SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
170
`
PENDAHULUAN
Penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran mestinya dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar oleh guru, sebab dengan begitu informasi atau data
yang menunjukkan kemampuan siswa dapat diukur sesuai dengan apa yang
ada dalam dirinya. Hal ini menjadikan pengetahuan guru mengenai penilaian
dan evaluasi pembelajaran sangat penting, sehingga sudah seharusnya guru
mempelajari pengetahuan tersebut.
Modul ini dapat menjadi langkah awal bagi guru dalam mempelajari
pengetahuan tentang konsep penilaian dan evaluasi pembelajaran.
Pembahasan dalam bab ini dimulai dari pengertian tes, penilaian,
pengukuran, dan evaluasi dalam pembelajaran. Selain itu juga terdapat
materi mengenai penilaian kelas yang meliputi tujuan penilaian kelas, fungsi
penilaian kelas, dan karakteristik penilaian kelas.
171
PENGERTIAN
Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assesment
bukan dari istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan
penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai
informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang
proses dan hasil yang telah dicapai siswa. Berikut adalah
beberapa istilah dalam Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran:
1. Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites.
Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah
menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek
pengetahuan dan keterampilan. Adapun definisi tes menurut Linn dan
Gronlund (1995), adalah “Test is an instrument of systematic procedure
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah Mempelajari Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Mahasiswa Dapat
Menjelaskan konsep tes, penilaian dan pengukuran serta penilaian kelas
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan Konsep Tes Pada Evaluasi
Pembelajaran
2. Menjelaskan Konsep Penilaian Pada
Evaluasi Pembelajaran
3. Menjelaskan Konsep Pengukuran Pada
Evaluasi Pembelajaran
4. Menjelaskan Konsep Penilaian Kelas Pada
Evaluasi Pembelajaran
Pokok Materi
1. Konsep Tes Pada Evaluasi
Pembelajaran
2. Konsep Penilaian Pada
Evaluasi Pembelajaran
3. Konsep Pengukuran Pada
Evaluasi Pembelajaran
4. Konsep Penilaian Kelas Pada
Evaluasi Pembelajaran
172
for measuring a sample of behavior by posing a set of questions in a
uniform manner. Because a test a form of assessment, test also answer
the questions how well does the individual perform either in comparison
with others or in comparison with a domain of performance task”. Istilah
tes diambil dari kata testum. Suatu pengertian dalam bahasa Prancis kuno
yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Ada pula yang
mengartikan sebagai sebuah piring yang dibuat dari tanah. Seorang ahli
bernama James Ms. Cttel, pada tahun 1890 telah memperkenalkan
pengertian tes ini kepada masyarakat melalui bukunya yang berjudul
Mental Test and Measurement. Selanjutnya, di Amerika Serikat tes ini
berkembang dengan cepat sehingga dalam tempo yang tidak begitu lama
masyarakat mulai menggunakannya.
Ada beberapa istilah yang memerlukan penjelasan sehubungan dengan
uraian diatas, yaitu istilah test, testing, tester, dan testee, yang masing-
masing mempunyai pengertian yang berbeda.
a. Test adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian.
b. Testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa berlangsungnya
pengukuran dan penilaian.
c. Tester adalah orang yang melakukan tes, atau pembuat tes, atau
eksperimentor, yaitu orang yang sedang melakukan percobaan
(eksperimen).
d. Testee (mufrad) dan testees (jama’) adalah pihak yang sedang
dikenai tes (=peserta tes=peserta ujian), atau pihak yang sedang
dikenai percobaan (=tercoba).
Adapun dari segi istilah, menurut Anne Anatasi dalam karya tulisan
berjudul Psycological Testing, yang dimaksud dengan tes adalah alat
pengukuran yang mempunyai standar yang objektif sehingga dapat
digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk
mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.
173
Adapun menurut LeeJ. Cronbach dalam bukunya berjudul Essential of
Psychological Testing, tes merupakan suatu prosedur yang sistematis
untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih. Sedangkan
menurut F.L. Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas
yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud
untuk membandingkan kecakpan mereka, satu dengan yang lain.
Dari definisi-definisi tersebut diatas kiranya dapat dipahami bahwa
dalam dunia evaluasi pendidikan, yang dimaksud dengan tes adalah cara
(yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam
rangka pengukuran dan penilaiaan di bidang pendidikan, yang berbentuk
pemberian tugas atau serangkaian tugas(baik berupa pertanyaan-
pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus
dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari
hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan
tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana dapat dibandingkan degan
nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai
standar tertentu.
2. Penilaian
Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assesment bukan
dari istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan penilaian adalah
suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah
dicapai siswa. “kata menyeluruh” mengandung arti bahwa penilaian tidak
hanya ditunjukkan pada penguasaan salah satu bidang tertentu saja,
tetapi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai.
Selanjutnya, Gronlund mengartikan penilaian adalah suatu proses yang
sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi, informasi/data
untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan
pembelajaran.
174
Adapun pengertian penilaian menurut para ahli sebagai berikut:
a. Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan penilaian
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar baik yang menggunakan tes maupun non tes.
b. Menurut Suharsimi Arikunto penilaian adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian
bersifat kualitatif.
c. Djemari Mardapi (1998: 8) mengemukakan penilaian adalah kegiatan
menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
d. Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah keputusan tentang
nilai.
e. Menurut Akhmad Sudrajat, penilaian yakni ialah penerapan berbagai
cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk mendapatkan
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi peserta didik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu
proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk
mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik
dalam rangka membuat keputusankeputasan berdasarkan kriteria dan
pertimbangan tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan
tentang peserta didik, seperti nilai yang akan diberikan atau juga
keputusan tentang kenaikan kelas dan kelulusan.
3. Pengukuran
Pengertian pengukuran menurut beberapa ahli sebagai berikut:
a. Menurut Nunnally & Bernstein (1994), pengukuran dapat
didefinisikan sebagai suatu proses pemberian angka atau label
terhadap atribut dengan aturan-aturan yang terstandar atau yang
telah disepakati untuk merepresentasikan atribut yang diukur.
175
b. Menurut Mardapi (2004: 14) Pengukuran pada dasarnya adalah
kegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis.
c. Menurut Lien, pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul
dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan
analisis.
d. Menurut Budi Hatoro Pengukuran atau measurement merupakan
suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu
yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan
merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.
e. Menurut Akhmad Sudrajat, pengukuran (measurement) adalah
proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik
dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai
karakteristik tertentu.
f. Menurut Arikunto Suharsimi Pengukuran adalah membandingkan
sesuatu dengan suatu ukuran.
Dari beberapa pengertian tentang pengukuran yang dikemukakan di
atas, dapat dikemukakan bahwa pengukuran adalah sutau proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Kata “sesuatu” bisa berarti
peserta didik, guru,
gedung sekolah, dan sebaginya. Dalam pengukuran guru harus
menggunakan alat ukur (tes atau non tes).
4. Evaluasi dalam Pembelajaran
Menurut Carl H. Witherington (1952) “an evaluation is a declaration
that something has or does not have value” senada dikemukakan pula
oleh Wand dan Brown 91957) bahwa evaluasi berarti “refer to act or
process to determining the value of something”. Kedua pendapat tersebut
menegaskan pentingnya nilai (value) dalam evaluasi. Padahal, dalam
evaluasi bukan hanya berkaitan dengan nilai tetapi juga arti atau makna.
Sebagaimana dikemukakan Guba dan Lincoln (1985) bahwa evaluasi “a
176
process or describing an evaluand and judging its merit and worth”. Jadi
evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan
menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa
evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti. Proses dan hasil evaluasi sangat
dipengaruhi oleh beragam pengamatan, latar belakang dan pengalaman
praktis evaluator itu sendiri.
Bloom (1971) mendefinisikan evaluasi, sebagaimana kita lihat,
adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan
apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan
menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Sejalan
dengan itu, Stufflebeam (1971), mengatakan bahwa evaluasi merupakan
proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang
berguna untuk menilai alternatif keputusan.
Adapun pengertian evaluasi menurut beberapa para ahli sebagai
berikut:
a. Sudijono (1996): Pengertian evaluasi adalah interpretasi atau
penafsiran yang bersumber pada data kuantitatif, sedang data
kuantitatif merupakan hasil dari pengukuran.
b. Nurkancana (1983): Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan
berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal.
c. Raka Joni (1975): Evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan
sesuatu barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam
faktor yang kemudian disebut Value Judgment.
d. John M. Echols dan Hasan Shadily (1983): Secara harfiah evaluasi
berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran.
e. Stufflebeam, dkk (1971): Mendefinisikan evaluasi sebagai “The
process of delineating, obtaining, and providing useful information for
judging decision alternatives”. Artinya, dalam evaluasi ada beberapa
unsur yaitu sebuah proses
177
(process) perolehan (obtaining), penggambaran (delineating),
penyediaan (providing) informasi yang berguna (useful information)
dan alternative keputusan.
f. Kumano (2001): Evaluasi adalah penilaian terhadap data yang
dikumpulkan
melalui kegiatan asesmen.
g. Ralf Tyler: Menyatakan bahwa pengertian evaluasi adalah sebuah
proses pengumpulan pendidikan sudah tercapai.
h. Calongesi (1995): Evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai
berdasarkan hasil pengukuran.
i. Jones: Arti evaluasi adalah suatu aktivitas yang dirancang untuk
menimbang manfaat program dalam spesifikasi kriteria, teknik
pengukuran, metode analisis dan bentuk rekomendasi.
j. Oemar Hamalik: Evaluasi adalah proses berkelanjutan tentang
pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assessment)
keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu system
pengajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi, yaitu sebagai
berikut:
1) Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya
pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya
pengajaran sampai dengan berkahirnya pengajaran.
2) Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni
untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana
memperbaiki pengajaran.
3) Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan
bermakna untuk mengumpulkaninformasi yang dibutuhkan guna
membuat keputusan.
Evaluasi adalah suatu proses untuk merencanakan, memperoleh,
dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
beberapa alternatif dalam mengambil keputusan. Sesuai dengan
178
pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian
merupakan suatu proses yang sengaja dilaksanakan untuk
memeperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut
kemudian dicoba membuat keputusan. Dimana informasi data yang
dikumpulkan itu haruslah data yang sesuai dan mendukung tujuan
evaluasi yang direncanakan.
Pengertian evaluasi pembelajaran secara umum adalah proses
penilaian dilakukan terus-menerus. Tidak diakhirkan pengajaran saja
karena saat memulai kegiatan pembelajaran seorang guru harus
selalu mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang akan diberikan
pada siswa. Berikut pengertian evaluasi pembelajaran menurut para
ahli:
a. Menurut Suchman, Evaluasi pembelajaran adalah proses
menentukan hasil kegiatan belajar yang telah dicapai dengan
kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan sebelummua untuk
mendukung tercapainya tujuan proses belajar.
b. Menurut Bloom, Evaluasi pembelajaran adalah proses
pengumpula data real dengan sistematis. Data ini akan
digunakan untuk mengetahui sudah sejauh mana
kemampuan atau perkembangan peserta didik.
c. Menurut Oemar Hamalik, Evaluasi pembelajaran adalah proses
berkelanjutan berhubungan dengan kegiatan dan
pengumpulan penafsiran informasi dipakai untuk menilai
keputusan dan kebijakan yang penting dengan tujuan dibuat
untuk merancang kopetensi atau sistem pengajaran.
Dengan demikian, pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu
proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh
dalam rangka pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas (nilai
dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk
179
pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran.
PENILAIAN KELAS
Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru
dalam rangka proses pembelajaran. Penilaian berbasis kelas
merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi hasil
belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan
tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan
pendidikan (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
pencapaian hasil belajar).
Penilaian berbasis kelas merupakan prinsip, sasaran yang akurat dan
konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta pernyataan yang
jelas mengenai perkembangan dan kemajuan siswa. Maksudnya adalah hasil
penilaian berbasis kelas dapat menggambarkan kompetensi, keterampilan dan
kemajuan siswa selama di kelas. Penilaian berbasis kelas dilaksanakan melalui
berbagai cara, seperti tes dan observasi.
Depdiknas (2002), menjelaskan bahwa penilaian berbasis kelas
merupakan salah satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi.
Penilaian berbasis kelas itu pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian
yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa (portofolio), hasil karya
(produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis (paper
and pen). Fokus penilaian diarahkan pada penguasaan kompetensi dan hasil
belajar siswa sesuai dengan level pencapaian prestasi siswa.
1. Tujuan
Tujuan umum penilaian berbasis kelas adalah untuk memberikan
penghargaan terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik dan
memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran. Selain itu, penilaian
180
berbasis kelas juga bertujuan untuk mengetahui kemajuan dan hasil
belajar peserta didik, mendignosa kesulitan belajar, memberikan umpan
balik atau perbaikan proses pembelajaran, penentuan kenaikan kelas,
dan memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri
dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan (Surapranata dan
Hatta, 2005: 94).Oleh karena itu, penilaian berbasis kelas menekankan
pencapaian hasil belajar peserta didik sekaligus mencakup seluruh
proses pembelajaran. Dalam dokumen Kurikulum Berbasis Kompetensi
(2002) dikemukakan bahwa tujuan penilaian berbasis kelas secara
terperinci adalah untuk memberikan, yaitu:
a. Informasi tentang kemajuan hasil belajar peserta didik secara
individual dalam mencapai tujuan belajar sesuai dengan kegiatan
belajar yang dilakukannya.
b. Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar
lebih lanjut, baik secara kelompok maupun perseorangan.
c. Informasi yang dapat digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, menetapkan tingkat
kesulitan atau kemudahan untuk melaksanakan kegiatan remedial,
pendalaman atau pengayaan.
d. Motivasi belajar peserta didik dengan cara memberikan informasi
tentang kemajuannya dan merangsangnya untuk melakukan usaha
pemantapan atau perbaikan.
e. Informasi semua aspek kemajuan peserta didik dan pada gilirannya
guru dapat membantu pertumbuhannya secara efektif untuk
menjadi anggota masyarakat dan pribadi yang utuh.
f. Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang
sesuai dengan keterampilan, minat, dan kemampuannya.
2. Fungsi
Fungsi penilaian berbasis kelas bagi peserta didik dan guru adalah
sebagai berikut:
181
a. Membantu peserta didik dalam mewujudkan dirinya dengan
mengubah atau mengembangkan perilakunya ke arah yang lebih baik
dan maju.
b. Membantu peserta didik mendapat kepuasan atas apa yang telah
dikerjakannya.
c. Membantu guru menetapkan apakah strategi, metode, dan media
mengajar yang digunakannya telah memadai.
d. Membantu guru dalam membuat pertimbangan dan keputusan
administrasi.
Selain itu, penilaian berbasis kelas juga berfungsi sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas, umpan balik dalam
perbaikan program pengajaran, alat pendorong dalam meningkatkan
kemampuan peserta didik, dan sebagai alat untuk peserta didik
melakukan evaluasi terhadap kinerjanya serta bercermin diri
(instrospeksi) (Surapranata dan Hatta, 2004: 6).
3. Karakteristik
Terdapat sejumlah karakteristik penilaian berbasis kelas sebagai
berikut:
a. Menggeser tujuan penilaian dari keperluan untuk klasifikasi peserta
didik (diskriminasi) kepelayanan individual peserta didik dalam
mngembangkan kemampuannya (diferensiasi).
b. Menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) dari pada penilaian
acuan norma (PAN).
c. Menjamin pencapaian tujuan pendidikan yang tercantum dalam
kurikulum, karena kompetensi dasar yang dirumuskan dalam
kurikulum menjadi acuan utama.
d. Menggunakan keseimbangan teknik dan alat penilaian, baik tes
tertulis, tes lisan, maupun tes tindakan/perbuatan serta cara lain
untuk menjamin validitas penilaian, sehingga prinsip keadilan lebih
terjamin karena kemampuan peserta didik lebih terperinci terpapar,
182
dan tergambarkan.
e. Memberikan informasi yang lebih lengkap dan mudah dipahami
tentang profil kopetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang
bermanfaat bagi peserta didik, orangtua, guru, dan penggunaan
lulusan, sehingga dapat menjamin prinsip akuntabilitas publik.
f. Memanfaatkan berbagai cara dan prosedur penilaian dengan
menerapkan berbagai pendekatan dan cara belajar siswa aktif
(student active learning) yang dapat mengoptimalkan pengembangan
kepribadian, kemampuan bernalar, dan bertindak.
PENILAIAN DAN TES
KONTEKS, ISSUE, DAN TREN
Kurikulum 2013 membagi penilaian ke dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik, yang biasa disebut dengan penilaian
autentik. Sistem penilaian hasil belajar otomatis berubah saat
munculnya kurikulum yang sejak 2013 berganti baru, dan
tentunya hal-hal yang baru membutuhkan penyesuaian bagi para
guru.
Penelitian oleh Setiadi (2016: 176) menyimpulkan bahwa pada tahap
pelaksanaan, ditemukan banyak guru-guru kesulitan dalam melaksanakan
penilaian di kurikulum 2013, terutama kesulitan dalam penilaian sikap, dan
penilaian pembelajaran tematik, juga kesulitan dalam menganalisis instrumen
penilaian dan revisi butir soal. Kemudian Mahmud (2014: 43) dalam
penelitiannya menuliskan kesimpulan bahwa dari sembilan belas orang guru,
terdapat tiga belas orang guru yang bisa dikatakan hampir sesuai
menjalankan penilaian pada kurikulum 2013, hal ini dikarenakan terlalu rumit
dan banyaknya penilaian pada tiap satu pembelajaran, dan ditambah lagi
pemahaman guru dalam melakukan penilaian masih terlalu sedikit, karena
kurangnya pelatihan tentang penilaian pada kurikulum 2013. Dengan begitu
183
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penilaian pembelajaran masih memiliki
berbagai macam kendala yang menjadikan penilaian pembelajaran belum
sesuai bahkan terjadi kesenjangan, tidak seperti seharusnya. Diperlukan
adanya pelatihan dan pembinaan untuk memperluas wawasan guru agar
penilaian dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada.
RANGKUMAN
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes
digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai
pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan
keterampilan. Depdikbud (1994) mengemukakan penilaian adalah suatu
kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan
dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa.
Pengertian evaluasi pembelajaran secara umum adalah proses penilaian
dilakukan terus-menerus. Tidak diakhirkan pengajaran saja karena saat
memulai kegiatan pembelajaran seorang guru harus selalu mengevaluasi
pelaksanaan pembelajaran yang akan diberikan pada siswa
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi
diatas, kerjakanlah latihan berikut:
1. Diskusikan bersama dengan temanmu mengenai beberapa istilah dalam
penilaian dan evaluasi pembelajaran.
2. Pahamilah istilah-istilah tersebut dan temukan perbedaan antara satu
dengan yang lainnya.
184
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2015.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mahmud. (2014). Kendala Guru dalam Melakukan Penilaian pada Proses
Pembelajaran Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Gugus Delima Banda
Aceh. Jurnal Pesona Dasar. 2(3):33-34
Nur. E. Tanpa Tahun. PENILAIAN BERBASIS KELAS. Pdf online
file:///C:/Users/HP14s/Downloads/63-105-1-SM.pdf
Setiadi, H. (2016). Pelaksanaan Penilaian pada Kurikulum 2013. Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 20(2):166-178
Sudaryono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Lentera Ilmu
Cendekiwan.

More Related Content

What's hot

Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah trysnokoe
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranNDESA
 
6938791 kesahan-dan-kebolehpercayaan
6938791 kesahan-dan-kebolehpercayaan6938791 kesahan-dan-kebolehpercayaan
6938791 kesahan-dan-kebolehpercayaanWiween Mihad
 
Vivi tgs evaluasi pembelajaran smsstr 5
Vivi tgs evaluasi pembelajaran smsstr 5Vivi tgs evaluasi pembelajaran smsstr 5
Vivi tgs evaluasi pembelajaran smsstr 5Vhyvi Hapwis
 
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunselingAmin Upsi
 
001 makalah-evaluasi-pendidikan
001 makalah-evaluasi-pendidikan001 makalah-evaluasi-pendidikan
001 makalah-evaluasi-pendidikanRurinDa ELsa
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDAl Azhar Indonesia University
 
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranAFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanTerminal Purba
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"Nurul Mu'minin MZ
 

What's hot (19)

Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran MatematikaProsedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Portofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi PendidikanPortofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi Pendidikan
 
Evaluasi Pendidikan_pertemuan 2_2013-2014
Evaluasi Pendidikan_pertemuan 2_2013-2014Evaluasi Pendidikan_pertemuan 2_2013-2014
Evaluasi Pendidikan_pertemuan 2_2013-2014
 
Modil 3 kb 1
Modil 3 kb 1Modil 3 kb 1
Modil 3 kb 1
 
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
6938791 kesahan-dan-kebolehpercayaan
6938791 kesahan-dan-kebolehpercayaan6938791 kesahan-dan-kebolehpercayaan
6938791 kesahan-dan-kebolehpercayaan
 
Vivi tgs evaluasi pembelajaran smsstr 5
Vivi tgs evaluasi pembelajaran smsstr 5Vivi tgs evaluasi pembelajaran smsstr 5
Vivi tgs evaluasi pembelajaran smsstr 5
 
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING penilaian dan diagnosis dalam kaunseling
 
001 makalah-evaluasi-pendidikan
001 makalah-evaluasi-pendidikan001 makalah-evaluasi-pendidikan
001 makalah-evaluasi-pendidikan
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
 
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranAFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
 
Materi Evaluasi
Materi EvaluasiMateri Evaluasi
Materi Evaluasi
 
Topik 1
Topik 1Topik 1
Topik 1
 

Similar to Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran

Paparan PPT Kelompok 3
Paparan PPT Kelompok 3Paparan PPT Kelompok 3
Paparan PPT Kelompok 3AgniaLaksana
 
Paparan PPT Kelompok 3
Paparan PPT Kelompok 3Paparan PPT Kelompok 3
Paparan PPT Kelompok 3AgniaLaksana
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPesa Desgamalia
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranHariyatunnisa Ahmad
 
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranRiszki Alfiah Rahmah
 
Kelompok 1_PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
Kelompok 1_PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxKelompok 1_PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
Kelompok 1_PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxMiaAulia11
 
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran yuliartiramli
 
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI Fadia Rizqi
 
3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawanvinaserevina
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataHannisaNurdini
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataHannisaNurdini
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1LinaFitriany
 
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiFitri Yusmaniah
 
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaArtikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaHannisaNurdini
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiMulyati Rahman
 
Pengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaianPengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaianNoor Syazwanni
 

Similar to Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran (20)

Paparan PPT Kelompok 3
Paparan PPT Kelompok 3Paparan PPT Kelompok 3
Paparan PPT Kelompok 3
 
Paparan PPT Kelompok 3
Paparan PPT Kelompok 3Paparan PPT Kelompok 3
Paparan PPT Kelompok 3
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Ppt nis@
Ppt nis@Ppt nis@
Ppt nis@
 
Ppt nis@
Ppt nis@Ppt nis@
Ppt nis@
 
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
 
evaluasi
evaluasievaluasi
evaluasi
 
Kelompok 1_PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
Kelompok 1_PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxKelompok 1_PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
Kelompok 1_PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
 
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
 
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
 
3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
 
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
 
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaArtikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
 
Pengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaianPengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaian
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 

More from PratiwiKartikaSari

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)PratiwiKartikaSari
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualPratiwiKartikaSari
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPratiwiKartikaSari
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning PratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismePratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)PratiwiKartikaSari
 

More from PratiwiKartikaSari (20)

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratifPembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif
 
pembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyekpembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyek
 
Penilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi KognitifPenilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi Kognitif
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media Pembelajaran
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
 
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
 
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran

  • 1. 170 ` PENDAHULUAN Penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran mestinya dapat dilaksanakan dengan baik dan benar oleh guru, sebab dengan begitu informasi atau data yang menunjukkan kemampuan siswa dapat diukur sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya. Hal ini menjadikan pengetahuan guru mengenai penilaian dan evaluasi pembelajaran sangat penting, sehingga sudah seharusnya guru mempelajari pengetahuan tersebut. Modul ini dapat menjadi langkah awal bagi guru dalam mempelajari pengetahuan tentang konsep penilaian dan evaluasi pembelajaran. Pembahasan dalam bab ini dimulai dari pengertian tes, penilaian, pengukuran, dan evaluasi dalam pembelajaran. Selain itu juga terdapat materi mengenai penilaian kelas yang meliputi tujuan penilaian kelas, fungsi penilaian kelas, dan karakteristik penilaian kelas.
  • 2. 171 PENGERTIAN Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assesment bukan dari istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa. Berikut adalah beberapa istilah dalam Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran: 1. Tes Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Adapun definisi tes menurut Linn dan Gronlund (1995), adalah “Test is an instrument of systematic procedure CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah Mempelajari Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Mahasiswa Dapat Menjelaskan konsep tes, penilaian dan pengukuran serta penilaian kelas Sub Capaian Pembelajaran 1. Menjelaskan Konsep Tes Pada Evaluasi Pembelajaran 2. Menjelaskan Konsep Penilaian Pada Evaluasi Pembelajaran 3. Menjelaskan Konsep Pengukuran Pada Evaluasi Pembelajaran 4. Menjelaskan Konsep Penilaian Kelas Pada Evaluasi Pembelajaran Pokok Materi 1. Konsep Tes Pada Evaluasi Pembelajaran 2. Konsep Penilaian Pada Evaluasi Pembelajaran 3. Konsep Pengukuran Pada Evaluasi Pembelajaran 4. Konsep Penilaian Kelas Pada Evaluasi Pembelajaran
  • 3. 172 for measuring a sample of behavior by posing a set of questions in a uniform manner. Because a test a form of assessment, test also answer the questions how well does the individual perform either in comparison with others or in comparison with a domain of performance task”. Istilah tes diambil dari kata testum. Suatu pengertian dalam bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Ada pula yang mengartikan sebagai sebuah piring yang dibuat dari tanah. Seorang ahli bernama James Ms. Cttel, pada tahun 1890 telah memperkenalkan pengertian tes ini kepada masyarakat melalui bukunya yang berjudul Mental Test and Measurement. Selanjutnya, di Amerika Serikat tes ini berkembang dengan cepat sehingga dalam tempo yang tidak begitu lama masyarakat mulai menggunakannya. Ada beberapa istilah yang memerlukan penjelasan sehubungan dengan uraian diatas, yaitu istilah test, testing, tester, dan testee, yang masing- masing mempunyai pengertian yang berbeda. a. Test adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. b. Testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa berlangsungnya pengukuran dan penilaian. c. Tester adalah orang yang melakukan tes, atau pembuat tes, atau eksperimentor, yaitu orang yang sedang melakukan percobaan (eksperimen). d. Testee (mufrad) dan testees (jama’) adalah pihak yang sedang dikenai tes (=peserta tes=peserta ujian), atau pihak yang sedang dikenai percobaan (=tercoba). Adapun dari segi istilah, menurut Anne Anatasi dalam karya tulisan berjudul Psycological Testing, yang dimaksud dengan tes adalah alat pengukuran yang mempunyai standar yang objektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.
  • 4. 173 Adapun menurut LeeJ. Cronbach dalam bukunya berjudul Essential of Psychological Testing, tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih. Sedangkan menurut F.L. Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud untuk membandingkan kecakpan mereka, satu dengan yang lain. Dari definisi-definisi tersebut diatas kiranya dapat dipahami bahwa dalam dunia evaluasi pendidikan, yang dimaksud dengan tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaiaan di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas(baik berupa pertanyaan- pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana dapat dibandingkan degan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. 2. Penilaian Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assesment bukan dari istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa. “kata menyeluruh” mengandung arti bahwa penilaian tidak hanya ditunjukkan pada penguasaan salah satu bidang tertentu saja, tetapi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Selanjutnya, Gronlund mengartikan penilaian adalah suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi, informasi/data untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran.
  • 5. 174 Adapun pengertian penilaian menurut para ahli sebagai berikut: a. Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun non tes. b. Menurut Suharsimi Arikunto penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. c. Djemari Mardapi (1998: 8) mengemukakan penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. d. Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah keputusan tentang nilai. e. Menurut Akhmad Sudrajat, penilaian yakni ialah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk mendapatkan informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusankeputasan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan tentang peserta didik, seperti nilai yang akan diberikan atau juga keputusan tentang kenaikan kelas dan kelulusan. 3. Pengukuran Pengertian pengukuran menurut beberapa ahli sebagai berikut: a. Menurut Nunnally & Bernstein (1994), pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu proses pemberian angka atau label terhadap atribut dengan aturan-aturan yang terstandar atau yang telah disepakati untuk merepresentasikan atribut yang diukur.
  • 6. 175 b. Menurut Mardapi (2004: 14) Pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis. c. Menurut Lien, pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis. d. Menurut Budi Hatoro Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. e. Menurut Akhmad Sudrajat, pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. f. Menurut Arikunto Suharsimi Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran. Dari beberapa pengertian tentang pengukuran yang dikemukakan di atas, dapat dikemukakan bahwa pengukuran adalah sutau proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Kata “sesuatu” bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, dan sebaginya. Dalam pengukuran guru harus menggunakan alat ukur (tes atau non tes). 4. Evaluasi dalam Pembelajaran Menurut Carl H. Witherington (1952) “an evaluation is a declaration that something has or does not have value” senada dikemukakan pula oleh Wand dan Brown 91957) bahwa evaluasi berarti “refer to act or process to determining the value of something”. Kedua pendapat tersebut menegaskan pentingnya nilai (value) dalam evaluasi. Padahal, dalam evaluasi bukan hanya berkaitan dengan nilai tetapi juga arti atau makna. Sebagaimana dikemukakan Guba dan Lincoln (1985) bahwa evaluasi “a
  • 7. 176 process or describing an evaluand and judging its merit and worth”. Jadi evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti. Proses dan hasil evaluasi sangat dipengaruhi oleh beragam pengamatan, latar belakang dan pengalaman praktis evaluator itu sendiri. Bloom (1971) mendefinisikan evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Sejalan dengan itu, Stufflebeam (1971), mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Adapun pengertian evaluasi menurut beberapa para ahli sebagai berikut: a. Sudijono (1996): Pengertian evaluasi adalah interpretasi atau penafsiran yang bersumber pada data kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan hasil dari pengukuran. b. Nurkancana (1983): Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. c. Raka Joni (1975): Evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor yang kemudian disebut Value Judgment. d. John M. Echols dan Hasan Shadily (1983): Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran. e. Stufflebeam, dkk (1971): Mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”. Artinya, dalam evaluasi ada beberapa unsur yaitu sebuah proses
  • 8. 177 (process) perolehan (obtaining), penggambaran (delineating), penyediaan (providing) informasi yang berguna (useful information) dan alternative keputusan. f. Kumano (2001): Evaluasi adalah penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. g. Ralf Tyler: Menyatakan bahwa pengertian evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan pendidikan sudah tercapai. h. Calongesi (1995): Evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. i. Jones: Arti evaluasi adalah suatu aktivitas yang dirancang untuk menimbang manfaat program dalam spesifikasi kriteria, teknik pengukuran, metode analisis dan bentuk rekomendasi. j. Oemar Hamalik: Evaluasi adalah proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assessment) keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu system pengajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi, yaitu sebagai berikut: 1) Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan berkahirnya pengajaran. 2) Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran. 3) Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkaninformasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan. Evaluasi adalah suatu proses untuk merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat beberapa alternatif dalam mengambil keputusan. Sesuai dengan
  • 9. 178 pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja dilaksanakan untuk memeperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat keputusan. Dimana informasi data yang dikumpulkan itu haruslah data yang sesuai dan mendukung tujuan evaluasi yang direncanakan. Pengertian evaluasi pembelajaran secara umum adalah proses penilaian dilakukan terus-menerus. Tidak diakhirkan pengajaran saja karena saat memulai kegiatan pembelajaran seorang guru harus selalu mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang akan diberikan pada siswa. Berikut pengertian evaluasi pembelajaran menurut para ahli: a. Menurut Suchman, Evaluasi pembelajaran adalah proses menentukan hasil kegiatan belajar yang telah dicapai dengan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan sebelummua untuk mendukung tercapainya tujuan proses belajar. b. Menurut Bloom, Evaluasi pembelajaran adalah proses pengumpula data real dengan sistematis. Data ini akan digunakan untuk mengetahui sudah sejauh mana kemampuan atau perkembangan peserta didik. c. Menurut Oemar Hamalik, Evaluasi pembelajaran adalah proses berkelanjutan berhubungan dengan kegiatan dan pengumpulan penafsiran informasi dipakai untuk menilai keputusan dan kebijakan yang penting dengan tujuan dibuat untuk merancang kopetensi atau sistem pengajaran. Dengan demikian, pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk
  • 10. 179 pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. PENILAIAN KELAS Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka proses pembelajaran. Penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar). Penilaian berbasis kelas merupakan prinsip, sasaran yang akurat dan konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta pernyataan yang jelas mengenai perkembangan dan kemajuan siswa. Maksudnya adalah hasil penilaian berbasis kelas dapat menggambarkan kompetensi, keterampilan dan kemajuan siswa selama di kelas. Penilaian berbasis kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti tes dan observasi. Depdiknas (2002), menjelaskan bahwa penilaian berbasis kelas merupakan salah satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian berbasis kelas itu pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis (paper and pen). Fokus penilaian diarahkan pada penguasaan kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai dengan level pencapaian prestasi siswa. 1. Tujuan Tujuan umum penilaian berbasis kelas adalah untuk memberikan penghargaan terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik dan memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran. Selain itu, penilaian
  • 11. 180 berbasis kelas juga bertujuan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendignosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik atau perbaikan proses pembelajaran, penentuan kenaikan kelas, dan memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan (Surapranata dan Hatta, 2005: 94).Oleh karena itu, penilaian berbasis kelas menekankan pencapaian hasil belajar peserta didik sekaligus mencakup seluruh proses pembelajaran. Dalam dokumen Kurikulum Berbasis Kompetensi (2002) dikemukakan bahwa tujuan penilaian berbasis kelas secara terperinci adalah untuk memberikan, yaitu: a. Informasi tentang kemajuan hasil belajar peserta didik secara individual dalam mencapai tujuan belajar sesuai dengan kegiatan belajar yang dilakukannya. b. Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut, baik secara kelompok maupun perseorangan. c. Informasi yang dapat digunakan oleh guru dan peserta didik untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, menetapkan tingkat kesulitan atau kemudahan untuk melaksanakan kegiatan remedial, pendalaman atau pengayaan. d. Motivasi belajar peserta didik dengan cara memberikan informasi tentang kemajuannya dan merangsangnya untuk melakukan usaha pemantapan atau perbaikan. e. Informasi semua aspek kemajuan peserta didik dan pada gilirannya guru dapat membantu pertumbuhannya secara efektif untuk menjadi anggota masyarakat dan pribadi yang utuh. f. Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang sesuai dengan keterampilan, minat, dan kemampuannya. 2. Fungsi Fungsi penilaian berbasis kelas bagi peserta didik dan guru adalah sebagai berikut:
  • 12. 181 a. Membantu peserta didik dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau mengembangkan perilakunya ke arah yang lebih baik dan maju. b. Membantu peserta didik mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya. c. Membantu guru menetapkan apakah strategi, metode, dan media mengajar yang digunakannya telah memadai. d. Membantu guru dalam membuat pertimbangan dan keputusan administrasi. Selain itu, penilaian berbasis kelas juga berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas, umpan balik dalam perbaikan program pengajaran, alat pendorong dalam meningkatkan kemampuan peserta didik, dan sebagai alat untuk peserta didik melakukan evaluasi terhadap kinerjanya serta bercermin diri (instrospeksi) (Surapranata dan Hatta, 2004: 6). 3. Karakteristik Terdapat sejumlah karakteristik penilaian berbasis kelas sebagai berikut: a. Menggeser tujuan penilaian dari keperluan untuk klasifikasi peserta didik (diskriminasi) kepelayanan individual peserta didik dalam mngembangkan kemampuannya (diferensiasi). b. Menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) dari pada penilaian acuan norma (PAN). c. Menjamin pencapaian tujuan pendidikan yang tercantum dalam kurikulum, karena kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum menjadi acuan utama. d. Menggunakan keseimbangan teknik dan alat penilaian, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes tindakan/perbuatan serta cara lain untuk menjamin validitas penilaian, sehingga prinsip keadilan lebih terjamin karena kemampuan peserta didik lebih terperinci terpapar,
  • 13. 182 dan tergambarkan. e. Memberikan informasi yang lebih lengkap dan mudah dipahami tentang profil kopetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang bermanfaat bagi peserta didik, orangtua, guru, dan penggunaan lulusan, sehingga dapat menjamin prinsip akuntabilitas publik. f. Memanfaatkan berbagai cara dan prosedur penilaian dengan menerapkan berbagai pendekatan dan cara belajar siswa aktif (student active learning) yang dapat mengoptimalkan pengembangan kepribadian, kemampuan bernalar, dan bertindak. PENILAIAN DAN TES KONTEKS, ISSUE, DAN TREN Kurikulum 2013 membagi penilaian ke dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang biasa disebut dengan penilaian autentik. Sistem penilaian hasil belajar otomatis berubah saat munculnya kurikulum yang sejak 2013 berganti baru, dan tentunya hal-hal yang baru membutuhkan penyesuaian bagi para guru. Penelitian oleh Setiadi (2016: 176) menyimpulkan bahwa pada tahap pelaksanaan, ditemukan banyak guru-guru kesulitan dalam melaksanakan penilaian di kurikulum 2013, terutama kesulitan dalam penilaian sikap, dan penilaian pembelajaran tematik, juga kesulitan dalam menganalisis instrumen penilaian dan revisi butir soal. Kemudian Mahmud (2014: 43) dalam penelitiannya menuliskan kesimpulan bahwa dari sembilan belas orang guru, terdapat tiga belas orang guru yang bisa dikatakan hampir sesuai menjalankan penilaian pada kurikulum 2013, hal ini dikarenakan terlalu rumit dan banyaknya penilaian pada tiap satu pembelajaran, dan ditambah lagi pemahaman guru dalam melakukan penilaian masih terlalu sedikit, karena kurangnya pelatihan tentang penilaian pada kurikulum 2013. Dengan begitu
  • 14. 183 dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penilaian pembelajaran masih memiliki berbagai macam kendala yang menjadikan penilaian pembelajaran belum sesuai bahkan terjadi kesenjangan, tidak seperti seharusnya. Diperlukan adanya pelatihan dan pembinaan untuk memperluas wawasan guru agar penilaian dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada. RANGKUMAN Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Depdikbud (1994) mengemukakan penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa. Pengertian evaluasi pembelajaran secara umum adalah proses penilaian dilakukan terus-menerus. Tidak diakhirkan pengajaran saja karena saat memulai kegiatan pembelajaran seorang guru harus selalu mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang akan diberikan pada siswa LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut: 1. Diskusikan bersama dengan temanmu mengenai beberapa istilah dalam penilaian dan evaluasi pembelajaran. 2. Pahamilah istilah-istilah tersebut dan temukan perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
  • 15. 184 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2015.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Mahmud. (2014). Kendala Guru dalam Melakukan Penilaian pada Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Gugus Delima Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar. 2(3):33-34 Nur. E. Tanpa Tahun. PENILAIAN BERBASIS KELAS. Pdf online file:///C:/Users/HP14s/Downloads/63-105-1-SM.pdf Setiadi, H. (2016). Pelaksanaan Penilaian pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 20(2):166-178 Sudaryono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekiwan.