Dokumen tersebut membahas tentang transisi demografi dan transisi epidemiologi di Indonesia. Transisi demografi menjelaskan perubahan tingkat kelahiran dan kematian seiring waktu, yang terdiri atas 4-5 tahap. Sedangkan transisi epidemiologi menjelaskan perubahan pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Indonesia saat ini berada pada pertengahan transisi epidemiologi dengan masih tingginya penyakit menular namun penyakit
3. Transisi Demografi
● Model Transisi Demografi adalah sebuah model yang digunakan untuk mendeskripsikan
perubahan-perubahan dalam statistik-statistik kependudukan seperti angka kelahiran,
angka kematian, dan pertumbuhan penduduk seiring dengan berjalannya waktu.
● Dapat digunakan untuk memprediksi struktur piramida penduduk yang mungkin terjadi
pada suatu negara dan juga menjelaskan mengapa perubahan-perubahan tersebut dapat
terjadi.
4.
5. Tahap 1: High Stationary
● Angka kelahiran dan kematian sama-sama tinggi.
● Angka Kelahiran tinggi karena banyak anak diperlukan untuk
mengurus lahan pertanian.
● Angka kematian yang tinggi banyak disebabkan oleh kelaparan,
wabah penyakit, dan peperangan
● AKB tinggi dan angka harapan hidup rendah akibat kurangnya
teknologi dan nakes.
● Walaupun angka kelahiran tinggi, pertumbuhan penduduk
rendah, karena masyarakat dibatasi ketersediaan pangan yang
tersedia.
● Setiap fluktuasi tingkat kelahiran segera diimbangi dengan
tingkat kematian.
6. Tahap 2: Early Stationary
● Angka kematian menurun secara signifikan sedangkan
angka kelahiran masih tetap tinggi.
● AKB turun dan harapan hidup meningkat.
● Revolusi Industri menghasilkan perkembangan dalam
berbagai sektor teknologi yang berpengaruh besar
pada kehidupan manusia
● Adanya transfer teknologi vaksin, obat-obatan, dan
teknologi kesehatan membantu negara-negara
berkembang mengendalikan penyakit infeksi sehingga
dapat menurunkan angka kematian.
7. Tahap 3: Late Expanding
● Angka kelahiran mulai menurun menyusul angka
kematian, karena perubahan nilai-nilai yang ada di
masyarakat (sedikit anak)
● Adanya kebijakan KB
● Beberapa faktor seperti akses ke kontrasepsi, kenaikan
upah, urbanisasi, penurunan pertanian subsisten,
peningkatan status dan pendidikan perempuan,
peningkatan investasi orang tua dalam pendidikan
anak dan perubahan sosial, berpengaruh dalam
penurunan angka kelahiran
● Pada masa ini, angka harapan hidup juga terus
meningkat.
8. Tahap 4: Low Stationary
● Agka kelahiran dan kematian sama sama rendah.
● Fluktuasi yang terjadi rendah dan petumbuhan
populasi lambat.
● Angka kematian sedikit meningkat seiring dengan
peningkatan usia rata-rata penduduk.
● Harapan hidup masih meningkat karena angka
kematian berdasarkan usia terus menurun.
● Kebayanyakan negara-negara Eropa saat ini berada
pada tahapan transisi demografi keempat.
9. Tahap 5: Perbedaan Pendapat
● Beberapa ahli berpendapat, setelah tahap keempat
angka kelahiran akan kembali naik dan beberapa ahli
lainnya berpendapat sebaliknya, angka kelahiran akan
menurun dan populasi akan mulai menyusut.
● Pada beberapa negara seperti Jepang dan Bulgaria,
saat ini populasi mulai menua dan angka kelahiran
sudah menurun hingga ke bawah batas dari
replacement level.
● Tanpa adanya pertumbuhan penduduk dari migrasi,
populasi pada negara-negara tersebut akan terus
menurun.
10. ● Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi
demografi bagi negara-negara berkembang.
● Di eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan
pembangunan sosio ekonomi,
● Penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara
berkembang lebih karena pengaruh faktor-faktor lain seperti:
peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian
pemerintah, modernisasi, pembangunan dll.
11. Transisi Epidemiologi
● Transisi epidemiologi adalah perubahan distribusi dan faktor-faktor penyebab terkait yang
munculnya masalah epidemiologi yang baru.
● Transisi Epidemiologi adalah keadaan yang ditandai dengan adanya perubahan dari mortalitas
dan morbiditas yang dulunya lebih disebabkan oleh penyakit infeksi (infectious disease) atau
penyakit menular (communicable disease) sekarang lebih sering disebabkan oleh penyakit-
penyakit yang sifatnya kronis atau tidak menular (non-communicable disease) dan penyakit-
penyakit degeneratif.
● Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur
harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti
penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi dan lain sebagainya.
12. 3 Fase Transisi Epidemiologi (Omran, 1971)
1. The age of pestilence and famine:
tingginya mortalitas dan berfluktuasi serta
angka harapan hidup kurang dari 30 tahun,
2. The age of receding pandemics : angka
harapan hidup mulai meningkat antara 30-
50.
3. The age of degenerative and man-made
disease : penyakit infeksi mulai turun
namun penyakit degeneratif mulai
meningkat. gambaran itu memang untuk
negara Barat.
Bagi negara Barat, ketiga model tersebut
ditambah 2 lagi yaitu:
1. The age of declining CVD mortality,
ageing, lifestyle modification, emerging and
resurgent diseases ditandai dengan angka
harapan hidup mencapai 80-85, angka
fertilitas sangat rendah, serta penyakit
kardiovakular dan kanker
1. The age of aspired quality of life with
paradoxical longevity and persistent
inequalities : angka harapan hidup mencapai
90 tahun tetapi dengan karakteristik kronik
morbiditas,
13. Omran juga membuat revisi model transisi epidemiologis untuk negara berkembang
dengan mengganti fase ketiganya menjadi “The age of triple health burden” yang
ditandai dengan 3 hal yaitu:
1. masalah kesehatan klasik yang belum terselesaikan (infeksi penyakit menular).
2. munculnya problem kesehatan baru dan
3. pelayanan kesehatan yang tertinggal (Lagging),
14. “The age of triple health burden” di Indonesia
1. Angka kesakitan dan kematian relatif cukup tinggi dan berlangsung sangat cepat menjadi
masalahnya, seperti : Tuberkulosis (TB), Kusta, Diare, DBD, Filarisisi, Malaria,
Leptospirosis.
2. Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable
Disease), seperti : Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Cardiovaskuler (CVD), Ischemic
Heart Disese, PPOK, Kanker.
3. munculnya penyakit baru (new emerging Infectious Disease). Seperti : HIV (1983), SARS
(2003), Avian Influenza (2004), H1N1 (2009).
15. Dari transisi demografi dan transisi Epedemiologi
kita dapat melihat :
1. Indonesia saat ini berada pada pertengahan transisi epidemiologi dimana penyakit tidak
menular meningkat drastis sementara penyakit menular masih menjadi penyebab penyakit
yang utama
2. Tingginya ketimpangan regional dan sosial ekonomi dalam sistem kesehatan
3. Kematian anak sebelum mencapai usia lima tahun dari keluarga termiskin mencapai sekitar
empat kali lebih tinggi dibandingkan anak dari keluarga terkaya
4. Pembiayaan kesehatan yang rendah dan timpang.
5. Desentralisasi menciptakan tantangan dan memberikan kesempatan baru.
6. Angka penularan HIV/AIDS meningkat namun wabah tersebut sebagian besar masih
terlokalisir.
Hubungan Antara
Transisi Demografi dan Transisi Epidemilogi