DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
1. `
105
PENDAHULUAN
Diskusi pada dasar nya merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang
teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar,
dengan tujuan mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan
bersama mengenai suatu masalah. Diskusi selalu terjadi dalam kelompok.
Diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka informal dengan tujuan berbagai
pengalaman atau informasi, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu
masalah. Diskusi kelompok dalam kegiatan mengajar tidak jauh berbeda
dengan pengertian di atas. Siswa berdiskusi didalam kelompok-kelompok kecil,
di bawah pimpinan guru atau bertanya, untuk berbagi informasi, memecahkan
masalah atau mengambil suatu keputusan. Diskusi tersebut berlangsung dalam
suasana terbuka, yang berarti setiap siswa bebas mengemukakan ide-idenya
tanpa merasa ada tekanan dari temannya. Tentu saja setiap siswa harus
menaati aturan diskusi yang telah disepakati.
2. 106
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari keterampilan membimbing diskusi mahasiswa
semester 6 dapat menguasai konsep dan mempraktekkan keterampilan
membimbing diskusi.
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan Pengertian Keterampilan
Membimbing Diskusi
2. Mengemukakan Manfaat Keterampilan
Membimbing Diskusi
3. Mengemukakan Prinsip Keterampilan
Membimbing Diskusi
4. Mensimulasikan Keterampilan
Membimbing Diskusi
Pokok Materi
1. Pengertian Keterampilan
Membimbing Diskusi
2. Manfaat Keterampilan
Membimbing Diskusi
3. Membimbing Diskusi
4. Komponen Keterampilan
Membimbing Diskusi
PENGERTIAN
Keterampilan Diskusi berasal dari bahasa Latin yaitu discutio atau
discusium yang artinya bertukar pikiran. Diskusi pada dasar nya
merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah,
baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, dengan
tujuan mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan
keputusan bersama mengenai suatu masalah.
Diskusi selalu terjadi dalam kelompok. Secara fisik bentuk pengajaran
ini berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 (tiga) dan 8 (delapan) orang
untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Dalam pengajaran
kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan
perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab
antara guru dan siswa dengan siswa. Syarat diskusi yaitu sebagai berikut:
1. Melibatkan peserta, yang besarnya lebih kurang antara 3 sampai 8
orang.
3. 107
MANFAAT
Menurut Edi Soegito dan Yuliani Nurani (2003: 74), keterampilan
membimbing diskusi dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi.
Dalam kelompok kecil, siswa memperoleh kesempatan yang lebih luas
untuk menyatakan pendapat, pikiran, atau perasaannya kepada
sesamanya. Sebaliknya, siswa juga memperoleh kesempatan yang lebih
luas untuk menerima pendapat, pikiran, atau perasaan siswa lain setelah
mempertimbangkannya melalui proses berpikir secara logis.
2. Berlangsung interaksi tatap muka yang informal, berarti semua
anggota harus mendapat kesempatan melihat, mendengar, serta
berkomunikasi secara bebas dan langsung.
3. Mempunyai tujun dengan kerja sama anggota kelompok.
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju
suatu simpulan.
Dari syarat-syarat tersebut dapat disimpulkan yang dimaksud dengan
diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka informal dengan tujuan
berbagai pengalaman atau informasi, mengambil keputusan, atau
memecahkan suatu masalah. Diskusi kelompok dalam kegiatan mengajar
tidak jauh berbeda dengan pengertian di atas. Siswa berdiskusi didalam
kelompok-kelompok kecil, di bawah pimpinan guru atau bertanya, untuk
berbagi informasi, memecahkan masalah atau mengambil suatu keputusan.
Diskusi tersebut berlangsung dalam suasana terbuka, yang berarti setiap
siswa bebas mengemukakan ide-idenya tanpa merasa ada tekanan dari
temannya. Tentu saja setiap siswa harus menaati aturan diskusi yang telah
disepakati.
4. 108
2. Meningkatkan disiplin. Disiplin timbul dari kebutuhan seorang
individu untuk menyeimbangkan apa yang ingin dilakukannya, dengan
apa yang dituntut oleh lingkungannya. Dalam kelompok, seorang siswa
tidak dapat berbuat semaunya tanpa mempertimbangkan kepentingan
teman-teman sekelompoknya. Disiplin harus ditegakkan untuk mencapai
tujuan kelompok secara maksimal. Siswa bebas menyumbangakn pikiran
dan mengemukakan pendapatnya, tetapi dalam kebebasan yang
berdisiplin, kepentingan kelompok harus lebih didahulukan daripada
kepentingan pribadi.
3. Meningkatkan motivasi belajar. Dalam kelompok kecil, siswa dapat
meningkatkan motivasi belajarnya. Pengetahuan tentang kemajuan diri
sendiri dibandingkan dengan teman-teman sekelompoknya merupakan
dorongan yang kuat untuk belajar lebih sungguh-sungguh. Solidaritas
kelompok memungkinkan terciptanya kegiatan saling berbagi informasi
dan pengalaman dalam memecahkan masalah yang sedang dibahas.
4. Mengembangkan sikap saling membantu. Setiap siswa memiliki
kelebihan dan kekurangan. Pembelajaran dalam bentuk diskusi
kelompok kecil memungkinkan siswa dapat saling mengenal kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Guru harus memanfaatkan hal itu
untuk mengembangkan sikap saling membantu. Dengan demikian,
melalui diskusi kelompok kecil, anggota kelompok mempunyai
kesempatan luas untuk membina kerja sama yang sehat, bertanggung
jawab, dan membina kelompok yang terpadu.
5. Meningkatkan pemahaman. Interaksi tatap muka informal yang
terjadi dalam kegiatan kelompok memungkinkan para anggotanya
secara langsung dapat bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan
informasi sehingga pemahaman para anggotanya terhadap masalah
penting yang sedang dibahas bersama meningkat.
5. 109
KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBIMBING
DISKUSI
Ada 6 (enam) keterampilan yang harus dimiliki guru terkait
membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu:
Memusatkan perhatian. Selama diskusi berlangsung dari awal sampai
akhir guru harus selalu berusaha memusatkan perhatian siswa pada tujuan
atau topik diskusi. Tidak tercapainya tujuan dapat disebabkan oleh
penyimpangan topik. Cara yang dapat dilakukan:
1. Merumuskan tujuan pada awal diskusi serta mengenalkan topik.
2. Menyatakan masalah-masalah khusus dan menyatakan kembali bila
terjadi penyimpangan.
3. Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang tidak relevan
yang menyimpang dari diskusi dan tujuannya atau masalah khusus
yang sedang dibicarakan. Bila hal itu terjadi, guru segera mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang didahului dengan komentar yang
memaksa dan mengembali kan siswa untuk mempertimbangkan
pengarahan dari pertanyaan hingga diskusi kembali ke arah semula
4. Merangkum hasil pembicaraan pada tahap-tahap tertentu sebelum
melanjutkan dengan masalah berikutnya. Rangkuman ini dibuat dengan
memanfaatkan gagasan siswa, misalnya; Mengakui gagasan siswa
6. 110
dengan jalan mengulang bagian penting yang diucapkan, memodifikasi
gagasan tersebut dengan cara menguraikannya, menggunakan
gagasan siswa untuk mencapai kesimpulan, membandingkan gagasan
siswa dengan gagasan yang telah diucapkan sebelumnya, merangkum
hal-hal yang telah diuraikan siswa baik secara perorangan maupun
kelompok.
Memperjelas masalah urunan pendapat. Selama diskusi berlangsung,
sering terjadi penyampaian ide yang kurang jelas, hingga sukar ditangkap
oleh anggota kelompok. Untuk menghindari hal itu, guru haruslah
memperjelas penyampaian ide tersebut. Memperjelas dapat dilakukan
dengan cara:
1. Menguraikan kembali atau merangkum urunan tersebut hingga menjadi
jelas
2. Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan
yang membantu mereka memperjelas ataupun mengembangkan ide
tersebut
3. Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan
atau contoh yang sesuai, hingga kelompok memperoleh pengertian
yang lebih jelas.
Menganalisis pandangan siswa. Keterampilan Dalam diskusi sering
terjadi perbedaan pendapat di antara anggota kelompok. Guru diharapkan
mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut.
1. Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat
2. Memperjelas hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati
Meningkatkan urunan siswa. Berbagai cara dapat dilakukan untuk
meningkatkan urunan pikiran, yaitu:
1. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir
karena pertanyaan tersebut merupakan tantangan bagi ide atau
kepercayaan.
7. 111
2. Memberikan contoh baik verbal maupun non-verbal yang sesuai pada
saat yang tepat.
3. Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang
mengundang perbedaan pendapat.
4. Memberi dukungan terhadap urunan siswa dengan jalan mendengarkan
dengan penuh perhatian, memberi komentar yang positif/mimik yang
memberikan dorongan serta sikap yang bersahabat.
5. Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu dengan
komentar guru.
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. Agar hasil diskusi dapat
dikatakan sebagai hasil kelompok dan agar setiap anggota kelompok merasa
terlibat mendapatkan kepuasan dalam diskusi tersebut, kesempatan
berpartisipasi perlu sebarkan. Dengan demikian guru perlu memiliki
keterampilan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para siswa
dalam berpartisipasi. Penyebaran kesempatan berpartisipasi ini dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan
mengarahkan pertanyaan secara bijak.
2. Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak, dengan memberi
giliran pada siswa yang pendiam terlebih dahulu.
3. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan.
4. Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga
interaksi antar siswa dapat ditingkatkan.
5. Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi dengan
mengambil salah satu pendapat/jalan tengah yang dianggap sesuai
oleh guru, apabila diskusi menemui jalan buntu.
8. 112
Menutup diskusi Keterampilan terakhir yang harus dikuasai guru
adalah menutup diskusi.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN: Beberapa kelebihan yang dapat diambil
dari diskusi kelompok kecil yaitu: Kelompok menjadi kaya dengan ide dan
informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. siswa lain akan
termotivasi oleh kehadiran teman, mengurangi sifat pemalu, anak merasa
terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok, meningkatkan
pemahaman diri anak, melatih sisa untuk berfikir kritis, melatih siswa untuk
mengemukakan pendapatnya, melatih dan mengembangkan jiwa social pada
diri siswa. Sedangkan kelemahan dari diskusi kelompok kecil adalah: Waktu
belajar lebih panjang sehingga terjadi pemborosan waktu, anak yang pemalu
dan pendiam menjadi kurang agresif, dominasi siswa tertentu dalam diskusi
serta tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap
mengikuti kegiatan pembelajaran. Semua kekurangan tersebut dapat ditekan
dengan rencana yang matang dan keterampilan guru mengarahkan,
memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan siswa, dan membagi
perhatian pada semua kelompok.
PRINSIP-PRINSIP
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam
membimbing diskusi, yaitu ;
1. Ciri-ciri kelompok: (a) memiliki keanggotaan yang jelas, (b) terdapat
kesadaran kelompok, (c) memiliki tujuan bersama, (d) saling
tergantung dalam memenuhi kebutuhan, (e) ada interaksi dan
komunikasi antar anggota, (f) ada tindakan bersama.
2. Kualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positif apabila
syarat-syarat kelompok terpenuhi: (a) terjadi hubungan yang akrab
diantara sesama anggota, (b) terjadi hubungan yang erat dan kompak
diantara anggota kelompok, (c) para anggota memiliki rasa tanggung
9. 113
jawab yang tinggi, (d) para anggota memiliki rasa kebersamaan yang
kuat.
3. Pedoman pelaksanaan: (a) pembentukan kelompok 5-7 orang dengan
berdasarkan pada minat, pengalaman dan prestasi belajar, (b)
pelaksaan tugas kelompok dapat bersifat paralel maupun
komplementer, (c) persiapan dan perencanaan tempat, alat dan
sumber belajar.
4. Pelaksanaan: (a) pelaksaan diawali dengan pertemuan klasikal untuk
memberikan informasi umum kepada semua siswa, (b) guru
mempersilakan masing-masing kelompok untuk melaksanakan tugas
ditempat yang tersedia, (c) guru melakukan supervise dan mengikuti
proses pembelajaran dalam kelompok.
Scan disini
untuk melihat
contoh video
keterampilan
mengelola
kelas
10. 114
RANGKUMAN
Memimpin diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur
yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagi pengalaman atau informasi, pengambilan
kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan
strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan
untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan
demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta
membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan
berbahasa
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai
materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
1) Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengidentifikasi bentuk-
bentuk kegiatan lainnya dalam membimbing diskusi sehingga ada
memiliki kegiatan yang bervariasi dan cocok dengan situasi dan kondisi
yang ada dilingkungan Anda!.
2) Rancanglah suatu skenario kegiatan membimbing diskusi dalam
pembelajaran dengan memanfaatkan perbendahaaran kegiatan yang
telah Anda dan teman-teman Anda hasilkan pada diskusi diatas.
Tetapkan tema yang akan dibahas berserta langkah-langkah
kegiatannya.
3) Minta salah satu teman untuk mensimulasikan kegiatan membimbing
diskusi berdasarkan skenario kegiatan yang sudah disusun. Coba amati
dengan seksama dan catatlah kekurangan dan kelebihannya kemudian
11. 115
akhiri dengan diskusi mengenai langkah-langkah kegiatan membuka
pelajaran yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah.
TES FORMATIF
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Agar siswa memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk
menyatakan pendapat, pikiran, atau perasaannya kepada sesamanya,
guru dapat melakukan….
A. Meningkatkan motivasi belajar
B. Meningkatkatkan disiplin
C. Mengelola Kelas
D. Melakukan diskusi kelompok kecil
2) Pengetahuan tentang kemajuan diri sendiri dibandingkan dengan
teman-teman sekelompoknya merupakan dorongan yang kuat untuk
belajar lebih sungguh-sungguh bagi siswa, perilaku merupakan upaya
dari….
A. Meningkatkan motivasi belajar
B. Meningkatkatkan disiplin
C. Mengelola Kelas
D. Mengembangkan sikap saling membantu.
3) Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa
dan mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan
merupakan aktifitas yang dilakukan guru dalam menerapkan ….
A. Keterampilan mengorganisasi
B. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
C. Keterampilan membimbing dan memudahkan pelajaran
D. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
4) Keterampilan membimbing dan memudahkan pelajaran dapat dicapai
guru dengan cara..
12. 116
A. Mengkoordinasikan kegiatan
B. Mengembangkan supervisi proses awal
C. Memvariasikan kegiatan
D. Membentuk kelompok yang tepat
5) Prinsip-prinsip yang perlu menjadi pegangan dalam membimbing
diskusi kelompok kecil ialah..
A. Tema diksusi ditentukan oleh kelompok
B. Guru selalu mengawasi jalannya diskusi.
C. Dilaksanakan pada semua jenjang kelas
D. Tema diskusi tidak dipahami oleh semua kelompok
6) Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru untuk memusatkan
perhatian dalam membimbing diskusi kelompok kecil ialah..
A. Merumuskan tujuan pada awal diskusi serta mengenalkan
topik.
B. Menyatakan masalah-masalah umum
C. Menandai jawaban-jawaban yang relevan dalam diskusi
D. Tema diskusi tidak dipahami oleh semua kelompok
7) Membandingkan gagasan siswa dengan gagasan yang telah
diucapkan sebelumnya merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan guru untuk..
A. Membuat tujuan pembelajaran
B. Membuat Batasan pelajaran
C. Mengadakan evaluasi
D. Membuat rangkuman
8) Memperjelas hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati merupakan
kemampuan yang harus dimilki guru dalam…
A. Memusatkan perhatian
B. Menganalisis pandangan siswa.
C. Meningkatkan urunan siswa.
D. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
13. 117
9) Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan
atau contoh yang sesuai, hingga kelompok memperoleh pengertian
yang lebih jelas, merupakan salah satu teknik memimpin diskusi yang
termasuk pada..
A. Memperjelas masalah urunan pendapat
B. Menganalisis pandangan siswa.
C. Meningkatkan urunan siswa.
D. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
10) Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak, dengan memberi
giliran pada siswa yang pendiam terlebih dahulu, merupakan salah
satu teknik memimpin diskusi yang termasuk pada..
A. Memperjelas masalah urunan pendapat
B. Menganalisis pandangan siswa.
C. Meningkatkan urunan siswa.
D. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
Cocokkanlah Jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian Kunci Jawaban Tes Formatif. Hitunglah jawaban yang
benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 6.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar
Jumlah Soal
× 100%
Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
< 70 = kurang
14. 118
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 6, terutama bagian yang
belum dikuasai
KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF
1) B. Menyiapkan siswa memasuki kegiatan inti
2) A. Memantapkan dan menyiapkan mental siswa
3) A. Menumbuhkan perhatian siswa
4) B. Membangkitkan motivasi siswa
5) A. Menjelaskan langkah pembelajaran
6) D. Membuat kaitan
7) C. Apersepsi
8) A. Mengemukakan tujuan dan batas pembelajaran
9) A. Tema yang akan dibahas
10) D. Kehangatan
15. 119
DAFTAR PUSTAKA:
Asep Herry Hernawan, dkk. (2014). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Cepi Riyana, dkk. (2009). Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. Jakarta : CV Wahana Prima.
Barnawi & Arifin, M. 2015. Micro Teacing Teori & Praktik Pengajaran Yang
Efektif dan Kreatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Barnawi dan Arifin. 2015. Micro Teaching. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Eldarni & Zuliarni. 2017. Micro Teaching. Jogjakarta: Media Akademi
Khakiim, U., Degeng., Widiati, U. 2016. Pelaksanaan Membuka dan Menutup
Pelajaran Oleh Guru Kelas 1 SD. Jurnal Pendidikan Teori Penelitian dan
Pengembangan. 1(9). 1730
Edi dan Yuliani. 2003. Kemampuan Dasar Mengajar. Jakarta:
Universitas Terbuka.