Ankylostomiasis disebabkan oleh cacing tambang yang menginfeksi usus halus manusia. Cacing betina mengeluarkan telur yang menjadi larva di lingkungan basah dan hangat sebelum menginfeksi manusia melalui kulit atau mulut. Gejalanya bervariasi mulai dari ruam kulit hingga anemia berat tergantung jumlah cacing dewasa. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing dalam tinja dan pengobatan spesifik menggunakan obat-
2. Gambaran umum
Disebabkan oleh cacing :
Necator americanus,
Ancylostoma duodenale
Ancylostoma braziliensis,
Ancylostoma canium,
Ancylostoma malayum
jarang
3. Tersebar didaerah tropis maupun
subtropik
Indonesia Necator americanus >>
dp Ancylostoma duodenale
Gejala klinis jumlah cacing yg
menginfeksi usus ( 500 cacing
anemia dan gjl klinis pasien dws)
Ditemukan pertama kali pada pekerja
tambang di Eropa
4. Manusia merupakan inang utama
Endemisitas infeksi tergantung kondisi
lingkungan untuk menetaskan telur
dan maturasi larva
5. Siklus hidup
Cacing betina telur keluar
melalui tinja jatuh ditempat hangat,
lembab dan basah larva infektif
kontak dg kulit penetrasi ke kulit
dan bermigrasi paru-paru usus
halus cacing dws
8. Diusus halus bagian proksimal
cacing dewasa mengkait dinding usus
dg gigi (ancylostoma) dan plat
(necator) mengisap darah melalui
kapsula bukalis
A. duodenale mengisap darah kapiler
villi intestinal 0,20 ml
percacing/hari
N. americanus 0,03
ml/cacing/hari
9. Gejala klinis
Stadium larva (akut)
Invasi larva filariformpada kulit :
◦ Rasa gatal di kaki/pruritus kulit (ground/foot
itch)
◦ Dermatitis
◦ Ruam makulopapula sampai vesikel
Larva di paru2 batuk berdarah,
disebabkan pecah kapiler di alveoli
Sesak napas karena bronkitis, asma
maupun pneumonia
Pneumonia dg eosinofilia perifer
Loffler’s syndrome
10. Stadium Dewasa (kronis)
Anemia defisiensi Fe (mgg10-20)
◦ Pucat, lemah lesu, sukar
konsentrasi,pusing, berdebar-debar,
dispnoe d’effort
Malnutrisi hipoalbuminemia dan
udem anasarka
Saluran cerna Rasa tak enak pada
perut, kembung, sering keluar gas
(flatus), mencret2 gjl iritasi usus
halus ( 2 mgg)
11.
12. Laboratorium
Tinja telur pada tinja pasien ( kdg
ditemukan sedikit darah) diagnostik
pasti
Sputum larva
Darah :
◦ Anemia mikrositik hipokrom
◦ Eosinofilia bulan pertama infeksi
◦ Hipoalbuminemia
◦ Lekosit normal
14. Pengobatan
Perawatan umum
Pemberian nutrisi yang baik
Suplemen preparat besi
Pengobatan spesifik
Albendazol dosis tunggal 400 mg
Mebendazol dosis 2x100mg
selama 3 hari
Tetrakloretilen drug of choise
15. Tetrakloretilen
◦ Drug of choise ansilostomiasis
◦ Dosis tunggal 0,12 ml/kgbb (tidak boleh
> 5
ml)
◦ Pengobatan dapat diulang 2 mgg kmd
jika
pemeriksaan tinja +
◦ Pemberian saat perut kososng disertai
pemberian 30 g MgSO4
◦ Kontra indikasi alkoholisme, kel
pencernaan, konstipasi
16. Befanium hidroksinaflat
◦ Pilihan utama utk pengobatan masal
pada anak
◦ Tidak toksik
◦ Dosis 2x 5 g seharidapat diulang bila
diperlukan
◦ Untuk Necator americanus selama 3
hari
17. Pirantel palmoat efektif dan
toksisitasnya rendah
Dosis tunggal 10 mg/kgbb/hr
Heksilresorsinol obat alternatif
Pasien dipuasakan 1 gr
heksilresorsinol sekaligus kmd lgsg
diberikan laksans 30g MgSO4 ,
diulangi lagi 3 jam kmd keluarkan
cacing (dapat diulang 3 hari kmd
18. Komplikasi
Dermatitis berat pasien sensitif
Anemia berat
◦ Gangguan pertumbuhan
◦ Gangguan perkembangan mental
◦ Payah jantung