Proses produksi meliputi pengumpulan bahan baku, pengolahan, dan distribusi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Ada beberapa tahapan kunci seperti perencanaan, pengolahan bahan baku, dan distribusi. Pemilihan lokasi produksi yang tepat sangat penting karena mempengaruhi biaya dan efisiensi. Layout produksi menentukan cara menempatkan fasilitas untuk mengoptimalkan produksi.
2. PROSES PRODUKSI BARANG & JASA
Proses produksi barang dan jasa adalah serangkaian kegiatan atau tahapan-tahapan
yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau layanan yang memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Proses produksi ini meliputi pengumpulan
bahan baku, pengolahan bahan baku, dan distribusi produk atau layanan ke pasar.
3. Tujuan utama dari proses produksi adalah untuk memenuhi permintaan pasar
dengan menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas tinggi dan memenuhi
kebutuhan konsumen. Proses produksi yang efektif dan efisien dapat membantu
perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi,
meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
4. TAHAPAN-TAHAPAN UMUM DALAM PROSES
PRODUKSI BARANG DAN JASA
1. Perencanaan produksi: tahapan ini meliputi perencanaan produksi, perencanaan
operasi, dan perencanaan pengendalian kualitas. Perencanaan produksi
mencakup menentukan apa yang harus diproduksi, berapa banyak yang harus
diproduksi, kapan harus diproduksi, dan bagaimana cara memproduksinya.
2. Pengumpulan bahan baku: bahan baku diperoleh dari sumber-sumber yang
berbeda, seperti peternakan, pertanian, pertambangan, dan sebagainya.
Tahapan ini meliputi pengumpulan bahan baku, pemeriksaan kualitas, dan
pengiriman ke tempat produksi.
5. 3. Pengolahan bahan baku: bahan baku diolah menjadi produk jadi dengan
menggunakan mesin, peralatan, dan teknologi tertentu. Tahapan ini meliputi
pengolahan bahan baku, penyelesaian produk, pengemasan produk, dan
penyelesaian persediaan.
4. Distribusi produk: produk atau layanan didistribusikan ke pasar dengan
menggunakan berbagai metode, seperti transportasi, penjualan langsung, atau
e-commerce. Tahapan ini meliputi pengiriman produk, penjualan produk, dan
pengiriman pesanan.
5. Pemeliharaan: pemeliharaan peralatan dan mesin sangat penting untuk
memastikan kelancaran proses produksi dan kualitas produk. Tahapan ini
meliputi perawatan dan perbaikan peralatan, perbaikan mesin, dan
penggantian komponen yang rusak.
6. STRATEGI PROSES
Strategi Proses (process strategy) atau strategi transformasi adalah sebuah
pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.
Tujuannya adalah untuk menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam
batasan biaya dan manajerial lain.
7. 4 STRATEGI PROSES
1. Fokus pada Proses (Process Focus)
Sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di sekitar proses-proses untuk
memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi pada
tempat yang disebut “job shop”. Fasilitas yang ada terfokus pada proses dalam
hal peralatan, tata letak, dan pengawasannya. Mereka menyediakan tingkat
fleksibilitas produk yang tinggi seiring produk-produk berpindah sesaat
diantara proses-proses yang ada. Setiap proses dirancang untuk melaksanakan
beragam aktivitas dan menghadapi perubahan yang kerap muncul. Oleh karena
itu, proses ini disebut juga proses sesaat.
8. 2. Fokus berulang (Repetitive Focus)
Proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada produk.
Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya
yang sering berada dalam proses yang kontinu. Lini proses berulang sama
dengan lini perakitan klasik. Lini yang digunakan secara luas di hampir seluruh
perakitan mobil dan peralatan rumah tangga, lebih terstruktur dan karenanya
menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yang terfokus pada
proses.
9. 3. Fokus pada produk (Product-Focused)
Fasilitas yang diorganisasikan di sekeliling produk, sebuah proses berorientasi
produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah. Proses ini juga disebut
proses kontinu sebab mempunya lintasan produksi yang sangat panjang dan
kontinu.
Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bola lampu, bir dan baut dibuat
melalui proses yang kontinu. Sebuah fasilitas yang berfokus pada produk
menghasilkan produk dengan volume tinggi dan keragaman rendah. Fasilitas
dengan sifat khusus ini biasanya membutuhkan biaya tetap yang tinggi.
Namun, fasilitas dengan biaya variabel yang rendah dapat dihasilkan utilisasi
fasilitas yang tinggi.
10. 4. Fokus kustomisasi massal
Kustomisasi massal merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat
memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah.
Namun, kustomisasi massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi
juga bagaimana secara ekonomis mengetahui apa yang diinginkan pelanggan
dan kapan pelanggan menginginkannya dengan tepat. Kustomisasi massal
memberikan kita keragaman produk yang biasanya dapat disediakan oleh
manufaktur bervolume rendah (fokus pada proses) dengan biaya seperti
manufaktur bervolume tinggi dan terstandardisasi (fokus pada produk).
11. LOKASI PRODUKSI
Lokasi produksi adalah salah satu faktor penting dalam bisnis yang mempengaruhi
keberhasilan suatu usaha. Lokasi produksi adalah tempat di mana produk atau jasa
dibuat atau dihasilkan. Pemilihan lokasi produksi yang tepat sangat penting bagi
keberhasilan bisnis karena dapat mempengaruhi biaya produksi, kualitas produk,
waktu pengiriman, dan hubungan dengan pelanggan.
12. BERIKUT ADALAH BEBERAPA FAKTOR YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH LOKASI PRODUKSI:
1. Biaya Tenaga Kerja
2. Aksesibilitas
3. Infrastruktur
4. Ketersediaan Bahan Baku
5. Lingkungan Bisnis
6. Kebijakan Pemerintah
13. LAYOUT PRODUKSI
Layout produksi merujuk pada cara perusahaan menempatkan fasilitas produksi
dan peralatan untuk mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas produksi. Beberapa
contoh jenis layout produksi dan penggunaannya di berbagai industri adalah
sebagai berikut:
1. Layout Produkt
Layout produkt adalah jenis layout yang memisahkan fasilitas produksi
berdasarkan jenis produk yang dihasilkan
14. 2. Layout Proses
Layout proses memisahkan fasilitas produksi berdasarkan jenis proses produksi
yang dilakukan.
15. 3. Cellular Layout
Penataan fasilitas manufaktur dengan mengelompokkan mesin-mesin yang
digunakan untuk membuat part-part yang serupa dalam produk dan proses
fabrikasinya. Cellular Layout cocok untuk diterapkan pada perusahaan yang
memiliki jumlah variasi produk yang banyak. Mesin-mesin dikelompokkan dan
disusun membentuk sistem manufaktur seluler. Setiap seluler akan melakukan
proses pada part family yang telah diidentifikasi. Jumlah perpindahaan maupun
biaya perpindahan material akan dapat direduksi jika menggunakan Cellular
Layout.
16. 4. Fix Position Layout
Tata letak fasilitas yang memiliki penataan segala tools dan mesin yang
bergerak mendekati produk. Produk tidak akan melakukan perpindahaan dari
mesin ke mesin lainnya. Produk tidak bergerak ke tiap-tiap mesin namun
operator dan mesin ataupun tools yang digunakan bergerak menuju lokasi
produk untuk di proses.