Dokumen tersebut membahas sistem informasi dan pengendalian internal untuk siklus produksi yang mencakup arus informasi antar siklus bisnis seperti pendapatan, pengeluaran, SDM, dan buku besar serta aktivitas utama dalam siklus produksi seperti perancangan produk, perencanaan, produksi, dan akuntansi biaya.
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informasi siklus produksi
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
“Sistem Informasi Siklus Produksi”
Disusun Oleh:
Windayani Rajagukguk
55518110046
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. Penjelasan :
1. Siklus pendapatan, yang memberikan informasi tentang produk apa yang dipesan dan
ramalan penjualan (kuantitas), yang akan digunakan oleh bagian produksi untuk menyusun
rencana produksi dan jumlah persediaan. Sebaliknya siklus produksi memberikan informasi
kepada siklus pendapatan tentang produk apa saja yang telah selesai dibuat dan jumlah
produk yang tersedia untuk dijual.
2. Informasi tentang bahan baku dikirim ke siklus pembelian dalam bentuk surat permintaan
pembelian , sebaliknya siklus pembelian juga memberikan informasi tentang bahan baku
yang dibeli dan pengeluaran lain yang terhasuk dalam overhead pabrik.
3. Informasi tentang kebutuhan tenaga kerja dikirimkan ke system manajemen sumber daya
manusia/penggajian yang nantinya akan memberikan data tentang tersedianya tenaga kerja
dan biayanya.Informasi tentang harga pokok produksi dikirimkan ke siklus buku besar dan
pelaporan
Pengertian Siklus Produksi
Siklus produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang
terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. Tujuan dari siklus produksi adalah
mengotorisasi semua produksi dan perolehan aktiva tetap dengan baik, menjaga persediaan
barang dalam proses dan aktiva tetap, mencatat siklus produksi yang valid dan sah, mencatat
siklus produksi secara akurat dan melakukan setiap aktivitas siklus produksi secara efisien
dan efektif. (Romney dan Steinbart, 2012). Siklus produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis
dan operasi pemrosesan data terkait, yang terus terjadi dan berkaitan dengan pembuatan
produk. Akuntansi biaya yang akurat merupakan input penting dalam keputusan mengenai
hal yang berkaitan dengan; bauran produk (jenis barang dan berapa yang harus diproduksi),
3. penetapan harga pokok, alokasi dan perencanaan sumber daya, manajemen biaya (untuk
merencanakan dan mengendalikan biaya produksi serta mengevaluasi hasil kinerja).
Kegiatan Siklus produksi
Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada pada
siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk saling
berkoordinasi dengan siklus lain.
Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu:
Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer dan perkiraan
penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan produksi dan persediaan.
Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan mentah dan
mengontrol pengeluaran lain yang termasuk overhead pabrik.
Siklus penggajian menyediakan informasi tentang biaya karyawan dan
ketersediaannya,
Arus informasi yang datang dari siklus pengeluaran adalah
Siklus pendapatan menerima informasi dari siklus produksi tentang barang jadi yang
tersedia untuk dijual.
Siklus pengeluaran menerima informasi tentang kebutuhan akan bahan mentah.
Siklus penggajian menerima informasi tentang tersedianya tenaga kerja.
Buku besar dan sistem pelaporan menerima informasi tentang harga pokok produksi.
Peran SIA dalam Siklus Produksi
Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan masukan penting
dalamkeputusan hal hal ini:
• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contohnya membuat pembelian)
• Manajemen Biaya
PROSEDUR SIKLUS PRODUKSI
4. Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk
mengambilan keputusan. Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para
pemakai internal dan eksternal. Kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain
untuk memenuhi permintaan pelaporan keuangan.
PENGENDALIAN SIKLUS PRODUKSI
Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian
yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
Aktivitas Siklus Produksi
Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi, yaitu :
1. Perancangan Produk
• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan
dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Dokumen dan prosedur:
Aktivitas perancangan produk menciptakan dua dokumen utama :
• Daftar bahan baku
• Daftar operasi
Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perancangan produk ?
Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain
dapat mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba.
Memastikan bahwa SIA dirancang untuk mengumpulkan dan memberikan informasi
mengenai biaya penyetelan mesin dan penanganan bahan baku yang terkait gengan berbagai
alternatif desain produk.
Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk
yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.
2. Perencanaan dan Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk
memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
5. menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Apakah dua metode yang biasa dari perencanaan produksi ?
1. Perencanaan sumber daya produksi (MRP-II)
MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari
keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk
memenuhi perkiraan permintaan penjualan.
2. Sistem produksi Just-in-time (JIT)
Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi.
• Dokumen, formulir dan prosedur:
Jadwal induk produksi (MPS) menspesifikasikan seberapa banyak produk akan diproduksi
selama periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan.
Permintaan bahan baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari
gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan.
Perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam
dalam kartu perpindahan.
Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perencanaan dan penjadwalan?
Akuntan harus memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya secara
konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan.
Para akuntan juga dapat membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT untuk
melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan.
3. Produksi Aktual dari Produk.
Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan. Salah satunya dengan
menggunakan computer-integrated manufacturing (CIM). Computer-Integrated
Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti
robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
4. Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Apakah tiga tujuan dasar dari
sistem akuntansi biaya itu ?
a. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari
operasi produksi
b. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan
harga serta keputusan bauran produk.
c. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
6. serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Dua jenis sistem akuntansi biaya
1. Harga pokok pesanan
2. Harga pokok proses
• Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke batch produksi tertentu, atau pekerjaan
tertentu.
• Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian menghitung
biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode
yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode
pengumpulan data.
Tujuan Siklus Produksi
Adapun tujuan siklus produksi :
v Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
v Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
v Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
v Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
v Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
v Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.
Ancaman dan Prosedur Pengendalian yang dilakukan dalam setiap aktivitas produksi
Proses / Aktifitas Ancaman Prosedur Yang Dapat di Terapkan Dalam
Desain Produk
Desain produk yang kurang
baik
Perbaiki informasi tentang pengaruh desain
produk atas biaya. Data terinci mengenai biaya
jaminan dan produk.
Perencanaan dan
penjadwalan
Kelebihan produksi atau
kekurangan produksi, Investasi
yang tidak optimal dalam aktiva
tetap
Sistem perencanaan produksi yang lebih
baik, Tinjau dan setujui perolehan aktiva tetap;
pengendalian anggaran
Operasi produksi Pencurian dan perusakkan
Batasi akses fisik ke persediaan dan aktiva
tetap, Dokumentasikan semua perpindahan
7. persediaan dan aktiva tetap persediaan sepanjang proses
produksi, Identifikasi semua aktiva
tetap, Dokumentasi yang memadai dan tinjau
semua transaksi yang melibatkan pembuangan
aktiva tetap
Akuntansi Biaya
Kesalahan pencatatan dan
memasukkan data
mengakibatkan data biaya yang
tidak akurat.
Pengendalian edit entri data; penggunaan
pemindai kode garis jika memungkinkan;
rekonsiliasi jumlah yang tercatat dengan
perhitungan fisik secara periodik
Ancaman umum
Hilangnya data, Kinerja yang
kurang baik
Buat cadangan dan perencanaan pemulihan dari
bencana; batasi akses ke data biaya. Pelaporan
yang lebih baik dan tepat waktu.
Keterkaitan siklus produksi dengan siklus lainnya dalam proses bisnis(dengan siklus
pendapatan,pengeluaran,siklus SDM,dan sistem buku besar dan pelaporan)
Sistem informasi siklus pendapatan memberikan informasi(pesanan pelanggan dan
prediksi penjualan) yang digunakan untuk merencanakan produksi serta tingkat persediaan.
Sebaliknya sistem informasi siklus produksi mengirimkan informasi ke siklus pendapatan
mengenai barang jadi yang telah dibuat dan tersedia untuk dijual.informasi mengenai
kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem informasi siklus pengeluaran dalam bentuk formulir
permintaan pembelian. Sebagai gantinya sistem informasi siklus pengeluaran memberikan
informasi mengenai perolehan bahan baku dan informasi pengeluaran lain yang dimasukan
kedalam overhead pabrik. Informasi mengenai tenaga kerja yang dibutuhkan akan dikirim ke
siklus sumber daya manusia,yang selanjutnya akan memberikan data mengenai biaya dan
ketersediaan tenaga kerja. Terakhir mengenai informasi mengenai harga pokok penjualan
akan dikirim ke sistem informasi buku besar dan pelaporan.
Contoh kasus
Proses Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
8. Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap,
yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan
untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan
pencetakan), frying(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan).
Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
1. Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari
material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan)
sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang
tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai
dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu
35o
C.
2. Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres
adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan
mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll
press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll presssehingga terbentuk lembaran
yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran
yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang
dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.
3. Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk
gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk
segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan
terbagi dalam beberapa jalur.
4. Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara
kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa yang cukup
tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan
suhu pemanasan ± 65o
C. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat
fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi
gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.
5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
9. Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu
dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok
penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
6. Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan,
kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau
minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan
adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air
setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.
7. Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk
menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan
proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses
penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan
diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk
disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang
kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan
timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 2 Diagram Alur Produksi Mie Instan
Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas
pengawas jalannya produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang
diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk
tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu
pendek atau menengah.
2.4 Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat
pada Tabel 3 berikut ini:
10. Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA
1 Indomie 8
2 Indomie Special 2
3 Indomie Vegan 2
4 Indomie Regional Flavor 11
5 Indomie Kriuk 3
6 Indomie Jumbo 2
7 Indomie SQN 6
8 Indomie Paket 4
9 Supermie Reguler 4
10 Supermie Sedaaap 3
11 Supermie Go Series 3
12 Sarimi 6
13 Sarimi Extra Besar 6
14 Sakura 6
15 Intermi 1
16 POP Mie 15
17 Mie Telor 2
11. NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA
18 Anak Mas 2
19 POP Bihun Spesial 4
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus
2. Mie telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan
dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-
kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika
sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan
dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
Daftar Sumber :
Hapzi Ali, 2018, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Siklus Produksi & Sistem
Informasi Siklus Produksi,. Mercu Buana
http://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/09/25/ruang-lingkup-manajemen-produksi-pt-
indofood-sukses-makmur-tbk/
http://tkristyana.mhs.uksw.edu/2013/07/penjelasan-siklus-produksi.html
http://joejoe.blogdetik.com/2011/12/23/siklus-produksi/
http://cnuraini.mhs.uksw.edu/2013/06/tugas-6-ppb.html
http://thegreatestpage.blogspot.com/2014/12/siklus-produksi.html