SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
1
`
STRATEGI PEMBELAJARAN |BAB 2
KEGIATAN | BELAJAR | 2 |
Strategi Pembelajaran Kolaboratif
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan arus globalisasi telah
membawa perubahan di semua aspek kehidupan manusia. Dalam rangka
menghadapi berbagai permasalahan yang ditimbulkan, persaingan global dan
proses demokratisasi, sangat diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas melalai pembaharuan sistem pendidikan yang bebasis kompetensi,
demokratis dan berwawasan lokal dengan tetap memperhatikan standar
nasional. Era globalisasi menuntut suatu Negara untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusianya agar mampu bersaing di kancah internasiona. Oleh
sebab itu masing-masing individu dituntut mengembangkan keahlian serta
memperluas wawasan guna meningkatkan kualitas diri.
Pembahuruan harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran itu
sendiri dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian
yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang
sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi,
pendekatan serta tehnik pembelajan merupakan suatu hal yang
utama.Pembelajaran yang terpusat pada guru mengakibatkan peserta didik
kurang aktif, oleh karena itu perlu digeser sedemikian rupa sehingga menjadi
lebih terpusat pada peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran harus berpusat
aktif pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator saja.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah Mempelajari Strategi Pembelajaran Kolaboratif Mahasiswa Semester 6 Dapat
Menerapkan Strategi Pembelajaran Kolaboratif Dalam Proses Pembelajaran
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan Konsep Dasar
Strategi Pembelajaran
Kolaboratif
2. Menjelaskan Prinsip Strategi
Pembelajaran Kolaboratif
3. Menerapkan Langkah-Langkah
Strategi Pembelajaran
Kolaboratif Pada Proses
Pembelajaran.
4. Menentukan Teknik Penilaian
Pada Strategi Pembelajaran
Kolaboratif
Pokok Materi
1. KonsKonsep Dasar
Strategi Pembelajaran
Kolaboratif
2. Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran Kolaboratif
3. Langkah-Langkah
Strategi Pembelajaran
Kolaboratif Proses
Pembelajaran.
4. Teknik Penilaian Pada
Strategi Pembelajaran
Kolaboratif
KONSEP DASAR
STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF
Kolaboratif berasal dari bahasa latin collaborate yang
berarti kerjasama. Dalam prakteknya, pembelajaran
kolaboratif berarti peserta didik bekerja secara berpasangan
atau kelompok kecil untuk mencapai tujuan pellajaran
bersama. Pembelajaran kolaboratif berarti belajar melalui
kerja kelompok, bukan belajar dengan bekerja sendirian.
Pembelajaran kolaboratif yang memiliki filosofi belajar
bersama, bekerja sama, membangun pengetahuan bersama,
melakukan perubahan pengetahuan bersama, dan
mengalami peningkatan bersama-sama. Terdapat sejumlah
istilah lain untuk menyebutkan ragam seperti ini
sebagaimana yang disebutkan oleh Elizabert (2012)) seperti
pembelajaran kooperatif, pembelajaranan tim, pembelajaran
kelompok, atau pembelajaran dengan bantuan teman.
Model Pembelajaran Kolaboratif merupakan
pembelajaran yang di dalamnya siswa saling belajar melalui
pembelajaran yang aktif dan kolaboratif. Model
pembelajaran ini memberikan peluang untuk saling belajar
pada masing-masing anggota kelompok sehingga dapat
mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Pembelajaran
Kolaboratif bukan hanya sekedar bekerja sama dalam suatu
3
kelompok tetapi lebih kepada suatu proses pembelajaran
yang melibatkan proses komunikasi secara utuh dan adil di
dalam kelas. Menurut Kemp, pembelajaran kolaboratif itu
meliputi kemampuan sosial dan kemampuan pembelajaran.
Ini menggabungkan 3 konsep, yaitu tanggung jawab individu
(individual accountability), keuntungan kelompok (group
benefit), dan pencapaian kesuksesan yang sama (equal
achievement of success). Pembelajaran kolaboratif bisa
berlangsung apabila pelajar dan pengajar bekerja sama
menciptakan pengetahuan. Pembelajaran kolaboratif adalah
sebuah pedagogi yang pusatnya terletak dalam asuransi
bahwa manusia selalu menciptakan makna bersama dan
proses tersebut selalu memperkarya dan memeperluas
wawasan mereka. Pada pembelajaran ini pengajar tidak
boleh hanya menjadi pemantau proses belajar, sebaliknya
pengajar harus mampu menjadi anggota, seperti halnya para
pelajar, dari sebuah komunitas yang tengah mencari
pengetahuan. Sementara itu tujuan dari pembelajaran
kolaboratif itu sendiri adalah meningkatkan interaksi siswa
dalam memahami suatu tugas serta siswa mampu
mengekspresikan apa-apa saja yang ada dalam pikirannya.
Pembelajaran kolaboratif merupakan pembelajaran yang
didasarkan pada teori zona perkembangan terdekat (zone of
proximal development) dari Vygotsky dan teori komunikasi
oleh Dewey, dimana aktivitas pembelajaran dikenal sebagai
praktek sosiokultural melalui kegiatan komunikasi interaktif
(kolaborasi). Yang membentuk pembelajaran reflektif yang
bersifat aktif dan kolaboratif. Di dalam pembelajaran
kolaboratif siswa yang memiliki kemampuan lebih membantu
siswa yang kurang mampu dan begitu pula sebaliknya.
Pembelajaran kolaboratif bukan hanya sekedar bekerja sama
dalam suatu kelompok tetapi lebih kepada suatu proses
pembelajaran yang melibatkan proses komunikasi secara
utuh dan adil di dalam kelas.
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kolaboratif
adalah metode pembelajaran yang membentuk siswa
menjadi kelompok kecil, dengan adanya kelompok kecil
siswa diharapkan mampu bekerja sama dan saling
membantu dalam menyelesaikan tugas, guru hanya
membimbing siswa selama menyelesaikan tugas sehingga
mampu meningkatkan pemahaman dan konsep yang sama
untuk mencapai tujuan bersama.
4
Menurut Klemm (Feng Chun, 2006), terdapat beberapa
karakteristik pembelajaran kolaboratif, yakni:
1) Ketergantungan positif: Ketergantungan yang positif
antarsiswa dalam suatu kelompok menjadi prasyarat
terjadinya kerja sama yang positif. Ketergantungan
positif akan terjadi jika setiap anggota kelompok
menyadari bahwa seseorang tidak dapat berhasil tanpa
melibatkan keberhasilan anggota lainnya. Untuk
mencapai hal ini, tujuan kelompok harus
dikomunikasikan kepada semua anggota, sehingga
mereka meyakini bahwa mereka akan dapat
“berenang” bersama.
2) Interaksi: Interaksi antaranggota kelompok menjadi
demikian penting karena terdapat aktivitas-aktivitas
kognitif penting dan kecakapan interpersonal yang
dinamis hanya terjadi jika terdapat interaksi yang
dinamis. Aktivitas kognitif dan kecakapan interpersonal
yang dinamis itu dapat dicapai melalui berbagai
aktivitas seperti mempresentasikan hasil diskusi,
berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok lain,
dan mengecek pemahaman. Adanya interaksi
antaranggota kelompok memungkinkan terwujudnya
sistem dukungan akademik, yakni setiap anggota
mepunyai komitmen untuk membantu anggota
kelompok lain.
3) Pertanggungjawaban individu dan kelompok: Dalam
pembelajaran kolaboratif, tidak hanya keberhasilan
kelompok saja yang menjadi perhatian, namun
keberhasilan setiap anggota kelompok sangat
dipentingkan. Pembelajaran kolaboratif juga
dimaksudkan untuk membuat siswa kuat secara
individual. Kelompok harus bertanggung jawab dalam
hal pencapaian tujuan dan masing-masing anggota
kelompok harus bertanggungjawab terhadap
kontribusinya dalam kelompok. Pertanggungjawaban
individu hanya akan terjadi jika kinerja tiap individu
dinilai dan hasilnya diberikan kembali ke kelompok dan
individu yang bersangkutan guna memastikan anggota
5
yang memerlukan bantuan, dukungan, atau penguatan
belajar.
4) Pengembangan kecakapan interpersonal: Kelompok
kolaboratif berbeda dengan belajar secara individual
atau pembelajaran kelompok yang lebih bersifat
kompetitif. Selain kecakapan akademik yang hendak
dicapai, terdapat kecakapan penting yang hendak
dipesankan melalui aktivitas pembelajaran kolaboratif,
yakni kecakapan sosial. Perlu disadari bahwa
kecakapan sosial tidak secara spontan tampak ketika
pembelajaran kolaboratif dilaksanakan. Kecakapan
sosial seperti kepemimpinan (leadership), kemampuan
membuat keputusan, membangun kepercayaan,
berkomunikasi, dan managemen konflik diharapkan
dapat terbetuk melalui pembelajaran kolaboratif yang
kontinu dan berkesinambungan.
5) Pembentukan kelompok heterogen: Pembentukan
kelompok dilakukan dengan mempertimbangkan agar
setiap anggota dapat berdiskusi sehingga mencapai
tujuan mereka dan membangun hubungan kerja yang
efektif. Dalam pembentukan kelompok perlu
dideskripsikan tugas setiap anggota kelompok.
Terdapat beberapa prinsip dalam pembentukan
kelompok kolaboratif, di antaranya perlunya
mengakomodasi heterogenitas siswa, seperti
mengkombinasikan siswa yang pendiam dengan siswa
yang relatif mudah berkomunikasi, siswa yang rendah
diri dan optimistis, siswa yang mempunyai motivasi
tinggi dan rendah diri. Pembentukan kelompok juga
perlu memperhatikan kebiasaan bekerja, etnik, dan
gender. Tidak terdapat ketentuan secara secara pasti
tentang berapa besar suatu kelompok dibentuk.
Kelompok yang terlalu besar akan kurang memberikan
kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara
aktif, sedangkan kelompok yang terlalu kecil juga
kurang memungkinkan adanya dinamisasi. Secara
umum ukuran kelompok yang baik adalah 4 atau 5
siswa. Pengalaman dan latar belakang siswa yang
berbeda-beda adalah modal penting untuk
memperkaya proses belajar di kelas. Dalam kelas
6
kolaboratif, setiap siswa dapat belajar dari siswa
lainnya. Perlu diyakinkan bahwa setiap siswa harus
saling memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan
belajar.
6) Berbagi pengetahuan antara guru dan siswa: Pada
pembelajaran tradisional, diyakini pengetahuan
mengalir hanya dari guru ke siswa. Tidak demikian
halnya pada pembelajaran kolaboratif. Dalam
pembelajaran kolaboratif, guru menghargai dan
mengembangkan pembelajaran berdasarkan
pengetahuan, pengalaman pribadi, strategi, dan
budaya yang dibawa siswa. Ketika siswa mengetahui
bahwa pengalaman, pengetahuan, dan strategi
penyelesaian masalah mereka dihargai dan digunakan,
mereka akan termotivasi untuk mendengarkan dan
belajar dalam cara baru dan lebih dapat membuat
hubungan antara pengetahuan “pribadi” dan
pengetahuan “sekolah”. Dalam kegiatan pembelajaran
yang demikian, siswa telah diberdayakan.
7) Berbagi otoritas antara guru dan siswa: Pada
pembelajaran tradisional, menetapkan tujuan
pembelajaran, mendesain tugas-tugas belajar, dan
menilai (mengevaluasi) apa yang telah dipelajari siswa
menjadi otoritas guru secara dominan. Tidak demikian
halnya pada pembelajaran kolaboratif. Dalam kelas
kolaboratif, guru berbagi otoritas dengan siswa dengan
cara yang spesifik. Guru melibatkan siswa secara aktif
dalam penetapan tujuan belajar, pendesaian tugas-
tugas, dan evaluasi ketercapaian tujuan belajar.
8) Guru sebagai mediator: Dalam pembelajaran
kolaboratif, guru berperan sebagai mediator. Dalam hal
ini guru membantu siswa untuk menghubungkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa, membantu siswa menggambarkan
mengenai apa yang harus dikerjakan ketika mereka
mengalami masalah, dan membantu siswa belajar
bagaimana belajar (learn how to learn).
7
MODEL-MODEL
STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF
Teknik pelaksanaan pembelajaran kolaboratif dapat dilakukan dengan
memberikan kerangka penyelesaian masalah yang secara umum mencakup
masalah-masalah yang sangat terstruktur hingga yang terstruktur dengan
longgar. Pada ujung rangkaian lainnya terdapat Group Investigation, di mana
mahasiswa diajak memilih topik mereka sendiri dan bekerja bersama teman-
teman mereka untuk menyelesaikan laporan. Berikut beberapa model yang
dapat dilakukan dalam pembelajaran kolaboratif.
1) Think-Alound Pair Problem Solving (TAPPS): Menyelesaikan masalah
secara lisan untuk menunjukkan penalaran mereka kepada temannya
yang mendengarkan. Menekankan proses penyelesaian masalah (bukan
hasilnya) dan membantu mahasiswa mengidentifikasikan .kesalahan-
kesalahan logika atau proses.
2) Send-A-Problem Mencoba menyelesaikan sebuah masalah secara
berkelompok, kemudian meneruskan masalah tersebut dan solusinya
kepada kelompok terdekat yang kemudian melakukan hal yang sama,
kelompok terakhir akan mengevaluasi semua solusi tersebut. Membantu
mahasiswa melatih keterampilan berpikir secara bersama-sama yang
dibutuhkan untuk mneyelesaikan masalah secara efektif dan untuk
membandingkan dan membedakan berbagai macam solusi yang
diberikan.
3) Case Study Mengulas kembali sebuah kejian tertulis mengenai scenario
kehidupan nyata dan mengembangkan sebuah solusi-solusi bagi
dilemma yang diketengahkan dalam masalah ini. Mengetengahkan
prinsip-prinsip dan teori-teori abstrak dengan cara-cara yang relevan
menurut mahasiswa.
4) Structured Problem Solving Mengikuti sebuah formal terstruktur untuk
menyelesaikan masalah. Membagi proses-proses penyelesaian masalah
menjadi beberapa tingkah yang dapat dikelola supaya mahasiswa tidak
merasa kewalahan dan supaya mereka belaajr untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang
terorganisir.
5) Analytic Teams Mengasumsikan peran-peran dan tugas-tugas spesifik
untuk diperagakan atau dikerjakan ketika sedang membaca bacaan yang
ditugaskan, mendengarkan kuliah atau menyaksikan video secara kritis.
Membantu mahasiswa memahami perbedaan kegiatan yang
menciptakan analisis kritis.
8
6) Group Investigation Merencanakan, melakukan, dan melaporkan proyek-
proyek riset mendalam. Mengajarkan kepada mahasiswa prosedur-
prosedur riset dan membantu mereka mendapatlkan pengetahuan yang
mendalam tentang sebuah bidang tertentu.
LANGKAH-LANGKAH
STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF
Dalam mengaplikasikan pembelajaran kolaboratif di kelas, ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara
umum sebagai berikut:
1) Membagi kelompok, setiap kelompok diberikan bahan materi
2) Menjelaskan materi pembelajaran, setiap kelompok diberikan LKS,
Semua siswa dalam kelompok, membaca, diskusi, dan menulis
3) Kelompok kolaboratif bekerja sama mengidentifikasi, menganalisis,
dan memformulasikan jawaban-jawaban tugas atau masalah yang
terdapat
4) Setelah kelompok kolaboratif mnyepakati hasil pemecahan masalah,
dan setiap kelompok menuliskan laporan secara lengkap
5) Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak untuk melakukan
presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas,
siswa pada kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan
hasil presentasi tersebut, dan menaggapi.
Masing-masing siswa dalam kelompok kolaboratif membuat laporan hasil
diskusi yang akan dikumpulkan. Laporan siswa dikoreksi dan dikomentari,
dinilai, dan dikembalikan kepada pertemuan berikutnya
dijelaskan/didiskusikan dan menyimpulkan pembelajaran.
9
PRINSIP-PRINSIP
STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF
Hari Srinivas menyatakan terdapat lima prinsip yang berbasis
konstruktivisme sosial dalam pembelajaran kolaboratif, yaitu sebagai
berikut:
1) Belajar adalah suatu proses aktif di mana para siswa
mengasimilasikan informasi dan mengaitkan pengetahuan baru ini
dalam bingkai kerangka pengetahuan terdahulu yang dimilikinya
(prior knowledge).
2) Belajar memerlukan tantangan yang membuka pintu bagi peserta
didik agar terikat secara aktif dengan kelompoknya, serta memproses
dan melakukan sintesis berbagai informasi daripada sekadar
mengingat dan menelannya mentah-mentah.
3) Belajar akan berkembang baik dalam lingkungan sosial di mana
terjadi percakapan yang aktif antar para siswa.
4) Para siswa akan meraih manfaat yang besar dari pembelajaran
karena mendapatkan informasi yang luas dari berbagai sudut
pandang yang berbeda dengan pandangannya sendiri.
5) Dalam lingkungan pembelajaran kolaboratif setiap siswa akan merasa
tertantang, baik secara sosial maupun emosional karena
mendengarkan berbagai perspektif yang berbeda, yang kemudian
mempersyaratkan adanya pemberian artikulasi terhadap
gagasannya, maupun berbagai upaya untuk mempertahankan
gagasannya.
10
FAKTA EMPIRIK KEBERHASILAN
STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF
Pembelajaran kolaboratif bertujuan untuk
membangun dan mengembangkan pengetahuan
siswa agar siswa pandai dalam mengaktualisasikan
pemikirannya dan meningkatkan kemampuan
mentalnya sehingga siswa dapat aktif bekerja sama
dalam kelompok sehingga tercipta lingkungan
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
KELEBIHAN: Adapun Kelebihan yang diungkapkan
oleh Gokhale sebagai berikut :
1) Helped understanding, membantu peserta didik dalam menemukan
suatu pemahaman dalam pembelajaran;
2) Pooled knowledge and experience, pembelajaran kolaboratif
memberikan pengetahuan dan pengalaman belajar bersama-sama
bagi peserta didik;
3) Got helpful feedback, membantu peserta didik menemukan umpan
balik atau stimulus dalam belajar;
4) Stimulated thingking, pembelajaran kolaboratif dapat merangsang
pemikiran peserta didik agar dapat berpikir kritis;
5) Got new perspectives, peserta didik mendapatkan perspektif baru
dalam pembelajaran;
6) More relaxed atmosphere, makes problem solving easy, suasana
yang nyaman dalam pembelajaran akan membuat pemecahan
masalah menjadi lebih mudah;
7) Fun learning, memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik;
8) Greater responsibility for my self and the group, peserta didik akan
memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap diri sendiri
maupun kelompok;
9) Made new friends, peserta didik mendapatkan teman yang baru,
karena pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok.
KELEMAHAN: sementara itu kekurangan pembelajaran ini :
1) Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok
persoalan.
2) Membutuhkan waktu cukup banyak.
3) Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau
sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung
pada orang lain.
11
TEKNIK PENILAIAN
STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF
Evaluasi pembelajaran kolaboratif dapat dilakukan terhadap banyak
aspek, tidak hanya pada hasil belajar kognitif. Sebagai contoh,
evaluasi dapat dilakukan terhadap kemampuan siswa berdikusi.
Karena memiliki keterbatasan pengamatan, guru dapat memilih peer
evaluation (penilaian teman sebaya). Setiap siswa harus menilai
teman sekelompoknya terhadap beberapa aspek. Berikut adalah
contoh lembar evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai
kemampuan siswa berdiskusi.
tambahkan format (makalah murni)
RANGKUMAN: Pembelajaran kolaboratif adalah
metode pembelajaran yang membentuk siswa menjadi
kelompok kecil, dengan adanya kelompok kecil siswa
diharapkan mampu bekerja sama dan saling membantu
dalam menyelesaikan tugas, guru hanya membimbing
siswa selama menyelesaikan tugas sehingga mampu
meningkatkan pemahaman dan konsep yang sama
untuk mencapai tujuan bersama.
Scan Disini
LATIHAN: Untuk memperdalam pemahaman anda
mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
1. Pilihlah satu tema dalam pembelajaran di Sekolah
Dasar
2. Buatlah rancangan pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan tema yang sudah dipilh menggunakan
tahapan-tahapan strategi pembelajaran kolaboratif
12
DAFTAR PUSTAKA:
Amiruddin. 2019. “Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif”. Journal of
Education Science (JES), 5(1), 24.
Husein, Rusmin. “Pengembangan Model Pembelajaran Kolaboratif Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Warga Belajar Paket C (Studi Di Skb Kota
Gorontalo)”. PGSD Universitas Negeri Gorontalo.
Mahmudi, Ali. 2006. “Pembelajaran Kolaboratif”. Jogjakarta: Seminar
Nasional MIPA.
Maula, Nikmatul dkk. 2013. “Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS
Berbantuan Worksheet Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Materi Lingkaran”. Unnes Journal Of Mathematics Education, 2 (1).
M. Warsono dan Hariyanto M.S. “Pembelajaran Aktif”. 2013. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nurfiatin, Titin dkk. 2016. “Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif
Disertai Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas X PM 1 SMK Negeri 6 Surakarta”. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Rasib, Abdul. 2016. “Pendekatan Kolaboratif Dalam Pembelajaran Tematik
Terpadu di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 21 Kuala Mandor B”. Pontianak:
Pogram Magister PGSD FKIP UNTAN.
Nurfiatin, Titin dkk. 2016. “Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif
Disertai Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas X PM 1 SMK Negeri 6 Surakarta”. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Susanti, S dkk. 2017: Model Pembelajaran Kolaboratif Sebagai Alternatif
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Didaktika Tauhidi, Vol 4 (No 1), 19.
and Inquiry Learning Skills, Vol 35 (Egitim ArastirmalariEurasian Journal of
Educational, 2009), 1-20

More Related Content

What's hot

Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)Yoshiie Srinita
 
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfKelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfzhenkekamahendra
 
Penerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.pptx
Penerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.pptxPenerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.pptx
Penerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.pptxAdiMulyono11
 
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANAPROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANAetto kono
 
pendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolahpendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolahemri ardi
 
Powerpoint Filsafat Ilmu Pendidikan "Pentingnya Guru yang Idealis dalam Pendi...
Powerpoint Filsafat Ilmu Pendidikan "Pentingnya Guru yang Idealis dalam Pendi...Powerpoint Filsafat Ilmu Pendidikan "Pentingnya Guru yang Idealis dalam Pendi...
Powerpoint Filsafat Ilmu Pendidikan "Pentingnya Guru yang Idealis dalam Pendi...ImaWidiyawati
 
Pengembangan kurikulum ppt
Pengembangan kurikulum pptPengembangan kurikulum ppt
Pengembangan kurikulum pptNovita Pasaribu
 
PPT NILAI-NILAI GURU PENGGERAK.pptx
PPT NILAI-NILAI GURU PENGGERAK.pptxPPT NILAI-NILAI GURU PENGGERAK.pptx
PPT NILAI-NILAI GURU PENGGERAK.pptxDianKurniawati19
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran dalam Pengembangan Media B...
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran dalam Pengembangan Media B...Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran dalam Pengembangan Media B...
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran dalam Pengembangan Media B...NurAzizah262
 
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guruDengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guruTika Pratiwi
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
Coaching & Supervisi Akademik
Coaching & Supervisi AkademikCoaching & Supervisi Akademik
Coaching & Supervisi AkademikNurilFile
 

What's hot (20)

Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabus
 
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
 
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfKelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
 
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
 
Penerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.pptx
Penerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.pptxPenerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.pptx
Penerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.pptx
 
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANAPROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNDANA
 
pendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolahpendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolah
 
KOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptxKOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptx
 
Powerpoint Filsafat Ilmu Pendidikan "Pentingnya Guru yang Idealis dalam Pendi...
Powerpoint Filsafat Ilmu Pendidikan "Pentingnya Guru yang Idealis dalam Pendi...Powerpoint Filsafat Ilmu Pendidikan "Pentingnya Guru yang Idealis dalam Pendi...
Powerpoint Filsafat Ilmu Pendidikan "Pentingnya Guru yang Idealis dalam Pendi...
 
Desain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelasDesain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelas
 
Pengembangan kurikulum ppt
Pengembangan kurikulum pptPengembangan kurikulum ppt
Pengembangan kurikulum ppt
 
PPT NILAI-NILAI GURU PENGGERAK.pptx
PPT NILAI-NILAI GURU PENGGERAK.pptxPPT NILAI-NILAI GURU PENGGERAK.pptx
PPT NILAI-NILAI GURU PENGGERAK.pptx
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran dalam Pengembangan Media B...
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran dalam Pengembangan Media B...Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran dalam Pengembangan Media B...
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran dalam Pengembangan Media B...
 
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guruDengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
Dengan mengoptimalkan kompetensi sosial guru
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Coaching & Supervisi Akademik
Coaching & Supervisi AkademikCoaching & Supervisi Akademik
Coaching & Supervisi Akademik
 

Similar to Modul (kb 2) kolaboratif

Bab i, ii, dan iii
Bab i, ii, dan iiiBab i, ii, dan iii
Bab i, ii, dan iiiUnima
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifSaleha Salleh
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFMuhamad Yogi
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifrokhim16
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifmyrifa25
 
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STADPembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STADRizzty Mennelz
 
Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....arif08
 
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikemStrategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikemSyam Sheya
 
82-Article Text-275-1-10-20210630.pdf
82-Article Text-275-1-10-20210630.pdf82-Article Text-275-1-10-20210630.pdf
82-Article Text-275-1-10-20210630.pdfirwan prayogo
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copyanida juita
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)Susi Yanti
 
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikemStrategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikemSyam Sheya
 
61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf
61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf
61-Article Text-120-1-10-20150512.pdfImamkc
 
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifRosmalia Eva
 
Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatifPembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatifadib01
 
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaUpaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaMar Tunis
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajarankamaria kamaruddin
 
Cooperative learning fitri masturoh pai 3
Cooperative learning fitri masturoh pai 3Cooperative learning fitri masturoh pai 3
Cooperative learning fitri masturoh pai 3fitri masturoh
 

Similar to Modul (kb 2) kolaboratif (20)

Bab i, ii, dan iii
Bab i, ii, dan iiiBab i, ii, dan iii
Bab i, ii, dan iii
 
3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STADPembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
 
Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikemStrategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
 
82-Article Text-275-1-10-20210630.pdf
82-Article Text-275-1-10-20210630.pdf82-Article Text-275-1-10-20210630.pdf
82-Article Text-275-1-10-20210630.pdf
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
 
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikemStrategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
 
61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf
61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf
61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf
 
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif
 
Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatifPembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif
 
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaUpaya meningkatkan prestasi belajar siswa
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaran
 
Cooperative learning fitri masturoh pai 3
Cooperative learning fitri masturoh pai 3Cooperative learning fitri masturoh pai 3
Cooperative learning fitri masturoh pai 3
 

More from PratiwiKartikaSari

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)PratiwiKartikaSari
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualPratiwiKartikaSari
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPratiwiKartikaSari
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning PratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran PratiwiKartikaSari
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismePratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)PratiwiKartikaSari
 

More from PratiwiKartikaSari (20)

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratifPembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif
 
pembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyekpembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyek
 
Penilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi KognitifPenilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi Kognitif
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media Pembelajaran
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
 
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Modul (kb 2) kolaboratif

  • 1. 1 ` STRATEGI PEMBELAJARAN |BAB 2 KEGIATAN | BELAJAR | 2 | Strategi Pembelajaran Kolaboratif PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan arus globalisasi telah membawa perubahan di semua aspek kehidupan manusia. Dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan yang ditimbulkan, persaingan global dan proses demokratisasi, sangat diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas melalai pembaharuan sistem pendidikan yang bebasis kompetensi, demokratis dan berwawasan lokal dengan tetap memperhatikan standar nasional. Era globalisasi menuntut suatu Negara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar mampu bersaing di kancah internasiona. Oleh sebab itu masing-masing individu dituntut mengembangkan keahlian serta memperluas wawasan guna meningkatkan kualitas diri. Pembahuruan harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta tehnik pembelajan merupakan suatu hal yang utama.Pembelajaran yang terpusat pada guru mengakibatkan peserta didik kurang aktif, oleh karena itu perlu digeser sedemikian rupa sehingga menjadi lebih terpusat pada peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran harus berpusat aktif pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator saja.
  • 2. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah Mempelajari Strategi Pembelajaran Kolaboratif Mahasiswa Semester 6 Dapat Menerapkan Strategi Pembelajaran Kolaboratif Dalam Proses Pembelajaran Sub Capaian Pembelajaran 1. Menjelaskan Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kolaboratif 2. Menjelaskan Prinsip Strategi Pembelajaran Kolaboratif 3. Menerapkan Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Kolaboratif Pada Proses Pembelajaran. 4. Menentukan Teknik Penilaian Pada Strategi Pembelajaran Kolaboratif Pokok Materi 1. KonsKonsep Dasar Strategi Pembelajaran Kolaboratif 2. Prinsip Pembelajaran Pembelajaran Kolaboratif 3. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Kolaboratif Proses Pembelajaran. 4. Teknik Penilaian Pada Strategi Pembelajaran Kolaboratif KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF Kolaboratif berasal dari bahasa latin collaborate yang berarti kerjasama. Dalam prakteknya, pembelajaran kolaboratif berarti peserta didik bekerja secara berpasangan atau kelompok kecil untuk mencapai tujuan pellajaran bersama. Pembelajaran kolaboratif berarti belajar melalui kerja kelompok, bukan belajar dengan bekerja sendirian. Pembelajaran kolaboratif yang memiliki filosofi belajar bersama, bekerja sama, membangun pengetahuan bersama, melakukan perubahan pengetahuan bersama, dan mengalami peningkatan bersama-sama. Terdapat sejumlah istilah lain untuk menyebutkan ragam seperti ini sebagaimana yang disebutkan oleh Elizabert (2012)) seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaranan tim, pembelajaran kelompok, atau pembelajaran dengan bantuan teman. Model Pembelajaran Kolaboratif merupakan pembelajaran yang di dalamnya siswa saling belajar melalui pembelajaran yang aktif dan kolaboratif. Model pembelajaran ini memberikan peluang untuk saling belajar pada masing-masing anggota kelompok sehingga dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Pembelajaran Kolaboratif bukan hanya sekedar bekerja sama dalam suatu
  • 3. 3 kelompok tetapi lebih kepada suatu proses pembelajaran yang melibatkan proses komunikasi secara utuh dan adil di dalam kelas. Menurut Kemp, pembelajaran kolaboratif itu meliputi kemampuan sosial dan kemampuan pembelajaran. Ini menggabungkan 3 konsep, yaitu tanggung jawab individu (individual accountability), keuntungan kelompok (group benefit), dan pencapaian kesuksesan yang sama (equal achievement of success). Pembelajaran kolaboratif bisa berlangsung apabila pelajar dan pengajar bekerja sama menciptakan pengetahuan. Pembelajaran kolaboratif adalah sebuah pedagogi yang pusatnya terletak dalam asuransi bahwa manusia selalu menciptakan makna bersama dan proses tersebut selalu memperkarya dan memeperluas wawasan mereka. Pada pembelajaran ini pengajar tidak boleh hanya menjadi pemantau proses belajar, sebaliknya pengajar harus mampu menjadi anggota, seperti halnya para pelajar, dari sebuah komunitas yang tengah mencari pengetahuan. Sementara itu tujuan dari pembelajaran kolaboratif itu sendiri adalah meningkatkan interaksi siswa dalam memahami suatu tugas serta siswa mampu mengekspresikan apa-apa saja yang ada dalam pikirannya. Pembelajaran kolaboratif merupakan pembelajaran yang didasarkan pada teori zona perkembangan terdekat (zone of proximal development) dari Vygotsky dan teori komunikasi oleh Dewey, dimana aktivitas pembelajaran dikenal sebagai praktek sosiokultural melalui kegiatan komunikasi interaktif (kolaborasi). Yang membentuk pembelajaran reflektif yang bersifat aktif dan kolaboratif. Di dalam pembelajaran kolaboratif siswa yang memiliki kemampuan lebih membantu siswa yang kurang mampu dan begitu pula sebaliknya. Pembelajaran kolaboratif bukan hanya sekedar bekerja sama dalam suatu kelompok tetapi lebih kepada suatu proses pembelajaran yang melibatkan proses komunikasi secara utuh dan adil di dalam kelas. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kolaboratif adalah metode pembelajaran yang membentuk siswa menjadi kelompok kecil, dengan adanya kelompok kecil siswa diharapkan mampu bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas, guru hanya membimbing siswa selama menyelesaikan tugas sehingga mampu meningkatkan pemahaman dan konsep yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
  • 4. 4 Menurut Klemm (Feng Chun, 2006), terdapat beberapa karakteristik pembelajaran kolaboratif, yakni: 1) Ketergantungan positif: Ketergantungan yang positif antarsiswa dalam suatu kelompok menjadi prasyarat terjadinya kerja sama yang positif. Ketergantungan positif akan terjadi jika setiap anggota kelompok menyadari bahwa seseorang tidak dapat berhasil tanpa melibatkan keberhasilan anggota lainnya. Untuk mencapai hal ini, tujuan kelompok harus dikomunikasikan kepada semua anggota, sehingga mereka meyakini bahwa mereka akan dapat “berenang” bersama. 2) Interaksi: Interaksi antaranggota kelompok menjadi demikian penting karena terdapat aktivitas-aktivitas kognitif penting dan kecakapan interpersonal yang dinamis hanya terjadi jika terdapat interaksi yang dinamis. Aktivitas kognitif dan kecakapan interpersonal yang dinamis itu dapat dicapai melalui berbagai aktivitas seperti mempresentasikan hasil diskusi, berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok lain, dan mengecek pemahaman. Adanya interaksi antaranggota kelompok memungkinkan terwujudnya sistem dukungan akademik, yakni setiap anggota mepunyai komitmen untuk membantu anggota kelompok lain. 3) Pertanggungjawaban individu dan kelompok: Dalam pembelajaran kolaboratif, tidak hanya keberhasilan kelompok saja yang menjadi perhatian, namun keberhasilan setiap anggota kelompok sangat dipentingkan. Pembelajaran kolaboratif juga dimaksudkan untuk membuat siswa kuat secara individual. Kelompok harus bertanggung jawab dalam hal pencapaian tujuan dan masing-masing anggota kelompok harus bertanggungjawab terhadap kontribusinya dalam kelompok. Pertanggungjawaban individu hanya akan terjadi jika kinerja tiap individu dinilai dan hasilnya diberikan kembali ke kelompok dan individu yang bersangkutan guna memastikan anggota
  • 5. 5 yang memerlukan bantuan, dukungan, atau penguatan belajar. 4) Pengembangan kecakapan interpersonal: Kelompok kolaboratif berbeda dengan belajar secara individual atau pembelajaran kelompok yang lebih bersifat kompetitif. Selain kecakapan akademik yang hendak dicapai, terdapat kecakapan penting yang hendak dipesankan melalui aktivitas pembelajaran kolaboratif, yakni kecakapan sosial. Perlu disadari bahwa kecakapan sosial tidak secara spontan tampak ketika pembelajaran kolaboratif dilaksanakan. Kecakapan sosial seperti kepemimpinan (leadership), kemampuan membuat keputusan, membangun kepercayaan, berkomunikasi, dan managemen konflik diharapkan dapat terbetuk melalui pembelajaran kolaboratif yang kontinu dan berkesinambungan. 5) Pembentukan kelompok heterogen: Pembentukan kelompok dilakukan dengan mempertimbangkan agar setiap anggota dapat berdiskusi sehingga mencapai tujuan mereka dan membangun hubungan kerja yang efektif. Dalam pembentukan kelompok perlu dideskripsikan tugas setiap anggota kelompok. Terdapat beberapa prinsip dalam pembentukan kelompok kolaboratif, di antaranya perlunya mengakomodasi heterogenitas siswa, seperti mengkombinasikan siswa yang pendiam dengan siswa yang relatif mudah berkomunikasi, siswa yang rendah diri dan optimistis, siswa yang mempunyai motivasi tinggi dan rendah diri. Pembentukan kelompok juga perlu memperhatikan kebiasaan bekerja, etnik, dan gender. Tidak terdapat ketentuan secara secara pasti tentang berapa besar suatu kelompok dibentuk. Kelompok yang terlalu besar akan kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara aktif, sedangkan kelompok yang terlalu kecil juga kurang memungkinkan adanya dinamisasi. Secara umum ukuran kelompok yang baik adalah 4 atau 5 siswa. Pengalaman dan latar belakang siswa yang berbeda-beda adalah modal penting untuk memperkaya proses belajar di kelas. Dalam kelas
  • 6. 6 kolaboratif, setiap siswa dapat belajar dari siswa lainnya. Perlu diyakinkan bahwa setiap siswa harus saling memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan belajar. 6) Berbagi pengetahuan antara guru dan siswa: Pada pembelajaran tradisional, diyakini pengetahuan mengalir hanya dari guru ke siswa. Tidak demikian halnya pada pembelajaran kolaboratif. Dalam pembelajaran kolaboratif, guru menghargai dan mengembangkan pembelajaran berdasarkan pengetahuan, pengalaman pribadi, strategi, dan budaya yang dibawa siswa. Ketika siswa mengetahui bahwa pengalaman, pengetahuan, dan strategi penyelesaian masalah mereka dihargai dan digunakan, mereka akan termotivasi untuk mendengarkan dan belajar dalam cara baru dan lebih dapat membuat hubungan antara pengetahuan “pribadi” dan pengetahuan “sekolah”. Dalam kegiatan pembelajaran yang demikian, siswa telah diberdayakan. 7) Berbagi otoritas antara guru dan siswa: Pada pembelajaran tradisional, menetapkan tujuan pembelajaran, mendesain tugas-tugas belajar, dan menilai (mengevaluasi) apa yang telah dipelajari siswa menjadi otoritas guru secara dominan. Tidak demikian halnya pada pembelajaran kolaboratif. Dalam kelas kolaboratif, guru berbagi otoritas dengan siswa dengan cara yang spesifik. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam penetapan tujuan belajar, pendesaian tugas- tugas, dan evaluasi ketercapaian tujuan belajar. 8) Guru sebagai mediator: Dalam pembelajaran kolaboratif, guru berperan sebagai mediator. Dalam hal ini guru membantu siswa untuk menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, membantu siswa menggambarkan mengenai apa yang harus dikerjakan ketika mereka mengalami masalah, dan membantu siswa belajar bagaimana belajar (learn how to learn).
  • 7. 7 MODEL-MODEL STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF Teknik pelaksanaan pembelajaran kolaboratif dapat dilakukan dengan memberikan kerangka penyelesaian masalah yang secara umum mencakup masalah-masalah yang sangat terstruktur hingga yang terstruktur dengan longgar. Pada ujung rangkaian lainnya terdapat Group Investigation, di mana mahasiswa diajak memilih topik mereka sendiri dan bekerja bersama teman- teman mereka untuk menyelesaikan laporan. Berikut beberapa model yang dapat dilakukan dalam pembelajaran kolaboratif. 1) Think-Alound Pair Problem Solving (TAPPS): Menyelesaikan masalah secara lisan untuk menunjukkan penalaran mereka kepada temannya yang mendengarkan. Menekankan proses penyelesaian masalah (bukan hasilnya) dan membantu mahasiswa mengidentifikasikan .kesalahan- kesalahan logika atau proses. 2) Send-A-Problem Mencoba menyelesaikan sebuah masalah secara berkelompok, kemudian meneruskan masalah tersebut dan solusinya kepada kelompok terdekat yang kemudian melakukan hal yang sama, kelompok terakhir akan mengevaluasi semua solusi tersebut. Membantu mahasiswa melatih keterampilan berpikir secara bersama-sama yang dibutuhkan untuk mneyelesaikan masalah secara efektif dan untuk membandingkan dan membedakan berbagai macam solusi yang diberikan. 3) Case Study Mengulas kembali sebuah kejian tertulis mengenai scenario kehidupan nyata dan mengembangkan sebuah solusi-solusi bagi dilemma yang diketengahkan dalam masalah ini. Mengetengahkan prinsip-prinsip dan teori-teori abstrak dengan cara-cara yang relevan menurut mahasiswa. 4) Structured Problem Solving Mengikuti sebuah formal terstruktur untuk menyelesaikan masalah. Membagi proses-proses penyelesaian masalah menjadi beberapa tingkah yang dapat dikelola supaya mahasiswa tidak merasa kewalahan dan supaya mereka belaajr untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang terorganisir. 5) Analytic Teams Mengasumsikan peran-peran dan tugas-tugas spesifik untuk diperagakan atau dikerjakan ketika sedang membaca bacaan yang ditugaskan, mendengarkan kuliah atau menyaksikan video secara kritis. Membantu mahasiswa memahami perbedaan kegiatan yang menciptakan analisis kritis.
  • 8. 8 6) Group Investigation Merencanakan, melakukan, dan melaporkan proyek- proyek riset mendalam. Mengajarkan kepada mahasiswa prosedur- prosedur riset dan membantu mereka mendapatlkan pengetahuan yang mendalam tentang sebuah bidang tertentu. LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF Dalam mengaplikasikan pembelajaran kolaboratif di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut: 1) Membagi kelompok, setiap kelompok diberikan bahan materi 2) Menjelaskan materi pembelajaran, setiap kelompok diberikan LKS, Semua siswa dalam kelompok, membaca, diskusi, dan menulis 3) Kelompok kolaboratif bekerja sama mengidentifikasi, menganalisis, dan memformulasikan jawaban-jawaban tugas atau masalah yang terdapat 4) Setelah kelompok kolaboratif mnyepakati hasil pemecahan masalah, dan setiap kelompok menuliskan laporan secara lengkap 5) Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas, siswa pada kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan hasil presentasi tersebut, dan menaggapi. Masing-masing siswa dalam kelompok kolaboratif membuat laporan hasil diskusi yang akan dikumpulkan. Laporan siswa dikoreksi dan dikomentari, dinilai, dan dikembalikan kepada pertemuan berikutnya dijelaskan/didiskusikan dan menyimpulkan pembelajaran.
  • 9. 9 PRINSIP-PRINSIP STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF Hari Srinivas menyatakan terdapat lima prinsip yang berbasis konstruktivisme sosial dalam pembelajaran kolaboratif, yaitu sebagai berikut: 1) Belajar adalah suatu proses aktif di mana para siswa mengasimilasikan informasi dan mengaitkan pengetahuan baru ini dalam bingkai kerangka pengetahuan terdahulu yang dimilikinya (prior knowledge). 2) Belajar memerlukan tantangan yang membuka pintu bagi peserta didik agar terikat secara aktif dengan kelompoknya, serta memproses dan melakukan sintesis berbagai informasi daripada sekadar mengingat dan menelannya mentah-mentah. 3) Belajar akan berkembang baik dalam lingkungan sosial di mana terjadi percakapan yang aktif antar para siswa. 4) Para siswa akan meraih manfaat yang besar dari pembelajaran karena mendapatkan informasi yang luas dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan pandangannya sendiri. 5) Dalam lingkungan pembelajaran kolaboratif setiap siswa akan merasa tertantang, baik secara sosial maupun emosional karena mendengarkan berbagai perspektif yang berbeda, yang kemudian mempersyaratkan adanya pemberian artikulasi terhadap gagasannya, maupun berbagai upaya untuk mempertahankan gagasannya.
  • 10. 10 FAKTA EMPIRIK KEBERHASILAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF Pembelajaran kolaboratif bertujuan untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan siswa agar siswa pandai dalam mengaktualisasikan pemikirannya dan meningkatkan kemampuan mentalnya sehingga siswa dapat aktif bekerja sama dalam kelompok sehingga tercipta lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa. KELEBIHAN: Adapun Kelebihan yang diungkapkan oleh Gokhale sebagai berikut : 1) Helped understanding, membantu peserta didik dalam menemukan suatu pemahaman dalam pembelajaran; 2) Pooled knowledge and experience, pembelajaran kolaboratif memberikan pengetahuan dan pengalaman belajar bersama-sama bagi peserta didik; 3) Got helpful feedback, membantu peserta didik menemukan umpan balik atau stimulus dalam belajar; 4) Stimulated thingking, pembelajaran kolaboratif dapat merangsang pemikiran peserta didik agar dapat berpikir kritis; 5) Got new perspectives, peserta didik mendapatkan perspektif baru dalam pembelajaran; 6) More relaxed atmosphere, makes problem solving easy, suasana yang nyaman dalam pembelajaran akan membuat pemecahan masalah menjadi lebih mudah; 7) Fun learning, memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik; 8) Greater responsibility for my self and the group, peserta didik akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap diri sendiri maupun kelompok; 9) Made new friends, peserta didik mendapatkan teman yang baru, karena pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok. KELEMAHAN: sementara itu kekurangan pembelajaran ini : 1) Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan. 2) Membutuhkan waktu cukup banyak. 3) Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung pada orang lain.
  • 11. 11 TEKNIK PENILAIAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF Evaluasi pembelajaran kolaboratif dapat dilakukan terhadap banyak aspek, tidak hanya pada hasil belajar kognitif. Sebagai contoh, evaluasi dapat dilakukan terhadap kemampuan siswa berdikusi. Karena memiliki keterbatasan pengamatan, guru dapat memilih peer evaluation (penilaian teman sebaya). Setiap siswa harus menilai teman sekelompoknya terhadap beberapa aspek. Berikut adalah contoh lembar evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa berdiskusi. tambahkan format (makalah murni) RANGKUMAN: Pembelajaran kolaboratif adalah metode pembelajaran yang membentuk siswa menjadi kelompok kecil, dengan adanya kelompok kecil siswa diharapkan mampu bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas, guru hanya membimbing siswa selama menyelesaikan tugas sehingga mampu meningkatkan pemahaman dan konsep yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Scan Disini LATIHAN: Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut: 1. Pilihlah satu tema dalam pembelajaran di Sekolah Dasar 2. Buatlah rancangan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tema yang sudah dipilh menggunakan tahapan-tahapan strategi pembelajaran kolaboratif
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA: Amiruddin. 2019. “Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif”. Journal of Education Science (JES), 5(1), 24. Husein, Rusmin. “Pengembangan Model Pembelajaran Kolaboratif Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Warga Belajar Paket C (Studi Di Skb Kota Gorontalo)”. PGSD Universitas Negeri Gorontalo. Mahmudi, Ali. 2006. “Pembelajaran Kolaboratif”. Jogjakarta: Seminar Nasional MIPA. Maula, Nikmatul dkk. 2013. “Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran”. Unnes Journal Of Mathematics Education, 2 (1). M. Warsono dan Hariyanto M.S. “Pembelajaran Aktif”. 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurfiatin, Titin dkk. 2016. “Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X PM 1 SMK Negeri 6 Surakarta”. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Rasib, Abdul. 2016. “Pendekatan Kolaboratif Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 21 Kuala Mandor B”. Pontianak: Pogram Magister PGSD FKIP UNTAN. Nurfiatin, Titin dkk. 2016. “Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X PM 1 SMK Negeri 6 Surakarta”. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Susanti, S dkk. 2017: Model Pembelajaran Kolaboratif Sebagai Alternatif Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Didaktika Tauhidi, Vol 4 (No 1), 19. and Inquiry Learning Skills, Vol 35 (Egitim ArastirmalariEurasian Journal of Educational, 2009), 1-20