SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Oleh :
Abulkhair Abdullah
70100111001
Farmasi A1
Kelompok I
I. Formula Asli
R/ Emulsi Lotion
II. Rancangan Formula
Nama Formula
Jumlah Produk
Tanggal Formulasi
Tanggal Pembuatan
No. Reg
No. Batch

: Vsilin® Suspensi
: 10 botol @ 100 mL
: 28 Desember 2013
: 28 Desember 2014
:
:
Komposisi

:
Tiap 100 mL mengandung :
Vitamin E
Vitamin C
Asam Stearat
Trietanolamin
Metil Paraben
Propil Paraben
Propilenglikol
Mineral Oil & Lanolin Alkohol
Aquadest
ad

0.005 %
0,1 %
5%
10 %
0,18 %
0,02 %
15 %
3%
100 mL
III. Master Formula
IV. Alasan Pembuatan Produk
Emulsi merupakan suatu sediaan yang mengandung dua jenis cairan yang tidak
saling bercampur satu sama lain, namun terdispersi membentuk bulatan-bulatan kecil
yang tersebar secara merata dalam medium pembawa.
Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan

rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis.
Mekansmenya lotion yang di oleskan ke permukaan kulit menembus masuk ke
jaringan epidermis yang paling menarik untuk diperhatikan dalam perawatan kulit,
karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis.
Cara kerja vitamin E dan C sebagai antioksidan adalah dengan menyumbangkan
elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku akan berubah menjadi
vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan vitamin C yang akhirnya akan
membuat vitamin C juda menjadi radikal. Kerja sama antara vitamin E dan vitamin C
bermaksud untuk melindungi sesama antioksidan agar tidak teroksidasi. Siklus ini

berjalan terus, dan dapat memelihara tubuh dari keseimbangan antioksidan secara
sinergis bekerja sama, sehingga mempunyai efek yang lebih kuat lagi.
V. Alasan Penambahan Bahan
Zat Aktif : Vitamin E & Vitamin C (Antioksidan)

Cara kerja vitamin E dan C sebagai antioksidan adalah dengan
menyumbagkan elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku
akan berubah menjadi vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan
vitamin C yang akhirnya akan membuat vitamin C juda menjadi radikal (Teoriradikal-bebas. Damara. Pdf)

Antioksidan dapat menghambat atau memperlambat oksidasi melalui dua
cara yaitu:


Melalui penangkapan radikal bebas (free radical scavenging).



Tanpa melibatkan penangkapan radikal bebas. Mekanisme pengikatannya
melalui pengikatan logam, menangkap oksigen; mengubah hidroperoksida
menjadi spesies non radikal, menyerap sinar ultraviolet dan mendeaktivasi
Zat Tambahan : Asam Stearat (Emulgator)
Asam stearat secara luas digunakan untuk formulasi oral dan topikal
sediaan farmasi. Pada formulasi topikal, asam stearat digunakan sebagai
pengemulsi dan agen pensolubilising. Penggunaan asam stearat dikombinasi

dengan trietanolamin dalam preparat krim dengan konsntrasi 1-20%
(Excipient 6th, 2009: 754).

Umumnya emulsi minyak dalam air, mengandung air dalam persentase
yang besar dan asam stearat (Ansel, 2008: 513

Asam lemak seperti asam stearat biasa digunakan sebagai agen
pengemulsi (Codex: 84)
Zat Tambahan : Trietanolamin (Emulgator)
Jika dikombinasi dengan asam lemak seperti asam stearat atau asam
oleat, trietanolamin yang bersifat anionik, akan menghasilkan butir halus.
Stabil dalam emulsi m/a. Konsentrasi yang khas digunakan 2-4 % untuk

emulsi dan dan 2-5 kali dari asam lemak (Excipient 6th, 2009: 754).

Hasil emulsi minyak dalam air terbentuk dari amin seperti etanolamin,
dietanolamin, trietanolamin atau isopropanolin dan asam lemak seperti asam
oleat atau asam stearat (Codex: 85).

Emulsi yang dipakai untuk obat luar bertipe o/w atau w/o. Emulsi tipe
o/w menggunakan zat pengemulsi

na.lauril sulfat, trietanolamin stearat,

sabun monovalen, alkil sulfat (Farmasi Fisik: 1144).
Zat Tambahan : Metil Paraben (Pengawet)

Propil paraben biasa digunakan dengan metil paraben pada sediaan
parenteral dan digunakan kombinasi dengan paraben yang lainjuga untuk

topikal dan formulasi oral. Propil paraben (0.02 %) digunakan bersama metil
paraben (0.18%) digunakan sebagai preservatif (Excipient 6th;, 2009: 596).

Penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba seperti hidroksi

benzoat, fenol, asam borat, garam amonium kuartener (Ansel, 2008: 510).

Pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah metil-, etil-,
propil-, dan butil paraben, asam benzoat, dan senyawa amonium kuaretener

(Dirjen POM, 1995: 17).
Zat Tambahan : Propil Paraben (Pengawet)

Propil paraben biasa digunakan dengan metil paraben pada sediaan
parenteral dan digunakan kombinasi dengan paraben yang lainjuga untuk

topikal dan formulasi oral. Propil paraben (0.02 %) digunakan bersama metil
paraben (0.18%) digunakan sebagai preservatif (Excipient 6th;, 2009: 596).

Penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba seperti hidroksi

benzoat, fenol, asam borat, garam amonium kuartener (Ansel, 2008: 510).

Pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah metil-, etil-,
propil-, dan butil paraben, asam benzoat, dan senyawa amonium kuaretener
(Dirjen POM, 1995: 17).
Zat Tambahan : Propilenglikol (Pengawet)

Propilen

glikol

antimkroba/pengawet

secara

luas

dimacam

digunakan

jenis

sebagai

parenteral,

dan

pelarut

ekstrak,

formulasi

non

parenteral. Untuk pengawetan larutan dan semipadat konsentrasi untu
pengawet yaitu 15-30% (Excipient: 592).

Sebagai kompensasi atas hilangnya pengawet dengan interaksi, bisa
ditambahkan suatu jumlah yang setara dengan bahan yang tergabung.
Ternyata pula bahwa penambahan berbagai alkohol tampak mengaktifkan
ester-ester p-hidroksibenzoat dalam adanya zat-zat nonionik; propilen glikol
terutama tampak berguna (Lachman: 1067).
Zat Tambahan : Mineral Oil & Lanolin Alkohol (Emolien)

Minyak mineral dan lanolin alkohol adalah cairan berminyak yang
digunakan dalam formulasi topikal farmasi dan kosmetika sebagai pengemulsi
dan sifat emolien. Range sebagai emolien 3.0-6 % (Excipient 6th;, 2009: 449).

Efek emolien ialah melembutkan permukaan kulit, pada batang tubuh,
ektemitas atas dan bawah biasanya menggunakan dengan bahan vaselin
fungsinya sebagai emolien dengan akibat meninggikan daya penetrasi bahan
aktif. Emolien yang lain adalah minyak mineral dan lanolin alkohol (Ilmu
penyakit kulit dan kelamin IV, 2009: 194).

Secara eksternal, parafin cair digunakan sebagai komposisi dari basis
salep, sebagai emolien dan pembersih pada kondisi kulit tertentu, dan sebagai
lubrikan sediaan mata pada mata kering (Martindale 36th, 2009: 2031).
Zat Tambahan : Aquadest (Pembawa)

Air suling dibuat dengan menyuling air uang dapat diminum
(Dirjen POM, 1979: 96).
Air secara luas digunakan sebagai bahan dasar, bahan-bahan dan
pelarut pada formulasi&pembuatan produk farmasetik. Air digunakan
hingga konsentrasi 100% (Excipient 6th, 2009)
VI. Perhitungan

Perbotol:
Vitamin E

0,05/100 x 100 mL

= 0,05 g

Vitamin C

0,1/100 x 100 mL

= 0,1 g

Asam Stearat

5/100 x 100 mL

= 5g

Trietanolamin

10/100 x 100 mL

= 10 mL

Metil Paraben

0,18 /100 x 100 mL

= 0,18 g

Propil Paraben

0,02/100 x 100 mL

= 0,02 g

Propilenglikol

15/100 x 100 mL

= 0,05 mL

Mineral Oil & Lanolin Alkohol

3/100 x 100 mL

= 3g

Aquadest

ad

100 mL
Perbotol :
Vitamin E

0,05 x 10

= 0,5 g

Vitamin C

0,1 x 10

= 1g

Asam Stearat

5 x 10

= 50 g

Trietanolamin

10 x 10

= 100 mL

Metil Paraben

0,18 x 10

= 1,8 g

Propil Paraben

0,02 x 10

= 0,2 g

Propilenglikol

0,05 x 10

= 0,5 mL

Mineral Oil & Lanolin Alkohol

3 x 10

= 30 g

Aquadest

ad

1000 mL
VI. Perhitungan

Perbatch :
Fenoksimetil penisilin

2 g x 10

=

20 g

Metil selulosa

1,2 g x 10

=

12 g

Polisorbat 80

0,06 g x 10

=

0,6 g

Asam Benzoat

0,06 g x 10

=

0,6 g

Sucralose

0,18 g x 10

=

1,8 g

Oleum Citri

0,12 g x 10

=

1,2 g

Tartrazin

3 x 10-4 g x 10 =

0,003 g

Aquadest

60 mL x 10

600 mL

=
VII. Cara Kerja

1. Ucapkan Basmalah.
2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Ditimbang semua bahan
4. Dibuat fase minyak dan fase air
5. Fase minyak dibuat dengan cara dileburkan asam stearat kemudian pada

wadah yang lain minyak mineral oil & lanolin alkohol, propilen glikol dan propil
paraben.
6. Dicampurkan bahan-bahan fase minyak, kemudian dihomogenkan.
7. Fase minyak yang telah dibuat tadi diturunkan dari penangas kemudian
dimasukkan vitamin E kemudian dihomogenkan sambil diukur suhunya.
8. Fase

air

dibuat

dengan

cara

dilarutkan

bahan-bahan

antara

lain

treietanolamin, propilen glikol ke dalam air suling lalu dipanaskan hingga suhu
yang sama dengan fase minyak tadi.
9. Dilarutkan metil paraben dalam air panas, setelah larut dimasukkan dalam

wadah yang sebelumnya telah berisi fase air. Kemudian dihomogenkan.
10.Fase minyak yang telah dibuat tadi diturunkan dari penangas kemudian
dimasukkan vitamin E kemudian dihomogenkan sambil diukur suhunya.
11. Jika fase air dan fase minyak telah sama suhunya, kedua fase dicampur dalam
sebuah beker kemudian dihomogenkan dengan metode mixer.
14.Dimasukkan dalam botol.
15.Diucapkan hamdalah.
Etiket
Syukron,
Thank You,
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniDokter Tekno
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakCTie Lupy
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Farmakognosi flos-11
Farmakognosi flos-11Farmakognosi flos-11
Farmakognosi flos-11Akfar ikifa
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKSapan Nada
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi1234ulha
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliKezia Hani Novita
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaFikri Nisa
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Rahmi Suci
 

What's hot (20)

Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Farmakognosi flos-11
Farmakognosi flos-11Farmakognosi flos-11
Farmakognosi flos-11
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 

Similar to ini menggunakan kata kunci "vitamin" dan "lotion

Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanMega Zhang
 
MINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptxMINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptxdaengshau
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitdanyindriawaty
 
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptxppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptxIchaKiranaSelfira
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)Dessypsd1296
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolKezia Hani Novita
 
Cream antiacne
Cream antiacneCream antiacne
Cream antiacnerezkilatry
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand bodyfitri11
 
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.2110070100058
 
farmakognosi LIPID
farmakognosi LIPIDfarmakognosi LIPID
farmakognosi LIPIDSapan Nada
 

Similar to ini menggunakan kata kunci "vitamin" dan "lotion (20)

Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
 
Ppt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotikPpt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotik
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Percobaan iv budi
Percobaan iv budiPercobaan iv budi
Percobaan iv budi
 
70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow
 
MINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptxMINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptx
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
 
Analisa sediaan kosmetika
Analisa sediaan kosmetikaAnalisa sediaan kosmetika
Analisa sediaan kosmetika
 
53 109-1-pb
53 109-1-pb53 109-1-pb
53 109-1-pb
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptxppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
 
Cream antiacne
Cream antiacneCream antiacne
Cream antiacne
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand body
 
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
 
farmakognosi LIPID
farmakognosi LIPIDfarmakognosi LIPID
farmakognosi LIPID
 

More from Abulkhair Abdullah (20)

Asam Urat
Asam UratAsam Urat
Asam Urat
 
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes MelitusLower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
 
Marine Pharmacognosy
Marine PharmacognosyMarine Pharmacognosy
Marine Pharmacognosy
 
Slimming Agent
Slimming AgentSlimming Agent
Slimming Agent
 
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obatMolekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
 
Kosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan PembagiannyaKosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan Pembagiannya
 
Hipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe IHipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe I
 
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IIIReaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
 
Fenomena Distribusi
Fenomena DistribusiFenomena Distribusi
Fenomena Distribusi
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan MatematikaDasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
 
Sistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darahSistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darah
 
Tnf alpha
Tnf alphaTnf alpha
Tnf alpha
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Gandaria
GandariaGandaria
Gandaria
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

ini menggunakan kata kunci "vitamin" dan "lotion

  • 2. I. Formula Asli R/ Emulsi Lotion II. Rancangan Formula Nama Formula Jumlah Produk Tanggal Formulasi Tanggal Pembuatan No. Reg No. Batch : Vsilin® Suspensi : 10 botol @ 100 mL : 28 Desember 2013 : 28 Desember 2014 : :
  • 3. Komposisi : Tiap 100 mL mengandung : Vitamin E Vitamin C Asam Stearat Trietanolamin Metil Paraben Propil Paraben Propilenglikol Mineral Oil & Lanolin Alkohol Aquadest ad 0.005 % 0,1 % 5% 10 % 0,18 % 0,02 % 15 % 3% 100 mL
  • 5. IV. Alasan Pembuatan Produk Emulsi merupakan suatu sediaan yang mengandung dua jenis cairan yang tidak saling bercampur satu sama lain, namun terdispersi membentuk bulatan-bulatan kecil yang tersebar secara merata dalam medium pembawa. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis. Mekansmenya lotion yang di oleskan ke permukaan kulit menembus masuk ke jaringan epidermis yang paling menarik untuk diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis. Cara kerja vitamin E dan C sebagai antioksidan adalah dengan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku akan berubah menjadi vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan vitamin C yang akhirnya akan membuat vitamin C juda menjadi radikal. Kerja sama antara vitamin E dan vitamin C bermaksud untuk melindungi sesama antioksidan agar tidak teroksidasi. Siklus ini berjalan terus, dan dapat memelihara tubuh dari keseimbangan antioksidan secara sinergis bekerja sama, sehingga mempunyai efek yang lebih kuat lagi.
  • 6. V. Alasan Penambahan Bahan Zat Aktif : Vitamin E & Vitamin C (Antioksidan) Cara kerja vitamin E dan C sebagai antioksidan adalah dengan menyumbagkan elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku akan berubah menjadi vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan vitamin C yang akhirnya akan membuat vitamin C juda menjadi radikal (Teoriradikal-bebas. Damara. Pdf) Antioksidan dapat menghambat atau memperlambat oksidasi melalui dua cara yaitu:  Melalui penangkapan radikal bebas (free radical scavenging).  Tanpa melibatkan penangkapan radikal bebas. Mekanisme pengikatannya melalui pengikatan logam, menangkap oksigen; mengubah hidroperoksida menjadi spesies non radikal, menyerap sinar ultraviolet dan mendeaktivasi
  • 7. Zat Tambahan : Asam Stearat (Emulgator) Asam stearat secara luas digunakan untuk formulasi oral dan topikal sediaan farmasi. Pada formulasi topikal, asam stearat digunakan sebagai pengemulsi dan agen pensolubilising. Penggunaan asam stearat dikombinasi dengan trietanolamin dalam preparat krim dengan konsntrasi 1-20% (Excipient 6th, 2009: 754). Umumnya emulsi minyak dalam air, mengandung air dalam persentase yang besar dan asam stearat (Ansel, 2008: 513 Asam lemak seperti asam stearat biasa digunakan sebagai agen pengemulsi (Codex: 84)
  • 8. Zat Tambahan : Trietanolamin (Emulgator) Jika dikombinasi dengan asam lemak seperti asam stearat atau asam oleat, trietanolamin yang bersifat anionik, akan menghasilkan butir halus. Stabil dalam emulsi m/a. Konsentrasi yang khas digunakan 2-4 % untuk emulsi dan dan 2-5 kali dari asam lemak (Excipient 6th, 2009: 754). Hasil emulsi minyak dalam air terbentuk dari amin seperti etanolamin, dietanolamin, trietanolamin atau isopropanolin dan asam lemak seperti asam oleat atau asam stearat (Codex: 85). Emulsi yang dipakai untuk obat luar bertipe o/w atau w/o. Emulsi tipe o/w menggunakan zat pengemulsi na.lauril sulfat, trietanolamin stearat, sabun monovalen, alkil sulfat (Farmasi Fisik: 1144).
  • 9. Zat Tambahan : Metil Paraben (Pengawet) Propil paraben biasa digunakan dengan metil paraben pada sediaan parenteral dan digunakan kombinasi dengan paraben yang lainjuga untuk topikal dan formulasi oral. Propil paraben (0.02 %) digunakan bersama metil paraben (0.18%) digunakan sebagai preservatif (Excipient 6th;, 2009: 596). Penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba seperti hidroksi benzoat, fenol, asam borat, garam amonium kuartener (Ansel, 2008: 510). Pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah metil-, etil-, propil-, dan butil paraben, asam benzoat, dan senyawa amonium kuaretener (Dirjen POM, 1995: 17).
  • 10. Zat Tambahan : Propil Paraben (Pengawet) Propil paraben biasa digunakan dengan metil paraben pada sediaan parenteral dan digunakan kombinasi dengan paraben yang lainjuga untuk topikal dan formulasi oral. Propil paraben (0.02 %) digunakan bersama metil paraben (0.18%) digunakan sebagai preservatif (Excipient 6th;, 2009: 596). Penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba seperti hidroksi benzoat, fenol, asam borat, garam amonium kuartener (Ansel, 2008: 510). Pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah metil-, etil-, propil-, dan butil paraben, asam benzoat, dan senyawa amonium kuaretener (Dirjen POM, 1995: 17).
  • 11. Zat Tambahan : Propilenglikol (Pengawet) Propilen glikol antimkroba/pengawet secara luas dimacam digunakan jenis sebagai parenteral, dan pelarut ekstrak, formulasi non parenteral. Untuk pengawetan larutan dan semipadat konsentrasi untu pengawet yaitu 15-30% (Excipient: 592). Sebagai kompensasi atas hilangnya pengawet dengan interaksi, bisa ditambahkan suatu jumlah yang setara dengan bahan yang tergabung. Ternyata pula bahwa penambahan berbagai alkohol tampak mengaktifkan ester-ester p-hidroksibenzoat dalam adanya zat-zat nonionik; propilen glikol terutama tampak berguna (Lachman: 1067).
  • 12. Zat Tambahan : Mineral Oil & Lanolin Alkohol (Emolien) Minyak mineral dan lanolin alkohol adalah cairan berminyak yang digunakan dalam formulasi topikal farmasi dan kosmetika sebagai pengemulsi dan sifat emolien. Range sebagai emolien 3.0-6 % (Excipient 6th;, 2009: 449). Efek emolien ialah melembutkan permukaan kulit, pada batang tubuh, ektemitas atas dan bawah biasanya menggunakan dengan bahan vaselin fungsinya sebagai emolien dengan akibat meninggikan daya penetrasi bahan aktif. Emolien yang lain adalah minyak mineral dan lanolin alkohol (Ilmu penyakit kulit dan kelamin IV, 2009: 194). Secara eksternal, parafin cair digunakan sebagai komposisi dari basis salep, sebagai emolien dan pembersih pada kondisi kulit tertentu, dan sebagai lubrikan sediaan mata pada mata kering (Martindale 36th, 2009: 2031).
  • 13. Zat Tambahan : Aquadest (Pembawa) Air suling dibuat dengan menyuling air uang dapat diminum (Dirjen POM, 1979: 96). Air secara luas digunakan sebagai bahan dasar, bahan-bahan dan pelarut pada formulasi&pembuatan produk farmasetik. Air digunakan hingga konsentrasi 100% (Excipient 6th, 2009)
  • 14. VI. Perhitungan Perbotol: Vitamin E 0,05/100 x 100 mL = 0,05 g Vitamin C 0,1/100 x 100 mL = 0,1 g Asam Stearat 5/100 x 100 mL = 5g Trietanolamin 10/100 x 100 mL = 10 mL Metil Paraben 0,18 /100 x 100 mL = 0,18 g Propil Paraben 0,02/100 x 100 mL = 0,02 g Propilenglikol 15/100 x 100 mL = 0,05 mL Mineral Oil & Lanolin Alkohol 3/100 x 100 mL = 3g Aquadest ad 100 mL
  • 15. Perbotol : Vitamin E 0,05 x 10 = 0,5 g Vitamin C 0,1 x 10 = 1g Asam Stearat 5 x 10 = 50 g Trietanolamin 10 x 10 = 100 mL Metil Paraben 0,18 x 10 = 1,8 g Propil Paraben 0,02 x 10 = 0,2 g Propilenglikol 0,05 x 10 = 0,5 mL Mineral Oil & Lanolin Alkohol 3 x 10 = 30 g Aquadest ad 1000 mL
  • 16. VI. Perhitungan Perbatch : Fenoksimetil penisilin 2 g x 10 = 20 g Metil selulosa 1,2 g x 10 = 12 g Polisorbat 80 0,06 g x 10 = 0,6 g Asam Benzoat 0,06 g x 10 = 0,6 g Sucralose 0,18 g x 10 = 1,8 g Oleum Citri 0,12 g x 10 = 1,2 g Tartrazin 3 x 10-4 g x 10 = 0,003 g Aquadest 60 mL x 10 600 mL =
  • 17. VII. Cara Kerja 1. Ucapkan Basmalah. 2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 3. Ditimbang semua bahan 4. Dibuat fase minyak dan fase air 5. Fase minyak dibuat dengan cara dileburkan asam stearat kemudian pada wadah yang lain minyak mineral oil & lanolin alkohol, propilen glikol dan propil paraben. 6. Dicampurkan bahan-bahan fase minyak, kemudian dihomogenkan. 7. Fase minyak yang telah dibuat tadi diturunkan dari penangas kemudian dimasukkan vitamin E kemudian dihomogenkan sambil diukur suhunya.
  • 18. 8. Fase air dibuat dengan cara dilarutkan bahan-bahan antara lain treietanolamin, propilen glikol ke dalam air suling lalu dipanaskan hingga suhu yang sama dengan fase minyak tadi. 9. Dilarutkan metil paraben dalam air panas, setelah larut dimasukkan dalam wadah yang sebelumnya telah berisi fase air. Kemudian dihomogenkan. 10.Fase minyak yang telah dibuat tadi diturunkan dari penangas kemudian dimasukkan vitamin E kemudian dihomogenkan sambil diukur suhunya. 11. Jika fase air dan fase minyak telah sama suhunya, kedua fase dicampur dalam sebuah beker kemudian dihomogenkan dengan metode mixer. 14.Dimasukkan dalam botol. 15.Diucapkan hamdalah.