Buku ini membahas upaya percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui implementasi SDGs Desa. SDGs Desa merupakan pembangunan total di desa yang melibatkan seluruh aspek kehidupan warga desa. Buku ini juga menjelaskan metodologi dan instrumen pengukuran pencapaian SDGs Desa serta hasil uji coba instrumen tersebut di beberapa desa. Pilot project akan dilaksanakan pada Desember 2020 untuk men
2. ARAHAN PRESIDEN PADA 22 OKTOBER 2019
2
“NO ONE LEFT BEHIND”
Dana desa harus dirasakan seluruh warga desa,
terutama golongan terbawah
Dana desa harus berdampak pada
peningkatan ekonomi dan SDM desa
3. Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan
1
Pengembangan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan
2
SDM Berkualitas dan Berdaya
Saing
3
Revolusi Mental dan
Pembangunan
Kebudayaan
4
Infrastruktur untuk Ekonomi dan
Pelayanan Dasar5
Lingkungan Hidup, Ketahanan
Bencana, dan Perubahan Iklim
6
Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan
Publik
7
VISI-MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN
1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2
Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri,
dan Berdaya Saing
3
Pembangunan yang Merata dan
Berkeadilan
4
Mencapai Lingkungan Hidup yang
Berkelanjutan
5
Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa
6
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
7
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
Warga
8
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih,
Efektif, dan Terpercaya
9
Sinergi Pemerintah Daerah dalam
Kerangka Negara Kesatuan
3 Pembangunan
SDM
4 Pembangunan
Infrastruktur
1 Penyederhanaan
Regulasi
5 Transformasi
Ekonomi
2 Penyederhanaan
Birokrasi
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
berkepribadian berdasarkan Gotong Royong VISI DAN MISI PRESIDEN SERTA ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024
3 3
4. MEMBUMIKAN SDGs GLOBAL
MENJADI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
•Implementasi SDGs Global di Indonesia dituangkan
dalam Perpres 59/2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
•Merujuk Perpres 59/2017, maka disusun SDGs Desa
•SDGs Desa berkontribusi sebesar 74% terhadap
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
4
5. • SDGs Desa adalah pembangunan total atas desa.
• Seluruh aspek pembangunan harus dirasakan manfaatnya
oleh warga desa tanpa ada yang terlewat (no one left
behind).
• Pembangunan desa mengarah pada 18 tujuan
pembangunan berkelanjutan.
• Generasi mendatang tetap menjadi bagian dari pelaksanaan
dan pemanfaatan pembangunan
5
7. SDGs 18: KELEMBAGAAN DESA DINAMIS
DAN BUDAYA DESA ADAPTIF
Dasar pemikiran munculnya SDGs 18
• Menghargai keberadaan bangsa Indonesia yang sangat
beragam dalam agama, budaya, bahasa, adat istiadat, dll.
• Menampung kearifan lokal masyarakat dan kelembagaan
desa yang produktif agar bertahan, bahkan berkembang
7
8. CAPAIAN SDGs INDONESIA
• Capaian SDGs Indonesia cenderung meningkat, namun relatif lambat
• Ranking Indonesia dalam pencapaian SDGs mengalami penurunan dari baseline 2016
CAPAIAN (%) RANKING DUNIA
Sumber: Sustainable Development Report 2016, 2017, 2018, 2019, 2020
8
9. KONTRIBUSI PERCEPATAN SDGs DESA TERHADAP PENCAPAIAN
TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL BERKELANJUTAN (1)
Aksi SDGs Desa berkontribusi sebesar 74% terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan
Nasional Berkelanjutan
ASPEK KEWILAYAHAN
• 91% wilayah Indonesia adalah wilayah desa (Kemendagri, 2019)
• 11 Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan berkaitan erat dengan kewilayahan desa
• Aksi menuju tercapainya 12 SDGs Desa (7-18) berkontribusi 91% pencapaian Tujuan
Pembangunan Nasional Berkelanjutan (nomor 7-17)
ASPEK KEWARGAAN
• 43% penduduk Indonesia ada di desa (BPS, 2020)
• 6 Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan berkaitan erat dengan warga desa
• Aksi menuju tercapainya 6 SDGs Desa berkontribusi 43% pencapaian Tujuan Pembangunan
Nasional Berkelanjutan (nomor 1-6)
9
11. TIPE DESA SESUAI SDGs DESA (1)
DESA TANPA
KEMISKINAN &
KELAPARAN
DESA PEDULI
KESEHATAN
11
DESA PEDULI
PENDIDIKAN
DESA RAMAH
PEREMPUAN
12. TIPE DESA SESUAI SDGs DESA (2)
DESA EKONOMI
TUMBUH MERATA
DESA PEDULI
LINGKUNGAN
12
DESA BERJEJARING
DESA TANGGAP
BUDAYA
13. SDGsDESAPercepatanPencapaianTujuanPembangunanNasionalBerkelanjutanA.HalimIskandar
Buku Obor
A. Halim Iskandar adalah Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Trans-
migrasi. Sebelum menjadi menteri, penulis
mengemban amanah sebagai Ketua DPW PKB
Jawa Timur dan Ketua DPRD Provinsi Jawa
Timur. Lahir dan tumbuh besar di lingkungan
Pesantren Denanyar Jombang, Jawa Timur,
hingga saat ini penulis dikenal sebagai penggerak
yang mendedikasikan hidupnya untuk pesantren dan Nahdlatul
Ulama (NU). Pendidikan S-1 bidang filsafat dan sosiologi pendidikan
penulis selesaikan di IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang Universitas
Negeri Yogyakarta/UNY), dan pendidikan S-2 penulis tamatkan di
IKIP Negeri Malang (sekarang Universitas Negeri Malang/UNM). Pada
tahun 2020 ia memperoleh gelar doktor kehormatan (HC) di bidang
pemberdayaan masyarakat dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Jl. Plaju No. 10, Jakarta 10230, Indonesia
T. + 62 (0)21 31926978, 31920114
F. + 62 (0)21 31924488
E-mail: yayasan_obor@cbn.net.id
http://www.obor.or.id
SDGs Desa adalah pembangunan total atas desa. Seluruh aspek
pembangunan yang digagas PBB sejak pendirian hingga kini
diterapkan, seluruh warga desa harus menjadi pemanfaatnya, tidak
ada yang terlewat. Dan, kemajuan tiada akan berhenti, melainkan
berkelanjutan bagi generasi-generasi mendatang. Mewujudkan desa
tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, layak air bersih dan sanitasi,
berenergi bersih dan terbarukan, infrastruktur dan inovasi sesuai
kebutuhan. Warganya sehat dan sejahtera, menerima pendidikan
berkualitas, perempuan berpartisipasi, menumbuhkan ekonomi
merata, konsumsi dan produksi sadar lingkungan. Tinggal di
permukiman yang aman dan nyaman, tanggap perubahan iklim, peduli
lingkungan laut dan darat, damai berkeadilan, bermitra membangun
desa. Dilengkapi tujuan khas SDGs Desa ke 18: kelembagaan desa
dinamis dan budaya desa adaptif.
TRILOGI SDGs DESA #1
YOI
13
15. METODOLOGI SDGs DESA
• Metodologi = apa yang dianggap benar, yaitu
• tercapainya sasaran-sasaran dari 18 Tujuan SDGs Desa
• terpenuhinya mekanisme kerja sama antarpihak dalam mencapai
sasaran-sasaran tersebut
• benar terwujud ketika diterapkan pada level desa
15
16. KONTROL AKADEMIS PENGUKURAN SDGs DESA
• Kontrol pengukuran SDGs Desa dari akademisi
• Universitas Negeri Yogyakarta
• UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
• Universitas Negeri Surabaya
• Kontrol akademisi dalam bentuk
• Pengecekan kerangka pemikiran, konsep, definisi operasional, dan instrument
• Rekomendasi atas draft-draft yang disusun
• Uji validitas internal instrumen: kesesuaian dengan konsep SDGs, dengan hasil valid
karena didasarkan pada meta data Perpres 59/2017 tentang pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan, diambil yang tepat dibangun pada konteks desa
16
17. UJI VALIDITAS INTERNAL DENGAN UJI KESESUAIAN INDIKATOR
SDGs DESA DENGAN KONSEP DAN INDIKATOR SDGs GLOBAL
DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL BERKELANJUTAN
17
SDGs GLOBAL
196 indikator
SDGs NASIONAL/ TPB
241 indikator
SDGs DESA
Total 222 indikator
210 indikator SDGs Global
dan Nasional yang bisa
diterapkan di desa
12 Indikator SDGs Desa ke
18, sesuai hasil-hasil
penelitian pembangunan
desa
18. HASIL UJI INSTRUMEN DI LAPANGAN
• Waktu: 26-30 Nov 2020
• Lokasi:
• Desa Sumberagung, Kec Perak, Kab
Jombang, Jatim
• Desa Bawangan, Kec Ploso, Kab Jombang,
Jatim
• Jumlah kuesioner yang diuji
• 2 kuesioner desa
• 18 kuesioner rukun tetangga
• 77 kuesioner keluarga
• 216 kuesioner individu
• Kuesioner desa hanya 2 buah, seluruh
pertanyaan dapat dijawab perangkat desa
• Uji reliabilitas dengan alpha Cronbach
• Kuesioner rukun tetangga nilai alpha Cronbach
0,866 (86,6% realitas sosial level yang rukun tetangga
diharapkan SDGs Desa bisa ditarik dari lapangan)
• Kuesioner keluarga nilai alpha Cronbach 0,955
(95,5% realitas sosial level keluarga yang diharapkan
SDGs Desa bisa ditarik dari lapangan)
• Kuesioner individu nilai alpha Cronbach 0,731
(73,1% realitas sosial level individu yang diharapkan
SDGs Desa bisa ditarik dari lapangan)
• Uji validitas dengan korelasi Pearson untuk
pertanyaan yang jawabannya bernilai interval
dan rasio;
• Kuesioner rukun tetangga: seluruh pertanyaan teruji
valid
• Kuesioner keluarga: seluruh pertanyaan teruji valid
• Kuesioner individu: seluruh pertanyaan teruji valid 18
19. KESIMPULAN ATAS INSTRUMEN SDGs DESA
• Reliabilitas 4 instrumen pengumpulan data sudah di atas 0,600 dan dapat dijawab
oleh warga desa
• Validitas pertanyaan-pertanyaan 4 instrumen teruji valid
• Maka kesimpulannya instrumen SDGs desa telah siap untuk pengambilan data pada
level
• Individu/warga desa
• Keluarga di desa
• Kondisi wilayah rukun tetangga
• Kondisi wilayah desa
• Target pengukuran:
• Pilot study pada Desember 2020
• Pelaksanaan ke 74.953 desa di Indonesia dan 118 juta warga desa pada Pebruari-Juni 2021
19
20. PILOT STUDY SDGs DESA
Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Keluarga Tipologi Desa
Jawa Tengah Cilacap Binangun Kemojing 744 Pesisir Selatan Jawa
Jawa Tengah Temangung Tretep Tempel Sari 732 Pegunungan Tengah Jawa
Jawa Timur Bojonegoro Kalitidu Mlaten 751 Pesisir Utara Jawa
Jawa Timur Bondowoso Taman Krocok Kretek 746 Pegunungan Selatan Jawa
20
• Pilot study berupa sensus seluruh penduduk, keluarga, dan rukun tetangga pada desa-desa
tersebut
• Hasil yang diharapkan: profil desa, profil kependudukan, masalah kewargaan, masalah
kewilayahan, rekomendasi penyelesaian masalah level individu, keluarga, wilayah, tingkat
capaian SDGs Desa, laju pemenuhan sasaran SDGs Desa
• Hasil Pilot Study SDGs Desa sebagai bahan penyusunan Trilogi SDGs Desa Buku ke 3
21. PENGGUNAAN DANA DESA PER 9 DESEMBER 2020
Penggunaan dana desa :
1. Desa Tanggap Covid-19: Rp 3.170.295.090.907
2. Padat Karya Tunai Desa: Rp 14.360.164.004.800
3. Pembangunan infrastruktur lainnya: Rp 8.067.986.706.586
4. Dana Desa untuk BLT Dana Desa : Rp 20.020.410.300.000
Total Dana Desa yang telah dipergunakan: Rp 45.618.856.102.293
Dana Desa dalam APBN TA 2020: Rp 71.190.000.000.000
Dana Desa telah digunakan: Rp 45.618.856.102.293
Sisa Dana Desa: Rp 25.571.143.897.707
Akan digunakan untuk
- BLT Dana Desa Desember 2020: Rp 8.441.159.700.000
- PKTD Desember 2020: Rp 17.129.984.197.707 21
22. DANA DESA UNTUK PENGUATAN KEBANGKITAN EKONOMI DESA
MELALUI PKTD DAN BUMDES/MA
22
Total Dana Desa dapat segera dibelanjakan Des 2020 untuk PKTD =
Rp 17.129.984.197.707
Minimal 55% sisa dana desa digunakan untuk upah PKTD=
Rp 9.421.491.308.739
Jumlah HOK = 94.214.913 HOK
1 orang bekerja 16 hari
Sehingga PKTD menyerap = 5.888.432 pekerja
Pelaksanaan PKTD dapat melalui Bumdes/ma
23. PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK PADAT KARYA TUNAI DESA (PKTD)
PER 9 Desember 2020
23
No Uraian Alokasi Satuan %
1 Jumlah DD Cair 66,044,604,608,122 rupiah 100%
Alokasi DD untuk PKTD 14,360,164,004,800 rupiah 22%
2 Besaran Upah 3,657,252,124,186 rupiah 25%
Besaran Non Upah 10,702,911,880,614 rupiah 75%
3 Jumlah Pekerja 2,903,424 jiwa 100%
Pekerja Laki-laki 2,667,323 jiwa 92%
Pekerja Perempuan 236,101 jiwa 8%
Anggota Rumah Tangga Miskin (RTM) 1,417,769 jiwa 49%
Penganggur 596,890 jiwa 21%
Setengah penganggur 620,337 jiwa 21%
Kelompok marjinal Lain 15,201 jiwa 1%
24. PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK DESA TANGGAP COVID-19 PER 9 Desember 2020
24
No Uraian Alokasi Satuan
1 Jumlah DD Salur 66,044,604,608,122 rupiah
2 Alokasi untuk Covid-19 3,170,295,090,907 rupiah
3 Sosialisasi hidup sehat/lawan covid-19 59,125 desa
4 Penyediaan tempat cuci tangan di tempat-tempat publik 56,056 desa
5 Penyemprotan disinfektan 57,154 desa
6 Pendirian Pos Relawan Desa Lawan Covid-19 56,436 desa
7 Jumlah tempat tidur yang tersedia 85,168 unit
8 ODP di ruang isolasi 191,610 orang
9 Jumlah Pemudik/ Pendatang 1,044,558 orang
10 Jumlah masyarakat rentan sakit 119,860 orang
12 Pengadaan masker bagi warga 39,683 desa
13 Jumlah Relawan 1,880,174 orang
25. 25
5. Referensi DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)
PENYALURAN BLT DANA DESA
PER 9 DESEMBER 2020
25
Termin Bulan Desa Salur KPM Rp.
1 Bulan 1 74,336 8,024,032 4,814,419,200,000
2 Bulan 2 74,062 7,861,647 4,716,988,200,000
3 Bulan 3 73,755 7,811,712 4,687,027,200,000
4 Bulan 4 65,112 6,431,389 1,929,416,700,000
5 Bulan 5 62,981 6,165,884 1,849,765,200,000
6 Bulan 6 57,943 5,600,339 1,680,101,700,000
7 Bulan 7 14,521 1,142,307 342,692,100,000
Jumlah 74,336 8,024,032 20,020,410,300,000
26. 26
5. Referensi DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)
KEPALA KELUARGA PENERIMA BLT DANA DESA
9 DESEMBER 2020
26
No Pekerjaan Jumlah %
1 Petani dan buruh tani 7.061.148 88%
2 Nelayan dan buruh nelayan 323.703 4%
3 Buruh pabrik 163.398 2%
4 Guru 68.438 1%
5 Pedagang dan UMKM 407.345 5%
Jumlah 8.024.032 100%
• Keluarga penerima manfaat (KPM) BLT Dana Desa: 8.024.032
• antara lain meliputi:
• 2.487.450 KPM adalah perempuan kepala keluarga (PEKKA)
• 286.163 KPM yang anggotanya menderita penyakit kronis dan menahun 26
27. NARASI BESAR JPS INDONESIA DI MUSIM PANDEMI COVID-19
6,73
3,6
0,56
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Krismon 1998 Prediksi WB
2020
BPS 2020
Perbandingan Persentase
Peningkatan Kemiskinan
5,67
10
20
1,9
9
8
0
10
20
30
40
50
60
JPS Keluarga Miskin BPS 2020
Perbandingan Besar JPS dan Keluarga Miskin
Keluarga Miskin PKH
Kartu Sembako Bansos Sembako
BST Non Jabodetabek BLT Dana Des
-
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
BLT DD April-Juni BLT DD Juli-Sep Kebutuhan KK
Miskin
Perbandingan Bantuan dan Kebutuhan KK Miskin untuk
Sampai Garis Kemiskinan
Rp/KK/bulan 27
28. KEMISKINAN DESA LEBIH TERTANGGULANGI
(RILIS BPS UNTUK MARET 2019-2020)
28
110
1.170
-
200
400
600
800
1.000
1.200
DESA KOTA
PERTAMBAHAN ORANG MISKIN (X
1000 ORANG)
-0,03
0,69
-0,10
-
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
DESA KOTA
PERTAMBAHAN TINGKAT KEMISKINAN
(%)
0,03
0,08
-
0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
0,06
0,07
0,08
0,09
DESA KOTA
PERTAMBAHAN INDEKS
KEDALAMAN KEMISKINAN (P1)
-
0,03
-
0,01
0,02
0,03
0,04
DESA KOTA
PERTAMBAHAN INDEKS
KEPARAHAN KEMISKINAN (P2)
29. KENAIKAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)
DI DESA JAUH LEBIH RENDAH DARIPADA DI KOTA
(HASIL SURVAI ANGKATAN KERJA NASIONAL/SAKERNAS BPS, AGUSTUS 2020)
29
69
0,79
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Kota Desa
%
2.063.879
606.121
-
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
Kota Desa
Jiwa
30. KEGIATAN PADAT KARYA MEMENUHI KESEMPATAN KERJA
BAGI 97% PENGANGGUR
(HASIL SURVAI ANGKATAN KERJA NASIONAL/SAKERNAS BPS, AGUSTUS 2020)
30
4,32
9,46
4,83
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
10,00
Kesempatan kerja
padat karya (juta jiwa)
Tingkat Pengangguran
Terbuka (juta jiwa)
Pekerja Paruh Waktu Setengah Penganggur
31. INDIKASI MANFAAT KEBIJAKAN:
RESILIENSI DESA LAWAN COVID-19
70.450
586.842
485 1.084
-
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
Suspek Terkonfirmasi/Positif
Nasional Desa
• Kegiatan Desa Tanggap Covid-19 tercatat sampai level
nasional
• Seluruh pendatang wajib melakukan isolasi mandiri atau di
ruang isolasi desa
• Kasus suspect dan terkonfirmasi Covid-19 di seluruh desa
jauh lebih rendah daripada nasional
• Desa merupakan garda terdepan dalam penanganan
Covid-19
31Sumber: Kemendesa PDTT, BNPB, 9 Des 2020
33. 1. Tingkat kemiskinan desa mencapai 0%
2. Persentase warga desa peserta SJSN Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan
mencapai 100%
3. Keluarga miskin penerima bantuan sosial mencapai 100%
4. Keluarga miskin mendapat layanan kesehatan, pendidikan, air bersih, dan hunian
layak mencapai 100%
5. Keluarga miskin korban bencana yang ditangani mencapai 100%
33
DESA TANPA KEMISKINAN DAN KELAPARAN
1. Prevalensi kurang gizi, kurus, stunting, anemia turun menjadi 0%
2. Prevalensi bayi mendapat ASI eksklusif mencapai 100%
3. Ada kawasan pertanian pangan berkelanjutan
34. 1. PDB Desa rata-rata di atas Rp 30 juta
2. Pekerja sektor formal minimal 51%
3. Terdapat akses permodalan formal, dan UMKM mendapat aksesnya
4. Tingkat pengangguran terbuka 0%
5. PKTD menyerap >50% penganggur di desa
6. Angkatan kerja baru yang dilatih mencapai 100%
7. Tempat kerja memiliki fasilitas kesehatan dan keamanan mencapai 100%
8. Wisatawanmeningkat, dan kontribusi wisata mencapai 8% PDB Desa
34
DESA EKONOMI TUMBUH MERATA (1)
1. Jalan kondisi baik mencapai 100%
2. Dermaga/tambatan perahu kondisi baik mencapai 100%
3. Laju pertumbuhan industri rumah tangga, kecil dan menengah di atas pertumbuhan
PDB Desa
4. Kontribusi industri pengolahan 8% PDB Desa
5. Industri yang mencemari udara mencapai 0%
6. Inovasi desa tercatat dan disebarluaskan mencapai 100%
35. 1. Koefisien Gini desa di bawah 0,200
2. Tingkat kemiskinan 0%
3. Status perkembangan desa A (setara mandiri)
4. Indeks kebebasan sipil mencapai skor 100
5. Jumlah pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 100%
6. Tersedia perdes/SK Kades tentang advokasi pekerja migran
35
DESA EKONOMI TUMBUH MERATA (2)
1. Tersedia Perdes/SK Kades tentang kegiatan usaha yang tidak menimbulkan
pencemaran dan pengelolaan limbah serta sampah rumah tangga
2. Tersedia unit pengolah sampah
36. 1. BPJS Kesehatan mencapai 100% penduduk
2. Unmeet need pelayanan kesehatan mencapai 0%
3. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dan menggunakan tenaga kesehatan
terampil mencapai 100%
4. Angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup mencapai 0
5. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup mencapai 0
6. Imunisasi dasar lengkap pada bayi mencapai 100%
7. Prevalensi HIV, TBC, tekanan darah tinggi, obesitas, narkoba mencapai 0%
8. Jumlah RT yang menjalankan eliminasi malaria, kusta, filariasis (kaki gajah) mencapai 100%
9. Persentase perokok <18 tahun mencapai 0%
10. Posyandu yang menangani kesehatan jiwa pada 100% RT
11. Korban penyalahgunakan NAPZA (narkoba) 100% ditangani panti rehabilitasi sosial
12. Korban mati dan luka berat akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 0%
13. Prevalensi pemakaian kontrasepsi jangka pendek dan jangka panjang pada orang menikah usia
produktif (usia 18-49 tahun) mencapai 100%
14. Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ASFR) mencapai 0%
15. Total Fertility Rate (TFR) di bawah 1,5
36
DESA PEDULI KESEHATAN (1)
37. 37
DESA PEDULI KESEHATAN (2)
1. Rumah kumuh mencapai 0%
2. Pengamanan dilaksanakan di 100% RT
3. Keluarga, orang tua, perempuan dan difabel
pengguna moda transportasi umum >50%
4. Penduduk yang pindah ke kota <15%
5. Swsta dan organisasi kemasyarakatan
cangkrukan untuk pembangunan desa
6. Budaya yang dilestarikan mencapai 100%
7. Tersedia peringatan dini bencana
8. Indeks resiko bencana (IRB) seluruh RT
mencapai 0%
9. Tersedia peringatand ini bencana
10. Terdapat pengolahan sampaj dan Penanganan
sampah keluarga mencapai 100%
11. Terdapat taman/lapangan di desa
1. Akses terhadap layanan air minum dan sanitasi layak
mencapai 100% keluarga
2. Keluarga dan industri yang dilayani air baku mencapai 100%
3. Keluarga dan industri pengguna fasilitas air limbah dan lumpur
tinja mencapai 100%
4. Kualitas sumber air tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
di seluruh RT
5. Terdapat perdes/SK Kades tentang penggunaan air tanah, tata
kelola sumber daya air
6. Pengurangan ongkos air irigasi pada industri bagi yang
menerapkan air limbah yang aman untuk pertanian
7. Tersedianya perdes/SK Kades pelestarian lingkungan di
sekitar aliran sungai
8. Tersedianya informasi dari stasiun hidrologi dan klimatologi
terdekat
9. Tersedianya informasi sumber daya air
10. Jumlah mata air tetap (tidak berkurang)
11. Terdapat kegiatan penanaman pohon disekitar aliran dan
pengerukan sungai serta danau
12. Air danau dan sungai tidak berwrna, tidak berbau, tidak berasa
13. Tidak ada lahan tandus dan erosi
38. 1. keluarga pengguna listrik mencapai 100%, dengan konsumsi >1.200 KwH/kapita
2. Keluarga pengguna gas atau sampah kayu untuk memasak mencapai 100%
3. Pengguna bauran/campuran energi terbarukan mencapai 60% keluarga
4. Keluarga pengguna minyak untuk transportasi dan memasak <50%
38
DESA PEDULI LINGKUNGAN (1)
1. Indeks Risiko Bencana (IRT) mencapai 0 di seluruh RT
2. Penanganan/mitigasi resiko bencana mencakup 100% terhadap peluang kebencanaan
tiap RT
39. 1. Tersedia perdes/SK Kades tentang tata ruang desa dan perlindungan sumberdaya
laut
2. Penangkapan ikan meningkat secara wajar (tidak eksploitatif) sesuai jenis ikan
3. Luas kawasan konservasi perairan minimal 33% dari luas desa
4. Tidak ada illegal fishing
39
DESA PEDULI LINGKUNGAN (2)
1. Tersedia perdes/SK Kades tentang pelestarian keanekaragaman hayati
2. Luas kawasan lahan terbuka minimal 33% dari luas desa
3. Luas lahan hutan rusak dan lahan kritis di hutan mencapai 0%, pemanfaatan kayu
dari hutan yang direstorasi
4. Restorasi lahan gambut mencapai 100%
5. Peningkatan satwa yang terancam punah >50%
6. Perusak lingkungan yang dipidana mencapai 100%
40. 1. Akses anak ke SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA berakreditasi minimal B mencapai 100%
2. Akses anak ke pesantren mencapai 100%
3. APK PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA mencapai 100%
4. APM PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA laki-laki dan perempuan mencapai
100%
5. Angka melek aksara latin dan non latin pada penduduk usia di atas 15 tahun
mencapai 100%
6. Rata-rata lama sekolah penduduk >20 tahun mencapai 12 tahun
7. Tersedia Taman Bacaan Masyarakat atau perpustakaan
40
DESA PEDULI PENDIDIKAN
41. 1. Perdes/SK Kades yang responsif gender mendukung pemberdayaan perempuan minimal
30%
2. Terdapat perdes/SK Kades yang menjamin perempuan untuk mendapatkan pelayanan,
informasi, dan pendidikan terkait keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
3. Prevalensi kasus kekerasan terhadap anak perempuan mencapai 0%
4. Kasus kekerasan terhadap perempuan yang mendapat layanan komprehensif mencapai
100%
5. Median usia kawin pertama perempuan (pendewasaan usia kawin pertama) di atas 18
tahun
6. Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ASFR) mencapai
0%
7. APK SMA/SMK/MA/sederajat mencapai 100%
8. Persentase jumlah perempuan di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perangkat
desa minimal 30%
9. Persentase jumlah perempuan yang menghadiri musdes dan berpartisipasi dalam
pembangunan desa minimal 30%
10.Unmeet need kebutuhan ber-KB mencapai 0%, dan Pasangan Usia Subur (PUS)
memahami metode kontrasepsi modern minimal 4 jenis 41
DESA RAMAH PEREMPUAN
42. 1. Rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB Desa di atas 12% per tahun
2. Terdapat kerja sama desa dengan desa lain, pihak ketiga, dan lembaga
internasional
3. Tersedia jaringan internet tetap (wifi) dan mobile (handphone) berkecepatan tinggi
4. Komoditas desa yang diekspor meningkat
5. Informasi kondisi sosial dan ekonomi desa dapat diakses publik
6. Tersedia data statistik desa setiap tahun, aplikasi statistik dan petugas bidang
statistik di desa
7. Tersedia data SDGs setiap tahun
42
DESA BERJEJARING
43. 1. Kriminalitas, perkelahian, KDRT, kekerasan
terhadap anak mencapai 0%
2. Terselenggara gotong royong antar penduduk
berbeda agama, ras, golongan
3. Pekerja anak mencapai 0%
4. Perdagangan manusia mencapai 0%
5. Tersedia layanan hukum untuk orang miskin,
orang miskin yang memperoleh bantuan hukum
mencapai 0%
6. Proses pengadaan barang dan jasa terbuka
untuk publik
7. Laporan pertanggungjawaban Kades dan
laporan keuangan diterima dalam Musdes
8. SOTK pemerintahan desa sesuai peraturan yang
berlaku
9. Tingkat kepuasan layanan pemerintah desa
tinggi
10. Perempuan dalam BPD dan peragkat desa
mencapai minimal 30%
11. Indeks lembaga demokrasi, kebebasan sipil, dan
hak politik mencapai 100
12. Cakupan kepemilikan akte kelahiran 100%
13. Penanganan terhadap aduan pelanggaran
karena suku, agama, ras, dan golongan
mencapai 100%
14. Dokumen perencanaan dan keuangan desa
dapat diakses publik, disediakan dalam waktu
sehari, dan seluruh pengaduan informasi
ditangani
43
DESA TANGGAP BUDAYA
1. Kegiatan tolong menolong yang didasarkan
pada ajaran agama
2. Tokoh agama berpartisipasi dalam musdes dan
implementasi pembangunan desa
3. Terdapat kegiatan santunan/pemeliharaan anak
yatim dan orang miskin
4. SOTK pemerintah desa sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku
5. Pelaksanaan musdes minimal 4 kali setahun
6. Tersedia dokumen RPJMDes, RKPDes,
APBDes
7. Tersedia peta batas desa yang telah ditetapkan
oleh bupati/walikota
8. Bumdes/ma terakreditasi minimal B
9. Budaya yang dilestarikan mencapai 100%,
lembaga adat aktif
10. Penyelesaian masalah sosial melalui
pendekatan budaya >50%
11. Aset desa meningkat
12. Lembaga kemasyarakatan desa yang ikut
musdes >30%