Standar Kompetensi :
Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip statistik baik manual maupun dengan bantuan komputer.
Kompetensi Dasar :
Memahami Homogenitas dengan bantuan SPSS
Standar Kompetensi :
Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip statistik baik manual maupun dengan bantuan komputer.
Kompetensi Dasar :
Memahami ANOVA dengan bantuan SPSS
Standar Kompetensi :
Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip statistik baik manual maupun dengan bantuan komputer.
Kompetensi Dasar :
Memahami Homogenitas dengan bantuan SPSS
Standar Kompetensi :
Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip statistik baik manual maupun dengan bantuan komputer.
Kompetensi Dasar :
Memahami ANOVA dengan bantuan SPSS
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
2. Konsep Dasar
One way ANOVA bisa disebut dengan Uji ANOVA atau Analysis Of Varians (Uji ANOVA satu arah/factor)
Uji Anova merupakan uji beda 3 kelompok yang tidak berpasangan.
Uji ANOVA bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-raat 3 kelompok yang tidak
berpasangan.
Uji Anova tergolong kedalam Statistik Parametrik dengan skala data yang dgunakan dalam Uji ANOVA
adalah data Interval/Rasio.
Dalam Uji ANOVA ada yang Namanya Uji Lanjut (Post Hoc Test), Dimana Uji Lanjut (Post Hoc Test) tersebut
bertujuan untuk mengetahui perbedaan tiap kelompok secara nyata, tapi penggunaan Uji Lanjut (Post Hoc
Test) sendiri bisa dilakukan jika dalam Uji ANOVA menghasilkan perbedaan secara signifikan antar
3. Syarat sebelum melakukan Uji
ANOVA
• Data harus berdistribusi normal, dikarenakan uji normalitas data merupakan syarat wajib yang harus
terpenuhi. Jika data tidak normal, maka bisa menggunakan alternatif Uji Statistik Non Parametric
yaitu Uji Krukal Wallis.
•Varian Data Homogen, meskipun Uji Homogenitas bukan syarat mutlak yang harus terpenuhi, tapi
penggunaan Uji Homogenitas dalam One Way ANOVA akan berdampak pada pemilihan Uji Lanjut.
Apabila Uji Homogenitas terpenuhi maka bisa masuk ke dalam Uji Lanjut Bonferroni, sedangkan jika
Asumsi Uji Homogenitas tidak terpenuhi maka bisa menggunakan Uji Lanjut Games-Howell.
4. Kriteria Pengujian Uji Normalitas
Nilai Sig. (P Value) < 0,05 berkesimpulan
data tidak berdistribusi secara normal.
Nilai Sig. (P Value) > 0,05 berkesimpulan
data berdistribusi secara normal
5. Uji ANOVA, Kriteria Pengujian Uji
Homogenitas
Nilai Sig. (P Value) Based on Mean < 0,05
berkesimpulan Varians data tidak
Homogen.
Nilai Sig. (P Value) Based on Mean > 0,05
berkesimpulan Varians data Homogen.
6. Kriteria Pengujian Uji ANOVA
Nilai Sig. (P Value) < 0,05 berkesimpulan
ada perbedaan secara signifikan
Nilai Sig. (P Value) > 0,05 berkesimpulan
tidak ada perbedaan secara signifikan
7. Uji Lanjut utk mengetahui apakah
ada perbedaan tiap kelompok
Uji Homogenitas terpenuhi maka bisa masuk ke dalam Uji Lanjut Bonferroni
Nilai Sig. (P Value) < 0,05 berkesimpulan
ada perbedaan secara signifikan/nyata
Nilai Sig. (P Value) > 0,05 berkesimpulan
tidak ada perbedaan secara
signifikan/nyata