SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
                                  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


        Kelompok     merupakan    konsep     yang      paling    penting   dalam    kehidupan
manusia,karena sepanjang hidupnya manusia tidak akan lepas dari kelompoknya,kelompok
dalam konteks pembelajaran dapat diartikan sebagai kumpulan dua orang individu atau
lebih yang berinteraksi secara tatap muka,dan setiap individu menyadari bahwa dirinya
merupakan bagiandari kelompoknya,sehingga meraka merasa memiliki,dan merasa saling
ketergantungan secara positif yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama.dalam
proses pembelajaran kelompok setiap anggota kelompok akan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama pula.
        Dari landasan psikologi belajar,pembelajaran kelompok dipengaruhi oleh psikologi
belajar kognitif holistik yang menekankan bahwa belajar pada dasarnya adalah            proses
berfikir,psikologi   humanistik   juga     mendasari      strategi   pembelajaran ini   ,dalam
pembelajaran kelompok pengembangan kemampuan kognitif harus diimbangi dengan
perkembangan pribadi secara utuh melalui kemampuan hubungan interpersonal.menurut
teori    psikodinamik,kelompok     bukan     hanya sekedar kumpulan individu melainkan
merupakan satu kesatuan yang memiliki ciri dinamika dan emosi tersendiri.




1.2 Rumusan Masalah


    1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran kooperatif?
    2. Bagaimana konsep strategi pembelajaran kooperatif?
    3. Apa saja karakteristik dan prinsip- prinsip SPK?
    4. Metode yang digunakan dalam SPK?
    5. Apa saja prosedur SPK?
    6. Apa saja keunggulan dan kelemahan SPK?




Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                                   1
1.3 Tujuan


   1. Mengetahui Pengertian strategi pembelajaran kooperatif?
   2. Mengetahui konsep strategi pembelajaran kooperatif?
   3. Mengetahui apa saja karakteristik dan prinsip- prinsip SPK?
   4. Mengetahui metode yang digunakan dalam SPK?
   5. Mengetahui apa saja prosedur SPK?
   6. Mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan SPK?




Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                           2
BAB II
                                  PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif

     Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran menggunakan pengelompo
kan/tim kecil,yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang akade
mik, jenis kelamin,ras,atau suku yang berbeda (heterogen). sistem penilaian dilakukan t
erhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh penghargaan(reward). Setiap ang
gota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah
 yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan
keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok.


2.2 Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif

       Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.


Empat unsur penting dalam SPK :
     1. Adanya peserta dalam kelompok.
     2. Adanya aturan dalam kelompok
     3. Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok
     4. Adanya tujuan yang harus dicapai


     Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok
belajar, pengelompokan siswa dapat ditetapkan berdasarkan atas minat dan bakat siswa, latar
belakang kemampuan siswa, campuran baik campuran ditinjau dari minat maupun yang
ditinjau dari kemampuan.


     Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang
terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota kelompok.




Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                                3
Upaya belajar adalah segala aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang
telah dimiliki, maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan aspek pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.


      Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi, sehingga setiap anggota kelompok dapat memahami sasaran setiap kegiatan belajar
Strategi dari pembelajaran kelompok adalah Strategi Pembelajaran kooperatif ( Cooperative
learning ).
Menurut Slavin ( 1995 ) mengemukakan dua alasan :
1.   Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan Pembelajaran kooperatif
     dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Sekaligus dapatmeningkatkan kemampuan
     hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta
     dapat meningkatkan harga diri.
2.Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir,
     memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan


       Dari dua alasan     tersebut, menurut Slavin pembelajaran kooperatif merupakan
bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini
memiliki kelemahan.


Strategi Pembelajaran Kooperatif


       Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan
sistem pengelompokan/tim kecil, antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar
belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda ( heterogen
)Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh
penghargaan ( reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasinya.


SPK mempunyai dua komponen utama yaitu :
     1. Komponen tugas kooperatif( cooperative task) tentang bekerja sama.
     2. Komponen struktur insentif kooperatif( cooperative incentive structure) tentang
       membangkitkan motivasi individu untuk bekerjasama mencapai tujuan kelompok.




Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                                   4
Dengan demikian diharapkan SPK memberikan dampak pembelajaran berupa
peningkatan prestasi belajar peserta didik ( student achievement), serta dampak pengiring
relasi sosial, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memperikan
pertolongan pada yang lain.


 Strategi ini dapat digunakan manakala :


   o Guru menekankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual dalam belajar
   o Jika guru menghendaki seluruh siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar
   o Jika guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya, dan belajar
        dari bantuan orang lain
   o Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa sebagai
        bagian dari isi kurikulum
   o Jika guru menghendaki meningkatnya motivasi siswa dan menambah tingkat partisipasi
        mereka
   o Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalam memecahkan
        masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan


2.3 Karakteristik dan Prinsip-Prinsip SPK

         Proses pembelajaran kooperatif menekankan kepada proses kerja sama dalam
kelompok tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan Akademikdalam
pengertianpenguasaan bahan pelajaran,tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguas
aan materi tersebut.
         Dengan demikian karakteristik Strategi Pembelajaran Kelompok dapat dijelaskan
sebagai berikut :


   a. Pembelajaran secara tim
         Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim.tim merupakan tempat u
         ntuk mencapai tujuan.Oleh karena itu,tim harus mampu membuat setiap siswa b
         elajar.semua anggota tim(anggota kelompok)harus saling
         membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.kriteria keberhasilan pembelajarandit
         entukan oleh               keberhasilan tim.
   b.    Didasarkan pada Manajemen Kooperatif

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                                5
manajemen mempunyai empat fungsi pokok, di antaranya ; fungsi
      perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Artinya
      segala bentuk membutuhkan perencanaan yang matang, sehingga dalam pelaksanaan
      pencapaian tujuan dapat berjalan sesuai dengan fungsi masing-masing, sedangkan
      kriteria keberhasilannya melalui tes dan non tes


   c. Kemauan untuk Bekerja sama
              Keberhasilan dalam pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan
      secara kelompok, maka prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses
      pembelajaran kooperatif, perlunya saling membantu, saling berinteraksi dan saling
      berkomunikasi

  d. Keterampilan Bekerja Sama

              Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan
      kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian,
      siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan
      anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi
      dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan
      pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

      Ada 4 prinsip Strategi pembelajaran kooperatif sebagai berikut :


   a. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)


      Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompokmasing
      masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya.Tugastersebutten
      tu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Hakikat
      tersebut ketergantungan positif,artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa
      diselesaikan manakala ada anggota yang tak bisa menyelesaikan tugasnya, dan se
      mua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok.




  b.Tanggung jawab perseorangan (individual Accountability)
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                             6
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Karena keberhasi
    lan kelompok tergantung pada setiap anggotanya,maka setiap anggota kelompok h
    arus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.


  c.Interaksi tatap muka (face to face promotion communication)


             Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada seti
      ap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
      membelajarkan. Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen,yang bera
      sal dari budaya,latar belakang sosial,dan kemampuan akademik yang berbeda. Pe
      rbedaan semacam ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperka
      ya antar anggota kelompok.


  d.Partisipasi dan komunikasi (Participation communication)


             Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi
      aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka d
      alam kehidupan dimasyarakat kelak. Oleh sebab itu,sebelum melakukan koopera-
      tif,guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi


2.4 Prosedur Pembelajaran Kooperatif

   Dalam prosedur pembelajaran kooperatif dikenal beberapa prinsip diantaranya :
   1. Penjelasan Materi, diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi
      pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok, dalam proses ini guru dapat
      menggunakan metode ceramah, metode Tanya jawab, bahkan kalau perlu guru dapat
      menggunakan demonstrasi.


   2. Belajar dalam Kelompok, Pengelompokan siswa dalam proses ini bias dengan cara
      heterogen, menurut Lie ( Anita Lie ( 2005) alasan penggunaan pengelompokan
      heterogen lebih disukai, karena dapat memberikan kesempatan untuk saling mengajar
      ( Peer Tutoring) dan saling mendukung, meningkatkan relasi dan interaksi,
      memudahkan pengelolaan kelas.

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                              7
3. Penilaian ; dilakukan dengan tes atau bentuk kuis dan dilakukan secara individual
      dan kelompok.


   4. Pengakuan Tim ( Tim Recognition), adalah penerapan tim yang dianggap paling
      menonjol atau tim yang berprestasi untuk diberikan hadiah, sehingga dapat
      memotivasi tim untuk meningkatkan keberhasilannya.


2.5 Metode yang Digunakan dalam SPK

   1) Teknik Think-Pair-Share
             Teknik ini dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of Maryland
      Howard County Southern Teacher Education Center. Think-Pair-Share merupakan
      teknik sederhana untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Melalui teknik
      ini suatu permasalahan diajukan, siswa berpikir sendiri dulu selama beberapa menit,
      kemudian berpasangan untuk mendiskusikan permasalahan tersebut. Setelah itu siswa
      dipanggil untuk membagikan jawaban mereka pada seluruh kelas. Kemudian siswa
      diharapkan mau mendengarkan jawaban pasangan mereka dengan sungguh-sungguh.


   2) Roundrobin/Roundtable
             Roundrobin adalah bentuk lisan roundtable.Siswa bergiliran mengemukakan
      ide-ide atau jawaban mereka. Rounrobin bisa dipakai jika partisipasi yang lebih
      diutamakan, dan bukannya hasil kerja semata.


   3) Three Stay, One Stay
             Jika hasil kerja kelompok yang perlu dibagikan, tiga anggota kelompok
      berputar ke meja kelompok lain, sementara satu anggota yang lain tinggal di meja
      sendiri dan menjelaskan kepada anggota kelompok lain yang bertamu ke
      kelompoknya. Sesudah siswa kembali, siswa kedua tinggal, sementara tiga anggota
      lain bertamu ke kelompok-kelompok lain. Demikian seterusnya sehingga siswa bisa
      melihat hasil kerja kelompok lain dan menjelaskan hasil kerja mereka sendiri. Pada
      kesempatan ini, siswa bisa membahas perbedaan di antara semua hasil kerja
      kelompok dan mengolah informasi yang masuk untuk memperbaiki hasil kerja
      mereka sendiri.

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                              8
4) Wartawan Keliling
               Ketika siswa sedang bekerja, satu anggota kelompok bisa berpura-pura
      menjadi wartawan keliling, mengumpulkan informasi seperti penemuan-penemuan
    kelompok lain yang mungkin berguna.


   5) Talking Chips
               Masing-masing anggota kelompok diberi dua atau tiga benda kecil (kancing
      atau klip kertas). Setiap kali seseorang berbicara, dia harus melepaskan satu kancing.
      Dia tidak boleh berbicara lagi jika semua kancingnya sudah habis. Jika semua kancing
      dalam kelompok sudah terpakai dan mereka merasa masih perlu berdiskusi, mereka
      bisa bersepakat untuk mengambil beberapa kancing lagi dan meneruskan proses
      diskusi. Teknik ini sangat efektif untuk mendorong masing-masing anggota kelompok
      memberikan partisipasi dan kontribusi yang aktif, adil dan merata.


   6) Jigsaw
               Jigsaw   pada   mulanya   dikembangkan      oleh   Aronson     sebagai   cara
      mengembangkan relasi antar ras yang positif di Amerika Serikat. Pemikiran dasarnya
      adalah memberi kesempatan pada siswa untuk berbagi dengan yang lain dengan cara
      mengajar dan diajar oleh rekan sesama siswa yang merupakan bagian penting dalam
      proses belajar dan sosialisasi yang berkesinambungan.


               Penerapan teknik jigsaw dalam belajar memiliki gambaran umum sebagai
      berikut: (1) Setiap anggota kelompok mempelajari sebagian informasi yang berbeda
      dengan informasi anggota lainnya, (2) Setiap anggota kelompok dituntut untuk
      menguasai danmenjadi ”pakar” informasi yang menjadi bagiannya (3) Setiap anggota
      kelompok bergantung pada anggota kelompok lain dan saling berbagi informasi
      dengan anggota kelompok yang lain dalam rangka memperoleh informasi secara utuh.
      Dalam membelajarkan bagian materi yang menjadi tugasnya kepada anggota lain,
      mereka harus bertanggung jawab dan dapat menghargai pendapat anggota kelompok
      yang lain, (4) Setiap anggota kelompok akhirnya menjadi "pakar" informasi secara
      utuh. Dalam tahap menjadi "pakar" informasi tersebut, siswa diberikan kebebasan
      berpikir dalam rangkaberpikir kreatif. Siswa harus berani melontarkan ide-idenya
      tanpa takut salah atau kritikan orang lain (Johnson & Johnson, 1991).

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                                 9
Ada enam tahap dalam investigasi kelompok. Tahap pertama, seluruh kelas
      menentukan beberapa sub topik dan membentuk kelompok-kelompok penelitian.
      Tahap kedua, merencanakan penelitian. Tahap ketiga, melaksanakan penelitian.
      Tahap keempat, melaksanakan investigasi. Tahap kelima, menyusun laporan. Tahap
      keenam, melaksanakan presentasi.


   7) Bertutur Cerita Berpasangan (Paired Storytelling)
             Teknik ini bertujuan membantu siswa mengaktifkan skemata mereka untuk
      meningkatkan pemahaman atas bacaan. Teknik ini paling cocok untuk teks yang
      bersifat narasi. Teks bacaan dibagi menjadi dua bagian dan siswa bekerja
      berpasangan. Masing-masing siswa membaca atau menyimak bagian teks yang
      berlainan dengan pasangannya. Sesudah selesai, masing-masing menuliskan kurang
      lebih sepuluh kata atau frasa kunci sesuai bagiannya sendiri. Kemudian mereka saling
      menukarkan daftar kata/frasa kunci ini dengan pasangannya masing-masing.
      Berdasarkan petunjuk dari kata /frasa kunci ini, masing-masing siswa berusaha
      menebak bagian cerita yang tidak dibaca/disimak dan mengembangkan versi
      ceritanya sendiri. Setelah selesai, mereka bisa membaca atau mendengarkan
      keseluruhan cerita yang asli dan melanjutkannya dengan diskusi.


   8) STAD
             STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem belajar
      kelompok yang di dalamnya siswa di bentuk ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5
      orang secara heterogen. Dalam melaksanakan belajar kooperatif model STAD, ada
      lima tahap yang penting dilaksanakan, yakni (1) presentasi kelas, (2) kegiatan
      kelompok, (3) pemberian tes, (4) peningkatan nilai individu, dan (5) penghargaan
      terhadap usaha kelompok.




2.6 Keunggulan dan kelemahan SPK

   1. Keunggulan SPK

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                              10
Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran
    di antaranya :


        a. Melalui SPK siswa tidak terlalu tergantung pada guru, akan tetapi dapat
           menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi
           dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
        b. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkanide atau gagasan
           dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang
           lain.
        c. SPK dapat menumbuhkan rasa kerja sama dengan tidak mengenal berbagai
           perbedaan.
        d. SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
           jawab dalam belajar.
        e. SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi
           akademik, sekaligus kempuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri,
           hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan
           keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
        f. Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
           pemahamannya sendiri, menerima umpan balik, berpraktik memecahkan
           masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah
           tanggung jawab kelompoknya.
        g. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
           kemampuan belajar abstrak menjadi nyata ( riil ).
        h. Interasksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
           memberikan rangsangan untuk berpikir.




    2. Keterbatasan/ Kelemahan SPK


       a. Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK membutuhkan waktu, sangat

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                          11
tidak mungkin siswa secara langsung dapat memahami filsafatcooperative dalam
            waktu yang singkat.
       b.   Ciri utama SPK adalah siswa saling membelajarkan, jika tanpa peer teaching
            yang efektif, maka biasa terjadi cara belajar yang demikian tidak dipahami dan
            tidak dapat dicapai oleh siswa.
       c.   Keberhasilan SPK lebih menonjol keberhasilan kelompok, sebenarnya yang
            diharapkan dalam pembelajaran adalah keberhasilan prestasi siswa secara
            individual.
       d.   Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok
            memerlukan periode waktu yang cukup panjang, hal ini tidak mungkin dapat
            dicapai dalam waktu yang singkat.
       e.   Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat
            penting bagi siswa, tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya
            didasarkan kepada kemampuan secara individual, idealnya dalam SPK
            bagaimana membangun kepercayaan diri bagi setiap siswa.




                                        BAB III
                                      PENUTUP

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                              12
Kesimpulan


       Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang berorientasi
kepada kerja kelompok. Pada strategi ini, siswa dituntut untuk bekerja sama dalam suatu tim
kecil. Dimana, dalam suatu tim siswa harus dapat menyesesuaikan atau beradaptasi kepada
teman sekelompoknya.      Keberhasilan dalam strategi pembelajaran kooperatif ini, dapat
dilihat dari hasil kerja kelompok yang didapat. Semakin bagus dan kompak kerja sama suatu
tim ini, sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran ini. Strategi ini memiliki
bermacam-macam bentuk dalam implementasinya dalam pembelajaran, tinggal yang mana
yang akan dipilih oleh peserta didik. Kemudian agar guru mahir dalam menerapkan strategi
ini, guru dapat diberi pelatihan dulu ,sehingga guru dapat menerapkannya dengan baik. Guru
dalam hal ini juga dituntut mampu untuk membaca situasi dari materi yang akan diajarkan
kepada peserta didik,sehingga guru dapat memakai bentuk strategi kooperatif yang mana
yang akan dipakai. Kemudian dalam hal ini siswa dituntut untuk bekerja secara aktif
sedangkan guru berperan sebagai pembimbing atau fasilitator kepada anak didikanya.




       Saran


       Dalam penggunaan strategi pembelajaran ini, guru harus melihat tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, materi yang akan diberikan kepada peserta didik, alokasi waktu , dan
kondisi mental peserta didik. Sehingga , ketika guru telah memahami hal tersebut , maka guru
akan dengan mudah menerapkan bentuk pembelajaran kooperatif tersebut.




Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                                13
DAFTAR PUSTAKA


Anonimus.2008.    Metode   Pembelajaran   kooperatif.(Online)(http://ipotes.wordpress.com
    /2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/ Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April
    2011 Pukul 13:00


Anonimus.2010. Keunggulandan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD.(Online)
    (http:// keunggulan-dan-kekurangan-pembelajaran.html) Diakses pada hari Kamis
    tanggal 21 April 2011 Pukul 13:00


Sanjaya, Wina. 2006, Strategi Pembelajaran. Bandung : Bandung Pustaka


Syaffirudin,   Moh.2011.Tujuan      pembelajaran    Kooperatif.(Online)(http://syafir.com
    /2011/03/25/tujuan-pembelajaran-kooperatif. Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April
    2011 Pukul 13:00
www.kampussaya.com




Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif                                             14

More Related Content

What's hot

Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatifalvinnoor
 
Model pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifModel pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifwiwidwidyawati
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifTri Asih Krisna
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1sintaroyani
 
Tugas ke 1
Tugas ke 1Tugas ke 1
Tugas ke 1CUDAY92
 
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifRosmalia Eva
 
Budaya kolaborasi dan koperatif
Budaya kolaborasi dan koperatifBudaya kolaborasi dan koperatif
Budaya kolaborasi dan koperatifNor Faezah
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiBebek007
 
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...Anggi Saputra
 
Model pembelajaran kooperatif jigsaw
Model pembelajaran kooperatif jigsawModel pembelajaran kooperatif jigsaw
Model pembelajaran kooperatif jigsawliska dewi
 

What's hot (20)

Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatif
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Model pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifModel pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatif
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Jurnal lengkap sekali
Jurnal lengkap sekaliJurnal lengkap sekali
Jurnal lengkap sekali
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1
 
Tugas ke 1
Tugas ke 1Tugas ke 1
Tugas ke 1
 
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
 
Budaya kolaborasi dan koperatif
Budaya kolaborasi dan koperatifBudaya kolaborasi dan koperatif
Budaya kolaborasi dan koperatif
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
 
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
 
Model pembelajaran kooperatif jigsaw
Model pembelajaran kooperatif jigsawModel pembelajaran kooperatif jigsaw
Model pembelajaran kooperatif jigsaw
 

Similar to SPK12

Strategi pembelajaran kooperatif.pptx
Strategi pembelajaran kooperatif.pptxStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
Strategi pembelajaran kooperatif.pptxYogesMahendra
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifrokhim16
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifmyrifa25
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifSaleha Salleh
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copyanida juita
 
model pembelajaran
model pembelajaranmodel pembelajaran
model pembelajaranBakaJanai
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4vietry NIC
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif Mas Syarifah
 
Makalah analisis koloid
Makalah analisis koloidMakalah analisis koloid
Makalah analisis koloidsanradamanik
 
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptxSssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptxStuckLegend
 
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STADPembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STADRizzty Mennelz
 
Pembelajaran Kooperatif_MSyahrulA_PTIK4C.pptx
Pembelajaran Kooperatif_MSyahrulA_PTIK4C.pptxPembelajaran Kooperatif_MSyahrulA_PTIK4C.pptx
Pembelajaran Kooperatif_MSyahrulA_PTIK4C.pptxSyahrulAkmal11
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajarankamaria kamaruddin
 
Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatifPembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatifadib01
 
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdfKEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdfDianaUlfah4
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Joko Prasetiyo
 

Similar to SPK12 (20)

Strategi pembelajaran kooperatif.pptx
Strategi pembelajaran kooperatif.pptxStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
Strategi pembelajaran kooperatif.pptx
 
Modul (kb 2) kolaboratif
Modul (kb 2) kolaboratifModul (kb 2) kolaboratif
Modul (kb 2) kolaboratif
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
 
model pembelajaran
model pembelajaranmodel pembelajaran
model pembelajaran
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif
 
Makalah analisis koloid
Makalah analisis koloidMakalah analisis koloid
Makalah analisis koloid
 
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptxSssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
 
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STADPembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
 
Pembelajaran Kooperatif_MSyahrulA_PTIK4C.pptx
Pembelajaran Kooperatif_MSyahrulA_PTIK4C.pptxPembelajaran Kooperatif_MSyahrulA_PTIK4C.pptx
Pembelajaran Kooperatif_MSyahrulA_PTIK4C.pptx
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaran
 
Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatifPembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif
 
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdfKEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
 

SPK12

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelompok merupakan konsep yang paling penting dalam kehidupan manusia,karena sepanjang hidupnya manusia tidak akan lepas dari kelompoknya,kelompok dalam konteks pembelajaran dapat diartikan sebagai kumpulan dua orang individu atau lebih yang berinteraksi secara tatap muka,dan setiap individu menyadari bahwa dirinya merupakan bagiandari kelompoknya,sehingga meraka merasa memiliki,dan merasa saling ketergantungan secara positif yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama.dalam proses pembelajaran kelompok setiap anggota kelompok akan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama pula. Dari landasan psikologi belajar,pembelajaran kelompok dipengaruhi oleh psikologi belajar kognitif holistik yang menekankan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses berfikir,psikologi humanistik juga mendasari strategi pembelajaran ini ,dalam pembelajaran kelompok pengembangan kemampuan kognitif harus diimbangi dengan perkembangan pribadi secara utuh melalui kemampuan hubungan interpersonal.menurut teori psikodinamik,kelompok bukan hanya sekedar kumpulan individu melainkan merupakan satu kesatuan yang memiliki ciri dinamika dan emosi tersendiri. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran kooperatif? 2. Bagaimana konsep strategi pembelajaran kooperatif? 3. Apa saja karakteristik dan prinsip- prinsip SPK? 4. Metode yang digunakan dalam SPK? 5. Apa saja prosedur SPK? 6. Apa saja keunggulan dan kelemahan SPK? Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 1
  • 2. 1.3 Tujuan 1. Mengetahui Pengertian strategi pembelajaran kooperatif? 2. Mengetahui konsep strategi pembelajaran kooperatif? 3. Mengetahui apa saja karakteristik dan prinsip- prinsip SPK? 4. Mengetahui metode yang digunakan dalam SPK? 5. Mengetahui apa saja prosedur SPK? 6. Mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan SPK? Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran menggunakan pengelompo kan/tim kecil,yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang akade mik, jenis kelamin,ras,atau suku yang berbeda (heterogen). sistem penilaian dilakukan t erhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh penghargaan(reward). Setiap ang gota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok. 2.2 Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Empat unsur penting dalam SPK : 1. Adanya peserta dalam kelompok. 2. Adanya aturan dalam kelompok 3. Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok 4. Adanya tujuan yang harus dicapai Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok belajar, pengelompokan siswa dapat ditetapkan berdasarkan atas minat dan bakat siswa, latar belakang kemampuan siswa, campuran baik campuran ditinjau dari minat maupun yang ditinjau dari kemampuan. Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota kelompok. Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 3
  • 4. Upaya belajar adalah segala aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki, maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, sehingga setiap anggota kelompok dapat memahami sasaran setiap kegiatan belajar Strategi dari pembelajaran kelompok adalah Strategi Pembelajaran kooperatif ( Cooperative learning ). Menurut Slavin ( 1995 ) mengemukakan dua alasan : 1. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Sekaligus dapatmeningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. 2.Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan Dari dua alasan tersebut, menurut Slavin pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan. Strategi Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda ( heterogen )Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh penghargaan ( reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasinya. SPK mempunyai dua komponen utama yaitu : 1. Komponen tugas kooperatif( cooperative task) tentang bekerja sama. 2. Komponen struktur insentif kooperatif( cooperative incentive structure) tentang membangkitkan motivasi individu untuk bekerjasama mencapai tujuan kelompok. Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 4
  • 5. Dengan demikian diharapkan SPK memberikan dampak pembelajaran berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik ( student achievement), serta dampak pengiring relasi sosial, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memperikan pertolongan pada yang lain. Strategi ini dapat digunakan manakala : o Guru menekankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual dalam belajar o Jika guru menghendaki seluruh siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar o Jika guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya, dan belajar dari bantuan orang lain o Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa sebagai bagian dari isi kurikulum o Jika guru menghendaki meningkatnya motivasi siswa dan menambah tingkat partisipasi mereka o Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan 2.3 Karakteristik dan Prinsip-Prinsip SPK Proses pembelajaran kooperatif menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan Akademikdalam pengertianpenguasaan bahan pelajaran,tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguas aan materi tersebut. Dengan demikian karakteristik Strategi Pembelajaran Kelompok dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim.tim merupakan tempat u ntuk mencapai tujuan.Oleh karena itu,tim harus mampu membuat setiap siswa b elajar.semua anggota tim(anggota kelompok)harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.kriteria keberhasilan pembelajarandit entukan oleh keberhasilan tim. b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 5
  • 6. manajemen mempunyai empat fungsi pokok, di antaranya ; fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Artinya segala bentuk membutuhkan perencanaan yang matang, sehingga dalam pelaksanaan pencapaian tujuan dapat berjalan sesuai dengan fungsi masing-masing, sedangkan kriteria keberhasilannya melalui tes dan non tes c. Kemauan untuk Bekerja sama Keberhasilan dalam pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, maka prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif, perlunya saling membantu, saling berinteraksi dan saling berkomunikasi d. Keterampilan Bekerja Sama Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok. Ada 4 prinsip Strategi pembelajaran kooperatif sebagai berikut : a. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence) Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompokmasing masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya.Tugastersebutten tu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Hakikat tersebut ketergantungan positif,artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan manakala ada anggota yang tak bisa menyelesaikan tugasnya, dan se mua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. b.Tanggung jawab perseorangan (individual Accountability) Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 6
  • 7. Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Karena keberhasi lan kelompok tergantung pada setiap anggotanya,maka setiap anggota kelompok h arus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. c.Interaksi tatap muka (face to face promotion communication) Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada seti ap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen,yang bera sal dari budaya,latar belakang sosial,dan kemampuan akademik yang berbeda. Pe rbedaan semacam ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperka ya antar anggota kelompok. d.Partisipasi dan komunikasi (Participation communication) Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka d alam kehidupan dimasyarakat kelak. Oleh sebab itu,sebelum melakukan koopera- tif,guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi 2.4 Prosedur Pembelajaran Kooperatif Dalam prosedur pembelajaran kooperatif dikenal beberapa prinsip diantaranya : 1. Penjelasan Materi, diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok, dalam proses ini guru dapat menggunakan metode ceramah, metode Tanya jawab, bahkan kalau perlu guru dapat menggunakan demonstrasi. 2. Belajar dalam Kelompok, Pengelompokan siswa dalam proses ini bias dengan cara heterogen, menurut Lie ( Anita Lie ( 2005) alasan penggunaan pengelompokan heterogen lebih disukai, karena dapat memberikan kesempatan untuk saling mengajar ( Peer Tutoring) dan saling mendukung, meningkatkan relasi dan interaksi, memudahkan pengelolaan kelas. Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 7
  • 8. 3. Penilaian ; dilakukan dengan tes atau bentuk kuis dan dilakukan secara individual dan kelompok. 4. Pengakuan Tim ( Tim Recognition), adalah penerapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim yang berprestasi untuk diberikan hadiah, sehingga dapat memotivasi tim untuk meningkatkan keberhasilannya. 2.5 Metode yang Digunakan dalam SPK 1) Teknik Think-Pair-Share Teknik ini dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of Maryland Howard County Southern Teacher Education Center. Think-Pair-Share merupakan teknik sederhana untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Melalui teknik ini suatu permasalahan diajukan, siswa berpikir sendiri dulu selama beberapa menit, kemudian berpasangan untuk mendiskusikan permasalahan tersebut. Setelah itu siswa dipanggil untuk membagikan jawaban mereka pada seluruh kelas. Kemudian siswa diharapkan mau mendengarkan jawaban pasangan mereka dengan sungguh-sungguh. 2) Roundrobin/Roundtable Roundrobin adalah bentuk lisan roundtable.Siswa bergiliran mengemukakan ide-ide atau jawaban mereka. Rounrobin bisa dipakai jika partisipasi yang lebih diutamakan, dan bukannya hasil kerja semata. 3) Three Stay, One Stay Jika hasil kerja kelompok yang perlu dibagikan, tiga anggota kelompok berputar ke meja kelompok lain, sementara satu anggota yang lain tinggal di meja sendiri dan menjelaskan kepada anggota kelompok lain yang bertamu ke kelompoknya. Sesudah siswa kembali, siswa kedua tinggal, sementara tiga anggota lain bertamu ke kelompok-kelompok lain. Demikian seterusnya sehingga siswa bisa melihat hasil kerja kelompok lain dan menjelaskan hasil kerja mereka sendiri. Pada kesempatan ini, siswa bisa membahas perbedaan di antara semua hasil kerja kelompok dan mengolah informasi yang masuk untuk memperbaiki hasil kerja mereka sendiri. Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 8
  • 9. 4) Wartawan Keliling Ketika siswa sedang bekerja, satu anggota kelompok bisa berpura-pura menjadi wartawan keliling, mengumpulkan informasi seperti penemuan-penemuan kelompok lain yang mungkin berguna. 5) Talking Chips Masing-masing anggota kelompok diberi dua atau tiga benda kecil (kancing atau klip kertas). Setiap kali seseorang berbicara, dia harus melepaskan satu kancing. Dia tidak boleh berbicara lagi jika semua kancingnya sudah habis. Jika semua kancing dalam kelompok sudah terpakai dan mereka merasa masih perlu berdiskusi, mereka bisa bersepakat untuk mengambil beberapa kancing lagi dan meneruskan proses diskusi. Teknik ini sangat efektif untuk mendorong masing-masing anggota kelompok memberikan partisipasi dan kontribusi yang aktif, adil dan merata. 6) Jigsaw Jigsaw pada mulanya dikembangkan oleh Aronson sebagai cara mengembangkan relasi antar ras yang positif di Amerika Serikat. Pemikiran dasarnya adalah memberi kesempatan pada siswa untuk berbagi dengan yang lain dengan cara mengajar dan diajar oleh rekan sesama siswa yang merupakan bagian penting dalam proses belajar dan sosialisasi yang berkesinambungan. Penerapan teknik jigsaw dalam belajar memiliki gambaran umum sebagai berikut: (1) Setiap anggota kelompok mempelajari sebagian informasi yang berbeda dengan informasi anggota lainnya, (2) Setiap anggota kelompok dituntut untuk menguasai danmenjadi ”pakar” informasi yang menjadi bagiannya (3) Setiap anggota kelompok bergantung pada anggota kelompok lain dan saling berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain dalam rangka memperoleh informasi secara utuh. Dalam membelajarkan bagian materi yang menjadi tugasnya kepada anggota lain, mereka harus bertanggung jawab dan dapat menghargai pendapat anggota kelompok yang lain, (4) Setiap anggota kelompok akhirnya menjadi "pakar" informasi secara utuh. Dalam tahap menjadi "pakar" informasi tersebut, siswa diberikan kebebasan berpikir dalam rangkaberpikir kreatif. Siswa harus berani melontarkan ide-idenya tanpa takut salah atau kritikan orang lain (Johnson & Johnson, 1991). Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 9
  • 10. Ada enam tahap dalam investigasi kelompok. Tahap pertama, seluruh kelas menentukan beberapa sub topik dan membentuk kelompok-kelompok penelitian. Tahap kedua, merencanakan penelitian. Tahap ketiga, melaksanakan penelitian. Tahap keempat, melaksanakan investigasi. Tahap kelima, menyusun laporan. Tahap keenam, melaksanakan presentasi. 7) Bertutur Cerita Berpasangan (Paired Storytelling) Teknik ini bertujuan membantu siswa mengaktifkan skemata mereka untuk meningkatkan pemahaman atas bacaan. Teknik ini paling cocok untuk teks yang bersifat narasi. Teks bacaan dibagi menjadi dua bagian dan siswa bekerja berpasangan. Masing-masing siswa membaca atau menyimak bagian teks yang berlainan dengan pasangannya. Sesudah selesai, masing-masing menuliskan kurang lebih sepuluh kata atau frasa kunci sesuai bagiannya sendiri. Kemudian mereka saling menukarkan daftar kata/frasa kunci ini dengan pasangannya masing-masing. Berdasarkan petunjuk dari kata /frasa kunci ini, masing-masing siswa berusaha menebak bagian cerita yang tidak dibaca/disimak dan mengembangkan versi ceritanya sendiri. Setelah selesai, mereka bisa membaca atau mendengarkan keseluruhan cerita yang asli dan melanjutkannya dengan diskusi. 8) STAD STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem belajar kelompok yang di dalamnya siswa di bentuk ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang secara heterogen. Dalam melaksanakan belajar kooperatif model STAD, ada lima tahap yang penting dilaksanakan, yakni (1) presentasi kelas, (2) kegiatan kelompok, (3) pemberian tes, (4) peningkatan nilai individu, dan (5) penghargaan terhadap usaha kelompok. 2.6 Keunggulan dan kelemahan SPK 1. Keunggulan SPK Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 10
  • 11. Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran di antaranya : a. Melalui SPK siswa tidak terlalu tergantung pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. b. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkanide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. c. SPK dapat menumbuhkan rasa kerja sama dengan tidak mengenal berbagai perbedaan. d. SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. e. SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik, sekaligus kempuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. f. Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik, berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. g. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata ( riil ). h. Interasksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. 2. Keterbatasan/ Kelemahan SPK a. Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK membutuhkan waktu, sangat Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 11
  • 12. tidak mungkin siswa secara langsung dapat memahami filsafatcooperative dalam waktu yang singkat. b. Ciri utama SPK adalah siswa saling membelajarkan, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka biasa terjadi cara belajar yang demikian tidak dipahami dan tidak dapat dicapai oleh siswa. c. Keberhasilan SPK lebih menonjol keberhasilan kelompok, sebenarnya yang diharapkan dalam pembelajaran adalah keberhasilan prestasi siswa secara individual. d. Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, hal ini tidak mungkin dapat dicapai dalam waktu yang singkat. e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting bagi siswa, tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual, idealnya dalam SPK bagaimana membangun kepercayaan diri bagi setiap siswa. BAB III PENUTUP Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 12
  • 13. Kesimpulan Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang berorientasi kepada kerja kelompok. Pada strategi ini, siswa dituntut untuk bekerja sama dalam suatu tim kecil. Dimana, dalam suatu tim siswa harus dapat menyesesuaikan atau beradaptasi kepada teman sekelompoknya. Keberhasilan dalam strategi pembelajaran kooperatif ini, dapat dilihat dari hasil kerja kelompok yang didapat. Semakin bagus dan kompak kerja sama suatu tim ini, sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran ini. Strategi ini memiliki bermacam-macam bentuk dalam implementasinya dalam pembelajaran, tinggal yang mana yang akan dipilih oleh peserta didik. Kemudian agar guru mahir dalam menerapkan strategi ini, guru dapat diberi pelatihan dulu ,sehingga guru dapat menerapkannya dengan baik. Guru dalam hal ini juga dituntut mampu untuk membaca situasi dari materi yang akan diajarkan kepada peserta didik,sehingga guru dapat memakai bentuk strategi kooperatif yang mana yang akan dipakai. Kemudian dalam hal ini siswa dituntut untuk bekerja secara aktif sedangkan guru berperan sebagai pembimbing atau fasilitator kepada anak didikanya. Saran Dalam penggunaan strategi pembelajaran ini, guru harus melihat tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi yang akan diberikan kepada peserta didik, alokasi waktu , dan kondisi mental peserta didik. Sehingga , ketika guru telah memahami hal tersebut , maka guru akan dengan mudah menerapkan bentuk pembelajaran kooperatif tersebut. Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 13
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Anonimus.2008. Metode Pembelajaran kooperatif.(Online)(http://ipotes.wordpress.com /2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/ Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April 2011 Pukul 13:00 Anonimus.2010. Keunggulandan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD.(Online) (http:// keunggulan-dan-kekurangan-pembelajaran.html) Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April 2011 Pukul 13:00 Sanjaya, Wina. 2006, Strategi Pembelajaran. Bandung : Bandung Pustaka Syaffirudin, Moh.2011.Tujuan pembelajaran Kooperatif.(Online)(http://syafir.com /2011/03/25/tujuan-pembelajaran-kooperatif. Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April 2011 Pukul 13:00 www.kampussaya.com Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 14