SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
`
105
PENDAHULUAN
Diskusi pada dasar nya merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang
teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar,
dengan tujuan mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan
bersama mengenai suatu masalah. Diskusi selalu terjadi dalam kelompok.
Diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka informal dengan tujuan berbagai
pengalaman atau informasi, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu
masalah. Diskusi kelompok dalam kegiatan mengajar tidak jauh berbeda
dengan pengertian di atas. Siswa berdiskusi didalam kelompok-kelompok kecil,
di bawah pimpinan guru atau bertanya, untuk berbagi informasi, memecahkan
masalah atau mengambil suatu keputusan. Diskusi tersebut berlangsung dalam
suasana terbuka, yang berarti setiap siswa bebas mengemukakan ide-idenya
tanpa merasa ada tekanan dari temannya. Tentu saja setiap siswa harus
menaati aturan diskusi yang telah disepakati.
106
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari keterampilan membimbing diskusi mahasiswa
semester 6 dapat menguasai konsep dan mempraktekkan keterampilan
membimbing diskusi.
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan Pengertian Keterampilan
Membimbing Diskusi
2. Mengemukakan Manfaat Keterampilan
Membimbing Diskusi
3. Mengemukakan Prinsip Keterampilan
Membimbing Diskusi
4. Mensimulasikan Keterampilan
Membimbing Diskusi
Pokok Materi
1. Pengertian Keterampilan
Membimbing Diskusi
2. Manfaat Keterampilan
Membimbing Diskusi
3. Membimbing Diskusi
4. Komponen Keterampilan
Membimbing Diskusi
PENGERTIAN
Keterampilan Diskusi berasal dari bahasa Latin yaitu discutio atau
discusium yang artinya bertukar pikiran. Diskusi pada dasar nya
merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah,
baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, dengan
tujuan mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan
keputusan bersama mengenai suatu masalah.
Diskusi selalu terjadi dalam kelompok. Secara fisik bentuk pengajaran
ini berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 (tiga) dan 8 (delapan) orang
untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Dalam pengajaran
kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan
perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab
antara guru dan siswa dengan siswa. Syarat diskusi yaitu sebagai berikut:
1. Melibatkan peserta, yang besarnya lebih kurang antara 3 sampai 8
orang.
107
MANFAAT
Menurut Edi Soegito dan Yuliani Nurani (2003: 74), keterampilan
membimbing diskusi dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi.
Dalam kelompok kecil, siswa memperoleh kesempatan yang lebih luas
untuk menyatakan pendapat, pikiran, atau perasaannya kepada
sesamanya. Sebaliknya, siswa juga memperoleh kesempatan yang lebih
luas untuk menerima pendapat, pikiran, atau perasaan siswa lain setelah
mempertimbangkannya melalui proses berpikir secara logis.
2. Berlangsung interaksi tatap muka yang informal, berarti semua
anggota harus mendapat kesempatan melihat, mendengar, serta
berkomunikasi secara bebas dan langsung.
3. Mempunyai tujun dengan kerja sama anggota kelompok.
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju
suatu simpulan.
Dari syarat-syarat tersebut dapat disimpulkan yang dimaksud dengan
diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka informal dengan tujuan
berbagai pengalaman atau informasi, mengambil keputusan, atau
memecahkan suatu masalah. Diskusi kelompok dalam kegiatan mengajar
tidak jauh berbeda dengan pengertian di atas. Siswa berdiskusi didalam
kelompok-kelompok kecil, di bawah pimpinan guru atau bertanya, untuk
berbagi informasi, memecahkan masalah atau mengambil suatu keputusan.
Diskusi tersebut berlangsung dalam suasana terbuka, yang berarti setiap
siswa bebas mengemukakan ide-idenya tanpa merasa ada tekanan dari
temannya. Tentu saja setiap siswa harus menaati aturan diskusi yang telah
disepakati.
108
2. Meningkatkan disiplin. Disiplin timbul dari kebutuhan seorang
individu untuk menyeimbangkan apa yang ingin dilakukannya, dengan
apa yang dituntut oleh lingkungannya. Dalam kelompok, seorang siswa
tidak dapat berbuat semaunya tanpa mempertimbangkan kepentingan
teman-teman sekelompoknya. Disiplin harus ditegakkan untuk mencapai
tujuan kelompok secara maksimal. Siswa bebas menyumbangakn pikiran
dan mengemukakan pendapatnya, tetapi dalam kebebasan yang
berdisiplin, kepentingan kelompok harus lebih didahulukan daripada
kepentingan pribadi.
3. Meningkatkan motivasi belajar. Dalam kelompok kecil, siswa dapat
meningkatkan motivasi belajarnya. Pengetahuan tentang kemajuan diri
sendiri dibandingkan dengan teman-teman sekelompoknya merupakan
dorongan yang kuat untuk belajar lebih sungguh-sungguh. Solidaritas
kelompok memungkinkan terciptanya kegiatan saling berbagi informasi
dan pengalaman dalam memecahkan masalah yang sedang dibahas.
4. Mengembangkan sikap saling membantu. Setiap siswa memiliki
kelebihan dan kekurangan. Pembelajaran dalam bentuk diskusi
kelompok kecil memungkinkan siswa dapat saling mengenal kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Guru harus memanfaatkan hal itu
untuk mengembangkan sikap saling membantu. Dengan demikian,
melalui diskusi kelompok kecil, anggota kelompok mempunyai
kesempatan luas untuk membina kerja sama yang sehat, bertanggung
jawab, dan membina kelompok yang terpadu.
5. Meningkatkan pemahaman. Interaksi tatap muka informal yang
terjadi dalam kegiatan kelompok memungkinkan para anggotanya
secara langsung dapat bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan
informasi sehingga pemahaman para anggotanya terhadap masalah
penting yang sedang dibahas bersama meningkat.
109
KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBIMBING
DISKUSI
Ada 6 (enam) keterampilan yang harus dimiliki guru terkait
membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu:
Memusatkan perhatian. Selama diskusi berlangsung dari awal sampai
akhir guru harus selalu berusaha memusatkan perhatian siswa pada tujuan
atau topik diskusi. Tidak tercapainya tujuan dapat disebabkan oleh
penyimpangan topik. Cara yang dapat dilakukan:
1. Merumuskan tujuan pada awal diskusi serta mengenalkan topik.
2. Menyatakan masalah-masalah khusus dan menyatakan kembali bila
terjadi penyimpangan.
3. Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang tidak relevan
yang menyimpang dari diskusi dan tujuannya atau masalah khusus
yang sedang dibicarakan. Bila hal itu terjadi, guru segera mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang didahului dengan komentar yang
memaksa dan mengembali kan siswa untuk mempertimbangkan
pengarahan dari pertanyaan hingga diskusi kembali ke arah semula
4. Merangkum hasil pembicaraan pada tahap-tahap tertentu sebelum
melanjutkan dengan masalah berikutnya. Rangkuman ini dibuat dengan
memanfaatkan gagasan siswa, misalnya; Mengakui gagasan siswa
110
dengan jalan mengulang bagian penting yang diucapkan, memodifikasi
gagasan tersebut dengan cara menguraikannya, menggunakan
gagasan siswa untuk mencapai kesimpulan, membandingkan gagasan
siswa dengan gagasan yang telah diucapkan sebelumnya, merangkum
hal-hal yang telah diuraikan siswa baik secara perorangan maupun
kelompok.
Memperjelas masalah urunan pendapat. Selama diskusi berlangsung,
sering terjadi penyampaian ide yang kurang jelas, hingga sukar ditangkap
oleh anggota kelompok. Untuk menghindari hal itu, guru haruslah
memperjelas penyampaian ide tersebut. Memperjelas dapat dilakukan
dengan cara:
1. Menguraikan kembali atau merangkum urunan tersebut hingga menjadi
jelas
2. Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan
yang membantu mereka memperjelas ataupun mengembangkan ide
tersebut
3. Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan
atau contoh yang sesuai, hingga kelompok memperoleh pengertian
yang lebih jelas.
Menganalisis pandangan siswa. Keterampilan Dalam diskusi sering
terjadi perbedaan pendapat di antara anggota kelompok. Guru diharapkan
mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut.
1. Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat
2. Memperjelas hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati
Meningkatkan urunan siswa. Berbagai cara dapat dilakukan untuk
meningkatkan urunan pikiran, yaitu:
1. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir
karena pertanyaan tersebut merupakan tantangan bagi ide atau
kepercayaan.
111
2. Memberikan contoh baik verbal maupun non-verbal yang sesuai pada
saat yang tepat.
3. Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang
mengundang perbedaan pendapat.
4. Memberi dukungan terhadap urunan siswa dengan jalan mendengarkan
dengan penuh perhatian, memberi komentar yang positif/mimik yang
memberikan dorongan serta sikap yang bersahabat.
5. Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu dengan
komentar guru.
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. Agar hasil diskusi dapat
dikatakan sebagai hasil kelompok dan agar setiap anggota kelompok merasa
terlibat mendapatkan kepuasan dalam diskusi tersebut, kesempatan
berpartisipasi perlu sebarkan. Dengan demikian guru perlu memiliki
keterampilan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para siswa
dalam berpartisipasi. Penyebaran kesempatan berpartisipasi ini dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan
mengarahkan pertanyaan secara bijak.
2. Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak, dengan memberi
giliran pada siswa yang pendiam terlebih dahulu.
3. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan.
4. Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga
interaksi antar siswa dapat ditingkatkan.
5. Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi dengan
mengambil salah satu pendapat/jalan tengah yang dianggap sesuai
oleh guru, apabila diskusi menemui jalan buntu.
112
Menutup diskusi Keterampilan terakhir yang harus dikuasai guru
adalah menutup diskusi.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN: Beberapa kelebihan yang dapat diambil
dari diskusi kelompok kecil yaitu: Kelompok menjadi kaya dengan ide dan
informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. siswa lain akan
termotivasi oleh kehadiran teman, mengurangi sifat pemalu, anak merasa
terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok, meningkatkan
pemahaman diri anak, melatih sisa untuk berfikir kritis, melatih siswa untuk
mengemukakan pendapatnya, melatih dan mengembangkan jiwa social pada
diri siswa. Sedangkan kelemahan dari diskusi kelompok kecil adalah: Waktu
belajar lebih panjang sehingga terjadi pemborosan waktu, anak yang pemalu
dan pendiam menjadi kurang agresif, dominasi siswa tertentu dalam diskusi
serta tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap
mengikuti kegiatan pembelajaran. Semua kekurangan tersebut dapat ditekan
dengan rencana yang matang dan keterampilan guru mengarahkan,
memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan siswa, dan membagi
perhatian pada semua kelompok.
PRINSIP-PRINSIP
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam
membimbing diskusi, yaitu ;
1. Ciri-ciri kelompok: (a) memiliki keanggotaan yang jelas, (b) terdapat
kesadaran kelompok, (c) memiliki tujuan bersama, (d) saling
tergantung dalam memenuhi kebutuhan, (e) ada interaksi dan
komunikasi antar anggota, (f) ada tindakan bersama.
2. Kualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positif apabila
syarat-syarat kelompok terpenuhi: (a) terjadi hubungan yang akrab
diantara sesama anggota, (b) terjadi hubungan yang erat dan kompak
diantara anggota kelompok, (c) para anggota memiliki rasa tanggung
113
jawab yang tinggi, (d) para anggota memiliki rasa kebersamaan yang
kuat.
3. Pedoman pelaksanaan: (a) pembentukan kelompok 5-7 orang dengan
berdasarkan pada minat, pengalaman dan prestasi belajar, (b)
pelaksaan tugas kelompok dapat bersifat paralel maupun
komplementer, (c) persiapan dan perencanaan tempat, alat dan
sumber belajar.
4. Pelaksanaan: (a) pelaksaan diawali dengan pertemuan klasikal untuk
memberikan informasi umum kepada semua siswa, (b) guru
mempersilakan masing-masing kelompok untuk melaksanakan tugas
ditempat yang tersedia, (c) guru melakukan supervise dan mengikuti
proses pembelajaran dalam kelompok.
Scan disini
untuk melihat
contoh video
keterampilan
mengelola
kelas
114
RANGKUMAN
Memimpin diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur
yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagi pengalaman atau informasi, pengambilan
kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan
strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan
untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan
demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta
membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan
berbahasa
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai
materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
1) Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengidentifikasi bentuk-
bentuk kegiatan lainnya dalam membimbing diskusi sehingga ada
memiliki kegiatan yang bervariasi dan cocok dengan situasi dan kondisi
yang ada dilingkungan Anda!.
2) Rancanglah suatu skenario kegiatan membimbing diskusi dalam
pembelajaran dengan memanfaatkan perbendahaaran kegiatan yang
telah Anda dan teman-teman Anda hasilkan pada diskusi diatas.
Tetapkan tema yang akan dibahas berserta langkah-langkah
kegiatannya.
3) Minta salah satu teman untuk mensimulasikan kegiatan membimbing
diskusi berdasarkan skenario kegiatan yang sudah disusun. Coba amati
dengan seksama dan catatlah kekurangan dan kelebihannya kemudian
115
akhiri dengan diskusi mengenai langkah-langkah kegiatan membuka
pelajaran yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah.
TES FORMATIF
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Agar siswa memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk
menyatakan pendapat, pikiran, atau perasaannya kepada sesamanya,
guru dapat melakukan….
A. Meningkatkan motivasi belajar
B. Meningkatkatkan disiplin
C. Mengelola Kelas
D. Melakukan diskusi kelompok kecil
2) Pengetahuan tentang kemajuan diri sendiri dibandingkan dengan
teman-teman sekelompoknya merupakan dorongan yang kuat untuk
belajar lebih sungguh-sungguh bagi siswa, perilaku merupakan upaya
dari….
A. Meningkatkan motivasi belajar
B. Meningkatkatkan disiplin
C. Mengelola Kelas
D. Mengembangkan sikap saling membantu.
3) Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa
dan mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan
merupakan aktifitas yang dilakukan guru dalam menerapkan ….
A. Keterampilan mengorganisasi
B. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
C. Keterampilan membimbing dan memudahkan pelajaran
D. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
4) Keterampilan membimbing dan memudahkan pelajaran dapat dicapai
guru dengan cara..
116
A. Mengkoordinasikan kegiatan
B. Mengembangkan supervisi proses awal
C. Memvariasikan kegiatan
D. Membentuk kelompok yang tepat
5) Prinsip-prinsip yang perlu menjadi pegangan dalam membimbing
diskusi kelompok kecil ialah..
A. Tema diksusi ditentukan oleh kelompok
B. Guru selalu mengawasi jalannya diskusi.
C. Dilaksanakan pada semua jenjang kelas
D. Tema diskusi tidak dipahami oleh semua kelompok
6) Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru untuk memusatkan
perhatian dalam membimbing diskusi kelompok kecil ialah..
A. Merumuskan tujuan pada awal diskusi serta mengenalkan
topik.
B. Menyatakan masalah-masalah umum
C. Menandai jawaban-jawaban yang relevan dalam diskusi
D. Tema diskusi tidak dipahami oleh semua kelompok
7) Membandingkan gagasan siswa dengan gagasan yang telah
diucapkan sebelumnya merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan guru untuk..
A. Membuat tujuan pembelajaran
B. Membuat Batasan pelajaran
C. Mengadakan evaluasi
D. Membuat rangkuman
8) Memperjelas hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati merupakan
kemampuan yang harus dimilki guru dalam…
A. Memusatkan perhatian
B. Menganalisis pandangan siswa.
C. Meningkatkan urunan siswa.
D. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
117
9) Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan
atau contoh yang sesuai, hingga kelompok memperoleh pengertian
yang lebih jelas, merupakan salah satu teknik memimpin diskusi yang
termasuk pada..
A. Memperjelas masalah urunan pendapat
B. Menganalisis pandangan siswa.
C. Meningkatkan urunan siswa.
D. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
10) Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak, dengan memberi
giliran pada siswa yang pendiam terlebih dahulu, merupakan salah
satu teknik memimpin diskusi yang termasuk pada..
A. Memperjelas masalah urunan pendapat
B. Menganalisis pandangan siswa.
C. Meningkatkan urunan siswa.
D. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
Cocokkanlah Jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian Kunci Jawaban Tes Formatif. Hitunglah jawaban yang
benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 6.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar
Jumlah Soal
× 100%
Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
< 70 = kurang
118
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 6, terutama bagian yang
belum dikuasai
KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF
1) B. Menyiapkan siswa memasuki kegiatan inti
2) A. Memantapkan dan menyiapkan mental siswa
3) A. Menumbuhkan perhatian siswa
4) B. Membangkitkan motivasi siswa
5) A. Menjelaskan langkah pembelajaran
6) D. Membuat kaitan
7) C. Apersepsi
8) A. Mengemukakan tujuan dan batas pembelajaran
9) A. Tema yang akan dibahas
10) D. Kehangatan
119
DAFTAR PUSTAKA:
Asep Herry Hernawan, dkk. (2014). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Cepi Riyana, dkk. (2009). Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. Jakarta : CV Wahana Prima.
Barnawi & Arifin, M. 2015. Micro Teacing Teori & Praktik Pengajaran Yang
Efektif dan Kreatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Barnawi dan Arifin. 2015. Micro Teaching. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Eldarni & Zuliarni. 2017. Micro Teaching. Jogjakarta: Media Akademi
Khakiim, U., Degeng., Widiati, U. 2016. Pelaksanaan Membuka dan Menutup
Pelajaran Oleh Guru Kelas 1 SD. Jurnal Pendidikan Teori Penelitian dan
Pengembangan. 1(9). 1730
Edi dan Yuliani. 2003. Kemampuan Dasar Mengajar. Jakarta:
Universitas Terbuka.

More Related Content

What's hot

4. penerapan strategi pembelajaran aktif
4. penerapan strategi pembelajaran aktif4. penerapan strategi pembelajaran aktif
4. penerapan strategi pembelajaran aktifAsep Hidayat
 
Tugas ke 1
Tugas ke 1Tugas ke 1
Tugas ke 1CUDAY92
 
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanMengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanSalma Van Licht
 
Model pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifModel pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifdebriz
 
Pembelajaran aktif
Pembelajaran aktifPembelajaran aktif
Pembelajaran aktifmurdiyah
 
karakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingkarakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingAna Onana
 
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompokzarimah
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarCahya
 
Strategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learningStrategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learningNay D Cortney
 
2. aplikasi paikem
2. aplikasi paikem2. aplikasi paikem
2. aplikasi paikemNurul Ihwan
 
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN Youssii Ajaahh
 
Model pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektifModel pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektifAry Shiddiqi
 
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatifalvinnoor
 

What's hot (19)

Modul ii
Modul iiModul ii
Modul ii
 
Precheptorship wan 34
Precheptorship wan 34Precheptorship wan 34
Precheptorship wan 34
 
4. penerapan strategi pembelajaran aktif
4. penerapan strategi pembelajaran aktif4. penerapan strategi pembelajaran aktif
4. penerapan strategi pembelajaran aktif
 
Tugas ke 1
Tugas ke 1Tugas ke 1
Tugas ke 1
 
Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanMengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
 
Model pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifModel pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektif
 
Pembelajaran aktif
Pembelajaran aktifPembelajaran aktif
Pembelajaran aktif
 
karakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingkarakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konseling
 
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Strategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learningStrategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learning
 
Model Pembelajaran Kooperatif
Model  Pembelajaran KooperatifModel  Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif
 
Cooperative script (spkcs)
Cooperative script (spkcs)Cooperative script (spkcs)
Cooperative script (spkcs)
 
2. aplikasi paikem
2. aplikasi paikem2. aplikasi paikem
2. aplikasi paikem
 
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN
 
Model pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektifModel pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektif
 
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatif
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 

Similar to Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)

Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokSunawan Sunawan
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanYoshiie Srinita
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarLutfi Isni
 
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajarMetode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajarLya El-nadhiea
 
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptxPPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptxWulan280944
 
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNFpola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNFSalma Van Licht
 
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxSISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxsaibani3
 
Fasilitator Pembelajaran Aksi nyata.pptx
Fasilitator Pembelajaran Aksi nyata.pptxFasilitator Pembelajaran Aksi nyata.pptx
Fasilitator Pembelajaran Aksi nyata.pptxalifamin39
 
Ppt kelompok 8 Mata kuliah microteaching
Ppt kelompok 8 Mata kuliah microteachingPpt kelompok 8 Mata kuliah microteaching
Ppt kelompok 8 Mata kuliah microteachingNandaLawe
 
Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickyuli yuliyanti
 
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptxPPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptxSahlimaHutagalung1
 
Memilih Metode Belajar.ppt
Memilih Metode Belajar.pptMemilih Metode Belajar.ppt
Memilih Metode Belajar.pptwisangresidata1
 
Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2Sinta Herviyani
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematikahidayanti2013
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelasRahma Guna
 
Metode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptx
Metode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptxMetode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptx
Metode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptxDaniKusuma16
 

Similar to Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1) (20)

Small Group Discussion
Small Group DiscussionSmall Group Discussion
Small Group Discussion
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompok
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Metode diskusi
Metode diskusiMetode diskusi
Metode diskusi
 
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajarMetode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar
 
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptxPPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
 
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNFpola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
 
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxSISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
 
Fasilitator Pembelajaran Aksi nyata.pptx
Fasilitator Pembelajaran Aksi nyata.pptxFasilitator Pembelajaran Aksi nyata.pptx
Fasilitator Pembelajaran Aksi nyata.pptx
 
Ppt kelompok 8 Mata kuliah microteaching
Ppt kelompok 8 Mata kuliah microteachingPpt kelompok 8 Mata kuliah microteaching
Ppt kelompok 8 Mata kuliah microteaching
 
Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stick
 
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptxPPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
 
Memilih Metode Belajar.ppt
Memilih Metode Belajar.pptMemilih Metode Belajar.ppt
Memilih Metode Belajar.ppt
 
Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematika
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelas
 
Metode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptx
Metode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptxMetode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptx
Metode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptx
 

More from PratiwiKartikaSari

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)PratiwiKartikaSari
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualPratiwiKartikaSari
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPratiwiKartikaSari
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning PratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran PratiwiKartikaSari
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismePratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)PratiwiKartikaSari
 

More from PratiwiKartikaSari (20)

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratifPembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif
 
pembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyekpembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyek
 
Penilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi KognitifPenilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi Kognitif
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media Pembelajaran
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
 
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
 
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)

  • 1. ` 105 PENDAHULUAN Diskusi pada dasar nya merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, dengan tujuan mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Diskusi selalu terjadi dalam kelompok. Diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka informal dengan tujuan berbagai pengalaman atau informasi, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu masalah. Diskusi kelompok dalam kegiatan mengajar tidak jauh berbeda dengan pengertian di atas. Siswa berdiskusi didalam kelompok-kelompok kecil, di bawah pimpinan guru atau bertanya, untuk berbagi informasi, memecahkan masalah atau mengambil suatu keputusan. Diskusi tersebut berlangsung dalam suasana terbuka, yang berarti setiap siswa bebas mengemukakan ide-idenya tanpa merasa ada tekanan dari temannya. Tentu saja setiap siswa harus menaati aturan diskusi yang telah disepakati.
  • 2. 106 CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari keterampilan membimbing diskusi mahasiswa semester 6 dapat menguasai konsep dan mempraktekkan keterampilan membimbing diskusi. Sub Capaian Pembelajaran 1. Menjelaskan Pengertian Keterampilan Membimbing Diskusi 2. Mengemukakan Manfaat Keterampilan Membimbing Diskusi 3. Mengemukakan Prinsip Keterampilan Membimbing Diskusi 4. Mensimulasikan Keterampilan Membimbing Diskusi Pokok Materi 1. Pengertian Keterampilan Membimbing Diskusi 2. Manfaat Keterampilan Membimbing Diskusi 3. Membimbing Diskusi 4. Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi PENGERTIAN Keterampilan Diskusi berasal dari bahasa Latin yaitu discutio atau discusium yang artinya bertukar pikiran. Diskusi pada dasar nya merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, dengan tujuan mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Diskusi selalu terjadi dalam kelompok. Secara fisik bentuk pengajaran ini berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 (tiga) dan 8 (delapan) orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Dalam pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Syarat diskusi yaitu sebagai berikut: 1. Melibatkan peserta, yang besarnya lebih kurang antara 3 sampai 8 orang.
  • 3. 107 MANFAAT Menurut Edi Soegito dan Yuliani Nurani (2003: 74), keterampilan membimbing diskusi dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi. Dalam kelompok kecil, siswa memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk menyatakan pendapat, pikiran, atau perasaannya kepada sesamanya. Sebaliknya, siswa juga memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk menerima pendapat, pikiran, atau perasaan siswa lain setelah mempertimbangkannya melalui proses berpikir secara logis. 2. Berlangsung interaksi tatap muka yang informal, berarti semua anggota harus mendapat kesempatan melihat, mendengar, serta berkomunikasi secara bebas dan langsung. 3. Mempunyai tujun dengan kerja sama anggota kelompok. 4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu simpulan. Dari syarat-syarat tersebut dapat disimpulkan yang dimaksud dengan diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka informal dengan tujuan berbagai pengalaman atau informasi, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu masalah. Diskusi kelompok dalam kegiatan mengajar tidak jauh berbeda dengan pengertian di atas. Siswa berdiskusi didalam kelompok-kelompok kecil, di bawah pimpinan guru atau bertanya, untuk berbagi informasi, memecahkan masalah atau mengambil suatu keputusan. Diskusi tersebut berlangsung dalam suasana terbuka, yang berarti setiap siswa bebas mengemukakan ide-idenya tanpa merasa ada tekanan dari temannya. Tentu saja setiap siswa harus menaati aturan diskusi yang telah disepakati.
  • 4. 108 2. Meningkatkan disiplin. Disiplin timbul dari kebutuhan seorang individu untuk menyeimbangkan apa yang ingin dilakukannya, dengan apa yang dituntut oleh lingkungannya. Dalam kelompok, seorang siswa tidak dapat berbuat semaunya tanpa mempertimbangkan kepentingan teman-teman sekelompoknya. Disiplin harus ditegakkan untuk mencapai tujuan kelompok secara maksimal. Siswa bebas menyumbangakn pikiran dan mengemukakan pendapatnya, tetapi dalam kebebasan yang berdisiplin, kepentingan kelompok harus lebih didahulukan daripada kepentingan pribadi. 3. Meningkatkan motivasi belajar. Dalam kelompok kecil, siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Pengetahuan tentang kemajuan diri sendiri dibandingkan dengan teman-teman sekelompoknya merupakan dorongan yang kuat untuk belajar lebih sungguh-sungguh. Solidaritas kelompok memungkinkan terciptanya kegiatan saling berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah yang sedang dibahas. 4. Mengembangkan sikap saling membantu. Setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangan. Pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok kecil memungkinkan siswa dapat saling mengenal kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Guru harus memanfaatkan hal itu untuk mengembangkan sikap saling membantu. Dengan demikian, melalui diskusi kelompok kecil, anggota kelompok mempunyai kesempatan luas untuk membina kerja sama yang sehat, bertanggung jawab, dan membina kelompok yang terpadu. 5. Meningkatkan pemahaman. Interaksi tatap muka informal yang terjadi dalam kegiatan kelompok memungkinkan para anggotanya secara langsung dapat bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan informasi sehingga pemahaman para anggotanya terhadap masalah penting yang sedang dibahas bersama meningkat.
  • 5. 109 KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI Ada 6 (enam) keterampilan yang harus dimiliki guru terkait membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu: Memusatkan perhatian. Selama diskusi berlangsung dari awal sampai akhir guru harus selalu berusaha memusatkan perhatian siswa pada tujuan atau topik diskusi. Tidak tercapainya tujuan dapat disebabkan oleh penyimpangan topik. Cara yang dapat dilakukan: 1. Merumuskan tujuan pada awal diskusi serta mengenalkan topik. 2. Menyatakan masalah-masalah khusus dan menyatakan kembali bila terjadi penyimpangan. 3. Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang tidak relevan yang menyimpang dari diskusi dan tujuannya atau masalah khusus yang sedang dibicarakan. Bila hal itu terjadi, guru segera mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang didahului dengan komentar yang memaksa dan mengembali kan siswa untuk mempertimbangkan pengarahan dari pertanyaan hingga diskusi kembali ke arah semula 4. Merangkum hasil pembicaraan pada tahap-tahap tertentu sebelum melanjutkan dengan masalah berikutnya. Rangkuman ini dibuat dengan memanfaatkan gagasan siswa, misalnya; Mengakui gagasan siswa
  • 6. 110 dengan jalan mengulang bagian penting yang diucapkan, memodifikasi gagasan tersebut dengan cara menguraikannya, menggunakan gagasan siswa untuk mencapai kesimpulan, membandingkan gagasan siswa dengan gagasan yang telah diucapkan sebelumnya, merangkum hal-hal yang telah diuraikan siswa baik secara perorangan maupun kelompok. Memperjelas masalah urunan pendapat. Selama diskusi berlangsung, sering terjadi penyampaian ide yang kurang jelas, hingga sukar ditangkap oleh anggota kelompok. Untuk menghindari hal itu, guru haruslah memperjelas penyampaian ide tersebut. Memperjelas dapat dilakukan dengan cara: 1. Menguraikan kembali atau merangkum urunan tersebut hingga menjadi jelas 2. Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang membantu mereka memperjelas ataupun mengembangkan ide tersebut 3. Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan atau contoh yang sesuai, hingga kelompok memperoleh pengertian yang lebih jelas. Menganalisis pandangan siswa. Keterampilan Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat di antara anggota kelompok. Guru diharapkan mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut. 1. Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat 2. Memperjelas hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati Meningkatkan urunan siswa. Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan urunan pikiran, yaitu: 1. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir karena pertanyaan tersebut merupakan tantangan bagi ide atau kepercayaan.
  • 7. 111 2. Memberikan contoh baik verbal maupun non-verbal yang sesuai pada saat yang tepat. 3. Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat. 4. Memberi dukungan terhadap urunan siswa dengan jalan mendengarkan dengan penuh perhatian, memberi komentar yang positif/mimik yang memberikan dorongan serta sikap yang bersahabat. 5. Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu dengan komentar guru. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. Agar hasil diskusi dapat dikatakan sebagai hasil kelompok dan agar setiap anggota kelompok merasa terlibat mendapatkan kepuasan dalam diskusi tersebut, kesempatan berpartisipasi perlu sebarkan. Dengan demikian guru perlu memiliki keterampilan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para siswa dalam berpartisipasi. Penyebaran kesempatan berpartisipasi ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: 1. Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan mengarahkan pertanyaan secara bijak. 2. Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak, dengan memberi giliran pada siswa yang pendiam terlebih dahulu. 3. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan. 4. Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga interaksi antar siswa dapat ditingkatkan. 5. Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi dengan mengambil salah satu pendapat/jalan tengah yang dianggap sesuai oleh guru, apabila diskusi menemui jalan buntu.
  • 8. 112 Menutup diskusi Keterampilan terakhir yang harus dikuasai guru adalah menutup diskusi. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN: Beberapa kelebihan yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil yaitu: Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. siswa lain akan termotivasi oleh kehadiran teman, mengurangi sifat pemalu, anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok, meningkatkan pemahaman diri anak, melatih sisa untuk berfikir kritis, melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya, melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa. Sedangkan kelemahan dari diskusi kelompok kecil adalah: Waktu belajar lebih panjang sehingga terjadi pemborosan waktu, anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif, dominasi siswa tertentu dalam diskusi serta tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Semua kekurangan tersebut dapat ditekan dengan rencana yang matang dan keterampilan guru mengarahkan, memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan siswa, dan membagi perhatian pada semua kelompok. PRINSIP-PRINSIP Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam membimbing diskusi, yaitu ; 1. Ciri-ciri kelompok: (a) memiliki keanggotaan yang jelas, (b) terdapat kesadaran kelompok, (c) memiliki tujuan bersama, (d) saling tergantung dalam memenuhi kebutuhan, (e) ada interaksi dan komunikasi antar anggota, (f) ada tindakan bersama. 2. Kualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positif apabila syarat-syarat kelompok terpenuhi: (a) terjadi hubungan yang akrab diantara sesama anggota, (b) terjadi hubungan yang erat dan kompak diantara anggota kelompok, (c) para anggota memiliki rasa tanggung
  • 9. 113 jawab yang tinggi, (d) para anggota memiliki rasa kebersamaan yang kuat. 3. Pedoman pelaksanaan: (a) pembentukan kelompok 5-7 orang dengan berdasarkan pada minat, pengalaman dan prestasi belajar, (b) pelaksaan tugas kelompok dapat bersifat paralel maupun komplementer, (c) persiapan dan perencanaan tempat, alat dan sumber belajar. 4. Pelaksanaan: (a) pelaksaan diawali dengan pertemuan klasikal untuk memberikan informasi umum kepada semua siswa, (b) guru mempersilakan masing-masing kelompok untuk melaksanakan tugas ditempat yang tersedia, (c) guru melakukan supervise dan mengikuti proses pembelajaran dalam kelompok. Scan disini untuk melihat contoh video keterampilan mengelola kelas
  • 10. 114 RANGKUMAN Memimpin diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagi pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut: 1) Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengidentifikasi bentuk- bentuk kegiatan lainnya dalam membimbing diskusi sehingga ada memiliki kegiatan yang bervariasi dan cocok dengan situasi dan kondisi yang ada dilingkungan Anda!. 2) Rancanglah suatu skenario kegiatan membimbing diskusi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan perbendahaaran kegiatan yang telah Anda dan teman-teman Anda hasilkan pada diskusi diatas. Tetapkan tema yang akan dibahas berserta langkah-langkah kegiatannya. 3) Minta salah satu teman untuk mensimulasikan kegiatan membimbing diskusi berdasarkan skenario kegiatan yang sudah disusun. Coba amati dengan seksama dan catatlah kekurangan dan kelebihannya kemudian
  • 11. 115 akhiri dengan diskusi mengenai langkah-langkah kegiatan membuka pelajaran yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah. TES FORMATIF Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Agar siswa memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk menyatakan pendapat, pikiran, atau perasaannya kepada sesamanya, guru dapat melakukan…. A. Meningkatkan motivasi belajar B. Meningkatkatkan disiplin C. Mengelola Kelas D. Melakukan diskusi kelompok kecil 2) Pengetahuan tentang kemajuan diri sendiri dibandingkan dengan teman-teman sekelompoknya merupakan dorongan yang kuat untuk belajar lebih sungguh-sungguh bagi siswa, perilaku merupakan upaya dari…. A. Meningkatkan motivasi belajar B. Meningkatkatkan disiplin C. Mengelola Kelas D. Mengembangkan sikap saling membantu. 3) Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa dan mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan merupakan aktifitas yang dilakukan guru dalam menerapkan …. A. Keterampilan mengorganisasi B. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi C. Keterampilan membimbing dan memudahkan pelajaran D. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran 4) Keterampilan membimbing dan memudahkan pelajaran dapat dicapai guru dengan cara..
  • 12. 116 A. Mengkoordinasikan kegiatan B. Mengembangkan supervisi proses awal C. Memvariasikan kegiatan D. Membentuk kelompok yang tepat 5) Prinsip-prinsip yang perlu menjadi pegangan dalam membimbing diskusi kelompok kecil ialah.. A. Tema diksusi ditentukan oleh kelompok B. Guru selalu mengawasi jalannya diskusi. C. Dilaksanakan pada semua jenjang kelas D. Tema diskusi tidak dipahami oleh semua kelompok 6) Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru untuk memusatkan perhatian dalam membimbing diskusi kelompok kecil ialah.. A. Merumuskan tujuan pada awal diskusi serta mengenalkan topik. B. Menyatakan masalah-masalah umum C. Menandai jawaban-jawaban yang relevan dalam diskusi D. Tema diskusi tidak dipahami oleh semua kelompok 7) Membandingkan gagasan siswa dengan gagasan yang telah diucapkan sebelumnya merupakan salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk.. A. Membuat tujuan pembelajaran B. Membuat Batasan pelajaran C. Mengadakan evaluasi D. Membuat rangkuman 8) Memperjelas hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati merupakan kemampuan yang harus dimilki guru dalam… A. Memusatkan perhatian B. Menganalisis pandangan siswa. C. Meningkatkan urunan siswa. D. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
  • 13. 117 9) Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan atau contoh yang sesuai, hingga kelompok memperoleh pengertian yang lebih jelas, merupakan salah satu teknik memimpin diskusi yang termasuk pada.. A. Memperjelas masalah urunan pendapat B. Menganalisis pandangan siswa. C. Meningkatkan urunan siswa. D. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. 10) Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak, dengan memberi giliran pada siswa yang pendiam terlebih dahulu, merupakan salah satu teknik memimpin diskusi yang termasuk pada.. A. Memperjelas masalah urunan pendapat B. Menganalisis pandangan siswa. C. Meningkatkan urunan siswa. D. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. Cocokkanlah Jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di bagian Kunci Jawaban Tes Formatif. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 6. Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal × 100% Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70 = kurang
  • 14. 118 Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80% Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 6, terutama bagian yang belum dikuasai KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1) B. Menyiapkan siswa memasuki kegiatan inti 2) A. Memantapkan dan menyiapkan mental siswa 3) A. Menumbuhkan perhatian siswa 4) B. Membangkitkan motivasi siswa 5) A. Menjelaskan langkah pembelajaran 6) D. Membuat kaitan 7) C. Apersepsi 8) A. Mengemukakan tujuan dan batas pembelajaran 9) A. Tema yang akan dibahas 10) D. Kehangatan
  • 15. 119 DAFTAR PUSTAKA: Asep Herry Hernawan, dkk. (2014). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Cepi Riyana, dkk. (2009). Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Jakarta : CV Wahana Prima. Barnawi & Arifin, M. 2015. Micro Teacing Teori & Praktik Pengajaran Yang Efektif dan Kreatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Barnawi dan Arifin. 2015. Micro Teaching. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Eldarni & Zuliarni. 2017. Micro Teaching. Jogjakarta: Media Akademi Khakiim, U., Degeng., Widiati, U. 2016. Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pelajaran Oleh Guru Kelas 1 SD. Jurnal Pendidikan Teori Penelitian dan Pengembangan. 1(9). 1730 Edi dan Yuliani. 2003. Kemampuan Dasar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.