SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
126
PENDAHULUAN
Pada dunia pendidikan dan pengajaran, pembelajaran kontekstual
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang mengandung strategi
yang dapat melibatkan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.
Peserta didorong aktif dalam mempelajari materi-materi pembelajaran sesuai
dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam hal ini, dapat membanguan
pemikiran kontruktivisme sehingga peserta didik dapat memecahkan
masalah-masalah yang terdapat pada kehidupan nyata. Selain itu, dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual tersebut mampu
menjadikan pembelajaran secara nyata sehingga peserta didik tidak lagi
hanya mengandalkan imajinasinya saja, akan tetapi melalui lingkungan
sekitar peserta didik juga dapat belajar.
Dengan adanya media tersebut, kegiatan belajar mengajar berbasis
kontekstual (contextual teaching and learning) yang akan membawa peserta
didik pada dunia nyata yang akan menggunakan konsep ini, diharapkan
pembelajaran peserta didik akan lebih bermakna dan berlangsung secara
alamiah dalam bentuk peserta didik bekerja (berpartisipasi aktif) dan
mengalami langsung dan pembelajaran bukan lagi guru mentransfer
pengetahuan kepada peserta didik.
127
`
128
KONSEP DASAR
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching And
Learning) adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran
kontekstual, yaitu pembelajaran yang menggunakan pengetahuan
dan kemampuannya untuk memecahkan berbagai masalah yang
berkaitan dengan pelajaran lain di sekolah.
Situasi sekolah, maupun masalah di luar sekolah, termasuk masalah-
masalah di tempat tempat kerja yang relvan. Pembelajaran kontekstual
didasarkan pada hasil penelitian Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa
siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa
yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang akan terjadi di
sekelilingya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi,
transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data,
memecahkan masalah-msalah tertentu, baik secara individu maupun
kelompok.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah Mempelajari Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Mahasiswa
Semester 6 Dapat Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
Dalam Proses Pembelajaran
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual
2. Menjelaskan Prinsip Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual
3. Menerapkan Langkah-Langkah
Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
4. Menentukan Teknik Penilaian Pada
Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
Pokok Materi
1. Konsep Dasar Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual
2. Prinsip Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual
3. Langkah-Langkah
Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual
4. Teknik Penilaian Pada
Pembelajaran Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual
129
Karweit (1993), menambahkan bahwa dalam pembelajaran kontekstual,
pembelajaran didesain sedemikian rupa agar siswa dapat memecahkan
persoalan melalui kegiatan yang merefleksikan kejadian sebenarnya dalam
kehidupan. Pendekatan kontekstual adalah pendekatan yang melibatkan
siswa secara penuh dalam proses pembelajaran dan didorong untuk
berkreativitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik yang akan
dipelajari.
Menurut Depdiknas (2002: 26), pendekatan kontekstual merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketereampilan siswa diperoleh dari
usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan ketika ia
belajar.
CTL merupakan pembelajaran yang dikaitkan dengan konteks
kehidupan sehari-hari anak dan perkembangan psikologisnya. Apabila
dikaitkan dengan konteks hobi dan kebutuhannya, siswa akan mudah tertarik
untuk memerhatikan konsep yang sedang dipelajari. Akibatnya, dengan
konteks kehidupan sehari-hari dan perkembangan psikologisnya anak-anak
akan lebih mudah untuk memahaminya.
Pembelajaran kontekstual sebagai suatu model pembelajaran yang
memberikan fasilitas kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah dan
menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkret melalui
keterlibatan aktivitas siswa dalam mencoba, melakukan dan mengalami
sendiri. Dengan demikian, pembelajaran tidak sekedar dilihat dari sisi produk,
akan tetapi yang terpenting adalah proses.
Menurut Johnson ada 8 komponen yang menjadi ciri dalam
pembelajaran kontekstual, yaitu sebagai berikut:
1) Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningfull
130
connection). Siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang
belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara
individual, orang yang dapat bekerja sendiri atau bekerja dalam
kelompok, dan orang yang dapat belajar dengan melakukan sesuatu
(learning by doing).
2) Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work).
Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai
konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan
sebagai anggota masayarakat.
3) Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning). Siswa melakukan
kegiatan yang signifikan: ada tujuannya, ada urusannya dengan
orang lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada
produknya atau hasilnya yang sifatnya nyata.
4) Bekerja sama (collaborating). Siswa dapat bekerja sama. Guru dan
siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, guru membantu siswa
memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan saling
berkomunikasi.
5) Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking). Siswa dapat
menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan
kreatif: dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah,
membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti-bukti.
6) Mengasuh atau memelihara pribadi siswa (nurturing the individual).
Siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi perhatian,
memberi harapan-harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat
diri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil tanpa dukungan orang dewasa.
7) Mencapai standar yang tinggi (reaching high standard). Siswa
mengenal dan mencapai standar yang tinggi: mengidentifikasi tujuan
dan memotivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan
kepada siswa cara mencapai apa yang disebut “excellence”.
8) Menggunakan penilain autentik (using authentic assessment). Siswa
menggunakan pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata
131
untuk suatu tujuan yang bermakna. Misalnya, siswa boleh
menggambarkan informasi akademis yang telah mereka pelajari
untuk dipublikasikan dalam kehidupan nyata (M. Idrus Hasibuan,
2014:5-6).
PRINSIP-PRINSIP
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pembelajaran dengan CTL menggunakan beberapa prinsip, yaitu prinsip
kesaling bergantungan, prinsip diferensiasi, dan prinsip pengaturan diri
(Jhonson, 2009: 68). Berikut ini adalah penjelasannya:
1) Prinsip kesaling bergantungan ini maksudnya ada keterkaitan antara
siswa dengan beberapa komponen sekolah seperti siswa lain, guru lain,
tukang kebun, tukang sapu, pegawai administrasi, sekertaris, orangtua,
dan masyarakat di lingkungan sekitar sekolah. Prinsip ini memungkinkan
para siswa untuk membuat hubungan yang bermakna, pemikiran kritis
dan kreatif menjadi mungkin. Prinsip kesaling bergantungan mendukung
kerja sama sehingga para siswa terbantu dalam menemukan persoalan,
merancang rencana, dan mencari bahwa saling mendengarkan akan
menuntun pada keberhasilan.
2) Prinsip diferensiasi memberi kesempatan kepada siswa untuk menggali
bakat dan memunculkan cara belajar mereka sendiri karena setiap
individu siswa itu unik. Komponen pembelajaran kontekstula mencangkup
pembelajaran aktif dan langsung (hands-on), kreatif ketika mereka
menggunakan pengetahuan akademik untuk meningkatkan kerja sama
dengan anggoya kelas mereka, ketika mereka merumuskan langkah-
langkah untuk menyelesiakan sebuah tugas sekolah, atau mengumpulkan
dan menilai informasi menganai suatu masalah masyarakat.
3) Prinsip pengaturan diri menurut guru untuk mendorong setiap siswa
132
mengeluarkan seluruh potensainya. Sesuai prinsip ini, sasaran utama CTL
adalah menolong para siswa mencapai keunggulan akademik,
memperoleh keterampilan karier, dan mengembangkan karakter dengan
cara menghubungkan tugas sekolah dengan pengalaman serta
pengetahuan pribadinya.
LANGKAH-LANGKAH
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Terdapat 7 (tujuh) tahapan pembelajaran kontekstual yaitu konstruktivisme,
penemuan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian
otentik.
Konstruktivisme (Constructivism): Konstruktivisme adalah
mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan
dan keterampilan barunya. Menurut Sardiman, teori atau aliran ini merupakan
landasan berfikir bagi pendekatan kontekstual (CTL). Pengetahuan riil bagi
para siswa adalah sesuatu yang dibangun atau ditemukan oleh siswa itu
sendiri. Jadi pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah
yang diingat siswa, tetapi siswa harus merekonstruksi pengetahuan itu
kemudian memberi makna melalui pengalaman nyata.
Menemukan (Inquiry): Menemukan atau inkuiri adalah proses
pembelajaran yang didasarkan pada proses pencarian penemuan melalui
proses berfikir secara sistematis, yaitu proses pemindahan dari pengamatan
menjadi pemahaman sehingga siswa belajar mengunakan keterampilan
berfikir kritis. Menurut Lukmanul Hakiim, guru harus merencanakan situasi
sedemikian rupa, sehingga para siswa bekerja menggunakan prosedur
mengenali masalah, menjawab pertanyaan, menggunakan prosedur
penelitian/investigasi, dan menyiapkan kerangka berfikir, hipotesis, dan
penjelasan yang relevan dengan pengalaman pada dunia nyata.
133
Bertanya (questioning): Bertanya, yaitu mengembangkan sifat ingin tahu
siswa melalui dialog interaktif melalui tanya jawab oleh keseluruhan unsur
yang terlibat dalam komunitas belajar. Dengan penerapan bertanya,
pembelajaran akan lebih hidup, akan mendorong proses dan hasil
pembelajaran yang lebih luas dan mendalam. Dengan mengajukan
pertanyaan, mendorong siswa untuk selalu bersikap tidak menerima suatu
pendapat, ide atau teori secara mentah. Ini dapat mendorong sikap selalu
ingin mengetahui dan mendalami (curiosity) berbagai teori, dan dapat
mendorong untuk belajar lebih jauh.
Masyarakat Belajar (learning community): Konsep masyarakat belajar
(learning community) ialah hasil pembelajaran yang diperoleh dari kerjasama
dengan orang lain. Guru dalam pembelajaran kontekstual (CTL) selalu
melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok yang anggotanya
heterogen. Siswa yang pandai mengajari yang lemah, yang sudah tahu
memberi tahu yang belum tahu, dan seterusnya. Dalam praktiknya
“masyarakat belajar” terwujud dalam pembentukan kelompok kecil, kelompok
besar, mendatangkan ahli ke kelas, bekerja sama dengan kelas paralel,
bekerja kelompok dengan kelas di atasnya, bekerja sama dengan masyarakat.
Pemodelan (modeling): Dalam pembelajaran keterampilan atau
pengetahuan tertentu, perlu ada model yang bisa ditiru oleh siswa. Model
dalam hal ini bisa berupa cara mengoperasikan, cara melempar atau
menendang bola dalam olah raga, cara melafalkan dalam bahasa asing, atau
guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. Guru menjadi model dan
memberikan contoh untuk dilihat dan ditiru. Apapun yang dilakukan guru,
maka guru akan bertindak sebagai model bagi siswa. Ketika guru sanggup
melakukan sesuatu, maka siswapun akan berfikir sama bahwa dia bisa
melakukannya juga.
Refleksi (reflection): Refleksi merupakan upaya untuk melihat,
mengorganisir, menganalisis, mengklarifikasi, dan mengevaluasi hal-hal yang
telah dipelajari. Realisasi praktik di kelas dirancang pada setiap akhir
134
pembelajaran, yaitu dengan cara guru menyisakan waktu untuk memberikan
kesempatan bagi para siswa melakukan refleksi berupa: pernyataan langsung
siswa tentang apa-apa yang diperoleh setelah melakukan pembelajaran,
catatan atau jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai
pembelajaran hari itu, diskusi, dan hasil karya.
FAKTA EMPIRIK KEBERHASILAN PENDEKATAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
KELEBIHAN: Beberapa kelebihan dari pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) adalah :
1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa dituntut
untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat
mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan
saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa.
2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan
konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran
konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan
pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa
diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan “menghafal”.
3) Kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa
secara penuh, baik fisik maupun mental.
4) Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan sebagai tempat untuk
memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data
hasil temuan mereka di lapangan.
5) Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa, bukan hasil
pemberian dari guru.
6) Penerapan pembelajaran Kontekstual dapat menciptakan suasana
135
pembelajaran yang bermakna.
KELEMAHAN: Sedangkan kelemahan dari pembelajaran kontekstual adalah
sebagai berikut:
1) Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran Kontekstual
berlangsung.
2) Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan
situasi kelas yang kurang kondusif.
Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam CTL, guru tidak lagi
berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelolah kelas
sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan
dan keterampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu
yang sedang berkembang .
TEKNIK PENILAIAN
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses
pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secraa tersu menerus selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekananya diarahkan kepada
proses belajar bukan kepada hasil belajar.
Penilaian nyata (authentic assessment) adalah proses yang dilakukan
guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang
dilakukan siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah siswa
benar-benar atau tidak; apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh
yang positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa.
Proses pembelajaran konvensional yang sering dilakukan guru pada saat ini,
biasanya ditekankan kepada perkembangan aspek intelektual sehingga alat
evaluasi yang digunakan terbatas pada penggunaan tes. Dengan tes dapat
diketahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran.
Dalam CTL, keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditemukan oleh
perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan
136
seluruh aspek. Hasil belajar seperti hasil tes, akan tetapi juga proses belajar
melalui penilaiannya.
Setiap siswa mempunyai gaya yang berbeda dalam belajar. Perbedaan
yang dimiliki siswa tersebit oleh Bobi Deporter (1992) dinamakan unsur
modalitas belajar. Menurutnya, ada tiga tipe gaya belajar. Menurutnya, ada
tiga tipe gaya belajar siswa, yaitu tipe melihat, artinya siswa akan lebih cepat
belajar dengan cara menggunakan indra penglihatannya. Tipe auditorial
adalah tipe belajar dengan cara menggunakan alat pendengarannya,
sedangkan tipe kinestetis adalah tipe belajar dengan cara bergerak, bekerja
dan menyentuh (Chomaidi & Salamah, 2018:242).
RANGKUMAN
Menggunakan strategi pembelajaran contextual teaching and learning
ini peserta didik akan terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga
peserta didik akan dapat pembelajaran yang tidak terlupakan atau
bermakan. Selain itu, dengan mengkaitkan pembelajaran pada lingkungan
sekitar atau pada dunia nyata maka akan membangun kemampuan berpikri
konstruktif peserta didik, dengan begitu peserta didik dapat memecahkan
masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pada pembelajaran
menggunakan contextual taeching and learning ini guru juga dapat
memadukan strategi pembelajaran lainnya seperti, project based learing,
inquiry, problem based learning dan lain sebagainya yang dapat membangun
kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, kreatif dan konstruktif.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi
diatas, kerjakanlah latihan berikut:
137
1. Pilihlah satu tema dalam pembelajaran di Sekolah Dasar
2. Buatlah rancangan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tema yang
sudah dipilh menggunakan tahapan-tahapan pendekatan pembelajaran
kontekstual
138
DAFTAR PUSTAKA
Dek Ngurah, I Wayan. 2017. Bagaimana Melakukan Penilaian Proses Pada
Pembelajaran Berbasis Inkuiri. Vol. 1 No. (4) pp. 224-230.
(file:///C:/Users/TELPRO/Downloads/12858-15616-1-PB.pdf diakses pada
29 Maret 2020)
Dzikie Agung Prasetyo dan Dwi Widjanarko, “Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi
Memelihara Komponen Sistem Bahan Bakar Bensin”, Jurnal Pendidikan
Teknik Mesin, vol.15, no. 2, pp.82-86, Des.2015 .
Lahadisi, “Inkuiri: Sebuah Strategi Menuju Pembelajaran Bermakna”, Jurnal
Al-Ta’dib, vol.7, no.2, pp.87-96, Des.2014.
Kawuwung, Femmy Roosje. 2019. Implementasi Perangkat Pembelajaran
Inkuiri Terbuka Dipadu NHT Dan Kemampuan Akademik. Malang: CV.
Seribu Bintang.
Nurhamidah Nasution, “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiru
Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”, Jurnal Pendidikan
Kimia, pp.2-3, 2014.
Nurhani, Yusuf kendek Paluin, dan Dewi Tureni, “Penerapan Metode Inquiry
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas
IV SDN 3 Siwalempu”, Jurnal Kreatif Tadulako Online, vol.4, no.2, pp.91-
92.
Roida Eva Flora Siagan dan Maya Nurfitriyanti, “Metode Pembelajaran Inquiry
Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari
Kreativitas Belajar”, Jurnal Formatif, pp. 39-40.

More Related Content

What's hot

Teori konstruktivistik
Teori konstruktivistikTeori konstruktivistik
Teori konstruktivistikDiah Japri
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismethongsewkim
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1zabidah awang
 
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)Dessy Maria
 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning sclnoviyanty
 
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006syifaul123
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Nadia Anwar
 
Teori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivismeTeori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivismesahronzulkepli
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualputri-uki
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikIstna Zakia Iriana
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualadhiah
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctlFafa Pie
 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualHazanah Abdullah
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDani Novita Rahma
 

What's hot (20)

Teori konstruktivistik
Teori konstruktivistikTeori konstruktivistik
Teori konstruktivistik
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1
 
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)
 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning scl
 
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
Teori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivismeTeori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivisme
 
Kontekstual
KontekstualKontekstual
Kontekstual
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Pembelajaran Secara Kontekstual
Pembelajaran Secara KontekstualPembelajaran Secara Kontekstual
Pembelajaran Secara Kontekstual
 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstual
 
Kolaboratif
KolaboratifKolaboratif
Kolaboratif
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
 

Similar to Strategi Pembelajaran Kontextual

4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxkartimikartimi
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualRomi Afrizal
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)mamogi
 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)Dunia Pendidikan
 
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmodel model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmustamin17
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Shareputra177
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatifmuhammad husnul fikri
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptZuhriyyahHidayati2
 

Similar to Strategi Pembelajaran Kontextual (20)

4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
 
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
 
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmodel model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Share
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 

More from PratiwiKartikaSari

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)PratiwiKartikaSari
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPratiwiKartikaSari
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning PratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran PratiwiKartikaSari
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismePratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)PratiwiKartikaSari
 

More from PratiwiKartikaSari (20)

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratifPembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif
 
pembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyekpembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyek
 
Penilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi KognitifPenilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi Kognitif
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media Pembelajaran
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
 
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
 
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
 

Recently uploaded

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Strategi Pembelajaran Kontextual

  • 1. 126 PENDAHULUAN Pada dunia pendidikan dan pengajaran, pembelajaran kontekstual merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang mengandung strategi yang dapat melibatkan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didorong aktif dalam mempelajari materi-materi pembelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam hal ini, dapat membanguan pemikiran kontruktivisme sehingga peserta didik dapat memecahkan masalah-masalah yang terdapat pada kehidupan nyata. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual tersebut mampu menjadikan pembelajaran secara nyata sehingga peserta didik tidak lagi hanya mengandalkan imajinasinya saja, akan tetapi melalui lingkungan sekitar peserta didik juga dapat belajar. Dengan adanya media tersebut, kegiatan belajar mengajar berbasis kontekstual (contextual teaching and learning) yang akan membawa peserta didik pada dunia nyata yang akan menggunakan konsep ini, diharapkan pembelajaran peserta didik akan lebih bermakna dan berlangsung secara alamiah dalam bentuk peserta didik bekerja (berpartisipasi aktif) dan mengalami langsung dan pembelajaran bukan lagi guru mentransfer pengetahuan kepada peserta didik.
  • 3. 128 KONSEP DASAR PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching And Learning) adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu pembelajaran yang menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan pelajaran lain di sekolah. Situasi sekolah, maupun masalah di luar sekolah, termasuk masalah- masalah di tempat tempat kerja yang relvan. Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang akan terjadi di sekelilingya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan masalah-msalah tertentu, baik secara individu maupun kelompok. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah Mempelajari Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Mahasiswa Semester 6 Dapat Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Dalam Proses Pembelajaran Sub Capaian Pembelajaran 1. Menjelaskan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual 2. Menjelaskan Prinsip Pendekatan Pembelajaran Kontekstual 3. Menerapkan Langkah-Langkah Pendekatan Pembelajaran Kontekstual 4. Menentukan Teknik Penilaian Pada Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pokok Materi 1. Konsep Dasar Pendekatan Pembelajaran Kontekstual 2. Prinsip Pendekatan Pembelajaran Kontekstual 3. Langkah-Langkah Pendekatan Pembelajaran Kontekstual 4. Teknik Penilaian Pada Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
  • 4. 129 Karweit (1993), menambahkan bahwa dalam pembelajaran kontekstual, pembelajaran didesain sedemikian rupa agar siswa dapat memecahkan persoalan melalui kegiatan yang merefleksikan kejadian sebenarnya dalam kehidupan. Pendekatan kontekstual adalah pendekatan yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran dan didorong untuk berkreativitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajari. Menurut Depdiknas (2002: 26), pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketereampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan ketika ia belajar. CTL merupakan pembelajaran yang dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari anak dan perkembangan psikologisnya. Apabila dikaitkan dengan konteks hobi dan kebutuhannya, siswa akan mudah tertarik untuk memerhatikan konsep yang sedang dipelajari. Akibatnya, dengan konteks kehidupan sehari-hari dan perkembangan psikologisnya anak-anak akan lebih mudah untuk memahaminya. Pembelajaran kontekstual sebagai suatu model pembelajaran yang memberikan fasilitas kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkret melalui keterlibatan aktivitas siswa dalam mencoba, melakukan dan mengalami sendiri. Dengan demikian, pembelajaran tidak sekedar dilihat dari sisi produk, akan tetapi yang terpenting adalah proses. Menurut Johnson ada 8 komponen yang menjadi ciri dalam pembelajaran kontekstual, yaitu sebagai berikut: 1) Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningfull
  • 5. 130 connection). Siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok, dan orang yang dapat belajar dengan melakukan sesuatu (learning by doing). 2) Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work). Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masayarakat. 3) Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning). Siswa melakukan kegiatan yang signifikan: ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya atau hasilnya yang sifatnya nyata. 4) Bekerja sama (collaborating). Siswa dapat bekerja sama. Guru dan siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, guru membantu siswa memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi. 5) Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking). Siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti-bukti. 6) Mengasuh atau memelihara pribadi siswa (nurturing the individual). Siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi perhatian, memberi harapan-harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat diri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil tanpa dukungan orang dewasa. 7) Mencapai standar yang tinggi (reaching high standard). Siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi: mengidentifikasi tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara mencapai apa yang disebut “excellence”. 8) Menggunakan penilain autentik (using authentic assessment). Siswa menggunakan pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata
  • 6. 131 untuk suatu tujuan yang bermakna. Misalnya, siswa boleh menggambarkan informasi akademis yang telah mereka pelajari untuk dipublikasikan dalam kehidupan nyata (M. Idrus Hasibuan, 2014:5-6). PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Pembelajaran dengan CTL menggunakan beberapa prinsip, yaitu prinsip kesaling bergantungan, prinsip diferensiasi, dan prinsip pengaturan diri (Jhonson, 2009: 68). Berikut ini adalah penjelasannya: 1) Prinsip kesaling bergantungan ini maksudnya ada keterkaitan antara siswa dengan beberapa komponen sekolah seperti siswa lain, guru lain, tukang kebun, tukang sapu, pegawai administrasi, sekertaris, orangtua, dan masyarakat di lingkungan sekitar sekolah. Prinsip ini memungkinkan para siswa untuk membuat hubungan yang bermakna, pemikiran kritis dan kreatif menjadi mungkin. Prinsip kesaling bergantungan mendukung kerja sama sehingga para siswa terbantu dalam menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari bahwa saling mendengarkan akan menuntun pada keberhasilan. 2) Prinsip diferensiasi memberi kesempatan kepada siswa untuk menggali bakat dan memunculkan cara belajar mereka sendiri karena setiap individu siswa itu unik. Komponen pembelajaran kontekstula mencangkup pembelajaran aktif dan langsung (hands-on), kreatif ketika mereka menggunakan pengetahuan akademik untuk meningkatkan kerja sama dengan anggoya kelas mereka, ketika mereka merumuskan langkah- langkah untuk menyelesiakan sebuah tugas sekolah, atau mengumpulkan dan menilai informasi menganai suatu masalah masyarakat. 3) Prinsip pengaturan diri menurut guru untuk mendorong setiap siswa
  • 7. 132 mengeluarkan seluruh potensainya. Sesuai prinsip ini, sasaran utama CTL adalah menolong para siswa mencapai keunggulan akademik, memperoleh keterampilan karier, dan mengembangkan karakter dengan cara menghubungkan tugas sekolah dengan pengalaman serta pengetahuan pribadinya. LANGKAH-LANGKAH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Terdapat 7 (tujuh) tahapan pembelajaran kontekstual yaitu konstruktivisme, penemuan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik. Konstruktivisme (Constructivism): Konstruktivisme adalah mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Menurut Sardiman, teori atau aliran ini merupakan landasan berfikir bagi pendekatan kontekstual (CTL). Pengetahuan riil bagi para siswa adalah sesuatu yang dibangun atau ditemukan oleh siswa itu sendiri. Jadi pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang diingat siswa, tetapi siswa harus merekonstruksi pengetahuan itu kemudian memberi makna melalui pengalaman nyata. Menemukan (Inquiry): Menemukan atau inkuiri adalah proses pembelajaran yang didasarkan pada proses pencarian penemuan melalui proses berfikir secara sistematis, yaitu proses pemindahan dari pengamatan menjadi pemahaman sehingga siswa belajar mengunakan keterampilan berfikir kritis. Menurut Lukmanul Hakiim, guru harus merencanakan situasi sedemikian rupa, sehingga para siswa bekerja menggunakan prosedur mengenali masalah, menjawab pertanyaan, menggunakan prosedur penelitian/investigasi, dan menyiapkan kerangka berfikir, hipotesis, dan penjelasan yang relevan dengan pengalaman pada dunia nyata.
  • 8. 133 Bertanya (questioning): Bertanya, yaitu mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui dialog interaktif melalui tanya jawab oleh keseluruhan unsur yang terlibat dalam komunitas belajar. Dengan penerapan bertanya, pembelajaran akan lebih hidup, akan mendorong proses dan hasil pembelajaran yang lebih luas dan mendalam. Dengan mengajukan pertanyaan, mendorong siswa untuk selalu bersikap tidak menerima suatu pendapat, ide atau teori secara mentah. Ini dapat mendorong sikap selalu ingin mengetahui dan mendalami (curiosity) berbagai teori, dan dapat mendorong untuk belajar lebih jauh. Masyarakat Belajar (learning community): Konsep masyarakat belajar (learning community) ialah hasil pembelajaran yang diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Guru dalam pembelajaran kontekstual (CTL) selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen. Siswa yang pandai mengajari yang lemah, yang sudah tahu memberi tahu yang belum tahu, dan seterusnya. Dalam praktiknya “masyarakat belajar” terwujud dalam pembentukan kelompok kecil, kelompok besar, mendatangkan ahli ke kelas, bekerja sama dengan kelas paralel, bekerja kelompok dengan kelas di atasnya, bekerja sama dengan masyarakat. Pemodelan (modeling): Dalam pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, perlu ada model yang bisa ditiru oleh siswa. Model dalam hal ini bisa berupa cara mengoperasikan, cara melempar atau menendang bola dalam olah raga, cara melafalkan dalam bahasa asing, atau guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. Guru menjadi model dan memberikan contoh untuk dilihat dan ditiru. Apapun yang dilakukan guru, maka guru akan bertindak sebagai model bagi siswa. Ketika guru sanggup melakukan sesuatu, maka siswapun akan berfikir sama bahwa dia bisa melakukannya juga. Refleksi (reflection): Refleksi merupakan upaya untuk melihat, mengorganisir, menganalisis, mengklarifikasi, dan mengevaluasi hal-hal yang telah dipelajari. Realisasi praktik di kelas dirancang pada setiap akhir
  • 9. 134 pembelajaran, yaitu dengan cara guru menyisakan waktu untuk memberikan kesempatan bagi para siswa melakukan refleksi berupa: pernyataan langsung siswa tentang apa-apa yang diperoleh setelah melakukan pembelajaran, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu, diskusi, dan hasil karya. FAKTA EMPIRIK KEBERHASILAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KELEBIHAN: Beberapa kelebihan dari pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah : 1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa. 2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan “menghafal”. 3) Kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental. 4) Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan. 5) Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa, bukan hasil pemberian dari guru. 6) Penerapan pembelajaran Kontekstual dapat menciptakan suasana
  • 10. 135 pembelajaran yang bermakna. KELEMAHAN: Sedangkan kelemahan dari pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut: 1) Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran Kontekstual berlangsung. 2) Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan situasi kelas yang kurang kondusif. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam CTL, guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelolah kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang . TEKNIK PENILAIAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secraa tersu menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekananya diarahkan kepada proses belajar bukan kepada hasil belajar. Penilaian nyata (authentic assessment) adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar atau tidak; apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa. Proses pembelajaran konvensional yang sering dilakukan guru pada saat ini, biasanya ditekankan kepada perkembangan aspek intelektual sehingga alat evaluasi yang digunakan terbatas pada penggunaan tes. Dengan tes dapat diketahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran. Dalam CTL, keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditemukan oleh perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan
  • 11. 136 seluruh aspek. Hasil belajar seperti hasil tes, akan tetapi juga proses belajar melalui penilaiannya. Setiap siswa mempunyai gaya yang berbeda dalam belajar. Perbedaan yang dimiliki siswa tersebit oleh Bobi Deporter (1992) dinamakan unsur modalitas belajar. Menurutnya, ada tiga tipe gaya belajar. Menurutnya, ada tiga tipe gaya belajar siswa, yaitu tipe melihat, artinya siswa akan lebih cepat belajar dengan cara menggunakan indra penglihatannya. Tipe auditorial adalah tipe belajar dengan cara menggunakan alat pendengarannya, sedangkan tipe kinestetis adalah tipe belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh (Chomaidi & Salamah, 2018:242). RANGKUMAN Menggunakan strategi pembelajaran contextual teaching and learning ini peserta didik akan terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan dapat pembelajaran yang tidak terlupakan atau bermakan. Selain itu, dengan mengkaitkan pembelajaran pada lingkungan sekitar atau pada dunia nyata maka akan membangun kemampuan berpikri konstruktif peserta didik, dengan begitu peserta didik dapat memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pada pembelajaran menggunakan contextual taeching and learning ini guru juga dapat memadukan strategi pembelajaran lainnya seperti, project based learing, inquiry, problem based learning dan lain sebagainya yang dapat membangun kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, kreatif dan konstruktif. LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
  • 12. 137 1. Pilihlah satu tema dalam pembelajaran di Sekolah Dasar 2. Buatlah rancangan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tema yang sudah dipilh menggunakan tahapan-tahapan pendekatan pembelajaran kontekstual
  • 13. 138 DAFTAR PUSTAKA Dek Ngurah, I Wayan. 2017. Bagaimana Melakukan Penilaian Proses Pada Pembelajaran Berbasis Inkuiri. Vol. 1 No. (4) pp. 224-230. (file:///C:/Users/TELPRO/Downloads/12858-15616-1-PB.pdf diakses pada 29 Maret 2020) Dzikie Agung Prasetyo dan Dwi Widjanarko, “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Memelihara Komponen Sistem Bahan Bakar Bensin”, Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, vol.15, no. 2, pp.82-86, Des.2015 . Lahadisi, “Inkuiri: Sebuah Strategi Menuju Pembelajaran Bermakna”, Jurnal Al-Ta’dib, vol.7, no.2, pp.87-96, Des.2014. Kawuwung, Femmy Roosje. 2019. Implementasi Perangkat Pembelajaran Inkuiri Terbuka Dipadu NHT Dan Kemampuan Akademik. Malang: CV. Seribu Bintang. Nurhamidah Nasution, “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiru Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”, Jurnal Pendidikan Kimia, pp.2-3, 2014. Nurhani, Yusuf kendek Paluin, dan Dewi Tureni, “Penerapan Metode Inquiry Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN 3 Siwalempu”, Jurnal Kreatif Tadulako Online, vol.4, no.2, pp.91- 92. Roida Eva Flora Siagan dan Maya Nurfitriyanti, “Metode Pembelajaran Inquiry Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar”, Jurnal Formatif, pp. 39-40.