SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Sesi 10-11
FLAVONOID
D3 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2023
DEFINISI
Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit
sekunder yang paling banyak ditmukan di dalam jaringan
tanaman. Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa fenolik
dengan struktur kimia C6 -C3 -C6. Kerangka flavonoid terdiri
atas satu cincin aromatik A, satu cincin aromatik B, dan cincin
tengah berupa heterosiklik yang mengandung oksigen dan bentuk
teroksidasi cincin ini dijadikan dasar pembagian flavonoid ke
dalam sub-sub kelompoknya.
Flavonoid dapat dibagi ke dalam 14 kelas menurut tingkat oksidasi dari cincin
pusat (cincin C).
� Biasanya sebagian besar adalah antosianin seperti flavonon dan flavonol.
� Beberapa flavonoid adalah memiliki pigmen, sebagian lagi tidak berpigmen.
� 3 dari senyawa flavonoid, pelargonidin, cyanidin, dan delphinidin adalah
anthocyanidins.
� Warna pigmen ini ditemukan pada bunga dan buah dan sering juga di dalam
interaksi polinator dan pada buah dan biji, tetapi hal itu juga menjadi bagian
vegetatif dari tumbuhan
�Biogenesis berasal dari kombinasi antara jalur shikimat dan
jalur asetat-mevalonat.
�Merupakan senyawa fenol terbanyak ditemukan di alam.
�Merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagian
warna kuning.
�Kerangka dasar terdiri atas 15 atom karbon yang membentuk
susunan C6 -C3 -C6
Ciri struktur flavonoid
�Cincin B flavonoid seringkali mempunyai gugus gugus hidroksil
atau alkoksil pada posisi 4’, atau 3’ & 4’.
�Adanya tiga gugus hidroksil atau alkoksil, atau tidak
teroksigenasi sama sekali, atau teroksigenasi pada posisi 2’,
sangat jarang ditemukan.
�Hal tersebut disebabkan biogenesis dari flavonoid.
�Glikosida senyawa flavonoid berikatan dengan gula pada gugus
hidroksil yang ada.
Tahapan Awal Biosintesis Flavonoid
Senyawa flavonoid merupakan senyawa fenolik alam yang
tersebar merata dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tidak terdapat
pada mikroorganisme, bakteri, alga, jamur dan lumut. Sebagian
besar senyawa flavonoid dalam bentuk glikosida (gula dan
aglikon) dan juga sebagai aglikon. Dalam bentuk
glikosidanya flavonoid larut dalam air dan sedikit larut
dalam pelarut organik. Struktur senyawa flavonoid secara
biosintesis berasal dari penggabungan jalur sikimat C6-C3 (cincin
A) dan jalur asetat malonate.
Reaksi flavonoid
a. Reaksi flavon dan flavonol
b. Reaksi antosianin dan antosianidin
a. Reaksi flavon dan flavonol
Flavon dan flavonol adalah jenis flavonoid yang sering ditemukan di alam, flavon
mempunyai struktur dari 2 -fenilbenzofiran-4-on, sedangkan flavonol dapat
dianggap 3- hidroksiflavon :
Dengan adanya gugus hidroksil (metoksil) pada posisi 5,7 atau 4’ yang mampu
menampung muatan positif pada posisi-posisi ini, maka struktur ini yang terlibat
dalam resonansi dari garam flavilium akan bertambah. Dengan perkataan lain,
dengan adanya gugus hidroksil (metoksil) pada posisi tersebut, maka ion flavilium
menjadi lebih stabil, yang berrarti pula bahwa kebasaan flavon tersebut akan
bertambah
Isolasi flavonoid
Berdasarkan system pelarut
a. Flavonoid aglikon bebas yang dipancarkan oleh jaringan tanaman
(daun atau akar) - Pelarut nonpolar: metilen klorida, etil eter, atau
etil asetat.
b. Konjugat glikosidik yang lebih polar - Pelarut polar: metanol dan
etanol.
c. Flavonoid dan konjugatnya dari bahan biologis padat (jaringan
tumbuhan atau hewan dan berbagai produk makanan). -
Campuran alkohol dan air dalam rasio yang berbeda
(metanol:air=9:1 dan kemudian metanol:air=1:1)
*cocok untuk flavonoid dengan kepolaran tinggi
Metode ekstraksi flavonoid secara umum
Bahan tumbuhan dihaluskan kemudian ditimbang. +kan methanol
:air (9:1) dibiarkan selama 6-12jam lalu saring filtrat (F1)
Ampas dari bahan diatas dilakukan ekstraksi tahap kedua dan di
+kan methanol : air (1:1) (F2)
F1 & F2 digabung kemudian diuapkan sampai semua pelarut
teruapkanc
Ekstrak kental (n-heksana / kloroform di dalam corong pisah
Identifikasi kualitatif flavonoid (rx
warna)
•Larujidiuapkan+aseton+
serbuk asam borat dan as
sitrat >
keringkan>residu+eter>lihat
dibawahsinarUV365nm
•Warna kuning tak
berfluorosensi>flavnoid
•Laruji
diuapkan+aseton+serbukas
boratdanasoksalatlalu
keringkan>residu+eter)>
lihatdibawahsinarUV365nm
•Hijaukuningsenyawa
flavonoid
•Lar uji + fecl3
•Warna hijau biru >
flavonoid yang
memiliki gugus
hidroksil bebas pada
cincin A atau B
•Lar uji+serbuk
mg+hcl 5m
•Warna merah
lembayung
(flavonon, flavonol,
flavonolol)
•Kuning jingga
(flavon, kalkon,
auron) Uji
shinoda
Uji
fecl3
Rx
wilson
Rx
taubock
Lanjutan
Uap ammonia
-kuning hingga merah
(flavanon & flavanol)
- Merah biru (antosianin)
-Orange/coklat (flavononol)
-suasanan asam jadi merah &
lembayung (kalkon / auron)
Pereaksi aluminium klorida
-warna kuning terbentuk
kompleks dengan flavonoid
-kompleks dari flavonoid
dengan gugus hidroksil
berkedudukan orto tidak
stabill dengan asam dan akan
terurai kembali
Pereaksi sitroborat
- Campuran asam sitrat dan
asam borat
- Fluorosensi kuning, kuning
kehijauan dengan sinar UV
366 nm (Flavonoid)
Asam sulfat
- Warna kuning > flavon dan
flavonolol
-warna merah / merah kebiru
biruan > khalkon / auron
Orange hingga merah >
flavanon
b. Reaksi antosianin dan antosianidin
�Antosianidin termasuk jenis flavonoid yang utama yang banyak
ditemukan di alam dalam bentuk 3 atau 3,5 - glikosida disebut
antosianin. Antosianin adalah senyawasenyawa yang berperan
dalam memberikan warna merah, ungu, dan biru pada kelopak
bunga dan buah. Sebagai glikosida, semua antosianin larut
dalam air dan tidak larut dalam pelarutpelarut organik.
�Akan tetapi antosianin dapat diendapkan dari larutannya
sebagai garam timbal yang berwarna biru, yang larut dalam
asam asetat glasial menghasilkan warna merah tua. Selanjutnya
dihidrolisa dengan asam menghasilkan antosianidin dan
gulanya.
Perbedaan individual antara antosianidin
terletak pada tingkat hidroksilasi dari cincin
aromatik. Akan tetapi dari tiga jenis
antosianidin yang utama yakni
pelargonidin, sianidin dan delfinidin,
semuanya terhidroksilasi pada posisi 3,5
dan 7. Sedangkan perbedaan individual
antara senyawa-senyawa antosianin
terletak pada posisi dari gugus
(residu gula) di dalam molekulnya.
Karakterisasi dari antosianin dapat dilakukan berdasarkan sifat
fisik, seperti spektrum serapan, flourosensi dan warna dalam
larutan penyangga. Antosianin memperlihatkan sifat amfoter,
dimana warna larutan berubah-ubah tergantung pH seperti
terlihat dari contoh berikut :
Perubahan warna dari merah melalui ungu ke biru adalah ciri
dari antosianin yang mengandung gugus-gugus hidroksil bebas
pada cincin B dan terletak bersebelahan seperti lazimnya
ditemukan pada glikosida dai sianidin dan delfinidin. Oleh
karena itu glikosida dari pelarginidin tidak
perubahan warna yang menyolok. Fenomena ini dapat
digunakan untuk mengenal pola hidroksilasi dari cincin B dari
molekul antosianin yang dipisahkan dari suatu jaringan
tumbuhan
Antosianin atau antosianidin yang tidak mengandung gugus-
gugus hidroksil bebas dan terikat bersebelahan, bereaksi dengan
hidrogen peroksida menghasilkan turunan asam benzoat. Reaksi
penguraian oleh hidrogen peroksida ini terjadi karena pemutusan
ikatan antara C-2 dan atom C-3 dari cincin piroksonium, seperti
reaksi berikut ini :
FLAVON
�Flavon merupakan pigmen warna kuning yang tersebar luas pada
tumbuhan tinggi
�Sering terdapat sebagai glikosida, tetapi lebih sedikit dibanding
flavonol
�Flavon berbeda dengan flavonol karena tidak memiliki gugus 3–
hidroksi, hal ini berpengaruh pada serapan UV, gerakan
kromatografi dan dan reaksi warnanya, sehingga hal ini dapat
digunakan unutk membedakannya.
�Flavon mudah dipecah oleh alkali menghasilkan diasilmetan
�Flavon stabil terhadap asam kuat, dan eternya mudah di dealkilasi
dengan penambahan HI atau HBr atau dengan aluminium klorida
dengan pelarut inert.
ANTOSIANIN
�Antosianin ialah pigmen daun bunga merah, ungu, sampai biru
terutama pada bunga dan buah.
�Sebagian besar antosianin adalah glikosida, dan aglikonnya disebut
antosianidin, yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan
asam.
�Antosianin yang paling umum adalah sianidin yang berwarna merah
lembayung.
�Antosianidin secara umum, yaitu : apigenidin, luteolinidin,
pelargonidin, sianidin, peonidin, petunidin, malvidin dan delfinidin
�Adanya –OH, -OCH3, O-glikosida dapat mempengaruhi warna.
� Amfoter, warna berubah berdasarkan pH : cth: sianin (pH < 3 :
merah, pH 8,5 = ungu, pH > 11 : biru)
�Beberapa contoh kelompok flavon : apigenin, luteolin, krisin,
tangeritin, krisoeriol
�Semua senyawa ini memiliki peran hampir sama yaitu sebagai
antioksidan (penangkap radikal bebas). Selain itu juga sebagai
peningkat daya tahan tubuh karena memiliki sifat memperkuat
dinding sel sehingga tubuh dapat lebih bertahan dari serangan
agen penyebab penyakit.
�Contoh tanaman yang mengandung flavon adalah seledri, lada
(hanya luteolin), dan peterseli (hanya apigenin)
Bioaktivitas flavonoid
Beberapa jenis flavonoid seperti kalkon, flavanon, flavonol,
flavon, katekin, isoflavonoid dan isoflavonoid yang telah
ditemukan mempunyai bioaktivitas tertentu seperti disajikan
dalam tabel di bawah ini :
Flavonoid dapat memberi efek antioksidan dengan mencegah
generasi ROS, langsung menangkap ROS atau secara tidak tidak
langsung terjadi peningkatan enzim.
Contoh reaksi flavonoid yang sudah terbukti sebagai radikal
bebas adalah pinocembrin (5,7-dihidroksiflavanon) dan
pinostrobin (5-hidroksi-7-metoksiflavanon) yang diekstraksi
pada rimpang temu kunci (Kaempferia pandurata Roxb). Reaksi
ini dipergunakan dalam mengukur kapasitas antioksidan suatu
flavonoid hasil isolasi dengan DPPH (radikal bebas yang stabil)
Flavonoid dapat berfungsi sebagai zat pengkelat dari logam-
logam Cu dan Fe yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi
Fenton. Reaksi ini termasuk reaksi perubahan Hidrogen
Peroksida menjadi *OH. Proses khelat ini akan menurunkan
aktivitas katalitik dari logam Cu dan Fe sehingga akan
mengurangi terbentuknya radikal *OH dan secara otomatis akan
menurunkan proses kerusakan DNA dan proses peroksidasi
lemak (PUFA), seperti reaksi berikut ini :
Contoh 1
Flavonoid dalam ekstrak daun gaharu ini dapat menangkap
radikal bebas (*OH dan lainnya) dengan menyumbangkan ion
H+ sehingga reaksi radikal selanjutnya yang merusak DNA sel
normal disekitarnya dapat dihentikan seperti reaksi berikut ini :
FL-OH + *OH H2O + FL-O* (radikal flavonoid)
Reaksi ini dapat menurunkan kadar 8-OHdG sebagai marker
kerusakan DNA oleh reaksi HO* dengan basa-basa nitrogen dari
DNA
Contoh 2
Flavonoid dalam ekstrak daun gaharu dapat mencegah
peroksidasi lipid dengan cara memberikan ion H+ , seperti reaksi
berikut ini :
LOO* + FL-OH LOOH + FL-O* (radikal flavonoid)
Reaksi ini dapat menurunkan kadar MDA sebagai marker
peroksidasi lipid oleh HO* karena peroksidasi lipid tidak bisa
berlangsung.
Contoh 3
Flavonoid pada ekstrak daun gaharu dapat mencegah produksi
ROS (oksidan) dengan menghambat enzim-enzim yang
menghasilkan ROS seperti xanthine oxidase, NADPH oksidase
dengan cara membentuk khelat dengan logam2 transisi dari
katalisator enzim tersebut (Fe,Cu)
Flavonoid: Sifat, Jenis, dan Bioaktivitas

More Related Content

Similar to Flavonoid: Sifat, Jenis, dan Bioaktivitas

Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...anandajpz
 
Fitokimia kel 2 (1).pptx
Fitokimia kel 2 (1).pptxFitokimia kel 2 (1).pptx
Fitokimia kel 2 (1).pptxAraSalsabila1
 
Fenolik fitoaleksin
Fenolik fitoaleksinFenolik fitoaleksin
Fenolik fitoaleksinTry Purnomo
 
UAS_PPT_FARMAKOG_4.pptx
UAS_PPT_FARMAKOG_4.pptxUAS_PPT_FARMAKOG_4.pptx
UAS_PPT_FARMAKOG_4.pptxTudeHamsyong
 
Kimias bahan alam flavonoid kumarin tanin
Kimias bahan alam flavonoid kumarin taninKimias bahan alam flavonoid kumarin tanin
Kimias bahan alam flavonoid kumarin taninAdrenalJunior
 
DOC-20230320-WA0044..pptx
DOC-20230320-WA0044..pptxDOC-20230320-WA0044..pptx
DOC-20230320-WA0044..pptxlibertolahe
 
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptxppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptxDesiRis1
 
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Hani Ani
 
Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan
Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan
Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan Elisaadp_
 

Similar to Flavonoid: Sifat, Jenis, dan Bioaktivitas (20)

Flavonoid
FlavonoidFlavonoid
Flavonoid
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
 
FLAVONOID.pptx
FLAVONOID.pptxFLAVONOID.pptx
FLAVONOID.pptx
 
7.zat warna alami
7.zat warna alami7.zat warna alami
7.zat warna alami
 
Fitokimia kel 2 (1).pptx
Fitokimia kel 2 (1).pptxFitokimia kel 2 (1).pptx
Fitokimia kel 2 (1).pptx
 
SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA
 
Fenolik fitoaleksin
Fenolik fitoaleksinFenolik fitoaleksin
Fenolik fitoaleksin
 
Flavon
FlavonFlavon
Flavon
 
UAS_PPT_FARMAKOG_4.pptx
UAS_PPT_FARMAKOG_4.pptxUAS_PPT_FARMAKOG_4.pptx
UAS_PPT_FARMAKOG_4.pptx
 
Kimias bahan alam flavonoid kumarin tanin
Kimias bahan alam flavonoid kumarin taninKimias bahan alam flavonoid kumarin tanin
Kimias bahan alam flavonoid kumarin tanin
 
DOC-20230320-WA0044..pptx
DOC-20230320-WA0044..pptxDOC-20230320-WA0044..pptx
DOC-20230320-WA0044..pptx
 
ikan nila hita,
ikan nila hita,ikan nila hita,
ikan nila hita,
 
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptxppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
 
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)
 
PPT FITOKIMIA.pptx
PPT FITOKIMIA.pptxPPT FITOKIMIA.pptx
PPT FITOKIMIA.pptx
 
Senyawa fenol
Senyawa fenolSenyawa fenol
Senyawa fenol
 
TANIN.pptx
TANIN.pptxTANIN.pptx
TANIN.pptx
 
Btp(pewarna)
Btp(pewarna)Btp(pewarna)
Btp(pewarna)
 
Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan
Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan
Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 

Flavonoid: Sifat, Jenis, dan Bioaktivitas

  • 1. Sesi 10-11 FLAVONOID D3 FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2023
  • 2. DEFINISI Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder yang paling banyak ditmukan di dalam jaringan tanaman. Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa fenolik dengan struktur kimia C6 -C3 -C6. Kerangka flavonoid terdiri atas satu cincin aromatik A, satu cincin aromatik B, dan cincin tengah berupa heterosiklik yang mengandung oksigen dan bentuk teroksidasi cincin ini dijadikan dasar pembagian flavonoid ke dalam sub-sub kelompoknya.
  • 3. Flavonoid dapat dibagi ke dalam 14 kelas menurut tingkat oksidasi dari cincin pusat (cincin C). � Biasanya sebagian besar adalah antosianin seperti flavonon dan flavonol. � Beberapa flavonoid adalah memiliki pigmen, sebagian lagi tidak berpigmen. � 3 dari senyawa flavonoid, pelargonidin, cyanidin, dan delphinidin adalah anthocyanidins. � Warna pigmen ini ditemukan pada bunga dan buah dan sering juga di dalam interaksi polinator dan pada buah dan biji, tetapi hal itu juga menjadi bagian vegetatif dari tumbuhan
  • 4. �Biogenesis berasal dari kombinasi antara jalur shikimat dan jalur asetat-mevalonat. �Merupakan senyawa fenol terbanyak ditemukan di alam. �Merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagian warna kuning. �Kerangka dasar terdiri atas 15 atom karbon yang membentuk susunan C6 -C3 -C6
  • 5. Ciri struktur flavonoid �Cincin B flavonoid seringkali mempunyai gugus gugus hidroksil atau alkoksil pada posisi 4’, atau 3’ & 4’. �Adanya tiga gugus hidroksil atau alkoksil, atau tidak teroksigenasi sama sekali, atau teroksigenasi pada posisi 2’, sangat jarang ditemukan. �Hal tersebut disebabkan biogenesis dari flavonoid. �Glikosida senyawa flavonoid berikatan dengan gula pada gugus hidroksil yang ada.
  • 6. Tahapan Awal Biosintesis Flavonoid Senyawa flavonoid merupakan senyawa fenolik alam yang tersebar merata dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tidak terdapat pada mikroorganisme, bakteri, alga, jamur dan lumut. Sebagian besar senyawa flavonoid dalam bentuk glikosida (gula dan aglikon) dan juga sebagai aglikon. Dalam bentuk glikosidanya flavonoid larut dalam air dan sedikit larut dalam pelarut organik. Struktur senyawa flavonoid secara biosintesis berasal dari penggabungan jalur sikimat C6-C3 (cincin A) dan jalur asetat malonate.
  • 7. Reaksi flavonoid a. Reaksi flavon dan flavonol b. Reaksi antosianin dan antosianidin
  • 8. a. Reaksi flavon dan flavonol Flavon dan flavonol adalah jenis flavonoid yang sering ditemukan di alam, flavon mempunyai struktur dari 2 -fenilbenzofiran-4-on, sedangkan flavonol dapat dianggap 3- hidroksiflavon : Dengan adanya gugus hidroksil (metoksil) pada posisi 5,7 atau 4’ yang mampu menampung muatan positif pada posisi-posisi ini, maka struktur ini yang terlibat dalam resonansi dari garam flavilium akan bertambah. Dengan perkataan lain, dengan adanya gugus hidroksil (metoksil) pada posisi tersebut, maka ion flavilium menjadi lebih stabil, yang berrarti pula bahwa kebasaan flavon tersebut akan bertambah
  • 9. Isolasi flavonoid Berdasarkan system pelarut a. Flavonoid aglikon bebas yang dipancarkan oleh jaringan tanaman (daun atau akar) - Pelarut nonpolar: metilen klorida, etil eter, atau etil asetat. b. Konjugat glikosidik yang lebih polar - Pelarut polar: metanol dan etanol. c. Flavonoid dan konjugatnya dari bahan biologis padat (jaringan tumbuhan atau hewan dan berbagai produk makanan). - Campuran alkohol dan air dalam rasio yang berbeda (metanol:air=9:1 dan kemudian metanol:air=1:1) *cocok untuk flavonoid dengan kepolaran tinggi
  • 10. Metode ekstraksi flavonoid secara umum Bahan tumbuhan dihaluskan kemudian ditimbang. +kan methanol :air (9:1) dibiarkan selama 6-12jam lalu saring filtrat (F1) Ampas dari bahan diatas dilakukan ekstraksi tahap kedua dan di +kan methanol : air (1:1) (F2) F1 & F2 digabung kemudian diuapkan sampai semua pelarut teruapkanc Ekstrak kental (n-heksana / kloroform di dalam corong pisah
  • 11. Identifikasi kualitatif flavonoid (rx warna) •Larujidiuapkan+aseton+ serbuk asam borat dan as sitrat > keringkan>residu+eter>lihat dibawahsinarUV365nm •Warna kuning tak berfluorosensi>flavnoid •Laruji diuapkan+aseton+serbukas boratdanasoksalatlalu keringkan>residu+eter)> lihatdibawahsinarUV365nm •Hijaukuningsenyawa flavonoid •Lar uji + fecl3 •Warna hijau biru > flavonoid yang memiliki gugus hidroksil bebas pada cincin A atau B •Lar uji+serbuk mg+hcl 5m •Warna merah lembayung (flavonon, flavonol, flavonolol) •Kuning jingga (flavon, kalkon, auron) Uji shinoda Uji fecl3 Rx wilson Rx taubock
  • 12. Lanjutan Uap ammonia -kuning hingga merah (flavanon & flavanol) - Merah biru (antosianin) -Orange/coklat (flavononol) -suasanan asam jadi merah & lembayung (kalkon / auron) Pereaksi aluminium klorida -warna kuning terbentuk kompleks dengan flavonoid -kompleks dari flavonoid dengan gugus hidroksil berkedudukan orto tidak stabill dengan asam dan akan terurai kembali Pereaksi sitroborat - Campuran asam sitrat dan asam borat - Fluorosensi kuning, kuning kehijauan dengan sinar UV 366 nm (Flavonoid) Asam sulfat - Warna kuning > flavon dan flavonolol -warna merah / merah kebiru biruan > khalkon / auron Orange hingga merah > flavanon
  • 13. b. Reaksi antosianin dan antosianidin �Antosianidin termasuk jenis flavonoid yang utama yang banyak ditemukan di alam dalam bentuk 3 atau 3,5 - glikosida disebut antosianin. Antosianin adalah senyawasenyawa yang berperan dalam memberikan warna merah, ungu, dan biru pada kelopak bunga dan buah. Sebagai glikosida, semua antosianin larut dalam air dan tidak larut dalam pelarutpelarut organik. �Akan tetapi antosianin dapat diendapkan dari larutannya sebagai garam timbal yang berwarna biru, yang larut dalam asam asetat glasial menghasilkan warna merah tua. Selanjutnya dihidrolisa dengan asam menghasilkan antosianidin dan gulanya.
  • 14. Perbedaan individual antara antosianidin terletak pada tingkat hidroksilasi dari cincin aromatik. Akan tetapi dari tiga jenis antosianidin yang utama yakni pelargonidin, sianidin dan delfinidin, semuanya terhidroksilasi pada posisi 3,5 dan 7. Sedangkan perbedaan individual antara senyawa-senyawa antosianin terletak pada posisi dari gugus (residu gula) di dalam molekulnya.
  • 15. Karakterisasi dari antosianin dapat dilakukan berdasarkan sifat fisik, seperti spektrum serapan, flourosensi dan warna dalam larutan penyangga. Antosianin memperlihatkan sifat amfoter, dimana warna larutan berubah-ubah tergantung pH seperti terlihat dari contoh berikut :
  • 16. Perubahan warna dari merah melalui ungu ke biru adalah ciri dari antosianin yang mengandung gugus-gugus hidroksil bebas pada cincin B dan terletak bersebelahan seperti lazimnya ditemukan pada glikosida dai sianidin dan delfinidin. Oleh karena itu glikosida dari pelarginidin tidak perubahan warna yang menyolok. Fenomena ini dapat digunakan untuk mengenal pola hidroksilasi dari cincin B dari molekul antosianin yang dipisahkan dari suatu jaringan tumbuhan
  • 17. Antosianin atau antosianidin yang tidak mengandung gugus- gugus hidroksil bebas dan terikat bersebelahan, bereaksi dengan hidrogen peroksida menghasilkan turunan asam benzoat. Reaksi penguraian oleh hidrogen peroksida ini terjadi karena pemutusan ikatan antara C-2 dan atom C-3 dari cincin piroksonium, seperti reaksi berikut ini :
  • 18. FLAVON �Flavon merupakan pigmen warna kuning yang tersebar luas pada tumbuhan tinggi �Sering terdapat sebagai glikosida, tetapi lebih sedikit dibanding flavonol �Flavon berbeda dengan flavonol karena tidak memiliki gugus 3– hidroksi, hal ini berpengaruh pada serapan UV, gerakan kromatografi dan dan reaksi warnanya, sehingga hal ini dapat digunakan unutk membedakannya. �Flavon mudah dipecah oleh alkali menghasilkan diasilmetan �Flavon stabil terhadap asam kuat, dan eternya mudah di dealkilasi dengan penambahan HI atau HBr atau dengan aluminium klorida dengan pelarut inert.
  • 19. ANTOSIANIN �Antosianin ialah pigmen daun bunga merah, ungu, sampai biru terutama pada bunga dan buah. �Sebagian besar antosianin adalah glikosida, dan aglikonnya disebut antosianidin, yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan asam. �Antosianin yang paling umum adalah sianidin yang berwarna merah lembayung. �Antosianidin secara umum, yaitu : apigenidin, luteolinidin, pelargonidin, sianidin, peonidin, petunidin, malvidin dan delfinidin �Adanya –OH, -OCH3, O-glikosida dapat mempengaruhi warna. � Amfoter, warna berubah berdasarkan pH : cth: sianin (pH < 3 : merah, pH 8,5 = ungu, pH > 11 : biru)
  • 20.
  • 21. �Beberapa contoh kelompok flavon : apigenin, luteolin, krisin, tangeritin, krisoeriol �Semua senyawa ini memiliki peran hampir sama yaitu sebagai antioksidan (penangkap radikal bebas). Selain itu juga sebagai peningkat daya tahan tubuh karena memiliki sifat memperkuat dinding sel sehingga tubuh dapat lebih bertahan dari serangan agen penyebab penyakit. �Contoh tanaman yang mengandung flavon adalah seledri, lada (hanya luteolin), dan peterseli (hanya apigenin)
  • 22.
  • 23.
  • 24. Bioaktivitas flavonoid Beberapa jenis flavonoid seperti kalkon, flavanon, flavonol, flavon, katekin, isoflavonoid dan isoflavonoid yang telah ditemukan mempunyai bioaktivitas tertentu seperti disajikan dalam tabel di bawah ini :
  • 25. Flavonoid dapat memberi efek antioksidan dengan mencegah generasi ROS, langsung menangkap ROS atau secara tidak tidak langsung terjadi peningkatan enzim.
  • 26. Contoh reaksi flavonoid yang sudah terbukti sebagai radikal bebas adalah pinocembrin (5,7-dihidroksiflavanon) dan pinostrobin (5-hidroksi-7-metoksiflavanon) yang diekstraksi pada rimpang temu kunci (Kaempferia pandurata Roxb). Reaksi ini dipergunakan dalam mengukur kapasitas antioksidan suatu flavonoid hasil isolasi dengan DPPH (radikal bebas yang stabil)
  • 27. Flavonoid dapat berfungsi sebagai zat pengkelat dari logam- logam Cu dan Fe yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi Fenton. Reaksi ini termasuk reaksi perubahan Hidrogen Peroksida menjadi *OH. Proses khelat ini akan menurunkan aktivitas katalitik dari logam Cu dan Fe sehingga akan mengurangi terbentuknya radikal *OH dan secara otomatis akan menurunkan proses kerusakan DNA dan proses peroksidasi lemak (PUFA), seperti reaksi berikut ini :
  • 28. Contoh 1 Flavonoid dalam ekstrak daun gaharu ini dapat menangkap radikal bebas (*OH dan lainnya) dengan menyumbangkan ion H+ sehingga reaksi radikal selanjutnya yang merusak DNA sel normal disekitarnya dapat dihentikan seperti reaksi berikut ini : FL-OH + *OH H2O + FL-O* (radikal flavonoid) Reaksi ini dapat menurunkan kadar 8-OHdG sebagai marker kerusakan DNA oleh reaksi HO* dengan basa-basa nitrogen dari DNA
  • 29. Contoh 2 Flavonoid dalam ekstrak daun gaharu dapat mencegah peroksidasi lipid dengan cara memberikan ion H+ , seperti reaksi berikut ini : LOO* + FL-OH LOOH + FL-O* (radikal flavonoid) Reaksi ini dapat menurunkan kadar MDA sebagai marker peroksidasi lipid oleh HO* karena peroksidasi lipid tidak bisa berlangsung.
  • 30. Contoh 3 Flavonoid pada ekstrak daun gaharu dapat mencegah produksi ROS (oksidan) dengan menghambat enzim-enzim yang menghasilkan ROS seperti xanthine oxidase, NADPH oksidase dengan cara membentuk khelat dengan logam2 transisi dari katalisator enzim tersebut (Fe,Cu)