SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
EFEK RADIASI TERHADAP
MANUSIA
Sarianoferni

 Tujuan
Tujuan Instruksional
Instruksional
• Mengetahui potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
Mengetahui potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
radiasi ionisasi terhadap sel biologi
•
•
KONTRIBUSI DOSIS RADIASI
3
RADIASI
~ MASSA
energi yang dipancarkan dalam bentuk
partikel atau gelombang
~ MASSA
Radiasi
elektro-
magnetik:
Gel. radio,
gel. mikro,
inframerah,
h
asi g
radiasi yang
tidak
memiliki
massa
cahaya
tampak,
sinar-X, sinar
gamma dan
dia
massa gamma dan
sinar kosmik.
Rad
Radiasi
partikel:
radiasi partikel
R
radiasi
berupa
partikel yang
memiliki
partikel
alfa, beta,
dan
neutron
massa
neutron
4
RADIASI
~ MUATAN LISTRIK R di i
~ MUATAN LISTRIK Radiasi
pengion:
radiasi yang
sinar-X, sinar
gamma, sinar
ASI radiasi yang
dapat
menimbulkan
ionisasi 
g ,
kosmik, serta
partikel beta,
alfa dan
DIA
ionisasi 
radiasi
atom/nuklir
alfa dan
neutron
RAD
Radiasi non-
pengion: Gel. radio,
gel mikro
R
radiasi yang
tidak dapat
menimbulkan
gel. mikro,
inframerah,
cahaya tampak
d l i l
menimbulkan
ionisasi. dan ultraviolet
5
SEL (GENETIK & SOMATIK)
 Sitoplasma organel sel yang
mengatur fungsi metabolisme
 Nukleus mengandung kromosom
 Nukleus mengandung kromosom
sebagai pusat kontrol informasi
genetik
Keduanya dilindungi oleh membran sel
yang berfungsi sebagai media
yang berfungsi sebagai media
komunikasi dan transportasi bahan
makanan
6
INTERAKSI RADIASI DENGAN
MATERI BIOLOGIK
MATERI BIOLOGIK
1. Eksitasi/ionisasi (10-15 detik)
2. Fisikokimia (10-10 detik)  ion radikal
3. Reaksi kimia (10-5 detik)  radikal bebas
(induksi)
4 Reaksi biokimia  kerusakan pada DNA
4. Reaksi biokimia  kerusakan pada DNA
5. Respon biologi  efek biologi
7
Interaksi Radiasi Elektron Sekunder
Langsung:
penyerapan energi dari
p y p g
e- langsung terjadi pada
molekul organik dalam
l i ti
sel yang mempunyai arti
biologi penting (DNA)
Tidak langsung:
terlebih dahulu terjadi
j
interaksi radiasi dengan
molekul air dalam sel
8
INTERAKSI RADIASI DENGAN MOLEKUL
AIR (RADIOLISIS AIR)
 dekomposisi air menjadi radikal bebas yang
dii d k i l h di i i
diinduksi oleh radiasi pengion
spontan : H2O  H+ + OH-
radiasi : H2O  H2O+ + e-
ion radikal (10-10 detik)
H2O+  H+ + OH*
radikal bebas (10-5 detik)
e- + H O  OH- + H*
e + H2O  OH + H*
9
INTERAKSI RADIASI DENGAN SEL
Ionisasi
K k DNA
Kerusakan DNA
Modifikasi proses perbaikan
p p
Ekspresi gen
perbaikan tidak sempurna
Kematian sel aberasi mutasi perbaikan
“aktif” kromosom sempurna
sel mati sel tetap hidup
p p
10
EFEK RADIASI PADA KROMOSOM
(ABERASI KROMOSOM)
(ABERASI KROMOSOM)
• potongan dari lengan kromosom tanpa sentromer
Fragmen asentrik
• Aberasi kromosom stabil (delesi)  sel akan mati
Fragmen asentrik
• kromosom berbentuk cincin dengan satu sentromer
• Aberasi kromosom tidak stabil  sel tetap hidup
dan melakukan pembelahan
Cincin (ring)
• kromosom dengan dua sentromer
• Aberasi kromosom tidak stabil  sel tetap hidup
dan melakukan pembelahan
Disentrik
p
• perpindahan fragmen antar lengan kromosom
T l k i
11
p p g g
• Aberasi kromosom stabil  sel akan mati
Translokasi
KLASIFIKASI EFEK RADIASI
• Efek genetik: efek radiasi yg dirasakan oleh
keturunan dari individu yang terkena paparan
radiasi
enis
sel
• Efek somatik: efek radiasi yang dirasakan oleh
individu yang terkena paparan radiasi
Je
s
• Efek deterministik (non stokastik): jika dosis yang
diterima di atas dosis ambang. Peluang 0% atau 100%
• Efek stokastik: tidak ada dosis ambang  dapat
b h b h l ( ik k k
Dosis
adiasi
membunuh atau mengubah sel (somatik kanker;
genetik efek genetik)
D
ra
Ef k k k kli ik d h d t
• Efek segera: kerusakan yg secara klinik sudah dapat
teramati pada individu yang terkena paparan radiasi
dalam waktu singkat epilasi (rontok rambut), eritema
(kulit memerah), luka bakar
Waktu
matik)
( ),
• Efek tertunda: efek radiasi yang terjadi dalamkurun
watu yang lama (bulan/tahun)  katarak dan kanker
W
(so
KLASIFIKASI EFEK RADIASI
• Eksterna :paparan radiasi yang diterima dari luar
tubuh
• Interna : paparan radiasi yang diterima dari dalam
mber
diasi
• Interna : paparan radiasi yang diterima dari dalam
tubuh
Sum
rad
• Langsung: penyerapan energi dari e- langsung terjadi pada molekul
organik dalam sel yang mempunyai arti biologi penting (DNA)
• Tidak langsung: terlebih dahulu terjadi interaksi radiasi dengan
erakksi
adiasi
Tidak langsung: terlebih dahulu terjadi interaksi radiasi dengan
molekul air dalam sel
Inte
ra
• Lokal: paparan radiasi yang diterima oleh sebagian tubuh
• Seluruh tubuh (SRA): sekumpulan sindrom klinik yang
terjadi dalam waktu beberapa detik sampai 3 hari setelah
di i i k t d l h t b h d
istribusi
yinaran
paparan radiasi pengion akut pada seluruh tubuh dengan
dosis relatif tinggi (> 1 Gy)
Wad
peny
EFEK RADIASI PADA SEL TUBUH
14
ABERASI KROMOSOM DAN DOSIMETER
BIOLOGI
 Digunakan secara luas sebagai biomarker akibat
g g
paparan radiasi berlebih
 Pengamatan dilakukan terhadap sel darah
limfosit pada analisa sitogenetik
limfosit pada analisa sitogenetik
 Frekuensi aberasi kromosom (disentrik & cincin)
menggambarkan dosis radiasi yang diterima
 Rentang dosis: 0,5 Gy – 8 Gy
 Frekuensi disentrik menurun dengan
bertambahnya waktu (tidak stabil)
bertambahnya waktu (tidak stabil)
 Analisa dilakukan dalam waktu 24 jam -30 hari
pasca paparan radiasi
15
EFEK STOKASTIK
PADA INDIVIDU TERPAPAR
PADA INDIVIDU TERPAPAR
 Target : sel somatik  karsinogenesis
 Kanker akibat radiasi tidak spesifik
a e a bat ad as t da spes
 Prediksi risiko kanker diperoleh dari studi
epidemiologi radiasi pada populasi
epidemiologi radiasi pada populasi
terpapar radiasi
 Koefisien peluang pada pekerja radiasi :
 Koefisien peluang pada pekerja radiasi :
4 x 10-2 /Sv
16
EFEK STOKASTIK
PADA TURUNAN INDIVIDU
TERPAPAR
 Target :sel reproduktif  efek pewarisan
 Tidak ada bukti konklusif pada manusia
 Hewan :bervariasi  buta warna,
kelainan metabolisme minor sampai
kelainan metabolisme minor sampai
serius (kematian) dan retardasi mental
 Koefisien peluang pada pekerja radiasi :
 Koefisien peluang pada pekerja radiasi :
0,8 x 10-2 /Sv
17
EFEK DETERMINISTIK PADA KULIT
2–3 Gy  eritema awal dalam 6-24 jam utk 2-3
hari; eritema 7 – 10 hari utk beberapa minggu
3-8 Gy  eritema dan epilasi; deskuamasi kering
(pengelupasan kulit) 3-6 minggu
(pe ge upasa u t) 3 6 ggu
12-20 Gy  blister (deskuamasi basah) dalam 4-
6 minggu; lceration (tukak/borok)
6 minggu; lceration (tukak/borok)
> 20 Gy  nekrosis (kematian jaringan ) dalam10
y ( j g )
minggu;atropi dalam bulanan-tahunan
18
> 50 Gy  nekrosis lebih singkat (~ 3 minggu)
EFEK DETERMINISTIK PADA
S
SISTEM PEMBENTUKAN DARAH
Sel darah berasal dari sel stem sumsum tulang
g
 eritrosit (sdm)
 lekosit (sdp)  granulosit dan limfosit
 trombosit (platelet)
 trombosit (platelet)
 Dosis 0,5 Gy  penurunan segera komponen darah
li f i d l b b j
 limfosit menurun dalam beberapa jam
 trombosit & granulosit dalam beberapa hari – minggu
 eritrosit menurun lambat dalam beberapa minggu
p gg
 Kematian terjadi akibat dari infeksi dan hemorrhage
 Efek stokastik: leukimia dan kanker sel darah merah
 Efek stokastik: leukimia dan kanker sel darah merah
19
EFEK RADIASI PADA MATA
 Paling sensitif  lensa mata  katarak
 Dosis 0 5 Gy  kekeruhan lensa yang teramati
 Dosis 0,5 Gy  kekeruhan lensa yang teramati
 Semakin tinggi dosis  semakin singkat masa laten
 Dosis 2–10 Gy  katarak dalam 6 bulan - 35
h
tahun
20
EFEK RADIASI PADA ORGAN REPRODUKSI
Testis
Perubahan jumlah sperma dan waktu pulih
Dosis 0 15 Gy : oligospermia
Dosis 0,15 Gy : oligospermia
Dosis < 1 Gy : steril beberapa bulan
Dosis 1 – 3 Gy : steril 1 – 2 tahun
ICRP 60 : 3,5 - 6 Gy (dosis ambang sterilitas
permanen)
Ovarium
Bergantung usia:  usia  dosis
Dosis 0,65 Gy : steril sementara
Dosis 5 – 7 Gy : steril pada usia 40-an
Dosis 5 7 Gy : steril pada usia 40 an
Dosis 12 – 15 Gy : steril pada usia 20-an
ICRP 60: 2,5 – 6 Gy (dosis ambang sterilitas)
Efek deterministik: sterilitas
Efek deterministik: sterilitas
21
EFEK RADIASI PADA JANIN
EFEK RADIASI PADA JANIN
 Bergantung Periode kehamilan:
1 Preimplantasi & implantasi (minggu 0 2)
1. Preimplantasi & implantasi (minggu 0 – 2)
 kematian janin (0,05 – 0,1 Gy)
2. Organogenesis (minggu 2 – 7)
2. Organogenesis (minggu 2 7)
 malformasi organ, kematian neonatal,
kanker masa anak-anak
3. Tahap Fetus (minggu 8 – 40)
 retardasi mental, kanker pada masa anak-anak
 Dosis ambang retardasi mental (penurunan IQ):
 0 1 G d i gg 8 15 d
 0,1 Gy pd minggu 8 – 15 dan
0,4 -0,6 Gy pd minggu 6 – 25 22
EFEK GENETIK-SOMATIK
Ef k tik Ef k di i di k l h k t d i
 Efek genetik: Efek radiasi yang dirasakan oleh keturunan dari orang yang
menerima paparan radiasi  somatik jika akibat radiasi dirasakan
langsung oleh orang yang menerima radiasi
 Efek non stokastik: efek yang kualitas keparahannya bervariasi menurut
dosis dan hanya timbul jika dosis ambang dilampaui
Efek non stokastik meliputi beberapa efek somatik: luka bakar sterilitas
 Efek non stokastik meliputi beberapa efek somatik: luka bakar, sterilitas,
katarak, kelainan kongenital  efek genetik adalah efek stokastik
sedangkan efek somatik dapat stokastik (leukimia dan kanker) maupun
non stokastik
 Ciri efek non stokastik:
 Mempunyai dosis ambang
 Mempunyai dosis ambang
 Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi
 Adanya penyembuhan spontan yang tergantung keparahannya
y y y g g g y
 Keparahannya tergantung dosis radiasi
23
EFEK STOKASTIK DETERMINISTIK
EFEK STOKASTIK DETERMINISTIK
 Efek stokastik: efek yang kebolehjadian timbulnya
merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak
mengenal dosis ambang yang meliputi kanker,
leukimia (efek somatik) dan penyakit keturunan (efek
genetik)
 Efek deterministik dapat terjadi akibat masuknya
radionuklida ke dalam tubuh. Penyebabnya: ledakan
IN atau bom nuklir dan kesalahan dalam pengobatan
IN atau bom nuklir dan kesalahan dalam pengobatan
atau penelitian
 Ciri efek stokastik:
Tidak mengenal dosis ambang
 Tidak mengenal dosis ambang
 Tiimbul setelah melalui masa tenang yang lama
 Keparahannya tidak tergantung pada dosis radiasi
Tid k d b h t
 Tidak ada penyembuhan spontan
24
SINDROMA RADIASI AKUT (SRA)
SINDROMA RADIASI AKUT (SRA)
 Sindroma Radiasi Akut (SRA): sekumpulan sindrom
klinik yang terjadi dalam waktu beberapa detik
sampai 3 hari setelah paparan radiasi pengion akut
sampai 3 hari setelah paparan radiasi pengion akut
pada seluruh tubuh dengan dosis relatif tinggi (> 1
Gy)
 Sindroma sistem pembentukan darah
(hematopoietic syndrome)
 Si d i t ( t i t ti l d )
 Sindroma sistem pencernaan (gastrointestinal syndrome)
 Sindroma sistem syaraf pusat (central nervous system
syndrome)
25
SINDROMA SISTEM
HEMATOPOITIK (SISTEM
 DOSIS AMBANG SINDROMA : 1 GY
HEMATOPOITIK (SISTEM
PEMBENTUKAN DARAH)
 S. PRODROMAL : MUAL, MUNTAH, LETIH,
PUSING, HILANG NAFSU MAKAN DAN
DIARE  3 HARI
 MASA LATEN : 2 – 3 MINGGU
 EFEK SISTEMIK: PENURUNAN JUMLAH
SEL DARAH
SEL DARAH
 DOSIS AMBANG KEMATIAN : 3 GY DALAM
3 MINGGU
 INFEKSI DAN HEMORRHAGE
 PENURUNAN SEL STEM SUMSUM TULANG
(SAMPAI 8 GY)
(SAMPAI 8 GY)
26
SINDROMA GASTROINTESTINAL
(SISTEM PENCERNAAN)
(SISTEM PENCERNAAN)
 Dosis ambang sindrom: 5 Gy
 Sindroma Prodromal: demam diare parah +
 Sindroma Prodromal: demam, diare parah +
darah,
kram perut
p
 Masa laten : 3 – 5 hari
 Efek sistemik: kerusakan sel stem & lapisan
mukosa usus halus
 Dosis ambang kematian: 10 Gy dalam
3 h i 2 i
3 hari – 2 minggu
27
PUSAT

 Dosis
Dosis ambang
ambang sindroma
sindroma : 20
: 20 Gy
Gy

 Sindroma
Sindroma Prodromal
Prodromal:
: hilang
hilang keseimbangan
keseimbangan,
,
28
g
g g
g ,
,
susah
susah bernafas
bernafas, tremor
, tremor dan
dan koma
koma

 Masa
Masa laten
laten : 15
: 15 menit
menit –
– 3 jam
3 jam

 Masa
Masa laten
laten : 15
: 15 menit
menit 3 jam
3 jam

 Efek
Efek sistemik
sistemik:
: kerusakan
kerusakan parah
parah sistem
sistem syaraf
syaraf
dan
dan cardiovascular
cardiovascular
dan
dan cardiovascular
cardiovascular

Dosis
Dosis ambang
ambang kematian
kematian : 50
: 50 Gy
Gy dalam
dalam < 3
< 3 hari
hari
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi

More Related Content

Similar to BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi

D_Kelompok 4_Kanker.pptx
D_Kelompok 4_Kanker.pptxD_Kelompok 4_Kanker.pptx
D_Kelompok 4_Kanker.pptxdwisriwahyuni8
 
Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
Perlindungan pasien anak  dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion  Perlindungan pasien anak  dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion Agung Oktavianto
 
prinsip onkologi bedah kel 2.pptx
prinsip onkologi bedah kel 2.pptxprinsip onkologi bedah kel 2.pptx
prinsip onkologi bedah kel 2.pptxThompsonCat1
 
TM_10_RADIASI.pptx
TM_10_RADIASI.pptxTM_10_RADIASI.pptx
TM_10_RADIASI.pptxInasFadiyah
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rsJoni Iswanto
 
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)Vina Ramdhiani
 
7. fisika radiasi
7. fisika radiasi7. fisika radiasi
7. fisika radiasiZo Ri
 
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....RudiWijanarko2
 
KESELAMATAN RADIASI
KESELAMATAN RADIASIKESELAMATAN RADIASI
KESELAMATAN RADIASImila amalia
 
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatanPenerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatanhammad hammad
 
015. RADIASI 2019 (1).ppt
015. RADIASI 2019 (1).ppt015. RADIASI 2019 (1).ppt
015. RADIASI 2019 (1).pptdrGames3
 
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehariManfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehariYukie Prima Simarmata
 
Radioactive Chernobyl.pptx
Radioactive Chernobyl.pptxRadioactive Chernobyl.pptx
Radioactive Chernobyl.pptxWahyuYogatama
 

Similar to BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi (20)

Tumor otak 3.2
Tumor otak 3.2Tumor otak 3.2
Tumor otak 3.2
 
Kedokteran Nuklir
Kedokteran NuklirKedokteran Nuklir
Kedokteran Nuklir
 
Training Radiasi
Training RadiasiTraining Radiasi
Training Radiasi
 
D_Kelompok 4_Kanker.pptx
D_Kelompok 4_Kanker.pptxD_Kelompok 4_Kanker.pptx
D_Kelompok 4_Kanker.pptx
 
Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
Perlindungan pasien anak  dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion  Perlindungan pasien anak  dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
 
Onkogenesis
OnkogenesisOnkogenesis
Onkogenesis
 
Onkogenesis
Onkogenesis Onkogenesis
Onkogenesis
 
prinsip onkologi bedah kel 2.pptx
prinsip onkologi bedah kel 2.pptxprinsip onkologi bedah kel 2.pptx
prinsip onkologi bedah kel 2.pptx
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
TM_10_RADIASI.pptx
TM_10_RADIASI.pptxTM_10_RADIASI.pptx
TM_10_RADIASI.pptx
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs
 
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
 
7. fisika radiasi
7. fisika radiasi7. fisika radiasi
7. fisika radiasi
 
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
DASAR - DASAR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI_RUDI WIJANARKO_ONC 2023 Rev 1....
 
KESELAMATAN RADIASI
KESELAMATAN RADIASIKESELAMATAN RADIASI
KESELAMATAN RADIASI
 
7@pet dan spect
7@pet dan spect7@pet dan spect
7@pet dan spect
 
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatanPenerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
 
015. RADIASI 2019 (1).ppt
015. RADIASI 2019 (1).ppt015. RADIASI 2019 (1).ppt
015. RADIASI 2019 (1).ppt
 
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehariManfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
Manfaat radio aktif dalam kehidupan sehari
 
Radioactive Chernobyl.pptx
Radioactive Chernobyl.pptxRadioactive Chernobyl.pptx
Radioactive Chernobyl.pptx
 

Recently uploaded

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 

BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi

  • 2.   Tujuan Tujuan Instruksional Instruksional • Mengetahui potensi bahaya yang ditimbulkan oleh Mengetahui potensi bahaya yang ditimbulkan oleh radiasi ionisasi terhadap sel biologi • •
  • 4. RADIASI ~ MASSA energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang ~ MASSA Radiasi elektro- magnetik: Gel. radio, gel. mikro, inframerah, h asi g radiasi yang tidak memiliki massa cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan dia massa gamma dan sinar kosmik. Rad Radiasi partikel: radiasi partikel R radiasi berupa partikel yang memiliki partikel alfa, beta, dan neutron massa neutron 4
  • 5. RADIASI ~ MUATAN LISTRIK R di i ~ MUATAN LISTRIK Radiasi pengion: radiasi yang sinar-X, sinar gamma, sinar ASI radiasi yang dapat menimbulkan ionisasi  g , kosmik, serta partikel beta, alfa dan DIA ionisasi  radiasi atom/nuklir alfa dan neutron RAD Radiasi non- pengion: Gel. radio, gel mikro R radiasi yang tidak dapat menimbulkan gel. mikro, inframerah, cahaya tampak d l i l menimbulkan ionisasi. dan ultraviolet 5
  • 6. SEL (GENETIK & SOMATIK)  Sitoplasma organel sel yang mengatur fungsi metabolisme  Nukleus mengandung kromosom  Nukleus mengandung kromosom sebagai pusat kontrol informasi genetik Keduanya dilindungi oleh membran sel yang berfungsi sebagai media yang berfungsi sebagai media komunikasi dan transportasi bahan makanan 6
  • 7. INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI BIOLOGIK MATERI BIOLOGIK 1. Eksitasi/ionisasi (10-15 detik) 2. Fisikokimia (10-10 detik)  ion radikal 3. Reaksi kimia (10-5 detik)  radikal bebas (induksi) 4 Reaksi biokimia  kerusakan pada DNA 4. Reaksi biokimia  kerusakan pada DNA 5. Respon biologi  efek biologi 7
  • 8. Interaksi Radiasi Elektron Sekunder Langsung: penyerapan energi dari p y p g e- langsung terjadi pada molekul organik dalam l i ti sel yang mempunyai arti biologi penting (DNA) Tidak langsung: terlebih dahulu terjadi j interaksi radiasi dengan molekul air dalam sel 8
  • 9. INTERAKSI RADIASI DENGAN MOLEKUL AIR (RADIOLISIS AIR)  dekomposisi air menjadi radikal bebas yang dii d k i l h di i i diinduksi oleh radiasi pengion spontan : H2O  H+ + OH- radiasi : H2O  H2O+ + e- ion radikal (10-10 detik) H2O+  H+ + OH* radikal bebas (10-5 detik) e- + H O  OH- + H* e + H2O  OH + H* 9
  • 10. INTERAKSI RADIASI DENGAN SEL Ionisasi K k DNA Kerusakan DNA Modifikasi proses perbaikan p p Ekspresi gen perbaikan tidak sempurna Kematian sel aberasi mutasi perbaikan “aktif” kromosom sempurna sel mati sel tetap hidup p p 10
  • 11. EFEK RADIASI PADA KROMOSOM (ABERASI KROMOSOM) (ABERASI KROMOSOM) • potongan dari lengan kromosom tanpa sentromer Fragmen asentrik • Aberasi kromosom stabil (delesi)  sel akan mati Fragmen asentrik • kromosom berbentuk cincin dengan satu sentromer • Aberasi kromosom tidak stabil  sel tetap hidup dan melakukan pembelahan Cincin (ring) • kromosom dengan dua sentromer • Aberasi kromosom tidak stabil  sel tetap hidup dan melakukan pembelahan Disentrik p • perpindahan fragmen antar lengan kromosom T l k i 11 p p g g • Aberasi kromosom stabil  sel akan mati Translokasi
  • 12. KLASIFIKASI EFEK RADIASI • Efek genetik: efek radiasi yg dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi enis sel • Efek somatik: efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terkena paparan radiasi Je s • Efek deterministik (non stokastik): jika dosis yang diterima di atas dosis ambang. Peluang 0% atau 100% • Efek stokastik: tidak ada dosis ambang  dapat b h b h l ( ik k k Dosis adiasi membunuh atau mengubah sel (somatik kanker; genetik efek genetik) D ra Ef k k k kli ik d h d t • Efek segera: kerusakan yg secara klinik sudah dapat teramati pada individu yang terkena paparan radiasi dalam waktu singkat epilasi (rontok rambut), eritema (kulit memerah), luka bakar Waktu matik) ( ), • Efek tertunda: efek radiasi yang terjadi dalamkurun watu yang lama (bulan/tahun)  katarak dan kanker W (so
  • 13. KLASIFIKASI EFEK RADIASI • Eksterna :paparan radiasi yang diterima dari luar tubuh • Interna : paparan radiasi yang diterima dari dalam mber diasi • Interna : paparan radiasi yang diterima dari dalam tubuh Sum rad • Langsung: penyerapan energi dari e- langsung terjadi pada molekul organik dalam sel yang mempunyai arti biologi penting (DNA) • Tidak langsung: terlebih dahulu terjadi interaksi radiasi dengan erakksi adiasi Tidak langsung: terlebih dahulu terjadi interaksi radiasi dengan molekul air dalam sel Inte ra • Lokal: paparan radiasi yang diterima oleh sebagian tubuh • Seluruh tubuh (SRA): sekumpulan sindrom klinik yang terjadi dalam waktu beberapa detik sampai 3 hari setelah di i i k t d l h t b h d istribusi yinaran paparan radiasi pengion akut pada seluruh tubuh dengan dosis relatif tinggi (> 1 Gy) Wad peny
  • 14. EFEK RADIASI PADA SEL TUBUH 14
  • 15. ABERASI KROMOSOM DAN DOSIMETER BIOLOGI  Digunakan secara luas sebagai biomarker akibat g g paparan radiasi berlebih  Pengamatan dilakukan terhadap sel darah limfosit pada analisa sitogenetik limfosit pada analisa sitogenetik  Frekuensi aberasi kromosom (disentrik & cincin) menggambarkan dosis radiasi yang diterima  Rentang dosis: 0,5 Gy – 8 Gy  Frekuensi disentrik menurun dengan bertambahnya waktu (tidak stabil) bertambahnya waktu (tidak stabil)  Analisa dilakukan dalam waktu 24 jam -30 hari pasca paparan radiasi 15
  • 16. EFEK STOKASTIK PADA INDIVIDU TERPAPAR PADA INDIVIDU TERPAPAR  Target : sel somatik  karsinogenesis  Kanker akibat radiasi tidak spesifik a e a bat ad as t da spes  Prediksi risiko kanker diperoleh dari studi epidemiologi radiasi pada populasi epidemiologi radiasi pada populasi terpapar radiasi  Koefisien peluang pada pekerja radiasi :  Koefisien peluang pada pekerja radiasi : 4 x 10-2 /Sv 16
  • 17. EFEK STOKASTIK PADA TURUNAN INDIVIDU TERPAPAR  Target :sel reproduktif  efek pewarisan  Tidak ada bukti konklusif pada manusia  Hewan :bervariasi  buta warna, kelainan metabolisme minor sampai kelainan metabolisme minor sampai serius (kematian) dan retardasi mental  Koefisien peluang pada pekerja radiasi :  Koefisien peluang pada pekerja radiasi : 0,8 x 10-2 /Sv 17
  • 18. EFEK DETERMINISTIK PADA KULIT 2–3 Gy  eritema awal dalam 6-24 jam utk 2-3 hari; eritema 7 – 10 hari utk beberapa minggu 3-8 Gy  eritema dan epilasi; deskuamasi kering (pengelupasan kulit) 3-6 minggu (pe ge upasa u t) 3 6 ggu 12-20 Gy  blister (deskuamasi basah) dalam 4- 6 minggu; lceration (tukak/borok) 6 minggu; lceration (tukak/borok) > 20 Gy  nekrosis (kematian jaringan ) dalam10 y ( j g ) minggu;atropi dalam bulanan-tahunan 18 > 50 Gy  nekrosis lebih singkat (~ 3 minggu)
  • 19. EFEK DETERMINISTIK PADA S SISTEM PEMBENTUKAN DARAH Sel darah berasal dari sel stem sumsum tulang g  eritrosit (sdm)  lekosit (sdp)  granulosit dan limfosit  trombosit (platelet)  trombosit (platelet)  Dosis 0,5 Gy  penurunan segera komponen darah li f i d l b b j  limfosit menurun dalam beberapa jam  trombosit & granulosit dalam beberapa hari – minggu  eritrosit menurun lambat dalam beberapa minggu p gg  Kematian terjadi akibat dari infeksi dan hemorrhage  Efek stokastik: leukimia dan kanker sel darah merah  Efek stokastik: leukimia dan kanker sel darah merah 19
  • 20. EFEK RADIASI PADA MATA  Paling sensitif  lensa mata  katarak  Dosis 0 5 Gy  kekeruhan lensa yang teramati  Dosis 0,5 Gy  kekeruhan lensa yang teramati  Semakin tinggi dosis  semakin singkat masa laten  Dosis 2–10 Gy  katarak dalam 6 bulan - 35 h tahun 20
  • 21. EFEK RADIASI PADA ORGAN REPRODUKSI Testis Perubahan jumlah sperma dan waktu pulih Dosis 0 15 Gy : oligospermia Dosis 0,15 Gy : oligospermia Dosis < 1 Gy : steril beberapa bulan Dosis 1 – 3 Gy : steril 1 – 2 tahun ICRP 60 : 3,5 - 6 Gy (dosis ambang sterilitas permanen) Ovarium Bergantung usia:  usia  dosis Dosis 0,65 Gy : steril sementara Dosis 5 – 7 Gy : steril pada usia 40-an Dosis 5 7 Gy : steril pada usia 40 an Dosis 12 – 15 Gy : steril pada usia 20-an ICRP 60: 2,5 – 6 Gy (dosis ambang sterilitas) Efek deterministik: sterilitas Efek deterministik: sterilitas 21
  • 22. EFEK RADIASI PADA JANIN EFEK RADIASI PADA JANIN  Bergantung Periode kehamilan: 1 Preimplantasi & implantasi (minggu 0 2) 1. Preimplantasi & implantasi (minggu 0 – 2)  kematian janin (0,05 – 0,1 Gy) 2. Organogenesis (minggu 2 – 7) 2. Organogenesis (minggu 2 7)  malformasi organ, kematian neonatal, kanker masa anak-anak 3. Tahap Fetus (minggu 8 – 40)  retardasi mental, kanker pada masa anak-anak  Dosis ambang retardasi mental (penurunan IQ):  0 1 G d i gg 8 15 d  0,1 Gy pd minggu 8 – 15 dan 0,4 -0,6 Gy pd minggu 6 – 25 22
  • 23. EFEK GENETIK-SOMATIK Ef k tik Ef k di i di k l h k t d i  Efek genetik: Efek radiasi yang dirasakan oleh keturunan dari orang yang menerima paparan radiasi  somatik jika akibat radiasi dirasakan langsung oleh orang yang menerima radiasi  Efek non stokastik: efek yang kualitas keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya timbul jika dosis ambang dilampaui Efek non stokastik meliputi beberapa efek somatik: luka bakar sterilitas  Efek non stokastik meliputi beberapa efek somatik: luka bakar, sterilitas, katarak, kelainan kongenital  efek genetik adalah efek stokastik sedangkan efek somatik dapat stokastik (leukimia dan kanker) maupun non stokastik  Ciri efek non stokastik:  Mempunyai dosis ambang  Mempunyai dosis ambang  Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi  Adanya penyembuhan spontan yang tergantung keparahannya y y y g g g y  Keparahannya tergantung dosis radiasi 23
  • 24. EFEK STOKASTIK DETERMINISTIK EFEK STOKASTIK DETERMINISTIK  Efek stokastik: efek yang kebolehjadian timbulnya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang yang meliputi kanker, leukimia (efek somatik) dan penyakit keturunan (efek genetik)  Efek deterministik dapat terjadi akibat masuknya radionuklida ke dalam tubuh. Penyebabnya: ledakan IN atau bom nuklir dan kesalahan dalam pengobatan IN atau bom nuklir dan kesalahan dalam pengobatan atau penelitian  Ciri efek stokastik: Tidak mengenal dosis ambang  Tidak mengenal dosis ambang  Tiimbul setelah melalui masa tenang yang lama  Keparahannya tidak tergantung pada dosis radiasi Tid k d b h t  Tidak ada penyembuhan spontan 24
  • 25. SINDROMA RADIASI AKUT (SRA) SINDROMA RADIASI AKUT (SRA)  Sindroma Radiasi Akut (SRA): sekumpulan sindrom klinik yang terjadi dalam waktu beberapa detik sampai 3 hari setelah paparan radiasi pengion akut sampai 3 hari setelah paparan radiasi pengion akut pada seluruh tubuh dengan dosis relatif tinggi (> 1 Gy)  Sindroma sistem pembentukan darah (hematopoietic syndrome)  Si d i t ( t i t ti l d )  Sindroma sistem pencernaan (gastrointestinal syndrome)  Sindroma sistem syaraf pusat (central nervous system syndrome) 25
  • 26. SINDROMA SISTEM HEMATOPOITIK (SISTEM  DOSIS AMBANG SINDROMA : 1 GY HEMATOPOITIK (SISTEM PEMBENTUKAN DARAH)  S. PRODROMAL : MUAL, MUNTAH, LETIH, PUSING, HILANG NAFSU MAKAN DAN DIARE  3 HARI  MASA LATEN : 2 – 3 MINGGU  EFEK SISTEMIK: PENURUNAN JUMLAH SEL DARAH SEL DARAH  DOSIS AMBANG KEMATIAN : 3 GY DALAM 3 MINGGU  INFEKSI DAN HEMORRHAGE  PENURUNAN SEL STEM SUMSUM TULANG (SAMPAI 8 GY) (SAMPAI 8 GY) 26
  • 27. SINDROMA GASTROINTESTINAL (SISTEM PENCERNAAN) (SISTEM PENCERNAAN)  Dosis ambang sindrom: 5 Gy  Sindroma Prodromal: demam diare parah +  Sindroma Prodromal: demam, diare parah + darah, kram perut p  Masa laten : 3 – 5 hari  Efek sistemik: kerusakan sel stem & lapisan mukosa usus halus  Dosis ambang kematian: 10 Gy dalam 3 h i 2 i 3 hari – 2 minggu 27
  • 28. PUSAT   Dosis Dosis ambang ambang sindroma sindroma : 20 : 20 Gy Gy   Sindroma Sindroma Prodromal Prodromal: : hilang hilang keseimbangan keseimbangan, , 28 g g g g , , susah susah bernafas bernafas, tremor , tremor dan dan koma koma   Masa Masa laten laten : 15 : 15 menit menit – – 3 jam 3 jam   Masa Masa laten laten : 15 : 15 menit menit 3 jam 3 jam   Efek Efek sistemik sistemik: : kerusakan kerusakan parah parah sistem sistem syaraf syaraf dan dan cardiovascular cardiovascular dan dan cardiovascular cardiovascular  Dosis Dosis ambang ambang kematian kematian : 50 : 50 Gy Gy dalam dalam < 3 < 3 hari hari