SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
FOURNIER’S
GANGRENE
Fournier’s Gangrene
• Gangren Fournier  bentuk dari fascitis nekrotikan yang terdapat di sekitar genitalia
eksterna pria
• Penyakit ini merupakan kedaruratan di bidang urologi karena mula penyakitnya (onset)
berlangsung sangat mendadak, cepat berkembang, bisa menjadi gangrene yang luas, dan
menyebabkan septikemia.
• Angka kematian dilaporkan setinggi 67%.
• Faktor risiko termasuk abses perirektal, diabetes, obesitas, dan alkoholisme kronis
Brunicardi FC. Schwartz’s Principles of surgery. 11th ed. McGraw Hill. 2019. Vol 1
Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
Etiologi
• Pertama kali dilaporkan pada tahun 1883 terhadap 5 pria yang menderita gangrene
skrotum, menyebutkan bahwa sebabnya  idiopatik.
• Saat ini diketahui bahwa 13-50% adalah infeksi dari kolorektal dan 17-87% sumber
infeksi dari urogenitalia, sedang yang lain dari trauma lokal atau infeksi kulit di sekitar
genitalia.
Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
Etiologi
Kelainan kolorektal  abses pada perianal, perirektal, atau
dan perforasi karena kanker kolon, instrumentasi, atau diverticulitis
Sumber dari urogenitalia striktura uretra yang menyebabkan
ekstravasasi urine, balanitis, dan instrumentasi uretra.
Diabetes mellitus, alkoholisme, higiene skrotum yang kurang baik,
serta penurunan imunitas tubuh seperti pada pasien AIDS
memudahkan terjadinya penjalaran gangrene Fournier
Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
Gambaran klinis
• Pada awalnya terdapat demam yang dapat berkembang menjadi demam tinggi sampai
toksemia, syok, dan delirium
• Keadaan lokal pada penis, skrotum dan kulit sekitarnya tampak bengkak, nyeri, teraba hangat,
dan eritematous
• Jika teraba krepitasi menandakan adanya infeksi kuman pembentuk gas, di antaranya adalah
Clostridium spp
• Pada fase lanjut, terjadi gangrene dengan nekrosis luas, plak berwarna hitam dan hijau, dan
sekret sangat berbau.
• Mikroorganisme penyebab infeksi seringkali tidak hanya satu macam, melainkan merupakan
infeksi polimikroba dari enterik gram negatif, gram positif Stafilokokus atau Streptokokus, dan
bakteri anerobik (Clostridium spp). E coli, Bakteroides, Klebsiella spp, Proteus spp,
Pseudomonas spp, dan Enterokoki disebut sebagai bakteri yang paling sering menyebabkan
infeksi ini
Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
• Gambar 1. Gangren Fournier. A. Kulit skrotum nekrotik dari
gangren Fournier. B. Debridemen jaringan gangren. Catatan
debridement ekstensif, yang biasanya diperlukan. Testis
kanan diperlukan pengangkatan dalam kasus ini (kiri
dibungkus kain kasa), tetapi biasanya, testis tidak terlibat
dengan proses nekrotik.
Brunicardi FC. Schwartz’s Principles of surgery. 11th ed. McGraw Hill. 2019. Vol 1
Skoring
Shashirekha CA, Pramod T, Nagaraj KN, Kumar H, Rakesh N. Evaluation of Fournier’s gangrene severity index in the management of Fournier’s gangrene: A retrospective study. Internat Surg J.
Diagnosis
• Diagnosis sebagian besar dibuat berdasarkan kecurigaan klinis; namun, temuan
radiografi pada pencitraan CT sering membantu dengan diagnosis, termasuk
udara jaringan lunak yang berhubungan dengan pengumpulan cairan di dalam
fasia dalam
Wein, AJ, Kavoussi, LR, Novick, AC, Partin, AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 11th Edition. Campbell-Walsh Urology. 2016
Diagnosis
• Anemia terjadi sekunder akibat penurunan fungsi massa eritrosit yang
disebabkan oleh trombosis dan ekimosis ditambah dengan penurunan produksi
sekunder akibat sepsis
• Peningkatan kadar kreatinin serum, hiponatremia, dan hipokalsemia sering
terjadi.
• Hipokalsemia diyakini sekunder untuk lipase bakteri yang menghancurkan
trigliserida dan melepaskan asam lemak bebas yang mengkelat kalsium dalam
bentuk terionisasi.
• Karena krepitasi seringkali merupakan temuan awal, foto polos abdomen dapat
membantu dalam mengidentifikasi udara.
• Ultrasonografi skrotum juga berguna dalam hal ini.
• Biopsi dasar ulkus ditandai dengan epidermis yang intak superfisial, nekrosis
Wein, AJ, Kavoussi, LR, Novick, AC, Partin, AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 11th Edition. Campbell-Walsh Urology. 2016
Terapi
• Prinsip terapi pada gangrene Fournier adalah terapi suportif memperbaiki
keadaan umum pasien, pemberian antibiotika, dan debridement dengan
membuang jaringan nekrosis
• Antibiotika yang dipilih  yang sesuai dengan hasil sensitifitas kultur kuman
atau jika belum ada hasil kultur, dipilih antibiotika yang berspektrum luas,
yaitu golongan penisilin, klindamisin, atau aminoglikosida.
Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
Terapi
• Debridemen bedah yang cepat dan agresif pada jaringan nonviable jaringan dan
antibiotik spektrum luas diperlukan mencegah penyebaran lebih lanjut (Gbr. 40-
7A)
• Pengalihan tinja dengan tabung endorektal berfungsi sebagai pilihan untuk
pengalihan feses konservatif
• Jika ada kerusakan pada sfingter anal eksternal, pasien mungkin memerlukan
kolostomi.
• Pasien sering membutuhkan perjalanan kembali ke ruang operasi untuk
debridement lebih lanjut.
Brunicardi FC. Schwartz’s Principles of surgery. 11th ed. McGraw Hill. 2019. Vol 1
Terapi
Tujuan debridement 
mengangkat seluruh
jaringan nekrosis
(devitalized tissue)
Sebelum dilakukan
debridement sebaiknya
dicari sumber infeksi dari
uretra atau dari
kolorektal dengan
melakukan uretroskopi
atau proktoskopi
Kadang-kadang perlu
dilakukan diversi urine
melalui sistostomi atau
diversi feses dengan
melakukan kolostomi.
Setelah nekrotomi,
dilakukan perawatan
terbuka dan kalau perlu
pemasangan pipa
drainase.
Setelah 12 dan 24 jam
lagi dilakukan evaluasi
untuk menilai demarkasi
jaringan nekrosis dan
kalau perlu dilakukan
operasi ulang. ‘
Debridement yang
kurang sempurna
seringkali membutuhkan
operasi ulang bahkan
dilaporkan dapat terjadi
dua atau empat kali
harus masuk kamar
operasi.
Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
Terapi
• Pemberian oksigen hiperbarik masih kontroversi
• Terapi ini bermanfaat pada infeksi kuman anerobik.
• Perawatan luka pasca operasi dengan hidroterapi dengan kombinasi rendam
duduk hangat, dan pemberian hidrogen peroksida.
• Pemberian madu yang belum diproses berguna dalam membersihkan jaringan
nekrosis secara enzimatik, mengurangi bau, mampu mensterilkan luka,
menyerap air dari luka, memperbaiki oksigenasi jaringan, dan memingkatkan re-
epitelialisasi.
Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
Prognosis
• Angka mortalitas gangrene Fournier berkisar dari 7-75% dengan rerata 20%
• Berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya mortalitas adalah: usia lanjut,
penyakit yang sudah menjalar luas, syok atau sepsis, kultur darah menunjukkan
bakteriemia, dan uremia.
Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
1.El-Menyar A, Asim M, Mudali IN, Mekkodathil A, Latifi R, Al-Thani H. The laboratory risk indicator for necrotizing fasciitis (LRINEC) scoring: The diagnostic and potensial prognostic role. Scand J Trauma, Resuscitation and Emergency Med.
2017;25:28.

More Related Content

Similar to Fournier's Gangrene.pptx (20)

Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
 
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptxDigestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
 
referat peritonitis.pptx
referat peritonitis.pptxreferat peritonitis.pptx
referat peritonitis.pptx
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Tumor paru
Tumor paruTumor paru
Tumor paru
 
Perianal fistula
Perianal fistulaPerianal fistula
Perianal fistula
 
200710670 intususepsi-ppt
200710670 intususepsi-ppt200710670 intususepsi-ppt
200710670 intususepsi-ppt
 
Prolaps Rektum
Prolaps RektumProlaps Rektum
Prolaps Rektum
 
Skrofuloderma
SkrofulodermaSkrofuloderma
Skrofuloderma
 
Askep kista coledocal
Askep kista coledocalAskep kista coledocal
Askep kista coledocal
 
Askep kista coledocal
Askep kista coledocalAskep kista coledocal
Askep kista coledocal
 
Bph 1 6
Bph 1 6Bph 1 6
Bph 1 6
 
CASE REPORT THT
CASE REPORT THT CASE REPORT THT
CASE REPORT THT
 
Kasus Bedah Digestive.pptx
Kasus Bedah Digestive.pptxKasus Bedah Digestive.pptx
Kasus Bedah Digestive.pptx
 
Askep isk kelompok 4 b11 a
Askep isk kelompok 4 b11 aAskep isk kelompok 4 b11 a
Askep isk kelompok 4 b11 a
 
Appendektomi
AppendektomiAppendektomi
Appendektomi
 

Recently uploaded

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 

Fournier's Gangrene.pptx

  • 2. Fournier’s Gangrene • Gangren Fournier  bentuk dari fascitis nekrotikan yang terdapat di sekitar genitalia eksterna pria • Penyakit ini merupakan kedaruratan di bidang urologi karena mula penyakitnya (onset) berlangsung sangat mendadak, cepat berkembang, bisa menjadi gangrene yang luas, dan menyebabkan septikemia. • Angka kematian dilaporkan setinggi 67%. • Faktor risiko termasuk abses perirektal, diabetes, obesitas, dan alkoholisme kronis Brunicardi FC. Schwartz’s Principles of surgery. 11th ed. McGraw Hill. 2019. Vol 1 Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
  • 3. Etiologi • Pertama kali dilaporkan pada tahun 1883 terhadap 5 pria yang menderita gangrene skrotum, menyebutkan bahwa sebabnya  idiopatik. • Saat ini diketahui bahwa 13-50% adalah infeksi dari kolorektal dan 17-87% sumber infeksi dari urogenitalia, sedang yang lain dari trauma lokal atau infeksi kulit di sekitar genitalia. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
  • 4. Etiologi Kelainan kolorektal  abses pada perianal, perirektal, atau dan perforasi karena kanker kolon, instrumentasi, atau diverticulitis Sumber dari urogenitalia striktura uretra yang menyebabkan ekstravasasi urine, balanitis, dan instrumentasi uretra. Diabetes mellitus, alkoholisme, higiene skrotum yang kurang baik, serta penurunan imunitas tubuh seperti pada pasien AIDS memudahkan terjadinya penjalaran gangrene Fournier Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
  • 5. Gambaran klinis • Pada awalnya terdapat demam yang dapat berkembang menjadi demam tinggi sampai toksemia, syok, dan delirium • Keadaan lokal pada penis, skrotum dan kulit sekitarnya tampak bengkak, nyeri, teraba hangat, dan eritematous • Jika teraba krepitasi menandakan adanya infeksi kuman pembentuk gas, di antaranya adalah Clostridium spp • Pada fase lanjut, terjadi gangrene dengan nekrosis luas, plak berwarna hitam dan hijau, dan sekret sangat berbau. • Mikroorganisme penyebab infeksi seringkali tidak hanya satu macam, melainkan merupakan infeksi polimikroba dari enterik gram negatif, gram positif Stafilokokus atau Streptokokus, dan bakteri anerobik (Clostridium spp). E coli, Bakteroides, Klebsiella spp, Proteus spp, Pseudomonas spp, dan Enterokoki disebut sebagai bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi ini Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
  • 6. • Gambar 1. Gangren Fournier. A. Kulit skrotum nekrotik dari gangren Fournier. B. Debridemen jaringan gangren. Catatan debridement ekstensif, yang biasanya diperlukan. Testis kanan diperlukan pengangkatan dalam kasus ini (kiri dibungkus kain kasa), tetapi biasanya, testis tidak terlibat dengan proses nekrotik. Brunicardi FC. Schwartz’s Principles of surgery. 11th ed. McGraw Hill. 2019. Vol 1
  • 7. Skoring Shashirekha CA, Pramod T, Nagaraj KN, Kumar H, Rakesh N. Evaluation of Fournier’s gangrene severity index in the management of Fournier’s gangrene: A retrospective study. Internat Surg J.
  • 8. Diagnosis • Diagnosis sebagian besar dibuat berdasarkan kecurigaan klinis; namun, temuan radiografi pada pencitraan CT sering membantu dengan diagnosis, termasuk udara jaringan lunak yang berhubungan dengan pengumpulan cairan di dalam fasia dalam Wein, AJ, Kavoussi, LR, Novick, AC, Partin, AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 11th Edition. Campbell-Walsh Urology. 2016
  • 9. Diagnosis • Anemia terjadi sekunder akibat penurunan fungsi massa eritrosit yang disebabkan oleh trombosis dan ekimosis ditambah dengan penurunan produksi sekunder akibat sepsis • Peningkatan kadar kreatinin serum, hiponatremia, dan hipokalsemia sering terjadi. • Hipokalsemia diyakini sekunder untuk lipase bakteri yang menghancurkan trigliserida dan melepaskan asam lemak bebas yang mengkelat kalsium dalam bentuk terionisasi. • Karena krepitasi seringkali merupakan temuan awal, foto polos abdomen dapat membantu dalam mengidentifikasi udara. • Ultrasonografi skrotum juga berguna dalam hal ini. • Biopsi dasar ulkus ditandai dengan epidermis yang intak superfisial, nekrosis Wein, AJ, Kavoussi, LR, Novick, AC, Partin, AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 11th Edition. Campbell-Walsh Urology. 2016
  • 10. Terapi • Prinsip terapi pada gangrene Fournier adalah terapi suportif memperbaiki keadaan umum pasien, pemberian antibiotika, dan debridement dengan membuang jaringan nekrosis • Antibiotika yang dipilih  yang sesuai dengan hasil sensitifitas kultur kuman atau jika belum ada hasil kultur, dipilih antibiotika yang berspektrum luas, yaitu golongan penisilin, klindamisin, atau aminoglikosida. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
  • 11. Terapi • Debridemen bedah yang cepat dan agresif pada jaringan nonviable jaringan dan antibiotik spektrum luas diperlukan mencegah penyebaran lebih lanjut (Gbr. 40- 7A) • Pengalihan tinja dengan tabung endorektal berfungsi sebagai pilihan untuk pengalihan feses konservatif • Jika ada kerusakan pada sfingter anal eksternal, pasien mungkin memerlukan kolostomi. • Pasien sering membutuhkan perjalanan kembali ke ruang operasi untuk debridement lebih lanjut. Brunicardi FC. Schwartz’s Principles of surgery. 11th ed. McGraw Hill. 2019. Vol 1
  • 12. Terapi Tujuan debridement  mengangkat seluruh jaringan nekrosis (devitalized tissue) Sebelum dilakukan debridement sebaiknya dicari sumber infeksi dari uretra atau dari kolorektal dengan melakukan uretroskopi atau proktoskopi Kadang-kadang perlu dilakukan diversi urine melalui sistostomi atau diversi feses dengan melakukan kolostomi. Setelah nekrotomi, dilakukan perawatan terbuka dan kalau perlu pemasangan pipa drainase. Setelah 12 dan 24 jam lagi dilakukan evaluasi untuk menilai demarkasi jaringan nekrosis dan kalau perlu dilakukan operasi ulang. ‘ Debridement yang kurang sempurna seringkali membutuhkan operasi ulang bahkan dilaporkan dapat terjadi dua atau empat kali harus masuk kamar operasi. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
  • 13. Terapi • Pemberian oksigen hiperbarik masih kontroversi • Terapi ini bermanfaat pada infeksi kuman anerobik. • Perawatan luka pasca operasi dengan hidroterapi dengan kombinasi rendam duduk hangat, dan pemberian hidrogen peroksida. • Pemberian madu yang belum diproses berguna dalam membersihkan jaringan nekrosis secara enzimatik, mengurangi bau, mampu mensterilkan luka, menyerap air dari luka, memperbaiki oksigenasi jaringan, dan memingkatkan re- epitelialisasi. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
  • 14. Prognosis • Angka mortalitas gangrene Fournier berkisar dari 7-75% dengan rerata 20% • Berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya mortalitas adalah: usia lanjut, penyakit yang sudah menjalar luas, syok atau sepsis, kultur darah menunjukkan bakteriemia, dan uremia. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Malang: Sagung Seto; 2016
  • 15. 1.El-Menyar A, Asim M, Mudali IN, Mekkodathil A, Latifi R, Al-Thani H. The laboratory risk indicator for necrotizing fasciitis (LRINEC) scoring: The diagnostic and potensial prognostic role. Scand J Trauma, Resuscitation and Emergency Med. 2017;25:28.