Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
UKURAN LAJU PENDUDUK DINAMIS
1. UKURAN LAJU PENDUDUK DINAMIS
TUGAS IDK 2A
oleh
Kelompok 6 Kelas C
Faizah Wahyuningprianti NIM 142310101025
Maerani Nurvidianti NIM 142310101049
Musrifah NIM 142310101088
Angga Dwi N NIM 142310101114
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
2. 1
BAB 1. PEMBAHASAN
1.1 Definisi Demografi
Demografi: Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang
besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang
masa melalui lima komponen yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas),
perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial
Studi Kependudukan: Ilmu yang mempelajari tentang kaitan antara variabel
demografi dengan variabel non demografi.
Ada beberapa definisi dari ahli-ahli demografi lainnya:
1. Philip M. Hauser dan Dudley Duncan memberikan definisi demografi sebagai
ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan komposisi penduduk
serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut, yang
biasanya timbul karena natalitas, mortalitas, migrasi dan perubahan status
2. George W. Barkley memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang
memberikan gambaran secara statistik dan mempelajari tingkah laku
keseluruhan dan bukan perorangan.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu demografi adalah ilmu
yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan penduduk atau dengan
perkataan lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen perubahan
tersebut seperti kelahiran, kematian, migrasi sehingga menghasilkan suatu keadaan
dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu.
Penduduk adalah jumlah orang yang bertempat tinggal di wilayah tertentu
pada waktu tertentu dan merupakan hasil proses-proses demografi. Pertumbuhan
penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan
yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.
Kelahiran, kematian, dan migrasi merupakan tiga komponen yang akan
mempengaruhi perubahan jumlah penduduk. Suatu daerah akan mengalami
perubahan dalam jumlah penduduk karna ada natalitas, mortalitas, dan penduduk
yang pindah atau disebut migrasi. Sepanjang sejarah perubahan penduduk dunia ini
pesat sejak tahun 20-an.
1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Eksponensial
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk
yang berlangsung terus- menerus (countinuous). Perhitungan laju pertumbuhan
penduduk eksponensial dapat dikatakan lebih cepat . Hal itu karena dalam
kenyataannya pertumbuhan penduduk berlangsung terus menerus.
3. 2
Ukuran laju penduduk dinamis yaitu sama dengan ukuran laju pertumbuhan
penduduk secara eksponensial, karena berlangsung secara dinamis atau yang
dilakukan terus-menerus dan berlanjut. Laju pertumbuhan penduduk eksponensial
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
Keterangan :
Pt : jumlah penduduk pada tahun akhir perhitungan
Po : jumlah penduduk pada tahun awal perhitungan
r : laju pertumbuhan penduduk per tahun
t : jangka waktu (dalam banyak tahun, umumnya 10 tahun)
e : jangka eksponesial (2,718282)
Jika angka-angka jumlah kematian dan kelahiran tak tersedia (kalaupun
tersedia tak lengkap dan kurang dapat dipercaya), dan yang tersedia hanya angka
jumlah penduduk pada waktu-waktu tertentu seperti pada waktu-waktu tertentu
seperti pada waktu-waktu sensus, perkembangan penduduk dapat diperkiraan antara
lain dengan menggunakan rumus-rumus geometrik dan eksponensial.
Walaupun secara teoritis pekembangan penduduk berlangsung secara
eksponensial, terjadi setiap saat, setiap detik, pada prakeknya reit perkembangan
penduduk per tahun yang diperoleh dengan persamaan geometrik tak banyak
berbeda dengan reit perkembangan penduduk per tahun menggunakan persamaan
eksponensial.
Tabel berikut mengilustrasikan hasil-hasil perhitungan reit perkembangan
penduduk tahunan antara tahun 1961-1971 di beberapa propinsi di Indonesia dengan
menggunakan persamaan geometrik dan eksponensial.
Tabel 1.1 Reit perkembangan penduduk tahunan di beberapa daerah di Indonesia,
1961-1971
Daerah Reit perkembangan tahunan (%)
Geometrik Eksponensial
1. DKI Jakarta 4,64 4,54
2. Jawa Barat 2,08 2,06
Pt =P0.ert
4. 3
3. Jawa Tengah 1,74 1,73
4. D.I. Yogyakarta 1,06 1,06
5. Jawa Timur 1,58 1,57
6. Sumatera 2,83 2,79
7. Kalimantan 2,31 2,28
8. Sulawesi 1,89 1,87
SUMBER: 1. BPS, 1963. Sensus Penduduk 1961 Serie: SP. H
2. BPS, 1972. Sensus Penduduk 1971 Serie C
Contoh Soal
Jumlah penduduk indonesia pada tahun 1990 berjumlah 179.300.000 jiwa,
sedangkan pada tahun 2000 berjumlah 202.960.000 jiwa. Berapa penduduk
pertumbuhan a eksponesial penduduk Indonesia.
Diketahui :
Po : 179.300.000
Pt : 202.960.000
e : 2,718282
t : 10
Ditanyakan pertumbuhan eksponesial ?
Jawab :
Pt = Po.ert
202.960.000 = 179.300,000 x 2,718282
2,718282 =
209.960.000
179.300.000
2,718282r.10 = 1 ,13196
10.r log 2,718282 = log 1,13196
10.r x 0,43429 = 0,05083
10.r =
0,05383
0,43429
10.r = 0,12395
r = 0,012395 atau 1,24%
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka maka tingkat pertumbuhan
eksponesian penduduk indonesia sebesar 1,24% pertahun, jika dibandingkan dengan
menggunakan formulasi pertumbuhan geometri, diperoleh selisih (1,25%-1,24%) =
0.01%.
5. 4
Jumlah penduduk indonesia jika dibandingkan dengan negara lain di dunia
berada pada tahun urutan keempat, setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan
Amerika Serikat. Adapun jika dibandingkan dengan negra-negara di Asia Tenggara
(ASEAN) penduduk Indonesia menempati urutan pertama. Perhatikan tabel 1.2
berikut ini mengenai jumlah dan pertumbuhan penduduk negara-negara di Asia
Tenggra,
No Negara
Jumlah
(juta jiwa)
Pertumbuhan
(%)
1 Indonesia 202,96 1,3
2 Filipina 80,00 1,3
3 Vietnam 79,70 1,4
4 Thailand 62,60 0,8
5 Myanmar 49,00 1,3
6 Malaysia 24,40 1,9
7 Kamboja 12,30 1,7
8 Laos 5,50 2,3
9 Singapura 4,20 0,8
10 Timur Leste 0,80 1,5
11 Brunei Darussalam 0,40 2.0
Secara ekologis, negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar
mengakibatkan beban pembangunan akan tinggi dan kebutuhan energi dalam
pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat juga besar. Akan tetapi, dalam
kenyataannya tidak semua negara dengan penduduk yang besar masyarakatnya
miskin karena ada juga negara yang penduduknya sedikit tetapi miskin dan
terbelakang. Hal ini menunjukkan bahwa yang menentukan maju tidaknya suatu
negara bukan hanya ditentukan oleh jumlah penduduk, tetapi yang paling penting
adalah kualitas penduduknya.
Jumlah penduduk yang cukup besar merupakan faktor yang menguntungkan
serta dianggap sebagai modal dasar pembangunan. Akan tetapi, jumlah penduduk
Indonesia yang cukup besar belum dapat diberdayakan secara maksimal. Penduduk
Indonesia baru pada taraf besar secara kuantitas (populasi), sedangkan kualitasnya
masih rendah sehingga negara Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan
negara lain di dunia. Oleh karena itu, kemajuan yang akan dicapai di masa depan
sangat ditentukan oleh generasi mudanya, dan pendidikan dalam arti luas (tingkat
6. 5
pendidikan, keterampilan, dan teknologi yang dikuasai) memiliki peran yang
penting dalam persaingan kehidupan.
Kualitas penduduk merupakan komponen penting dalam setiap gerak
pembangunan. Penduduk yang berkualitas tinggi dapat mempercepat pembangunan
bangsa. Jumlah penduduk yang besar apabila tidak disertai dengan kualitas yang
memadai akan menjadi beban bagi pembangunan.
Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan
maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuannya yang telah dicapai. Untuk
mengukur kualitas penduduk memanglah tidak mudah karena manusia memiliki
karakteristik dan latar belakang yang sangat beragam. Untuk memudahkan
pemantauan dan pengukurannya, PBB telah memberikan acuan yang didasarkan
pada aspek pendidikan, tingkat kesehatan, dan taraf ekonomi.
Gambar 1
Grafik Pertumbuhan Penduduk Geometri dan Eksponensial
Pertumbuhan penduduk geometri adalah pertumbuhan bertahap atau discrete
dimana dalam grafik diatas setiap tahun merupakan suatu tahap. Pertumbuhan
ekponensial merupakan pertumbuhan penduduk secara exponesial (countinous).
Ukuran pertumbuhan penduduk secara exponensial ini merupakan ukuran yang
tepat.
7. 6
DAFTAR PUSTAKA
Hartono. 2009. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung : CV Citra Praya
Istiyani, Nanik. 2009. Ekonomi Kependudukan. Buku Ajar FE UNEJ, tidak
dipublikasikan
Juliani, Nanik. 1997. Diktat Ilmu Kependudukan Satu. Fakultas Ekonomi Universitas
Jember, tidak dipublikasikan
Martodipuro, Subagyo. 2009. Demografi. Diktat, tidak dipublikasikan.
Polland, A.H, dkk. 1989. Teknik Demografi. Jakarta : Bina Aksara.
Rusli, Said. 2012. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta : LP3ES.
https://books.google.co.id/books?id=1nh91WJY4J0C&pg=PT50&dq=laju+penduduk+di
namis&hl=id&sa=X&ei=ju4AVarYCIOS8QX38IC4Dg&redir_esc=y#v=onepage&
q=laju%20penduduk%20dinamis&f=false (diakses pada tanggal 12 Maret 2015)
https://books.google.co.id/books?id=zOUzlQcTP54C&pg=PA34&dq=laju+pertumbuha
n+penduduk+eksponensial&hl=id&sa=X&ei=814CVcCKAoK1uAT27oC4BQ&ved
=0CC0Q6AEwAw#v=onepage&q=laju%20pertumbuhan%20penduduk%20ekspone
nsial&f=false (diakses pada tanggal 12 Maret 2015)
https://books.google.co.id/books?id=yYdEf5ixykAC&pg=PA57&dq=laju+pertumbuhan
+penduduk+eksponensial&hl=id&sa=X&ei=814CVcCKAoK1uAT27oC4BQ&ved
=0CD0Q6AEwBg#v=onepage&q=laju%20pertumbuhan%20penduduk%20ekspone
nsial&f=false (diakses pada tanggal 12 Maret 2015)
8. 7
SOAL - SOAL
1. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung terus- menerus (countinuous) adalah . . .
a. aritmatika
b. pertumbuhan penduduk alami
c. geometrik
d. pertumbuhan penduduk total
e. eksponensial
2. Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa
pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus yang diakibatkan oleh adanya. .
.
a. Angka kematian ibu
b. Tingkat kelahiran yang rendah per tahun
c. Kematian yang rendah per bulan
d. Kelahiran dan kematian di setiap waktu
e. Angka kematian bayi
3. Dengan melihat rumus eksponensial Pt =P0.ert t adalah . . .
a. Angka pertumbuhan
b. Nilai konstan
c. Waktu yang diperlukan antara tahun dasar dan tahun akhir proyeksi
d. Waktu yang diperlukan penduduk 2x lipat
e. Angka kematian kasar
4. Pada rumus Pt =P0.ert ketentuan nilai e atau jangka eksponesial adalah. . .
a. 2,728282
b. 2,718282
c. 2,748282
d. 2,708282
e. 2,738282
5. Penduduk Indonesia pada tahun 1961 adalah 97.019.000 jiwa dan tahun 1971
sebanyak 119.232.000 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk eksponensialnya adalah . .
.
a. 1,06 persen
b. 1,16 persen
c. 1,26 persen
d. 2,06 persen
e. 2,16 persen
9. 8
6. Jumlah penduduk D.I Yogyakarta pada tahun 1961sebesar 2.163.000 jiwa dan pada
tahun 1971 meningkat menjadi 2.490.000. Laju pertumbuhan penduduk setiap tahun
(dalam persen) dari periode 1961-1971 adalah . . .
a. 1,41 persen
b. 1,42 persen
c. 1,43 persen
d. 1,44 persen
e. 1,45 persen
7. Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980 adalah 147,79 juta dan menurut
sensus 1990 adalah 179,38 juta. Jika diasumsikan penduduk Indonesia bertambah
secara eksponensial dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,94% pertahun
selama periode 1980-1990, maka jumlah penduduk pada tahun 1991 adalah . . .
a. 181,89 juta
b. 182,89 juta
c. 183,89 juta
d. 184,89 juta
e. 185,89 juta
8. Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 278.741 jiwa. Laju
pertumbuhan penduduk eksponensialnya 2,99 persen, maka perkiraan jumlah
penduduk Kabupaten A pada tahun 2020 adalah . . .
a. 375.885 jiwa
b. 385.885 jiwa
c. 375.588 jiwa
d. 385.588 jiwa
e. 375.858 jiwa
9. Jika padu laju pertumbuhan eksponensial nilai r = 0 itu artinya . .
a. Pertumbuhan penduduk yang positif
b. Terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya
c. Terjadi pertumbuhan penduduk negative
d. Penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya
e. Tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya
10. Grafik yang menunjukkan laju pertumbuhan penduduk eksponensial yang tepat
adalah. . .
a.