SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
MENGHITUNG KONSENTRASI ASPIRIN DALAM TABLET MENGGUNAKAN METODE TITRASI ASAM BASA 
Meiseti Awan*, Pramita Rosma Aryani, Lisa Purpitasari 
Lab. Kimia Dasar Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang 
Gedung D8 Lt 1 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia 50229 
meiseticloudz@gmail.com, 085726358476 
Abstrak 
Aspirin merupakan bahan obat yang telah digunakan secara luas. Senyawa ini merupakan turunan ester dari asam salisilat dan dibuat dari asetilasi asam salisilat dengan asetil klorida atau anhidrida asam asetat. Dalam penggunaannya sebagai bahan pembuatan obat, konsentrasi aspirin yang digunakan haruslah sesuai dengan dosis yang sesuai. Pada percobaan kali ini kita akan mencari konsentrasi aspirin dalam suatu tablet yang mempunyai massa 0,588 gram. Metode yang digunakan adalah titrasi asam basa menggunakan larutan NaOH dan indikator fenolftialn (PP). Indikator fenolftialin (PP) digunakan untuk mengetahui perubahan PH larutan dengan melihat perubahan warna yang konstan selama satu menit. Tablet aspirin ditumbuk hingga halus, kemudian dimasukan ke dalam gelas kimia 125 ml dan ditambah alkohol 25 ml. Larutan dikocok selama 5 menit kemudian dipanaskan sampai mendidih. Tambahkan air suling 40 ml, selanjutnya larutan dibagi dalam 3 erlenmeyer yang sebelumnya telah ditetesi indikator PP sebanyak 2 tetes. Masing-masin erlenmeyer dititrasi menggunakan NaOH 0,1 M. Sambil digoyangkan, maka akan terjadi perubahan warna pada larutan menjadi kemerahan selama beberapa saat. Banyaknya volume NaOH yang digunakan dalam titrasi ini yang menjadi acuan untuk menghitung PH aspirin tersebut. Semakin banyak volume NaOH yang digunakan maka dapat disimpulkan nilai PH awal larutan aspirin semakin kecil. 
Kata Kunci: aspirin, konsentrasi, PH 
Abstract 
Aspirin is a drug substance that has been used widely. This compound is an ester derivative of salicylic acid and salicylic acid made from acetylated with acetyl chloride or acetic acid anhydride. In use as materials for drugs, aspirin concentration used must be in accordance with the appropriate dose. In this experiment we will look for the concentration of aspirin in a tablet that has a mass of 0.588 grams. The method used is the acid-base titration using NaOH solution and fenolftialn indicator (PP). Fenolftialin indicator (PP) is used to determine the change in pH of the solution by looking at the color change is constant for a minute. Aspirin tablets until finely ground, then put into a beaker of 125 ml and 25 ml of alcohol plus. The solution was shaken for 5 minutes and then heated to boiling. Add 40 ml of distilled water, then the solution was divided into 3 erlenmeyer previously PP indicator drops by 2 drops. Each brackish erlenmeyer titrated using 0.1 M NaOH While shaken, there will be a change in the color of the solution became red for a moment. A large volume of NaOH used in this titration is the reference for calculating the PH aspirin. The more the volume of NaOH are used, it can be concluded the initial pH value of a solution of aspirin is getting smaller. 
Key Word: consentration, aspirin, NaOH, PP indicator
Pendahuluan 
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia. 
Menurut kajian John Vane, aspirin menghambat pembentukan hormon dalam tubuh yang dikenal sebagai prostaglandins. Siklooksigenase, sejenis enzim yang terlibat dalam pembentukan prostaglandins dan tromboksan, terhenti tak berbalik apabila aspirin mengasetil enzim tersebut. 
Aspirin dibuat dengan cara esterifikasi, dimana bahan aktif dari aspirin yaitu asam salisilat direaksikan dengan asam asetat anhidrad atau dapat juga direaksikan dengan asam asetat glacial bila asam asetat anhidrad sulit untuk ditemukan. Pada proses pembuatan reaksi esterifikasi ini dibantu oleh suatu katalis asam untuk mempercepat reaksi dan juga dengan pemanasan. Pada pembuatan aspirin juga ditambahkan air untuk melakukan rekristalisasi berlangsung cepat dan terbentuk endapan. Endapan inilah yang merupakan aspirin. 
Penggunaan aspirin yang berlebihan juga akan menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Beberapa efek samping dari penggunaan aspirin adalah sebagai berikut: mulas atau iritasi pada perut, reaksi alergi, menyebabkan bayi lahir abnormal, membahayakan dalam proses operaso karena mencegah penggumpalan darah, stroke, asma, dan masih banyak lagi. Selain itu, hasil studi Aspirin for Asymptomatic Atherosclerosis (AAA) mmeberikan pernyataan bahwa orang yang tidak memiliki gejala atau didiagnosis menderita penyakit pembuluh darah atau jantung tidak boleh mengonsumsi aspirin, karena resiko pendarahan mungkin lebih besar dari manfaatnya. 
Molaritas suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan. Menggunakan molar akan memudahkan perhitungan dalam stoikiometri karena konsentrasi dinyatakan dalam jumlah mol, namun penggunaan satuan dalam pengukuran volum menjadi kurang tepat, karena volume suatu cairan berubah sesuai temperatur, sehingga molaritas larutan dapat berubah tanpa menambahkan atau mengurangi zat apapun.
Konsentrasi aspirin didapat dari perkalian dengan volum dan molar NaOH, dimana volum NaOH diperoleh dari percobaan titrasi asam basa. Titrasi merupakan metode analisis kimia secara kunatitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk mennetukan konsentrasi dari reaktan. Analisis titrimetri merupakan suatu dari bagian utama dari kimia analitik dan perhitungannya berdasarkan hubungan stoikiometri dari reaksi-reaksi kimia. Dalam analisis titrasi terdapat titran merupakan pereaksi yang ditambahkan sedikit-sedikit dalam bentuk larutan dengan konsentrasi yang diketahui. Penambahan titran dilanjutkan hingga sejumlah titran yang ekivalen dengan pereaksi lain telah ditambahkan. Maka dikatakan bahwa titik ekivalen titran telah tercapai. Agar mengetahui bila pemabahan titran berhenti, praktikan dapat menggunakan sebuah zat kimia yang disebut indikator, yang bertanggap terhadap adanya titran berlebih dengan perubagan warna. 
Memilih indikator yang akan digunakan merupakan salah satu aspek penting dari analisis tetrimetri. Titik titrasi pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir. Tentunya merupakan suatu harapan, bahwa titik akhir ada sedekat mungkin dengan titik ekivalen. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah indikator fenolftalin (PP). Pada percobaan kali ini kami akan menghitung konsentrasi aspirin dalam tablet dengan metode titrasi menggunakan indikator PP. 
Metode 
Untuk menghitung konsentrasi aspirin dalam tablet, kita menggunakan metode titrasi asam basa menggunakan indikator PP. Bahan yang digunakan adalah 1 tablet aspirin, larutan NaOH 0,1M, indikator PP, air suling, dan alkohol netral 70%. Sedangkan peralatan yang digunakan melitputi gelas kimia, tabung erlenmeyer, buret, neraca analitik, lumpang porselin, penjepit, dan lampu spirtus. 
Percobaan dimulai dengan menumbuk tablet aspirin pada lumpang porselin sampai halus. Masukan serbuk tablet aspirin kedalam gelas kimia, kemudian cuci lumpang porselin dengan alkohol 70% sebanyak 25 ml dan masukan juga ke dalam gelas kimia. Goyangkan gelas kimia sampai semua serbuk larut dalam alkohol. Kemudian panaskan larutan dengan lampu spirtus sampai mendidih. Setelah dipanaskan, tambahkan aquades sebanyak 40 ml pada larutan untuk mengencerkan aspirin. 
Siapkan 3 buah erlenmeyer yang telah diberi 2 tetes indikator PP. Masukan larutan aspirin tersebut ke dalam erlenmeyer dengan volume masing-masing 10 ml. Gunakanlah
gelas ukur untuk memudahkan dalam mendapatkan volume yang diinginkan. Mulailah menitrasi satu persatu erlenmeyer dengan NaOH 0,1M menggunakan buret. Goyangkan erlenmeyer ketika proses titrasi berlangsung dan amati jika ada perubahan warna menjadi kemerahan. Lakukan hal yang sama kepada 2 erlenmeyer yang lain. Catat berapa NaOH yang dibutuhkan untuk mengubah warna larutan menajadi kemerahan dari masing-masing erlenmeyer. 
Hasil dan Pembahasan 
Sebelum percobaan dimulai, terlebih dahulu perlu diketahui massa total dari tablet yang akan digunakan dalam percobaan, karena massa total tablet ini akan diperhitungkan dalam penghitungan konsentrasi aspirin yang terkandung di dalamnya. Dari hasil penimbangan menggunakan neraca digital, didapat hasil bahwa massa dari tablet adalah 0,588 gram. Dari massa tersebut akan dicari massa murni aspirin yang dikandungnya. 
Hasil percobaan menunjukan bahwa jumlah volume larutan NaOH yang dibutuhkan untuk menitrasi masing-masing larutan aspirin yang terdapat pada 3 erlenmeyer secara urut dari titrasi pertama sampai titrasi ketiga adalah 8,5 ml, 8,7 ml, dan 9,2 ml. Meskipun volume larutan aspirin yang digunakan untuk dititrasi pada masing-masing erlenmeyer adalah sama, yaitu 10 ml, namun data menunjukan bahwa volume NaOH yang dibutuhkan supaya larutan aspirin mencapai titik kesetimbangan mempunyai jumlah yang berbea-beda. 
Aspirin merupakan turunan ester dari asam salisilat dan dibuat dengan cara esterifkasi dari asetilasi asam salisilat dengan asetil klorida atau anhidrida asam asetat dengan persamaan reaksi sebagai berikut 
Setelah aspirin ditumbuk sampai halus dalam lumpang porselin, kemudian aspirin dimasukan ke dalam gelas kimia dengan diberi tambahan alkohol netral 70% sebanyak 25 ml. penambahan alkohol netral 70% ini dikarenakan aspirin mudah larut (1-10 bagian) dalam
alkohol. Aspirin ini sukar larut (100-1000 bagian) dalam air, oleh karena itu perlu di larutkan 
dalam alkohol. Penggunaan alkohol yang sifatnya netral agar saat dititrasi tidak bereaksi 
dengan komponen yang lain. Jika ternyata alkohol asam, maka nantinya saat dititrasi ternyata 
tidak sepenuhnya NaOH menetralkan aspirin, tetapi juha dapat menetralkan alkohol. Jika 
alkoholnya bersifat basa, maka nantinya saat dicampurkan dengan aspirin akan terjadi 
penetralan antara alkohol dengan aspirin sebelum dilakukan titrasi, sehingga hasil titrasi tidak 
valid karena ada komponen lain yang bereaksi antara aspirin dengan NaOH. 
Setelah dilarutkan dalam etanol, maka di goyang-goyangkan tujuannya adalah agar 
serbuk aspirin larut dalam etanol. Namun, jika hanya digoyangkan-goyangkan saja maka ada 
beberapa serbuk aspirin yang belum larut secara merata pada etanol, oleh sebab itu perlu 
dilakukan pemanasan tujuannya agar laruan yang didapatkan itu terdisperi sempurna di dalam 
etanol. Setelah dipanaskan, larutan aspirin diberi aquades sebanyak 40 ml. Tujuannya supaya 
pada saat melakukan titrasi, NaOH yang perlu untuk menitrasi aspirin lebih efisien. 
Pemakaian aquades ini cocok untuk mengencerkan aspirin, karena aquades merupakan 
larutan yang sifatnya netral dan inert. Setelah itu tambahkan 2 tetes indikator PP. Pemberian 
2 tetes indikator PP sudah dianggap cukup, karena jika kita meneteskan lebih dari 2 tetes, 
nantinya akan mempengaruhi volume aspirin. 
Saat larutan aspirin ditambahkan PP warnanya masih bening, kemudian dititrasi 
dengan larutan NaOH sambil digoyang-goyangkan, setelah mencapai titik ekivalen dimana 
mol aspirin tepat bereaksi dengan NaOH menghasilkan produk dengan warna kemerahan. 
Jika kita menggunakan indikator PP dalam titrasi asam basa, maka titik ekivalen ini berada 
dalam rentang PH 8,3-10. Ketika proses titrasi berlangsung, gugus asetil dalam rekasi 
netralisasi ini lebih sukar lepas dari pada gugus karbonil, sehingga terjadi reaksi sebagai 
berikut 
O 
C 
O 
COOH 
CH3 + NaOH 
O 
C 
O 
COOH 
CH3 COONa 
+ H O 2
Titrasi menggunakan indikator fenolftalin (PP) diakhiri saat terjadi perubahan warna 
yang konstan. Perlu diperhatikan, bahwa perubahan warna ini terjadi sangat singkat yaitu 
sekitar 1 menitan. Jika larutan sudah berubah menjadi bening lagi, maka larutan tersebut 
harus digoyang lagi supaya kembali menghasilkan warna merah. Jika NaOH yang digunakan 
saat titrasi berlebih, maka reaksinya dapat dituliskan seperti persamaan berikut 
OH 
COONa 
O 
C 
O 
COOH 
CH3 COONa 
+ NaOH + CH COONa 3 
Dari setiap larutan aspirin pada erlenmeyer, dimana volume larutan dibuat sama yaitu 
10 ml, ketika dititrasi dengan larutan NaOH, ternyata masing-masing erlenmeyer 
membutuhkan jumlah volume NaOH yang berbeda sesuai dengan yang telah dijelaskan 
sebelumnya. Data hasil percobaan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut 
Tabel 1 Jumlah NaOH yang dibutuhkan dalam titrasi larutan aspirin 10 ml 
Massa tablet (g) Percobaan ke - Volume aspirin (ml) Volume NaOH (ml) 
0,588 
1 10 8,5 
2 10 8,7 
3 10 9,2 
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa massa tablet yang adalah 0,588. Dari massa 
tersebut, akan kita cari konsentrasi dari aspirin. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan 
percobaan pertama menggunakan volume aspirin 10 ml. Untuk mencapai titik ekivalen 
dimana semua mol aspirin tepat bereaksi dengan NaOH membutuhkan volume NaOH 
sejumlah 8,5 ml. percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan 10 ml larutan aspirin 
dalam erlenmeyer. Untuk mencapai titik ekivalen dimana semua mol aspirin tepat bereaksi 
dengan NaOH dengan ditandai warna larutan berubah menjadi merah muda, dibutuhkan 
volume larutan NaOH sebanyak 8,7 ml. Percobaan ketiga dilakukan menggunakan larutas
aspirin sebanyak 10 ml, dititrasi dengan larutan NaOH dan ketika mencapai titik ekivalen, jumlah volume NaOH yang dibutuhkan sebanyak 9,2 ml. 
Dari data percobaan tersebut dapat dilihat bahwa jumlah volume NaOH yang dibutuhkan pada masing-masing percobaan mempunyai nilai yang berbeda meskipun jumlah larutan aspirin yang digunakan sama. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah dalam ketiga percobaan tersebut, saat titrasi berlangsung, goyangan erlenmeyer yang diberikan pada masinig-masing percobaan berbeda. Semakin sering dan cepat erlenmeyer digoyangkan, maka reaksi antara NaOH dengan larutas aspirin akan semakin cepat, sehingga akan timbul warna merah. 
Namun meskipun dari ketiga percobaan jumlah volume NaOH yang digunakan berbeda, kita akan menggunakan rata-rata dari ketiga volume tersebut untuk menentukan konsentrasi aspirinny. Konsentrasi aspirin dicari menggunakan rumus sebagai berikut 
Volume rata-rata NaOH 
Konsentrasi Aspirin 
Jadi, konsentrasi aspirin dalam tablet dengan massa 0,588 gram adalah 26,9% dari massa tablet tersebut yaitu 0,158 gram atau 158 mg.
Kesimpulan 
Dari percobaan di atas dapat disimpulakn bahwa konsentrasi aspirin yang terkandung dalam 0,588 gram massa tablet adalah 26,9 % yaitu sebesar 158 mg. Percobaan dilakukan dengan menggunakan metode titrasi asam basa dengan indikator PP. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan volume NaOH yang dibutuhkan pada masing-masing percobaan sebesar 8,5 ml, 8,7 ml, dan 9,2 ml. Dengan mencari rata-rata volumenya NaOH, besar Mr aspirin, molar NaOH, dan massa tablet maka dapat dicari konsentrasi aspirin dalam tablet tersebut. 
Daftar Pustaka 
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/efek-samping-aspirin.html 
http://id.wikipedia.org/wiki/Aspirin 
http://www.Informasi%20Obat%20%20Aspirin%20-%20DechaCare.com.htm 
http://id.wikipedia.org/wiki/Molaritas 
http://id.wikipedia.org/wiki/PH 
http://rofiqoh9.blogspot.com/2013/05/analisa-aspirin.html 
http://kimiamania11.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html 
http://farmasi07itb.wordpress.com/2008/12/17/esterifikasi-fenol-sintesis-aspirin/

More Related Content

What's hot

95394 aspirin dan metil salisilat amel
95394 aspirin dan metil salisilat amel95394 aspirin dan metil salisilat amel
95394 aspirin dan metil salisilat amelwinda wirada
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Mina Audina
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniaji indras
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...anandajpz
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 

What's hot (20)

Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
95394 aspirin dan metil salisilat amel
95394 aspirin dan metil salisilat amel95394 aspirin dan metil salisilat amel
95394 aspirin dan metil salisilat amel
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Saponin
SaponinSaponin
Saponin
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Gel
GelGel
Gel
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Redoks Bromometri
Redoks BromometriRedoks Bromometri
Redoks Bromometri
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 

Viewers also liked

laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Ikatan kimia (zainal kim)
Ikatan kimia (zainal kim)Ikatan kimia (zainal kim)
Ikatan kimia (zainal kim)zainal abidin
 
Laporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basaLaporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basaQueena N.A.S
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri zaeied
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatnisha althaf
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriJuli ana
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
 
Laporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basaLaporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basaQueena N.A.S
 
Osn sma pembahasan fisika
Osn sma pembahasan fisikaOsn sma pembahasan fisika
Osn sma pembahasan fisikaAgung Lee
 
236122612 makalah-aspirin
236122612 makalah-aspirin236122612 makalah-aspirin
236122612 makalah-aspirinhomeworkping3
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)Novi Fachrunnisa
 
Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)Ramipratama
 

Viewers also liked (20)

laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Sintesis aspirin
Sintesis aspirinSintesis aspirin
Sintesis aspirin
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Sintesis aspirin2
Sintesis aspirin2Sintesis aspirin2
Sintesis aspirin2
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
sintesis AAS
sintesis AASsintesis AAS
sintesis AAS
 
Ikatan kimia (zainal kim)
Ikatan kimia (zainal kim)Ikatan kimia (zainal kim)
Ikatan kimia (zainal kim)
 
Laporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basaLaporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basa
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
Laporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basaLaporan praktikum kimia asam basa
Laporan praktikum kimia asam basa
 
Osn sma pembahasan fisika
Osn sma pembahasan fisikaOsn sma pembahasan fisika
Osn sma pembahasan fisika
 
larutan penyangga
larutan penyanggalarutan penyangga
larutan penyangga
 
236122612 makalah-aspirin
236122612 makalah-aspirin236122612 makalah-aspirin
236122612 makalah-aspirin
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)
 
Ebook kimia analisis
Ebook kimia analisisEbook kimia analisis
Ebook kimia analisis
 

Similar to Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa

09 m amirul hidayat asetosal
09 m amirul hidayat asetosal09 m amirul hidayat asetosal
09 m amirul hidayat asetosalRismaIntantri
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinMaulana Sakti
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.pptarava3
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirinLaporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirinCarlosEnvious
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalRidwan
 
contoh resep.pptx
contoh resep.pptxcontoh resep.pptx
contoh resep.pptxindrireski2
 
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletLaporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletqlp
 
ppt analisis pemta blablablalllll_1.pptx
ppt analisis pemta blablablalllll_1.pptxppt analisis pemta blablablalllll_1.pptx
ppt analisis pemta blablablalllll_1.pptxbagusPr1
 
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulanAlat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulanerwinnaruto
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxFajrianAulia
 

Similar to Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa (14)

09 m amirul hidayat asetosal
09 m amirul hidayat asetosal09 m amirul hidayat asetosal
09 m amirul hidayat asetosal
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirinLaporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / Total
 
contoh resep.pptx
contoh resep.pptxcontoh resep.pptx
contoh resep.pptx
 
03kelarutan
03kelarutan03kelarutan
03kelarutan
 
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletLaporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
 
ppt analisis pemta blablablalllll_1.pptx
ppt analisis pemta blablablalllll_1.pptxppt analisis pemta blablablalllll_1.pptx
ppt analisis pemta blablablalllll_1.pptx
 
Tujuan
TujuanTujuan
Tujuan
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulanAlat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
 
Pembuatan larutan
Pembuatan larutanPembuatan larutan
Pembuatan larutan
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
 

Recently uploaded

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (7)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa

  • 1. MENGHITUNG KONSENTRASI ASPIRIN DALAM TABLET MENGGUNAKAN METODE TITRASI ASAM BASA Meiseti Awan*, Pramita Rosma Aryani, Lisa Purpitasari Lab. Kimia Dasar Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang Gedung D8 Lt 1 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia 50229 meiseticloudz@gmail.com, 085726358476 Abstrak Aspirin merupakan bahan obat yang telah digunakan secara luas. Senyawa ini merupakan turunan ester dari asam salisilat dan dibuat dari asetilasi asam salisilat dengan asetil klorida atau anhidrida asam asetat. Dalam penggunaannya sebagai bahan pembuatan obat, konsentrasi aspirin yang digunakan haruslah sesuai dengan dosis yang sesuai. Pada percobaan kali ini kita akan mencari konsentrasi aspirin dalam suatu tablet yang mempunyai massa 0,588 gram. Metode yang digunakan adalah titrasi asam basa menggunakan larutan NaOH dan indikator fenolftialn (PP). Indikator fenolftialin (PP) digunakan untuk mengetahui perubahan PH larutan dengan melihat perubahan warna yang konstan selama satu menit. Tablet aspirin ditumbuk hingga halus, kemudian dimasukan ke dalam gelas kimia 125 ml dan ditambah alkohol 25 ml. Larutan dikocok selama 5 menit kemudian dipanaskan sampai mendidih. Tambahkan air suling 40 ml, selanjutnya larutan dibagi dalam 3 erlenmeyer yang sebelumnya telah ditetesi indikator PP sebanyak 2 tetes. Masing-masin erlenmeyer dititrasi menggunakan NaOH 0,1 M. Sambil digoyangkan, maka akan terjadi perubahan warna pada larutan menjadi kemerahan selama beberapa saat. Banyaknya volume NaOH yang digunakan dalam titrasi ini yang menjadi acuan untuk menghitung PH aspirin tersebut. Semakin banyak volume NaOH yang digunakan maka dapat disimpulkan nilai PH awal larutan aspirin semakin kecil. Kata Kunci: aspirin, konsentrasi, PH Abstract Aspirin is a drug substance that has been used widely. This compound is an ester derivative of salicylic acid and salicylic acid made from acetylated with acetyl chloride or acetic acid anhydride. In use as materials for drugs, aspirin concentration used must be in accordance with the appropriate dose. In this experiment we will look for the concentration of aspirin in a tablet that has a mass of 0.588 grams. The method used is the acid-base titration using NaOH solution and fenolftialn indicator (PP). Fenolftialin indicator (PP) is used to determine the change in pH of the solution by looking at the color change is constant for a minute. Aspirin tablets until finely ground, then put into a beaker of 125 ml and 25 ml of alcohol plus. The solution was shaken for 5 minutes and then heated to boiling. Add 40 ml of distilled water, then the solution was divided into 3 erlenmeyer previously PP indicator drops by 2 drops. Each brackish erlenmeyer titrated using 0.1 M NaOH While shaken, there will be a change in the color of the solution became red for a moment. A large volume of NaOH used in this titration is the reference for calculating the PH aspirin. The more the volume of NaOH are used, it can be concluded the initial pH value of a solution of aspirin is getting smaller. Key Word: consentration, aspirin, NaOH, PP indicator
  • 2. Pendahuluan Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia. Menurut kajian John Vane, aspirin menghambat pembentukan hormon dalam tubuh yang dikenal sebagai prostaglandins. Siklooksigenase, sejenis enzim yang terlibat dalam pembentukan prostaglandins dan tromboksan, terhenti tak berbalik apabila aspirin mengasetil enzim tersebut. Aspirin dibuat dengan cara esterifikasi, dimana bahan aktif dari aspirin yaitu asam salisilat direaksikan dengan asam asetat anhidrad atau dapat juga direaksikan dengan asam asetat glacial bila asam asetat anhidrad sulit untuk ditemukan. Pada proses pembuatan reaksi esterifikasi ini dibantu oleh suatu katalis asam untuk mempercepat reaksi dan juga dengan pemanasan. Pada pembuatan aspirin juga ditambahkan air untuk melakukan rekristalisasi berlangsung cepat dan terbentuk endapan. Endapan inilah yang merupakan aspirin. Penggunaan aspirin yang berlebihan juga akan menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Beberapa efek samping dari penggunaan aspirin adalah sebagai berikut: mulas atau iritasi pada perut, reaksi alergi, menyebabkan bayi lahir abnormal, membahayakan dalam proses operaso karena mencegah penggumpalan darah, stroke, asma, dan masih banyak lagi. Selain itu, hasil studi Aspirin for Asymptomatic Atherosclerosis (AAA) mmeberikan pernyataan bahwa orang yang tidak memiliki gejala atau didiagnosis menderita penyakit pembuluh darah atau jantung tidak boleh mengonsumsi aspirin, karena resiko pendarahan mungkin lebih besar dari manfaatnya. Molaritas suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan. Menggunakan molar akan memudahkan perhitungan dalam stoikiometri karena konsentrasi dinyatakan dalam jumlah mol, namun penggunaan satuan dalam pengukuran volum menjadi kurang tepat, karena volume suatu cairan berubah sesuai temperatur, sehingga molaritas larutan dapat berubah tanpa menambahkan atau mengurangi zat apapun.
  • 3. Konsentrasi aspirin didapat dari perkalian dengan volum dan molar NaOH, dimana volum NaOH diperoleh dari percobaan titrasi asam basa. Titrasi merupakan metode analisis kimia secara kunatitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk mennetukan konsentrasi dari reaktan. Analisis titrimetri merupakan suatu dari bagian utama dari kimia analitik dan perhitungannya berdasarkan hubungan stoikiometri dari reaksi-reaksi kimia. Dalam analisis titrasi terdapat titran merupakan pereaksi yang ditambahkan sedikit-sedikit dalam bentuk larutan dengan konsentrasi yang diketahui. Penambahan titran dilanjutkan hingga sejumlah titran yang ekivalen dengan pereaksi lain telah ditambahkan. Maka dikatakan bahwa titik ekivalen titran telah tercapai. Agar mengetahui bila pemabahan titran berhenti, praktikan dapat menggunakan sebuah zat kimia yang disebut indikator, yang bertanggap terhadap adanya titran berlebih dengan perubagan warna. Memilih indikator yang akan digunakan merupakan salah satu aspek penting dari analisis tetrimetri. Titik titrasi pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir. Tentunya merupakan suatu harapan, bahwa titik akhir ada sedekat mungkin dengan titik ekivalen. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah indikator fenolftalin (PP). Pada percobaan kali ini kami akan menghitung konsentrasi aspirin dalam tablet dengan metode titrasi menggunakan indikator PP. Metode Untuk menghitung konsentrasi aspirin dalam tablet, kita menggunakan metode titrasi asam basa menggunakan indikator PP. Bahan yang digunakan adalah 1 tablet aspirin, larutan NaOH 0,1M, indikator PP, air suling, dan alkohol netral 70%. Sedangkan peralatan yang digunakan melitputi gelas kimia, tabung erlenmeyer, buret, neraca analitik, lumpang porselin, penjepit, dan lampu spirtus. Percobaan dimulai dengan menumbuk tablet aspirin pada lumpang porselin sampai halus. Masukan serbuk tablet aspirin kedalam gelas kimia, kemudian cuci lumpang porselin dengan alkohol 70% sebanyak 25 ml dan masukan juga ke dalam gelas kimia. Goyangkan gelas kimia sampai semua serbuk larut dalam alkohol. Kemudian panaskan larutan dengan lampu spirtus sampai mendidih. Setelah dipanaskan, tambahkan aquades sebanyak 40 ml pada larutan untuk mengencerkan aspirin. Siapkan 3 buah erlenmeyer yang telah diberi 2 tetes indikator PP. Masukan larutan aspirin tersebut ke dalam erlenmeyer dengan volume masing-masing 10 ml. Gunakanlah
  • 4. gelas ukur untuk memudahkan dalam mendapatkan volume yang diinginkan. Mulailah menitrasi satu persatu erlenmeyer dengan NaOH 0,1M menggunakan buret. Goyangkan erlenmeyer ketika proses titrasi berlangsung dan amati jika ada perubahan warna menjadi kemerahan. Lakukan hal yang sama kepada 2 erlenmeyer yang lain. Catat berapa NaOH yang dibutuhkan untuk mengubah warna larutan menajadi kemerahan dari masing-masing erlenmeyer. Hasil dan Pembahasan Sebelum percobaan dimulai, terlebih dahulu perlu diketahui massa total dari tablet yang akan digunakan dalam percobaan, karena massa total tablet ini akan diperhitungkan dalam penghitungan konsentrasi aspirin yang terkandung di dalamnya. Dari hasil penimbangan menggunakan neraca digital, didapat hasil bahwa massa dari tablet adalah 0,588 gram. Dari massa tersebut akan dicari massa murni aspirin yang dikandungnya. Hasil percobaan menunjukan bahwa jumlah volume larutan NaOH yang dibutuhkan untuk menitrasi masing-masing larutan aspirin yang terdapat pada 3 erlenmeyer secara urut dari titrasi pertama sampai titrasi ketiga adalah 8,5 ml, 8,7 ml, dan 9,2 ml. Meskipun volume larutan aspirin yang digunakan untuk dititrasi pada masing-masing erlenmeyer adalah sama, yaitu 10 ml, namun data menunjukan bahwa volume NaOH yang dibutuhkan supaya larutan aspirin mencapai titik kesetimbangan mempunyai jumlah yang berbea-beda. Aspirin merupakan turunan ester dari asam salisilat dan dibuat dengan cara esterifkasi dari asetilasi asam salisilat dengan asetil klorida atau anhidrida asam asetat dengan persamaan reaksi sebagai berikut Setelah aspirin ditumbuk sampai halus dalam lumpang porselin, kemudian aspirin dimasukan ke dalam gelas kimia dengan diberi tambahan alkohol netral 70% sebanyak 25 ml. penambahan alkohol netral 70% ini dikarenakan aspirin mudah larut (1-10 bagian) dalam
  • 5. alkohol. Aspirin ini sukar larut (100-1000 bagian) dalam air, oleh karena itu perlu di larutkan dalam alkohol. Penggunaan alkohol yang sifatnya netral agar saat dititrasi tidak bereaksi dengan komponen yang lain. Jika ternyata alkohol asam, maka nantinya saat dititrasi ternyata tidak sepenuhnya NaOH menetralkan aspirin, tetapi juha dapat menetralkan alkohol. Jika alkoholnya bersifat basa, maka nantinya saat dicampurkan dengan aspirin akan terjadi penetralan antara alkohol dengan aspirin sebelum dilakukan titrasi, sehingga hasil titrasi tidak valid karena ada komponen lain yang bereaksi antara aspirin dengan NaOH. Setelah dilarutkan dalam etanol, maka di goyang-goyangkan tujuannya adalah agar serbuk aspirin larut dalam etanol. Namun, jika hanya digoyangkan-goyangkan saja maka ada beberapa serbuk aspirin yang belum larut secara merata pada etanol, oleh sebab itu perlu dilakukan pemanasan tujuannya agar laruan yang didapatkan itu terdisperi sempurna di dalam etanol. Setelah dipanaskan, larutan aspirin diberi aquades sebanyak 40 ml. Tujuannya supaya pada saat melakukan titrasi, NaOH yang perlu untuk menitrasi aspirin lebih efisien. Pemakaian aquades ini cocok untuk mengencerkan aspirin, karena aquades merupakan larutan yang sifatnya netral dan inert. Setelah itu tambahkan 2 tetes indikator PP. Pemberian 2 tetes indikator PP sudah dianggap cukup, karena jika kita meneteskan lebih dari 2 tetes, nantinya akan mempengaruhi volume aspirin. Saat larutan aspirin ditambahkan PP warnanya masih bening, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH sambil digoyang-goyangkan, setelah mencapai titik ekivalen dimana mol aspirin tepat bereaksi dengan NaOH menghasilkan produk dengan warna kemerahan. Jika kita menggunakan indikator PP dalam titrasi asam basa, maka titik ekivalen ini berada dalam rentang PH 8,3-10. Ketika proses titrasi berlangsung, gugus asetil dalam rekasi netralisasi ini lebih sukar lepas dari pada gugus karbonil, sehingga terjadi reaksi sebagai berikut O C O COOH CH3 + NaOH O C O COOH CH3 COONa + H O 2
  • 6. Titrasi menggunakan indikator fenolftalin (PP) diakhiri saat terjadi perubahan warna yang konstan. Perlu diperhatikan, bahwa perubahan warna ini terjadi sangat singkat yaitu sekitar 1 menitan. Jika larutan sudah berubah menjadi bening lagi, maka larutan tersebut harus digoyang lagi supaya kembali menghasilkan warna merah. Jika NaOH yang digunakan saat titrasi berlebih, maka reaksinya dapat dituliskan seperti persamaan berikut OH COONa O C O COOH CH3 COONa + NaOH + CH COONa 3 Dari setiap larutan aspirin pada erlenmeyer, dimana volume larutan dibuat sama yaitu 10 ml, ketika dititrasi dengan larutan NaOH, ternyata masing-masing erlenmeyer membutuhkan jumlah volume NaOH yang berbeda sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya. Data hasil percobaan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut Tabel 1 Jumlah NaOH yang dibutuhkan dalam titrasi larutan aspirin 10 ml Massa tablet (g) Percobaan ke - Volume aspirin (ml) Volume NaOH (ml) 0,588 1 10 8,5 2 10 8,7 3 10 9,2 Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa massa tablet yang adalah 0,588. Dari massa tersebut, akan kita cari konsentrasi dari aspirin. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan percobaan pertama menggunakan volume aspirin 10 ml. Untuk mencapai titik ekivalen dimana semua mol aspirin tepat bereaksi dengan NaOH membutuhkan volume NaOH sejumlah 8,5 ml. percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan 10 ml larutan aspirin dalam erlenmeyer. Untuk mencapai titik ekivalen dimana semua mol aspirin tepat bereaksi dengan NaOH dengan ditandai warna larutan berubah menjadi merah muda, dibutuhkan volume larutan NaOH sebanyak 8,7 ml. Percobaan ketiga dilakukan menggunakan larutas
  • 7. aspirin sebanyak 10 ml, dititrasi dengan larutan NaOH dan ketika mencapai titik ekivalen, jumlah volume NaOH yang dibutuhkan sebanyak 9,2 ml. Dari data percobaan tersebut dapat dilihat bahwa jumlah volume NaOH yang dibutuhkan pada masing-masing percobaan mempunyai nilai yang berbeda meskipun jumlah larutan aspirin yang digunakan sama. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah dalam ketiga percobaan tersebut, saat titrasi berlangsung, goyangan erlenmeyer yang diberikan pada masinig-masing percobaan berbeda. Semakin sering dan cepat erlenmeyer digoyangkan, maka reaksi antara NaOH dengan larutas aspirin akan semakin cepat, sehingga akan timbul warna merah. Namun meskipun dari ketiga percobaan jumlah volume NaOH yang digunakan berbeda, kita akan menggunakan rata-rata dari ketiga volume tersebut untuk menentukan konsentrasi aspirinny. Konsentrasi aspirin dicari menggunakan rumus sebagai berikut Volume rata-rata NaOH Konsentrasi Aspirin Jadi, konsentrasi aspirin dalam tablet dengan massa 0,588 gram adalah 26,9% dari massa tablet tersebut yaitu 0,158 gram atau 158 mg.
  • 8. Kesimpulan Dari percobaan di atas dapat disimpulakn bahwa konsentrasi aspirin yang terkandung dalam 0,588 gram massa tablet adalah 26,9 % yaitu sebesar 158 mg. Percobaan dilakukan dengan menggunakan metode titrasi asam basa dengan indikator PP. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan volume NaOH yang dibutuhkan pada masing-masing percobaan sebesar 8,5 ml, 8,7 ml, dan 9,2 ml. Dengan mencari rata-rata volumenya NaOH, besar Mr aspirin, molar NaOH, dan massa tablet maka dapat dicari konsentrasi aspirin dalam tablet tersebut. Daftar Pustaka http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/efek-samping-aspirin.html http://id.wikipedia.org/wiki/Aspirin http://www.Informasi%20Obat%20%20Aspirin%20-%20DechaCare.com.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Molaritas http://id.wikipedia.org/wiki/PH http://rofiqoh9.blogspot.com/2013/05/analisa-aspirin.html http://kimiamania11.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html http://farmasi07itb.wordpress.com/2008/12/17/esterifikasi-fenol-sintesis-aspirin/