :
  • 10. Demografi 10 a. Pertumbuhan Geometri Pt = Po (1 + r)n Keterangan : Pt = jumlah penduduk pada tahun akhir Po = jumlah penduduk pada tahun awal r = rate pertumbuhan penduduk per tahun n = jumlah tahun antara Pt dan Po b. Pertumbuhan Eksponensial Pt = Po em Keterangan : e = angka eksponensial 2.71828
  • 11. Demografi 11 TEORI KEPENDUDUKAN Pertumbuhan penduduk dari tahun 0 sampai tahun 2000  Penduduk dunia berkembang secara lambat sampai pertengahan abad ke 17. Pada sekitar tahun 1665 penduduk dunia diperkirakan sebesar 500 juta  Penduduk dunia kemudian menjadi 2 kali lipat dalam jangka waktu 200 tahun yaitu pada tahun 1850  Dalam jangka waktu 80 tahun kemudian penduduk dunia meningkat 2 kali lipat lagi, yaitu pada tahun 1930  Sedangkan untuk mencapai 4 milyar kemudian hanya diperlukan waktu 45 tahun.
  • 12. Demografi 12 Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan oleh :  Adanya penemuan Penicilin pada tahun 1930  Program kesehatan masyarakat makin meningkat  Angka kelahiran yang masih tinggi, sedangkan angka kematian menurun karena penemuan obat-obatan dan peningkatan program kesehatan, sehingga pertumbuhan penduduk makin cepat.
  • 13. Demografi 13 PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Hubungan timbal balik antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi bila dilihat melalui :  Besar, komposisi dan distribusi penduduk akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan sosial masyarakat  Jumlah penduduk atau besarnya biasanya dikaitkan dengan pertumbuahn income percapita negara tersebut yang mencerminkan kemajuan perekonomian negara tersebut
  • 14. Demografi 14  Teori Penduduk Optimum, adalah jumlah penduduk suatu negara harus seimbang dengan jumlah sumber-sumber ekonominya, baru dapat diperoleh kenaikan pendapatan nasionalnya. Jumlah penduduk tidak boleh terlampau sedikit tetapi juga tidak boleh terlampau banyak  Komposisi penduduk terdiri atas umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa datang.
  • 15. Demografi 15 Keadaan ekonomi dan lingkungan  Teori transisi demografi yaitu teori yang menerangkan perubahan penduduk dari tingkat pertumbuhan yang stabil tinggi (tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi) ke tingkat pertumbuhan yang rendah (tingkat kelahiran dan kematian yang rendah).  Kelahiran dan kematian, keduanya pada tingkat yang tinggi sekitar 40-50. Kelahiran tidak terkendali, kematian bervariasi. Panen gagal, harga tinggi, menyebabkan kelaparan daya tahan tubuh terhadap penyakit sangat lemah. Ditambah lagi meluasnya penyakit menular, menyebabkan angka kematian tinggi.
  • 16. Demografi 16 Angka kematian menurun akibat meningkatnya status kesehatan dan adanya penemuan obat-obatan. Angka kelahiran tetap tinggi, sehingga mengakibatkan pertumbuhan penduduk meningkat dengan cepat.  Angka kematian terus menurun tetapi tidak secepat pada kategori kedua. Angka kelahiran mulai menurun akibat urbanisasi, pendidikan dan peralatan kontrasepsi yang makin maju.  Pada tingkat ini kelahiran dan kematian mencapai tingkat yang rendah dan pertumbuhan penduduk kembali lagi pada kategori pertama yaitu mendekati nol
  • 17. Demografi 17 STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK Dalam demografi ada 3 fenomena yang merupakan bagian penting daripada penduduk : 1. Dinamika kependudukan 2. Komposisi penduduk 3. Besar dan persebaran penduduk
  • 18. Demografi 18 Pengelompokkan penduduk sangat berguna untuk berbagai maksud dan tujuan : 1. Untuk mengetahui human resources yang ada baik menurut umur maupun jenis kelamin 2. Untuk mengambil suatu kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan 3. Untuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya 4. Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui proses demografi yang telah terjadi pada penduduk tersebut.
  • 19. Demografi 19 KOMPOSISI PENDUDUK Pengelompokan penduduk diklasifikasikan berdasarkan ciri- ciri tertentu : 1. Biologis, meliputi umur dan jenis kelamin 2. Sosial, antara lain meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan 3. Ekonomi, meliputi penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan 4. Geografis, berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten
  • 20. Demografi 20 KOMPOSISI MENURUT KELOMPOK UMUR Distribusi penduduk pada tahun 1999 menurut kelompok umur menunjukan : 1.Penduduk Indonesia berusia muda (0-14 tahun) sebesar 30.77 %. Propinsi tertinggi adalah Irian Jaya 39.1` % dan yang terendah di Yogyakarta 22.6 %
  • 21. Demografi 21 1.Penduduk Indonesia berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 64.61 %. Propinsi tertinggi adalah DKI Jakarta (73.31 %) dan yang terendah NTT (57.7 %) 2.Penduduk Indonesia berusia > 65 tahun sebesar 4.61 %. Propinsi tertinggi DI Yogyakarta 9.06 % kemudian Bali 6.67 % dan yang terendah Irian Jaya 0.91 % dan Kalimatan Tengah 2.15 %
  • 22. Demografi 22 Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin : •Komposisi Penduduk Indonesia menurut jenis kelamin terdiri dari 102.195.025 laki-laki dan 102.588.906 perempuan. Sex ratio Indonesia sebesar 99.62 (mendekati 100). Hal ini menggambarkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan relatif sama.
  • 23. Demografi 23 •Komposisi dengan sex ratio tertinggi laki-laki > perempuan adalah Irian Jaya (106.83), Lampung dan Kalimatan. Sedangkan yang terendah Sumatera Barat (94.72) dan Sulawesi Selatan (95.070) •Secara umur pada kelompok usia muda jumlah penduduk laki-laki > perempuan. Sebaliknya pada kelompok umum lebih tua laki-laki < perempuan
  • 24. Demografi 24 Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan : Pengelompokkan terhadap tingkat pendidikan di kelompokkan dalam 1.Kemampuan baca tulis (literacy rate) Secara nasional penduduk yang melek huruf tahun 1999, sebesar 89.79 %. Secara nasional, persentase penduduk yang buta huruf sedikit menurun dari 10.58 % pada tahun 1998 menjadi 10.21 % pada tahun 1999. Pendudukan yang buta huruf di pedesaan 13.46 % jauh lebih besar dibandingkan perkotaan 5.35 %.
  • 25. Demografi 25 Perbandingan menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa angka buta huruf pada perempuan 14.06 % lebih besar dari laki-laki. Angka buta huruf menurut propinsi yang tertinggi adalah Irian Jaya 25.57 %, diikuti Nusa Tenggara Barat 23.16 %, Nusa Tenggara Timur 17.62 % dan jawa Timur 16.69 %. Untuk yang terendah angka buta huruf adalah DKI Jakarta 2 %, diikuti Sulawesi Utara 2.61 % dan Sumatera Utara 3.64 %.
  • 26. Demografi 26 1.Tingkat Pendidikan yang ditamatkan Persentase penduduk berusia 10 tahun keatas : •Tidak/belum tamat SD/MI pada tahun 1999 adalah 25.45 % •Tamat SD/MI sebesar 32.49 % •Tamat SLTP sebesar 14.62 % •Tamat SMU/SMK sebesar 14.54 % •Tamat DI s.d Universitas 3.10 %
  • 27. Demografi 27 Komposisi Penduduk menurut Status Perkawinan : Modus Usia saat perkawinan pertama adalah 19-24 tahun sebesar 39.38 %. Usia perkawinan pertamanya < 16 tahun masih cukup tinggi, 14.54 %. Tertinggi di Jawa Timur 21.25 %, terendah di NTT 1.76 % Komposisi Penduduk menurut Perkotaan dan Pedesaan : Pada tahun 1999 penduduk yang tinggal diperkotaan sebesar 39.35 % dan pedesaan 60.65 %.
  • 28. Demografi 28 Ukuran-ukuran yang perlu diketahui •Umur tunggal (Single age) Umur yang dihitung berdasarkan ulang tahun terakhirnya •Ratio jenis kelamin Merupakan perbadingan antara laki-laki dan perempuan Besar kecilnya ratio jenis kelamin disuatu daerah dipengaruhi oleh : A.Sex ratio at birth B.Pola mortilitas antara penduduk laki-laki dan perempuan C.Pola migrasi penduduk laki-laki dan perempuan •Angka beban tanggungan (Dependency ratio) Dependency ratio di Indonesia tahun 1999 54.76
  • 29. Demografi 29 •Umur Median Umur median adalah umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian pertama lebih muda dan bagian kedua lebih tua dari pada median age. Penduduk tua (old population umumnya terdapat pada negara maju, sedangkan penduduk muda (young population) terdapat pada negara berkembang.
  • 30. Demografi 30 Persebaran Penduduk Secara garis besar persebaran penduduk dapat di golongkan menurut : Geografis dan Administratif/politis. Persebaran Penduduk menurut Geografis Kepadatan penduduk di Pulau Jawa lebih tinggi dari di luar Pulau Jawa. Pulau Jawa rata-rata berpenduduk 949 jiwa per km2 dengan luas hanya 6.65 % dari luas Indonesia, sedangkan Maluku dan Irian Jaya dihuni 9 per km2 dengan luas 25 % dari luar Indonesia.
  • 31. Demografi 31 Piramida Penduduk Komposisi umur dan jenis kelamin suatu penduduk secara konflik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Faktor yang mempengaruhi struktur untuk penduduk : •Fertilitas Jika angka kelahiran meningkat maka dasar piramida penduduk akan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan dasar-dasar piramida pada tahun sebelumnya atau sebaliknya jika CBR menurun.
  • 32. Demografi 32 •Mortalitas Jika mortalitas setiap penduduk umur meningkat maka terjadi penciutan diagram balok piramida pada tiap kelompok umur, bentuk slope piramida akan semakin buram dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. •Kematian bayi Infant mortality berhubungan dengan reproduksi jika bayi perempuan lebih banyak yang hidup diperkirakan angka kelahiran akan bertambah •Migrasi Jika migrasi > keluar akan terjadi pertambahan penduduk.
  • 33. Demografi 33 Tiga Ciri Penduduk Disebut juga dengan the three general population yaitu : 1.Expansive, sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda 2.Constrictive, sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda 3.Stationary, banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama banyaknya, dan mengecil pada usia tua.
  • 34. Demografi 34 FERTILITAS (KELAHIRAN) PENDAHULUAN Fertilitas dalam demografi adalah hasil reproduksi yang nyata dari wanita atau sekelompok wanita, menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup.
  • 35. Demografi 35 KONSEP-KONSEP DALAM FERTILITAS •LAHIR HIDUP adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan sewaktu lahir •LAHIR MATI adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan sewaktu lahir. •ABORTUS adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu. Ada 2 macam abortus; 1.Induced abortion, abortus disengaja 2.Spontaneus abortion, abortus tidak disengaja •MASA REPRODUKSI adalah masa dimana wanita masih mampu melahirkan, yang disebut masa subur (15-49 tahun)
  • 36. Demografi 36 SUMBER DATA DARI KELAHIRAN Registrasi Sensus Survei
  • 37. Demografi 37 UKURAN DASAR FERTILITAS Ada dua macam pendekatan •Yearly Perfomance, (current fertility) mencerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahun 1.Rate kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) adalah Jumlah semua kelahiran hidup yang dicatat selama satu tahun Per 1000 penduduk pertengahan tahun yang sama. Rumus : samayangtahunnpertengahapendudukJumlah tahunupahiran hidJumlah kel 1 CBR 
  • 38. Demografi 38 Kelemahan dari pengukuran ini adalah penduduk yang tidak mempunyai resiko melahirkan ikut diperhitungkan (anak- anak, laki-laki, dan wanita lanjut usia). Kebaikannya, perhitungan ini sederhana, karena hanya memerlukan keterangan jumlah kelahiran dan jumlah penduduk pertengahan tahun.
  • 39. Demografi 39 2. Rate Fertilitas Umum Rate fertilitas umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah jumlah kelahiran hidup yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk wanita usia subur pada pertengahan tahun yang sama. Pada rate ini pengukuran fertilitas dilakukan sesuai dengan populasi yang sebenarnya yaitu pada wanita usia subur. Kelemahannya, ukuran ini tidak membedakan resiko melahirkan dari berbagai kelompok umur 40 tahun berisiko sama dengan umur 25 tahun. Rumus : samayangtahunnpertengahaubur padaita usia sJumlah wan tahunselamadicatatup yangahiran hidJumlah kel 1 GFR 
  • 40. Demografi 40 3. Rate Fertilitas menurut golongan, umur Rate fertilitas menurut golongan umur atau Age Spesific Fertility Rate (ASFR) adalah jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan umur tertentu yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk wanita pada golongan umur tersebut pada pertengahan tahun yang sama. Perhitungan ASFR biasanya dilakukan dengan interval 5 tahun. Kebaikannya, •Ukuran ini lebih cermat dari GFR • Dapat dibuat analisa perbedaan fertilitas menurut berbagai karakteristik wanita •Dapat dilakukan studi fertilitas menurut kohor •Merupakan dasar untuk perhitungan TFR Kelemahannya, data yang dibutuhkan terperinci
  • 41. Demografi 41 1000x samayangn tahunpertengahapadatersebut umurgolonganpadaanitapenduduk wJumlah tahun1selamadicatatyangtertentu umurgolonganpadaibuolehhidupkelahiranJumlahASFR  RUMUS :
  • 42. Demografi 42 4. Total Fertilitas Rate Total Fertilitas Rate (TFR) atau angka kelahiran total yang merupakan jumlah dari ASFR. Rumus : TFR = N X ASFR N = Jumlah internal dalam kelompok umur
  • 43. Demografi 43 UKURAN REPRODUKSI Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya. Oleh karenanya yang dihitung hanya bayi wanita saja. 1.Gross Reproduktion Rate Gross Reproduktion Rate (GRR) adalah jumlah bayi wanita yang dilahirkan oleh 1000 wanita selama masa reproduksi. Rate ini dapat digunakan untuk menafsirkan tingkat kelahiran dan pertumbuhan penduduk, karena sebagai pembilang digunakan kelahiran bayi wanita yang diharapkan kelak dapat berproduksi.
  • 44. Demografi 44 2. Net Reproduction Rate (NRR) Angka ini memperhitungkan kemungkinan bayi perempuan meninggal sebelum mencapai masa reproduksinya.
  • 45. Demografi 45 Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas •Kingsley Davis dan Judith Blake Tiga tahap penting dari proses reproduksi : 1.Tahap hubungan kelamin (sexual intercouse) •Umur memulai hubungan kelamin •Proporsi wanita yang tidak pernah mengadakan hubungan permanen •Lamanya status kawin •Abstinensi sukarela •Abstinensi terpaksa, sakit, berpisah sementara •Frekuensi senggama
  • 46. Demografi 46 2.Tahap konsepsi •Fekundotas/intekunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak disengaja •Fekunditas/infekunditas yang disebabkan hal-hal yang disengaja •Pemakaian kontrasepsi 3. Tahap kehamilan •Mortalitas janin karena sebab-sebab yang tidak disengaja •Mortalitas janin karena sebab-sebab yang disengaja
  • 47. Demografi 47 •Ronald Fredman •H. Leibenstein 1.Utility 2.Cost •Gary Becker 1.Durable goods
  • 48. Demografi 48 Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Umur Penduduk 1. Fertilitas 2. Mortalitas 3. Kematian bayi/”Infant Mortality” 4. Migrasi
  • 49. Demografi 49 TIGA CIRI PENDUDUK (The Three General Population) Berdasarkan komposisi Umur dan jenis kelamin maka karakteristik penduduk dari suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri, yaitu : •Expansive : Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur termuda. Contoh : Indonesia •Contrictive : Sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda. Contoh : Amerika Serikat •Stationary : Banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama banyaknya, dan mengecil pada usia tua kecuali pada kelompok umur tertentu. Contoh : Swedia
  • 50. Demografi 50 Mortality Menurut WHO : Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
  • 51. Demografi 51 SUMBER DATA KEMATIAN 1. Sistem registrasi vital 2. Sensus atau survei penduduk 1.Bentuk Langsung Menanyakan kepada responden ada tidaknya kematian dalam tahun ini. 2. Bentuk tidak langsung • Survivorship anak • Rumah sakit • Kantor polisi lalu lintas • Dinas pemadam kebakaran
  • 52. Demografi 52 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kematian : Faktor jenis kelamin Faktor umur Faktor tempat tinggal Faktor pendidikan Faktor pekerjaan
  • 53. Demografi 53 Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Migrasi merupakan aktifitas pindahnya seseorang sedangkan orangnya yang pindah tempat tinggal disebut migran.
  • 54. Demografi 54 FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MIGRASI •Faktor Pendorong 1.Makin berkurangnya sumber-sumber alam 2.Menyempitnya lapangan pekerjaan 3.Adanya tekanan-tekanan/diskriminasi politik, agama, suku 4.Tidak cocok lagi adat/budaya/kepercayaan di tempat asal
  • 55. Demografi 55 •Faktor Penarik 1.Adanya Ras superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan. 2.Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik 3.Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi 4.Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas kemasyarakatan lainnya 5.Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung 6.Adanya aktivitas-aktivitas dikota besar, tempat hiburan, mall dan lain lain.
  • 56. Demografi 56 PENILAIAN PELAKSANAAN PROGRAM KB Pentahapan penilaian sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan : 1.Tahap pertama, penilaian pencapaian target akseptor baru dan akseptor aktif kembali 2. Tahap kedua, penilaian pencapaian akseptor aktif 3.Tahap ketiga, penilaian terhadap perkembangan ciri-ciri akspetor, terutama dari segi umur dan paritas akseptor 4.Tahap keempat, penilaian terhadap penurunan fertilitas yang dicapai