3. DEFINISI
Batu yang berada di duktus koledokus dapat dibentuk di duktus
tersebut sejak dari awal atau karena migrasi batu dari kandung
empedu. Proporsinya tidak lebih dari 5%. Sebanyak 95% kasus
koledokolitiasis terjadi karena migrasi dari kandung empedu, yang
disebut koledokolitiasis sekunder
4. ETIOLOGI
Faktor presdiposisi:
• komposisi empedu (sangat jenuh dengan kolesterol)
• statis empedu (akibat gangguan kontraksi kandung empedu atau
spasme sfingter oddi)
• infeksi (bakteri dapat berperan sebagai pusat presipitasi atau
pengendapan) kandung empedu.
5. PATOFISIOLOGI
Batu Pigmen
karna tidak terkonjugasi menyebabkan prespitasi hingga terjadi batu
Batu kolesterol
terbentuk akibat ketidakseimbangnan antara factor
pronukleasi/pembentukan (relatif meningkat) dengan faktor
antinukleasi/penghambat (relatif menurun)
6. MANIFESTASI KLINIK
Asimptomatik
Biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada saat medical check
up melalui plain radiograf, sonogram abdomen atau CT scan.
Simptomatik
kolik bilier,kolesistitis akut dan kronik,kolangitis
7. DIAGNOSIS BANDING
Kolelitiasis
kuadran kanan atas,kadang menjalar ke daerah punggung kanan
belakang. Terjadi akibat obstuksi batu di duktus kistikus. Biasanya
dipengaruhi makanan berlemak dan dapat hilang dengan perubahan
posisi tubuh. Biasanya tidak ada demam dan fungsi hati normal,
kecuali bila disertai infeksi.
8. DIAGNOSIS BANDING
Kolesistitis
Nyeri perut kuadran kanan atas disertai demam menggigil,nyeri
menjalar ke skapula kanan bisa selama 60 menit tanpa jeda. Nyeri
semakin bertambah tiap kali menarik nafas,ada juga mual, muntah,
dan anoreksia.
10. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ct scan,dalam keadaan khusus, CT scan perlu digunakan untuk
mendeteksi adanya komplikasi akibat batu empedu.
Endoscopic retrograde cholangio pancreatography (ERCP)
merupakan metode pemeriksaan yang digunakan untuk tujuan
diagnostik maupun terapi batu saluran empedu
Magnetic resonance cliolangio pancreatography (MRCP)
merupakan pemeriksaan untuk mengetahui adanya batu di duktus
koledokus, dengan akurasi mencapai 90%
11. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
• kolesiramin yang mengontrol pruritus
• vitamin D dan kalsium untuk mengurangi berkurangnya densitas tulang
• asam ursodeoksikolat (pelarut batu empedu dan menurunkan absorpsi
kolesterol)
• metotrekstat untuk menurunkan reaksi inflamasi akibat autoimun
Non medika mentosa
• Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatgraphy (ERCP)
• koledokolitotomi
12. KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin segera segera terjadi setelah pembedahan adalah:
• Perdarahan
• Peradangan pankreas (pankreatitis)
• Perforasi atau infeksi saluran empedu.
• Pada 2-6% penderita, saluran dapat menciut kembali dan batu empedu
muncul lagi.