SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
KONSEP
MORTALITAS DAN
MORBIDITAS
PENDAHULUAN
•Kematian dapat menimpa siapa saja, kapan dan
dimana saja
•Mortalitas adl salah satu dari 3 komponen demografi
selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi
jumlah dan komposisi umur penduduk
•Data kematian → untuk proyeksi penduduk guna
perencanaan pembangunan
•Morbiditas dapat menimpa manusia lebih dari satu kali
dan selanjutnya rangkaian morbiditas ini atau sering
disebut morbiditas kumulatif pada akhirnya
menghasilkan peristiwa yang disebut kematian
Konsep Kematian
Ada 3 konsep keadaan vital “mutuallyexclusive”
(keadaan yg satu tidak mungkin terjadi
bersamaan dg salah satu keadaan lainnya):
1.Lahir hidup (live birth)
2.Mati (death)
3.Lahir mati (fetal death)
Lahir hidup Hidup Mati
Definisi Mortalitas
•Mortalitas adalah jumlah kematian yang
terjadi dalam suatu populasi.
•Kematian : peristiwa menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup(Organisasi
Kesehatan Dunia -WHO-)
•Lahir hidup (live birth)L peristiwa
keluarnya hasil konsepsi dari rahim
seorang ibu secara lengkap tanpa
memandang lamanya kehamilan dan
setelah perpisahan tersebut terjadi
Definisi Mortalitas
Lahir mati (fetal death) : peristiwa
menghilangnya tanda-tanda kehidupan
dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi
tsb dikeluarkan dari rahim ibunya.
Dibedakan atas 3 kejadian, yaitu:
Stillbirth (late fetal death)
Keguguran
Aborsi
Peristiwa Kematian
Intra uterin
1. Abortus : <16 minggu
2. Immatur : 16-28 minggu
3. Prematur : >28 minggu
Extra uterin
1.Still birth
2.Neonatal death : < 1 bulan
3.Post neo natal death : 1 bulan - < 1
tahun
4.Infant mortality : < 1 tahun
Penyebab Kematian
penyakit menular
penyakit degeneratif
kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko
terhadap kematian
Komitmen Untuk Mencapai Tujuan
Millenium Development Goals
(Mdg’s)
menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua
per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi
20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan
menurunkan AKI sebesar tiga perempatnya
menjadi 124 per 100.000 kelahiran
Definisi Morbiditas
Morbiditas :derajat sakit, cedera atau
gangguan pada suatu populasi atau
disebut juga penyimpangan dari status
sehat dan sejahtera atau keberadaan dari
suatu kondisi sakit, biasanya dinyatakan
dalam angka prevalensi atau insidensi
yang umum.
SUMBER DATA MORTALITAS
DAN MORBIDITAS
A. Sumber Data Mortalitas
Data mortalitas dapat diperoleh dari :
1. Sistem Registrasi Vital
sistem ini mencatat kejadian kematian
segera setelah peristiwa kematian tersebut
terjadi dari waktu ke waktu.
sistem registrasi vital di Indonesia yang ada
baru bersifat lokal dan terbatas pada
beberapa tempat tertentu saja dan masih
belum mampu mencatat semua kejadian
kelahiran dan kematian di tempat tersebut.
2. Sensus dan Survey Penduduk
•Kejadian kematian dicatat sekian lama
peristiwa kematian itu terjadi.
•Data digolongkan menjadi dua bentuk :
a)Bentuk langsung (direct mortality data)
b)Bentuk tidak langsung (indirect
mortality data)
B. Sumber Data Morbiditas
1.Sumber Data dan Laporan Penyakit Menular
2.Catatan Klinis dan Catatan Medis Rumah Sakit
3.Data dan Catatan dari Organisasi Managed Care
4.Perunutan Pencatatan dan Registrasi
5.Registrasi
6.Perunutan Pencatatan dan Komputerisasi
7.Survei Status Kesehatan dan Penyakit
PENGUKURAN DAN
TREND MORTALITAS
DAN MORBIDITAS
Ukuran Mortalitas
a) Case Fatality Rate (CFR) Angka kefatalan
kasus
CFR :perbandingan antara jumlah kematian
terhadap penyakit tertentu yang terjadi dalam
1 tahun dengan jumlah penduduk yang
menderita penyakit tersebut pada tahun yang
sama.
Rumus:
CFR = (P/T)k
P = Jumlah kematian terhadap penyakit
tertentu
T = jumlah penduduk yang menderita penyakit
tersebut pada tahun yang sama
b) Crude Death Rate (CDR) Angka Kematian Kasar
yaitu jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang
sama. Disebut kasar karena angka ini dihitung
secara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-
kelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat
kematian yang berbeda-beda.
Rumus:
CDR= (D/P)k
D= jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
P=Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang
sama
c) Age Spesific Death Rate (ASDR) angka
kematian menurut golongan umur
yaitu perbandingan antara jumlah kematian yang
diacatat selama 1 tahun pada penduduk
golongan umur x dengan jumlah penduduk
golongan umur x pada pertengahan tahun
Rumus:
ASDR= (dx/px)k
dx = jumlah kematian yang dicatat selama 1
tahun pada golongan umur x
px = jumlah penduduk pada golongan umur x
pada pertengahan tahun yang sama
k = Konstanta
d) Under Five Mortality Rate (UFMR) Angka
kematian Balita
yaitu gabungan antara angka kematian bayi
dengan angka kematian anak umur 1-4 tahun
yaitu jumlah kematian balita yang dicatat selama
satu tahun per 1000 penduduk balita pada tahun
yang sama
Rumus:
UFMR = (M/R)k
M = Jumlah kematian balita yang dicatat selama
satu tahun
R = Penduduk balita pada tahun yang sama
k = Konstanta
e) Neonatal Mortality Rate (NMR) Angka
Kematian Neonatal
yaitu jumlah kematian bayi yang berumur kurang
dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per
1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama
Rumus:
NMR = (d1/ B)k
di = Jumlah kematian bayi yang berumur kurang
dari 28 hari
B = Kelahiran hidup pada tahun yang sama
k = konstanta
f) Perinatal Mortality Rate (PMR) angka kematian
perinatal
yaitu jumlah kematian janin yang dilahirkan pada
usia kehamilan berumur 28 minggu atau lebih
ditambah kematian bayi yang berumur kurang dari 7
hari yang dicatat dalam 1 tahun per 1000 kelahiran
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Rumus:
PMR = (P+M/R)k
P = jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia
kehamilan berumur 28 minggu
M =ditambah kematian bayi yang berumur kurang
dari 7 hari
R = 1000 kelahiran kelahiran hidup pada tahun yang
sama.
g) Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian
Bayi
yaitu perbandingan jumlah penduduk yang
berumur kurang dari 1 tahun yang dicacat
selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
Rumus:
IMR = (d0 /B)k
d0 = Jumlah penduduk yang berumur kurang
dari 1 tahun
B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama
k = Konstanta
g) Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian
Bayi
yaitu perbandingan jumlah penduduk yang
berumur kurang dari 1 tahun yang dicacat
selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
Rumus:
IMR = (d0 /B)k
d0 = Jumlah penduduk yang berumur kurang
dari 1 tahun
B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama
k = Konstanta
•i) Specific Death Rate
Merupakan angka kematian yang ditujukan
kepada penyebab kematian spesifik oleh
penyakit tertentu.
Specific Death Rate (oleh sebab tertentu)
--------------------------------------------
X 1000
Jumlah penduduk pertengahan tahun
UKURAN MORBIDITAS
Yaitu: jumlah penderita yang dicatat
selama 1 tahun per 1000 jumlah penduduk
pertengahan tahun.
menggambarkan keadaan kesehatan
secara umum, mengetahui keberahasilan
program program pemberantasan penyakit,
dan sanitasi lingkungan serta memperoleh
gambaran pengetahuan penduduk
terhadap pelayanan kesehatan.
Secara umum ukuran yang banyak
digunakan dalam menentukan morbiditas
adalah angka, rasio, dan porporsi.
RATE
Rate : proporsi dalam bentuk khusus
perbandingan antara pembilang dengan
penyebut atau kejadian dalam suatu populasi
tertentu dengan jumlah penduduk dalam
populasi tersebut dalam batas waktu tertentu.
Rate terdiri dari berbagai jenis ukuran
diantaranya adalah:
Incident Rate
PR ( Prevalence)
PePR
poPR
AR
SAR
CI (AAIR)
ID
Specifik menurut
karakteristik
a.Incident Rate
Proporsi atau jumlah kelompok individu yang
terdapat dalam penduduk suatu wilayah yang
semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam
kurun waktu tertentu dan pembilang pada
proporsi tersebut adalah kasus baru.
Rumus:
P= (d/n)k
Dimana:
P= Estimasi incidence rate
d= Jumlah incidence (kasus baru)
n= Jumlah individu yang semula tidak sakit
( population at risk)
b. PR ( Prevalence)
dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan
lamanya sakit. Lamanya sakit adalah suatu
periode mulai dari didiagnosanya suatu penyakit
hingga berakhirnya penyakit teresebut yaitu
sembuh, kronis, atau mati
c. PePR yaitu perbandingan antara jumlah semua
kasus yang dicatat dengan jumlah penduduk
selama 1 periode.
Rumus:
PePR =(P/R)k
P = jumlah semua kasus yang dicatat
R = jumlah penduduk
d. PoPR (Point Prevlene Rate)
yaitu nilai prevalensi pada saat pengamatan
yaitu perbandingan antara jumlah semua kasus
yang dicatat dengan jumlah penduduk pada saat
tetentu.
Rumus:
PoPR =(Po/R)k
Po = perbandingan antara jumlah semua kasus
yang dicatat
R =jumlah penduduk
k = selama 1 periode
e. AR (Attack Rate)
yaitu angka insiden yang terjadi dalam waktu
yang singkat (Liliefeld 1980) atau dengan kata
lain jumlah mereka yang rentan dan terserang
penyakit tertentu pada periode tertentu
RASIO
Rasio: nilai relatif yang dihasilkan dari
perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak merupakan bagian dari
penyebut.
PROPORSI
Proporsi : perbandingan dua nilai kuantitatif
yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut.
Penyebaran proporsi adalah suatu penyebaran
persentasi yang meliputi proporsi dari jumlah
peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang
TREND MORTALITAS
pola penyebab kematian kasar :
Stroke 15,4%,
Tuberculosis 7,5%
Hipertensi 6,8%.
cedera (6,5 %), mengindikasikan bahwa
pembunuh potensial saat ini dan kedepan akan
bergeser pada trend kematian akibat
kecelakaan di jalan atau transportasi (46,4%
dari kematian akibat cedera).Situasi ini tentu
membutuhkan perhatian, kewaspadaan dan
antisipasi yang serius dari semua pihak, baik
dari departemen perhubungan, kepolisian,
pengusaha transportasi dan tentu saja
masyarakat itu sendiri.
DETERMINAN DAN TEORI
MORTALITAS DAN
MORBIDITAS
Determinan Kematian Ibu
dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu:
a.determinan proksi/dekat (proximate
determinants)
b.determinan antara (intermediate
determinants)
c.determinan kontekstual (contextual
determinants).
Determinan Proksi, dipengaruhi oleh
determinan antara dan meliputi:
Kejadian Kehamilan
Perempuan yang hamil memiliki risiko
untuk mengalami komplikasi sedangkan
perempuan yang tidak hamil tidak
memiliki risiko tersebut.
Komplikasi Kehamilan dan Persalinan
Komplikasi obstetri ini merupakan
penyebab langsung kematian ibu, yaitu
perdarahan, infeksi, eklampsia, partus
Determinan Antara, dipengaruhi oleh
determinan kontekstual dan meliputi:
Status Kesehatan
Status Reproduksi
Akses terhadap Pelayanan Kesehatan
Perilaku Sehat
Faktor-faktor lain yang tidak diketahui atau
tidak terduga
Determinan Kontekstual (determinan
sosial, ekonomi, budaya), meliputi:
Status perempuan dalam keluarga dan
masyarakat
Status keluarga dalam masyarakat
Status masyarakat
Kerangka Teori
Hubungan antara ketiga determinan diatas
tentang kesakitan dan kematian ibu
digambarkan dalam kerangka teori yang
merupakan modifikasi kerangka teori dari
McCarthy dan Maine (1992).
Perkembangan Kebijakan
Penurunan Morbiditas dan
Mortalitas
bidang kependudukan dan kesehatan merupakan dua bidang yang
saling berkaitan.
Tindakan pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan penduduk
secara eksplisit dan langsung berhubungan dengan upaya
menekan tingkat kematian (mortalitas) dan tingkat kesakitan
(morbiditas).
Hal itu secara tidak langsung berhubungan pula dengan upaya
mengendalikan tingkat kelahiran.
Perkembangan Kebijakan
Pengaturan mengenai penurunan angka kematian telah dituangkan
dengan jelas pada Pasal 30-32 Undang-Undang 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Pasal 30
Ayat 1: Pemerintah menetapkan kebijakan
penurunanangka kematian untuk mewujudkan penduduk
tumbuh seimbang dan berkualitas pada
seluruhdimensinya.
Ayat 2: Kebijakan penurunan angka kematian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pemberian
prioritas pada:
a. penurunan angka kematian ibu waktu hamil;
b. ibu melahirkan;
d. pasca persalinan; dan
e. bayi serta anak.
Ayat 3: Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (2) diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan norma agama.
Pasal 31
Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 dilaksanakan dengan memperhatikan:
a. kesamaan hak reproduksi pasangan suami istri;
b. keseimbangan akses dan kualitas informasi, pendidikan,
konseling, dan pelayanan kesehatan,
khususnya kesehatan reproduksi bagi ibu, bayi dan anak;
c. pencegahan dan pengurangan risiko kesakitan dan kematian;
dan
d. partisipasi aktif keluarga dan masyarakat.
Pasal 32
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan
pengumpulan data dan analisis tentang angka kematian
sebagai bagian dari perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga.
(2) Pemerintah wajib melakukan penyusunan pedoman dan
pelaporan pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengumpulan data dan
proyeksi kependudukan tentang angka
kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
Program Penurunan Mortalitas Dan
Morbiditas
1.Program Imunisasi
2.Jaminan Persalinan
(JAMPERSAL)
3.Kebijakan ASI Eksklusif
4.Jaminan Kesehatan
Masyarakat (JAMKESMAS)
5.Meningkatkan Kualitas
Perawat atau Pelayanan
Kesehatan
6.Program Sistem Penjaminan
Biaya Pelayanan Medik
Peserta yang dijamin dalam
program Jamkesmas
tersebut meliputi :
Masyarakat miskin dan tidak mampu
yang telah ditetapkan dengan keputusan
Gelandangan, pengemis, anak dan
orang terlantar, masyarakat miskin yang
tidak memiliki identitas.
Peserta Program Keluarga Harapan
(PKH) yang tidak memiliki kartu
Jamkesmas.
Masyarakat miskin yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1185/Menkes/SK/XII/2009 tentang
Peningkatan Kepesertaan Jamkesmas bagi
Panti Sosial, Penghuni Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara serta Korban Bencana Pasca
Tanggap Darurat.

More Related Content

What's hot

Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malariaJoni Iswanto
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologiSyahrum Syuib
 
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahKonsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahAnggita Dewi
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiIrfrans D' Rayyan
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakitdahlia_purba
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularAsyifa Robiatul adawiyah
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatanZakiah dr
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiesyaayuning cipta
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)NajMah Usman
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiWiandhariEsaBBPKCilo
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanYurie Arsyad Temenggung
 

What's hot (20)

Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
 
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahKonsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Beberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografiBeberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografi
 
Modul2 fertilitas
Modul2 fertilitasModul2 fertilitas
Modul2 fertilitas
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Wabah
WabahWabah
Wabah
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatan
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 

Similar to Mortalitas dan morbiditas

Dasar dasar-demografi
Dasar dasar-demografiDasar dasar-demografi
Dasar dasar-demografiDani Ibrahim
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologipjj_kemenkes
 
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxUKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxRamaBD
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganMuhammadRafliferdian
 
5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.pptNa'mal Saleh
 
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanPengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanMila Khairina
 
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptxZilMp1
 
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...MukarobinspdMukarobi
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)robygeographer
 
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxAlfrianaMargareta
 
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIIPertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIITõmî Îřvåñ
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 

Similar to Mortalitas dan morbiditas (20)

Dasar dasar-demografi
Dasar dasar-demografiDasar dasar-demografi
Dasar dasar-demografi
 
dasar-dasar-demografi.ppt
dasar-dasar-demografi.pptdasar-dasar-demografi.ppt
dasar-dasar-demografi.ppt
 
Dasar-Dasar Demografi
Dasar-Dasar DemografiDasar-Dasar Demografi
Dasar-Dasar Demografi
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
 
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxUKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
 
5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt
 
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanPengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
 
2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm
 
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
 
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
 
MORTALITAS.pptx
MORTALITAS.pptxMORTALITAS.pptx
MORTALITAS.pptx
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 
Antroposfer
AntroposferAntroposfer
Antroposfer
 
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIIPertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 

More from Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara

More from Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara (20)

Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Sistem pelayanan
Sistem pelayananSistem pelayanan
Sistem pelayanan
 
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakatSejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
 
Sejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesiaSejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesia
 
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
 
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakatProses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Pengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakatPengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakat
 
Model pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatanModel pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatan
 
Manajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakatManajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakat
 
Kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakatKesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat
 
Kesehatan kerja
Kesehatan kerjaKesehatan kerja
Kesehatan kerja
 
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
 
Gizi masyarakat
Gizi masyarakatGizi masyarakat
Gizi masyarakat
 
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatFaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Demografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukanDemografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukan
 
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Paparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandungPaparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandung
 
Konsep dasar-kesehatan-masyarakat
Konsep dasar-kesehatan-masyarakatKonsep dasar-kesehatan-masyarakat
Konsep dasar-kesehatan-masyarakat
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Mortalitas dan morbiditas

  • 2. PENDAHULUAN •Kematian dapat menimpa siapa saja, kapan dan dimana saja •Mortalitas adl salah satu dari 3 komponen demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk •Data kematian → untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan •Morbiditas dapat menimpa manusia lebih dari satu kali dan selanjutnya rangkaian morbiditas ini atau sering disebut morbiditas kumulatif pada akhirnya menghasilkan peristiwa yang disebut kematian
  • 3. Konsep Kematian Ada 3 konsep keadaan vital “mutuallyexclusive” (keadaan yg satu tidak mungkin terjadi bersamaan dg salah satu keadaan lainnya): 1.Lahir hidup (live birth) 2.Mati (death) 3.Lahir mati (fetal death) Lahir hidup Hidup Mati
  • 4. Definisi Mortalitas •Mortalitas adalah jumlah kematian yang terjadi dalam suatu populasi. •Kematian : peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup(Organisasi Kesehatan Dunia -WHO-) •Lahir hidup (live birth)L peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi
  • 5. Definisi Mortalitas Lahir mati (fetal death) : peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tsb dikeluarkan dari rahim ibunya. Dibedakan atas 3 kejadian, yaitu: Stillbirth (late fetal death) Keguguran Aborsi
  • 6. Peristiwa Kematian Intra uterin 1. Abortus : <16 minggu 2. Immatur : 16-28 minggu 3. Prematur : >28 minggu Extra uterin 1.Still birth 2.Neonatal death : < 1 bulan 3.Post neo natal death : 1 bulan - < 1 tahun 4.Infant mortality : < 1 tahun
  • 7. Penyebab Kematian penyakit menular penyakit degeneratif kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian
  • 8. Komitmen Untuk Mencapai Tujuan Millenium Development Goals (Mdg’s) menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan AKI sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran
  • 9. Definisi Morbiditas Morbiditas :derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi atau disebut juga penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan dari suatu kondisi sakit, biasanya dinyatakan dalam angka prevalensi atau insidensi yang umum.
  • 11. A. Sumber Data Mortalitas Data mortalitas dapat diperoleh dari :
  • 12. 1. Sistem Registrasi Vital sistem ini mencatat kejadian kematian segera setelah peristiwa kematian tersebut terjadi dari waktu ke waktu. sistem registrasi vital di Indonesia yang ada baru bersifat lokal dan terbatas pada beberapa tempat tertentu saja dan masih belum mampu mencatat semua kejadian kelahiran dan kematian di tempat tersebut.
  • 13. 2. Sensus dan Survey Penduduk •Kejadian kematian dicatat sekian lama peristiwa kematian itu terjadi. •Data digolongkan menjadi dua bentuk : a)Bentuk langsung (direct mortality data) b)Bentuk tidak langsung (indirect mortality data)
  • 14. B. Sumber Data Morbiditas 1.Sumber Data dan Laporan Penyakit Menular 2.Catatan Klinis dan Catatan Medis Rumah Sakit 3.Data dan Catatan dari Organisasi Managed Care 4.Perunutan Pencatatan dan Registrasi 5.Registrasi 6.Perunutan Pencatatan dan Komputerisasi 7.Survei Status Kesehatan dan Penyakit
  • 16. Ukuran Mortalitas a) Case Fatality Rate (CFR) Angka kefatalan kasus CFR :perbandingan antara jumlah kematian terhadap penyakit tertentu yang terjadi dalam 1 tahun dengan jumlah penduduk yang menderita penyakit tersebut pada tahun yang sama. Rumus: CFR = (P/T)k P = Jumlah kematian terhadap penyakit tertentu T = jumlah penduduk yang menderita penyakit tersebut pada tahun yang sama
  • 17. b) Crude Death Rate (CDR) Angka Kematian Kasar yaitu jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Disebut kasar karena angka ini dihitung secara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok- kelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian yang berbeda-beda. Rumus: CDR= (D/P)k D= jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun P=Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama
  • 18. c) Age Spesific Death Rate (ASDR) angka kematian menurut golongan umur yaitu perbandingan antara jumlah kematian yang diacatat selama 1 tahun pada penduduk golongan umur x dengan jumlah penduduk golongan umur x pada pertengahan tahun Rumus: ASDR= (dx/px)k dx = jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun pada golongan umur x px = jumlah penduduk pada golongan umur x pada pertengahan tahun yang sama k = Konstanta
  • 19. d) Under Five Mortality Rate (UFMR) Angka kematian Balita yaitu gabungan antara angka kematian bayi dengan angka kematian anak umur 1-4 tahun yaitu jumlah kematian balita yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama Rumus: UFMR = (M/R)k M = Jumlah kematian balita yang dicatat selama satu tahun R = Penduduk balita pada tahun yang sama k = Konstanta
  • 20. e) Neonatal Mortality Rate (NMR) Angka Kematian Neonatal yaitu jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama Rumus: NMR = (d1/ B)k di = Jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari B = Kelahiran hidup pada tahun yang sama k = konstanta
  • 21. f) Perinatal Mortality Rate (PMR) angka kematian perinatal yaitu jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ditambah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat dalam 1 tahun per 1000 kelahiran kelahiran hidup pada tahun yang sama. Rumus: PMR = (P+M/R)k P = jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan berumur 28 minggu M =ditambah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari R = 1000 kelahiran kelahiran hidup pada tahun yang sama.
  • 22. g) Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian Bayi yaitu perbandingan jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1 tahun yang dicacat selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Rumus: IMR = (d0 /B)k d0 = Jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1 tahun B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama k = Konstanta
  • 23. g) Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian Bayi yaitu perbandingan jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1 tahun yang dicacat selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Rumus: IMR = (d0 /B)k d0 = Jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1 tahun B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama k = Konstanta
  • 24. •i) Specific Death Rate Merupakan angka kematian yang ditujukan kepada penyebab kematian spesifik oleh penyakit tertentu. Specific Death Rate (oleh sebab tertentu) -------------------------------------------- X 1000 Jumlah penduduk pertengahan tahun
  • 25. UKURAN MORBIDITAS Yaitu: jumlah penderita yang dicatat selama 1 tahun per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun. menggambarkan keadaan kesehatan secara umum, mengetahui keberahasilan program program pemberantasan penyakit, dan sanitasi lingkungan serta memperoleh gambaran pengetahuan penduduk terhadap pelayanan kesehatan. Secara umum ukuran yang banyak digunakan dalam menentukan morbiditas adalah angka, rasio, dan porporsi.
  • 26. RATE Rate : proporsi dalam bentuk khusus perbandingan antara pembilang dengan penyebut atau kejadian dalam suatu populasi tertentu dengan jumlah penduduk dalam populasi tersebut dalam batas waktu tertentu. Rate terdiri dari berbagai jenis ukuran diantaranya adalah: Incident Rate PR ( Prevalence) PePR poPR AR SAR CI (AAIR) ID Specifik menurut karakteristik
  • 27. a.Incident Rate Proporsi atau jumlah kelompok individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut adalah kasus baru. Rumus: P= (d/n)k Dimana: P= Estimasi incidence rate d= Jumlah incidence (kasus baru) n= Jumlah individu yang semula tidak sakit ( population at risk)
  • 28. b. PR ( Prevalence) dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit. Lamanya sakit adalah suatu periode mulai dari didiagnosanya suatu penyakit hingga berakhirnya penyakit teresebut yaitu sembuh, kronis, atau mati c. PePR yaitu perbandingan antara jumlah semua kasus yang dicatat dengan jumlah penduduk selama 1 periode. Rumus: PePR =(P/R)k P = jumlah semua kasus yang dicatat R = jumlah penduduk
  • 29. d. PoPR (Point Prevlene Rate) yaitu nilai prevalensi pada saat pengamatan yaitu perbandingan antara jumlah semua kasus yang dicatat dengan jumlah penduduk pada saat tetentu. Rumus: PoPR =(Po/R)k Po = perbandingan antara jumlah semua kasus yang dicatat R =jumlah penduduk k = selama 1 periode
  • 30. e. AR (Attack Rate) yaitu angka insiden yang terjadi dalam waktu yang singkat (Liliefeld 1980) atau dengan kata lain jumlah mereka yang rentan dan terserang penyakit tertentu pada periode tertentu
  • 31. RASIO Rasio: nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. PROPORSI Proporsi : perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Penyebaran proporsi adalah suatu penyebaran persentasi yang meliputi proporsi dari jumlah peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang
  • 32. TREND MORTALITAS pola penyebab kematian kasar : Stroke 15,4%, Tuberculosis 7,5% Hipertensi 6,8%. cedera (6,5 %), mengindikasikan bahwa pembunuh potensial saat ini dan kedepan akan bergeser pada trend kematian akibat kecelakaan di jalan atau transportasi (46,4% dari kematian akibat cedera).Situasi ini tentu membutuhkan perhatian, kewaspadaan dan antisipasi yang serius dari semua pihak, baik dari departemen perhubungan, kepolisian, pengusaha transportasi dan tentu saja masyarakat itu sendiri.
  • 34. Determinan Kematian Ibu dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu: a.determinan proksi/dekat (proximate determinants) b.determinan antara (intermediate determinants) c.determinan kontekstual (contextual determinants).
  • 35. Determinan Proksi, dipengaruhi oleh determinan antara dan meliputi: Kejadian Kehamilan Perempuan yang hamil memiliki risiko untuk mengalami komplikasi sedangkan perempuan yang tidak hamil tidak memiliki risiko tersebut. Komplikasi Kehamilan dan Persalinan Komplikasi obstetri ini merupakan penyebab langsung kematian ibu, yaitu perdarahan, infeksi, eklampsia, partus
  • 36. Determinan Antara, dipengaruhi oleh determinan kontekstual dan meliputi: Status Kesehatan Status Reproduksi Akses terhadap Pelayanan Kesehatan Perilaku Sehat Faktor-faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terduga
  • 37. Determinan Kontekstual (determinan sosial, ekonomi, budaya), meliputi: Status perempuan dalam keluarga dan masyarakat Status keluarga dalam masyarakat Status masyarakat
  • 38. Kerangka Teori Hubungan antara ketiga determinan diatas tentang kesakitan dan kematian ibu digambarkan dalam kerangka teori yang merupakan modifikasi kerangka teori dari McCarthy dan Maine (1992).
  • 40. bidang kependudukan dan kesehatan merupakan dua bidang yang saling berkaitan. Tindakan pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan penduduk secara eksplisit dan langsung berhubungan dengan upaya menekan tingkat kematian (mortalitas) dan tingkat kesakitan (morbiditas). Hal itu secara tidak langsung berhubungan pula dengan upaya mengendalikan tingkat kelahiran. Perkembangan Kebijakan
  • 41. Pengaturan mengenai penurunan angka kematian telah dituangkan dengan jelas pada Pasal 30-32 Undang-Undang 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Pasal 30 Ayat 1: Pemerintah menetapkan kebijakan penurunanangka kematian untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas pada seluruhdimensinya. Ayat 2: Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pemberian prioritas pada: a. penurunan angka kematian ibu waktu hamil; b. ibu melahirkan; d. pasca persalinan; dan e. bayi serta anak.
  • 42. Ayat 3: Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana dimaksudkan pada ayat (2) diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan norma agama. Pasal 31 Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dilaksanakan dengan memperhatikan: a. kesamaan hak reproduksi pasangan suami istri; b. keseimbangan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi bagi ibu, bayi dan anak; c. pencegahan dan pengurangan risiko kesakitan dan kematian; dan d. partisipasi aktif keluarga dan masyarakat.
  • 43. Pasal 32 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pengumpulan data dan analisis tentang angka kematian sebagai bagian dari perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga. (2) Pemerintah wajib melakukan penyusunan pedoman dan pelaporan pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Ketentuan mengenai tata cara pengumpulan data dan proyeksi kependudukan tentang angka kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
  • 44. Program Penurunan Mortalitas Dan Morbiditas 1.Program Imunisasi 2.Jaminan Persalinan (JAMPERSAL) 3.Kebijakan ASI Eksklusif 4.Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) 5.Meningkatkan Kualitas Perawat atau Pelayanan Kesehatan 6.Program Sistem Penjaminan Biaya Pelayanan Medik
  • 45. Peserta yang dijamin dalam program Jamkesmas tersebut meliputi : Masyarakat miskin dan tidak mampu yang telah ditetapkan dengan keputusan Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar, masyarakat miskin yang tidak memiliki identitas. Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak memiliki kartu Jamkesmas. Masyarakat miskin yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1185/Menkes/SK/XII/2009 tentang Peningkatan Kepesertaan Jamkesmas bagi Panti Sosial, Penghuni Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara serta Korban Bencana Pasca Tanggap Darurat.