2. PENDAHULUAN
•Kematian dapat menimpa siapa saja, kapan dan
dimana saja
•Mortalitas adl salah satu dari 3 komponen demografi
selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi
jumlah dan komposisi umur penduduk
•Data kematian → untuk proyeksi penduduk guna
perencanaan pembangunan
•Morbiditas dapat menimpa manusia lebih dari satu kali
dan selanjutnya rangkaian morbiditas ini atau sering
disebut morbiditas kumulatif pada akhirnya
menghasilkan peristiwa yang disebut kematian
3. Konsep Kematian
Ada 3 konsep keadaan vital “mutuallyexclusive”
(keadaan yg satu tidak mungkin terjadi
bersamaan dg salah satu keadaan lainnya):
1.Lahir hidup (live birth)
2.Mati (death)
3.Lahir mati (fetal death)
Lahir hidup Hidup Mati
4. Definisi Mortalitas
•Mortalitas adalah jumlah kematian yang
terjadi dalam suatu populasi.
•Kematian : peristiwa menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup(Organisasi
Kesehatan Dunia -WHO-)
•Lahir hidup (live birth)L peristiwa
keluarnya hasil konsepsi dari rahim
seorang ibu secara lengkap tanpa
memandang lamanya kehamilan dan
setelah perpisahan tersebut terjadi
5. Definisi Mortalitas
Lahir mati (fetal death) : peristiwa
menghilangnya tanda-tanda kehidupan
dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi
tsb dikeluarkan dari rahim ibunya.
Dibedakan atas 3 kejadian, yaitu:
Stillbirth (late fetal death)
Keguguran
Aborsi
6. Peristiwa Kematian
Intra uterin
1. Abortus : <16 minggu
2. Immatur : 16-28 minggu
3. Prematur : >28 minggu
Extra uterin
1.Still birth
2.Neonatal death : < 1 bulan
3.Post neo natal death : 1 bulan - < 1
tahun
4.Infant mortality : < 1 tahun
8. Komitmen Untuk Mencapai Tujuan
Millenium Development Goals
(Mdg’s)
menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua
per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi
20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan
menurunkan AKI sebesar tiga perempatnya
menjadi 124 per 100.000 kelahiran
9. Definisi Morbiditas
Morbiditas :derajat sakit, cedera atau
gangguan pada suatu populasi atau
disebut juga penyimpangan dari status
sehat dan sejahtera atau keberadaan dari
suatu kondisi sakit, biasanya dinyatakan
dalam angka prevalensi atau insidensi
yang umum.
11. A. Sumber Data Mortalitas
Data mortalitas dapat diperoleh dari :
12. 1. Sistem Registrasi Vital
sistem ini mencatat kejadian kematian
segera setelah peristiwa kematian tersebut
terjadi dari waktu ke waktu.
sistem registrasi vital di Indonesia yang ada
baru bersifat lokal dan terbatas pada
beberapa tempat tertentu saja dan masih
belum mampu mencatat semua kejadian
kelahiran dan kematian di tempat tersebut.
13. 2. Sensus dan Survey Penduduk
•Kejadian kematian dicatat sekian lama
peristiwa kematian itu terjadi.
•Data digolongkan menjadi dua bentuk :
a)Bentuk langsung (direct mortality data)
b)Bentuk tidak langsung (indirect
mortality data)
14. B. Sumber Data Morbiditas
1.Sumber Data dan Laporan Penyakit Menular
2.Catatan Klinis dan Catatan Medis Rumah Sakit
3.Data dan Catatan dari Organisasi Managed Care
4.Perunutan Pencatatan dan Registrasi
5.Registrasi
6.Perunutan Pencatatan dan Komputerisasi
7.Survei Status Kesehatan dan Penyakit
16. Ukuran Mortalitas
a) Case Fatality Rate (CFR) Angka kefatalan
kasus
CFR :perbandingan antara jumlah kematian
terhadap penyakit tertentu yang terjadi dalam
1 tahun dengan jumlah penduduk yang
menderita penyakit tersebut pada tahun yang
sama.
Rumus:
CFR = (P/T)k
P = Jumlah kematian terhadap penyakit
tertentu
T = jumlah penduduk yang menderita penyakit
tersebut pada tahun yang sama
17. b) Crude Death Rate (CDR) Angka Kematian Kasar
yaitu jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang
sama. Disebut kasar karena angka ini dihitung
secara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-
kelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat
kematian yang berbeda-beda.
Rumus:
CDR= (D/P)k
D= jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
P=Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang
sama
18. c) Age Spesific Death Rate (ASDR) angka
kematian menurut golongan umur
yaitu perbandingan antara jumlah kematian yang
diacatat selama 1 tahun pada penduduk
golongan umur x dengan jumlah penduduk
golongan umur x pada pertengahan tahun
Rumus:
ASDR= (dx/px)k
dx = jumlah kematian yang dicatat selama 1
tahun pada golongan umur x
px = jumlah penduduk pada golongan umur x
pada pertengahan tahun yang sama
k = Konstanta
19. d) Under Five Mortality Rate (UFMR) Angka
kematian Balita
yaitu gabungan antara angka kematian bayi
dengan angka kematian anak umur 1-4 tahun
yaitu jumlah kematian balita yang dicatat selama
satu tahun per 1000 penduduk balita pada tahun
yang sama
Rumus:
UFMR = (M/R)k
M = Jumlah kematian balita yang dicatat selama
satu tahun
R = Penduduk balita pada tahun yang sama
k = Konstanta
20. e) Neonatal Mortality Rate (NMR) Angka
Kematian Neonatal
yaitu jumlah kematian bayi yang berumur kurang
dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per
1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama
Rumus:
NMR = (d1/ B)k
di = Jumlah kematian bayi yang berumur kurang
dari 28 hari
B = Kelahiran hidup pada tahun yang sama
k = konstanta
21. f) Perinatal Mortality Rate (PMR) angka kematian
perinatal
yaitu jumlah kematian janin yang dilahirkan pada
usia kehamilan berumur 28 minggu atau lebih
ditambah kematian bayi yang berumur kurang dari 7
hari yang dicatat dalam 1 tahun per 1000 kelahiran
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Rumus:
PMR = (P+M/R)k
P = jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia
kehamilan berumur 28 minggu
M =ditambah kematian bayi yang berumur kurang
dari 7 hari
R = 1000 kelahiran kelahiran hidup pada tahun yang
sama.
22. g) Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian
Bayi
yaitu perbandingan jumlah penduduk yang
berumur kurang dari 1 tahun yang dicacat
selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
Rumus:
IMR = (d0 /B)k
d0 = Jumlah penduduk yang berumur kurang
dari 1 tahun
B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama
k = Konstanta
23. g) Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian
Bayi
yaitu perbandingan jumlah penduduk yang
berumur kurang dari 1 tahun yang dicacat
selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
Rumus:
IMR = (d0 /B)k
d0 = Jumlah penduduk yang berumur kurang
dari 1 tahun
B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama
k = Konstanta
24. •i) Specific Death Rate
Merupakan angka kematian yang ditujukan
kepada penyebab kematian spesifik oleh
penyakit tertentu.
Specific Death Rate (oleh sebab tertentu)
--------------------------------------------
X 1000
Jumlah penduduk pertengahan tahun
25. UKURAN MORBIDITAS
Yaitu: jumlah penderita yang dicatat
selama 1 tahun per 1000 jumlah penduduk
pertengahan tahun.
menggambarkan keadaan kesehatan
secara umum, mengetahui keberahasilan
program program pemberantasan penyakit,
dan sanitasi lingkungan serta memperoleh
gambaran pengetahuan penduduk
terhadap pelayanan kesehatan.
Secara umum ukuran yang banyak
digunakan dalam menentukan morbiditas
adalah angka, rasio, dan porporsi.
26. RATE
Rate : proporsi dalam bentuk khusus
perbandingan antara pembilang dengan
penyebut atau kejadian dalam suatu populasi
tertentu dengan jumlah penduduk dalam
populasi tersebut dalam batas waktu tertentu.
Rate terdiri dari berbagai jenis ukuran
diantaranya adalah:
Incident Rate
PR ( Prevalence)
PePR
poPR
AR
SAR
CI (AAIR)
ID
Specifik menurut
karakteristik
27. a.Incident Rate
Proporsi atau jumlah kelompok individu yang
terdapat dalam penduduk suatu wilayah yang
semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam
kurun waktu tertentu dan pembilang pada
proporsi tersebut adalah kasus baru.
Rumus:
P= (d/n)k
Dimana:
P= Estimasi incidence rate
d= Jumlah incidence (kasus baru)
n= Jumlah individu yang semula tidak sakit
( population at risk)
28. b. PR ( Prevalence)
dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan
lamanya sakit. Lamanya sakit adalah suatu
periode mulai dari didiagnosanya suatu penyakit
hingga berakhirnya penyakit teresebut yaitu
sembuh, kronis, atau mati
c. PePR yaitu perbandingan antara jumlah semua
kasus yang dicatat dengan jumlah penduduk
selama 1 periode.
Rumus:
PePR =(P/R)k
P = jumlah semua kasus yang dicatat
R = jumlah penduduk
29. d. PoPR (Point Prevlene Rate)
yaitu nilai prevalensi pada saat pengamatan
yaitu perbandingan antara jumlah semua kasus
yang dicatat dengan jumlah penduduk pada saat
tetentu.
Rumus:
PoPR =(Po/R)k
Po = perbandingan antara jumlah semua kasus
yang dicatat
R =jumlah penduduk
k = selama 1 periode
30. e. AR (Attack Rate)
yaitu angka insiden yang terjadi dalam waktu
yang singkat (Liliefeld 1980) atau dengan kata
lain jumlah mereka yang rentan dan terserang
penyakit tertentu pada periode tertentu
31. RASIO
Rasio: nilai relatif yang dihasilkan dari
perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak merupakan bagian dari
penyebut.
PROPORSI
Proporsi : perbandingan dua nilai kuantitatif
yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut.
Penyebaran proporsi adalah suatu penyebaran
persentasi yang meliputi proporsi dari jumlah
peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang
32. TREND MORTALITAS
pola penyebab kematian kasar :
Stroke 15,4%,
Tuberculosis 7,5%
Hipertensi 6,8%.
cedera (6,5 %), mengindikasikan bahwa
pembunuh potensial saat ini dan kedepan akan
bergeser pada trend kematian akibat
kecelakaan di jalan atau transportasi (46,4%
dari kematian akibat cedera).Situasi ini tentu
membutuhkan perhatian, kewaspadaan dan
antisipasi yang serius dari semua pihak, baik
dari departemen perhubungan, kepolisian,
pengusaha transportasi dan tentu saja
masyarakat itu sendiri.
34. Determinan Kematian Ibu
dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu:
a.determinan proksi/dekat (proximate
determinants)
b.determinan antara (intermediate
determinants)
c.determinan kontekstual (contextual
determinants).
35. Determinan Proksi, dipengaruhi oleh
determinan antara dan meliputi:
Kejadian Kehamilan
Perempuan yang hamil memiliki risiko
untuk mengalami komplikasi sedangkan
perempuan yang tidak hamil tidak
memiliki risiko tersebut.
Komplikasi Kehamilan dan Persalinan
Komplikasi obstetri ini merupakan
penyebab langsung kematian ibu, yaitu
perdarahan, infeksi, eklampsia, partus
36. Determinan Antara, dipengaruhi oleh
determinan kontekstual dan meliputi:
Status Kesehatan
Status Reproduksi
Akses terhadap Pelayanan Kesehatan
Perilaku Sehat
Faktor-faktor lain yang tidak diketahui atau
tidak terduga
37. Determinan Kontekstual (determinan
sosial, ekonomi, budaya), meliputi:
Status perempuan dalam keluarga dan
masyarakat
Status keluarga dalam masyarakat
Status masyarakat
38. Kerangka Teori
Hubungan antara ketiga determinan diatas
tentang kesakitan dan kematian ibu
digambarkan dalam kerangka teori yang
merupakan modifikasi kerangka teori dari
McCarthy dan Maine (1992).
40. bidang kependudukan dan kesehatan merupakan dua bidang yang
saling berkaitan.
Tindakan pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan penduduk
secara eksplisit dan langsung berhubungan dengan upaya
menekan tingkat kematian (mortalitas) dan tingkat kesakitan
(morbiditas).
Hal itu secara tidak langsung berhubungan pula dengan upaya
mengendalikan tingkat kelahiran.
Perkembangan Kebijakan
41. Pengaturan mengenai penurunan angka kematian telah dituangkan
dengan jelas pada Pasal 30-32 Undang-Undang 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Pasal 30
Ayat 1: Pemerintah menetapkan kebijakan
penurunanangka kematian untuk mewujudkan penduduk
tumbuh seimbang dan berkualitas pada
seluruhdimensinya.
Ayat 2: Kebijakan penurunan angka kematian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pemberian
prioritas pada:
a. penurunan angka kematian ibu waktu hamil;
b. ibu melahirkan;
d. pasca persalinan; dan
e. bayi serta anak.
42. Ayat 3: Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (2) diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan norma agama.
Pasal 31
Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 dilaksanakan dengan memperhatikan:
a. kesamaan hak reproduksi pasangan suami istri;
b. keseimbangan akses dan kualitas informasi, pendidikan,
konseling, dan pelayanan kesehatan,
khususnya kesehatan reproduksi bagi ibu, bayi dan anak;
c. pencegahan dan pengurangan risiko kesakitan dan kematian;
dan
d. partisipasi aktif keluarga dan masyarakat.
43. Pasal 32
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan
pengumpulan data dan analisis tentang angka kematian
sebagai bagian dari perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga.
(2) Pemerintah wajib melakukan penyusunan pedoman dan
pelaporan pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengumpulan data dan
proyeksi kependudukan tentang angka
kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
44. Program Penurunan Mortalitas Dan
Morbiditas
1.Program Imunisasi
2.Jaminan Persalinan
(JAMPERSAL)
3.Kebijakan ASI Eksklusif
4.Jaminan Kesehatan
Masyarakat (JAMKESMAS)
5.Meningkatkan Kualitas
Perawat atau Pelayanan
Kesehatan
6.Program Sistem Penjaminan
Biaya Pelayanan Medik
45. Peserta yang dijamin dalam
program Jamkesmas
tersebut meliputi :
Masyarakat miskin dan tidak mampu
yang telah ditetapkan dengan keputusan
Gelandangan, pengemis, anak dan
orang terlantar, masyarakat miskin yang
tidak memiliki identitas.
Peserta Program Keluarga Harapan
(PKH) yang tidak memiliki kartu
Jamkesmas.
Masyarakat miskin yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1185/Menkes/SK/XII/2009 tentang
Peningkatan Kepesertaan Jamkesmas bagi
Panti Sosial, Penghuni Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara serta Korban Bencana Pasca
Tanggap Darurat.