6. STRUKTUR
Asam karboksilat, juga dikenal sebagai asam alkanoat, adalah senyawa organik
turunan dari senyawa alkana. Struktur dasarnya terdiri dari gugus karboksil, yaitu
gabungan dari gugus karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH). Ini adalah salah satu
asam yang paling kuat di antara turunan senyawa alkana dan memiliki berbagai
kegunaan dalam industry
.Rumus umum untuk asam karboksilat adalah R-COOH, di mana R adalah gugus
alkil yang dapat bervariasi. Contohnya, pada asam asetat (CH3COOH), R adalah
metil (CH3), sementara pada asam propanoat (CH3CH2COOH), R adalah etil
(CH3CH2)
.Asam karboksilat digunakan dalam produksi bahan kimia, obat-obatan,
kosmetik, makanan, dan banyak lagi. Misalnya, asam asetat digunakan dalam
pembuatan vinil asetat, pelarut organik, dan cuka. Asam lemak, salah satu jenis
asam karboksilat, digunakan dalam pembuatan sabun, kosmetik, dan sebagai
bahan tambahan dalam makanan. Selain itu, asam karboksilat juga menjadi
bahan baku penting dalam industri farmasi untuk sintesis obat-obatan dan
dalam industri kimia untuk produksi berbagai bahan kimia lainnya.
Struktur Senyawa Asam Karboks
7. SifatFisik
1. Keasaman: Asam karboksilat bersifat asam karena gugus karboksil (-COOH) dapat melepaskan proton (H+)
dalam larutan. Keasaman asam karboksilat lebih tinggi daripada alkohol dan alkana.
2. Titik Didih: Asam karboksilat memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada alkana atau alkohol dengan
jumlah atom karbon yang sama. Ini disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antarmolekul yang terbentuk
karena keberadaan gugus hidroksil (-OH).
3. Kelarutan: Asam karboksilat dengan rantai karbon pendek (1-4 atom karbon) umumnya larut dalam air
karena dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun, kelarutan cenderung menurun
dengan peningkatan jumlah atom karbon dalam rantai.
4. Bau: Beberapa asam karboksilat memiliki bau khas, terutama yang memiliki rantai karbon panjang.
Contohnya, asam butirat memiliki bau seperti mentega tengik, sementara asam asetat memiliki bau
seperti cuka.
5. Wujud Fisik: Asam karboksilat dengan rantai karbon pendek (1-4 atom karbon) biasanya berwujud cairan
pada suhu kamar, sementara yang memiliki rantai karbon panjang dapat berwujud padat pada suhu kamar.
6. Titik Leleh: Titik leleh asam karboksilat meningkat dengan peningkatan jumlah atom karbon dalam rantai.
Molekul dengan rantai karbon yang lebih panjang memiliki gaya van der Waals yang lebih kuat
antarmolekul.
9. ReaksiPembentukan
1. Oksidasi Primer Alkohol: Oksidasi primer alkohol dengan menggunakan oksidator kuat seperti
asam kromat(VI) (H2CrO4) atau kalium permanganat (KMnO4) dapat menghasilkan asam
karboksilat. Contoh:
2. Oksidasi Alkena: Alkena dapat dioksidasi menggunakan ozon (O3) atau reagen oksidasi lainnya
seperti permanganat kalium (KMnO4) dalam kondisi yang tepat untuk menghasilkan asam
karboksilat.Contoh:
3. Hidrolisis Nitril: Hidrolisis nitril menggunakan larutan asam atau basa dapat menghasilkan asam
karboksilat.Contoh:
11. Derivat Asam
Karboksilat
Adanya reaksi-reaksi pada gugus
karboksilat mengakibatkan
pembentukan derivate antara lain
pembentukan garam,
pembentukan ester, pembentukan
anhidrida, pembentukan asil halida
dan pembentukan amida.
12. reaksi pada gugus karboksilat
1. Pembentukan Garam: Reaksi antara asam karboksilat dengan basa menghasilkan garam
karboksilat dan air. Misalnya, reaksi asam asetat (CH3COOH) dengan natrium hidroksida (NaOH)
menghasilkan natrium asetat (CH3COONa) dan air.
2. Pembentukan Ester: Reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol menghasilkan ester dan air.
Ini disebut reaksi esterifikasi. Misalnya, reaksi antara asam asetat (CH3COOH) dan etanol
(C2H5OH) menghasilkan etil asetat (CH3COOC2H5) dan air.
3. Pembentukan Anhidrida: Reaksi antara dua molekul asam karboksilat menghasilkan anhidrida
karboksilat dan air. Misalnya, reaksi antara dua molekul asam asetat (CH3COOH) menghasilkan
anhidrida asetat dan air.
4. embentukan Asil Halida: Reaksi antara asam karboksilat dengan pereaksi halogenasi seperti
pentaclorida fosfor (PCl5) atau pentaclorida tionil (SOCl2) menghasilkan asil halida dan gas
hydrogen halida. Misalnya, reaksi asam asetat dengan pentaclorida tionil menghasilkan asetat
klorida dan gas asam klorida.
13. FUNGSI DERIVAT ASAM KARBOKSILAT
1.Ester:
• Pelarut: Esternya sering digunakan sebagai pelarut dalam industri cat, tinta, dan pelapis.
• Aroma dan Rasa: Banyak ester yang memberikan aroma dan rasa pada makanan dan minuman, sehin
digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri makanan.
• Pewarna Makanan: Beberapa ester juga digunakan sebagai pewarna makanan alami.
2.Anhidrida Karboksilat:
• Bahan Baku Kimia: Anhidrida karboksilat digunakan sebagai bahan baku dalam produksi bahan kimia
lainnya seperti plastik, resin, dan obat-obatan.
• Reagen: Digunakan dalam berbagai reaksi organik, terutama dalam sintesis organik.
3.Asil Halida:
• Reagen: Asil halida adalah agen reaktif yang penting dalam sintesis organik, terutama dalam reaksi
penggantian nukleofilik dan sintesis peptida.
• Bahan Baku: Digunakan dalam sintesis obat-obatan dan bahan kimia lainnya.
4.Amida:
• Obat-obatan: Beberapa amida digunakan sebagai bahan aktif dalam obat-obatan, terutama dalam
pengembangan antibiotik dan analgesik.
• Kosmetik: Digunakan dalam produk perawatan kulit dan rambut untuk sifat pelembap dan penghalusny
5.Garam Karboksilat:
• Sabun: Garam karboksilat merupakan bahan dasar dalam pembuatan sabun.
• Industri Makanan: Digunakan sebagai bahan pengawet dan pengatur keasaman dalam industri makan