Dokumen tersebut membahas tentang produksi, produk, jasa, perencanaan produk, tahap merencanakan kegiatan produksi, faktor-faktor perencanaan produksi, pola pengelolaan produksi, pengertian persediaan, menentukan jumlah persediaan, dan sejarah singkat manufaktur.
1. NAMA KELOMPOK
Yesica Yulian A
Rizky Bionie B
Faiz Adi S
Jolifi Ginting
Bhekti Dian A
Nur Fakhri
Winda Sofitri P
M. Havian Adha
Novia Bani N
Rahasanica N. P
2. PENGERTIAN PRODUKSI, PRODUK DAN JASA
Produksi adalah setiap kegiatan yang
ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna
(manfaat) suatu
barang/jasa yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan.
produk adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan produksi.
3. ASPEK-ASPEK PERENCANAAN PRODUK
1. Aspek produk apa yang akan dibuat (what).
Aspek ini menuntut perusahaan atau wirausaha untuk dapat
memilih salah satu dari dua cara:
a) Market-pull, yaitu memproduksi dan menjual
produk atas dasar pertimbangan “membuat apa yang
dapat dijual”.
b) Technology-push, yaitu memproduksi dan menjual
produk atas dasar pertimbangan “menjual apa yang
dapat dibuat”.
2. Aspek volume produk (How)
Aspek ini adalah aspek yang berhubungan dengan jumlah
produk yang akan dihasilkan/diproduksi.
4. 3. ASPEK KOMBINASI PRODUK.
MERUPAKAN ASPEK YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH
JUMLAH JENIS PRODUK
YANG AKAN DIPRODUKSI, YAITU PERUSAHAAN AKAN
MEMPRODUKSI DAN MENJUAL
LEBIH DARI SATU JENIS PRODUK (MISALNYA PRODUK X DAN
Y).
5. TAHAP-TAHAP MERENCANAKAN KEGIATAN
MEMPRODUKSI
a) Routing, yaitu tahap menetapkan dan menentukan
urutan-urutan proses produksi dari hahan baku sampai
menjadi barang jadi
b) Scheduling, yaitu tahap menetapkan dan menentukan
jadwal kegiatan operasi proses produksi
c) Dispaching, yaitu tahap menetapkan dan menentukan
proses pemberian perintah untuk mulai melakukan kegiatan
proses produksi sesuai dengan routing dan scheduling.
d) Follow – up, yaitu tahap menetapkan dan menentukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan
mengkoordinasi seluruh perencanaan kegiatan proses
produksi.
6. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
DALAM PERENCANAAN
PRODUKSI
1) Jumlah kebutuhan produksi per produk selama periode
tertentu.
2) Kebijakan persediaan terhadap jumlah persedian bahan
baku/penolong, bahan setengah jadi dan barang jadi.
3) Kebijakan kapasitas mesin atau kapasitas poduksi.
4) Tersedianya fasilitas produksi, seandainya terjadi
penambahan atau pengurangan kapasitas produksi.
5) Tersedianya bahan baku dan bahan penolong serta tenaga
kerja.
7. 6) JUMLAH PRODUKSI ATAU LOT PRODUKSI YANG EKONOMIS
7) JADWAL PRODUKSI DALAM SATU PERIODE ANGGARAN TERTENTU.
8) SKALA PRODUKSI DAN KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI.
9) DAN LAIN-LAIN, TERMASUK DAMPAK DARI LAMANYA PROSES
PRODUKSI.
8. POLA/KEBIJAKAN MENGELOLA PRODUKSI
a) Pola produksi konstan.
Yaitu distribusi produk dari tahunan ke bulanan yang
relatif sama besar (konstan) setiap bulannya.
b) Pola produksi bergelombang.
Yaitu distribusi produk tahunan ke bulanan, dengan
jumlah produksi dari bulan ke bulan tidak sama besar
tergantung pada besar kecilnya penjualan.
c) Pola produksi moderat.
Yaitu distrubusi produk tahunan ke bulanan, dengan
jumlah produksi dan persediaan yang berubah-ubah
tergantung pada naik turunnya penjualan.
9. KEUNTUNGAN PRODUKSI KONSTAN
(a) Penggunaan fasilitas pabrik yang lebih baik:
- Mengurangi kapasitas yang diperlukan untuk musim
ramai
- Menghindari kapasitas menganggur pada saat musim
sepi
(b) Stabilitas tenaga kerja:
- Memperbaiki moral dan meningkatkan efisiensi tenaga
kerja
- Mengurangi perputaran tenaga kerja
- Menarik tenaga kerja yang lebih terampil dan
berpengalaman
- Mengurangi biaya latihan tenaga kerja baru
10. (C) PEMBELIAN BAHAN BAKU YANG LEBIH EKONOMIS SEBAGAI
AKIBAT:
- TERSEDIANYA BAHAN BAKU SECARA MERATA
- DIPEROLEHNYA POTONGAN PEMBELIAN
- KEBUTUHAN MODAL YANG MERATA
- PENYEDERHANAAN MASALAH PENYIMPANAN
- MENGURANGI RISIKO PERSEDIAAN.
11. PENGERTIAN PERSEDIAAN
Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang
menempati posisi yang cukup penting dalam suatu
perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun
perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang
bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan
akan tertanam dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-
bahan bangunan
12. MENENTUKAN BARANG PERSEDIAAN YANG
DIPERLUKAN
perusahaan-perusahaan manufaktur pada umumnya
mempunyai tiga jenis persediaan yaitu:
1. Bahan baku (direct material)
2. Barang dalam proses ( Work in proses)
3. Barang jadi (Finished goods)
13. PENENTUAN KUANTITAS INVENTORY
UNTUK MENENTUKAN JUMLAH BARANG DAPAT DITENTUKAN MELALUI
BEBERAPA CARA YAITU:
1. STOCK OPNAME: PERHITUNGAN BARANG PADA AWAL DAN AKHIR
PERIODE YANG DIHITUNG, CARA INI MERUPAKAN KETENTUAN YANG
HARUS DILAKUKAN OLEH MANAJEMEN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH
PERSEDIAAN AKHIR, SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN
MEMPEROLEH UNQUALIFIED OPINION.
2. MENGGUNAKAN METODE PENCATATAN PERPETUAL.
3. MENGGUNAKAN METODE GABUNGAN ANTARA METODE PENCATATAN
PERPETUAL DENGAN STOCK OPNAME.
4. MENGGUNAKAN METODE PENILAIAN BERDASARKAN HUBUNGAN
AGREGATIF, YAITU GROSS PROFIT METHOD DAN REALIZED INVENTORY
METHOD.
14. MENGELOLA KEGIATAN MEMPRODUKSI BARANG DAN
JASA
Bentuk-bentuk proses produksi
1. Proses Analyitc dan Synthetic
Proses analyitic merupakan bentuk proses produksi yang
menciptakan beberapa barang dari suatu jenis bahan mentah
atau input
Proses synthetic merupakan bentuk proses yang menggabungkan
beberapa input atau bahan mentah menjadi satu barang lain
15. MENGELOLA KEGIATAN MEMPRODUKSI BARANG DAN
JASA
2. Proses Continuous dan Intermittent
Proses produksi untuk menghasilkan barang-barang yang tetap
bermutu dan bentuknya seperti gelas, kertas, dan paku
bersifat proses produksi yang continuous
Proses produksi yang bersifat intermittentapabila mesin tidak
digunakan secara terus menerus dan dari waktu ke waktu alat
produksi disesuaikan dengan perubahan barang yang akan
diproduksi
16. MENGELOLA DAN MENGENDALIKAN PROSES PRODUKSI
Merencanakan jadwal produksi
Penjadwalan proses produksi sering dikatakan sebagaimaster
production schedule (MPS) merupakan penjadwalan waktu dari
tahapan pekerjaan yang telah direncanakan dan akan
dilaksanakan
Dalam kegiatan memproses dan memproduksi barang
penjadwalan kerja dapat menggunakan salahsatu dari dua cara
sebagai berikut :
1. Diagram Gantt: merupakan suatu tabel yang menunjukkan
kerja-kerja yang akan dilakukan/diproduksi dan periode
pelaksanaan dari setiap pekerjaan yang akan dilakukan
17. 2. Diagram PERT
Seperti juga dalam menggunakan diagram Gantt, dalam
menggunakan diagram PERT, untuk setiap kegiatan perlu
ditentukan durasi atau periode waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikannya. Denan cara ini dapatlah ditentukan waktu
yang diperlukan dalam melakukan kegiatan produksi
Melakukan manajemen terhadap inventori
Dalam mengelola dan mengatur barang inventori yaitu bahan
mentah, barang yang sedang diproses dan barang jadi haru
diusahakan agar perbelanjaan untuk tujuan tersebut
diminimumkan tetapi proses produksi tetap berjalan secara
efisien dan permintaan pelanggan dapat dipenuhi dengan
segera.
18. SEJARAH SINGKAT MANUFAKTUR
A. Mass Production :
kemampuan menghasilkan barang dalam setiap proses
dengan jumlah besar
Keuntungan :
1. Mekanisasi : Penggunaan mesin untuk menggantikan kerja
manusia
2. Standarsisasi : Penggunaan bagian-bagian yang dapat
dipertukaran
3. Spesialisasi : Pembagian proses produksi ke dalam
kegiatan terkecil sehingga pekerjaan hanya mempunyai
satu tugas saja
4. Asemmbly lines : Alat yang memungkinkan produk
bergerak ke masing-masing stasiun kerja dalam proses
produksi
5. Automation : Penggunaan mesin untuk melakukan
dengan pekerjaan investasi manusia yang sangat sedikit
19. B. Industritalitasi
Industritalitasi memungkinkan diproduksinya berbagai
produk dengan lebih efektif dan efisien. Pilihan konsumen
semakin nikmat dengan produk hasil teknologi yang terus
berkembang, bahkan tidak dipahami oleh konsumen. Posisi
Operasi semakin penting dalam manajemen bisnis.
20. Dampak Industrialisasi :
1. Konsumerisme : Hak-hak konsumen semakin kuat dan
terlindungi, kritik dan saran yang
semakin marak atas teknologi, inefisiensi, dsb.
2. Perubahan Proses manufaktur : tangap cepat atas keluhan
konsumen (amerika), kaizen atau perubahan kearah
peningkatan mutu (jepang), trend bisnis dengan
biaya operasional yang murah (cukup, fleksibel dan
efisien dalam penggunaan fasilitas)
3. Isu Lingkungan : Perusahaan yang memproduksi baik
barang maupun jasa harus melihat ulang proses operasi
mereka sehubungan dengan adanya peningkatan
peraturan yang berhubungan dengan polusi lingkungan