2. 2
Glomerulonefritis
• Glomerulonefritis akut (GNA)
adalah suatu reaksi imunologis
pada ginjal terhadap bakteri atau
virus tertentu.Yang sering terjadi
ialah akibat infeksi kuman
streptococcus,ginjal yang
mengalami proliferasi dan inflamasi
glomerulus yang disebabkan oleh
suatu mekanisme imunologis
4. 4
Etiologi
• Sebagian besar (75%) glomerulonefritis akut pada
streptococcus timbul setelah infeksi saluran pernapasan
bagian atas, yang disebabkan oleh kuman streptococcus
beta hemolitikus grup A tipe 1,3,4,12,18,25,4,9
• sedangkan tipe 2,49,55,56,57 dan 60 menyebabkan
infeksi kulit 8-14 hari setelah infeksi streptococcus, timbul
gejala-gejala klinis.Infeksi resiko terjadinya
glomerulonefritis akut pasca streptococcus berkisar 10-
15%.
Pasien anak
• Glomerulonefritis akut didahului oleh infeksi ekstra renal
terutama di traktus respiratorius bagian atas dan kulit oleh
kuman streptococcus beta hemoliticus golongan A tipe
12, 4,16,25,dan29
5. Streptococcus beta hemolyticus
group A tipe nefritogenik
5
Faringitis
paling sering tipe 12
kadang juga tipe 1,4 ,6 dan 25
Pioderma
Tipe 49
galur 53,55,56,57 dan 58 dapat berimplikasi
Antigen: endostreptosin, antigen presorbing (PA-
Ag), nephriticstrain-associated protein (NSAP) yang
dikenal sebagai streptokinase dan nephritic plasmin
binding protein (NPBP)
6. 6
• GNAPS dapat terjadi pada
semua kelompok umur, namun
tersering pada golongan umur
5-15 tahun, dan jarang terjadi
pada bayi.
• Diduga ada faktor resiko yang
berhubungan dengan umur dan
jenis kelamin.
• Suku atau ras tidak
berhubungan dengan prevelansi
penyakit ini, tapi kemungkinan
prevalensi meningkat pada
orang yang sosial ekonominya
rendah, sehingga lingkungan
tempat tinggalnya tidak sehat
Prevalensi
8. 8
• Gromerulo Nefritis Akut Pasca Streptococcus
adalah suatu glomerulonefritis yang
bermediakan imunologis.Pembentukan
kompleks imun in situ diduga sebagai
mekanisme pathogenesis glomerulonefritis
pascastreptococcus.
• neuraminidase yang dihasilkan oleh
streptococcus, merubah Ig G menjadi
autoantigenic.Akibatnya, terbentuk
autoantibodi terhadap Ig G yang telah
berubah tersebut.Selanjutnya, terbentuk
kompleks imun dalam sirkulasi darah yang
kemudian mengendap di ginjal.
9. Proses Imunologis
9
respon yang
berlebihan
dari sistim
imun pejamu
pada
stimulus
antigen
Produksi
antibodi yang
berlebihan
Terbentuknya
kompleks Ag-
Ab
melintas
pada
membran
basal
glomerulus
Aktivasi
sistim
komplemen
menarik
neutrofil
Enzim
lisosom
merusak
glomerulus
10. Patogenesis
10
Lebih dari 50 % kasus GNAPS adalah
asimtomatik
Kasus klasik atau tipikal diawali dengan infeksi
saluran napas atas dengan nyeri tenggorokan
dua minggu mendahului timbulnya sembab
Periode laten rata-rata 10 atau 21 hari setelah
infeksi tenggorokan atau kulit
11. GEJALA KLINIS
11
Sembab pre orbita pada pagi hari (75%)
Malaise, sakit kepala, muntah , panas , dan
anoreksia
Asites (kadang-kadang)
Takikardia, takipnea, rales pada paru, dan cairan
dalam rongga pleura
Hipertensi (tekanan darah >95 persentil menurut
umur) pada >50% penderita
Air kemih merah seperti air
daging, oligouria, kadang-kadang anuria
Pada pemeriksaan radiologi didapatkan tanda
bendungan pembuluh darah paru, cairan dalam
rongga pleura dan cardiomegali
12. 12
• proliferasi ringan sampai sedang
dari sel mesangial dan matriks
Kasus
ringan
• proliferasi sel mesangial, matriks
dan sel endotel yang difus disertai
infiltrasi sel polimorfonuklear dan
monosit, serta penyumbatan
lumen kapiler
kasus
berat
13. Gejala Klinis lainnya
13
Kerusakan pada rumbai kapiler gromelurus
mengakibatkan hematuria/kencing berwarna merah
daging dan albuminuria
Urine mungkin tampak kemerah-merahan atau
seperti kopi Kadang-kadang disertai edema ringan
yang terbatas di sekitar mata atau di seluruh tubuh.
Umumnya edema berat terdapat pada oliguria dan
bila ada gagal jantung.Edema yang terjadi
berhubungan dengan penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG/GFR) yang mengakibatkan
ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen mungkin
berkurang, sehingga terjadi edema.
16. Pemeriksaan Penunjang
16
Pemeriksaan urine
Proteinuria ringan (pemeriksaan urine rebus)
Hematuria makroskopis/mikroskopis
Torak granular,torak eritrosit
Pemeriksaan Darah
BUN naik pada fase akut, lalu normal kembali
ASTO > 100 kesatuan Todd
Komplemen C3 < 50 mg/dl pada 4 minggu pertama
Hipergammaglobulinemia, terutama IgG
Anti DNA-ase beta dan properdin meningkat
17. Pemeriksaan Penunjang
17
LFG berkurang
Penurunan kapasitas ekskresi air dan garam ->
ekspansi volume cairan ekstraselular
akibat tertutupnya permukaan glomerulus dengan
deposit kompleks imun
Peningkatan urea nitrogen darah dan konsentrasi
serum kreatinin
18. 18
Anemia
sebanding dengan derajat ekspansi volume cairan
esktraselular
membaik bila edem menghilang
pemendekan masa hidup eritrosit
Kadar albumin dan protein serum sedikit
menurun
proses dilusi
berbanding terbalik dengan jumlah deposit imun
kompleks pada mesangial glomerulus
Laboratorium
19. 19
Isolasi dan Identifikasi streptokokus
Pemeriksaan bakteriologis apus tenggorok atau kulit
Uji serologi respon imun terhadap antigen
streptokokus
Peningkatan titer antibodi terhadap streptolisin-O
(ASTO) terjadi 10-14 hari setelah infeksi streptokokus
Kenaikan titer ASTO terdapat pada 75-80% pasien
yang tidak mendapat antibiotik
Titer ASTO pasca infeksi streptokokus pada kulit
jarang meningkat dan hanya terjadi pada 50% kasus
Pemeriksaan gabungan titer ASTO, Ahase dan
ADNaseB dapat mendeteksi infeksi streptokokus
sebelumnya pada hampir 100% kasus
Laboratorium
20. 20
Penurunan komplemen C3 dijumpai pada 80-90%
kasus dalam 2 minggu pertama
Penurunan C3 sangat nyata, dengan kadar sekitar 20-
40 mg/dl (normal 80-170 mg/dl)
Kadar properdin menurun pada 50% kasus
Kadar IgG sering meningkat lebih dari 1600 mg/100
ml pada hampir 93% pasien
Pada awal penyakit kebanyakan pasien mempunyai
krioglobulin dalam sirkulasi yang mengandung IgG
atau IgG bersama-sama IgM atau C3
Laboratorium
21. 21
Hampir sepertiga pasien menunjukkan
pembendungan paru
Penelitian Albar dkk., di Ujungpandang pada
tahun 1980-1990 pada 176 kasus
Laboratorium
22. Diagnosis
22
Gejala klinis
Laboratorium :
Pemeriksaan urine : Urinalisis menunjukkan adanya
proteinuria (+1 sampai +4), hematuria makroskopik
ditemukan hampir pada 50% penderita, kelainan sedimen
urine dengan eritrosit disformik, leukosituria serta torak
selulet, granular, eritrosit(++), albumin (+), silinder lekosit
(+) dan lain-lain
Darah :
ASTO> 100 kesatuan Todd
C3 < 50 mg/dl
23. DIAGNOSIS
23
Curiga apabila:
Hematuria nyata yang timbul mendadak
Sembab
gagal ginjal akut setelah infeksi streptokokus
Bukti yang mendukung:
Tanda glomerulonefritis yang khas pada urinalisis
bukti adanya infeksi streptokokus secara laboratoris
rendahnya kadar komplemen C3
24. Diagnosis Banding
24
Hematuria berulang yang asimptomatis, tanpa
penurunan fungsi ginjal
Timbunan IgA di gromeruli
Hematuria berulang ringan
Purpura Henoch-Schonlei
Gromerulonefritis progresif
Sindroma nefrotik
25. Tata Laksana
25
Penanganan pasien adalah suportif dan simtomatik
Istirahat mutlak selama 3-4 minggu.Dulu dianjurkan
istirhat mutlat selama 6-8 minggu.
Golongan penisilline dapat diberikan untuk eradikasi
kuman,dengan amoxycilline 50 mg/kg BB dibagi
dengan 3 dosis selama 10 hari.Jiingka alergi
terhadap golongan penicilline,diganti dengan
erythromycine 30mg/Kg BB/hari dibagi 3 dosis.
26. 26
Makanan pada fase akut diberikan makanan rendah
protein (1g/KgBB/hari) dan rendah garam (1g/hari).
Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan IVFD
dengan larutan glukosa 10%.
Pada penderita tanpa komplikasi pemberian cairan
disesuaikan kebutuhan, sedangkan bila ada komplikasi
seperti gagal jantung, edema, hipertensi dan
oligouria,maka jumlah cairan yang diberikan harus
dibatasi.
Tata Laksana
27. Tata Laksana
27
Diuretik diberikan untuk mengatasi retensi cairan
dan hipertensi.
Diuretikum dulu tidak diberikan pada
glomerulonefritis akut, tetapi akhir-akhir ini
pemberian furosemide (lasix) secara intravena
(1mg/kgBB/kali) dalam 5-10 menit tidak berakibat
buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi
glomerulus.
28. Tata Laksana
28
Pemakaian antibiotik tidak mempengaruhi
perjalanan penyakit
Pasien dengan biakan positif harus diberikan
antibiotik untuk eradikasi organisme dan
mencegah penyebaran ke individu lain
injeksi benzathine penisilin 50.000 U/kg BB IM
atau eritromisin oral 40 mg/kgBB/hari selama 10
hari bila pasien alergi penisilin
29. Komplikasi
29
Oligouia sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3
hari.Terjadi sebagai akibat berkurangnya filtrasi
glomerulus.
Hipertensi ringan sampai berat (ensefalopati
hipertensif),
Gangguan sirkulasi berupa dispnea,ortopnea
Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia
disamping sintesis eritropoiesis yang menurun.
Payah jantung Karena hipertensi dan hipervolemia
(volume overload)
Gagal ginjal
30. Prognosis
30
Sebagian besar pasien akan sembuh, tetapi 5% di
antaranya mengalami perjalanan penyakit yang
memburuk dengan cepat pembentukan kresen pada
epitel glomerulus. Diuresis akan menjadi normal
kembali pada hari ke 7-10 setelah awal
penyakit, dengan menghilangnya sembab dan
secara bertahap tekanan darah menjadi normal
kembali.
31. 31
Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik
dibanding anak yang lebih besar atau orang
dewasa
GNAPS pada dewasa sering disertai lesi nekrotik
glomerulus
Prognosis
32. PENCEGAHAN
32
Harus dicegah karena berpotensi menyebabkan
kerusakan ginjal
Perbaikan ekonomi dan lingkungan tempat
tinggal, mengontrol dan mengobati infeksi kulit
33. Kasus
33
Identitas
Nama : An. R
Jenis Kelamin :
Perempuan
Umur: 9 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Bantaran
Nama Ayah : Tn. M (40
tahun)
Nama Ibu : Ny. A (38
tahun)
Tanggal Masuk: 13-05-
2013, pukul 12.15 WIB
Tanggal keluar: 19-05-2013
Anamnesis
Keluhan Utama : Perut Kembung
Pasien rujukan RS Bantaran
datang dengan keluhan Perut
kembung sejak 10 hari.Sejak awal
sakit pertama kali wajah pasien
bengkak kemudian bengkak di
daerah kaki dan tangan, serta
perut pasien mulai
kembung.Badan panas naik turun
sejak 15 hari.Batuk pilek sejak 10
hari dengan dahak sedikit.Nafsu
makan meningkat,tapi setiap
makan muntah sejak 1 bulan
muntah berupa makanan
bercampur darah merah segar
muntah ±2x/hari sejak 2
minggu,minum lancar,BAK tidak
lancar sejak 1 bulan lalu ,kencing
bewarna kemerahan sejak 10
34. Kasus
34
Riwayat Penyakit Dahulu
Dulu tidak pernah sakit seperti ini
sebelumnya, MRS (-), riwayat allergi
(-), riwayat sesak (-)
Riwayat Penyakit keluarga
Keluarga tidak ada yang sakit
seperti ini, riwayat asma (-),riwayat
allergi (-)
Riwayat psiko-sosial
Di daerah tempat tinggal tidak ada
yang sakit seperi ini
Riwayat alergi dan pengobatan
:Alergi makanan & obat (-),sempat
dibawa berobat ke bidan tapi tidak
ada perubahan.
Riwayat imunisasi :Imunisasi tidak
lengkap
Riwayat kelahiran dan
perkembangan
Lahir di dukun,
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
Antropometri
BB : 20 kg
TB : 122cm
BBI : 24 kg
Status gizi : 83% Mild
Malnutrition
Vital Sign
TD : 130/100mmHg
N : 110x/menit
RR : 60x/menit
Suhu : 37,3°C
Akral hangat
35. Kasus
35
Status Generalis
Kepala Leher
a/i/c/d -/-/-/+
Edema wajah
PCH (+)
KGB (N)
Faring (N)
Thorax
Simetris kanan/kiri
Retraksi (+) sub costal
Jantung : Bising jantung +
Paru : suara nafas vesikuler
+/+,Ronchi (+/-),Wheezing
(+/-)
Abdomen
Distensi (+)
Bising usus menurun
Ascites +
Hepatomegali ±2 cm di bawah
arcus costa
Splenomegali (-)
Genetalia
Normal
Ekstremitas
Akral hangat
CRT < 2detik
Oedema non pitting
Status Neurologi
Kaku kuduk (-)
38. 38
Tgl 14/5/2013 (Ruang Mawar) 15/5/2013(Ruang ICU)
S Perut masih kembung,Muka pasien masih bengkak tangan
dan kaki pasien masih bengkak,Batuk kering
jarang,masih sesak,Makan minum sedikit,Tidak
muntah,Kencing tidak lancar berwarna
kemerahan,Tidak BAB selama 2 hari
Perut masih kembung,Muka pasien masih bengkak ,
tangan dan kaki pasien masih bengkak,Batuk kering
jarang, masih sesak,Makan mau,Minum sedikit Tidak
muntahKencing tidak lancar berwarna kemerahanBAK
:19.00 WIB 160 cc00.00 WIB 350 ccTidak BAB
selama 3 hari
O KU: lemah,Kesadaran : Composmentis
Tanda vital :TD : 100/70mmHg,N : 84x/menit,RR:
36x/menit,Suhu : 36°C,Kepala Leher a/i/c/d-/-/-
/+,PCH (+),Edema wajah,KGB(N),Faring
(N),ThoraxSimetris kanan/kiri,Retraksi (+) sub
costal,Jantung : Bising jantung +,Paru: suara nafas
vesikuler +/+,Ronchi (+/-)Wheezing (+/-)
Abdomen-Distensi (+)-Bising usus + menurun Hepar
membesar 2 cm di bawah arcus costa,Splenomegali
(-),Ekstremitas Akral hangat CRT < 2detik,Edema
anasarka non pitting ,Urine Lengkap :Albumin
+3,Reduksi -Urobilin –Bilirubin –Leukosit Banyak
(0-1),Eritrosit Banyak (0-1),Epithel 4-5 (0-
1/LP),Kristal -,Silinder -,Bakteri +
Keadaan umum : Lemah,Kesadaran : Composmentis,Vital
Sign,TD : 99/79 mmHg, ,HR: 84x/menit ,RR :
28x/menitSuhu : 36°C,Akral hangat,Kepala
Leher,a/i/c/d -/-/-/+,PCH (+),Edema
wajah,KGB (N),Faring (N),Thorax Simetris
kanan/kiri,Retraksi (+) sub costal,Jantung : Bising
jantung +,Paru:suara nafas vesikuler +/+ Ronchi (+/-)
Wheezing (+/-),Abdomen :Distensi (+),Bising usus +
menurun,Hepar membesar ± 3-4 cm di bawah arcus
costa Splenomegali (-),Ekstremitas :Akral hangat,CRT
<2detik,Edema anasarka non pitting ,Pemeriksaan
penunjang ASTO +200,Foto Thorax AP :Cardiomegali
dengan edema paru
A Suspect Glomerulo Nefritis Akut , Urinary Tract Infection Glomerulo Nefritis Akut dengan Urinary Tract Infection,
Cardiomegali, edema Paru
P Cek ASTO,Bed Rest,Diet rendah garam,O2
nasal,Furosemid 2 x 1 amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1
amp/I.V
Bed Rest,Diet rendah garam,O2 nasal ,Furosemid 2 x 1
amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1 amp/I.V
39. 39
Tgl 16/5/2013 (Ruang ICU) 17/5/2013(Ruang ICU)
S Perut masih kembung,Muka pasien masih bengkak ,tangan
dan kaki pasien masih bengkak tapi sudah
berkurang,Batuk kering jarang, masih sesak,Makan mau
Minum sedikit,Tidak muntah,Kencing berwarna
kemerahan,BAK : 1500 cc ,Tidak BAB selama 4
hari,Output : 1900 cc,Urine 1500 cc,wL 400 cc,Input :
700cc,infuse 400 cc,oral 300 cc,Defisit /excess 1200 cc
Perut masih kembung,Muka pasien masih bengkak ,Batuk
kering jarang, masih sesak,Makan mau,Minum
banyak,Tidak muntah,BAK sedikit berwarna kemerahan
Tidak BAB selama 5 hari
O Keadaan Umum : Lemah,Kesadaran : Composmentis,Vital
Sign,TD : 92/63mmHg, N: 88x/menit ,RR 24x/menit,Suhu
: 36 C,Akral hangat,Kepala Leher a/i/c/d -/-/-
/+,PCH (+),Edema wajah (+),KGB(N),Faring
(N),Thorax : Simetris kanan/kiriRetraksi (+)
sub costalJantung : Bising jantung +Paru:suara nafas
vesikuler +/+,Ronchi (+/-),Wheezing (+/-
),Abdomen:Distensi (+),Bising usus (+) menurun Hepar
membesar 3- 4 cm di bawah arcus costaSplenomegali
(+) 1 cm,Ekstremitas :Akral hangat,-CRT <2detik,Edema
anasarka non pitting berkurang
Keadaan umum : Lemah,Kesadaran : Composmentis,Vital
SignTD : 100/70mmHgN: 88x/menit RR : 24x/menit
Suhu : 36 CAkral hangat
Kepala Leher :a/i/c/d -/-/-/+,PCH (+),Edema wajah (+),
KGB (N),Faring (N)
Thorax :Simetris kanan/kiri,Retraksi (+) subcostal
Jantung : Bising jantung +
Paru:suara nafas vesikuler +/+,Ronchi (+/-),Wheezing (+/-)
Abdomen :Distensi (+),Bising usus (+) menurun,Hepar
membesar 3- 4 cm arcus costa,Splenomegali (+) 1 cm
Ekstremitas :Akral hangat,CRT <2detik,Edema anasarka
non pitting
A Glomerulo Nefritis Akut dengan Urinary Tract Infection,
Cardiomegali, edema Paru
Glomerulo Nefritis Akut dengan Urinary Tract Infection,
Cardiomegali, edema Paru
P Cek ASTO,Bed Rest,Diet rendah garam,O2
nasal,Furosemid 2 x 1 amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1
amp/I.V
Bed Rest,Diet rendah garam,O2 nasal ,Furosemid 2 x 1
amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1 amp/I.V
40. 40
Tgl 18/5/2013 (Ruang Mawar) 19/5/2013(Ruang Mawar)
S Perut masih kembung,Muka pasien masih bengkak,Batuk
kering jarang, masih sesak,Makan mau,Minum
sedikit,Tidak muntah,Kencing sedikit berwarna kemerahan
Tidak BAB selama 6 hari
Perut masih kembung
Muka pasien masih bengkak
Batuk kering jarang, masih sesak
Makan mau banyak
Minum sedikit
Tidak muntah
Kencing berwarna kemerahan sedikit
Tidak BAB 7 hari
O Keadaan umum : lemah,Kesadaran : Composmentis,Vital
SignTD : 100/70mmHg, N : 72x/menit lemah,RR :
26x/menit,Suhu : 36 C,Akral hangat,Kepala Leher :a/i/c/d-
/-/-/+. PCH (+),Edema wajah (+),KGB(N),Faring (N)
Thorax :Simetris kanan/kiri,Retraksi (+) subcostalJantung
: Bising jantung +Paru:suara nafas vesikuler +/+,Ronchi
(+/-),Wheezing (+/-)Abdomen: Distensi (+),Bising usus
(+) menurun,Hepar membesar 3- 4 cm arcus costa-
,Splenomegali (+) 1 cm
Ekstremitas :Akral hangat,CRT <2detik,Edema anasarka
non pitting
Vital SignTD : 100/70mmHg, N : 84x/menit lema,RR
: 28x/menit,Suhu : 36 C,Akral hangat,Keadaan umum :
Lemah,Kesadaran : composmentis,Kepala Leher-a/i/c/d-/-/-
/+,PCH (+),Edema wajah (+),KGB(N),Faring (N)
Thorax Simetris kanan/kiri,Retraksi (+) subcostal
Jantung : Bising jantung +,Paru:suara nafas vesikuler
+/+Ronchi (+/-),Wheezing (+/-),Abdomen :Distensi
(+),Bising usus (+) menurun,Hepar membesar 3- 4 cm
arcus costa Splenomegali (+) 1 cm,Ekstremitas :Akral
hangat,CRT <2detik,Edema anasarka non pitting
A Suspect Glomerulo Nefritis Akut , Urinary Tract Infection Glomerulo Nefritis Akut dengan Urinary Tract Infection,
Cardiomegali, edema Paru
P Cek ASTO,Bed Rest,Diet rendah garam,O2
nasal,Furosemid 2 x 1 amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1
amp/I.V
Bed Rest,Diet rendah garam,O2 nasal ,Furosemid 2 x 1
amp/I.V,Ceftriaxone 2 x 1 amp/I.V
41. Pembahasan kasus
41
Gejala klinis
berdasarkan teori
Sembab pre orbita pada pagi hari
(75%)
Malaise, sakit kepala, muntah
, panas , dan anoreksia Asites
(kadang-kadang)
Takikardia, takipnea, rales pada
paru, dan cairan dalam rongga
pleura
Hipertensi (tekanan darah >95
persentil menurut umur) pada >50%
penderita
Air kemih merah seperti air
daging, oligouria, kadang-kadang
anuria
Dalam kasus
ini didapatkan
gejala klinis
Perut kembung
bengkak pada wajah tangan dan
kaki
Sulit BAK,serta warna nya
kemerahan
BAB konstitasi keras dan
warnanya kehitamanTD :130/100mmhg
respiration rate 60x/menit sedangkan nilai
normal respiration rate pada anak
berumur 9 tahun adalah antara 15-
30x/menit,terdapat pernapasan cuping
hidung
Suara nafas tambahan pada paru-paru
terdapat ronkhi serta wheezing
42. Pembahasan kasus
42
Pemeriksaan
penunjang
berdasarkan teori
Hematuria makroskopis/mikroskopis
Torak granular,torak eritrosit
proteinuria (+1 sampai +4), hematuria
makroskopik ditemukan hampir pada 50%
penderita, kelainan sedimen urine dengan
eritrosit disformik, leukosituria serta torak
selulet, granular, eritrosit(++), albumin (+),
silinder lekosit (+) dan lain-lain
Pemeriksaan Darah
BUN naik pada fase akut, lalu normal kembali
ASTO > 100 kesatuan Todd
Komplemen C3 < 50 mg/dl pada 4 minggu
pertama
Hipergammaglobulinemia, terutama IgG
Anti DNA-ase beta dan properdin meningkat
Dalam kasus ini
didapatkan
Hb : 10,9 g/dl
Leukosit : 14.410/cmm
HCT: 33%
Trombosit: 233.000/cmm
Cholesterol:112 mg/dl
CRP: +12 RFT (BUN): 13,4
ASTO>200
Albumin : +3
Reduksi : -
Urobilin: -
Bilirubin : -
Leukosit : + Banyak (0-1)
Eritrosit: + Banyak (0-1)
Epithel : 4-5 (0-1/LP)
Kristal : - siliner -,bakteri +
43. Analisa Kasus
43
Pada pemeriksaan radiologi pada
pasien ini ditemukan adanya
cardiomegali serta edema
paru, terjadinya cardiomegali serta
edema paru pada pasien ini
disebabkan oleh gangguan
sirkulasi berupa dispnea,ortopnea
terdapatnya ronkhi
basah, pembesaran jantung dan
meningginya tekanan darah yang
bukan saja disebabkan spasme
tekanan darah , melainkan juga
disebabkan oleh bertambahnya
volume plasma.Jantung dapat
membesar dan terjadi gagal
jantung akibat hipertensi yang
menetap dan kelainan
miokardium.Penatalaksanaannya
adalah diberikan golongan
diuretik,diuretik yang diberikan
pada pasien ini adalah Furosemide
2 x1 amp/hari.
Pada kasus pasien ini juga
ditemukan urinary tract
infection berdasarkan gejala
yang timbul pada pasien ini
ditemukan gejala BAK tidak
lancar selama1 bulan serta
pada BAK terjadi perubahan
warna menjadi
kemerahan.Dalam teori
urinary tract infection
dikatakan beberapa gejala
yaitu Nyeri
perut/pinggang, panas tanpa
diketahui sebabnya,tak
dapat menahan
kencing,polakisuria,disuria,e
nuresis,air kemih berbau dan
berubah warna.
44. Kesimpulan
44
Telah dirawat pasien an. R,9 tahun ( masuk dengan
keluhan utama perut kembung selama 10 hari)
Sebelum MRS dan didiagnosis Glomerulonefritis akut
dan Urinary Tract Infection.
Terapi pada pasien ini berupa suportif dan kausatif
yang berupa pemberian terapi cairan yang disesuaikan
dengan keadaan pasien,sehingga tidak memperberat
keadaan pasien yang sudah menderita bengkak
seluruh tubuh.Terapi suportif diberikan yaitu
Furosemide 2mg/jam/pump,terapi antibiotika yang
sesuai Ceftriaxone 2 x 1 g,memberikan edukasi pada
pasien untuk diet rendah garam serta menjaga
kebersihan dari pasien sehingga terhindar dari infeksi
45. Kesimpulan
45
Pasien pulang paksa pada tanggal 19
mei 2013 dengan keadaan terakhir
pasien muka masih bengkak,perut
masih kembung,batuk kering jarang,
masih sesak,makan mau
banyak,minum sedikit,tidak
muntah,kencing berwarna kemerahan
sedikit,tidak BAB 7 hari,masih terdapat
pembesaran hepar serta pembesaran
lien pada keadaan ini seharusnya
pasien tidak diperbolehkan untuk
46. Kesimpulan
46
Disarankan agar pasien tetap MRS
untuk meneruskan pengobatannya
hingga tuntas dan keadannya sudah
membaik seperti sudah tidak
sesak, tidak sembab,serta BAK pasien
tidak berwarna kemerahan,setelah itu
pasien diperbolehkan pulang dan
kontrol ke dokter spesialis anak apabila
terdapat gejala sesak,kencing tetap
berwarna kemerahan,serta terdapat