SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
L/O/G/O
ZAT ADITIF
PADA MAKANAN
Purwanti Widhy H
Fungsi makanan :
1. Untuk memperoleh energi
2. Untuk pertumbuhan (sel baru)
3. Menggantikan sel-sel yang rusak
4. Penunjang dan pengatur proses dalam
tubuh
Makanan sehat
1. Mengandung bahan yang dibutuhkan
oleh tubuh
2. Higienis
3. Suhunya normal saat dimakan
4. Tidak sulit dicerna
Definisi:
Permenkes RI No. 329/Menkes/PER/XII/76):
Bahan yang ditambahkan atau yang
dicampurkan sewaktu pengolahan makanan
untuk meningkatkan mutu
Zat Tambahan Makanan/ Zat Tambahan
Pangan/ Zat yang ditambahkan dan dicampur
pada waktu pengolahan makanan baik itu
disengaja ataupun tidak disengaja
Klasifikasi
A. Aditif sengaja
Aditif yang diberikan dengan sengaja dengan
maksud tujuan tertentu.
Tujuan:
1. Meningkatkan nilai gizi
2. Cita rasa
3. Mengendalikan keasaman dan kebasaan
4. memantapkan bentuk rupa
B. Aditif tidak sengaja
Aditif yang terdapat dalam makanan
dalam jumlah kecil sebagai akibat dari
proses pengolahan.
Mengapa BTP Sering Ditambahkan
ke Dalam Pangan?
1. Mengawetkan pangan
2. Memberikan warna
3. Meningkatkan kualitas pangan
4. Menghemat biaya
5. Memperbaiki tekstur
6. Meningkatkan cita rasa
7. Meningkatkan stabilitas
8. Memproduksi makanan untuk
kelompok konsumen khusus
Peraturan Tentang
Penggunaan BTM
1. UU RI No.7 Tahun 1996, Bab II Keamanan Pangan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang persyaratan bahan
tambahan makanan yang diijinkan, dosis pemakaian
dan label kemasan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RO
No.208/Menkes/Per/IV/85, tentang penggunaan
pemanis buatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.239/Menkes/Per/V/85, tentang pemakaian zat
warna yang dilarang.
Penggunaan BTM dibenarkan
apabila:
1. Dimaksudkan untuk mencapai masing-
masing tujuan penggunaan,
2. Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak
memenuhi syarat,
3. Tidak digunakan untuk menyembunyikan
kerusakan makanan.
Persyaratan BTM
1. Telah diuji dan dievaluasi secara toksikologi
2. Tdk membahayakan kesehatan konsumen pd kadar yg
diperlukan dlm penggunaannya
3. Hrs dipantau terus menerus dan dievaluasi kembali jika
perlu, sesuai perkembangan teknologi dan hasil
evaluasi toksikolog
4. Hrs memenuhi persyaratan spesifikasi dan kemurnian
yg tlh ditetapkan
5. Hrs dibatasi penggunaannya
• Penggunaan BTM hanya dibenarkan utk
tujuan :
– Mempertahankan nilai gizi makanan
– Konsumsi segolongan orang tertentu yg memerlukan diet
– Mempertahankan mutu/kestabilan makanan/ memperbaiki sifat
organoleptiknya hingga tdk menyimpang dari sifat alamiahnya
– Keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan,
pewadahan, pembungkusan, pemindahan, pengangkutan makanan
• Tidak diperbolehkan utk :
– Menyembunyikan cara pembuatan/ pengolahan yang tidak baik
– Mengelabuhi konsumen (memberi kesan baik padahal dibuat dr
bahan yg kurang baik mutunya)
– Menurunkan nilai gizi makanan
Penggunaan BTM
• Dosisnya dibawah ambang batas yang telah
ditentukan.
• Jenis BTM ada 2 :
1. GRAS (Generally Recognized as Safe)
→ aman dan tidak berefek toksin (cth : gula, garam,
asam cuka).
2. ADI (Acceptable Daily Intake)
→ harus ditetapkan batas penggunaan hariannya
(daily intake).
• SK Menteri Kesehatan RI No.722/MenKes/Per/IX/88 →
mengenai bahan tambahan pangan
Golongan BTM yang diijinkan
• Golongan BTM yang diijinkan oleh Menkes RI
No.722/MenKes/Per/IX/88, antara lain:
1. Antioksidan (Antioxidant)
2. Antikempal (Anticaking Agent)
3. Pengatur Keasaman (Acidity Regulator)
4. Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)
5. Pemutih dan pematang telur (Flour Treatment Agent)
6. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental (Emulsifier, Stabilizer,
Thickener)
7. Pengawet (Preservative)
8. Pengeras (Firming Agent)
9. Pewarna (Colour)
10. Penyedap Rasa dan Aroma, Penguat Rasa (Flavour, Flavour
Enhancer)
11. Sekuestran (Sequestrant)/pengikat logam
Golongan BTM yang dilarang
• Bahan Tambahan yang dilarang menurut Permenkes RI No.
722/Menkes/Per/IX/88, sebagai berikut:
1. Natrium Tetraborat (Boraks)
2. Formalin (Formaldehyd)
3. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominanted Vegetable Oils)
4. Kloramfenikol (Chlorampenicol)
5. Kalium Klorat (Pottasium Chlorate)
6. Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)
7. Nitrofuranzon (Nitrofuranzone)
8. P-Phenetilkarbamida
9. Asam Salisilat dan garamnya
• Bahan tambahan lain yang dilarang, antara lain rhodamin B (pewarna
merah), methanyl yellow (pewarna kuning), dulsin (pemanis sintetis),
dan kalsium bromat (pengeras)
Bahaya BTM
Peraturan menteri kesehatan nomor
472/Menkes/Per/V/1996 tentang pengamanan
bahan berbahaya bagi kesehatan:
Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik
dalam bentuk tunggal maupun campuran yang
dapat membahayakan kesehatan dan
lingkungan hidup secara langsung atau tidak
langsung yang mempunyai sifat racun,
karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif
dan iritasi.
Pengelompokan Zat aditif
berdasarkan asalnya :
1. Zat aditif alami : berasal dari
sumber alami
2. Zat aditif sintetik : berasal dari
bahan-bahan kimia (buatan
pabrik)
Antioksidan
• Bahan tambahan makanan yang dapat
mencegah atau menghambat proses oksidasi,
contoh:
1. Asam askorbat (pada daging olahan, kaldu,
dll)
2. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk
lemak dan makanan.
3. Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk
minyak makanan, margarin, dan mentega.
Antikempal
• Bahan makanan yang dapat mencegah
menggempalnya makanan yang berupa
serbuk, tepung, dan bubuk.
• Biasa ditambahkan dalam garam meja,
mrica bubuk, susu bubuk.
• Contoh: aluminium silikat untuk susu
bubuk, kalsium aluminium silikat untuk
garam meja.
Pengatur keasaman
• Bahan tambahan makanan yang dapat
mengasamkan, menetralkan, dan
mempertahankan derajat keasaman.
• Contoh: asam asetat (CH3COOH),
aluminium amonium sulfat (Al(NH4)2SO4),
amonium bikarbonat (NH4HCO3), asam
klorida (HCl), asam laktat, asam sitrat,
asam tatrat, natrium bikarbonat (NaHCO3)
Pemutih dan pematang
tepung
• Digunakan untuk mempercepat proses
pemutihan dan atau pemanggangan
tepung sehingga memperbaiki mutu
pemangangan.
• Contoh: asam askorbat, aseton peroksida,
kalium bromat.
Pengeras
• Untuk memperkeras atau mencegah
melunaknya makanan.
• Contoh: Aluminium amonium sulfat (pada
acar ketimun botol), dan kalium glukomat
Penyedap rasa dan aroma
(flavour)
• Memberikan, menambah, mempertegas
rasa dan aroma.
• Yang paling banyak dari golongan ester.
• Contoh: isoamil asetat (rasa pisang),
isoamil valerat (rasa apel), butil butirat
(rasa nanas)
Sukuestran
• Bahan yang mengikat ion logam
merupakan bahan penstabil yang
digunakan dalam berbagai pengolahan
bahan makanan.
• Contoh: polifosfat dan EDTA pada
pengolahan ikan kalengan, asam fosfat
(pada lemak dan minyak makan), kalium
sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium
EDTA dan dinatrium EDTA.
Penambah gizi
• Zat aditif yang ditambahkan : asam amino,
mineral, atau vitamin untuk memperbaiki
gizi makanan
• Contoh: asam askorbat (vitamin c), feri
fosfat, vitamin A, dan vitamin D.
Pengawet
• Digunakan untuk mencegah/menghambat
kerusakan oleh mikroba
• Memberi kesan menarik bagi
konsumen
• Menyeragamkan warna makanan
• Menstabilkan warna
• Menutupi perubahan warna selama
proses pengolahan
• Mengatasi perubahan warna selama
penyimpanan
Pewarna
PEWARNA ALAMI
• Kuning  Kunyit
• Hijau  Daun suji
• Coklat  Buah coklat
• Merah coklat  daun jati
• Kuning-merah  wortel
Kelebihan : aman dikonsumsi,
menghasilkan aroma yang enak dan
khas selain warnanya.
Kekurangan : pilihan warnanya terbatas
dan warnanya tidak tajam seperti pewarna
Sintetis, tidak praktis.
PEWARNA SINTETIS
• Tartrazin (kuning),
• Amaranth  merah
• Sunset yellow  orange
• Briliant blue FCF  biru
Kelebihan : Pilihan warna banyak, praktis
Kekurangan : Tidak menghasilkan aroma,
Ada pewarna yang tidak cocok untuk
makanan dan beresiko menimbulkan
penyakit
PERWARNA TEKSTIL
Terkadang orang mempergunakan pewarna tekstik untuk
mewarnai makanan. Warnanya sangat menyolok dan tampak
bagus. Tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang digunakan untuk
makanan, misalnya :
Rodhamin B,
Karena menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi
pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan
bahaya kanker hati.
metanil yellow,
Menyebabkan : iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada
kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung
dan saluran kemih
Zat warna tertentu yg dinyatakan
sebagai bahan berbahaya
NO NAMA NO INDEX
WARNA
1 Auramine (C I Bacic Yellow) 41000
2 Alkanet 75520
3 Butter yellow (C I solven Yellow2 11020
4 Black 7984 (food black 2) 27755
5 Burn umber (pigment brown 7) 77491
6 Chrysoidine (CI basic orange2) 11270
7 Chrysoidine -
8 Citrus red no 2 12156
9 Chocolate brown FB (Food Brown 2) -
10 Fast red E (CI food yellow2) 16045
11 Fast yellow AB (CI food yellow2) 13015
12 Guines green B (CI acid green no 3) 42085
13 Indanthrene Blue RS (CI food blue
4)
69800
14 Megenta (CI basic violet 14) 42510
15 Metanil yellow (ext D& C yellow 1) 13065
NO NAMA NO INDEKS
WARNA
16 Oil orange SS(CI solvent
orange2)
12100
17 Oil orange XO (CI solvent
orange)
12140
18 oil yellow AB (CI solvent
yellow5)
11380
19 Oil yellow OB (CI solvent
yellow6)
11390
20 Orange G (CI food orange 4) 16230
21 Orange GGN (CI food orange
2)
15980
22 Orange RN (food orange 1) 15970
23 Orchil & orcein -
24 Ponceau 3R (CI red 6) 16155
25 Ponceau SX (CI food red) 14700
26 Ponceau 6R (CI food red 8) 16290
27 Rhodamine B (CI food red
15)
45170
28 Sudan I (CI solvent yellow
14)
12055
29 Scarlet GN (food red 2) 14815
30 Violet 6B) 42620
ZAT PEMANIS
Berfungsi menambah rasa manis
pada makanan dan minuman
Jenisnya :
• Pemanis alami
• Pemanis buatan
Pemanis alami :
• Berasal dari buah dan madu
• Berlebihan  kegemukan
• Berbahaya bagi penderita dibetes
Pemanis buatan :
• Tidak dapat dicerna  bukan sumber energi
• Pilihan untuk penderita dibetes
• Contoh : sakarin, natrium siklamat,
magnesium siklamat, kalsium siklamat,
aspartam
• Manisnya puluhan x lebih manis
• Pemakaian berlebihan merangsang tumor
kandung kemih dan bersifat karsinogenik
(penyebab kanker)
Zat Adiktif dan
Psikotropika
ZAT ADIKTIF
zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan
ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan
psikologis yang panjang.
Kelompok zat aditif: narkotika (zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan, baik sintetik
maupun semi sintetik yang dapat menyebabkan
penurunan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Contoh: ganja, opium/candu/morfin, kokain, sedativa
hipnotika
ZAT ADIKTIF
1.Zat adiktif psikotropika
• Obat perangsang (stimulan), obat
penekan susunan saraf pusat (depresan),
dan obat halusinasi (halusinogen).
2.Zat adiktif non-psikotropika
• minuman beralkhohol, rokok, kafein,
inhalan
DAMPAK ALKOHOL
DAMPAK ALKOHOL
1. FAS (Fetal Alchohol Syndrome)
cacat bawaan yang mengakibatkan bentuk kepala tidak
simetris, kelainan tingkah laku, dan keterbelakngan mental.
2. Sirosis hati
Kelainan struktur dan fungsi hati karena matinya sel-sel hati.
3. Kardiomiopati (kerusakan otot jantung)
Bilik kanan dan kiri jantung menjadi lebih besar dan kendur,
sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan
normal akibatnya menghambat kinerja ginjal untuk menyaring
air dan garam.
4. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
5. Dts ( Delirium tremens)
meningkatnya perasaan bingung, tidak dapat tidur, tekanan
mental, halusinasi yang parah
DAMPAK ROKOK
RANCANGAN PERCOBAAN BAHAN KIMIA DALAM
ASAP ROKOK
PSIKOTROPIKA
• zat atau obat, baik alamiah atau sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif
• melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan
• perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
• Psikoaktif = bekerja melalui mekanisme pengaktifan dimensi
kejiwaan yang berupa perasaan, pikiran, dan perilaku. Zat
psikotropika terdiri atas obat perangsang (stimulan), obat penekan
susunan saraf pusat (depresan), dan obat halusinasi (halusinogen).
1. OBAT PERANGSANG (STIMULAN)
• berupa amphetamin dan turunannya (ekstasi, sabu-sabu)
• fungsi: menekan nafsu makan berlebih, mengobati penderita hiperaktif,
dan penderita narcolepsy (serangan rasa mengantuk berat yang tiba-tiba dan
tidak terkontrol)
• 2. OBAT PENEKAN SARAF PUSAT (DEPRESAN)
• Memperlambat sistem saraf pusat, berupa obat tidur dan obat
penenang.
• fungsi: mengurangi rasa cemas, mengatasi insomnia.
• 3. HALUSINOGEN
• obat paling terkenal : LSD
• dampak: menimbulkan efek halusinasi, keringat berlebih, denyut
jantung cepat dan tidak teratur, cemas, gangguan koordinasi motorik.
Golongan psikotropika

More Related Content

Similar to ZAT ADITIF PADA MAKANAN

zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptFARIKHAHTIN
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptdanangpamungkas11
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptHilmanAnbari2
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptazizainul
 
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makananJujul Fatur Felisha
 
6. zat-aditif.ppt
6. zat-aditif.ppt6. zat-aditif.ppt
6. zat-aditif.pptNingCah
 
bahan tambahan makanan
bahan tambahan makananbahan tambahan makanan
bahan tambahan makananputrirayyan
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETHani Ani
 
Zat Aditif dan Zat Adiktif
Zat Aditif dan Zat AdiktifZat Aditif dan Zat Adiktif
Zat Aditif dan Zat AdiktifDianaksm11
 
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMAZat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMAPutri Maharani
 
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptxPPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptxWenSyah
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganAdha Ningrum
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganDona Dika
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganDona Dika
 
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganKimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganRatnawati Sigamma
 
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 KalasanZat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 KalasanDiana Putri
 

Similar to ZAT ADITIF PADA MAKANAN (20)

zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.ppt
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.ppt
 
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
 
Food additive
Food additiveFood additive
Food additive
 
Zat Aditif.ppt
Zat Aditif.pptZat Aditif.ppt
Zat Aditif.ppt
 
6. zat-aditif.ppt
6. zat-aditif.ppt6. zat-aditif.ppt
6. zat-aditif.ppt
 
bahan tambahan makanan
bahan tambahan makananbahan tambahan makanan
bahan tambahan makanan
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
 
Zat Aditif dan Zat Adiktif
Zat Aditif dan Zat AdiktifZat Aditif dan Zat Adiktif
Zat Aditif dan Zat Adiktif
 
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMAZat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
 
Btp(pewarna)
Btp(pewarna)Btp(pewarna)
Btp(pewarna)
 
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptxPPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
PPT ZAT Adiktif Pada Makanan.pptx
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganKimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
 
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 KalasanZat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
Zat Aditif pada Makanan_Materi Kelas 9 SMP N 1 Kalasan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

ZAT ADITIF PADA MAKANAN

  • 2. Fungsi makanan : 1. Untuk memperoleh energi 2. Untuk pertumbuhan (sel baru) 3. Menggantikan sel-sel yang rusak 4. Penunjang dan pengatur proses dalam tubuh
  • 3. Makanan sehat 1. Mengandung bahan yang dibutuhkan oleh tubuh 2. Higienis 3. Suhunya normal saat dimakan 4. Tidak sulit dicerna
  • 4. Definisi: Permenkes RI No. 329/Menkes/PER/XII/76): Bahan yang ditambahkan atau yang dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Zat Tambahan Makanan/ Zat Tambahan Pangan/ Zat yang ditambahkan dan dicampur pada waktu pengolahan makanan baik itu disengaja ataupun tidak disengaja
  • 5. Klasifikasi A. Aditif sengaja Aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud tujuan tertentu. Tujuan: 1. Meningkatkan nilai gizi 2. Cita rasa 3. Mengendalikan keasaman dan kebasaan 4. memantapkan bentuk rupa
  • 6. B. Aditif tidak sengaja Aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
  • 7. Mengapa BTP Sering Ditambahkan ke Dalam Pangan? 1. Mengawetkan pangan 2. Memberikan warna 3. Meningkatkan kualitas pangan 4. Menghemat biaya 5. Memperbaiki tekstur 6. Meningkatkan cita rasa 7. Meningkatkan stabilitas 8. Memproduksi makanan untuk kelompok konsumen khusus
  • 8. Peraturan Tentang Penggunaan BTM 1. UU RI No.7 Tahun 1996, Bab II Keamanan Pangan 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang persyaratan bahan tambahan makanan yang diijinkan, dosis pemakaian dan label kemasan 3. Peraturan Menteri Kesehatan RO No.208/Menkes/Per/IV/85, tentang penggunaan pemanis buatan 4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.239/Menkes/Per/V/85, tentang pemakaian zat warna yang dilarang.
  • 9. Penggunaan BTM dibenarkan apabila: 1. Dimaksudkan untuk mencapai masing- masing tujuan penggunaan, 2. Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi syarat, 3. Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan makanan.
  • 10. Persyaratan BTM 1. Telah diuji dan dievaluasi secara toksikologi 2. Tdk membahayakan kesehatan konsumen pd kadar yg diperlukan dlm penggunaannya 3. Hrs dipantau terus menerus dan dievaluasi kembali jika perlu, sesuai perkembangan teknologi dan hasil evaluasi toksikolog 4. Hrs memenuhi persyaratan spesifikasi dan kemurnian yg tlh ditetapkan 5. Hrs dibatasi penggunaannya
  • 11. • Penggunaan BTM hanya dibenarkan utk tujuan : – Mempertahankan nilai gizi makanan – Konsumsi segolongan orang tertentu yg memerlukan diet – Mempertahankan mutu/kestabilan makanan/ memperbaiki sifat organoleptiknya hingga tdk menyimpang dari sifat alamiahnya – Keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan, pembungkusan, pemindahan, pengangkutan makanan • Tidak diperbolehkan utk : – Menyembunyikan cara pembuatan/ pengolahan yang tidak baik – Mengelabuhi konsumen (memberi kesan baik padahal dibuat dr bahan yg kurang baik mutunya) – Menurunkan nilai gizi makanan
  • 12. Penggunaan BTM • Dosisnya dibawah ambang batas yang telah ditentukan. • Jenis BTM ada 2 : 1. GRAS (Generally Recognized as Safe) → aman dan tidak berefek toksin (cth : gula, garam, asam cuka). 2. ADI (Acceptable Daily Intake) → harus ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake). • SK Menteri Kesehatan RI No.722/MenKes/Per/IX/88 → mengenai bahan tambahan pangan
  • 13. Golongan BTM yang diijinkan • Golongan BTM yang diijinkan oleh Menkes RI No.722/MenKes/Per/IX/88, antara lain: 1. Antioksidan (Antioxidant) 2. Antikempal (Anticaking Agent) 3. Pengatur Keasaman (Acidity Regulator) 4. Pemanis Buatan (Artificial Sweetener) 5. Pemutih dan pematang telur (Flour Treatment Agent) 6. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental (Emulsifier, Stabilizer, Thickener) 7. Pengawet (Preservative) 8. Pengeras (Firming Agent) 9. Pewarna (Colour) 10. Penyedap Rasa dan Aroma, Penguat Rasa (Flavour, Flavour Enhancer) 11. Sekuestran (Sequestrant)/pengikat logam
  • 14. Golongan BTM yang dilarang • Bahan Tambahan yang dilarang menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, sebagai berikut: 1. Natrium Tetraborat (Boraks) 2. Formalin (Formaldehyd) 3. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominanted Vegetable Oils) 4. Kloramfenikol (Chlorampenicol) 5. Kalium Klorat (Pottasium Chlorate) 6. Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC) 7. Nitrofuranzon (Nitrofuranzone) 8. P-Phenetilkarbamida 9. Asam Salisilat dan garamnya • Bahan tambahan lain yang dilarang, antara lain rhodamin B (pewarna merah), methanyl yellow (pewarna kuning), dulsin (pemanis sintetis), dan kalsium bromat (pengeras)
  • 15. Bahaya BTM Peraturan menteri kesehatan nomor 472/Menkes/Per/V/1996 tentang pengamanan bahan berbahaya bagi kesehatan: Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.
  • 16. Pengelompokan Zat aditif berdasarkan asalnya : 1. Zat aditif alami : berasal dari sumber alami 2. Zat aditif sintetik : berasal dari bahan-bahan kimia (buatan pabrik)
  • 17. Antioksidan • Bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi, contoh: 1. Asam askorbat (pada daging olahan, kaldu, dll) 2. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan makanan. 3. Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk minyak makanan, margarin, dan mentega.
  • 18. Antikempal • Bahan makanan yang dapat mencegah menggempalnya makanan yang berupa serbuk, tepung, dan bubuk. • Biasa ditambahkan dalam garam meja, mrica bubuk, susu bubuk. • Contoh: aluminium silikat untuk susu bubuk, kalsium aluminium silikat untuk garam meja.
  • 19. Pengatur keasaman • Bahan tambahan makanan yang dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman. • Contoh: asam asetat (CH3COOH), aluminium amonium sulfat (Al(NH4)2SO4), amonium bikarbonat (NH4HCO3), asam klorida (HCl), asam laktat, asam sitrat, asam tatrat, natrium bikarbonat (NaHCO3)
  • 20. Pemutih dan pematang tepung • Digunakan untuk mempercepat proses pemutihan dan atau pemanggangan tepung sehingga memperbaiki mutu pemangangan. • Contoh: asam askorbat, aseton peroksida, kalium bromat.
  • 21. Pengeras • Untuk memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. • Contoh: Aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukomat
  • 22. Penyedap rasa dan aroma (flavour) • Memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma. • Yang paling banyak dari golongan ester. • Contoh: isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas)
  • 23. Sukuestran • Bahan yang mengikat ion logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai pengolahan bahan makanan. • Contoh: polifosfat dan EDTA pada pengolahan ikan kalengan, asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA.
  • 24. Penambah gizi • Zat aditif yang ditambahkan : asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan • Contoh: asam askorbat (vitamin c), feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.
  • 25. Pengawet • Digunakan untuk mencegah/menghambat kerusakan oleh mikroba
  • 26. • Memberi kesan menarik bagi konsumen • Menyeragamkan warna makanan • Menstabilkan warna • Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan • Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan Pewarna
  • 27. PEWARNA ALAMI • Kuning  Kunyit • Hijau  Daun suji • Coklat  Buah coklat • Merah coklat  daun jati • Kuning-merah  wortel Kelebihan : aman dikonsumsi, menghasilkan aroma yang enak dan khas selain warnanya. Kekurangan : pilihan warnanya terbatas dan warnanya tidak tajam seperti pewarna Sintetis, tidak praktis.
  • 28. PEWARNA SINTETIS • Tartrazin (kuning), • Amaranth  merah • Sunset yellow  orange • Briliant blue FCF  biru Kelebihan : Pilihan warna banyak, praktis Kekurangan : Tidak menghasilkan aroma, Ada pewarna yang tidak cocok untuk makanan dan beresiko menimbulkan penyakit
  • 29. PERWARNA TEKSTIL Terkadang orang mempergunakan pewarna tekstik untuk mewarnai makanan. Warnanya sangat menyolok dan tampak bagus. Tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan. Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang digunakan untuk makanan, misalnya : Rodhamin B, Karena menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati. metanil yellow, Menyebabkan : iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih
  • 30. Zat warna tertentu yg dinyatakan sebagai bahan berbahaya NO NAMA NO INDEX WARNA 1 Auramine (C I Bacic Yellow) 41000 2 Alkanet 75520 3 Butter yellow (C I solven Yellow2 11020 4 Black 7984 (food black 2) 27755 5 Burn umber (pigment brown 7) 77491 6 Chrysoidine (CI basic orange2) 11270 7 Chrysoidine - 8 Citrus red no 2 12156 9 Chocolate brown FB (Food Brown 2) - 10 Fast red E (CI food yellow2) 16045 11 Fast yellow AB (CI food yellow2) 13015 12 Guines green B (CI acid green no 3) 42085 13 Indanthrene Blue RS (CI food blue 4) 69800 14 Megenta (CI basic violet 14) 42510 15 Metanil yellow (ext D& C yellow 1) 13065 NO NAMA NO INDEKS WARNA 16 Oil orange SS(CI solvent orange2) 12100 17 Oil orange XO (CI solvent orange) 12140 18 oil yellow AB (CI solvent yellow5) 11380 19 Oil yellow OB (CI solvent yellow6) 11390 20 Orange G (CI food orange 4) 16230 21 Orange GGN (CI food orange 2) 15980 22 Orange RN (food orange 1) 15970 23 Orchil & orcein - 24 Ponceau 3R (CI red 6) 16155 25 Ponceau SX (CI food red) 14700 26 Ponceau 6R (CI food red 8) 16290 27 Rhodamine B (CI food red 15) 45170 28 Sudan I (CI solvent yellow 14) 12055 29 Scarlet GN (food red 2) 14815 30 Violet 6B) 42620
  • 31. ZAT PEMANIS Berfungsi menambah rasa manis pada makanan dan minuman Jenisnya : • Pemanis alami • Pemanis buatan
  • 32. Pemanis alami : • Berasal dari buah dan madu • Berlebihan  kegemukan • Berbahaya bagi penderita dibetes
  • 33. Pemanis buatan : • Tidak dapat dicerna  bukan sumber energi • Pilihan untuk penderita dibetes • Contoh : sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam • Manisnya puluhan x lebih manis • Pemakaian berlebihan merangsang tumor kandung kemih dan bersifat karsinogenik (penyebab kanker)
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 38. ZAT ADIKTIF zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang. Kelompok zat aditif: narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan, baik sintetik maupun semi sintetik yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh: ganja, opium/candu/morfin, kokain, sedativa hipnotika
  • 39. ZAT ADIKTIF 1.Zat adiktif psikotropika • Obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat (depresan), dan obat halusinasi (halusinogen). 2.Zat adiktif non-psikotropika • minuman beralkhohol, rokok, kafein, inhalan
  • 41. DAMPAK ALKOHOL 1. FAS (Fetal Alchohol Syndrome) cacat bawaan yang mengakibatkan bentuk kepala tidak simetris, kelainan tingkah laku, dan keterbelakngan mental. 2. Sirosis hati Kelainan struktur dan fungsi hati karena matinya sel-sel hati. 3. Kardiomiopati (kerusakan otot jantung) Bilik kanan dan kiri jantung menjadi lebih besar dan kendur, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan normal akibatnya menghambat kinerja ginjal untuk menyaring air dan garam. 4. Hipertensi (tekanan darah tinggi) 5. Dts ( Delirium tremens) meningkatnya perasaan bingung, tidak dapat tidur, tekanan mental, halusinasi yang parah
  • 43. RANCANGAN PERCOBAAN BAHAN KIMIA DALAM ASAP ROKOK
  • 44. PSIKOTROPIKA • zat atau obat, baik alamiah atau sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif • melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan • perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. • Psikoaktif = bekerja melalui mekanisme pengaktifan dimensi kejiwaan yang berupa perasaan, pikiran, dan perilaku. Zat psikotropika terdiri atas obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat (depresan), dan obat halusinasi (halusinogen).
  • 45. 1. OBAT PERANGSANG (STIMULAN) • berupa amphetamin dan turunannya (ekstasi, sabu-sabu) • fungsi: menekan nafsu makan berlebih, mengobati penderita hiperaktif, dan penderita narcolepsy (serangan rasa mengantuk berat yang tiba-tiba dan tidak terkontrol) • 2. OBAT PENEKAN SARAF PUSAT (DEPRESAN) • Memperlambat sistem saraf pusat, berupa obat tidur dan obat penenang. • fungsi: mengurangi rasa cemas, mengatasi insomnia. • 3. HALUSINOGEN • obat paling terkenal : LSD • dampak: menimbulkan efek halusinasi, keringat berlebih, denyut jantung cepat dan tidak teratur, cemas, gangguan koordinasi motorik.